• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Algoritma Brute-Force dan Algoritma A Untuk Mencari Rute Terpendek Antar Klinik Kecantikan di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Algoritma Brute-Force dan Algoritma A Untuk Mencari Rute Terpendek Antar Klinik Kecantikan di Kota Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memiliki wajah cantik, merupakan idaman setiap wanita. Dan Klinik Kecantikan merupakan tempat dimana para wanita bisa memiliki wajah cantik dan kulit yang putih bersinar. Permasalahan biaya dan waktu sudah menjadi hal yang paling diperhitungkan pada saat melakukan perjalanan. Seperti perjalanan mencari tempat Klinik Kecantikan , dikarenakan tidak semua orang mengetahui wilayah tempat yang akan mereka datangi. Akan tetapi ada keadaan dimana Klinik Kecantikan yang dituju sedang tidak buka atau tutup. Maka dari itu sulit untuk menemukan rute tercepat untuk menuju tempat Klinik Kecantikan yang lain. Untuk mencari rute terpendek antar Klinik Kecantikan tersebut, penulis akan menggunakan algoritma Brute-Force dan algoritma A*.

Kota Medan adalah salah satu kota metropolitan dengan lalu lintas kendaraan yang padat dan ramai, sehingga menyebabkan user membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit ketika melakukan perjalanan. Misalnya perjalanan menuju ke Klinik Kecantikan. Pencarian rute terpendek ini dibuat untuk memudahkan perjalanan, serta menghemat biaya sehingga user dapat mendatangi Klinik Kecantikan yang satu dan tempat lainnya dengan tepat waktu. Tanpa harus mencari jalan yang lain untuk cepat sampai ketujuan, yang terkadang menyebabkan salah jalan sehingga perjalanan yang mereka tempuh menjadi lebih lama.

Algoritma Brute-Force adalah sebuah pendekatan yang sangat jelas untuk memecahkan suatu persoalan, biasanya didasarkan pada problem statement dan definisi konsep yang dilibatkan. Cara kerjanya yaitu Evaluasi setiap kemungkinan solusi “satu per satu” dan simpan solusi terbaik yang ditemukan sampai sejauh ini (the best solusi found so far). (Wicaksana,P,A. 2013).

Sedangkan Algoritma A* menyelesaikan masalah yang menggunakan graf untuk perluasan ruang statusnya. Dengan menerapkan suatu heuristik, algoritma ini membuang langkah-langkah yang tidak perlu dengan pertimbangan bahwa langkah-langkah yang dibuang sudah pasti merupakan langkah yang tidak akan mencapai solusi yang diinginkan. Algoritma A* membangkitkan simpul yang paling mendekati solusi. Simpul ini kemudian disimpan suksesornya ke dalam list sesuai dengan urutan yang paling mendekati solusi

(2)

terbaik. Oleh sebab itu, algoritma ini cocok digunakan dalam menghadapi permasalahan Perhitungan jalur terpendek untuk menuju Klinik Kecantikan terdekat.(Harianja,F. 2013).

Dari pemaparan di atas, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Perbandingan

Algoritma Brute-Force Dan Algoritma A* Untuk Mencari Rute Terpendek Antar Klinik

Kecantikan di Kota Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan penulis teliti berdasarkan identifikasi masalah diatas adalah Bagaimana menentukan rute terpendek yang dapat diselesaikan dengan perbandingan algoritma Brute-Force dan algoritma A*,sehingga dapat mengetahui cara kerja kedua algoritma tersebut.

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Ruang Lingkup masalah yang diangkat adalah sebagai berikut:

1. Graf yang digunakan hanya graf statis saja.

2. Bobot yang digunakan adalah jarak.

3. Memperhitungkan dua arah.

4. Titik tujuan yang akan dikunjungi sebanyak 10 titik yaitu pada Klinik Kecantikan di Medan.

5. Tidak memperhitungka n performansi algoritma.

6. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah C#.

7.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan rute terpendek dari jalur awal menuju

jalur Klinik Kecantikan Kota Medan. Dengan menerapkan algoritma Brute-Force dan

algoritma A*, penelitian ini dapat membantu mencari rute terpendek agar lebih efektif dan

efisien dengan tujuan untuk menghemat waktu dan menghemat biaya.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah untuk membantu

user mengetahui perbandingan cara kerja algoritma Brute-Force dan algoritma A* dalam

(3)

pemecahan kasus jalur terpendek. Dan Saya menjadi lebih memahami algoritma mana yang

lebih efektif untuk digunakan dalam teknik pencarian rute terpendek (shortest path).

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini menerapkan beberapa metode penelitian sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan referensi yang diperlukan dalam penelitian.

Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan untuk

penulisan skripsi ini. Referensi yang digunakan dapat berupa buku, jurnal, artikel, situs

internet yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Pengumpulan dan Analisis Data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan analisa data yang berhubungan dengan

penelitian ini seperti fungsi algoritma Brute-Force dan A*, serta data jarak klinik.

3. Perancangan Sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan user interface, Unified Modeling Language

(UML), dan struktur program sistem pengamanan teks.

4. Implementasi Sistem

Sistem diimplementasikan dengan menggunakan Algoritma Brute-Force dan

A*.

5. Pengujian Sistem

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah

dikembangkan.

6. Dokumentasi Sistem

Melakukan pembuatan dokumentasi sistem mulai dari tahap awal hingga pengujian

sistem, untuk selanjutnya dibuat dalam bentuk laporan penelitian (skripsi).

(4)

1.7 Sistematika Penulisan

Setelah uraian di bab satu ini, penyajian selanjutnya disampaikan dengan sistematika berikut :

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan skripsi.

BAB 2: LANDASAN TEORI

Bab ini berisi mengenai teori-teori yang berkaitan dengan enkripsi, dekripsi

dan pengamanan menggunakan algoritma Brute-Force dan A*.

BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini terdiri dari tahap analisis sitem dan desain perancangan dari program

yang akan dibuat, dalam hal ini termasuk juga algoritma dan program tersebut.

BAB 4: IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi ulasan dan pengujian terhadap program yang telah

diimplementasikan dengan menggunakan bahasa C#.

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah selesai

dilakukan,juga saran atau rekomendasi guna penelitian lebih lanjut.

Referensi

Dokumen terkait

Diluar sidang Pengadilan, penyelesaian sengketa dapat dilaksanakan baik oleh mereka sendiri (yang melakukan perdamaian) tanpa melibatkan pihak lain, atau meminta

Kelompok referensi dapat mempengaruhi keputusan pembelian karena saat ini konsumen membeli smartphone iPhone bukan hanya karena keinginan tetapi juga merupakan suatu kebutuhan

Puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi dengan judul

Penelitian menunjukkan bahwa bertambahnya anak bisa menambah stress pasangan, dan mengurangi waktu bersama pasangan (Hendrick & Hendrick, 1992). Kehadiran anak dapat

mendapatkan informasi mengenai panjang dan lebar porus stomata, jumlah stomata terbuka dan tertutup, serta kerapatan stomata berdasarkan estimasi waktu di daerah

Adapun prosedur analisis Total Suspended Solids (TSS) adalah: 1) Berat kertas saring kering yang digunakan ditimbang. 2) Kertas saring dibasahi dengan sedikit air suling. 3)

Beberapa penyempurnaan yang perlu dilakukan untuk kelembagaan P3A dan Ga- bungan P3A adalah : (1) Mengkonsolidasikan kelembagaan lokal yang beragam dalam satu wadah Koperasi,

singkong dan jagung, hanya 1 kali dalam 1 minggu. Partisipan biasanya membeli ubi di pasar untuk dikonsumsi. Kemudian jenis sayuran yang dikonsumsi partisipan