BAB : 43, PELAKSANAAN OLEH NEGARA . DAN SWASTA
§ 625. Pada umumnja ekonomi sesuatu negara diperkembangkan oleh Pemerintah dan swasta bersamasama. Hal jang ekstrim dimes. .na seluruh kegiatan dilakukan oleh Pemerintah adalah dinegara U.S.S.R. Di U.S.A. sesudah revolusi seluruh kegiatan ber ada ditangan partikelir. Dalam tahun2 terachir ini ada
gedjala2, bahwa dalam kedua keadaan jang ekstrim ini telah
muiai tim bul perobahab, walaupun belum berarti.
Umumnja kedua potensi ini bekerdja bersamasama dengan mengambil tempat bergantiganti. Dalam negara2 jang terbela
kang, umumnja sektor negara menduduki tempat terdepat. Hal mengatur potensi2 dan memberi fasilitet2 jang melantjarkan usa
hausaha.
Di Indonesia banjak kekajaan. ditangan Negara sehingga pe
ranan Negara amat besar. Pemerintah harus mengolah sumber2
alam dan mengatur kegiatan ekonomi.
Pihak partikelir di Indonesia mempunjai milik jang panting dju ga artinja (milik tanah dan perusahaan). Potensi ini perlu di
pergunakan dalam pembangunan.
§ 626. Dalam Pola Pemb.angunan telah disinggung dalam paragrap,
penanaman modal beberapa hal jang chusus dikerdjakan oleh Negara dan jang tidak mungkin dikerdjakan oleh pihak swasta. Pertimbangan tersebut didasarkan atas :
a: Undang2 Dasar 1945 fasal 33 .
b. Sifat vital sesuatu bidang,
Selandjutnja ada pula usaha2 jang tidak mungkin dikerdjakan
Dengan demikian pengalaman mendjadi faktor jang panting da lam pertimbangan berikutnja. Pokok pikiran adalah tertjapainja hasil jang sebesar2nja untuk masjarakat dan bukan garis tegang
sesuatu sistim.
Tudjuan pembangunan telah tetap, jaitt.t : sosialisme Indonesia, Dalam tjara mentjapai tudjuan itu hares kita tempuh djalan jang bebas, singkat dan murah jang membawa hasil sebesar2nja,
Tjara berpikir demikian sesuas dengan dasar2 filsafat kene
garaan kita :
PANTJA SILA,
§ 627. Karena itu tidaklah bidjaksana untuk mengambil sesuatu usaha dari pihak swasta jang bonafide, jang berpengalaman dan jang telah members bukti2 jang njata bahwa pihak swasta itu sang
gup meuambah produksi dengan tjara efectif dan meladeni ke pentingan masjarakat. Tidak bidjaksana pul'a untuk tidak mem berikan sisal pembangunan jang tidak dapat dikerdjakan oleh
Pemerintah kepada pihak swasta,
Hendaknja pemilihan projek antara Negara dan swasta djangan ditentukan alas pertimbangan jang paling mudah,
Swasta nasional achirnja adalah sebagian dari potensi nasio nal jang sesungguhnja dan potensi nasional ini hares dipergu nakan dengan sebaik2nja, Pengalaman pahit ntengenai keba
njakan swasta nasional pada djama,n jang Iampau, tidak boleh mengakibatkan, bahwa potensi ini kita tiadakan.
Pengalaman jang pahit pada djaman jang lampau tidak dapat selurtthnja dibebankan pada pihak swasta, Pemerintah pada djaman jang lampau tidak dapat melepaskan tanggung djawab nja dalam hal2 jang terdjadi dikalangan swasta,
Pengalaman jang lampau hares dipakai sebagai petundjuk un bingan, menghantjurkan hambatan2, mentji;ptakan iklim jang
sehat dan memberi fasilitet2 jang seIuas2nja kepada semua
pelaksana pembangunan, balk instansi negara maupun swasta atau koperasi,
§ 628. Sebelum kita melandjutkan pemikiran akan tempat swasta jang lebih tepat, lebih dahulu sebaiknja ditentukan bagian untuk negara daripada sekian banjak projek2 jang akan dikerdjakan,
Berturut2 akan kita tindjau sektor pertanian, sektor industri,
a. Dalam sektor pertanian dalam mana bekerdja 85% dari
5. memberi bantuan untuk pendirian bengkel2,
6. dan lain2.
e. Dibidang pengangkutan laut, tugas Pemerintah ialah : 1. membangun industri perkapalan,
2. menjediakan djasa2 dipelabuhan,
3. menjelenggarakan pelajaran jang vital, 4. dan lain'.
f. Dibidang angkutan2 motor tugas2 Pemerintah ialah :
a. membuat djalan baru dan memperbaiki djalan2 jang su
dah ada.
b. mendjalankan trajek2 jang vital.
guna mempertinggi hasil dan diadakan satu perusahaan ter sendiri untuk hubungan internasional,
Lapangan P.T.T, seluruhnja dipegang oleh Pemerintah de ngan ketentuan bahwa pemakai hares membajar lebih banjak dari jang sudah2 untuk meringankan beban Pemerintah dan
agar perluasan djaringan dapat dipertjepat dengan uang pa ra pemakai.
Industri telekomunikasi perlu digerakkan oleh Pemerintah. j. Dilapangan impor, barang vital dipegang oleh perusahaan
Negara. Barang vital tersebut dibatasi pada jang paling perlu sadja.
k. Dilapangan ekspor diadakan kompetisi antara Negara dan swasta supaja dapat menambah volume ekspor,
1. Distribusi dalam negeri dikerdjakan seluruhnja oleh kope rasi dan swasta djadi tidak oleh Perusahaan Negara,
m. Dilapangan djasa2 kepada masjarakat jang mendjadi togas
negara ialah kesehatan : rumah sakit, poliklinik, pengang kutan lokal dan sebagainja. Usaha2 dilapangan ini diutama
kan sebagai ruang bergerak untuk Pemerintah Daerah. n. Dilapangan research : basic research.
§ 629. Sesudah ada ketentuan lapangan untuk bergerak bagi Negara dan set0lah diteliti volume semula bidang diatas tadi, maka dje las, bahwa lapangan2 jang panting tadi tidak dapat seluruhnja
dikerdjakan oleh Negara mengingat modal, tenaga dsb, jang ada pada Negara,
Dalam hal ini kita harus lebih progresip berpikir. Djika dalam lapangan hergerak ini ada lapangan jang tidak dapat dikerdja kan oleh Pemerintah karena sesuatu hal, sedangkan pihak swas ta mempunjai potensi untuk mengerdjakannja, maka tidak ada salahnja djika Pemerintah memberikan lapangan itu kepada swasta atau mengusahakan lapangan itu bersama2 dengan swas
ta, dengan ketentuan bahwa tindakan itu akan menambah ke sedjahteraan sebagian rakjat (lokal) atau rakjat seluruhnja, Menunda pemberian sebagian dari lapangan pembangunan ke pada sebagian dari rakjat Indonesia adalah suatu teori jang tegang pada bertentangan dengan dasar2 negara jang selalu
mendahulukan kepentingan rakjat.
Djika lapangan2 tersebut diatas sudah tidak dapat dikerdjakan
seluruhnja oleh negara, maka tidaklah bidjaksana untuk berge rak dilapangan lain.
sip jang telah diamanatkan oleh Presiden, jang djika disesuai Dasar2 perusahaan tersebut pada djaman kolonial adalah ber
lainan sama sekali. Djika keadaan diatas itu dibiarkan terus ber
langsung, maka Pemerintahlah jang tidak melakukan prinsip ekonomiterpimpin dan modal Negara tidak dipergunakan tepat pada tempat jang diwadjibkan.
Tempat dan tugas modal dalam P.T, Negara sekarang harus di afar kembali. Tempatnja harus menduduki posistrategis dalam kehidupan ekonomi nasional, sedangkan fungsinja ialah meringankan beban rakjat dan membuka.potensi baru dan memperbesar potensi lama. Alam pikiran petugas2 harus
diretool. Pikiran dilepaskan dari N.V. tjap swasta liberal mendjadi N.V. negara dalam alam ekonomi terpimpin dengan tudjuan melangkah ke masjarakat adil dan makmur. Segala sesuatu harus disesuaikan dengan Pembangunan Semesta. Pemakaian modal Pemerintah harus sungguh2 dipusatkan pada
bidang pembangunan jang selektip, dibidang2 strategis, bidang
bidang jang mempunjai daja penggerak satu reaksi eko nomis, jang memberi manfaat berlipat dan.terus menerus bagi masjarakat.
§ 632. Dan sekian ribu swasta pada zaman jang lampau hanja kira2
10% jang mempergunakan lindungan dan bantuan Pemerintah dengan sebaik2nja,
Tidak'diinsjapi bahwa keuntungan jang begitu mudah diperoleh
karena Pemerintah memberi pasilitet, achirnja dibebankan kepa da rakjat jang hidup dalam serba kekurangan.
Modal dihambur2kan dan waktu untuk bel'adjar tidak dipergu
nakan dengan balk.
Alam pikiran tertudju semata2 kepada kepentingan sendiri.
Margeuntung tidak mengenal batas perikemanusiaan dan spe kulasi bersimaharadjalela. Penjogokan petugas dilakukan te rangterangan. Partai diperalat untuk mentjapai keuntungan jang sebesar2nja.
Swasta jang 10% merupakan satu inti jang balk untuk diikut sertakan dalam pembangunan. Djumlah ini harus dipupuk baik2
serupa, Mengikutsertakan mereka ini' akan pasti menguntung kan Negara,
§ 633. Problem Negara dan swasta ini harus ditindjau setjara realis tic dan pramatis dan djangan menurut formula jang tegang, Dalam pertimbangan pelaksanaan antara Negara dan swasta harus diingat benar2, bahwa pertanggungan djawab Pemerin
tah amat besar dalam pelaksanaan pembangunan ini. Sering soal Negara dan soal swasta ini dilihat dart djurusan keuntungan, tetapi lebih tepat persoalan itu dilihat dalam rang kaian pertanggungan djawab membuat rentjana pembangunan kita, ini mendjadi suatu sukses.
Negara dan swasta bukan opponen dalam pembangunan, tetapi komponen, kedua2nja warga dart satu keluarga, sesuai dengan
dasar kekeluargaan kita,
§ 634. Sudah tjukup lama soal swasta dan Negara ini belum diselesai kan, jang achirnja merugikan kita semua, karena itu pemba ngunan terhalang olehnja. Pemerintah sendiii hams mengorga nisasi dirinja agar dapat bergerak tjepat dan melaksanakan ren tjana ini, Dalam banjak hal ketjepatan bergerak dan keberanian mengambii keputusan, Pemerintahlah jang mendjadi salah satu sarat mutlak dalam usaha kita mentjapai Sosialisme Indonesia. Pihak Swasta harus bergerak dengan tjepat menurut tudjuan barn mengenai tempat dan tugas. bangunan jang panting2 dalam rangka Pembangunan Semesta
nl, Karena itu kita jakin bahwa pemberian kesempatan jang luas kepada pihak swasta itu tidak akan berakibat tumbuhnja unsur2 danbibit kekuatan2 jang achirnja akan mendjadi peng
halang dart tudjuan kita jang pokok, jaitu Masjarakat Sosialis Indonesia,
Karena itu, swasta jang turut serta dalam pelaksanaan Pemba ngiman Semesta adalah swasta jang telah diudji jang tidak akan melakukan penjelewengan2 terhadap tudjuan revolusi.
Sarat2 seperti :
a. harus berdjiwa Usdek,
b. bertudjuan masjarakat Sosialis Indonesia,
c. rasa pengabdian jang tebal pada Negara dan Rakjat, d. tidak mementingkan sendiri dan golongannja,
e. dan sebagainja. adalah sarat2 mutlak.
Pengetahuan2 perlu diadakan untuk menghindarkan tumbuh