• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Terhadap Hak Tertanggung dalam Asuransi Jiwa Pada PT. Axa Financial Indonesia (Agency Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan Hukum Terhadap Hak Tertanggung dalam Asuransi Jiwa Pada PT. Axa Financial Indonesia (Agency Medan)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan masyarakat pada zaman modern ini sarat dengan beragam

macam risiko dan bahaya. Seakan-akan masa depan seseorang selalu suram, akan

terjadi kecelakaan, rumah tidak aman dan bisa saja terbakar atau terjadi pencurian,

perusahaan pun tidak bisa dijamin berjalan terus, pendidikan anak bisa jadi

tiba-tiba membutuhkan biaya besar di tahun-tahun mendatang.

Karena tidak adanya suatu kepastian, tentu saja akhirnya sampai pada

suatu keadaan yang tidak pasti pula. Keadaan yang tidak pasti tersebut, dapat

berwujud dalam berbagai bentuk dan peristiwa yang biasanya selalu

dihindari.Keadaan yang tidak pasti terhadap setiap kemungkinan yang dapat

terjadi baik dalam bentuk atau peristiwa yang belum tertentu menimbulkan rasa

tidak aman yang lazim disebut risiko.

Manusia itu pada hakikatnya selalu menghadapi risiko. Risiko adalah

ketidaktentuan atau uncertainty yang mungkin melahirkan kerugian

(loss).1

1. Ketidaktentuan ekonomi (economic uncertainty), yaitu kejadian yang timbul sebagai akibat dari perubahan sikap konsumen, umpama perubahan selera atau minat konsumen atau terjadinya perubahan pada harga, teknologi atau didapatnya penemuan baru dan lain sebagainya.

Ketidaktentuan tersebut menyebabkan kerugian yang mengakibatkan

berkurangnya nilai ekonomi. Menurut A. Abbas Salim ketidaktentuan dapat

dibagi atas beberapa bagian, yaitu :

1

(2)

2. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh alam (uncertainty of nature) misal kebakaran, badai, topan, banjir dan lain-lain.

3. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh perilaku manusia (human

uncertainty), umpama peperangan, pencurian, perampokan dan

pembunuhan.

Berbagai ketidaktentuan tersebut tentu mengakibatkan kerugian bagi

manusia antara lain adalah merosotnya kondisi kesehatan/sakit, meninggal dunia,

cacat badan dan peristiwa lainnya. Ancaman bahaya ditujukan kepada kekayaan,

jiwa, dan raga manusia.2

Sisi lain, manusia sebagai makhluk Tuhan dengan akal dan budinya

mencari agar ketidakpastian dalam hidupnya berubah menjadi suatu kepastian.

Salah satu cara untuk mengatasi risiko tersebut adalah dengan mengalihkan risiko

(transfer of risk) kepada pihak lain di luar diri manusia.

Peristiwa-peristiwa tersebut dapat menyebabkan

kerugian ekonomi bagi orang-orang yang mengalaminya dan sekaligus juga

merupakan risiko yang harus ditanggungnya.

3

Upaya untuk mengatasi sifat alamiah yang berwujud sebagai suatu

keadaan yang tidak pasti tadi, antara lain dilakukan oleh manusia dengan cara

menghindari atau melimpahkannya kepada pihak lain di luar dirinya sendiri.

Upaya atau usaha manusia untuk mengurangi, menghindarkan risikonya itu sudah

lama dilakukan. Upaya itu dimulai sejak permulaan kegiatan ekonomi manusia,

yaitu sejak manusia melakukan kegiatan perdagangan yang sederhana. Usaha dan Dengan daya upayanya

tersebut manusia berusaha bergerak dari ketidakpastian menjadi suatu kepastian

sehingga ia selalu dapat menghindarkan atau mengatasi risiko-risikonya, baik

secara individual atau bersama-sama.

2

Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, 2006, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 117

3

(3)

upaya manusia untuk menghindari dan melimpahkan risikonya kepada pihak lain

beserta proses pelimpahan sebagai suatu kegiatan itulah yang merupakan embrio

atau cikal bakal perasuransian yang dikelola sebagai suatu kegiatan ekonomi yang

rumit sampai saat ini.

Tata pergaulan masyarakat khususnya masyarakat modern seperti sekarang

ini, membutuhkan suatu institusi atau lembaga yang bersedia mengambil alih

risiko-risiko masyarakat baik risiko individual ataupun risiko kelompok. Lembaga

atau institusi yang mempunyai kemampuan untuk mengambil alih risiko pihak

lain ialah lembaga asuransi, dalam hal ini adalah perusahaan-perusahaan asuransi

jiwa.

Undang-Undang No 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian menyebutkan

bahwa usaha asuransi jiwa adalah usaha yang menyelenggarakan jasa

penanggulangan risiko yang memberikan pembayaran kepada pemegang polis,

tertanggung, atau pihak lain yang berhak dalam hal tertanggung meninggal dunia

atau tetap hidup, atau pembayaran lain kepada pemegang polis, tertanggung, atau

pihak lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur dalam perjanjian, yang

besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan data.

Pengertian asuransi terdapat dalam Pasal 1 angka (1) Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk:

a. Memberikan penggantian kepada tertangung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau

(4)

Asuransi atau pertanggungan dalam Kitab Undang-Undang Hukum

Dagang (KUH Dagang) Pasal 246 mengandung arti yaitu suatu perjanjian, dengan

mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan

menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu

kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin

akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu. Jadi, pada intinya

asuransi merupakan suatu perjanjian. Perjanjian asuransi itu mempunyai tujuan

yang pasti yaitu motif ekonomi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak

yang mengadakan perjanjian. Bagi pihak yang ditanggung mendapat manfaat

pengalihan risiko sedangkan bagi pihak yang menanggung mendapat manfaat

keuntungan investasi.

Berdasarkan pengertian asuransi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

asuransi merupakan suatu perjanjian yang melibatkan dua pihak. Pasal 1313 Kitab

Undang–Undang Hukum Perdata menjelaskan mengenai pengertian perjanjian

yaitu “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih

mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih”. Di dalam pengertian

asuransi juga dijelaskan terdapat dua pihak yang terlibat. Pihak–pihak dalam

asuransi meliputi Penanggung dan Tertanggung. Penanggung adalah pihak yang

mau menerima risiko atas harta benda orang lain dengan suatu kontra prestasi

berupa premi sedangkan tertanggung adalah pihak yang mempunyai harta benda

yang diancam bahaya.4

Agar usaha asuransi dapat berjalan dengan baik, maka kedua pihak yang

terlibat di dalamnya harus menjalankan hak dan kewajibannya masing–masing

4

(5)

dengan baik. Penanggung wajib memikul risiko yang dialihkan kepadanya dan

berhak memperoleh pembayaran premi, sedangkan tertanggung wajib membayar

premi dan berhak memperoleh penggantian jika timbul kerugian atas harta

miliknya yang diasuransikan.5

5

Abdulkadir Muhammad , Op.Cit, hal. 8

Perjanjian asuransi terjadi apabila adanya kata

kesepakatan dari kedua belah pihak (perjanjian konsensual). Dan pada saat itulah

jatuh tanggung jawab kepada pihak penanggung dan kewajiban kepada pihak

tertanggung. Hal ini tercantum dalam isi Pasal 1320 Kitab Undang – Undang

Hukum Perdata mengenai syarat sahnya perjanjian.

Banyaknya perusahaan asuransi jiwa yang beroperasi di Indonesia secara

otomatis akan menimbulkan persaingan yang ketat. Oleh karenanya para calon

nasabah akan lebih teliti dalam memilih usaha perasuransian yang akan

dimasukinya. Usaha perasuransian bersaing dalam fasilitas-fasilitas yang

diberikan, termasuk dalam hal pelayanannya maupun perlindungan nasabah.

Agency Medan Zahraini, salah satu kantor agensi dari PT. Axa Financial

Indonesia yang terletak di Jalan Pattimura No. 02 Medan yang menjadi tempat

penelitian penulis, merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa

pertanggungan (asuransi) jiwa di Indonesia yang telah memberikan fasilitas dan

pelayanan terbaik untuk nasabahnya. Akan tetapi kadang kala terjadi

permasalahan dalam pelayanan maupun perlindungan nasabahnya. Sebagai contoh

apabila ada tertanggung yang merasa dirugikan, agen-agen dari perusahaan

tersebut lalai atau perusahaan asuransi mulai mengalami kepailitan, hal ini

tentunya akan berpengaruh pada kepercayaan nasabah terhadap perusahaan

(6)

Penulis tertarik akan permasalahan diatas, maka penulis akan melakukan

penelitian lebih luas dan lebih jauh dengan mengangkat permasalahan mengenai

perlindungan hukum terhadap hak tertanggung dengan judul skripsi

“Perlindungan Hukum Terhadap Hak Tertanggung dalam Asuransi Jiwa Pada PT.

Axa Financial Indonesia (Agency Medan)”.

B. Permasalahan

Dari uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perlindungan hukum terhadap hak tertanggung di PT. Axa

Financial Indonesia (Agency Medan) ?

2. Bagaimana peranan agen asuransi dalam menjalankan prinsip utmost good

faith (itikad baik) ?

3. Bagaimana pertanggungjawaban perusahaan asuransi terhadap premi

tertanggung apabila perusahaan asuransi dinyatakan pailit ?

C. Tujuan Penelitian

Melakukan penelitian pasti mempunyai suatu tujuan. Tujuan dilakukan

penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran

pengetahuan.6

1. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap hak tertanggung di PT.

Axa Financial Indonesia (Agency Medan).

Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam skripsi ini yaitu

antara lain sebagai berikut :

2. Untuk mengetahui peranan agen asuransi dalam menjalankan prinsip utmost

good faith (itikad baik).

6

(7)

3. Untuk mengetahui pertanggungjawaban perusahaan asuransi terhadap premi

tertanggung apabila perusahaan asuransi dinyatakan pailit.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan terhadap ilmu

pengetahuan, khususnya tentang hukum perlindungan nasabah atas

hak-hak yang seharusnya diperoleh.

b. Memberikan informasi dan menambah referensi di perpustakaan

Universitas Sumatera Utara Medan

2. Manfaat Praktis

Memberikan informasi dan masukan bagi yang berminat untuk

menjadikan penelitian lebih lanjut tentang perlindungan hukum terhadap nasabah

asuransi jiwa.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu rangkaian kegiatan mengenai tata cara

pengumpulan, pengolahan, analisa, dan konstruksi data.7

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Metode penelitian

merupakan suatu cara/metode yang digunakan untuk menggali lebih dalam suatu

ilmu pengetahuan. Agar penulisan skripsi dapat tertata dengan baik dan menjadi

penulisan yang sempurna digunakan metode penelitian yang sesuai dan

berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu sebagai berikut:

Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif yaitu penelitian yang

dilakukan dengan mengacu kepada norma–norma hukum yang terdapat dalam

7

(8)

peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan serta norma–norma

hukum yang ada dalam masyarakat.8 Penelitian ini juga bersifat deskriptif analisis

yaitu suatu penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang

sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah, dan dianalisis untuk

memberikan gambaran mengenai permasalahan yang ada.9

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah dari mana data penelitian dapat

diperoleh, dengan kata lain sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat

memberikan informasi/penjelasan mengenai data. Data adalah segala bentuk fakta

dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi.10

a.Bahan Hukum Primer, adalah bahan hukum yang mengikat yang menjadi

hukum positif. Menurut Peter Mahmud Marzuki, bahan hukum primer

adalah bahan hukum yang bersifat autoritatif berupa peraturan

perundang-undangan. Dalam hal ini peraturan perundang-undangan yang digunakan

dalam penelitian ini yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti

adalah Undang–Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Usaha

Perasuransian, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dan Kitab Undang–

Undang Hukum Dagang.

Data

yang digunakan dalam skripsi ini adalah data sekunder yang terdiri dari :

b.Bahan Hukum Sekunder, adalah bahan hukum yang tidak mengikat tetapi

menjelaskan mengenai bahan hukum primer yang merupakan hasil olah

8

Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, 2009, Sinar Grafika, Jakarta, hal. 23 (selanjutnya disebut Zainudin Ali 1)

9

Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 2008, Alfabeta, Bandung, hal. 105 (Selanjutnya disebut Sugiyono 1)

10

(9)

pikir para pakar atau ahli yang mempelajari secara khusus suatu bidang

tertentu. Bahan hukum primer dapat dikatakan sebagai dasar-dasar teoritis

dari para ahli, misalnya rancangan undang–undang, hasil–hasil penelitian,

hasil karya dari pakar hukum, dan sebagainya.

c.Bahan Hukum Tertier, adalah bahan hukum yang memberi petunjuk dan

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti

kamus bahasa hukum, ensiklopedia, dan sebagainya.11

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dan

strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk

pengumpulan data.12

a.Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan

skripsi ini yaitu terdiri dari :

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi yang

terdapat pada karya tertulis seperti buku–buku, jurnal penelitian ilmiah, tesis,

dan catatan diskusi ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan dalam

penulisan skripsi ini.

b.Penelitian Lapangan (Field Research)

Teknik pengumpulan data dengan mencari data atau informasi yaitu melalui

wawancara langsung dengan pihak yang bertanggung jawab pada PT. Axa

Financial Indonesia (Agency Medan) yaitu Ibu Zahraini.

4. Alat Pengumpulan Data

11

Zainuddin Ali 1, Op.Cit, hal 23 12

(10)

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah:

a.Pedoman Wawancara

Dalam penulisan skripsi ini salah satu alat pengumpulan data yang

digunakan adalah pedoman wawancara. Pedoman wawancara bertujuan

sebagai pedoman agar wawancara berjalan dengan baik, sistematis dan sesuai

rencana. Pedoman wawancara umumnya bersifat berstruktur dan ada yang

bersifat tidak berstruktur. Pedoman wawancara berstruktur adalah pedoman

wawancara yang disusun secara terperinci, disini butir-butir pertanyaan telah

dipersiapkan dan pewawancara hanya memberikan tanda cek pada kertas

pertanyaan, sedangkan pedoman wawancara tidak berstruktur adalah pedoman

wawancara yang hanya memuat garis besar saja.13

b.Studi Dokumen

Dalam proses pengumpulan

data untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, penulis melakukan

wawancara langsung terhadap narasumber dari PT. Axa Financial Indonesia

(Agency Medan) yaitu Ibu Zahraini.

Studi dokumen merupakan salah satu alat yang digunakan dalam penelitian

untuk mendapatkan data-data yang valid dan relevan. Studi dokumen yaitu

menghimpun dan menganalisis dokumen–dokumen, baik dokumen tertulis,

gambar, maupun dokumen elektronik.14 Dalam studi dokumen ini diselidiki

benda–benda tertulis seperti buku–buku, dokumen, catatan harian, dan lain

sebagainya.15

13

Janu Murdiyatmoko, Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat, 2007, PT. Grafindo Media Pratama, Bandung, hal. 85

14

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, 2008, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 221

15

Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hal. 231

(11)

umum mengenai perusahaan PT. Axa Financial Indonesia (Agency Medan

Zahraini) dalam menjalankan kegiatan asuransi.

c.Analisa Data

Analisa yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah analisa data

kualitatif dengan penarikan kesimpulan secara deduktif. Analisa data kualitatif

merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi suatu kesatuan yang

dapat dikelolah, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan

apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.16

F. Sistematika Penulisan

Penarikan kesimpulan dilakukan secara

induktif yaitu suatu proses penarikan kesimpulan yang bertolak dari sejumlah

fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan atau pengetahuan

baru yang bersifat umum.

Bab I, pada bab ini merupakan pendahuluan membahas mengenai Latar

Belakang, Permasalahan, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode

Penelitian, dan Sistematika Penulisan. dan Keaslian Penulisan.

Bab II, membahas mengenai Tinjauan Umum Mengenai Hak-Hak

Tertanggung dalam Asuransi Jiwa yang terdiri dari Ruang Lingkup Asuransi Jiwa,

Hak-Hak Tertanggung Menurut Hukum Asuransi Indonesia, dan Tanggung Jawab

Penanggung (Perusahaan Asuransi Jiwa) Terhadap Tertanggung Menurut

Perjanjian Asuransi Jiwa.

16

(12)

Bab III, membahas mengenai Prinsip-Prinsip Hukum Perlindungan

Tertanggung dalam Asuransi Jiwa yang terdiri dari Tinjauan Umum Mengenai

Tertanggung dalam Asuransi Jiwa, Dasar Hukum Perlindungan Tertanggung

dalam Asuransi Jiwa, dan Prinsip-Prinsip Perlindungan Tertanggung dalam

Asuransi Jiwa Menurut Hukum Asuransi.

Bab IV, pada bab ini merupakan pembahasan permasalahan yang

membahas mengenai Perlindungan Hukum Terhadap Hak Tertanggung pada PT.

Axa Financial Indonesia (Agency Medan) yang terdiri dari Bentuk Perlindungan

Hukum Terhadap Hak Tertanggung pada PT. Axa Financial Indonesia (Agency

Medan), Peranan Agen Asuransi dalam Menjalankan Prinsip Utmost Good Faith,

dan Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Terhadap Premi Tertanggung Apabila

Perusahaan Asuransi Dinyatakan Pailit.

Bab V, pada bab ini merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan

saran dari penulisan skripsi ini.

G. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini merupakan hasil pemikiran sendiri dengan

mengambil panduan dari buku-buku, serta sumber lain yang dapat dijadikan

pedoman, dan juga merupakan hasil penelitian lapangan yang dilakukan pada PT.

Axa Financial Indonesia (Agency Medan).

Penulisan skripsi ini bukan merupakan plagiat, pencurian hasil karya milik

orang lain, ataupun segala judul yang sudah ada yang dapat membuat penulisan

skripsi ini bukan merupakan hasil karya yang orisinil dan otentik.

Sebelum melakukan penulisan skripsi ini, terlebih dahulu dilakukan

(13)

pemeriksaan di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

menyatakan belum ada penulisan yang mengangkat judul ini.

Apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran

dalam pernyataan ini, maka penulis akan dikenakan sanksi akademik berupa

pencabutan gelar yang telah diperoleh serta sanksi lain sesuai dengan peraturan

Referensi

Dokumen terkait

Pekerjaan : Pembuatan Bangunan Lumbung Pangan dan Lantai Jemur. Lokasi : Desa Tri Mulya

premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggungjawab hukum kepada pihak

[r]

001008 UNIVERSITAS DIPONEGORO 0001037106 ISTADI Rekayasa Teknologi Reaktor Plasma untuk Produksi Biodiesel dari Minyak Tumbuhan Melalui Proses Elektro-Katalisis HIKOMR. 002003

[r]

Dalam Keputusan Menteri Negara Permukiman dan Perumahan Rakyat No. 9 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyusunan RP4D disebutkan bahwa perumahan dan permukiman

Tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) rekonstruksi protofonem; (2) rekonstruksi protoetimon; (3) penentuan kata kognat dan tidak kognat atas 200 kosa