1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kestabilan lereng tambang terbuka pada industri pertambangan merupakan salah satu isu penting saat ini mengingat sebagian besar perusahaan tambang terbuka di Indonesia meningkatkan produksinya. Akibatnya perusahaan tambang tersebut melakukan pelebaran dan pendalaman penggalian. Semakin lebar dan dalam tambang terbuka, maka tentunya akan semakin besar risiko yang muncul, atau semakin meningkatkan ketidakpastian pada faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng tambang terbuka. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya risiko kelongsoran lereng mencakup sifat fisik dan mekanik batuan, kondisi air tanah, karakterisasi massa batuan, serta struktur yang ada pada batuan (Ahmad dkk, 2012).
Ilmu geoteknik sangat penting dalam dunia pertambangan karena aktivitas penambangan terbuka mineral dan batubara akan selalu menghadapi permasalahan kestabilan lereng. Lereng-lereng yang ada harus dianalisis kestabilannya, baik pada tahap perancangan, tahap penambangan, maupun tahap pasca tambang, untuk mencegah bahaya longsor di waktu-waktu yang akan
datang (Arif, 2016).
Kestabilan lereng dipengaruhi oleh faktor geometri lereng, karakteristik fisik dan mekanik pembentuk lereng, air (hidrologi dan hidrogeologi), struktur bidang lemah batuan (lokasi, arah, frekuensi dan karakteristik mekanik), tegangan alamiah dalam massa batuan, konsentrasi tegangan lokal, getaran (alamiah: gempa; dan perbuatan manusia: efek peledakan, efek lalu lalang alat-alat berat), iklim, hasil perbuatan pekerja tambang, serta pengaruh termik (Moshab, 1997). Desain lereng tambang memerlukan analisis mengenai kestabilan lereng meliputi aspek geologi dan geoteknik (Wyllie dan Mah, 2004).
dalam menunjang kegiatan produksi, oleh karena itu sangat perlu dilakukan kajian geoteknik khususnya analisis kestabilan lereng dari desain lereng yang ada. Kajian ini menggunakan pengambilan data dengan metode window mapping pada setiap jenjang lereng highwall dan lowwall mengetahui deskripsi geoteknik dan nilai Geological Strength Index (GSI) dari setiap massa batuan. Metode dalam analisis faktor keamanan lereng menggunakan metode komputasi yaitu metode
Bishop. Dengan adanya analisis kestabilan lereng, diharapkan memberikan rekomendasi dalam pembuatan desain lereng akhir umur tambang yang tepat untuk menunjang proses produksi tambang batubara tersebut.
I.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk mencapai hal – hal sebagai berikut.
1. Melakukan pemetaan geoteknik guna mengetahui massa batuan penyusun lereng highwall dan lowwall pit Pelangi PT. BUMA site Sungai Danau Jaya (SDJ).
2. Mengetahui nilai Geological Strength Index (GSI) massa batuan penyusun lereng pit Pelangi PT. BUMA site SDJ berdasarkan aspek pemetaan geoteknik.
3. Mengetahui nilai faktor keamanan lereng aktual pada lereng highwall dan
lowwall pit Pelangi PT. BUMA site SDJ.
4. Menganalisis nilai faktor keamanan lereng desain akhir umur tambang pit
Pelangi PT. BUMA site SDJ.
5. Melakukan simulasi desain akhir umur tambang apabila faktor keamanan desain yang ada tidak aman.
I.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Lokasi penelitian dilakukan di lereng highwall dan lowwall pit Pelangi PT. BUMA site SDJ.
3. Nilai kohesi dan sudut geser dalam didapatkan dari analisis software Roclab.
4. Analisis kestabilan lereng dilakukan dengan menggunakan metode Bishop.
5. Kriteria keruntuhan yang digunakan dalam analisis kestabilan lereng adalah kriteria Mohr-Coulomb.
6. Nilai koefisien tekanan pori (Ru) 0,2 dan seismic load (percepatan kegempaan) 0,03g.
7. Nilai faktor keamanan yang dianggap aman apabila FK > 1,25.
8. Simulasi dilakukan dengan variasi overall slope 270 dan 260 serta variasi ketinggian lereng 80 m.
I.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah diharapkan dapat terjawab dengan adanya penelitian ini yaitu:
1. Berdasarkan pemetaan geoteknik yang telah dilakukan, apakah nilai faktor keamanan lereng sesuai dengan kondisi lereng aktual ?
2. Berdasarkan parameter masukan nilai properti material pada kondisi aktual dan estimasi nilai GSI yang dibuat, apakah nilai faktor keamanan lereng desain akhir umur tambang sudah aman ?
I.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada di daerah Desa Karangindah, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan yang berada di PT. BUMA site
SDJ terutama pada lereng highwall dan lowwall pit Pelangi yang termasuk wilayah pertambangan milik PT. Sungai Danau Jaya (SDJ) dengan kontraktor
penelitian dapat menggunakan jalur darat dengan menggunakan kendaraan perusahaan yang ditempuh selama 3 jam.
Waktu kegiatan penelitian dilakukan selama kurang lebih dua bulan lamanya. Seminggu pertama melakukan kegiatan orientasi atau pengenalan perusahaan, studi literatur, pengumpulan data sekunder, dan persiapan lapangan. Selama tiga minggu digunakan untuk pengambilan data pemetaan geoteknik pada lereng
highwall dan lowwall pit Pelangi. Bulan berikutnya digunakan untuk pengolahan, analisis, dan pembuatan laporan (Tabel 1.1).
Gambar 1.1 Peta Lokasi PT BUMA Site SDJ
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
KEGIATAN Mar-17 Apr-17
Minggu Ke - I II III IV I II III IV
Tahap Persiapan
Tahap Pengambilan Data
Tahap Pengolahan Data
I.6 Sistematika Penulisan
Laporan penelitian Tugas Akhir ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan penelitian, batasan masalah, rumusan masalah, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II berisi tentang dasar-dasar teori yang digunakan selama penelitian. Bab ini memuat informasi tentang teori pendukung penelitian dalam analisis kestabilan lereng.
BAB III METODOLOGI
Bab III berisi tentang metode-metode yang digunakan selama analisis meliputi metode dalam penelitian, tahapan penelitian, alat dan bahan yang digunakan selama penelitian, sumber data, dan diagram alir.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab IV berisi kondisi aktual lereng highwall dan lowwall pit Pelangi, hasil pemetaan geoteknik massa batuan pada lereng highwall dan lowwall pit
Pelangi, nilai properti material hasil pemetaan geoteknik, nilai faktor keamanan lereng aktual dan nilai faktor keamanan lereng desain akhir umur tambang pit Pelangi serta rekomendasi revisi desain lereng akhir umur tambang pit Pelangi.
BAB V PENUTUP