• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Dukungan Sahabat terhadap Tingkat Depresi Perempuan yang Menderita Kanker Payudara di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Dukungan Sahabat terhadap Tingkat Depresi Perempuan yang Menderita Kanker Payudara di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker dapat menyebar (metastasis) kebagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Penyebaran sel kanker ke jaringan sehat pada alat tubuh dapat merusak fungsi alat tersebut menjadi terganggu. (Lubis, 2009).

Setiap tahun, 12 juta orang diseluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena kanker. Pada tahun 2030 diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta diantaranya akan meninggal dunia karena kanker (UICC, 2009 dikutip dari Kemenkes 2013).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 4,3 per 1000 penduduk. Menurut statistik rumah sakit dalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien di seluruh RS di Indonesia (16,85%), diikuti kanker leher rahim (11,78%). Kemenkes, 2013).

Penderita kanker payudara di RSUD DR Pirngadi Medan, pada tahun 2011 terdapat 602 orang wanita yang dirawat inap dan 569 orang yang dirawat jalan. Pada tahun 2012 yang menderita kanker payudara yang dirawat inap sebanyak 602 orang

(2)

wanita dan 784 orang yang di rawat jalan. Pada tahun 2013 yang dirawat inap sebanyak 513 orang dan yang mendapatkan rawat jalan sebanyak 401 orang wanita.

Kanker payudara sebagai kanker yang paling sering menyerang kaum wanita. Selain itu kecendrungan peningkatan prevalensinya tidak dapat dihindari. Ditambah lagi kematian karena kanker payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang berkembang, karena keterlambatan diagnosis (Bustan, 2007).

Hal tersebut dapat kita lihat pada pasien penderita kanker dimana ketika dokter mendiagnosis bahwa seseorang menderita penyakit berbahaya seperti kanker, secara umum ada tiga bentuk respon emosional muncul, yaitu penolakan, kecemasan dan depresi (Taylor, 2009).

Gangguan depresi adalah salah satu jenis gangguan jiwa yang paling sering terjadi. Prevalensi gangguan depresi pada populasi dunia adalah 3-8 %. World Health Organization menyatakan bahwa gangguan depresi berada pada urutan keempat

penyakit di dunia. Gangguan depresi mengenai sekitar 20% wanita dan 12% laki-laki pada suatu waktu dalam kehidupan. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah penderita gangguan depresi semakin meningkat dan akan menempati urutan kedua penyakit di dunia (Depkes, 2007).

(3)

didiagnosis kanker akan mengalami reaksi penolakan saat pertama mengetahui diagnosisnya. Keadaan tersebut sangat sulit bagi pasien untuk dapat menerima dirinya sebagai orang sakit. Pasien merasakan kesedihan yang terus menerus, murung, menderita sampai timbul perilaku psimitis. Pasien mengalami depresi menyadari bahwa dirinya tidak hidup sesuai dengan idenya sehingga menyebabkan perasaan tidak berdaya dan putus asa.

Penelitian yang dilakukan oleh Amin (2008) RSUP Haji Adam Malik Medan, RS Haji Medan dan PTN Tembakau Deli Medan tentang sindroma depresif pada penderita kanker payudara, secara keseluruhan dapat diamati bahwa dari 66 penderita kanker payudara yang mengalami sindroma depresif berjumlah 58 orang (87,9%), sindroma depresif yang paling banyak terjadi adalah sindroma depresi sedang (42,4%), sindroma depresif berat (25,8%), sindroma depresif ringan (19,7%), dan minimal (12,1%).

Pendapat diatas juga didukung Taylor (2009) reaksi yang umumnya ditampilkan oleh mereka yang didiagnosa menderita kanker payudara adalah terkejut, menyangkal, cemas, takut dan depresi karena merasa segala sesuatu tiba-tiba menjadi berubah dan masa depan menjadi tidak jelas. Bagi seseorang wanita yang menderita kanker payudara perasaan hancur yang dialaminya memiliki nilai lebih dari itu. Apabila seseorang menderita kanker payudara, ia menghadapi resiko akan kehilangan payudara.

(4)

muncul pada waktu yang bersamaan. Depresi dapat muncul sebagai gangguan utama ataupun menyertai berbagai jenis gangguan medis (Beck, 1985). Gangguan ini tidak hanya dapat tertumpu pada aspek sosial, tetapi juga pada fisik, kognisi dan motivasional. Depresi dapat memperlambat proses penyembuhan bahkan mampu mengakibatkan penyakit kanker bertambah parah (Rees, 2004). Untuk itu, para pasien kanker pada dasarnya memerlukan perawatan yang bersifat terapi psikolog dan intervensi sosial untuk mengurangi beban mental atau deperesi yang dialami. Penanganan secara psikologis dapat kita lakukan dengan cara memberikan dukungan sosial.

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Apalagi jika orang tersebut sedang menghadapi masalah, baik ringan maupun berat. Pada saat-saat seperti itu seseorang akan mencari dukungan sosial dari orang-orang di sekitarnya, sehingga dirinya merasa dihargai, diperhatikan dan dicintai, Contoh nyata yang paling sering kita lihat dan alami adalah bila ada seseorang yang sakit dan terpaksa dirawat di rumah sakit, maka sanak saudara ataupun teman-teman biasanya datang berkunjung. Dengan kunjungan tersebut maka orang yang sakit tentu merasa mendapat dukungan sosial.

(5)

(2004) dukungan sosial adalah dukungan yang berasal dari keluarga dan teman dekat atau sahabat.

Menurut Monga, dkk (2004) teman dekat merupakan sumber dukungan sosial karena dapat memberikan rasa senang dan dukungan selama mengalami suatu permasalahan. Sedangkan menurut Alan (2005) bahwa persahabatan adalah hubungan yang saling mendukung, saling memelihara, pemberian dalam persahabatan dapat terwujud barang atau perhatian tanpa unsur eksploitasi.

Pernyataan ini didukung oleh pernyataan Gotllieb (1998) yang mengatakan bahwa adanya dukungan sosial dan hubungan yang baik dengan suami, teman, orang tua atau keluarga merupakan salah satu faktor yang menentukan perbedaan respon individu terhadap stres. Dukungan sosial juga sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik, mental dan kognitif seseorang.

Kondisi fisik, mental dan kognitif seseorang akan mempengaruhi kondisi psikologis, dengan kata lain setiap penyakit fisik yang dialami seseorang tidak hanya menyerang manusia secara fisik saja, tetapi juga dapat membawa masalah masalah bagi kondisi psikologisnya. Hal ini dapat kita lihat pada pasien penderita kanker.

(6)

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kroenke (2011), penelitian yang melibatkan 3139 perempuan anggota Kaiser Permanente di California Utara, Amerika Serikat, yang baru didiagnosis kanker payudara antara 2006 hingga 2011. Dalam waktu dua bulan setelah diagnosis, peserta menjawab kuesioner tentang jaringan sosial mereka, jenis dukungan yang mereka terima, kualitas emosional, fisik hidup mereka, dan gejala fisik dari kanker payudara yang mereka alami. Hasil studi ini memperlihatkan, pasien dengan tingkat interaksi sosial tertinggi yang mempunyai banyak sahabat dekat atau teman melaporkan memiliki kualitas hidup terbaik selama pengobatan kanker. Tingkat dukungan sosial yang tinggi juga terkait dengan kualitas emosional yang lebih baik. Secara khusus, bersenang- senang dengan teman-teman dianggap sebagai prediktor yang paling penting dari kualitas fisik hidup.

Lubis (2011) menyatakan bahwa dukungan sosial dapat memberikan kesan terutama dalam peningkatan sikap menghargai diri sendiri. Peningkatan sikap menghargai diri sendiri dapat mengurangi rasa kebimbangan, keresahan dan ketakutan dan seterusnya membiasakan penderita kanker payudara menjalani kehidupan dengan lebih menyenangkan dan memberikan kedamaian.

(7)

Hasil penelitian oleh Lee, dkk (2010) di Korea Selatan, meneliti tentang dukungan sosial dapat mengurangi perasaan depresi setelah didiagnosis kanker payudara. Studi ini menilai bahwa dukungan sosial orang-orang terdekat dapat memberikan rasa percaya dan perasaan dihargai bagi penderita kanker payudara, dimana dukungan positif ini dapat mengurangi perasaan cemas stress dan depresi yang dialami perempuan setelah didiagnosis kanker payudara. Temuan dari studi ini dapat menyebabkan pemahaman yang lebih baik tentang kontribusi dukungan sosial dapat bermanfaat untuk kesehatan mental dalam 1 tahun pengobatan pertama, dan dapat meningkatkan kualitas kesehatan yang berhubungan dengan kehidupan pasien kanker payudara.

Penelitian juga dilakukan oleh Sinding (dalam jurnal Caring for a relative or friend with advance breast cancer, 2003) dalam studi ini menunjukan bahwa orang yang sedang sakit tidak ingin ditinggalkan sendirian, dimana dia menginginkan kerabat, teman dekat dan tetangga hadir untuk menemuinya, agar dapat membantunya untuk melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan. Responden penelitian juga menyadari bahwa tindakan dan kata-kata mereka mempengaruhi perasaan dan harapan pasien kanker payudara agar memiliki kehendak untuk terus hidup dan menghadapi penyakitnya.

(8)

bantuan berupa uang untuk berobat, menemani penderita ke rumah sakit, menenangkan saat cemas, membantu mencari alternatif pengobatan kanker payudara. Sedangkan 1 orang diantaranya mengatakan teman tidak mendukung usahanya dalam menjalani pengobatan kanker payudara dan menganggap bahwa penyakitnya karena diguna-guna sehingga selama menderita kanker payudara tidak pernah menjalani perawatan di rumah sakit.

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengaruh dukungan sosial terhadap tingkat depresi penderita kanker payudara adanya hubungan yang positif seperti penelitian yang dilakukan oleh Diestika (2010) tentang Hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi pada penderita kanker serviks, dari hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara dukungan sosial dan skala depresi pada penderita kanker serviks. Dukungan sosial harus diberikan untuk kanker serviks, sehingga merasa diterima, diperhatikan, dihargai, merasa aman, dan mudah untuk mengatasi kesulitan selama menjalankan pengobatan kanker serviks. Berangkat dari pengalaman penelitian terdahulu maka penulis menduga ada pengaruh antara dukungan sahabat (yang terdiri dari emosional, instrumental, informatif, dan integritas sosial) terhadap tingkat depresi pada perempuan penderita kanker payudara.

1.2. Permasalahan

(9)

perempuan yang menderita kanker payudara di RSUD DR. Pirngadi Medan Tahun 2014.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dukungan sahabat terhadap tingkat depresi pada perempuan yang menderita kanker payudara di RSUD DR. Pirngadi Medan Tahun 2014.

1.4. Hipotesis

Terdapat pengaruh dukungan sahabat (emosional, instrumental, informasi, dan integritas sosial) terhadap tingkat depresi pada perempuan yang menderita kanker payudara di RSUD DR. Pirngadi Medan Tahun 2014.

1.5. Manfaat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kode etik jurnalistik adalah norma atau landasan moral yang mengatur tindak-tanduk seorang wartawan

Di bagian ini hukum internasional telah ada semenjak 4000 SM, hubungan yang mengikat terjadi antara setiap individu dan nations, namun pola dan bentuk interaksi yang dilakukan pada

Tujuan politik luar negeri bisa bersifat khusus berkaitan dengan beberapa masalah tertentu (seperti membentuk pasaran bersama di kawasan tertentu) misalnya ini ada

Studies (Chase et al., 1992) of glucose metabolism in the bovine CL in vitro also indicated that glucose was a major energy source used by the ovary, and that physiological state,

• Kalimat adalah string yang tersusun atas simbol-simbol terminal dan kalimat adalah kasus khusus

Sedangkan untuk menjaga kestabilan tegangan keluaran motor yang difungsikan sebagai generator induksi akibat dari perubahan beban konsumen, maka diperlukan sebuah

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah Melalui Ujian Nasional dan Penilaian Hasil

Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order.. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita