• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Wanita Usia Subur Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Di Klinik Pratama Rbg Rz, Medan Tahun 2016 Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku Wanita Usia Subur Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Di Klinik Pratama Rbg Rz, Medan Tahun 2016 Chapter III VI"

Copied!
456
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independent Variabel Dependent

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.2 Definisi Operasional 3.2.1 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu seseorang dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek yang tertentu. Penginderaan manusia terjadi melalui indera yang dimilikinya seperti: indera penglihatan, indera pendengaran, indera penciuman, indera perasa, dan indera peraba. Pada saat penginderaan menghasilkan pengetahuan yang banyak diperoleh intensitas perhatian dan penerimaan sesuatu terhadap objek. Pengetahuan seseorang terhadap sesuatu dapat berbeda dan berkembang sesuai kemampuan, kebutuhan, pengalaman, dan banyaknya informasi yang ada dilingkungannya.17

3.2.2 Sikap

Tidak ada definisi sikap yang baku, definisi yang diberikan para ahli memliki perbedaan satu sama lain, namun esensisnya sama sahaja. Menurut Schiffman sikap didefinisikan sebagai predisposi yang dipelajari (learned

Pengetahuan

Sikap

Tindakan

(2)

predisposition) untuk berrespon terhadap satu obyek dalam suasana

menyenangkan atau tidak menyenangkan secara konsisten.28

3.2.3 Tindakan

Tindakan bermaksud sesuatu perbuatan yang dilakukan oleh sesorang indvidu.

3.3 Skala Pengukuran 3.3.1 Umur

Umur adalah waktu hidup wanita usia subur penderita kanker payudara sejak lahir sampai ulang tahun terakhir sesuai dengan observasi.

a. Cara ukur : Wawancara b. Alat ukur : Kuesioner c. Skala pengukuran : Numerik d. Hasil ukur :

1) 20 tahun-25 tahun 2) 26 tahun-30 tahun 3) 31 tahun-35 tahun 4) 36 tahun-40 tahun 5) 41 tahun-45 tahun

3.3.2 Pendidikan

Pendidikan adalah jenis pendidikan formal yang terakhir yang diselesaikan oleh penderita kanker payudara

a. Cara ukur : Wawancara b. Alat ukur : Kuestioner c. Skala pengukuran : Nominal d. Hasil ukur :

(3)

3.3.3 Status Perkawinan

Status perkawinan adalah jumlah melahirkan penderita kanker payudara sesuai dengan data observasi

a. Cara ukur : Mencatat data observasi b. Alat ukur : Data observasi

(4)

4.1Jenis penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

cross-sectional, dimana penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan

wanita usia subur tetang deteksi dini kanker payudara tahun 2016 di Klinik Pratama RBG RZ di Jalan Setia Budi, Medan. Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan secara simultan atau dalam satu waktu tertentu. (point time

approach).

4.2Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama Desember 2016 hingga bulan Januari 2017.

4.2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Klinik Pratama RBG RZ di Jl. Setia Budi, Medan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data dari hasil kuesioner yang diberikan kepada wanita usia subur di Klinik Pratama RBG RZ. Pertimbangan pemilihan lokasi adalah karena Klinik Pratama RBG RZ merupakan klinik rujukan penderita kanker payudara dari wilayah Provinsi Sumatera Utara .

4.3Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah semua wanita usia subur yang berkunjung di Klinik Pratama RBG RZ selama 13 Desember 2016 hingga 14 Desember 2016.

4.3.2 Sampel

(5)

a. Wanita yang berkunjung ke Klinik Pratama RBG RZ

b. Wanita yang dapat berkomunikasi, membaca dan menulis dengan benar c. Wanita yang bersedia menjadi responden

d. Wanita yang berusia dari 20 tahun hingga 49 tahun Kriteria Eklusi

a. Wanita nonkooperatif

b. Kuesioner yang tidak diisi lengkap oleh responden 4.3.3 Jumlah Sampel

Semua wanita usia subur yang berkunjung ke Klinik Pratama RBG RZ pada 13 Disember 2016 hingga 14 Disember 2016.

4.3.4 Cara Sampling

Teknik sampling penelitian ini adalah total sampling yaitu seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi dijadikan sampel.

4.4Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dari penelitian ini berupa data primer karena data diambil secara langsung dari wanita usia subur pada Klinik Pratama RBG RZ selama Desember 2016 hingga Januari 2017 dengan menggunakan kuesioner. 4.4.1 Instrument Penelitian

Instrumen untuk penelitian ini ialah kuesioner (daftar pertanyaan), yang dibahagikan secara langsung oleh peneliti kepada mahasiswa. Kuesioner ini berdasarkan Perilaku Deteksi Dini kanker payudara pada Wanita Usia Subur di Klinik Pratama RBG RZ.

4.5Teknik Pengolahan dan Analisa data 4.5.1 Pengolahan data

Langkah-langkah dalam menganalisa data dalam penelitian ini adalah: 1. Editing

Yakni memeriksa data awal yang telah ada. Bertujuan untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada.

(6)

Yakni memberikan kode pada masing-masing variabel penelitian untuk memudahkan dalam analisis data.

3. Entry

Yakni memasukkan data dalam program komputer untuk dilakukan pengolahan data sesuai dengan variabel yang sudah ada.

4. Tabulasi

Yakni mengelompokkan data hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian kemudian menyusunnya ke dalam tabel unutuk mempermudah dalam pembacaan hasil penelitian.

4.5.2 Analisa Data

(7)

5.5Hasil Penelitian

5.5.1 Deskripsi lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis(Rumah Zakat) yang berlokasi di Jalan Setia Budi NO. 46, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

5.5.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan pada 43 orang responden wanita usia subur yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada semua wanita usia subur yang berkunjung ke Klinik Pratama RBG RZ Jalan Setia Budi, Medan. Karakteristik responden pada penelitian ini adalah umur, pendidikan, status perkawinan, riwayat keluarga menderita kanker payudara, riwayat responden menderita kanker payudara, dan waktu melaksanakan SADARI. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan data-data sebagai berikut:

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Umur

No Umur Frekuensi (n) Persentase (%)

1 <20 1 2.3

2 20-25 15 34.9

3 26-30 13 30.2

4 31-35 11 25.6

5 36-40 1 2.3

6 >40 2 4.7

Total 43 100.0

(8)

Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Dasar 13 30.2

2 Menegah 20 46.5

3 Tinggi 10 23.3

Total 43 100.0

Dari tabel diatas, dilihat bahwa responden paling banyak memiliki tingkat pendidikan menengah (SMA/SMK) sebesar 20 responden (46,5%) dan responden paling sedikit memiliki tingkat pendidikan tinggi (D1, D3, S1, S2) sebesar 10 responden (23.3%)

Tabel 5.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan

No Status Perkawinan Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Menikah 39 90.7

2 Belum menikah 4 9.3

Total 43 100.0

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas responden berstatus sudah bernikah sebesar 39 orang (90.7%) dan wanita belum bernikah sebesar 4 orang (9.3%).

Tabel 5.4 Distribusi Karakteristik responden Berdasarkan Riwayat Penyakit dalam Keluarga

No Riwayat Penyakit dalam

Keluarga Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Ada 4 9.3

2 Tidak ada 39 90.7

Total 43 100.0

(9)

Tabel 5.5 Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Riwayat Menderita Kanker Payudara

No Riwayat Menderita Kanker

Payudara Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Benjolan/Tumor 3 7.0

2 Tidak ada 40 93.0

Total 43 100.0

Dari tabel diatas, didapati kebanyakan responden tidak mempunyai riwayat kanker sebesar 40 responden (93%) dan responden yang ada riwayat kanker seperti benjolan atau tumor adalah 3 responden (7%).

Tabel 5.6 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Tindakan Waktu Melakukan SADARI

No Waktu Melakukan SADARI Frekuensi Persentase (%)

1 Setiap 1 bulan sesudah menstruasi 10 23.3

2 Setiap 1 bulan sebelum menstruasi 5 11.6

3 Setiap 1 bulan saat menstruasi 3 7.0

4 Tidak Tentu 14 32.6

5 Belum pernah 11 25.6

Total 43 100.0

Dari tabel diatas jawaban responden untuk tindakan SADARI yang paling banyak memilih jawaban tidak tentu adalah sebesar 14 responden (32.6%.). Manakala, jawaban responden yang memilih saat haid merupakan tindakan yang paling kurang dipilih oleh responden yaitu sebesar 3 responden (7.0%).

5.5.3 Distribusi Jawaban Responden

(10)

Tabel 5.7 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Pengetahuan 4 Kapan melakukan SADARI bagi

wanita haid 31 72.1 12 27.9 43 100

5 Kapan penting untuk melakukan

sadari 11 25.6 32 74.4 43 100

6 Seberapa sering harus melakukan

SADARI 24 55.8 19 44.2 43 100

10 Apakah cara deteksi dini yang

efektif dan mudah 12 27.9 31 72.1 43 100

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pertanyaan 9 (Menurut saudari, faktor apakah yang paling memengaruhi seseorang terkena kanker payudara?) merupakan pertanyaan yang paling banyak dijawab benar oleh responden. Jumlah responden yang menjawab benar pada pertanyaan 9 sebesar 39 responden (90.7%). Pertanyaan yang paling banyak salah adalah pertanyaan 4 (Bagaimana wanita haid pemerikasaan payudara sendiri (SADARI) dapat dilakukan sejak?) sebesar 31 responden (72.1%).

Dari jawaban responden di atas maka dapat diketahui perilaku responden berdasarkan tingkat pengetahuan pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.8 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Klinik Pratama RBG RZ Medan

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 12 27.9

2 Cukup 15 34.9

3 Kurang 16 37.2

(11)

Dari tabel diatas, didapati bahwa kebanyakan responden mempunyai pengetahuan kurang tentang SADARI yaitu sebesar 16 responden (37.2%). Sedangkan reponden yang mempunyai pengetahuan cukup tentang SADARI adalah sebesar 12 responden (27.9) .

5.5.3.2Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Sikap

Distribusi jawaban responden berdasarkan sikap WUS tentang deteksi dini kanker payuara di Klinik Pratama RBG RZ Medan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.9 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Sikap

No Sikap SS S KS TS Jumlah 3 Diam saja jika payudara

membesar tetapi tidak nyeri 3 7.0 4 9.3 6 14.0 30 69.8 43 100 4 SADARI pada hari 5-10 dari

siklus haid hari pertama 9 20.9 29 67.4 3 7.0 2 4.7 43 100 5 SADARI secara berurutan

sesuai tahapnya 9 20.9 32 74.4 2 4.7 0 0.0 43 100 6 SADARI setiap bulan secara

kontinyu 13 30.2 24 55.8 3 7.0 3 7.0 43 100 7 SADARI sehabis mandi dan

didepan kaca 10 23.3 29 67.4 1 2.3 3 7.0 43 100 11 SADARi dibantu oleh orang

(12)

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pernyataan 1 (Sebagai seorang wanita dewasa saya harus selalu waspada terhadap kanker payudara) merupakan pernyataan yang sangat disetujui oleh responden yaitu sebesar 26 responden (60.5%). Pernyataan yang paling banyak yang disetujui oleh responden adalah pernyataan 5 (Jika saya melakukan pemeriksaan payudara sendiri,saya akan melakukannya secara berurutan sesuai tahapnya) yaitu sebesar 32 responden (74.4%). Responden kurang setujui pernyataan 11 (Dalam pelaksaannya SADARI dapat dibantu oleh orang lain untuk memeriksa payudara kita) yaitu sebesar 13 responden (30.2%). Sebesar 30 responden (60.4%) tidak setujui langsung pernyataan 3 (Saya akan diam saja jika payudara membesar selama payudara saya tidak merasa nyeri).

Dari jawaban responden di atas maka dapat diketahui perilaku responden berdasarkan sikap pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.10 Distribusi Sikap Responden Klinik Pratama RBG RZ Medan

No Sikap Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 20 46.5

2 Cukup 22 51.2

3 Kurang 1 2.3

Total 43 100.0

Dari tabel diatas, didapati bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap yang cukup baik tentang SADARI yaitu sebesar 22 responden (51.2%) sedangkan paling sedikit responden mempunyai sikap kurang baik tentang SADARI yaitu 1 responden (2.3%) saja.

5.5.3.3Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Tindakan

(13)

Tabel 5.11 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Tindakan

No Tindakan Ya Tidak Jumlah

f % f % f %

1 SADARI posisi duduk di depan

cermin 26 60.5 17 39.5 43 100

2 Kedua tangan dibelakang kepala

dan perhatikan payudara 21 48.8 22 51.2 43 100 3 Kedua tangan di pinggang sambil

menekan bahu 14 32.6 29 67.4 43 100

4 Meraba sekeliling payudara 35 81.4 8 18.6 43 100 5 Tidak menekan putting susu 25 58.1 18 41.9 43 100 6 Meraba payudara dengan posisi

kedua tangan dibelakang 17 39.5 26 60.5 43 100 7 Melakukan SADARI >5 kali 19 44.2 24 55.8 43 100 8 SADARI pada 7-14 sebelum

menstruasi 16 37.2 27 62.8 43 100

9 Teknik perabaan payudara

menggunakan 3 jari 25 58.1 18 41.9 43 100

10 SADARI dengan bantuan alat

bantu bantal kecil 11 25.6 32 74.4 43 100

11 Teknik posisi SADARI searah

putar jarum jam 12.00 22 51.2 21 48.8 43 100 Perilaku responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 yaitu: “Ya” dan “Tidak”, dan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa tindakan nomor 4 (Pada saat saya memeriksa payudara sendiri, saya meraba sekeliling payudara menggunakan jari-jari tangan dengan gerakan memutar mulai dari tepi luar payudara sampai putting susu, dan vertikal) merupakan tindakan yang paling banyak dibuat oleh responden yaitu sebanyak 35 responden (81.4). Tindakan yang paling kurang dibuat oleh responden adalah tindakan nomor 10 (Saya melakukan SADARI dengan bantuan alat bantu bantal kecil) yaitu sebanyak 32 responden (74.4%).

(14)

Tabel 5.12 Distribusi Tindakan Responden Klinik Pratama RBG RZ Medan

No Tindakan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 7 16.3

2 Cukup 8 18.6

3 Kurang 28 65.1

Total 43 100.0

Dari tabel diatas, dilihati jelas tindakan kebanyakan responden terhadap SADARI adalah kurang yaitu sebesar 28 responden (65.1%). Manakala tindakan responden yang baik terhadap SADARI adalah sekecil 7 responden (16.3%) saja. 5.5.4 Perilaku WUS tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Klinik RBG

RZ Medan

Dari hasil penelitian berdasarkan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan WUS tentang deteksi dini kanker payudara di Klinik RBG RZ maka diperoleh katagori perilaku responden pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.13. Perilaku WUS tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Klinik RBG RZ Medan

No Perilaku Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 30 69.8

2 Cukup 12 27.9

3 Kurang 1 2.3

Total 43 100.0

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan responden pada Klinik Pratama RBG RZ Medan responden memiliki perilaku dalam katagori baik sebanyak 30 responden (69,8%), cukup sebanyak 12 responden (27,9%) dan kurang baik hanya ada 1 responden (2,3%).

5.6Tabulasi Silang

(15)
(16)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden berumur 26-30 tahun memiliki tingkat pengetahuan kurang baik yaitu sebesar 8 responden (18,6%), responden dengan tingkat pendidikan dasar memiliki tingkat pengetahuan kurang baik yaitu sebesar 7 responden (16,3%) dan tingkat pendidikan menengah memiliki pengetahuan cukup baik dan kurang baik masing-masing sebesar 7 responden (16,3%), responden dengan status perkawinan menikah memiliki pengetahuan kurang baik sebesar 14 responden (32,6%), riwayat keluarga responden menderita kanker payudara memiliki pengetahuan kurang baik sebesar 16 responden (37,2%), tidak ada riwayat responden menderita kanker payudara memiliki pengetahuan kurang sebesar 16 responden (37,2%), dan waktu melakukan SADARI setiap 1 bulan sesudah menstruasi memiliki pengetahuan yang cukup sebesar 6 responden (14%).

5.6.2 Tabulasi Silang Sikap Responden berdasarkan Karakteristik

(17)
(18)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden umur 26-30 tahun dan umur 20-25 tahun memiliki sikap cukup baik yaitu masing-masing sebesar 8 responden (18,6%), responden dengan tingkat pendidikan menengah memiliki sikap cukup sebesar 13 responden (30,2%), responden dengan status perkawinan menikah memiliki sikap cukup baik dan kurang baik yaitu sebesar 19 responden (44,2%), tidak ada riwayat keluarga responden menderita kanker payudara memiliki sikap cukup baik sebesar 21 responden (48,8%), tidak ada riwayat responden menderita kanker payudara memiliki sikap cukup baik sebesar 22 responden (51,2%) dan waktu melakukan SADARI tidak tentu sebesar 9 responden (20,9%).

(19)
(20)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden umur 26-30 tahun memiliki tindakan kurang baik yaitu sebesar 10 responden (23,3%), responden dengan tingkat pendidikan menengah memiliki tindakan kurang baik sebesar 15 responden (34,9%), responden dengan status perkawinan menikah memiliki tindakan kurang baik sebesar 25 responden (58,1%), tidak ada riwayat keluarga responden menderita kanker payudara memiliki tindakan kurang baik sebesar 25 responden (58,1%), tidak ada riwayat responden menderita kanker payudara memiliki tindakan kurang baik sebesar 27 responden (62,8%) dan waktu melakukan SADARI adalah tidak tentu dan belum pernah memiliki tindakan kurang baik masing-masing sebesar 9 responden (20,9%).

5.7Perilaku WUS terhadap Deteksi Dini Kanker Payudara di Klinik RBG RZ Medan

Hasil penelitian berdasarkan tabulasi data perilaku WUS terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan responden terhadap deteksi dini kanker payudara di Klinik RBG RZ Medan adalah sebagai berikut maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.17 Tabulasi Silang Perilaku WUS terhadap Deteksi Dini Kanker Payudara di Klinik RBG RZ Medan

(21)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa perilaku wus tentang deteksi dini kanker payudara berdasarkan tingkat pengetahuan menunjukkan pengetahuan cukup dengan perilaku baik yaitu sebanyak 12 responden (27,9%), responden dengan sikap baik menunjukkan perilaku baik yaitu sebanyak 20 responden (46,5%) dan responden dengan tindakan kurang menunjukkan perilaku baik yaitu sebanyak 16 responden (37,2%).

Hasil uji statistik perilaku WUS tentang deteksi dini kanker payudara pada Klinik Pratama RBG RZ Medan menunjukkan bahwa ada hubungan antara sikap responden terhadap perilaku WUS tentang deteksi dini kanker payudara di Klinik Pratama RBG RZ Medan tetapi tidak ada hubungan antara pengetahuan dan tindakan responden terhadap perilaku WUS tentang deteksi dini kanker payudara di Klinik Pratama RBG RZ Medan.

5.8Pembahasan

Dari hasil penelitian berdasarkan perilaku deteksi dini wanita usia subur tentang kanker payudara di Klinik Pratma RGB RZ, Jalan Setia Budi, Medan diperoleh karakteristik responden, pengetahuan, sikap dan tindakan sebagai berikut:

5.8.1 Karakteristik Responden 5.8.1.1Umur

(22)

Menurut Endang Purwoastuti (2008), penyebab kanker payudara sampai saat ini belum diketahui secara pasti namun faktor-faktor resiko tinggi munculnya penyakit ini antara lain, wanita berusia diatas 40 tahun yang tidak memiliki anak, wanita yang mempunyai anak pertama di atas usia 35 tahun, wanita yang mengalami menstruasi pada usia lebih dini, wanita yang mengalami trauma berulang kali, wanita yang mendapat obat hormonal dalam jangka waktu lama, dan wanita yang mempunyai sejarah keluarga penderita kanker payudara. Hasil penelitiannya menunjukkan sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia di atas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia di atas 75 tahun.19

5.8.1.2Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah pendidikan menengah (SMA/SMK) yaitu sebanyak 20 responden (46.5%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Anisa (2015) yang menyatakan bahwa sebesar 45,6% responden di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Surakarta memiliki tingkat pendidikan hanya sampai SMA. 42

Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap penerimaan informasi, karena tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah pula mereka menerima informasi. Sebaliknya jika seseorang memiliki tingkat pendidikan yang rendah maka akan menghambat perkembangan seseorang terhadap penerimaaan informasi, dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Kemudahan untuk memperoleh informasi sendiri juga dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru.

5.8.1.3Status Perkawinan

Deteksi dini kanker payudara berdasarkan status perkawinan lebih banyak dilakukan oleh WUS yang sudah menikah yaitu sebanyak 39 responden (90.7%). Hal ini sesuai dengan penelitian Silvia (2012) sebanyak 90,9% responden pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Jakarta adalah sudah menikah.43

(23)

menyusui dapat mengurangi bahaya terkena kanker payudara karena semakin lama ibu menyusui anaknya semakin kecil terkena kanker payudara, saat menyusui terdapat perubahan hormonal salah satunya yaitu penurunan esterogen. Kemudian wanita yang infertil lebih tinggi kemungkinan mendapat tumor payudara dari pada wanita yang fertil. Ini terjadi menurut beberapa penyelidik, karena waktu hamil tidak ada ovulasi. Penekanan ovulasi inilah yang dianggap mempunyai hubungan dengan rendahnya kejadian tumor payudara.44

5.8.1.4Riwayat Keluarga Menderita Kanker Payudara

Dari hasil penelitian pada Tabel 5.4 kebanyakan responden tidak mempunyai riwayat keluarga menderita kanker yaitu sebanyak 39 responden (90.7%). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Elisabet (2012) dalam penelitiannya, dari 82 responden sebanyak 46 orang (56,1%) memiliki riwayat keturunan terjadinya kanker payudara.45

Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian yang menyatakan bahwa ibu yang menderita kanker payudara mempunyai risiko terjadinya kanker payudara lebih tinggi dibandingkan dengan ibu tanpa riwayat keluarga dengan kanker payudara. Hal ini terjadi karena kelainan gen pada ibu yang diwariskan atau diturunkan pada anaknya perempuan.

5.8.1.5Riwayat Responden Menderita Kanker Payudara

Dari hasil penelitian pada Tabel 5.5 Sebagian besar responden tidak memiliki riwayat kanker sebanyak 40 responden (93%) sedangkan responden yang memiliki riwayat kanker payudara seperti benjolan atau tumor ada 3 responden (7%). Kanker payudara adalah penyakit neoplasma yang bersifat ganas dimana sel payudara mengalami proliferasi, diferensiasi abnormal dan tumbuh secara autonom yang menyebabkan infiltrasi ke jaringan sekitar diambil merusak serta menyebar ke bagian tubuh yang lain.46

(24)

lebih mengerikan sel yang sudah mengalami penyimpangan atau disebut sel kanker, dapat berpindah tempat mengikuti aliran darah dan cairan limfa. Sehingga banyak kasus kanker yang menyerang di berbagai tempat di tubuh manusia, bahkan berpindah tempat dalam waktu singkat.47

5.8.1.6Waktu melakukan SADARI

Dari hasil penelitian pada Tabel 5.6 diketahui bahwa sebagian besar responden tidak tentu dalam melakukan SADARI yaitu sebesar 14 responden (32.6%.).

Menurut Diananda (2007) SADARI adalah periksa payudara sendiri yang dilakukan secara rutin setiap bulan setelah menstruasi. Sedangkan menurut Manuaba (1999) SADARI adalah upaya untuk menetapkan adanya tumor atau tidak dalam payudara yang dilakukan dengan peradabaan. Waktu terbaik untuk memeriksa payudara sendiri yaitu setelah periode menstruasi atau pada hari ke 7-10 setelah hari pertama menstruasi. Jika periode menstruasi tidak teratur atau kadang-kadang dalam sebulan tidak terjadi, dapat dilakukan pada hari yang sama pada setiap bulan. Untuk wanita yang sudah mengalami menopause dilakukan secara rutin setiap bulan.26

5.8.2 Distribusi Frekuensi antara Karakteristik Responden terhadap Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan

5.8.2.1Perilaku WUS tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Klinik Pratama RBG RZ Medan berdasarkan Tingkat Pengetahuan

(25)

cara melakukan SADARI adalah posisi pundak tegak dan kedua tangan di pinggang dan SADARI dilakukan sebulan sekali dengan rutin setelah menstruasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dwi (2008) dengan menggunakan uji statistik analisis bivariat diketahui responden Kelurahan Kalangan Kecamatan Pedan Klaten memiliki perilaku baik sebanyak 36 responden (48,0%).48

Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan merupakan respon seseorang terhadap stimulus atau rangsangan yang bersifat terselubung dalam bentuk pasif. Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek. Pengindraan terjadi melalui panca indera yaitu : penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan raba. Namun, sebagian besar pengetahuan seseorang didapat melalui panca indera mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang.49

Banyaknya responden di Klinik Pratama RBG RZ yang memiliki tingkat pengetahuan baik terhadap perilaku deteksi dini kanker payudara yaitu sebagian besar responden sudah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terkena kanker payudara, responden mengerti gejala-gejala kanker payudara, kapan waktu penting untuk melakukan sadari, dan usia responden untuk melakukan SADARI serta responden mengerti bagaimana caranya melakukan deteksi dini yang efektif dan mudah.

Pengindraan yang baik juga akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi. Memahami diartikan suatu sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar-benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan informasi tersebut secara benar. Maka dari itu meskipun sebagian responden pernah mendapat informasi tentang SADARI tetapi responden tersebut tidak melakukan pengindraan dengan baik, hal ini mengakibatkan pemahaman responden yang kurang baik sehingga mempengaruhi pengetahuan mereka.

(26)

tentang kanker payudara dan SADARI adalah tinggi sebanyak 54 orang (68,4%). Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa dengan tingkat pendidikan tinggi yaitu mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008 dengan jumlah sampel sebanyak 90 orang.

Hasil uji statistik menunjukkan p-value sebesar 0,245, artinya tidak ada hubungan tingkat pengetahuan responden terhadap perilaku wus tentang deteksi dini kanker payudara di Klinik Pratama RBG RZ Medan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Anisa (2015) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan tingkat pengetahuan deteksi dini kanker payudara metode SADARI dengan perilaku melakukan SADARI pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Surakarta.43 Juga didukung penelitian Tutyan (2013) dengan hasil uji Chi-Square menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan sikap deteksi ini kanker payudara pada wanita pasangan usia subur di Desa Dawung, Kebakkramat, Karanganyar.50

Menurut pendapat Yusniar (2016) pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.34

5.8.2.2Perilaku Wanita Usia Subur tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Klinik Pratama RBG RZ berdasarkan Sikap

(27)

responden dengan sikap baik memiliki perilaku yang baik tentang SADARI yaitu sebesar 20 responden (46,5%).

Hal penelitian ini diperoleh berdasarkan jawaban responden sebagian besar menyatakan bahwa sebagai seorang wanita dewasa saya harus selalu waspada terhadap kanker payudara, responden sudah mengerti SADARI secara berurutan dilakukan sesuai dengan tahapannya dan dilakukan sehabis mandi didepan kaca pada hari 5-10 dari siklus haid hari pertama, perilaku ini diikuti oleh seorang teman dalam melakukan SADARI, dan keluarga adalah pusat informasi untuk memperoleh perilaku mengenai SADARI serta melakukan SADARI setiap sebulan secara kontiniu.

Hasil uji statistik menunjukkan p-value sebesar 0,000, artinya ada hubungan sikap responden terhadap perilaku wus tentang deteksi dini kanker payudara di Klinik Pratama RBG RZ Medan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian hasil uji statistik yang dilakukan oleh Tutyan (2013) bahwa berdasarkan uji Chi-Square ada hubungan yang signifikan antara sikap deteksi dini kanker payudara dengan perilaku deteksi ini kanker payudara pada wanita pasangan usia subur di Desa Dawung, Kebakkramat, Karanganyar. Semakin baik sikap yang dimiliki seseorang maka cenderung baik perilakunya yang dimilikinya. 50

Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertutup. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek.38

5.8.2.3Perilaku Wanita Usia Subur tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Klinik Pratama RBG RZ berdasarkan Tindakan

(28)

tindakan menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan tindakan kurang baik memiliki perilaku baik terhadap SADARI yaitu sebanyak 16 responden (37,2%). Hal ini dikarenakan responden sudah mengetahui teknik melakukan SADARI secara benar yaitu dengan meraba sekeliling payudara, melakukan SADARI dengan posisi duduk di depan cermin, tidak menekan putting susu, dan teknik perabaan payudara menggunakan 3 jari, tetapi masih ada responden yang belum mengerti bahwasannya SADARI dilakukan dengan menggunakan bantuan alat bantu bantal kecil, meletakkan kedua tangan di pinggang sambil menekan bahu, SADARI dilakukan pada 7-14 sebelum menstruasi, dan sadari dilakukan meraba payudara dengan posisi kedua tangan dibelakang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dellya (2013) yang menyatakan hampir seluruh responden sebanyak 78,8% mempunyai tindakan kurang terhadap SADARI pada masyarakat di Dusun Kanigoro Desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

Kurangnya tindakan responden dalam melakukan SADARI terhadap deteksi dini kanker payudara dikarenakan responden sebagian besar tidak tentu dalam melakukan SADARI. Terkadang satu bulan sebelum atau sesudah menstruasi, setiap bulan saat menstruasi, malah ada responden yang tidak pernah sama sekali melakukan SADARI. Sehingga dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa antara faktor pengetahuan dan sikap sangat berpengaruh terhadap tindakan atau perilaku seseorang. Hal ini juga yang mempengaruhi perilaku WUS yang kurang dalam melakukan SADARI di Klinik RBG RZ Jl.Setia Budi Medan, padahal SADARI sendiri merupakan suatu deteksi dini yang sangat penting dilakukan agar penderita kanker payudara bisa terdeteksi lebih awal, karena 85% SADARI efektif mendeteksi kanker payudara yang ditemukan oleh penderitanya sendiri.

(29)

Namun perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap di atas. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran, maka tidak akan berlangsung lama.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nisa (2011) yang menyatakan bahwa tindakan karyawati pada Kantor Dinas Pendidikan Sumatera Utara mengenai metode SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara adalah kurang baik yaitu sebesar 68.1%. Penelitian ini dilakukan terhadap 113 orang sampel dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Sampai saat ini, kanker masih merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat di seluruh negara, terutama di negara yang sedang berkembang. Salah satu jenis kanker yang mengkhawartikan wanita adalah kanker payudara karena insiden kanker payudara sangat tinggi di Indonesia. Dari data yang didapatkan dari Departemen Kesehatan RI tahun 2008 dinyatakan estimasi insiden kanker payudara di Indonesia mencapai 26 per 100.000 wanita. Disamping itu, penemuan dini kanker payudara sudah dapat dilakukan dengan metode SADARI dengan benar.39

Penelitian ini didukung oleh penelitian Siti (2010) mengenai Gambaran Tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010. Berdasarkan hasil penelitiannya diperoleh bahwa tindakan SADARI mahasisiwi Fakultas Kedokteran USU angkatan 2010 dalam kategori kurang (total skor <60%) yaitu 78,8%. Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering terjadi pada perempuan di seluruh dunia, termasuk Indonesia dengan insidensi 21,69%. Oleh karena itu, metode deteksi dini seperti pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sangat mempengaruhi pengobatan dan prognosis pasien. Namun masih banyak perempuan yang belum mengaplikasikan SADARI secara teratur dan tepat, termasuk calon tenaga kesehatan seperti mahasiswi fakultas kedokteran.40

(30)

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Pariksit (2013) bahwa sebanyak 35 responden (51.5%) responden di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2012 memiliki tindakan yang baik terhadap kanker payudara. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling dan populasi penelitian adalah wanita di Puskesmas Padang Bulan dengan besar sampel sebanyak 68 orang wanita. Mengikut data statistik pada tahun 2008, kasus kanker payudara pada wanita di Indonesia menduduki tempat pertama dengan jumlah kasus sebanyak 39,831 yaitu 25.5% daripada total kasus kanker pada wanita di Indonesia.41

Hasil uji statistik menunjukkan p-value sebesar 0,166, artinya tidak ada hubungan tindakan responden terhadap perilaku wus tentang deteksi dini kanker payudara di Klinik Pratama RBG RZ Medan.

Menurut Lincoln (2008) kanker payudara merupakan suatu penyakit yang dapat menyerang siapa saja, terutama wanita. Oleh karena itu, merupakan ancaman besar bagi kaum wanita. Meskipun bukan penyakit menular, sudah lebih dari 30 tahun kanker payudara menjadi suatu penyakit yang paling lazim dan paling ditakuti oleh para wanita1. Kanker ini merupakan penyebab kematian kedua pada wanita, setelah kanker leher rahim pada wanita yang berusia 35-54 tahun.51

(31)

6.1Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Perilaku Wanita Usia Subur Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Di Klinik Pratama RBG RZ Jalan Setia Budi Medan Tahun 2016, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Responden berumur antara 20-25 tahun (34,9%) dengan tingkat pendidikan menengah (SMA/SMK) (46,57%), sudah menikah (90.7%), ada 9.3% responden yang memiliki keluarga dengan riwayat menderita kanker panyudara dan responden yang memiliki riwayat kanker payudara seperti benjolan atau tumor ada 7%.

2. Pengetahuan ibu terhadap deteksi dini kanker payudara pada WUS di wilayah kerja Klinik RGB RZ, Medan adalah kurang yaitu sejumlah 37,2%

3. Sikap WUS di wilayah kerja Klinik RGB RZ, Medan yang didapati adalah cukup yaitu sebanyak 51.2%.

4. Tindakan WUS di Klinik Pratama RGB RZ Medan adalah kurang yaitu sebesar 65,1%.

5. Secara umum perilaku wanita usia subur di wilayah kerja Klinik RGB RZ, Medan adalah baik yaitu sebesar 69,8%.

6. Hasil analisis uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara sikap dengan perilaku responden pada Klinik Pratama RBG RZ Medan dengan p-value sebesar 0,000, dan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan tindakan responden pada Klinik Pratama RBG RZ Medan dengan p-value >0,05.

6.2Saran

Berdasarkan penelitian tentang tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kanker payudara maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah: 7. Bagi Petugas Kesehatan Penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan

(32)

masukan bagi petugas kesehatan di Klinik Pratama RBG RZ untuk meningkatkan sikap wanita usia subur tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara. Upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan intesitas penyuluhan-penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker payudara.

8. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan Institusi pendidikan keperawatan hendaknya membekali mahasiswanya dengan kemampuan untuk melakukan sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat, khususnya tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara bagi wanita usia subur. Institusi pendidikan pendidikan keperawatan dalam implementasi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, hendaknya mengarahkan siswanya untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat tentang deteksi dini kanker payudara.

9. Bagi wanita usia subur hendaknya meluangkan waktunya untuk melakukan deteksi dini kanker payudara. Peningkatan perilaku deteksi dini kanker payudara diharapkan mampu menurunkan resiko terjadinya kanker payudara pada wanita usia subur.

(33)

Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto, 51-91

2. Febiliawanti, 2010, Kanker Payudara Saat Kehamilan, Kenali Risikonya, kompas.com. diunduh 26 Desember 2016.

3. Infodatin, Pusat Data dan Informasi Kementerian RI, 2015, Situasi Penyakit Kanker.

4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Hilangkan Mitos Tentang Kanker. Jakarta: Departemen Kesehatan

5. World Health Organization. The Global Burden of Disease: 2004 update. Geneva: WHO Library Cataloguing-in-Publication Data; 2008

6. Saxena, S., et al. 2004. Global Disparities in The Epilepsy Treatment Gap: a systematic review. Bulletin of the World Health Organization;88:260-266. 7. American Cancer Society, 2013. Breast Cancer Facts and Figures 2013-2014.

http://www.cancer.org

8. Sindo, 2008, Waspada Pendarahan Jelang Menopause, diakses dari http//lifestyle. okezone.com/read/2016.

9. Manuaba, I.B.G., 2009. Pemeriksaan Pap Smear. In: Rusmi & Sari, L., eds. Dasar-Dasar Teknik Operasi Ginekologi. Jakarta: EGC, 100-104.

10.Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Ilmu kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Putaka Sarwono Prawirohardjo

11.Bray F, McCarron P, Parkin DM. Review : The changing global patterns of female breast cancer incidence and mortality. Breast Cancer Research 2004;6:229-39

12.Park, S.J., Lee, E.S., dkk.(2009). Synergistic Effect of ERK Inhibition on Tetrandine-induced Apoptosis in A549 Human Lung Carcinoma Cells. J. Vet. Sci. 10(1): 23-28.

13.Ariestiani. 2010. Kejadian Kanker Payudara Masih Tinggi. Diperoleh dari: http:/antarnews.com/2010/02/04/kanker-payudara-masih-tertinggi/. Diakses tanggal 10 Des 2016.

(34)

http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/bukusaku_kanker.pdf. [Accesed 21 Desember 2016].

15.Nanik Widiawati (2009) yang berjudul “Hubungan Tingkat Pendidikan Formal dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Tentang Kanker Payudara Di Dukuh Ngambak Lipuro Bekonang Sukoharjo

16.Geethamalar, Fakultas Kedokteran USU Medan tahun 2010 P revalensi kanker payudara pada wanita berdasarkan usia dan jenis histopatologi di RSUP H.Adam Malik Medan

17.Notoatmodjo, 2011, Prinsip Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta.

18.Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

19.Purwoastuti, Endang. 2008. Kanker Payudara Pencegah Deteksi Dini. Yogyakarta: Kanisius.

20.Nisman, 2011, Lima Menit kenali payudara Anda, Yogjakarta: Penerbit CV.Andi

21.Astana, Mahesta. 2009. Bersahabat dengan kanker: Panduan mengelola dan mengobati kanker. Yogyakarta: Araska

22.Mansjoer, Arif. 2009. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI

23.Sjamsuhidajat, R., dan De Jong, W., 2004. Neoplasia. Dalam: Sjamsuhidajat, R., dan De Jong, W., ed. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC, 131 dan 138. 24.Puctett. 2007. Tantangan Emosi Pada Penderita Kanker Payudara.

www.detak.org/articles. diunduh tanggal 11 Desember 2016.

25.Wiknjosastro, H., 2007. Kanker Payudara. Dalam : Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 486-494.

26.Diananda, R. Mengenal Seluk-Beluk Kanker. Yogyakarta : Kata Hati; 2007 27.Depkes RI., Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010.

Jakarta.

28.Schiffman LG. Dan Leslie Lazar Kanuk (2004). Consumer Behavior.

(35)

payudara pada mahasiswi di Fakultas Kemasyarakatan Universitas Sumatera Utara.

30.Wizni Nadra Lubis. 2011. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai Salah Satu Cara Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Babura Tahun 2011. Jurnal. USU Institutional Repository. 31.Lorna KIng Tang Ni. 2011. Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Fakultas Sastra

USU Medan Angkatan 2008 Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Sebagai Salah Satu Cara Untuk Mendeteksi Dini Kanker Payudara. Jurnal. USU Institutional Repository

32.Dellya Chentiana, dkk. 2013. Gambaran Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Pada Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Kanigoro Desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Jurnal Program Studi D3 Kebidanan STIKES Pemkab Jombang

33.Yenny. 2009. Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009. Jurnal. USU Institutional Repository.

34.Yusniar. 2016. Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Wanita Usia Subur Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Di Wilayah Kerja Puskesmas Batukara Desa Moolo Kecamatan Batukara Bulan Juli Tahun 2016. Jurnal. Yayasan Pendidikan Sowite. Akademi Kebidanan Paramata Raha. Kabupaten Mina. 2016.

35.Azmeilia Syafitri Lubis. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara dan SADARI dengan Perilaku SADARI pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008. Jurnal. USU Institutional Repository.

36.Maria Sri Ratu Pane. 2015. Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Remaja Puteri Terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Di Sma Katolik Budi Murni 1 Medan Tahun 2014. Jurnal. USU Institutional Repository

37.Fuji Khairunnisa,. 2011. Gambaran Perilaku Mahasiswi FK USU Angkatan 2005 terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Jurnal. USU Institutional Repository

(36)

39.Nisa Hanesty Harahap. 2011. Perilaku Karyawati di Kantor Dinas Pendidikan Sumatera Utara mengenai Metode SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara. Jurnal. USU Institutional Repository

40.Siti Rahmah. 2010. Gambaran Tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010. Jurnal. USU Institutional Repository

41.Pariksit, A.. 2013. Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Wanita Terhadap Kanker Payudara Di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2012. Jurnal. USU Institutional Repository.

42.Anisa. 2015. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Wanita Usia Subur Dalam Melakukan Deteksi Dini Kanker Payudara Metode Sadari Di Wilayah Kerja Puskesmas Nusukan Surakarta. Naskah Publikasi. Program Studi Kesehatan Masyarakat. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

43.Silvia. 2013. Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan Pasien Dengan Kanker Payudara Stadium Dini di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Jakarta Tahun 2012. Jurnal. Fakultas Kesehatan Masyarakat, UI.

44.Edi Anjori. 2013. Hubungan Status Marital Dengan Kejadian Tumor Payudara. Blog Tempatku Berbagi dan Kumpulan Kreasiku. http://blognyaedianjoribengkulu.blogspot.co.id/2013/06/hubungan-status-marital-dengan-kejadian_9.html.

45.Elisabet Surbakti. 2012. Hubungan Riwayat Keturunan Dengan Terjadinya Kanker Payu-dara Pada Ibu Di RSUP H. Adam Malik Medan. Jurnal Precure |Tahun 1 Volume 1 | April 2013 | Epi Treat Unit-Universitas Sumatera Utara 46.Artanty, Wenny. N. 2011. Lima menit Kenali Payudara Anda. Kenali Payudara

Andfa Terhindar dari Kanker Payudara. Yogyakarta: Andy Offset.

47.Nurcahyo, J. 2010. Awas!!! Bahasa Kanker Rahim dan Kanker Payudara (Mengenal, Mencegah, dan Mengobati Sejak Dini Dua Kanker Pembunuh Paling Ditakuti Wanita). Yogyakarta: Wahana Totalita Publisher.

48.Dwi Sri Handayani. 2008. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Para Wanita Dewasa Awal dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri di Kelurahan Kalangan Kecamatan Pedan Klaten. Jurnal. PSIK FK UNDIP 2008

(37)

50.Tutyan Mia Sari. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku deteksi dini kanker Payudara Pada Wanita Pasangan Usia Subur Di Desa Dawung Kebakkramat Karanganyar. Naskah publikasi. Program Studi Kesehatan Masayrakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(38)

Lampiran 1. Halaman Riwayat Hidup

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Dhiraj a/l Azhila Nandan

Tempat/Tangal Lahir : Wilayah Persekutuan, Kuala Lumpur, Malaysia / 03 Januari 1994

Agama : Hindu

Alamat : Blok E65 Kompleks Tasbih 1, Medan Riwayat Pendidikan : Tahun 2006 lulus SK ST. Xaivers Tahun 2011 lulus SMK Bakar Arang

Tahun 2012- sekarang S1-Fakultas Kedokteran Umum, USU, Medan

Riwayat Pelathian : Taekwondo (Dan 1) Olahraga

Riwayat Organasasi : President English Language Society

(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

Salam sejahtera, Dengan hormat,

Saya, Dhiraj a/l Azhila Nandan, mahasiswa semester IX Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “Perilaku Wanita Usia Subur tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Klinik Pratama RBG RZ Jalan Setiabudi, Medan Tahun 2016”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku deteksi dini wanita usia subur tentang kanker payudara. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan tambahan serta memberikan informasi kepada wanita usia subur tentang bahaya penyakit kanker payudara dan deteksi dininya. Hasil dari penelitian ini juga dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.

Saya akan memberikan lembar pertanyaan (kuesioner) mengenai tingkat pengetahuan tentang kanker payudara kepada Ibu/Sdri yang mengandung 36 pertanyaan. Pengisian kuesioner ini akan dilakukan sekitar 40 menit.

Partisipasi Ibu/Sdri bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitian. Untuk penelitian ini Ibu/Sdri tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila Ibu/Sdri membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya:

Nama : Dhiraj a/l Azhila Nandan

Alamat : Kompleks Tasbih 1, Blok E 65,Medan, Indonesia. No. HP : +6287766218181

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu/Sdri yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Ibu/Sdri dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan. Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Ibu/Sdri bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

(46)

Lampiran 8. Informed Consent

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini ;

Nama : Umur : Alamat : Telp/Hp :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang Penelitian “Perilaku

Wanita Usia Subur Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Di Klinik Pratama RBG RZ Jalan Setiabudi, Medan Tahun 2016”, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian ini.

Demikianlah surat penyertaan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, …………..2017

(47)

Lampiran 9. Kuesioner penelitian

PERILAKU WANITA USIA SUBUR TENTANG DETEKSI DINI

KANKER PAYUDARA DI KLINIK PRATAMA RBG RZ JL.

SETIA BUDI TAHUN 2016

1. Setiap pertanyaan harus dijawab dengan jujur, karena menjawap pertanyaan dibawah ini jawaban yang benar adalah kejujuran itu sendiri.

2. Pertanyaan dijawab dengan memberikan tanda (X) pada pilihan jawaban / pada tempat yang telah disediakan.

I. Karakteristik 1. Umur :

2. Pendidikan terakhir/tahun : 3. Status perkawinan :

4. Riwayat keluarga menderita kanker payudara : Ada, (sebutkan ...)

1. Menurut saudari, apakah yang dimaksud dengan SADARI ? a. Salah satu upaya deteksi dini kanker payudara yang dilakukan

setelah masa haid

b. Secara rutin suatu metode pengobatan kanker payudara c. Tidak tahu

2. Sebutkan 2 cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) ?

a. Posisi pundak tegak dan kedua tangan di pinggang b. Posisi miring dan kedua tangan dibelakang

c. Posisi tegak lurus dan posisi berbaring

3. Pada usia berapakah sebaiknya kita dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) ?

(48)

b. Usia 20-30 tahun c. > 40 tahun

4. Bagi wanita yang haid pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat dilakukan sejak ?

a. Hari ke-5 sampai hari ke-8 setelah haid berhenti. b. Hari ke-5 sampai hari ke-7 setelah haid bermulai. c. Hari ke-7 sampai hari ke-8 setelah haid berhenti.

5. Menurut saudari, kapankah seorang wanita penting untuk melakukan SADARI?

a. Jika sudah pernah menderita kanker payudara. b. Sebelum menderita kanker payudara.

c. Setelah mempunyai anak

6. Menurut saudari, seberapa seringkah kita harus melakukan SADARI?

a. Sebulan sekali dengan rutin setelah menstruasi. b. Sesering mungkin.

c. Sebulan sekali dengan rutin sebelum menstruasi.

7. Menurut saudari, apakah yang dimaksud dengan penyakit kanker payudara itu?

8. Menurut saudari, bagaimanakah gejala-gejala kanker payudara itu?

a. Gejala dan pertumbuhan kanker payudara tidak mudah dideteksi karena awal pertumbuhan sel kanker payudara tidak dapat diketahui dengan mudah.

b. Tanda yang mungkin muncul pada stadium dini adalah teraba benjolan kecil di payudara yang tidak terasa nyeri.

(49)

10. Menurut saudari, apakah salah satu upaya deteksi dini kanker payudara yang cukup efektif dan mudah untuk dilakukan? a. SADARI

b. Periksa ke dokter c. Mammografi/ rontgen III. Sikap Petunjuk :

Berilah tanda checklist ( √ ) pada pernyataan dibawah ini yang sesuai sikap anda.

1 Sebagai seorang wanita dewasa saya harus selalu waspada terhadap kanker payudara

2 Saya akan melakukan pemeriksaan payudara sendiri jika sudah muncul keluhan seperti rasa nyeri.

3 Saya akan diam saja jika payudara saya membesar selama payudara saya tidak merasa nyeri

4

Saya akan selalu memeriksa payudara saya sendiri pada hari ke 5-10 dari siklus haid saya dihitung dari hari pertama secara teratur tiap bulannya.

5

Jika saya melakukan pemeriksaan payudara sendiri, saya akan melakukannya secara berurutan sesuai tahapnya.

6 Saya akan selalu melakukan SADARI setiap bulan dan secara kontinyu

7 SADARI sebaiknya dilakukan sendiri, sehabis mandi dan di depan kaca.

8

Jika seorang teman anda melakukan SADARI, maka anda juga dapat meniru perilakunya dengan ikut melakukan SADARI tiap bulannya.

9

Manfaat dari SADARI bukan hanya untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin sebelum sampai pada stadium lanjut.

10

Keluarga adalah pusat informasi pertama dalam menjaga kesehatan sehingga dari keluarga kita dapat memperoleh perilaku yang dapat pencegahan penyakit.

11 Dalam pelaksaannya SADARI dapat dibantu oleh orang lain untuk memeriksa payudara kita.

12

Wanita harus sering mengupdate informasi - informasi mengenai perkembangan kesehatan, pencegahan dan pengobatannya.

13

(50)

IV. Tindakan

Mohon diisi dengan memberikan tanda check list ( √ ) pada salah satu kotak alternatif jawaban yang tersedia.

Ya = dilakukan Tidak = tidak dilakukan

1. Saya melakukan pemeriksaan payudara sendiri biasanya.... …. a. Setiap 1 bulan sesudah menstruasi

b. Setiap 1 bulan sebelum menstruasi c. Setiap 1 bulan saat menstruasi d. Tidak tentu

e. Belum pernah 2. Tindakan Secara Umum

No Tindakan SADARI Ya Tidak

1 Saat memeriksa payudara sendiri biasanya saya

lakukan dalam posisi duduk di depan cermin.

2

Saat mengamati payudara, saya meletakan kedua tangan di belakang kepala sambil memperhatikan payudara.

3

Saat mengamati payudara, saya juga melakukannya dengan meletakan kedua tangan di pinggang sambil menekan bahu.

4

Pada saat saya memeriksa payudara sendiri, saya meraba sekeliling payudara menggunakan jari – jari tangan dengan gerakan memutar mulai dari tepi luar payudara sampai putting susu, dan vertical (dari atas ke bawah).

5 Gerakan lain yang saya lakukan adalah tidak menekan

putting susu dan hanya melihat bentuk payudara.

6 Saya meraba payudara dengan posisi kedua tangan

dibelakang.

7 Melakukan SADARI > 5 kali.

8 Saya melakukan pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) pada 7-14 hari sebelum menstruasi.

9 Saya melakukan Teknik perabaan payudara dengan

menggunakan tiga jari.

10 Saya melakukan SADARI dengan bantuan alat bantu

bantal kecil.

11 Saya melakukan teknik posisi SADARI searah putar

jarum jam 12.00.

Menyetujui,

(_____________________)

(51)
(52)

26 3 2 1 2 2 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 5 50 3 Kurang

27 2 1 1 2 2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80 1 Baik

28 3 3 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80 1 Baik

29 2 1 2 2 2 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 5 50 3 Kurang

30 2 2 2 2 2 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 60 2 Cukup

31 4 2 1 2 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 1 Baik

32 2 1 1 2 2 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 3 30 3 Kurang

33 3 1 1 2 2 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5 50 3 Kurang

34 2 2 1 2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80 1 Baik

35 3 2 1 2 2 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 4 40 3 Kurang

36 4 3 1 2 2 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 4 40 3 Kurang

37 3 3 1 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 1 Baik

38 3 1 1 2 2 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 5 50 3 Kurang

39 3 2 1 2 2 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 4 40 3 Kurang

40 2 2 1 2 2 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 5 50 3 Kurang

41 6 1 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 7 70 2 Cukup

42 6 1 1 2 2 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 6 60 2 Cukup

(53)

Sikap

Jlh Katagori

Tindakan

(54)

4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 1 38 73 2 Cukup 2 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 6 55 3 Kurang 53 85.48 1 Baik 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 37 71 2 Cukup 4 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 4 36 3 Kurang 44 70.97 2 Cukup 4 1 2 3 4 4 3 3 3 4 1 3 4 39 75 2 Cukup 5 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 4 36 3 Kurang 48 77.42 1 Baik 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 69 2 Cukup 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Kurang 44 70.97 2 Cukup 3 3 1 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 34 65 2 Cukup 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 3 27 3 Kurang 41 66.13 2 Cukup 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 44 85 1 Baik 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 7 64 2 Cukup 55 88.71 1 Baik 4 1 1 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 36 69 2 Cukup 4 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 4 36 3 Kurang 49 79.03 1 Baik 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 1 3 40 77 1 Baik 2 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 6 55 3 Kurang 51 82.26 1 Baik 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 67 2 Cukup 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 100 1 Baik 50 80.65 1 Baik 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 43 83 1 Baik 3 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 73 2 Cukup 56 90.32 1 Baik 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 44 85 1 Baik 4 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 5 45 3 Kurang 56 90.32 1 Baik 4 4 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 41 79 1 Baik 5 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 5 45 3 Kurang 52 83.87 1 Baik 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 47 90 1 Baik 3 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 7 64 2 Cukup 62 100.00 1 Baik

Keterangan

Umur Pendidikan Status Perkawinan Riwayat Kanker Payudara

1. <20 tahun 1. Pendidikan Dasar (SD,SMP) 1. Menikah 1. Ada Benjolan/Tumor 2. 20-25 Tahun 2. Pendidikan Menengah (SMA,SMU,SMK) 2. Belum Menikah 2. Kanker

3. 26-30 tahun 3. Pendidikan Tinggi (D1,D3,S1,S2) 3. Tidak ada

4. 31-35 tahun 5. 36-40 tahun 6. >40 tahun

Pengetahuan Sikap Tindakan Katagori Tindakan

1. Benar skor 1 1. Sangat Setuju skor 4 Pemeriksaan Sendiri 1. Baik 76%-100 2. Salah skor 0 2. Setuju skor 3 1. Setiap 1 bulan sesudah menstruasi 2. Cukup 60%-75%

3. Kurang Setuju skor 2 2. Setiap 1 bulan sebelum menstruasi 3. Kurang <60% 4. Tidak Setuju skor 1 3. Setiap 1 bulan saat menstruasi

4. Tidak tentu 5. Belum pernah

(55)

Lampiran 3. Hasil Analisis Data

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Ada 4 9.3 9.3 9.3

Tidak ada 39 90.7 90.7 100.0

(56)

RAMKP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Baik 12 27.9 27.9 27.9

Cukup 15 34.9 34.9 62.8

Kurang 16 37.2 37.2 100.0

Total 43 100.0 100.0

KSikap

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Baik 20 46.5 46.5 46.5

Cukup 22 51.2 51.2 97.7

Kurang 1 2.3 2.3 100.0

Total 43 100.0 100.0

KTindakan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Baik 7 16.3 16.3 16.3

Cukup 8 18.6 18.6 34.9

Kurang 28 65.1 65.1 100.0

Total 43 100.0 100.0

Perilaku

Frequency Percent Valid Percent

(57)

Jawaban Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

P1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 19 44.2 44.2 44.2

Benar 24 55.8 55.8 100.0

Total 43 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 26 60.5 60.5 60.5

Benar 17 39.5 39.5 100.0

Total 43 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 11 25.6 25.6 25.6

Benar 32 74.4 74.4 100.0

Total 43 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 31 72.1 72.1 72.1

Benar 12 27.9 27.9 100.0

Total 43 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 11 25.6 25.6 25.6

Benar 32 74.4 74.4 100.0

(58)

P6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 24 55.8 55.8 55.8

Benar 19 44.2 44.2 100.0

Total 43 100.0 100.0

P7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 18 41.9 41.9 41.9

Benar 25 58.1 58.1 100.0

Total 43 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 10 23.3 23.3 23.3

Benar 33 76.7 76.7 100.0

Total 43 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 4 9.3 9.3 9.3

Benar 39 90.7 90.7 100.0

Total 43 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Salah 12 27.9 27.9 27.9

Benar 31 72.1 72.1 100.0

(59)

Jawaban Berdasarkan Sikap

S1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(60)

S5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang Setuju 2 4.7 4.7 4.7

Setuju 32 74.4 74.4 79.1

Sangat Setuju 9 20.9 20.9 100.0

Total 43 100.0 100.0

S6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(61)

S9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(62)

S13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 3 7.0 7.0 7.0

Setuju 23 53.5 53.5 60.5

Sangat Setuju 17 39.5 39.5 100.0

(63)

Jawaban Berdasarkan Tindakan

Valid Setiap 1 bulan sesudah

menstruasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 17 39.5 39.5 39.5

Ya 26 60.5 60.5 100.0

Total 43 100.0 100.0

T2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 22 51.2 51.2 51.2

Ya 21 48.8 48.8 100.0

Total 43 100.0 100.0

T3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 29 67.4 67.4 67.4

Ya 14 32.6 32.6 100.0

Total 43 100.0 100.0

T4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 8 18.6 18.6 18.6

Ya 35 81.4 81.4 100.0

(64)

T5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 18 41.9 41.9 41.9

Ya 25 58.1 58.1 100.0

Total 43 100.0 100.0

T6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 26 60.5 60.5 60.5

Ya 17 39.5 39.5 100.0

Total 43 100.0 100.0

T7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 24 55.8 55.8 55.8

Ya 19 44.2 44.2 100.0

Total 43 100.0 100.0

T8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 27 62.8 62.8 62.8

Ya 16 37.2 37.2 100.0

Total 43 100.0 100.0

T9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 18 41.9 41.9 41.9

Ya 25 58.1 58.1 100.0

(65)

T10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 32 74.4 74.4 74.4

Ya 11 25.6 25.6 100.0

Total 43 100.0 100.0

T11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 21 48.8 48.8 48.8

Ya 22 51.2 51.2 100.0

(66)

Crosstabs

Umur * KPengetahuan

Crosstab

KPengetahuan

Total

Baik Cukup Kurang

Umur <20 tahun Count 0 0 1 1

% of Total .0% .0% 2.3% 2.3%

20-25 tahun Count 5 7 3 15

% of Total 11.6% 16.3% 7.0% 34.9%

26-30 tahun Count 4 1 8 13

% of Total 9.3% 2.3% 18.6% 30.2%

31-35 tahun Count 3 4 4 11

% of Total 7.0% 9.3% 9.3% 25.6%

36-40 tahun Count 0 1 0 1

% of Total .0% 2.3% .0% 2.3%

>40 tahun Count 0 2 0 2

% of Total .0% 4.7% .0% 4.7%

Total Count 12 15 16 43

(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)

Waktu melakukan SADARI * KSikap

Crosstab

KSikap

Total

Baik Cukup Kurang

PS Setiap 1 bulan sesudah menstruasi

Gambar

Tabel 5.8 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Klinik Pratama RBG RZ Medan
Tabel 5.9 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Sikap
Tabel 5.11 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Tindakan
Tabel 5.14
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Daerah Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat melaksanakan Pelelangan Paket Pengadaan Alat Inventaris Kantor pada KPP Madya

28 Pertama, penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Nengsih (2012) mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pakuan dengan judul “ Penerapan Model

D asar-D asar Pem

Model Pengujian Analisis Regresi Linear Berganda pada PTPN III Kebun Huta Padang pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun (2013-2015).. Uji Analisis Regresi

(2013) dengan judul ” Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Menggunakan Macromedia Flash Pro 8 Pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor”. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1)

bahwa sebagian besar keluarga siswa mempunyai fasilitas pendidikan di rumah berupa kamar/ruang belajar, kamus dan buku-buku pelajaran. Pola asuh belajar yang dilakukan orang tua

Dalam mereview pemodelan data kedua sistem informasi pelayanan ijin mendirikan bangunan dengan cara menganalisa aspek-aspek kualitas pemodelan data diantaranya komponen

ini biasanya digunakan inang alternatif, yaitu telur serangga hama gudang yang dapat tersedia sepanjang waktu. Salah