• Tidak ada hasil yang ditemukan

ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

ELEKTROMAGNETIKA

TERAPAN

PERSAMAAN MAXWELL

D W I A N D I N U R M A N T R I S U N A N G S U N A R YA H A S A N A H P U T R I AT I K N O V I A N T I

(2)

TUJUAN PERKULIAHAN

Setelah mengikuti perkuliahan modul 3 ini diharapkan :

Mahasiswa memahami hukum-hukum yang mendasari teori medan

elektromagnetika

Mahasiswa mampu menuliskan persamaan Maxwell dan mampu menjelaskan

pengertian fisiknya

Mahasiswa memahami Persamaan maxwel dalam bentuk integral dan bentuk

(3)

POKOK BAHASAN

MUATAN LISTRIK

RAPAT MUATAN DAN TOTAL MUATAN

ARUS LISTRIK

RAPAT ARUS DAN ARUS TOTAL

TEORI MEDAN ELEKTROMAGNETIKA

PERSAMAAN MAXWELL DAN ARTI FISISNYA

(4)

MUATAN LISTRIK

Muatan Listrik dan teori Elektromagnetika

Muatan Proton = 1,6 x 10-19 C Muatan Electron = -1,6 x 10-19 C Masa Electron = 19,109x 10-31 Kg Jari-jari Electron= 3,8x 10-15 m

Proton

Elektron

Neutron

Neutron = 0 C

WATCHING VIDEO

https://www.youtube.com/wa

tch?v=nE00XcXMRqs

(5)

RAPAT MUATAN DAN TOTAL MUATAN

Rapat Muatan Volume Coulumb/m3 Rapat Muatan Permukaan Coulumb/m2 Rapat Muatan Garis Coulumb/m

V

Q

Lim

V V

  0

ume

muatan vol

rapat



V V

dv

Q

Muatan

Total

S

Q

Lim

S S

  0

permukaan

muatan

rapat



S S

dS

Q

Muatan

Total

L

Q

Lim

L L

  0

garis

muatan

rapat

C L

dL

Q

Muatan

Total

(6)

ARUS LISTRIK

Arus Listrik 1 Ampere

apakah artinya??

Artinya

rata-rata total aliran muatan Q adalah

sebesar 1 Coloumb dalam waktu 1 second

Arus listrik

dari gambar diatas mengalir dari kiri ke

kanan

artinya

total muatan positif disebelah

kanan

dari permukaan S makin besar seiring waktu

muatan negatif mengalir dari kanan ke kiri dan

muatan positif mengalir dari kiri ke kanan

(7)

RAPAT ARUS DAN ARUS TOTAL

Rapat Arus Volume Ampere/m2 Rapat Arus Permukaan Ampere/m

i

a

I

ˆ





  0 2

ˆ

volume

arus

rapat

m

Ampere

S

a

I

Lim

J

i S v

Ampere

dS

J

I

S v



Arus

Total

i

a

I

ˆ





 

m

Ampere

L

a

I

Lim

J

i L s

ˆ

permukaan

arus

rapat

0

Ampere

dL

J

C s

I

Arus

Total

(8)

TEORI MEDAN ELEKTROMAGNETIKA

Muatan listrik dan Arus listrik bisa menimbulkan gaya elektromagnetik

Atau kita bisa menggunakan teori medan :

Dengan kata lain dalam teori medan

Sumber muatan atau sumber arus menimbulkan

medan, dan medan tersebut menimbulkan gaya pada muatan atau arus lainnya

Muatan Listrik yang terletak di suatu lokasi dalam suatu ruang akan menimbulkan gaya pada muatan lain

di lokasi yang lain

Arus yang mengalir di suatu lokasi disuatu ruang akan menimbulkan gaya pada arus yang mengalir di

lokasi lain.

Muatan Listrik yang terletak di suatu lokasi dalam suatu ruang akan menimbulkan

Medan listrik

di

sekitar lokasi di ruang tersebut

medan tersebut yang akan menimbulkan gaya pada muatan lain di

sekitar medan listrik tersebut.

Arus yang mengalir di suatu lokasi disuatu ruang akan menimbulkan

Medan magnet

di sekitar lokasi di

ruang tersebut

medan tersebut yang menyebabkan gaya pada arus lain disekitar medan tersebut

(9)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879) Hendrik Antoon Lorentz (1853–1928)

q0 = test charge

+

-

muatan q menimbulkan Intensitas medan listrik E dimana akan

mengakibatkan gaya listrik Fe pada test charge q0

Hukum Coulomb

Force Electric F12

1785

Electron = -1,6 x 10-19 C Proton = 1,6 x 10-19 C Neutron = 0 C V/m

r

r

q

q

k

F

12

e 122

ˆ

Dimana : q1, q2 : Muatan (C)

R : Jarak antara 2 muatan (m) F : Gaya antara dua muatan (N)

m F Nm C k 12 2 2 12 12 0 0 10 . 854 , 8 10 . 854 , 8 10 36 1 : 4 1 :        

(10)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879)

Hukum Coulomb

1785

LIHAT VIDEO

https://www.youtube.com/

watch?v=KtvdaeYKCLE

(11)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879) Hendrik Antoon Lorentz (1853–1928)

Hukum Oersted

Spring 1820

Medan magnet ditimbulkan oleh arus listrik

Hans Christian Oersted

pada tahun 1820

menunjukkan bahwa kawat yang dialiri arus dapat

menggerakkan kompas.

(12)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879)

Hukum Oersted

Spring 1820

LIHAT VIDEO

https://www.youtube.com

/watch?v=3KkOqVEa1oI

(13)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879) Hendrik Antoon Lorentz (1853–1928)

Hukum Ampere

July 1820

I

dl

B

.

0  

Hukum ampere menyatakan bahwa

integral garis dari medan magnet

(vektor B) di sekeliling lintasan

tertutup sama dengan μ

0

(permeability di free space) dikali

arus total (I) yang mengalir

menembus lintasan tertutup

tersebut.

H

B

0

B

rapat

flux

magnet

(weber/m

2

atau

tesla)

I

dl

H

 

.

(14)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879) Hendrik Antoon Lorentz (1853–1928)

Hukum Biot-Savart

Fall 1820

Hukum biot savart digunakan untuk menghitung

medan magnet yang ditimbulkan oleh konduktor

yang dialiri arus

Berdasarkan hukum ini, magnitude dari medan

magnet pada suatu titik P yang ditimbulkan oleh

element kecil dari arus

I.dl

(

I

= Arus yang

melalui elemen,

dl

= Panjang dari elemen kecil )

adalah,

2 0

4

sin

r

Idl

dB

d

l

r

r

I

B

d

ˆ

4

2 0

Menggambarkan

MEDAN MAGNET

yang dibangkitkan

oleh

ARUS LISTRIK

(15)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879) Hendrik Antoon Lorentz (1853–1928)

Hukum Faraday

1831

Hukum faraday tentang induksi :

EMF terinduksi pada rangkaian/ circuit berubah secara proporsional dengan perubahan flux magnet yang berubah terhadap waktu yang menembus rangkaian/circuit tersebut.

dt

EMF

B dimana ΦB adalah flux magnetik

B

dA

Φ

B

dt

N

EMF

B

Jika rangkaian/circuit adalah suatu lilitan yang terdiri dari N loop yang memiliki luas area yang sama dan perubahan flux magnet mengenai seluruh loop, maka EMF sebesar :

Jarum pada galvanometer bergerak sesaat ketika saklar terhubung

(16)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879)

Hukum Faraday

1831

LIHAT VIDEO

https://www.youtube.com/watch?v=e1VVyMnIcnQ

https://www.youtube.com/watch?v=uoQelu7XRjk

(17)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879) Hendrik Antoon Lorentz (1853–1928)

Hukum Lenz

1833

emf yang dihasilkan

sedemikian hingga jika

arus dihasilkan oleh emf

tersebut, maka fluks

yang disebabkan arus

ini akan cenderung

melawan perubahan

fluks asal “

(1) Flux yang menembus loop meningkat dengan arah kebawah ketika magnet dimasukkan dalam loop

(2) Loop butuh untuk menghasilkan medan magnet yang mengarah keatas untuk melawan perubahan flux

(3) Berdasarkan aturan tangan kanan, arus yang berlawanan dengan arah jarum jam dibutuhkan untuk menginduksi medan magnet yang arahnya keatas

(18)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879)

Hukum Lenz

1833

LIHAT VIDEO

(19)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879) Hendrik Antoon Lorentz (1853–1928)

Hukum Gauss untuk Medan Listrik

1832

E o closed surface

q

E dA

 

 

Total flux listrik yang

menembus permukaan

tertutup sebanding dengan

jumlah muatan didalam

(20)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879) Hendrik Antoon Lorentz (1853–1928)

Hukum Gauss untuk Medan Magnet

1832

Karena garis gaya medan listrik

membentuk suatu loop, sehingga

bagaimanapun permukaan gaus dibentuk,

selalu jumlah garis yang masuk

menembus permukaan sama dengan

jumlah garis gaya yang menembus keluar

permukaan. Sehingga flux magnet pada

permukaan tertutup selalu 0 :

Dengan kata lain, Magnetik Monopole

belum ditemukan.

0

Tertutup Permukaan tertutup Permukaan B

B

d

A

(21)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879) Hendrik Antoon Lorentz (1853–1928)

Hukum Gauss untuk Medan Magnet

1832

LIHAT VIDEO

(22)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879) Hendrik Antoon Lorentz (1853–1928)

Gaya Lorenz

1892-1904

Gaya Lorentz

adalah interaksi yang terjadi

pada muatan bergerak yang berada dalam

pengaruh kerapatan fluks magnet.(kombinasi

gaya listrik dan gaya maknet pada muatan q)

B

v

q

F

B

Gaya magnet FB sebanding dengan muatan q, kecepatan v, kerapatan fluks magnet B, dan sinus sudut antara v dengan B

 Arah gaya Magnet tegak lurus terhadap arah v dan B dan akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak

FB

v

B

Gaya Listrik/Electric Force dari hk Coulomb :

E

q

F

E

Jika muatan tersebut bergerak dengan kecepatan v pada suatu

kerapatan fluks magnet maka muncul gaya magnet :

E

v

B

q

F

(23)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879) Hendrik Antoon Lorentz (1853–1928)

Gaya Lorenz

1892-1904

LIHAT VIDEO

https://www.youtube.com/watch?v=kckxzBUxTHg

https://www.youtube.com/watch?v=nOSJ6nxHiH0

(24)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879) Hendrik Antoon Lorentz (1853–1928)

Hukum Maxwell

1855-1868

Hukum Faraday

  BdS dt d L d E    t B E          Hukum Ampere dan Arus

Pergeseran Maxwell

 

 

DdS dt d L d H  J dS   t D J H           Hukum Gauss untuk medan

listrik

DdS

VdVQ   V D   

Hukum Gauss untuk medan

magnet

BdS0   0 B   

Persamaan

2

Penghubung

E

D

B

H

Persamaan maxwell bentuk integral dan differential

dimana,

0 r

= permitivitas bahan / medium r

= permitivitas relatif bahan

Faradmeter

12 10 . 854 , 8 0 

0 r

= permeabilitas bahan / medium r

= permeabilitas relatif bahan

Henry

7 10 . 4 

dimana,

) / (coulomb m2 listrik flux rapat D  ) /

(weber m2atautesla magnet

flux rapat B

(25)

TEORI ELEKTROMAGNETIKA

Charles Augustin de Coulomb (1736– 1806)

Jean-Baptiste Biot (1774–1862) and Felix Savart (1792–1841)

André-Marie Ampère (1775 – 1836) Hans Christian Oersted (1777–1851) Johann Carl Friedrich Gauss (1777 – 1855)

Michael Faraday, FRS (1791 – 1867) Heinrich Friedrich Emil Lenz (1804 – 1865)

James Clerk Maxwell (1831–1879) Hendrik Antoon Lorentz (1853–1928)

Hukum Maxwell

1855-1868

LIHAT VIDEO

(26)

PERSAMAAN MAXWELL

Review : Parameter dan Satuan….

Simbol Keterangan Satuan

E

Medan listrik      meter Volt

H

Medan magnet      meter Ampere

B

Rapat fluks magnetik

      persegi meter Weber

D

Rapat fluks listrik

      persegi meter Coulomb V

Rapat muatan volume

      kubik meter Coulomb

Q

Muatan listrik Coulomb

J

Rapat arus       persegi meter Ampere

(27)

PERSAMAAN MAXWELL

Persamaan Maxwell I

Hukum Faraday

B

d

S

dt

d

L

d

E

dS

dt

B

d

E

E

E

E

dL

Jika ada rapat fluks magnet (B) yang berubah terhadap waktu

dan menembus suatu bidang yang dikelilingi lintasan tertutup,

maka akan menghasilkan medan listrik (E) yang arahnya

sesuai dengan arah lintasan tertutup tersebut ( mengelilingi

bidang dS ).

Arah rapat fluks magnetik (B) dan

arah medan listrik (E), sesuai

dengan

aturan tangan kanan.

Dari

persamaan

tersebut

juga

dapat

menjelaskan bahwa,

Medan magnet yang berubah terhadap waktu

akan dapat menghasilkan medan listrik

.

(28)

PERSAMAAN MAXWELL

Persamaan Maxwell I

Hukum Faraday

Mari kita ulangi,

Medan magnet yang berubah terhadap waktu akan dapat menghasilkan medan listrik.

Atau,

Fluks magnetik yang berubah terhadap waktu akan menyebabkan medan listrik

Didefinisikan,

Electromotance Force (emf) / Gaya Gerak Listrik (ggl)

dt

d

electromotance force

dimana,

= fluks magnetik

S

B

BS

cos

S

B

Persamaan Faraday !!

(29)

PERSAMAAN MAXWELL

Persamaan Maxwell I

Hukum Faraday

BS

cos

S

B

Lihat persamaan berikut...

Dari persamaan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa fluks

magnetik yang berubah terhadap waktu bisa disebabkan oleh :

• Medan yang berubah terhadap waktu

• Luas bidang (yang ditembus medan magnet) berubah terhadap

waktu

Jarang !!

• Sudut berubah terhadap waktu

Paling banyak dilakukan

karena tinggal memutar loop saja

Lihat gambar berikut...

R

emf / ggl

I

/

E

arah

B

(30)

PERSAMAAN MAXWELL

Persamaan Maxwell I

Hukum Faraday

dt

d

electromotance force

B

d

S

Persamaan Faraday !!

dimana,

Sehingga,

B

d

S

dt

d

L

d

E

emf

• Tanda minus (-) pada persamaan Faraday berarti : “

emf yang

dihasilkan sedemikian hingga jika arus dihasilkan olehnya, maka

fluks yang disebabkan arus ini akan cenderung melawan

perubahan fluks asal “

• emf juga berbanding lurus terhadap jumlah lilitan N, sehingga

dapat dinyatakan :

d

N

emf

(31)

PERSAMAAN MAXWELL

Persamaan Maxwell I

Hukum Faraday

Penurunan Bentuk Diferensial

Ingat Teorema Stokes !!

, yang

menjelaskan perubahan bentuk

integrasi..

L S

S

d

H

L

d

H

 

L S

S

d

E

L

d

E

Maka,

B

d

S

dt

d

L

d

E

 

B

d

S

dt

d

S

d

E

 

d

S

t

B

S

d

E

t

B

E

Bentuk diferential persamaan Maxwell I !!

Sirkulasi medan listrik di suatu titik (loop tertutup sangat

kecil sebesar titik) sama dengan kecepatan berubahnya

rapat fluks magnetik terhadap waktu di titik tersebut

.”

(32)

PERSAMAAN MAXWELL

Persamaan Maxwell II

Hukum Ampere dan Arus Pergeseran Maxwell

D

d

S

dt

d

L

d

H

J

d

S

J

d

S

I

L

d

H

Hukum Ampere (th 1820 ..)

Hukum Ampere dan Arus Pergeseran Maxwell (th 1864..)

dS

dt

D

d

J

H

dL

H

H

H

Jika ada rapat arus J dan rapat fluks listrik

D yang berubah terhadap waktu yang

menembus suatu bidang dS yang dikelilingi

lintasan tertutup, maka akan dihasilkan

medan magnet (H) yang arahnya sesuai

dengan lintasan teertutup tersebut (

mengelilingi bidang dS ).

Sama dengan Hukum

Faraday, arah medan magnet

(H) , rapat arus (J) dan rapat

fluks listrik (D) , adalah

sesuai dengan

aturan tangan

kanan

.

(33)

PERSAMAAN MAXWELL

Maxwell menemukan fenomena arus pergeseran tanpa melakukan eksperimen, tetapi dengan melakukan analisis

matematis bentuk diferensial / bentuk titik Hukum Ampere.

Bagaimana analisis matematis yang telah dilakukan Maxwell ?

I

S

d

J

H

d

L

Bentuk integral hukum Ampere

L S

S

d

H

L

d

H

Teorema Stokes

J

H

Bentuk diferensial Hukum Ampere

Masing-masing ruas persamaan didivergensikan ...

Maxwell (1864)

(34)

PERSAMAAN MAXWELL

Persamaan di atas tidak berlaku untuk medan dinamis

, karena pada medan dinamis

berlaku

Hukum Kontinuitas

dimana,

 

H

J

Lihat identitas vektor ! … divergensi dari suatu pusaran/curl pasti adalah NOL

0

J

t

J

v

tidak berlaku untuk

J

H

Artinya,

0

t

v

(35)

PERSAMAAN MAXWELL

• Maxwell memberikan suku tambahan bada bentuk titik dari Hukum Ampere,

kemudian...

G

J

H

 

H

 

J

G

Masing-masing ruas persamaan didivergensikan ...

 

H

J

G

Lihat identitas vektor !

… divergensi dari suatu pusaran/curl pasti adalah NOL

= 0

J

G

(36)

PERSAMAAN MAXWELL

J

G

Hukum Kontinuitas,

t

t

G

v v

Ingat pengertian dari

TEOREMA DIVERGENSI dan HUKUM

GAUSS

, bahwa

Divergensi dari rapat fluks listrik yang

menembus suatu permukaan tertutup adalah sama dengan

rapat muatan yang dilingkupi permukaan tertutup tersebut

D

v

 

t

D

t

D

G

t

D

G

Suku telah ditemukan !!

G

(Maxwell : th 1864)

Persamaan Maxwell II

Hukum Ampere dan Arus Pergeseran Maxwell







v

D

dV

v v

dV

s

D

d

S

t

J

v

(37)

PERSAMAAN MAXWELL

G

J

H

• Kembali pada pemisalan sebelumnya, ,

t

D

G

Dimana,

t

D

J

H

Bentuk diferensial / bentuk titik dari

Persamaan Maxwell II :

Hukum Ampere

dan Arus Pergeseran Maxwell

 

d

S

t

D

S

d

J

S

d

H

S S S

Integrasi terhadap luas

Persamaan Maxwell II

Hukum Ampere dan Arus Pergeseran Maxwell

Sirkulasi medan magnet di suatu titik

(loop tertutup sangat kecil sebesar titik)

sama dengan jumlah rapat arus akibat

aliran muatan dan rapat arus

perpindahan yang disebabkan oleh

kecepatan bertambahnya rapat fluks

elektrik terhadap waktu di titik tersebut

.”

(38)

PERSAMAAN MAXWELL

 

d

S

t

D

S

d

J

S

d

H

S S S

Jika kita terapkan Teorema Stokes…

L S

S

d

H

L

d

H

S

d

t

D

S

d

J

L

d

H

Bentuk integral Persamaan

Maxwell II :

Hukum Ampere dan

Arus Pergeseran Maxwell

(39)

PERSAMAAN MAXWELL

Persamaan Maxwell II

Hukum Ampere dan Arus Pergeseran Maxwell

ARUS PERGESERAN

Misalkan suatu pengisian kapasitor, arus I berkurang seiring waktu

dimana muatan pada kapasitor dan medan listrik di antara dua

keping plat meningkat

Tidak ada arus konduksi Ic yang mengalir diantara 2 plat

Perhatikan

amperian loop/close path P

yang dibentuk oleh

permukaan

S

1

dan

S

2

Dari persamaan ampere diatas , seharusnya hasil integral pada

path

P

baik menggunakan permukaan

S

1

maupun

S

2

sama tetapi :

enc

I

l

d

B

0

Simak kembali hukum ampere

)

(

0

2 0 1

konduksi

arus

ada

tidak

l

d

B

S

permukaan

I

l

d

B

S

permukaan

c

Ketidak konsistenan

(40)

PERSAMAAN MAXWELL

ARUS PERGESERAN

Jika Hukum Ampere masih berlaku, maka pasti ada medan magnet yang

ditimbulkan oleh perubahan medan listrik diantara dua plat.

Medan magnet induksi ini menunjukkan seolah-olah ada arus yang

melalui dua keping plat yang disebut

ARUS PERGESERAN (I

d

)

Arus pergeseran I

d

ini sebanding dengan rate perubahan flux listrik Ф

E

t

Φ

I

d 0 E

Φ

E

E

d

s

Sehingga persamaan

ampere menjadi :

Bentuk integral Persamaan Maxwell II :

Hukum Ampere dan Arus Pergeseran Maxwell

s

d

D

l

d

H

s

d

D

s

d

E

ε

l

d

H

t

Φ

ε

μ

μ

l

d

B

I

I

μ

l

d

B

o E o o o d C o

s

d

J

I

I

I

d d d

(41)

PERSAMAAN MAXWELL

Persamaan Maxwell III

Hukum Gauss untuk Medan Listrik

Q

dV

V

D

d

S

D D D D D D D D D D D D D D D S d  dS 

Q

Jumlah total rapat fluks

yang meninggalkan suatu

permukaan tertutup

sama

dengan

total muatan yang

dilingkupi oleh permukaan

tertutup itu sendiri

Persamaan diatas juga menjelaskan

fenomena bahwa suatu muatan

listrik ( Q ) akan menjadi sumber

timbulnya medan listrik / rapat

fluks listrik

(42)

PERSAMAAN MAXWELL

Persamaan Maxwell III

Hukum Gauss untuk Medan Listrik

v

D

S v V v

Q

dV

dv

D

S

d

D

Q

dV

V

D

d

S

Teorema Divergensi

Aliran fluks listrik keluar netto pada suatu

permukaan tertutup sangat kecil sebesar titik

sama dengan kerapatan muatan di titik

(43)

PERSAMAAN MAXWELL

Persamaan Maxwell IV

Hukum Gauss untuk Medan Magnet

0

B

d

S

Persamaan keempat Maxwell di atas menjelaskan bahwa tidak ada yang dinamakan muatan

magnetik sebagai sumber medan magnetik. Adapun muatan listrik hanyalah akan

menghasilkan medan listrik.

Medan magnetik hanya dihasilkan oleh medan listrik yang berubah terhadap waktu atau

dihasilkan oleh muatan listrik yang berubah terhadap waktu seperti yang dijelaskan dari

Hukum Ampere.

Dengan teorema divergensi, didapat bentuk titik

Hukum Gauss untuk medan magnet sbb :

0

B

Aliran fluks magnet keluar netto

pada suatu permukaan tertutup

sangat kecil sebesar titik sama

dengan nol

.”

(44)

PERSAMAAN MAXWELL

Ringkasan…..

Hukum Faraday

B

d

S

dt

d

L

d

E

t

B

E

Hukum Ampere dan Arus

Pergeseran Maxwell

D

d

S

dt

d

L

d

H

J

d

S

t

D

J

H

Hukum Gauss untuk medan

listrik

D

d

S

V

dV

Q

V

D

Hukum Gauss untuk medan

magnet

B

d

S

0

0

B

Bentuk Integral dan Bentuk Differential Persamaan Maxwell

Persamaan

2

Penghubung :

E

(45)
(46)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing Pendapatan (beban) non operasional lainnya.. LABA (RUGI)

AGUS SUTA LINE atau terada0 Sistem Ma&ajeme& Mutu se(a(u dike&da(ika& u&tuk

5.. Aku begitu kuat, sehingga dapat membunuh seekor singa dengan tangan kosong. Tuhan mengambil suami dan kedua orang anakku, tetapi aku memiliki seorang menantu

Untuk mengetahui berapa pemberian dosis nurtisi AB Mix yang paling efektif terhadap laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawi (brassica juncea

Menurut Ilyas (2006), miopia atau penglihatan dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh diameter anteroposterior bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang

Međutim, odnos prikazivanja partizana i multietničnosti nije bio jednosmeran, u smislu da je prvi oličavao drugog, već je i multietničnost bila usmerena i u pravcu glorifikacije

saat pembibitan paling menghasilkan efektivitas tertinggi dalam pengendalian penyakit layu Fusarium oxysporum pada tanaman cabai dengan intensitas serangan terendah

Untuk lintasan terbuka, koreksi dilakukan apabila titik akhir (finish point) dari hasil proyeksi jarak sebenarnya ke jarak datar tidak bersinggungan/bertemu dengan