• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTOH PROPOSAL SKRIPSI PAI (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CONTOH PROPOSAL SKRIPSI PAI (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

CONTOH PROPOSAL SKRIPSI PAI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PARTISIPASI

DALAM AKTIVITAS ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN SELF EFFICACY MAHASISWA SEMESTER IV-VI

DI SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QURANIYAH MANNA BENGKULU SELATAN

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat penyelesayan akhir Program Serjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah pada jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-quraniyah Manna

i.jpg

OLEH AGUSLAN Nim : 08.01.0641

Dosen Pembimbing Drs. H. Abdullah Munir, M.Pd

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-QURANIYAH MANNA BENGKULU SELATAN

(2)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PARTISIPASI DALAM AKTIVITAS ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN SELF EFFICACY MAHASISWA SEMESTER IV-VI DI SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QURANIYAH MANNA BENGKULU SELATAN

Diajukan oleh : AGUSLAN NPM : 08.01.0641

A. Latar Belakang

Jika kita mendengar nama “aktivis mahasiswa” maka akan terbayang dalam pikiran kita sekelompok pemuda-pemudi dengan jas almamater dan setumpuk pekerjaan organisasi yang harus mereka selesaikan disamping tugas-tugas kuliah mereka yang juga menumpuk. Aktivitas keorganisasian mereka yang padat tentunya banyak menyita waktu dan tenaga, namun nilai positif pengalaman berorganisasi yang mereka dapatkan juga sebanding dengan pengorbanan mereka. Para aktivis mahasiswa dikenal juga sebagai sosok mahasiswa yang memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi, dimana mereka ditempa untuk senantiasa yakin bahwa mereka mampu melakukan suatu perubahan besar (agent of change).

Keyakinan diri para aktivis ini juga dibuktikan dengan banyak sekali nama-nama mantan aktivis mahasiswa yang kemudian sukses dan menjadi tokoh nasional, seperti Boediman Soejatmiko, Akbar Tanjung, Yusuf Kalla, Andi Malarangeng, Muhaimin Iskandar, Fahri Hamzah, dan masih banyak lagi. Mereka semua adalah mantan aktivis sekaligus mantan pimpinan organisasi-organisasi kemahasiswaan baik ekstra maupun intra kampus, yang semasa kuliah mereka menghabiskan waktunya dalam berbagai kegiatan organisasi mahasiswa disamping aktivitas akademis mereka yang juga tidak kalah banyaknya. Kemudian jika kita kilas balik pergerakan bangsa Indonesia tentunya kita pasti ingat bahwa awal mula kebangkitan nasional itu diawali dengan berkumpulnya sekelompok mahasiswa yang dengan percaya diri membentuk sebuah organisasi terstruktur yang bernama Budi Utomo, yang membuat mereka lebih berani dan percaya diri bergerak dan berkarya.

Dari fenomena-fenomena diatas dapat dilihat bagaimana sebuah pengalaman berpartisipasi aktif dalam organisasi kemahasiswaan memberikan pengaruh besar bagi peningkatan self efficacy (kepercayaan diri seseorang untuk mampu melakukan sesuatu). Sebagaimana diungkapkan Bandura tahun1997, dalam Alwisol (2004), efikasi diri dapat diubah sehingga bisa ditingkatkan melalui salah satu kombinasi empat sumber, yakni pengalaman menguasai sesuatu prestasi (performance accomplishment) , pengalaman vikarius (vicarius experience), persuasi social (social persuation) , dan pembangkitan emosi (emotional/phyisiological state).

(3)

Berpikir edialis dan selalu berusaha untuk membangun diri serta organisasi merupakan sebuah bentuk pembelajaran yang akan sangat bermanfaat oleh pelaku akat aktivis mahasisiwa itu. Tingkat keberhasilan yang diperoleh mahasiswa selama mengikuti proses belajar mengajar atau kuliah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan dilakukan selama periode tertentu yang dapat diukur dengan menggunakan tes. Prestasi Belajar Mahasiswa ditunjukkan dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Berdasarkan pra survey yang dilakukan terhadap beberapa mahasiswa yang aktif di organisasi Ekstra maupun Intra kampus, mereka sangat berbeda dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi ekstar maupun intra, mahasisiwa yang aktif lebih mendominasi di bidang pergaulan, tata cara bahasa dan tinglah laku yang memang mereka mendapkanya di pengkaderan organisasi mereka.

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah al-quraniyah Manna Bengkulu Selatan memiliki banyak sekali organisasi kemahasiwaan baik itu ekstra maupun intra kampus dengan berbagai macam jenisnya Akan tetapi, sampai saat ini masih jarang sekali ada penelitian yang membahas tentang hubungan organisasi kemahasiswaan dengan peningkatan self efficacy mahasiswa, terutama di lingkungan STIT-Q Manna Bengkulu Selatan.

Dengan adanya Kenyataan ini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian khusus akan hal ini. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan peneliti fokuskan pada Masalah ini yang nantinya akan

Pengalaman merupakan sarana terbaik dalam proses pengembangan mental dan kepercayaan diri seorang individu, sehingga banyak pengalaman akan berdampak positif bagi peningkat self efficacy sesorang. Kemudian, organisasi kemahasiswaan memberikan sarana bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan pembelajaran mengenai banyak tugas-tugas baru. Oleh karena itu, seharusnya pengalaman seorang mahasiswa dalam aktivitasnya di organisasi kemahasiswaan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan self efficacy mahasiswa yang bersangkutan. Dari gambaran latar belakang di atas, penelitian ini perlu menjawab beberapa pertanyaan sebagai pertanyaan penelitian. Adapun pertanyaan penelitian yang yang dimaksud dapat di rincikan pada rumusan masalah berikut:

1. Bagaimana tingkat partisipasi mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan di UPI? 2. Bagaimana self efficacy pada mahasiswa di UPI?

3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat partisipasi mahasiswa dalam aktivitas organisasi kemahasiswaan dengan self efficacy mahasiswa di STIT al-Quraniyah Manna Bengkulu Selatan ?

C. Tujuan Penelitian

(4)

1. Mengetahui bagaimana tingkat partisipasi mahasiswa dalam aktivitas. organisasi kemahasiswaan di STIT al-Quraniyah Manna Bengkulu Selatan?

2. Mengetahui bagaimana tingkat self efficacy pada mahasiswa di STIT al-Quraniyah Manna Bengkulu Selatan?

3. Mengetahui bagaimana hubungan antara partisipasi mahasiswa dalam aktivitas organisasi kemahasiswaan dengan self efficacy pada mahasiswa di STIT al-Quraniyah Manna Bengkulu Selatan?

D. Hepotesis Penelitian

Salah satu dari ciri penelitian berjenis penelitian kuantitatif adalah kebenaran hepotesis, yang merupakan dugaan hasil sementara sebelum penelitian dilakukan. Dugaan hasil berupa positif maupun negatif. Karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh melalui pengamatan data. Pada sebelumnya hepotesis hanya dugaan atau perkirraan yang belum di uji kebenaranya, hanya untuk membantu pendekatan permasalahan.

E. Kegunaan Penelitian

Untuk membuat sutu penelitian yang fokus pada pokok permasalahan maka disini perlu dirumuskan apa yang kegunaan atau manfaat penelitian ini, adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Mamfaat Teoritis : Memberi masukan dan memperkaya konsep keilmuan psikologi terutama mengenai teori self efficacy.

2. Mamfaat Praktis :

a. Menjadi dasar bagi pihak kampus STIT-Q untuk semakin memfasilitasi organisasi kemahasiswaan di STIT-Q.

b. Meningkatkan antusiasme mahasiswa untuk aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan di STIT-Q.

F. Kajian pustaka

1. Pengertian Organisasi Kemahasiswaan.

Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang membentuk sebuah persatuan dengan manajemen yang mereka tentukan sendiri.

2. Pengertian self efficacy.

self efficacy Bahasa Ingris yang apabilah di artikan dalam bahasa Indonesia berarti Kemanjuran diri. Akan tetapi kemanjuran disini di dipinisikan sebagai bentuk kepercayaan diri seseorang. Dalam penelitian ini kepercayaan diri yang dimaksud adalah kepercayaan diri dalam ruang lingkup bergaul, memecahkan dan menghadapi sebuah masalah.

(5)

Penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah mengunakan metode pengumpulan data langsung dari lapangan dan studi kepustakaan. Dalam hal ini leteratur yang dijadikan sebagai sumber primer penelitian meliputi, populasi dan buku-buku kajian pendidikan baik yang mengacu pada leteratur pendidikan islam maupun pendidikan umum dan buku kajian-kajian umum lainya. 2. Populasi dan sampel

a. Populasi

Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan perhatian peneliti. Objek dapat berupa mahluk hidup, benda-benda sytem, prosedur dan lain-lain. Secara sederhana, populasi dapat diartikan sebagai berikut:

a. Keseluruhan subjek penelitian.

b. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas dan ciri-ciri yang ditetapkan. c. Sejumlah subjek yang lengkap dan jelas

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau pristiwa sebagai sumber daya yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Subana, 2000:24)

Jadi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasisiwa semester IV-VI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah al-Quraniyah Manna Bengkulu Selatan yang Aktif sebagai Aktivis kampus atau yang tergabung didalam organisasi intra maupun ekstra kampus.

b. Sampel.

Sampel adalah bagian kecil dari populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara Fild Research yaitu pengumpulan data dari lapangan yang diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara langsung, dukumentasi dan pengisian angket. Untuk menentukan sampel ada beberapa teknik diantaranya adalah Statified random sampling, yaitu dengan mengambil sampel secara acak dengan persentase antara 7% sampai 10%. Dari populasi penelitian.

Untuk sampel penelitian ini peneliti akan mengambil seluruh populasi dengan kemungkinan yang tidak dapat hadir pada sa’at dilakukan berkisar 25%. Dengan demikian sampel pada penelitian ini adalah seluruh mahasisiwa STIT-Q yang tergabung dalam Organisasi intra dan ekstra kampus . 3. Intrumen Penelitian.

a. Alat pengumpulan data

Dalam penelitian ini penulis memiliki beberapa alat atau media untuk mengumpulkan data diantaranya:

1. Observasi lapangan. 2. Dukumentasi 3. Angket

(6)

Penentu sekor didalam alat pengumpulan data seperti observasi,angket dan dukumentasi dilakukan langsung di lapangan yaitu mahasiswa STIT-Q Semester IV-VI.

c. Jenis data

Jenis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis mengambil data dari cara memperolehnya yaitu data primer dan data skunder. 1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber asinya (tidak melalui media perantara). Data ini dapat berupa opini subjek secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapkan data primer yaitu : (1) metode Surve dan (2) metode observasi.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat peneliti secara tidak langsung dari objek melaikan melalui media perantara (diperoleh dari pihak lain perantara). Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dukumenter) yang di Publikasikan atau yang tidak dipublikasikan. Sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan indentifikasi kebutuhan terlebih dahulu, indentifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertayaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah data sekunder di perlukan dalam penelitian ini atau tidak? 2. Data sekunder apa yang kita perlukan?

Identifikasi data sekunder yang kita perlukan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan waktu serta biaya.

d. Validitas dan Realibilitas (alat pengumpulan data)

Validitas akan menunjukan kebenaran pengumpulan data atau data yang dikumpulkan benar-benar ingin diperoleh peneliti. Validitas pengumpulan data study kepustakaan meliputi dua hal yaitu kepercayaan dan kepahaman.

4. Teknik Pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi

Observasi adalah teknik yang dilakukan dengan pengamatan data terjun langsung ke lapangan tempat penelitian.

b. Dukumentasi. c. Angket

(7)

5. Teknik analisa data

Analisa data merupakan suatu bentuk proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan, menyusun data berarti menggolongkankedalam pola, tema atau katagori, semua data diklasipikasikan menurut topic-topik yang dibahas.

H. Rencana daftar isi Halaman Judul

Nota pembimbing Halaman pengesahan Motto

Halaman persembahan Kata pengantar

Abstraks Daftar isi Data lampiran Bab I Pendahuluan A. Latar belakang B. Rumusan masalah C. Batasan masalah D. Tujuan penelitian E. Hepotesis penelitian F. Kegunaan penelitian Bab II Kajian Pustaka

A. Pengertian Aktifasi dalam Organisasi Kemahasiswaan B. Faktor-faktor

C. Faktor Eksternal dan Internal D. Kepercayaan diri Mahasisiwa

E. Upaya dan tujuan untuk meningkatkan Self Efficacy Mahasisiwa. Bab III Metode Penelitian

(8)

B. Populasi dan sampel C. Intrumen Penelitian a. Alat pengumpulan data b. Scoring/koding

c. Jenis-jenis data d. Validitas dan reabilitas D. Teknik pengumpulan data E. Taknik analisa data

Bab IV Penelitian dan Persembahan A. Diskripsi Wilayah penelitian B. Hasil Penelitian

C. Pembahasan

Bab V Kesimpulan dan saran A. Kesimpulan

B. Saran Daftar pustaka Lampiran

Riwayat Hidup Penulis

I. Intrumen yang akan digunakan

Dalam penelitian ini yang menjadi intrumen penelitian bukanlah alat ukur yang disusun atas dasar difinisi. Melainkan manusia penelitinya itu sendiri. Kapasitas jiwa raga dalam mengamati, bertanya, serta melacak dan mengabstaksikan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka peneliti merupakan intrumen satu-satunya dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survei, Jakarta : LP3ES, 1991.

Mulyana, Dedy. Metodolog Penelitian Kualitatif, Jakarta: Remaja Rosda karya, 2002.

Referensi

Dokumen terkait

yang akan penulis kaji akan dituangkan dalam skripsi berjudul : Gerakan Perempuan di Republik Islam Iran Pasca Revolusi 1979... Batasan

Penelitian yang penulis ajukan dalam skripsi ini berbeda dari penelitian sebelumnya, disamping lokasi penelitian yang berbeda juga karena penelitian ini lebih menekankan

Dengan kemudahan dan pertolongan Tuhan YME, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Posisi Ergonomi Kerja Terhadap Keluhan Musculoskeletal

Hal tersebut mendorong penulis mencoba membuat sebuah aplikasi dengan memanfaatkan framework Code Igniter yang mampu mengelola data siswa, guru, mata

Dalam penelitian ini, peneliti ingin memahami dan mendeskripsikan peran komunikasi dalam hubungan anggota keluarga yang berbeda agama, bentuk bimbingan

Berdasarkan masalah tersebut di atas, peneliti merasa perlu untuk mengadakan sebuah penelitian yang berjudul ”Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Guru

Perumusan masalah harus disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional yang dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.5 Masalah yang akan dikaji dari peneliti ini dapat

Pelatihan dasar yang diberikan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepemimpinan kepada Pengurus OSIS baru yang nantinya akan menjadi pemimpin dari seluruh kesatuan OSIS dari sekolah