• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2016 DAN KEBIJAKAN PERENCANAAN ANGGARAN TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2016 DAN KEBIJAKAN PERENCANAAN ANGGARAN TAHUN 2017"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PERCEPATAN

PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2016

DAN KEBIJAKAN PERENCANAAN ANGGARAN

TAHUN 2017

Oleh :

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan

(2)

SISTEMATIKA

1. STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

TAHUN 2016

A. Evaluasi Capaian Kinerja Tahun 2015

B. Alokasi Anggaran Tahun 2016

C. Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan

Tahun 2016

(3)

STRATEGI PERCEPATAN

PEMBANGUNAN KESEHATAN

TAHUN 2016

(4)
(5)

REALISASI PER UNIT UTAMA

KEMENKES TA 2015

(Dalam Milyar Rp)

Rata-rata: 90,4%

LITBANGKES ITJEN PPPL BIGKIA BUK PPSDMK SETJEN BINFAR

Pagu 756,20 102,97 2.697,33 2.717,47 18.852,26 3.060,79 24.275,95 1.863,36 Realisasi 550,71 83,29 2.253,53 2.342,85 16.470,27 2.730,62 22.913,22 1.773,82 % 72,8% 80,9% 83,5% 86,2% 87,4% 89,2% 94,4% 95,2% 72,8% 80,9% 83,5% 86,2% 87,4% 89,2% 94,4% 95,2% 0,0% 10,0% 20,0% 30,0% 40,0% 50,0% 60,0% 70,0% 80,0% 90,0% 100,0% 0,00 5.000,00 10.000,00 15.000,00 20.000,00 25.000,00 30.000,00

(6)

REALISASI PER JENIS BELANJA

KEMENKES TA 2015

Sumber: e-monev dja per 20 Februari 2016

(Dalam Triliun Rp.) 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 BELANJA

PEGAWAI BELANJABARANG BELANJAMODAL BANTUANBELANJA SOSIAL Total 6,7 20,4 6,9 20,4 54,3 5,8 18,3 5,2 19,9 49,1 Pagu Realisasi 75,6% 86,3 % 89,5% 97,7% 90,4%

(7)

REALISASI ANGGARAN PER KEWENANGAN

KEMENKES TA 2015

(Dalam Triliun Rp. )

Sumber: e-monev dja per 20 Februari 2016

0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0

KANTOR PUSAT KANTOR

DAERAH/UPT DEKONSENTRASI TUGAS PEMBANTUAN

31,1 17,7 1,0 4,6 28,3 16,3 0,7 3,8 ALOKASI REALISASI 91,1% 92,0% 71,7% 83,8%

(8)

(Dalam Juta )

REALISASI DEKON PER PROVINSI

KEMENKES TA 2015

Rata-rata: 71,7% 29,1% 39,6% 43,5% 54,6% 55,6% 56,0% 59,4% 65,4% 66,1% 71,8% 72,0% 73,2% 73,6% 74,1% 74,3% 74,9% 75,0% 75,0% 75,1% 77,2% 77,3% 79,1% 79,6% 80,0% 83,8% 88,3% 89,4% 89,7% 89,9% 90,3% 91,0% 91,2% 92,2% 93,6% 0,0% 10,0% 20,0% 30,0% 40,0% 50,0% 60,0% 70,0% 80,0% 90,0% 100,0% 0,00 10.000,00 20.000,00 30.000,00 40.000,00 50.000,00 60.000,00 70.000,00 80.000,00 Pagu Realisasi %

(9)

(Dalam Juta )

ALOKASI REALISASI TP PER PROVINSI

KEMENKES TA 2015

Rata-rata: 83,8% 42,9% 58,7% 66,4% 66,5% 67,0% 70,4% 72,7% 73,2% 74,3% 77,2% 78,1% 78,7% 81,4% 81,6% 82,0% 82,1% 82,1% 85,7% 86,1% 86,2% 86,6% 86,6% 86,7% 86,8% 87,0% 88,8% 89,8% 90,0% 91,5% 92,6% 92,9% 94,0% 94,4% 98,0% 0,0% 20,0% 40,0% 60,0% 80,0% 100,0% 120,0% 0,00 50.000,00 100.000,00 150.000,00 200.000,00 250.000,00 300.000,00 350.000,00 Pagu Realisasi %

(10)

Alokasi dan Realisasi DAK 2015

Dalam Rp. Milyar 0,0 0,0 0,0 1,3 20,5 29,2 45,7 53,7 57,5 63,0 63,8 65,9 73,5 76,2 78,0 79,9 82,9 83,2 83,5 84,2 86,3 86,6 87,2 87,2 87,9 88,2 88,3 88,3 89,8 91,0 91,2 92,9 96,7 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 0 100 200 300 400 500 600 %

Alokasi DAK Realisasi Keuangan %

Sumber : Laporan DAK Biro Perencanaan dan Anggarn

(11)
(12)

REKAP ANGGARAN KEMENKES PER PROGRAM TH 2016

12

(dalam Ribuan Rp.)

NO PROGRAM TOTAL PAGU 2015 TOTAL PAGU 2016 TOTAL BLOKIR % KET

1 Program Dukungan Manajemen & Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenkes (SETJEN) 24;288.900.000 4.331.053.061 44.612.310 1.03

Sedang proses revisi 2 Program Penguatan Pelaksanaan JKN (PBI +

P2JK) - 25.616.725.009 - -

3 Program Peningkatan Pengawasan &

Akuntabilitas Aparatur Kemenkes (ITJEN) 102.971.000 105.000.000 - -

4 Program Kesehatan Masyarakat KES. MASYARAKAT) (DITJEN BINA 2.682.526.000 3.017.856.573 11.475.150 0.38

5

Program Pencegahan & Pengendalian Penyakit

(DITJEN PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT)

2.201.978.000 4.098.559.756 160.457.417 3.91

6 Program Pelayanan Kesehatan (DITJEN BINA

PELAYANAN KESEHATAN) 18.035.273.000 15.971.813.965 46.049.502 0.29

7 Program Kefarmasian & Alkes (DITJEN BINFAR

ALKES) 1.747.853.000 3.165.850.646 44.405 0.00

8 Program Penelitian & Pengembangan Kesehatan

(BADAN LITBANGKES) 744.683.000 1.109.145.938 11.122.416 1.00

9 Program Pengembangan & Pemberdayaan SDM Kesehatan (BADAN PPSDM KES) 3.000.956.000 6.065.592.053 883.741.360 14.57 TOTAL 52.805.190.000 63.481.597.001 1.157.502.560 1.82

(13)

ALOKASI ANGGARAN DEKONSENTRASI PER PROGRAM

13 NO PROGRAM PAGU DEKONSENTRASI 2015 DEKONSENTRASI 2016

TOTAL PAGU DEKON BLOKIR % 1

Program Dukungan Manajemen & Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Kemenkes (SETJEN) 259.806.300 126.496.400

- -

2 Program Penguatan Pelaksanaan JKN + P2JK) (PBI - 53.524.800 - - 3 Program Peningkatan Pengawasan &

Akuntabilitas Aparatur Kemenkes (ITJEN) - - - -

4 Program Kesehatan Masyarakat BINA KES. MASYARAKAT) (DITJEN 626.585.922 1.446.483.979 - -

5

Program Pencegahan & Pengendalian Penyakit (DITJEN PENCEGAHAN &

PENGENDALIAN PENYAKIT) 386.908.673 468.463.853 1.163.867 0,25

6 Program Pelayanan BINA PELAYANAN KESEHATAN) Kesehatan (DITJEN 141.490.445 279.308.789 215.250 0,08 7 Program Kefarmasian & AlkesBINFAR ALKES) (DITJEN 57.897.000 65.000.000 44.405 0,07 8 Program Penelitian & Pengembangan Kesehatan (BADAN LITBANGKES) - - - - 9 Program Pengembangan & Pemberdayaan

SDM Kesehatan (BADAN PPSDM KES) - 200.746.302 33.458.641 16,67

TOTAL 1.472.688.340 2.640.024.123 34.882.163 1,32

(dalam Ribuan Rp.)

(14)

Alokasi DAK T.A. 2015 dan 2016

No Subbidang DAK 2015 (juta Rp) Alokasi 2016 (juta Rp) Jumlah Daerah DAK 2016 I DAK Kesehatan

Subbidang Pelayanan Kesehatan Dasar 1.603.519 6.460.280 460 Kab/Kota

Subbidang Pelayanan Kesehatan Rujukan 977.611 4.563.484 28 Prov

427 Kab/Kota

Subbidang Pelayanan Kefarmasian 775.110 3.641.996 22 Prov

492 Kab/Kota

DAK Tambahan 2015 2.827.139

II DAK Sarpras Kesehatan - 1.104.147 1 Prov

45 Kab/Kota

Total DAK Fisik 6.183.379 15.769.908

III BOK - 2.500.000 Seluruh Kab/Kota

Akreditasi Puskesmas - 109.127 274 Kab/Kota

Akreditasi RS - 92.174 34 Prov

212 Kab/Kota

Jaminan Persalinan - 1.650.000 Seluruh Kab/Kota

Total DAK Nonfisik - 4.351.302

(15)

PROVINSI ACEH PROVINSI RIAU PROVINSI JAMBI PROVINSI SUMSEL PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI JAWA

TIMUR PROVINSI KALBAR PROVINSI KALTIM Dasar 2015 73.351 7.808 22.078 30.066 38.414 74.104 61.928 -Dasar 2016 437.594 43.026 101.344 200.331 487.393 437.333 239.561 47.719 Farmasi 2015 31.894 2.845 8.285 20.288 52.105 38.787 28.104 7.588 Farmasi 2016 307.842 27.865 90.586 133.156 354.363 357.124 152.999 36.341 Rujukan 2015 53.516 5.926 16.495 27.456 26.411 56.762 35.251 -Rujukan 2016 225.472 23.479 57.431 99.335 262.740 357.124 131.766 27.805 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000

Dasar 2015 Dasar 2016 Farmasi 2015 Farmasi 2016 Rujukan 2015 Rujukan 2016

(16)

PERBANDINGAN ALOKASI DAK KESEHATAN PER SUB BIDANG THN 2015 & 2016…(2)

PROVINSI SULTENG PROVINSI SULSEL PROVINSI NTT PROVINSI PAPUA PROVINSI MALUT PROVINSI BANTEN PROVINSI BABEL PROVINSI GORONTALO Dasar 2015 46.004 83.546 87.360 248.492 46.567 10.338 20.404 21.913 Dasar 2016 315.064 462.716 234.624 520.131 130.362 71.554 63.534 119.567 Farmasi 2015 24.450 32.721 37.688 108.326 19.149 11.876 10.081 9.449 Farmasi 2016 228.589 286.088 149.207 329.303 79.424 86.877 55.244 104.327 Rujukan 2015 30.362 55.523 48.771 97.746 27.165 9.856 15.654 14.213 Rujukan 2016 164.006 239.127 134.134 346.508 78.681 59.646 40.033 67.844 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000

(17)

C. Percepatan Pelaksanaan

(18)

Upaya Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Th 2016

A. PELAKSANAAN DEKONSENTRASI DAN KD

1. Percepatan revisi buka blokir

2. Konsistensi Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang rasional dan Rencana Penarikan Dana (RPD)

3. Percepatan proses pengadaan barang dan jasa

4. Peningkatan kegiatan dengan pihak ketiga  tidak hanya swakelola

tetap sesuai aturan

5. Penguatan Monev berkala

6. Pelaksanaan kegiatan secara terintegrasi 7. Peningkatan koordinasi dengan lintas sektor

Catatan : Akan ada pemotongan anggaran (rasionalisasi) sesuai arahan Presiden

 Perubahan/ pengalihan anggaran ke kegiatan yang mempunyai daya ungkit besar bagi masyarakat

 Diupayakan agar proses pemotongan tidak mengganggu proses pelaksanaan kegiatan

(19)

Upaya Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Th 2016

B. PELAKSANAAN DAK :

1. Mempercepatan pelaksaan pengadaan barang dan jasa

2. Menyampaikan laporan secara rutin ke Kementerian Kesehatan 3. Meningkatkan sosialisasi petunjuk teknis DAK tahun 2016

4. Meningkatkan binwas dan monev

5. Rasionalisasi kegiatan  Persiapan efisiensi anggaran 6. Harmonisasi anggaran DAK dengan sumber dana lain di

daerah (Dana Desa, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Dana Pajak Rokok, Kapitasi JKN  Bagaimana mengelola dana yg banyak tersebut

7. Laporan DAK ke Kementerian mulai dari penetapan hingga pelaksanaan

(20)

KEBIJAKAN PERENCANAAN

ANGGARAN TAHUN 2017

(21)

ARAHAN PRESIDEN (1)

1. Presiden menginstruksikan

perubahan total

dalam

penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun

Anggaran 2017

2. Presiden juga mengingatkan agar penganggaran harus

difokuskan pada program prioritas atau dengan kata lain

prinsip penyusunan anggaran

money follow program

(mengikuti program prioritas), bukan

money follow function

(mengikuti organisasi)

 Pelaksanaan pembangunan secara terintegrasi dengan

sasaran yang jelas

(22)

• Semua melangkah lebih cepat dalam era kompetisi global

kecepatan, kelincahan dan kapasitas nasional yang solid

dalam merespon dinamika perubahan global

• Tidak usah banyak program, kosentrasi pada program

yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat

• Efisiensi Belanja Barang – Perjadin

• Realisasi serapan baik, kualitas juga baik  Belanja

optimal, kualitas juga optimal

• Perhatian pada Papua, NTT, kawasan perbatasan, pulau

pulau terdepan

• Komunikasi dan sinergi antar Kementerian

(23)

PENDEKATAN KELUARGA MENUJU KELUARGA SEHAT

PEMBANGUNAN

KESEHATAN

INTEGRASI SUMBER DANA (Dekon, DAK, ADD, dll) INTEGRASI PEMERINTAH - SWASTA INTEGRASI PROGRAM/ KEGIATAN DUKUNGAN LINTAS SEKTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (UKBM) PREVENTIF- PROMOTIF

(24)

INTEGRASI ANGGARAN KESEHATAN

DI DAERAH

0 10 20 30 40 50 60 70

APBD VS KEBUTH PENUHI GAJI PENUHI SPM ALT PENDANAAN

APBD KEBUTUHAN DAK, ADD, DBHCHT, DANA PAJAK ROKOK, KAPI-TASI JKN, DLL

(25)

PEMBANGUNAN KESEHATAN

Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan

Arah Kebijakan

1. Memperkuat upaya promotif dan preventif

2. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan

• Pembiayaan kesehatan.

• Penyediaan, distribusi, dan mutu sediaan farmasi, alkes, dan makanan

• Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

• Penguatan sistem informasi, manajemen dan litbang kesehatan

• Penyediaan, persebaran dan kualitas SDM kesehatan

3. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat 4. Meningkatkan pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Kebijakan terkait Revolusi Mental:

 Meningkatkan responsifitas pelayanan kesehatan

 Efektivitas program preventif (Gerakan Masyarakat Sehat)

 Penegakan hukum dan disiplin (etika kedokteran, standar rumah sakit, dll)

*Keterangan: Data AKI dan AKB diperoleh melalui survei skala besar dan tidak tersedia setiap tahun

No Sasaran Baseline

(2014) 2015 2016 2017 2019 1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakat

a. Menurunnya Angka kematian ibu (AKI), diukur dengan proksi: 346*

(SP, 2010) n.a n.a n.a 306 • Persalinan di fasilitas kesehatan (persen) 70,4 (2013) 75,0 77,0 79,0 85,0 • Kunjungan Antenatal (K4) (persen) 70,4 (2013) 72,0 74,0 76,0 80,0 b. Menurunnya Angka kematian bayi (AKB), diukur dengan proksi: 32 (2012) n.a n.a n.a 24

• Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) (persen) 71,3 (2013) 75,0 78,0 81,0 90,0 c. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak

baduta (bawah dua tahun) (persen) 32,9 (2013) 31,3 30,5 29,6 28,0 d. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) 2,60 (2012) 2,37 2,36 2,33 2,28

2 Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular

a. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk 297 (2013) 280 271 262 245 c. Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun (persen) 7,2 (2013) 6,9 6,4 5,9 5,4 d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 25,0 24,6 24,2 23,4 e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4 (2013) 15,4 15,4 15,4 15,4

3 Meningkatnya Perlindungan Finansial

a. Penduduk yang menjadi peserta BPJS-Kesehatan (persen) 51,8

(Okt, 2014) 60,0 68,0 77,0 Min. 95

4 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan

a. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang

tersertifikasi akreditasi nasional 10 (2014) 94 190 287 481 b. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi

dasar lengkap pada bayi 71,2 (2013) 75,2 80,2 85,2 95,2 c. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga

kesehatan 1.015 (2013) 1.200 2.000 3.000 5.600

5 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

a. Pelayanan kesehatan dasar b. Pelayanan kesehatan rujukan

(26)

RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2017

NO ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

1 Memperkuat upaya promotif dan

preventif

a) Pelaksanaan gerakan masyarakat sehat

b) Perluasan pemanfaatan DAK Kesehatan untuk pelaksanaan upaya promotif dan preventif

c) Penguatan sistem surveilans penyakit menular dan PTM d) Pelaksanaan pelayanan kesehatan keluarga, pemeriksaan

kesehatan rutin, dan deteksi dini serta kerjasama dalam pencegahan sekunder

e) Penguatan UKBM melalui penyediaan biaya operasional dan kegiatan pendukung

f) Pemenuhan standar kesehatan pada TTU

g) Peningkatan cakupan imunisasi pada daerah-daerah dengan cakupan yang rendah

(27)

RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2017

NO ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

2 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan

a. Jaminan dan Pembiayaan kesehatan

a) Peningkatan jumlah kepesertaan JKN dari PPU, PBPU, PBI dan integrasi peserta Jamkesda.

b) Penyempurnaan targeting PBI, penyesuaian iuran JKN, penyempurnaan paket manfaat dan koordinasi paket manfaat, serta sistem pembayaran provider.

c) Peningkatan jumlah provider baik swasta maupun pemerintah.

d) Pengembangan kerjasama dg dunia usaha dan NGO dalam pelaksanaan program pemerintah.

(28)

RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2017

NO ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

b. Penguatan pelayanan

kesehatan dasar dan rujukan a) Pemenuhan Pusk dan jaringannya, termasuk sarpra dan tenaga terutama di kec yg belum memiliki Puskesmas dan DTPK

b) Penyediaan yankes termasuk RS pratama dan yankes bergerak di DTPK

c) Pemenuhan yankes di kawasan khusus (KEK, kawasan industri, kawasan pariwisata, kota baru)

d) Akreditasi puskesmas dan RS Pemerintah dan pengembangan akreditasi faskes swasta

e) Penguatan sistem rujukan nasional, provinsi dan regional

f) Pemenuhan sarana, parasarana, obat , tenaga, dan penguatan sistem untuk penurunan kematian ibu di RS g) Peningkatan jangkauan (outreach) yankes

(29)

RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2017

NO ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

c.Penyediaan, distribusi, penggunaan dan

pengawasan mutu sediaan farmasi, alkes, dan makanan

a) Penyempurnaan sistem dan manajemen distribusi obat, vaksin, dan alat kesehatan sampai dengan tingkat puskesmas

b) Peningkatan kemandirian bahan baku obat

melalui dukungan riset dan dukungan terhadap industri

c) Pengembangan dan penyempurnaan sistem penyediaan dan informasi logistik farmasi dan alkes

d) Peningkatan kapasitas pengawasan obat &

makanan melalui percepatan proses sertifikasi produk obat & makanan, perluasan cakupan

pengawasan obat & makanan, serta penambahan jumlah tenaga & fasilitas laboratorium

(30)

RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2017

N O

ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

d. Penguatan sistem

informasi, manajemen dan litbang kesehatan

a) Perluasan penerapan sistem informasi kesehatan terpadu

b) Penguatan sistem pemantauan dan

evaluasi program JKN dan DAK Kesehatan c) Pengembangan pelayanan kesehatan

berbasis teknologi informasi (sistem rujukan online, rekam medis online, telemedicine)

d) Pengembangan sistem pencatatan data kematian ibu

(31)

RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2017

NO ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

e.Penyediaan,

persebaran dan kualitas SDM kesehatan

a) Penguatan kerjasama dengan Kemristek Dikti untuk peningkatan jumlah lulusan tenaga kesehatan

b) Peningkatan jumlah penempatan melalui formasi

kepegawaian atau dgn mekanisme lain (kontrak, team based) terutama di DTPK

c) Pemenuhan nakes utk memperkuat promotif dan

preventif dan tenaga pengolah data dan informasi di faskes

d) Penerapan model penempatan dan kebijakan afirmasi untuk pemenuhan nakes

(32)

RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2017

NO ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

f. Meningkatkan

repsonsifitas sistem kesehatan dalam

rangka revolusi mental

a) Meningkatkan kepuasan pasien terhadap yankes al : mempersingkat waktu tunggu pelayanan, peningkatan penggunaan obat generik esensial

b) Pengembangan sistem rujukan online, rekam medis dan telemedicine utk

mempercepat dan meningkatkan kualitas yankes

c) Mengembangkan dan menyusun sistem pengukuran kepuasan penguna yankes

(33)

RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2017

NO ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

3 Mempercepat perbaikan gizi masyarakat

a) Peningkatan peran lintas sektor dalam

pelaksanaan rencana aksi pangan & gizi di pusat & daerah

b) Deteksi dini melalui surveilans &

pemantauan tumbuh kembang balita

c) Pemberian paket gizi dengan fokus pada 1000 HPK yaitu ibu hamil & baduta, dgn memperluas pada balita & remaja putri d) Promosi pola asuh, pemberian makan bayi

dan anak (ASI eksklusif dan MPASI), serta penerapan gizi seimbang

(34)

RANCANGAN DRAFT ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2017

N O

ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

4 Meningkatkan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

a) Menguatkan akses pelayanan KB & kesehatan reproduksi yang merata & berkualitas

b) Menguatkan advokasi & komunikasi, informasi & edukasi (KIE)

c) Meningkatkan pembinaan kespro remaja dlm rangka pendewasaan usia perkawinan & penyiapan kehidupan berkeluarga;

d) Meningkatkan peran & fungsi keluarga dalam pembangunan keluarga;

e) Menguatkan kelembagaan kependudukan & KB yang efektif, & menyusun landasan hukum

(35)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menguji signifikansi hubungan antara ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek terhadap harga premium

Dalam ijmak kaum muslimin tentang kebolehan jual beli dan hikmah yang terkandung didalamnya. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa pertolongan

menunjukkan bahwa bobot telur itik Mojosari bulu coklat (dominan) 2,9% lebih berat dari itik dengan warna bulu tubuh putih (homosigot resesif), namun demikian secara statistik

Disiplin kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja, artinya semakin bagus disiplin kerja, maka akan meningkat pula kinerja Aparatur Sipil Negara, variabel

Dalam pengantarnya, Mun’im Sirry (asal Madura, kini sebagai Dosen University of Notre Dame, AS) mengemukakan bahwa buku ini bukan untuk merubah keyakinan pembaca, tetapi lebih

• Jamkesda Kota Bogor secara bertahap akan diiintegrasikan ke dalam JKN/BPJS Kesehatan (Pemerintah Kota Bogor membayarkan iuran peserta Jamkesda menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI)

Adha, sudah jelas fokus pada analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal, sedangkan penelitian pada karya tulis penulis

Dalam mendukung kebijakan tersebut, pada tahun 2022 pemerintah menargetkan beberapa sasaran output prioritas bidang kesehatan antara lain; (1) cakupan peserta PBI JKN