LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005
AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR
KAS DAN SETARA KAS 2c,3 27.788.131 14.311.583 HUTANG JANGKA PENDEK 12 19.413.836 18.496.560
PIUTANG USAHA 2f,4 HUTANG USAHA 13
Pihak-pihak ketiga 40.185.692 126.577.482 Pihak-pihak ketiga 97.088.592 33.002.022 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e,5a 95.353.407 101.177.873 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 93.551.079 15.434.295 PIUTANG LAIN-LAIN 16.737.111 9.979.919 HUTANG LAIN-LAIN 14.080.869 18.601.367 PERSEDIAAN 2g,6 362.933.869 328.520.829 BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 139.198.573 137.847.414 UANG MUKA KEPADA PEMASOK 7 34.726.292 22.760.445 HUTANG PAJAK 1.825.262 1.280.722 PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 2h ,8 44.270.023 53.228.709 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG YANG JATUH
AKTIVA LANCAR LAINNYA 2d,3 126.985.405 207.290.968 TEMPO DALAM WAKTU SATU TAHUN 82.500.000 99.000.000
JUMLAH AKTIVA LANCAR 748.979.930 863.847.808 JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 447.658.211 323.662.380
AKTIVA TIDAK LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA 5c 201.436.756 206.530.397 HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA 5d 135.361 21.354.617 PENYERTAAN SAHAM 2i ,9 3.470.693 4.103.095 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
PIUTANG USAHA Wesel bayar dan hutang Obligasi - bersih 14 2.144.085.836 2.176.285.909
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 5b 112.968.843 139.459.656 Hutang bank dan pemasok 15 835.131.631 852.279.837 UANG MUKA HUBUNGAN ISTIMEWA 300.639.153 300.639.153 Kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam
AKTIVA TETAP - SETELAH DIKURANGI AKUMULASI satu tahun (82.500.000) (99.000.000)
PENYUSUTAN 2j,10 3.875.758.967 3.696.716.819 JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 2.896.852.828 2.950.920.363 AKTIVA PAJAK TANGGUHAN 13.418.699 74.197.462
LAIN-LAIN 46.391.385 47.686.127 JUMLAH KEWAJIBAN 3.344.511.039 3.274.582.743
JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 4.554.084.496 4.469.332.709 HAK MINORITAS (48.181) 28.769
EKUITAS
MODAL SAHAM BIASA DITEMPATKAN DAN
DISETOR PENUH 16 2.189.015.592 2.189.015.592 TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH 5.807.836 5.807.836
DEFISIT (236.221.860) (136.254.423)
JUMLAH EKUITAS 1.958.601.568 2.058.569.005
JUMLAH AKTIVA 5.303.064.426 5.333.180.517 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 5.303.064.426 5.333.180.517
30 SEPTEMBER 2006 30 SEPTEMBER 2005
(sembilan bulan) (sembilan bulan)
Catatan US$ US$
PENJUALAN BERSIH 17 1.166.002.386 1.072.886.685 BEBAN POKOK PENJUALAN (957.044.077) (911.078.035)
LABA KOTOR 208.958.309 161.808.650
BEBAN USAHA
PENJUALAN (70.101.883) (74.760.558) UMUM DAN ADMINISTRASI (61.585.463) (60.248.961) JUMLAH BEBAN USAHA (131.687.346) (135.009.519)
LABA USAHA 77.270.963 26.799.131
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
BEBAN BUNGA - bersih (85.766.975) (55.103.762) LABA (RUGI) SELISIH KURS - bersih (23.105.147) 64.521.753 LAIN-LAIN - bersih 1.661.508 (10.967.348) JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN (107.210.614) (1.549.357)
LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK (29.939.651) 25.249.774
BEBAN PAJAK TANGGUHAN 2q (52.746.727)
-HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI (39.378) 25.744
LABA (RUGI) BERSIH (82.725.756) 25.275.518
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR (0.015) 0.005
Tidak diaudit
Modal
Ditempatkan Tambahan Modal
dan Disetor Penuh Disetor - bersih Defisit Jumlah Ekuitas
Catatan US$ US$ US$ US$
Saldo 31 Desember 2004 2.189.015.592 5.807.836 (161.529.941) 2.033.293.487
Laba bersih periode berjalan 25.275.518 25.275.518
Saldo 30 September 2005 2.189.015.592 5.807.836 (136.254.423) 2.058.569.005 Saldo 31 Desember 2005 2.189.015.592 5.807.836 (153.496.104) 2.041.327.324
Rugi bersih periode berjalan (82.725.756) (82.725.756)
Saldo 30 September 2006 2.189.015.592 5.807.836 (236.221.860) 1.958.601.568
30 SEPTEMBER 2006 30 SEPTEMBER 2005
(sembilan bulan) (sembilan bulan)
US$ US$
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan kas dari pelanggan 1.240.400.337 1.107.454.853 Pembayaran kas kepada pemasok dan lain-lainnya (883.177.407) (923.546.872) Kas yang dihasilkan dari operasi 357.222.930 183.907.981 Pembayaran biaya bunga dan pembiayaan lainnya (58.426.195) (107.965.147) Penerimaan pendapatan bunga 1.742.282 2.741.749 Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 300.539.017 78.684.583
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Penambahan aktiva tetap dan aktiva tetap dalam pengerjaan (361.393.769) (81.566.916) Penurunan (penambahan) piutang hubungan istimewa 4.664.142 3.432.412 Penurunan (penambahan) aktiva lancar lainnya 67.022.644 (10.870.757) Penurunan (penambahan) aktiva lain-lain (588.971) (305.390) Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (290.295.954) (89.310.651)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:
Penambahan (pelunasan) hutang jangka pendek 390.467 (6.537.893)
Penurunan hutang jangka panjang 0 (2.637.131)
Penambahan (pengurangan) hutang afiliasi (5.690.951) 20.424.617 Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (5.300.484) 11.249.593
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS 4.942.579 623.525
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 22.845.552 13.688.058
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 27.788.131 14.311.583
1. U M U M
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia dalam kerangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Ridwan Suselo, S.H. No. 68 tanggal 7 Desember 1976. Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/50/2 tanggal 9 Pebruari 1978 dan diumumkan dalam Tambahan No. 172 pada Berita Negara No. 18 tanggal 3 Maret 1978. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati, S.H. No. 141 tanggal 30 Juni 1998 mengenai perubahan nama dan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan ketentuan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-13/PM/1997 tertanggal 30 April 1997 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, perubahan tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. C-2701 HT.01.04.Th.99 tanggal 12 Pebruari 1999 dan diumumkan dalam Tambahan No. 7966 pada Berita Negara No. 103 tanggal 12 Desember 2000.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang industri pulp dan kertas, pengelolaan pelabuhan khusus, perdagangan, pertambangan dan kehutanan.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No.51, Jakarta 10350 dan pabrik berlokasi di Tangerang dan Serang, Jawa Barat dan Perawang, Riau. Kegiatan usaha komersial Perusahaan dimulai sejak 1978.
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sejumlah 60.000.000 lembar saham dan nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham dengan harga penawaran Rp 10.600 per lembar saham. Pada tanggal 16 Juli 1990, Perusahaan mencatatkan saham tersebut di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan melakukan beberapa penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu yang juga dicatatkan di bursa efek yang sama. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Perusahaan telah mencatatkan sejumlah 5.470.982.941 lembar saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Perusahaan dan beberapa Anak perusahaan juga mencatatkan wesel bayar (Guaranteed Secured
Notes) jatuh tempo 2002, 2006 dan 2007 masing-masing sebesar US$ 200 juta, US$ 150 juta dan
US$ 600 juta di Bursa Efek Luxembourg. Perusahaan juga mencatatkan Obligasi Indah Kiat I Tahun 1999 sebesar Rp 1 triliun pada Bursa Efek Surabaya.
Berdasarkan rapat umum tahunan para pemegang saham tanggal 30 Juni 2006, susunan Komisaris, Komisaris Independen dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Komisaris
___________________________________________________
Direksi
________________________ ______________________ 1. Yudi Setiawan Lin
2. Ir.Gandi Sulistiyanto Soeherman 3. Indah Suryasari Wijaya Limantara
4. Show Chung Ho 5. Kuo Cheng Shyong 6. Lo Shang Shung 7. Hj.Ryani Soedirman 8. Mas Achmad Daniri 9. Prof. DR. Teddy Pawit ra 10. Kamardy Arief
11. Letjend TNI (Purn.) Soetedjo
- Presiden Komisaris - Wakil Presiden Komisaris - Komisaris - Komisaris - Komisaris - Komisaris - Komisaris Independen - Komisaris Independen - Komisaris Independen - Komisaris Independen - Komisaris Independen
1. Teguh Ganda Wijaya 2. Hendra Jaya Kosasih 3. Suresh Kilam 4. Chen Wang Chi 5. Lin Shun Keng 6. Raymond Liu, Phd. 7. Didi Harsa
8. Ir. Buyung Wahab, MM 9. Baharudin
10.Agustian Rachmansjah Partawidjaja
- Presiden Direktur - Wakil Presiden Direktur - Wakil Presiden Direktur - Wakil Presiden Direktur - Wakil Presiden Direktur - Direktur - Direktur - Direktur - Direktur - Direktur / Sekretaris Perusahaan
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Surat Edaran Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dan Surat Keputusan Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan secara konsisten adalah sebagai berikut:
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, disusun berdasarkan konsep akrual. Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi terkait.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu menggunakan Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) dalam laporan keuangannya, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan dimana:
- Kepemilikan Perusahaan lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung dan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan, atau
- Kepemilikan Perusahaan sama dengan atau kurang dari 50%, tetapi Perusahaan mempunyai
Laporan keuangan Anak perusahaan dikonsolidasi saat kendali diperoleh dan didekonsolidasi saat kendali lepas dari Perusahaan. Hasil operasi Anak perusahaan yang diakuisisi atau dilepas selama tahun berjalan dicatat pada laporan laba rugi konsolidasi dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan saat pelepasan.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan mengikuti perubahan ekuitas. Kerugian yang melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
Jika diperlukan, penyesuaian dilakukan terhadap laporan keuangan Anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Saldo dan transaksi antar perusahaan, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu entitas bisnis.
c. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas meliputi kas dan bank dan investasi yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang, yang dapat dipergunakan dengan bebas dalam mendanai kegiatan operasional.
d. Aktiva Lancar Lainnya
Kas da n deposito berjangka yang ditempatkan dalam bentuk rekening escrow account di bank sehubungan dengan restrukturisasi hutang dan sebagai jaminan untuk Letter of Credit Import
Facility disajikan sebagai “Aktiva Lancar Lainnya”.
e. Transaksi dengan Pihak -pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memenuhi sifat hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: (1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh,
atau berada dibawah pengendalian bersama dengan, perusahaan pelapor (termasuk induk perusahaan, anak perusahaan dan fellow subsidiaries);
(2) Perusahaan asosiasi;
(3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
(4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(5) Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama atau tidak sama seperti dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
f. Piutang
Piutang dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang
(weighted-average method). Nilai realisasi bersih ditentukan berdasarkan taksiran harga penjualan dikurangi
taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan atas persediaan yang usang dan yang perputarannya lambat ditentukan, jika ada, berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir tahun.
h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi secara proporsional selama masa manfaat masing-masing biaya.
i. Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Perusahaan membukukan penyertaan saham dengan persentase kepemilikan minimal 20% tetapi tidak lebih dari 50% dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Dengan metode tersebut, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya ditambah/dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sesuai dengan persentase kepemilikan serta dikurangi dengan pendapatan dividen.
Penyertaan saham Perusahaan dengan persentase kepemilikan kurang dari 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).
j. Aktiva Tetap
1. Pemilikan Langsung
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali untuk aktiva tertentu yang digunakan dalam operasi dan diperoleh sebelum tanggal 12 September 1986 yang dinilai kembali sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun
1986. Aktiva tetap tersebut dinyatakan sebesar nilai penilaian kembali dikurangi akumulasi penyusutan. Sebelum perubahan mata uang pelaporan Perusahaan menjadi mata uang fungsional pada tahun 1997, aktiva tetap yang diperoleh sampai dengan tanggal 31 Desember 1992 (kecuali aktiva tetap bukan bangunan dengan taksiran masa manfaat ekonomis empat (4) tahun atau kurang) dinilai kembali pada tahun 1997. Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 52, “Mata Uang Pelaporan”, pada tahun 1998 dan pengukuran kembali laporan keuangan tahun sebelumnya, selisih penilaian kembali aktiva tetap hanya dicatat untuk tujuan pelaporan pajak.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Prasarana 12 - 20
Bangunan 11 - 20
Mesin 25
Peralatan pengangkutan, perabot, peralatan kantor dan peralatan lain-lain 2 - 5 Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi untuk Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah yang terjadi setelah 1 Januari 1999 ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang masa yang lebih pendek antara periode hak atas tanah atau taksiran umur ekonomis tanah. Saldo beban ditangguhkan tersebut disajikan dalam “Aktiva tidak lancar lainnya”. Sebelum 1 Januari 1999, biaya perolehan tanah termasuk biaya-biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah tidak diamortisasi.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba rugi yang terjadi diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.
2. Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai sewa guna usaha yang dikapitalisasi
(capital lease) apabila memenuhi semua kriteria kapitalisasi dalam PSAK No. 30, “Akuntansi
Transaksi Sewa Guna Usaha”. Jika kriteria -kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva dan kewajiban sewa guna usaha yang dikapitalisasi dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha pada awal masa sewa ditambah nilai sisa (hak opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha.
Aktiva sewa guna usaha disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama taksiran masa manfaat aktiva yang bersangkutan, sesuai dengan aktiva tetap yang diperoleh melalui pemilikan langsung.
Laba atau rugi atas transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leaseback
(straight-line method) selama taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yang bersangkutan. Laba atau rugi ditangguhkan dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali disajikan dalam akun “Laba atau Rugi Ditangguhkan atas Transaksi Penjualan dan Penyewaan Kembali” pada neraca konsolidasi.
3. Aktiva dalam Pengerjaan
Aktiva dalam pengerjaan atau pemasangan dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk biaya pinjaman dan biaya-biaya untuk memperoleh pinjaman yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya pekerjaan dalam pelaksanaan akan direklasifikasi ke aktiva tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pekerjaan dalam pelaksanaan atau pemasangan tersebut secara substansial telah selesai dikerjakan dan dan siap digunakan.
k. Kapitalisasi Biaya Pinjaman
Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997), “Biaya Pinjaman”, beban bunga, selisih kurs atas pinjaman dan beban lainnya yang digunakan untuk membiayai konstruksi atau pemasangan aktiva dikapitalisasi. Kapitalisasi biaya-biaya pinjaman tersebut berakhir pada saat aktivitas pengerjaan atau pemasangan secara substansial telah selesai dan aktiva siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
l. Penurunan Nilai Aktiva
Sesuai dengan PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aktiva”, nilai aktiva dikaji kembali atas kemungkinan penurunan nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount), maka nilai tercatat aktiva diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali.
m. Biaya Emisi Efek Hutang
Biaya emisi efek hutang dikurangkan langsung dari hasil emisi selama jangka waktu pinjaman dengan metode garis lurus.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan lokal diakui pada saat hak kepemilikan beralih kepada pelanggan, yaitu pada saat barang diserahkan atau pada saat penagihan dalam hal barang disimpan di gudang Perusahaan atas permintaan pelanggan. Penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman (f.o.b. shipping point). Penjualan bersih diakui setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur penjualan dan potongan harga.
Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual) atau sesuai dengan masa manfaatnya.
o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang selain Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Dolar AS dija barkan ke dalam Dolar AS untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi yang terjadi dibebankan pada tahun berjalan.
Kurs yang digunakan pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 2005 Rupiah 9.235,00 10.310,00 Yen Jepang 117,77 112,99 Dolar Singapura 1,59 1,69 Euro Eropa 0,79 0,83
p. Cadangan Manfaat Karyawan
Pada bulan Juli 2004, Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, yang mengatur akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja dan mencakup tidak hanya imbalan pensiun tetapi juga imbalan jangka pendek (cuti tahunan yang dibayar, cuti sakit yang dibayar) dan imbalan jangka panjang lainnya (imbalan jasa jangka panjang, imbalan kesehatan pasca kerja). PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengantikan PSAK No. 24 yang dikeluarkan tahun 1994, yang mencakup hanya biaya imbalan pensiun.
Perusahaan memutuskan untuk menerapkan PSAK No. 24 (revisi 2004) mulai tahun 2004. Standar ini mengharuskan Perusahaan untuk menerapkannya secara retrospektif dan akibat dari penerapan tersebut, Perusahaan telah mengakui cadangan kesejahteraan karyawan lebih besar dari yang seharusnya pada tahun 2003 dan tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi penyesuaian retrospektif atas laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya tidak dilakukan karena jumlah penyesuaian tidak material.
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumula si keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aktiva program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program.
q. Pajak Penghasilan
Perusahaan menerapkan metode pajak tangguhan untuk menentukan manfaat (beban) pajak sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Berdasarkan metode tersebut, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dinilai untuk efek pajak di masa mendatang atas perbedaan antara nilai tercatat aktiva dan kewajiban di laporan keuangan dengan masing-masing dasar pengenaan pajaknya. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan hanya jika terdapat kemungkinan penghasilan kembali pajak di masa mendatang dapat dimanfaatkan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan tersebut.
r. Laba (Rugi) per Saham
Sesuai PSAK No. 56, “Laba per Saham”, Perusahaan menghitung laba (rugi) bersih per saham dasar dengan membagi laba (rugi) bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih residual) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Laba (rugi) bersih per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan memperhitungkan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
s. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen Perusahaan dan Anak perusahaan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
t. Restrukturisasi Hutang
Perusahaan dan Anak perusahaan telah menerapkan PSAK No. 54, “Akuntansi untuk Restrukturisasi Hutang Bermasalah.” Laba atau rugi yang timbul dalam kaitannya dengan restrukturisasi hutang dikreditkan atau dibebankan saat restrukturisasi efektif dan disajikan dalam akun “Pos Luar Biasa” pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi.
u. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah yang dilaporkan dari pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
3. KAS, SETARA KAS DAN AKTIVA LANCAR LAINNYA
Kas dan setara kas dan deposito berjangka terdiri dari:
30 September 2006 30 September 2005
Kas dan bank US$ 15.454.314 US$ 5.761.583
Setara kas
Deposito berjangka
Pihak-pihak ketiga 12.102.358 8.550.000
Kas dan setara kas US$ 27.556.672 US$ 14.311.583
Aktiva lancar lainnya
Kas dan bank US$ 836.497 US$ 32.574.881
Setara kas
Deposito berjangka
Pihak-pihak ketiga 126.148.908 174.716.086
Jumlah aktiva lancar lainnya US$ 126.985.405 US$ 207.290.967
Suku bunga deposito berjangka tahunan (yang dicatat sebagai setara kas dan aktiva lancar lainnya) adalah sebagai berikut: 30 September 2006 30 September 2005 Rupiah 6,25 - 11,00% 5,28 – 6,60% Dolar AS 3,75 - 4,90% 0,60 – 4,25% 4. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
30 September 2006 30 September 2005
Pihak-pihak ketiga
Ekspor US$ 38.177.058 US$ 124.619.743
Lokal 2.008.634 1.957.740
Jumlah 40.185.692 126.577.483
Penyisihan piutang ragu-ragu -
-Piutang usaha - pihak ketiga - bersih US$ 40.185.692 US$ 126.577.483
Pihak-pihak hubungan istimewa
Ekspor US$ 5.358.422 US$ 15.196.906
Lokal 89.994.985 85.980.967
Piutang usaha - hubungan istimewa 95.353.407 101.177.873
5. SALDO DAN TRANSAKSI YANG MATERIAL DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
a. Piutang dari PT Cakrawala Mega Indah , PT Sinar Dunia Makmur, dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya masing-masing sebesar 42%, 22% dan 7% dari jumlah piutang usaha pada tanggal 30 September 2006 dan piutang dari PT Cakrawala Mega Indah, PT Sinar Dunia Makmur, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya masing-masing sebesar 24%, 12%, dan 8% dari jumlah piutang usaha pada tanggal 30 September 2005.
b. Piutang usaha – tidak lancar dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama merupakan piutang dari APP International Trading Ltd., APP International Trading (VIII) Ltd., APP International Trading (II) Ltd. dan APP Paper Trading (S) Pte. Ltd. masing-masing sebesar 56%, 5%, 14% dan 8% dari jumlah piutang usaha – tidak lancar pada tanggal 30 September 2006, dan 45%, 15%, 13% dan 7% dari jumlah piutang usaha – tidak lancar pada tanggal 30 September 2005.
c. Piutang yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan utama Perusahaan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
30 September 2006 30 September 2005
PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills US$ 532.399 US$ 356.961
PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry 1.036.896 315.882
Zhenjiang Dadong 1.559.250 1.559.250
Ningbo Zhinghua Paper Co. Ltd. 1.049.081 1.049.081
Global Forest Limited 27.000.000 27.000.000
PT Purinusa Ekapersada 168.347.178 174.856.811
Sinar Mas Specialty Minerals 1.257.012 938.572
Others 654.940 453.840
US$ 201.436.756 US$ 206.530.397
Piutang dari PT Purinusa Eka Persada (Purinusa) terutama timbul sehubungan dengan pengambilalihan hutang Purinusa oleh Imperial, Anak Perusahaan, sesuai dengan syarat dan ketentuan dari Master Restructuring Agreement (MRA).
Selain yang telah diungkapkan pada catatan-catatan di bawah ini, saldo piutang hubungan istimewa terutama berasal dari transaksi peminjaman bahan baku yang akan dikembalikan dalam bentuk bahan baku dan tagihan atas pembebanan biaya.
d. Hutang yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan utama Perusahaan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
30 September 2006 30 September 2005
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. - 21.244.363
Others 135.361 110.254
US$ 135.361 US$ 21.354.617
e. Transaksi-transaksi material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
a) Pada tahun 2005 dan 2006, Perusahaan menjual hasil produksinya di Indonesia melalui PT Cakrawala Mega Indah (CMI) sebagai distributor, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada periode yang berakhir tanggal 30 September 2006 dan 2005, jumlah penjualan bersih kepada CMI masing-masing sekitar 100% dan 96% dari jumlah penjualan domestik bersih Perusahaan.
b) Perusahaan mengekspor pulp, kertas dan kertas industri melalui APP Italia SRL dan Asia Pulp & Paper (Canada) Limited masing-masing sekitar 1% dan 1% pada periode yang berakhir tanggal 30 September 2006 , dan pada periode yang berakhir tanggal 30 September 2005 perusahaan mengekspor pulp, kertas dan kertas industri melalui Vestwin Trading Ltd dan Asia Pulp & Paper (Canada) sekitar 1% dan 1% dari penjualan ekspor bersih Perusahaan.
c) Perusahaan membeli seluruh kebutuhan kayu untuk memproduksi pulp dari PT Arara Abadi, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Perusahaan dari waktu ke waktu juga memberikan dukungan finansial kepada PT Arara Abadi untuk pembelian bahan baku dan untuk melakukan program reboisasi dan penanaman kembali guna menjamin tersedianya kayu bagi Perusahaan dalam jangka panjang.
6. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
30 September 2006 30 September 2005
Barang jadi
Pulp US$ 7.383.280 US$ 7.202.105
Kertas budaya 15.629.064 42.366.386
Kertas industri 29.662.936 35.172.150
Lain-lain 346.960 392.253
Barang dalam proses 17.070.817 16.312.784
Bahan baku 164.427.344 108.625.237
Bahan pembantu dan suku cadang 128.413.468 118.449.914
Bahan pembantu sebagian besar terdiri dari perlengkapan listrik dan mekanik, peralatan dan instrumen, bahan-bahan kimia dan perlengkapan pabrik.
7. UANG MUKA KEPADA PEMASOK DAN LAIN-LAIN
Akun ini terutama merupakan uang muka kepada pemasok atas pembelian bahan baku, bahan pembantu, suku cadang dan lain-lainnya.
8. BIAYA DAN PAJAK DIBAYAR DI MUKA
30 September 2006 30 September 2005
Biaya dibayar di muka US$ 12.299.067 US$ 23.811.333
Pajak dibayar di muka 31.970.956 29.417.376
Jumlah biaya dan pajak dibayar di muka US$ 44.270.023 US$ 53.228.709
9. PENYERTAAN SAHAM
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Jumlah
Lembar Saham Persentase
Perusahaan Yang Dimiliki Pemilikan 30 September 2006
PT Sinar Mas Specialty Minerals 2.500 50% US$ 3.470.693
Jumlah US$ 3.470.693
Jumlah
Lembar Saham Persentase
Perusahaan Yang Dimiliki Pemilikan 30 September 2005
PT Sinar Mas Specialty Minerals 2.500 50% US$ 4.103.095
Jumlah US$ 4.103.095
PT Sinar Mas Specialty Minerals (SMSM) memulai operasi komersialnya pada bulan Juli 1997 dan bergerak di bidang usaha pabrikan cairan kimia.
10. AKTIVA TETAP
Aktiva tetap terdiri dari:
30 September 2006 30 September 2005
Nilai tercatat
Hak atas tanah US$ 33.109.807 US$ 33.109.807
Prasarana 166.442.516 165.207.675
Bangunan 371.116.480 363.526.601
Mesin 4.697.453.365 4.583.073.217
Peralatan pengangkutan 22.175.311 22.742.128
Peralatan kantor dan lainnya 41.311.799 38.072.353
5.331.609.278
5.205.731.781
Aktiva tetap dalam pengerjaan 572.927.791 309.051.662
Jumlah nilai tercatat 5.904.537.069 5.514.783.443
Akumulasi penyusutan
Prasarana US$ 80.562.375 US$ 72.432.039
Bangunan 182.070.703 164.791.960
Mesin 1.710.606.705 1.527.485.771
Peralatan pengangkutan 20.876.835 21.357.011
Peralatan kantor dan lainnya 34.661.484 31.999.843
Jumlah akumulasi penyusutan 2.028.778.102 1.818.066.624
Nilai buku US$ 3.875.758.967 US$ 3.696.716.819
Jumlah penyusutan atas aktiva tetap yang dibebankan pada beban pabrikasi dan beban usaha adalah sebesar US$ 164.132.419 dan US$ 160.143.154 masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2006 dan 2005.
11. BEBAN DITANGGUHKAN - BERSIH
Akun ini merupakan rugi ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan kembali.
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
Akun ini terdiri atas pinjaman yang diperoleh dari:
30 September 2006 30 September 2005
Pihak-pihak ketiga :
PT Bank Mizuho Indonesia, Jakarta US$ 16.142.494 US$ 10.133.740 ABN Amro Bank N.V.,Jakarta 242.966 3.265.868 PT Bank Mandiri Tbk (Persero) - 3.243.479 PT Bank Rakyat Indonesia 2.722.144 973.972
Cosmos Bank 272.697
-PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 33.535 879.501
Pinjaman bank dalam mata uang dolar AS dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 4,4% sampai dengan 9,9% pada tahun 2006 dan antara 4,4 % sampai dengan 9,9% pada tahun 2005.
13. HUTANG USAHA
Akun ini merupakan hutang kepada pemasok atas pembelian bahan baku, suku cadang dan bahan pembantu.
14. WESEL BAYAR DAN HUTANG OBLIGASI JANGKA PANJANG - BERSIH
Pada tanggal 12 Maret 2001, Asia Pulp & Paper Company Ltd. dan Anak perusahaan (Grup APP), termasuk Perusahaan, mengumumkan penghentian seluruh pembayaran kewajiban (pokok pinjaman dan bunga) yang terhutang kepada krediturnya (debt standstill), kecuali untuk beberapa kreditur tertentu. Setelah standstill diumumkan, Perusahaan mulai melakukan negosiasi persyaratan-persyaratan untuk konsensus restrukturisasi hutang dengan kreditur. Perusahaan mencapai
Pre-Effective Date tanggal 3 Desember 2004 dan selanjutnya pada tanggal 28 April 2005 mencapai Effective Date sehingga syarat dan ketentuan restrukturisasi hutang sesuai MRA menjadi efektip. Oleh
karena itu semua saldo pinjaman jangka panjang yang diklasifikasi menjadi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun selama periode standstill telah direklasifikasi menjadi pinjaman jangka panjang dan
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun sesuai dengan MRA, sebagai berikut:
30 Sep 2006 30 Sep 2005
Pihak yang berpartisipasi dalam MRA
Guaranteed Secured Global Notes
jatuh tempo 2015 - 2024 1.380.989.284 1.410.075.416
Secured Company Global Notes
jatuh tempo 2015 - 2024 151.077.167 151.134.042
Jumlah 1.532.066.451 1.561.209.458
Pihak yang berpartisipasi dengan syarat khusus
Obligasi Indah Kiat I 1999 dalam Rupiah 101.576.574 94.568.380
Tidak berpartisipasi dalam MRA 510.446.885 520.978.000
Jumlah 2.144.089.910 2.176.755.838
Dikurangi: diskonto yang belum diamortisasi
(lihat Catatan 2m) (4.074 ) (469.929 )
Bersih 2.144.085.836 2.176.285.909
Pihak yang berpartisipasi dalam MRA
Guaranteed Secured Global Notes dan Secured Company Global Notes jatuh tempo 2015 - 2024
masing-masing diterbitkan oleh Indah Kiat Finance B.V. (IKF B.V.), Anak perusahaan dan Perusahaan berdasarkan Fiscal Agency Agreement (FAA) tanggal 28 April 2005 sesuai dengan yang disyaratkan untuk menjadikan MRA efektif.
Rincian atas pinjaman yang baru diterbitkan adalah sebagai berikut:
Secured Company Global Notes dan Guaranteed Secured Global Notes jatuh tempo tahun 2015
(Tranche A Notes)
Sesuai dengan perjanjian tanggal 28 April 2005, Perusahaan menerbitkan US$ 29.127.655 Secured
Company Global Notes dan IKF B.V. menerbitkan US$ 271.760.017 Guaranteed Secured Global Notes (keduanya disebut dengan “Tranche A Notes”). Wesel Tranche A akan jatuh tempo pada bulan
April 2015, kecuali dilunasi, dibeli atau dibatalkan sebelum tanggal jatuh tempo. Wesel Tranche A ini memiliki tingkat bunga tahunan sebagai berikut :
• dari Effective Date hingga tiga (3) tahun setelah Effective Date : SIBOR tiga (3) bulanan (untuk Dolar AS) ditambah 1% per tahun (batas maksimum mencapai 6 %);
• dari tiga (3) tahun hingga lima (5) tahun setelah Effective Date: SIBOR tiga (3) bulanan (untuk Dolar AS) ditambah 2% per tahun (tidak ada batas maksimum); dan
• dari dan setelah lima (5) tahun dari Effective Date : SIBOR tiga (3) bulanan (untuk Dolar AS)
ditambah 3% per tahun (tidak ada batas maksimum).
Ketentuan terhadap jumlah batas maksimum bunga adalah sebagai berikut:
• setiap bulan dimana Wesel Tranche A atau Pinjaman Tranche A (seperti dijelaskan dibawah)
masih terhutang, jumlah seluruh hutang bunga terhadap Wesel Tranche A, pinjaman Tranche A, Wesel Tranche B (seperti dijelaskan dibawah) dan Pinjaman Tranche B (seperti dijelaskan dibawah) yang masih terhutang dibatasi maksimum 50% dari jumlah MMDS untuk bulan tersebut; dan
• untuk setiap bulan setelah seluruh Wesel Tranche A dan Pinjaman Tranche A dilunasi, jumlah
seluruh hutang bunga terhadap Wesel Tranche B and Pinjaman Tranche B yang masih terhutang, dan jika memungkinkan Wesel Tranche C dan Pinjaman Tranche C yang masih terhutang dibatasi maksimum 33% dari jumlah MMDS bulan tersebut.
Bunga dibayar secara tiga (3) bulanan pada hari terakhir hari kerja di bulan Januari, April, Juli dan Oktober setiap tahunnya, dimulai pada bulan Juli 2005. Tidak ada jadual tetap pembayaran amortisasi sehubungan dengan Wesel Tranche A, namun pada hari kerja terakhir dalam bulan Oktober dan April setiap tahunnya, pembayaran pokok pinjaman dapat dilakukan jika terjadi surplus dari akumulasi jumlah MMDS sesuai dengan pembayaran bunga yang masih harus dibayar.
Secured Company Global Notes dan Guaranteed Secured Global Notes jatuh tempo tahun 2018 ( Tranche B Notes)
Sesuai dengan perjanjian tanggal 28 April, 2005 Perusahaan menerbitkan US$ 76.458.142 Secured
Company Global Notes dan IKF B.V. menerbitkan US$ 713.351.834 Guaranteed Secured Global Notes (keduanya disebut “Tranche B Notes”). Wesel Tranche B akan jatuh tempo pada bulan April
2018, kecuali dilunasi, dibeli atau dibatalkan sebelum tanggal jatuh tempo atau dilakukan pendanaan kembali sesuai prasyarat tersebut di atas.
Secured Company Global Notes dan Guaranteed Secured Global Notes jatuh tempo tahun 2024
(Tranche C Notes)
Company Global Notes dan IKF B.V. menerbitkan US$ 437.695.602 Guaranteed Secured Global Notes (keduanya disebut “Tranche C Notes”). Wesel Tranche C akan jatuh tempo pada bulan April
2024, kecuali dilunasi, dibeli atau dibatalkan sebelum tanggal jatuh tempo. Jadual Wesel Tranche C sama dengan Wesel Tranche A dan Wesel Tranche B, kecuali Wesel Tranche C memiliki tingkat bunga tahunan sebagai berikut:
• dari Effective Date hingga semua Wesel Tranche A, Pinjaman Tranche A, Wesel Tranche B,
Pinjaman Tranche B dan pendanaan kembali pinjaman telah dibayar semuanya, tidak ada bunga yang harus diakru. Tetapi, biaya restrukturisasi diakui dan di kapitalisasi pada tahun ke-9 dan tahun ke-15 setelah Effective Date ; dan
• setelah tanggal dimana semua Wesel Tranche A, Pinjaman Tranche A, Wesel Tranche B,
Pinjaman Tranche B dan pendanaan kembali pinjaman telah dibayar penuh dikenakan tarif tetap 2% per tahun;
• jika tanggal jatuh tempo diperpanjang sesuai dengan prasyarat Wesel Tranche C, SIBOR tiga (3)
bulanan (untuk Dolar AS) ditambah dengan 1% pertahun tetapi dapat dikenakan tingkat bunga maksimum yang sama dengan Wesel Tranche A dan Wesel Tranche B.
Semua fasilitas tersebut dijamin oleh aktiva tertentu yaitu tanah, mesin-mesin, peralatan, rekening dan asuransi tertentu Perusahaan yang bebas dari beban jaminan.
Obligasi Indah Kiat I 1999
Pada tanggal 20 Oktober 1999, Perusahaan menerbitkan obligasi Indah Kiat I tahun 1999 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 1 triliun pada Bursa Efek Surabaya.
Rapat umum pemegang obligasi rupiah PIOC tanggal 8 Agustus 2003, memutuskan untuk bergabung dengan restrukturisasi hutang dengan persyaratan khusus dan memberikan wewenang kepada wali amanat untuk menandatangani perjanjian restrukturisasi dengan Perusahaan dan Kreditur.
Pada tanggal 7 September 2004, berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati, S.H. No. 11, Perusahaan, Wali Amanat, PT Bank Niaga Tbk dan wakil pemegang obligasi Indah Kiat I Tahun 1999 mengadakan rapat umum pemegang obligasi, dimana para pemegang obligasi memutuskan hal berikut di bawah ini:
1. Alokasi pembayaran obligasi dibagi menjadi dua (2) tranches:
a. Tranche A (50%) yang akan dibayar per enam (6) bulan sebesar 2,5% dari pokok dan selama sepuluh (10) tahun sampai dengan tanggal 1 Oktober 2014 dan pembayaran pertama efektif enam (6) bulan setelah tanggal 1 Oktober 2004; dan
b. Tranche B (50%) yang akan dibayar per enam (6) bulan sebesar 8,33% dari pokok selama tiga (3) tahun sampai dengan tanggal 1 Oktober 2017 dan pembayaran pertama efektif enam (6) bulan setelah Tranche A dibayar penuh;
2. Suku bunga ditetapkan berdasarkan suku bunga SBI tiga (3) bulan ditambah 2%, maksimum sebesar 14% untuk tiga (3) tahun pertama, dibayar per tiga (3) bulan dan efektif tanggal 1 Oktober 2004;
3. Memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menunjuk satu (1) Wali Amanat dari tiga (3) Wali
Amanat yang sekarang ada yang berlaku sejak tanggal penandatanganan Perubahan Perjanjia
4. Menunjuk Agen Penjamin yaitu Bank Internasional Indonesia Tbk;
5. Memberi kuasa kepada Wali Amanat untuk mendukung perannya sebagai wakil pemegang obligasi yang akan menjadi anggota Komite Pengawasan; dan
6. Apabila Master Restructuring Agreement tidak berlaku efektif (Long Stop Date tidak diperpanjang oleh para kreditur asing), maka semua ketentuan sebagaimana diatur dalam perubahan PWA berlaku dan mengikat para pemegang obligasi, Perusahaan dan Wali Amanat sampai berakhirnya jangka waktu obligasi rupiah tersebut.
MRA menjadi efektif pada tanggal 28 April 2005 dan obligasi tersebut di atas turut dalam skema
restrukturisasi dengan syarat dan ketentuan khusus. Pihak yang tidak berpartisipasi dalam MRA
Kreditur yang tidak berpartisipasi dalam MRA memerlukan telaah internal lebih lanjut oleh Perusahaan dan/atau tergantung pada hasil proof of debt yang terkait dan/atau pemenuhan semua persyaratan yang berhubungan dengan MRA.
15. HUTANG BANK DAN PEMASOK JANGKA PANJANG
Pada tanggal 12 Maret 2001, Asia Pulp & Paper Company Ltd. dan Anak perusahaan (Grup APP), termasuk Perusahaan, mengumumkan penghentian seluruh pembayaran kewajiban (pokok pinjaman dan bunga) yang terhutang kepada krediturnya (debt standstill), termasuk Hutang Bank dan Pemasok Jangka Panjang. Setelah standstill diumumkan, Perusahaan mulai melakukan negosiasi persyaratan-persyaratan untuk konsensus restrukturisasi hutang dengan kreditur. Perusahaan mencapai
Pre-Effective Date tanggal 3 Desember 2004 dan selanjutnya tanggal 28 April 2005 mencapai Pre-Effective Date sehingga syarat dan ketentuan restrukturisasi hutang sesuai MRA menjadi efektip. Oleh karena
itu semua saldo pinjaman jangka panjang yang diklasifikasi menjadi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun selama periode standstill telah direklasifikasi menjadi pinjaman jangka panjang dan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun sesuai dengan MRA, sebagai berikut:
30 September 2006 30 September 2005
Pihak yang berpartisipasi dalam MRA
Tranche A US$ 119.884.042 US$ 138.792.931
Tranche B 384.062.549 364.322.143
Tranche C 229.112.787 217.036.852
Jumlah 733.059.378 720.151.926
Tidak berpartisipasi dalam MRA 102.072.253 132.127.911
Jumlah US$ 835.131.631 US$ 852.279.837
Pihak yang berpartisipasi dalam MRA (Multi-Lender Creditors)
Setelah restrukturisasi hutang menjadi Pre-Effective pada tanggal 3 Desember 2004, saldo terhutang pada tanggal tersebut diklasifikasi menjadi Pihak yang Berpartisipasi dan Pihak yang Tidak
Berpartisipasi dalam MRA. Selanjutnya pada tanggal 28 April 2005 Perusahaan menandatangani
Multi-Lender Credit Agreement (MLCA) dengan DBS Bank Limited sebagai Facility Agent dengan Tranches sebagai berikut:
30 September 2005
Mata Uang
Fasilitas US$ Euro JPY Rp
Tranche A (jatuh tempo 2015) 47,683.592 22.474.697 4.887.493.891 214.244.747.584
Tranche B (jatuh tempo 2018) 125.166.234 58.994.573 12.829.343.955 562.378.105.972
Tranche C (jatuh tempo 2024) 74.730.866 35.144.711 7.642.797.633 335.024.306.164
Jumlah 247.881.040 116.613.981 25.359.635.479 1.111.647.159.720
Perusahaan telah melakukan pembayaran pokok hutang sesuai dengan syarat dan ketentuan MRA, selanjutnya terdapat beberapa kreditur yang sebelumnya tidak berpartisipasi ikut berpartisipasi dalam
MRA. Rincian hutang pada tanggal 30 September 2006 adalah sebagai berikut:
30 September 2006
Mata Uang
Fasilitas US$ Euro JPY Rp
Tranche A (jatuh tempo 2015) 41.976.797 19.016.312 4.479.653.161 145.124.761.965
Tranche B (jatuh tempo 2018) 130.225.193 58.994.573 13.897.290.908 562.378.106.634
Tranche C (jatuh tempo 2024) 77.894.802 35.144.711 8.279.003.357 335.024.305.249
Jumlah 250.096.792 113.155.596 26.655.947.426 1.042.527.173.848
Berikut adalah ikhtisar syarat dan ketentuan signifikan dari MLCA:
Fasilitas tersebut terdiri dari Fasilitas Tranche A jatuh tempo tahun 2015, Fasilitas Tranche B jatuh tempo 2018, Fasilitas Tranche C jatuh tempo tahun 2024 dan fasilitas telah dicairkan seluruhnya pada saat Effective Date.
Fasilitas Tranche A dan Fasilitas Tranche B memiliki tingkat bunga tahunan sebagai berikut:
• dari Effective Date hingga tiga tahun (3) setelah Effective Date:
- SIBOR tiga (3) bulanan (untuk Dolar AS), EURIBOR (untuk Euro), TIBOR (untuk Yen
Jepang) dalam setiap kasusnya, di setiap kasus ditambah 1% per tahun (pagu maksimum 6%); dan
- tiga (3) bulanan bunga SBI (untuk Rupiah) ditambah 1% per tahun (pagu maksimum 14%)
• tiga (3) tahun hingga lima (5) tahun setelah Effective Date:
- SIBOR tiga (3) bulanan (untuk Dolar AS), EURIBOR (untuk Euro) dan TIBOR (untuk Yen
Jepang), dalam setiap kasusnya, dimana disetiap kasus ditambah 2% per tahun (tidak ada pagu maksimum ); dan
- tiga (3) bulanan bunga SBI (untuk Rupiah) ditambah 2% per tahun (tidak ada pagu
• dari dan sesudah lima (5) tahun setelah Effective Date :
- SIBOR tiga (3) bulanan (untuk Dolar AS), EURIBOR (untuk Euro), TIBOR (untuk Yen
Jepang) dalam setiap kasusnya, di setiap kasus ditambah 3% per tahun (tidak ada pagu maksimum); dan
- tiga (3) bulanan bunga SBI (untuk Rupiah) ditambah 3% per tahun (tidak ada pagu
maksimum)
Fasilitas Tranche C memiliki tingkat bunga tahunan sebagai berikut:
• dari Effective Date hingga seluruh Wesel Tranche A, pinjaman Tranche A, Wesel Tranche B,
pinjaman Tranche B dan pendanaan kembali pinjaman telah dibayar seluruhnya, tidak ada bunga yang diakru. Tetapi, biaya restrukturisasi diakru dan dikapitalisasi sejak tahun ke-9 hingga tahun ke-15 setelah Effective Date ;
• setelah tanggal dimana semua Wesel Tranche A, Pinjaman Tranche A, Wesel Tranche B,
pinjaman Tranche B dan pendanaan kembali pinjaman telah dibayar penuh, dikenakan tarif tetap 2% per tahun ; dan
• jika tanggal jatuh tempo final diperpanjang sesuai dengan prasyarat Fasilitas Tranche C, SIBOR
tiga (3) bulanan (untuk Dolar AS), EURIBOR (untuk Euro), TIBOR (untuk Yen Jepang) dan tiga (3) bulanan bunga SBI (untuk Rupiah), dalam setiap kasus, dimana setiap kasusnya ditambah dengan 1% per tahun.
Fasilitas Tranche A, Fasilitas Tranche B dan Fasilitas Tranche C akan dikenakan tingkat bunga maksimum yang sama dengan Wesel Tranche A, Wesel Tranche B dan Wesel Tranche C.
Fasilitas Tranche A jatuh tempo pada bulan April 2015 dan memiliki jadual yang sama dengan wesel
Tranche A.
Fasilitas Tranche B jatuh tempo pada bulan April 2018 dan memiliki jadual yang sama dengan wesel
Tranche B.
Fasilitas Tranche C jatuh tempo pada bulan April 2024 dan memiliki jadual yang sama dengan wesel
Tranche C.
Semua fasilitas tersebut dijamin oleh aktiva tertentu yaitu tanah, mesin-mesin, peralatan, rekening dan asuransi tertentu Perusahaan yang bebas dari beban jaminan.
Pihak yang tidak berpartisipasi dalam MRA
Kreditur yang tidak berpartisipasi dalam MRA memerlukan telaah internal lebih lanjut oleh Perusahaan dan/atau tergantung keberhasilan selesainya proses proof of debt yang relevan dan/atau pemenuhan semua persyaratan yang relevan sesuai dengan MRA.
16. MODAL SAHAM
30 September 2006
Jumlah Saham
Persentase Ditempatkan dan
Pemegang Saham Pemilikan Disetor Penuh Jumlah
PT Purinusa Ekapersada (Purinusa) 52,72 % 2.884.472.088 US$ 1.174.159.720 CHP International (BVI) Corporation,
British Virgin Islands 1,80 98.217.768 42.476.397 YFY Global Investment (BVI) Corporation,
British Virgin Islands 0,77 42.012.939 16.245.119 Yuen Foong Yu H.K., Co. Ltd., HongKong 0,05 2.913.027 1.126.378 Masyarakat lainnya 44,66 2.443.367.119 955.007.978 Jumlah (Rp 5.470.982.941.000) 100,0000 % 5.470.982.941 US$ 2.189.015.592 30 September 2005 Jumlah Saham
Persentase Ditempatkan dan
Pemegang Saham Pemilikan Disetor Penuh Jumlah
PT Purinusa Ekapersada (Purinusa) 52,72 % 2.884.472.088 US$ 1.174.159.806 CHP International (BVI) Corporation,
British Virgin Islands 1,80 98.217.768 39.297.208 YFY Global Investment (BVI) Corporation,
British Virgin Islands 0,77 42.012.939 16.809.451 Yuen Foong Yu H.K., Co. Ltd., HongKong 0,05 2.913.027 1.126.378 Masyarakat lainnya 44,66 2.443.367.119 957.622.749
Jumlah (Rp 5.470.982.941.000) 100,0000 % 5.470.982.941 US$ 2.189.015.592
17. PENJUALAN BERSIH
Penjualan bersih untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005 diklasifikasikan sebagai berikut:
30 September 2006 30 September 2005
Local:
- Pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa US$ 531.039.400 US$ 404.784.094
- Pihak-pihak ketiga 2.639.645 2.594.544
Ekspor:
- Pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 10.830.181 12.234.968
- Pihak-pihak ketiga 621.493.160 653.273.079
Penjualan bersih US$ 1.166.002.386 US$ 1.072.886.685
18. INFORMASI SEGMEN
Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut (dalam ribuan dolar AS):
30 September 2006 30 September 2005
Informasi menurut Daerah Geografis Penjualan Bersih
Ekspor US$ 632.323 US$ 665.721
Lokal 533.679 407.166
Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi US$ 1.166.002 US$ 1.072.887
Informasi menurut Jenis Produk Penjualan Bersih
Kertas budaya dan pulp US$ 768.403 US$ 713.354
Kertas industri dan lain-lain 397.599 359.533
Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi US$ 1.166.002 US$ 1.072.887
Laba Usaha
Kertas budaya dan pulp US$ 63.563 US$ 17.818
Kertas industri dan lain-lain 17.008 8.981
Laba Usaha Konsolidasi US$ 80.571 US$ 26.799
Jumlah Aktiva
Kertas budaya dan pulp 84% 84%
Kertas industri 15 15 Lain-lain 1 1 Jumlah 100% 100% 19. RESTRUKTURISASI HUTANG
Ringkasan peristiwa signifikan sehubungan dengan restrukturisasi hutang Grup APP, termasuk Perusahaan, sejak tahun 2001 adalah sebagai berikut:
a. Pada tanggal 12 Maret 2001, APP dan Anak perusahaannya, termasuk Perusahaan mengumumkan standstill atas seluruh pembayaran kewajiban dari Grup APP (termasuk APP, sebagai perusahaan holding di Singapura). Pengumuman ini pada dasarnya merupakan pengakuan dari APP atas ketidakmampuan Grup APP, termasuk Perusahaan untuk membayar hutangnya tepat waktu. Tindak lanjut pengumuman standstill, APP melakukan negosiasi prasyarat untuk konsensus perjanjian restrukturisasi hutang dengan para krediturnya.
b. Pada tanggal 28 September 2002, APP dan PIOC yaitu Perusahaan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (Tjiwi Kimia), PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry (Lontar Papyrus) dan PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills (Pindo Deli) menyetujui preliminary terms di Bali (“Bali
Accord”) dengan kreditur utama tertentu yang berisi prinsip-prinsip dasar restrukturisasi.
Perusahaan-perusahaan ini juga meyetujui preliminary term sesuai dengan restrukturisasi pada Perusahaan.
c. Pada awal Desember 2002, BPPN mengedarkan kepada komite kreditur, preliminary agreements yang berisi restrukturisasi hutang dan komposisi yang berhubungan dengan PIOC. Preliminary
agreements ini mencerminkan Bali Accord serta hasil dari perundingan lanjutan restrukturisasi
hutang dengan para kreditur.
Preliminary agreements tersebut ditandatangani di Jakarta pada tanggal 18 Desember 2002,
antara PIOC dan kreditur tertentu mereka masing-masing, termasuk BPPN. Perwakilan dari berbagai agen kredit ekspor dan Perusahaan Perdagangan Jepang ikut dalam penandatanganan tersebut dan selanjutnya pada konferensi pers berikutnya, menyatakan dukungan atas preliminary
agreements dalam berbagai tingkatan.
Preliminary agreements dimaksudkan untuk mendokumentasikan rincian dari persyaratan
restrukturisasi dan pelaksanaannya, berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam
preliminary agreements, yang akan dirundingkan, diselesaikan dan ditandatangani oleh setiap
PIOC dan krediturnya pada tanggal yang akan ditetapkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut.
d. Pada tanggal 30 Oktober 2003, PIOC menandatangani Master Restructuring Agreement (MRA) dengan BPPN, ECA, bank-bank komersial internasional tertentu dan perusahaan perdagangan Jepang (atau secara kolektif disebut kreditur yang berunding). MRA dan dokumen restrukturisasi lainnya merupakan dokumen restrukturisasi yang definitif berupa Perjanjian Komposisi dan Restrukturisasi Hutang yang telah ditandatangani pada tanggal 18 Desember 2002.
Sesuai dengan persyaratan MRA, Long Stop Date untuk tujuan restrukturisasi dijadualkan pada 31 Maret 2004. Long Stop Date merupakan tanggal penentu untuk Pre-Effective Date dan
Effective Date MRA. Pihak yang melakukan negosiasi sesuai MRA akan dibebaskan dari
kewajiban atas MRA dan hak serta kewajiban sebelum masuk ke perjanjian tetap mempunyai kekuatan jika Pre-Effective Date tidak terjadi sebelum atau pada, dan Effective Date tidak terjadi pada hari tertentu setelah, Long Stop Date seperti yang disyaratkan oleh MRA.
e. Pada tanggal 31 Maret 2004, Perusahaan dan ketiga PIOC lainnya yaitu Tjiwi Kimia dan Pindo Deli dan Lontar Papyrus (secara bersama disebut “Debtors”), Purinusa Accepting Creditors dan
Negotiating Creditors sesuai dengan MRA disetujui dan dilakukan Extension Letter dimana Long Stop Date sesuai MRA diperpanjang sampai 31 Mei 2004 dan pada saat Effective Date tidak
terjadi pada tanggal 31 Mei 2004, maka Long Stop Date secara otomatis akan diperpanjang sampai 30 Juni 2004.
f. Prasyarat MRA selanjutnya diubah beberapa kali. Perubahan-perubahan tersebut
didokumentasikan dalam empat Confirmation and Amendment Letters (“CALs”) sebagai berikut:
• CAL I dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2004, oleh Perusahaan, Tjiwi Kimia dan Pindo Deli
dengan DBS Bank Limited (bertindak sebagai Administrative Agent dan mewakili
Negotiating Creditors and Accepting Creditors) yang mengubah persyaratan tertentu dari MRA termasuk mengubah Long Stop Date menjadi 30 Juni 2004 jika Perusahaan tidak
menyampaikan Exchange Offer kepada pemegang obligasi pada tanggal tersebut, atau menjadi 15 Agustus 2004 jika Perusahaan menyampaikan Exchange Offer pada tanggal 30
Juni 2004. Pada 12 Agustus 2004 mewakili kepentingan Negotiating Creditors dan Accepting
Creditors, Long Stop Date diubah menjadi 30 September 2004;
• CAL II dilaksanakan pada tanggal 3 September 2004, oleh Perusahaan, Tjiwi Kimia dan
Pindo Deli dengan DBS Bank Limited (bertindak sebagai Administrative Agent dan mewakili kepentingan Negotiating Creditors dan Accepting Creditors) yang mengubah persyaratan tertentu dari MRA termasuk mengubah Long Stop Date menjadi 30 September 2004;
• CAL III dilaksanakan pada tanggal 10 Nopember 2004, oleh Perusahaan, Tjiwi Kimia dan
Pindo Deli dengan DBS Bank Limited (bertindak sebagai Administrative Agent dan mewakili
Negotiating Creditors dan Accepting Creditors) dan mengubah persyaratan tertentu dari MRA
termasuk (i) mengubah Long Stop Date menjadi 30 Nopember 2004; (ii) mengubah MRA sehingga Pre-Effective Date harus terjadi tidak lebih dari 30 Nopember 2004 dan (iii) mengubah persyaratan MRA sehingga tanggal dimana semua kondisi penentu harus terpenuhi (”Effective Date ”) sebelum tanggal 31 Januari 2005. Pada tanggal 31 Januari 2005, sesuai dengan kesepakatan Negotiating Creditors dan Accepting Creditors, prasyarat MRA diubah sehingga Effective Date harus terjadi sebelum tanggal 29 April 2005; dan
• CAL IV dilaksanakan pada tanggal 28 April 2005 oleh Perusahaan, Tjiwi Kimia dan Pindo
Deli dengan DBS Bank Limited (bertindak sebagai Administrative Agent dan mewakili
Negotiating Creditors dan Accepting Creditors) yang mengubah prasyarat tertentu dari MRA.
g. Pada tanggal 30 Juni 2004, Perusahaan, Tjiwi Kimia dan Pindo Deli menyampaikan Exchange
Offer Memorandum kepada pemegang wesel masing-masing perusahaan untuk memberikan
kesempatan kepada Pemegang wesel untuk berperan dalam restrukturisasi dengan menawarkan
Notes mereka pada Exchange Offer pada tanggal 29 Juli 2004 (”Tender Expiry Date ”).
Kemudian, Tender Expiry Date diperpanjang beberapa kali dan terakhir pada tanggal 18 Nopember 2004, Perusahaan, Tjiwi Kimia dan Pindo Deli menyampaikan tambahan atas
Exchange Offer Memorandum kepada masing-masing pemegang weselnya dan memberitahukan
bahwa Tender Expiry Date diperpanjang sampai tanggal 2 Desember 2004.
h. Pada tanggal 30 September 2004, sesuai dengan kesepakatan Negotiating Creditors dan
Accepting Creditors, Long Stop Date diubah menjadi 15 Oktober 2004.
i. Pada tanggal 15 Oktober 2004, sesuai dengan kesepakatan Negotiating Creditors dan Accepting
Creditors, Long Stop Date diubah menjadi 29 Oktober 2004.
j. Pada tanggal 29 Oktober 2004, sesuai dengan kesepakatan Negotiating Creditors dan Accepting
Creditors, Long Stop Date diubah menjadi 30 Nopember 2004.
k. Pada tanggal 17 Nopember 2004, mewakili kepentingan Negotiating Creditors dan Accepting
Creditors, (i) Long Stop Date diubah menjadi tanggal 3 Desember 2004 dan (ii) MRA
diamandemen sehingga Pre-Effective Date terjadi sebelum tanggal 3 Desember 2004. l. Pada tanggal 2 Desember 2004, Tender Expiry Date terjadi dan Exchange Offer ditutup. m. Pada tanggal 3 Desember 2004, Pre-Effective Date terpenuhi.
n. Pada tanggal 31 Januari 2005, sesuai dengan hasil Negotiating Creditors and Accepting
Creditors, syarat MRA diamandemen sehingga Effective Date harus terjadi sebelum tanggal 29
o. Pada tanggal 28 April 2005, Effective Date atas konsensus restrukturisasi hutang Perusahaan terpenuhi.
Syarat dan ketentuan baru atas hutang yang direstrukturisasi sesuai dengan MRA antara lain sebagai berikut:
• Menjaga akun Monthly Mandatory Debt Services (MMDS) pada bank tertentu dan
menyetorkan pada awal bulan sebesar US$ 16.500.000 per bulan ke rekening yang ditentukan. Tujuan rekening bank dimaksud adalah untuk membayar pokok dan bunga hutang yang direstrukturisasi;
• Pengeluaran modal dan pengeluaran pemeliharaan tidak melebihi US$ 99.000.000 untuk
tahun buku tertentu;
• Menjaga jumlah Debt Service Reserve tidak lebih dari enam (6) kali jumlah MMDS yang
kemudian ditetapkan;
• Perusahaan sebaiknya menentukan jumlah kelebihan kas per 31 Desember untuk tahun yang
baru berakhir dan penentuan tersebut dikonfirmasikan kepada akuntan pengawas, dalam waktu tidak lebih dari sembilan puluh (90) hari setelah tahun buku; dan
• Dividen hanya dapat diumumkan dan dibayar jika kelebihan kas tersedia dan tidak ada
kegagalan pembayaran atas hutang yang direstrukturisasi.
Sesuai dengan MRA, hutang bunga Perusahaan dan Anak perusahaan yang seharusnya diakui pada
tanggal 31 Desember 2004 adalah sebesar US$ 88.977.058. Selanjutnya, Perusahaan mengakui selisih antara hutang bunga tercatat dengan yang seharusnya tersebut sebagai “Pos Luar Biasa - Laba atas Restrukturisasi Hutang” pada tahun 2004.
p. Pada tanggal 28 April 2005, ditandatangani akta jaminan untuk pinjaman yang direstrukturisasi secara MLCA dan Fiscal Agency Agreement sebagai berikut :
• Akta No.5/2005 oleh Notaris Yulia, S.H. untuk sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 2,
3, 6, 557 dan 558, Pakulonan, Tangerang, Banten tempat lokasi pabrik Perusahaan senilai Rp 86.125.390.500;
• Akta No. 1/2005 oleh Notaris Yulianty Santosa, S.H. untuk HGB No. 1, 2, 3, 4 dan 5 desa
Kamaruton, HGB No. 3, 4, 5 dan 6 desa Tegalmaja dan HGB No. 25, 26, 27, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39 dan 40 desa Kragilan, Serang, Banten senilai Rp 290.920.175.000 tempat dimana pabrik Perusahaan berada; dan
• Akta No. 71 sampai dengan 74 oleh Notaris Linda Herawati, S.H. untuk mesin senilai
US$ 563.146.399, klaim asuransi senilai US$ 958.746.855, kas di bank senilai US$ 125.082.200 dan deposito berjangka senilai US$ 1.000.
Negosiasi atas restrukturisasi pinjaman secara konsensus dari perusahaan-perusahaan lainnya yang merupakan grup APP (selain Perusahaan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills) masih berlanjut.
Walaupun Effective Date tercapai sesuai dengan MRA, pelaksanaan konsensual restrukturisasi yang berhubungan dengan Perusahaan dan Anak Perusahaan terus berlangsung dan melibatkan telaah transaksi yang rumit atau kompleks yang berkaitan dengan berbagai yurisdiksi dan hukum dan akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya secara lengkap. Sementara beberapa klaim diverif ikasi sesuai dengan proses proof of debt berdasarkan MRA, verifikasi akhir terhadap semua transaksi yang berkaitan meyakinkan bahwa klaim yang termasuk dalam MRA dapat diakui oleh Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai kewajiban tambahan atau penalti, yang tidak dapat ditentukan dengan akurat pada saat penyelesaian laporan keuangan ini.