• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementation of Manager Performance Decision Support System Using the Simple Additive Weight Method

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementation of Manager Performance Decision Support System Using the Simple Additive Weight Method"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

44

Implementation of Manager Performance Decision Support

System Using the Simple Additive Weight Method

Ahmad Faraz Mutaqin1, Purnomo Sidiq2*, Yopi Nugraha3

123Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Terapan Dan Sains, Institut Pendidikan Indonesia, Jl. Terusan Pahlawan No.32, Sukagalih, Garut, Jawa Barat 44151, Indonesia

*Penulis koresponden, e-mail : purnomosidiq@institutpendidikan.ac.id

Abstract: In the development of the role and results, the quality of human resources is

one of the supporting factors to increase the productivity of the performance of a company/institution. Then highly competent human resources can support the level of performance, with an integrated performance appraisal system of employee performance appraisal, will provide opportunities and reinforcement in determining the goals of an organization, with the system it is known the achievements of each employee, both in improving the quality of employees' abilities for consideration in achieving promotions in determining the best employees. With a method approach in a good decision support system, it is hoped that decision making for leaders for managers can be clearly illustrated with work abilities according to the criteria in assessing performance values, discipline, personality, creativity, activeness and caring, which will later use the Simple method approach. Additive Weight, where this method is a weighted numbering method or a method that provides certain criteria that have a weighted value for each criterion, so that from the sum of these weights the ranking results will be obtained as a final assessment for leaders in structured decision making in development. employee career.

Keywords: DSS, SAW, Manager

Abstrak: Dalam perkembangan peranan dan hasil kualitas sumber daya manusia

merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu perusahaan/instansi. Maka sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi dapat mendukung tingkat kinerja, dengan penilaian kinerja terintegrasi sistem penilaian kinerja karyawan, akan memberikan kesempatan dan penguatan dalam penentuan tujuan suatu organisasi, dengan sistem tersebut diketahui prestasi yang dicapai setiap karyawan, baik dalam peningkatan kualitas kemampuan karyawan untuk pertimbangan dalam pencapaian promosi dalam menentukan karyawan terbaik. Dengan pendekatan metode dalam sistem pendukung keputusan yang baik, diharapakan penentuan keputusan untuk para para pimpinan untuk para manajer dapat tergambar dengan jelas dengan kemampuan kerja sesuai kriteria dalam penilaian nilai kinerja, kedisplinan, kepribadian, kreativitas, keaktifan dan kepedulian, yang nantinya dengan pendekatan metode Simple Additive Weight, dimana metode ini merupakan metode pembilangan terbobot atau metode yang memberikan kriteria-kriteria tertentu yang memiliki bobot nilai masing-masing kriteria, sehingga dari hasil penjumlahan bobot tersebut akan diperoleh hasil perangkingan sebagai penilaian akhir untuk para pimpinan dalam pengambilan keputusan yang terstruktur dalam pengembangan karier karyawan.

Kata kunci: SPK, SAW, SDM, Manager

PENDAHULUAN

Perkembangan sistem sekarang ini semakin maju dan berkembang dalam kehidupan umat manusia di dunia, perkembangan ini tidak lepas dari adanya perubahan Sistem Informasi (SI) serta

(2)

45 Teknologi Informasi (IT). Perubahan generasi digital milinial serta kebutuhan manusia terhadap pemenuhan kebutuhan teknologi termasuk kebutuhan tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pemenuhan kebutuhan perusahaan dalam dunia pekerjaan yang semakin berkembang dan bersaing untuk meningkatkan SDM yang berkualitas dan handal, untuk meningkatkan nilai profesionalisme dalam bekerja.

Pengaruh SDM dalam dunia kerja, tentunya sangat berperan penting serta mempengaruhi terhadap berjalannya dan berkembang suatu perusahaan dalam menjalankan proses bisnis agar berjalan dengan baik, sesuai dnegan rencana yang telah ditentukan oleh stacholder. Menurut Frieyadie (2016) bahwa SDM dari suatu perusahaan sangat mempengaruhi banyak aspek penentu keberhasilan kerja dari perusahaan tersebut. Menurut James A.F. Stoner, et al, (1996) Manajer adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan usaha yang bertujuan membantu organisasi dalam mencapai sasarannya. Seorang manajer menjalankan tugasnya diatur oleh bagian Human Resources Departement (HRD).

Bagian HRD adalah departemen atau divisi di perusahaan yang mengurus serta mengelola SDM untuk berbagai urusan yang terkait dengan administratif termasuk penilaian kinerja manajer dan karyawan lainnya. Penilaian para karyawan dilakukan secara terukur dan adil, sehingga dalam hal ini HRD harus bisa melakukan tugasnya tanpa menimbulkan dampak buruk terhadap SDM dan perusahaan. Dalam hal ini pengambilan keputusannya dilakukan dengan tepat dan benar dalam menentukan kriteria kinerja para manajer dalam upaya pengukuran kemampuan kinerja dan penilaian perilaku para manajer dalam menjalankan tugasnya oleh pimpinan berupa rekomendasi promosi jabatan.

Dengan permasalahan tersebut, maka diperlukan sistem pengolahan data penilaian para manager dan karyawan yang bisa membantu dan mempermudah seorang atasan serta bagian HRD dalam melakukan penilain kinerja sesuai kriteria yang telah ditentukan. Pada saat ini pengelolaan data penilain kinerja para karyawan dan manager dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan spreadsheet, dengan data jumlah yang sangat banyak, mungkin bisa saja terjadi kesalahan dalam input data, sehingga dengan permasalahan tersebut, penulis menyakini harus adanya upaya dalam penerapan sistem penilain kinerja dengan menggunakan metode Simple Additive Weight (SAW), dimana metode SAW ini merupakan metode pembilangan terbobot atau metode yang memberikan kriteria-kriteria tertentu yang memiliki bobot nilai masing-masing sehingga dari hasil penjumlahan bobot tersebut akan diperoleh hasil penilaian kinerja karyawan terbaik dan penilaian kenaikan maupun promosi jabatan secara berkakala.

(3)

46 KAJIAN PUSTAKA

SistemPendukung Keputusan (SPK)

Menurut Firdaus (2016) Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan tidakterstruktur. SPK dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka.

Dalam pengambilan keputusan secara dengan SPK, data informasi lebih aktual dan jelas, sehingga para pengambilan keputusan stacholder lebih bisa yakin dalam pengambilan keputusan dengan benar dengan menggunakan tool interface SPK yang sangat mudah dimengerti dan dipahami.

Metode Simple Additive Weight (SAW)

Metode SAW merupakan salah satu metode penyelesaian masalah Multi Attribute Decision Making (MADM) yang paling sederhana dan paling banyak digunakan dalam metode SPK karena metode memiliki metode algoritma yang tidak terlalu rumit dan metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.

Menurut Ridhawati, dkk (2018) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisai matriks keputusan (x) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

METODE

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Metode penelitian ini digunakan sebagai pedoman penelitian dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Cara Perhitungan SAW Tahap 1 Analisa

Tahap ini melakukan penentuan jenis kriteria apakah benefit atau cost, serta mengubah semua nilai attribut sesuai dengan nilai yang ada pada data crips. Jika attribut tidak mempunyai data crips, maka langsung dimasukkan data aslinya.

(4)

47 Tahap ini digunakan untuk merubah nilai dari setiap attribut ke dalam skala 0-1 dengan

memperhatikan jenis kriteria nya apakah benefit / cost. Berikut rumusnya :

Gambar 1. 1 Rumus Tahap Normalisasi SAW Tahap 3 Perankingan

Tahap ini merupakan tahap utama dimana mengalikan semua attribut dengan bobot kriteria pada setiap alternatif. Berikut rumusnya :

Gambar 1. 2 Rumus Tahap Perankingan SAW

HASIL DAN PEMBAHASAN

Langkah untuk menetukan perhitungan untuk memilih manajer terbaik menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW), yaitu:

1. Menentukan Kriteria

Tabel 1. Ketentuan Kriteria

Kode Kriteria (Ci) Ketentuan Kriteria

C1 Kinerja C2 Kedisiplinan C3 Kepribadian C4 Kreativitas C5 Keaktifan C6 Kepedulian

Adapun kriteria C1 sampai C6 dalam pemberian tipe Benefit dan Cost yang dilakukan untuk perhitungan kinerja manajer, yaitu sebagai berikut:

Tabel 2. Tipe Benefit dan Cost

Ketentuan Kriteria (Ci) Tipe

Kinerja Cost Kedisiplinan Cost Kepribadian Cost Kreativitas Cost Keaktifan Cost Kepedulian Cost

(5)

48 Setelah penentuan langkah tipe kriteria, makan selanjutnya kriteria C1 sampai C6 dalam pemberian pembobotan yang dilakukan untuk perhitungan kinerja manajer, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3. Bobot Kriteria

Bobot Keterangan Nilai

100 – 86 Sangat Baik 5

76 - 85 Baik 4

66 - 75 Cukup 3

51 – 74 Kurang 2

0 – 50 Sangat Kurang 1

2. Memberikan Nilai Bobot

Setelah menetukan kriteria dan nilai bobotnya, langkah selanjutnya memberikan nilai bobot atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria. Bobot kriteria yang akan digunakan dalam memilih penilaian manajer terbaik adalah, sebagai berikut:

Tabel 4. Bobot Preferesi (W) Setiap Kriteria

Kode Kriteria (Ci) Ketentuan Kriteria (Ci) Kenentuan Kriteria

C1 Kinerja 30 C2 Kedisiplinan 20 C3 Kepribadian 15 C4 Kreativitas 15 C5 Keaktifan 10 C6 Kepedulian 10

3. Memberikan Nilai Rangking

Setelah menetukan nilai bobot preferensi (W), langkah selanjutnya dengan mencocokan setiap alternatif pada setiap kriteria dengan cara memodelkannya kedalam bilangan fuzzy dan konversikan ke bilangan Crips memberikan nilai bobot atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria.

Tabel 5. Nilai Kecocokan Alternatif Kriteria

Alternatif Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6 A1 4 5 4 3 4 4 A2 4 3 4 3 5 3 A3 5 4 3 3 4 5 A4 4 3 5 5 5 4 A5 3 3 4 4 4 3 A6 3 4 4 4 3 3

4. Membuat Matriks Keputusan dan Normalisasi

Setelah nilai pada rating alternatif pada setiap kriteria ditentukan langkah selanjutnya adalah dengan pembentukan matriks keputusan (X) yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria. Nilai X setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Ci) sudah ditentukan.Matriks yang dihasilkan sebagai berikut:

(6)

49 Tabel 6. Matrik Keputusan Alternatif

4 5 4 3 4 4 4 3 4 3 5 3 5 4 3 3 4 5 4 3 5 5 5 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 Tabel 7. Matrik Awal

Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6 A1 76-85 86-100 76-85 66-75 76-85 76-85 A2 76-85 66-75 76-85 66-75 86-100 66-75 A3 86-100 76-85 66-75 66-75 76-85 86-100 A4 76-85 66-75 86-100 86-100 86-100 76-85 A5 66-75 66-75 76-85 76-85 76-85 66-75 A6 66-75 76-85 76-85 76-85 66-75 66-75 Tabel 8. Normalisasi Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6 A1 0.8 1 0.8 0.6 0.8 0.8 A2 0.8 0.6 0.8 0.6 1 0.6 A3 1 0.8 0.6 0.6 0.8 1 A4 0.8 0.6 1 1 1 0.8 A5 0.6 0.6 0.8 0.8 0.8 0.6 A6 0.6 0.8 0.8 0.8 0.6 0.6 5. Perangkingan

Setelah dilakukan proses normalisasi, maka langkah selanjutnya dengan melakukan perangkingan, akan terlihat alternatif yang paling tinggi sebagai nilai paling tinggi, yaitu sebagai berikut: Tabel 9. Perangkingan Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6 Hasil A1 0.8 1 0.8 0.6 0.8 0.8 81 A2 0.8 0.6 0.8 0.6 1 0.6 73 A3 1 0.8 0.6 0.6 0.8 1 82 A4 0.8 0.6 1 1 1 0.8 84 A5 0.6 0.6 0.8 0.8 0.8 0.6 68 A6 0.6 0.8 0.8 0.8 0.6 0.6 70 SIMPULAN

Berdasarkan hasil tabel.9 maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan sistem pendukung keputusan metode menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW), untuk nilai tertinggi untuk penilaian pada kriteria untuk kinerja, kedisiplinan, kepribadian, kreatifitas, keaktifan dan kepedulian makan di dapat oleh pada alternatif A4 dengan hasil 84, dapat direkomendasikan kepada Direktur untuk dijadikan manajer yang terbaik serta layak mendapatkan promosi jabatan

(7)

50 DAFTAR PUSTAKA

Frieyadie (2016). Penerapan Metode Simple Additive Weight (SAW) dalam Sistem Pendukung Keputusan Promosi Kenaikan Jabatan. Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016. James A. F. Stoner, R. Edward Freeman, Daniel R. Gilbert, Manajemen, Jilid Satu, Edisi Bahasa

Indonesia, Penerbit Prenhallindo, Jakarta, 1996.

Ridhawati, E., Siregar, G. K., & Iriawan, D. (2018). Metode Simple Additive Weighting ( Saw ) Pada Sistem Pendukung Keputusan Penilai Kinerja Guru ( Pkg ) ( Studi Kasus Smp 17 1 Pagelaran ). 2, 38–49.

A. G. Anto, H. Mustafidah, and A. Suyadi, “Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode SAW ( Simple Additive Weighting ),” Juita, vol. III, no. November, pp. 193-200, 2015.

I. H. Firdaus et al., “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN

KARYAWANTERBAIK,” vol. 2016, no. Sentika, pp. 18–19, 2016.

Wawan Gunawana., Muhammad Riski Firmansyaha., itoring dan Evaluasi Kinerja Karyawan menggunakan Algoritma Simple Additive Weighting dan Hungarian, ILKOM Jurnal Ilmiah, Vol 12, No. 2, Agustus 2020, pp.87-95.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun unsur-unsur tindak pidana mendistribusikan VCD bajakan tersebut sebagai berikut : unsur setiap orang dan yang dengan tanpa hak dan / atau tanpa izin

Dari hasil Muktamar Surabaya kubu mengajukan intervensi PPP ke PTUN dan disahkan olek PTUN, kubu Djhan Farisz ketua hasil Muktamar Jakarta yang tidak

Contemporary Engineering Sciences is international journal that presents high quality peer-reviewed papers and reviews in all branches of engineering sciences and related

dua sasaran, yaitu pengajaran dan perilaku yang baik. Melalui cerita rakyat, dapat digunakan sebagai sarana mendidik dan menanamkan nilai-nilai moral kepada anak. Pencerminan

Metodologi merupakan langkah-langkah sistematis yang diperlukan untuk mempermudah dalam menganalisis dan merancang Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia pada PT.. Sampurna

Daftar Pemilih Tetap (DPT) Hasil Perubahan Kabupaten Klaten Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014 Tingkat kabupaten Klaten.

d. percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaannya 3. Anton dan Hasan adalah teman sekelas. Meskipun berbeda agama, keduanya tidak perna cekcok.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan kolaborasi stratregi pembelajaran active