• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyakit pada reproduksi manusia di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penyakit pada reproduksi manusia di"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas BIOLOGY

Penyakit Pada Sistem Reproduksi

Manusia

Nama :Muhammad Disa. S.

Kelas : IX. 1

Pembimbing: Ibu Rica Yuniar Tanjung, S.Pd

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMP NEGERI 1 KOTA BENGKULU

(2)

Macam-Macam Penyakit/Gangguan Pada Sistem

Reproduksi Manusia

1. Hipogonadisme

 Definisi :

Menurut pengertian medis, hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis, Nama hipogonadisme itu sendiri berasal dari dua nama kelenjar yang memengaruhi fungsi testis sebagai penghasil testosteron dan spermatozoa, yaitu kelenjar gonadotropik dan kelenjar hipofisis.

 Penyebab :

Penyebabnya adalah interaksi hormon seperti androgen dan testosteron. Hipogonadisme dijumpai jika didapatkan konsentrasi hormon testosteron yang rendah atau kerja hormon testosteron yang tidak kuat.

Hipogonadisme dapat mengakibatkan perubahan mental dan psikis anak yang disebabkan kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, hot flashes (rasa panas di wajah), hingga penurunan gairah seks. Pada usia yang lebih dewasa, penderita juga akan mengalami disfungsi ereksi, infertilitas, dan bahkan osteoporosis.

2. Uretritis

 Definisi :

Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil.

 Penyebab :

Umumnya uretritis disebabkan oleh Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes namun dpat diakibatkan oleh penyakit menular seksual, seperti klamidia dan herpes genitalis tetapi bukan oleh gonore. Pada beberapa kasus, uretritis tidak disebabkan oleh infeksi, tetapi oleh iritasi atau kerusakan pada uretra karena pemakaian sabun, masturbasi atau penggunaan kateter kandung kemih. Uretritis seringkali ditemukan pada pria usia antara 25 dan 35 tahun, hal ini juga bisa terjadi pada wanita, tetapi lebih sulit untuk didiagnosis karena pada wanita. Namun, ketika tidak diobati dengan benar, uretritis dapat menyebabkan komplikasi, seperti infeksi testis (orkitis) dan kelenjar prostat (prostatitis) pada pria, dan infeksi pada serviks (servisitis) dan organ reproduksi (penyakit radang panggul) pada wanita.

 Gejala :

 Cairan berwarna keruh yang keluar dari ujung penis

 Cairan vagina yang tidak normal

 Demam

 Kulit yang dingin pada kaki dan tangan

 Menderita Dispareunia

 Menunjukkan gejala-gejala Strabismus

(3)

 Panas dingin atau menggigil

 Rasa sakit pada panggul

 Sakit perut

 Sering buang air kecil 3.

Prostatitis

 Definisi :

Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra.

 Penyebab :

Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.

 Tipe/Jenis Prostatitis

Karena istilahnya begitu umum, ia tidak dengan cukup menggambarkan batasan dari kelainan-kelainan yang dapat dihubungkan dengan peradangan prostate. Oleh karenanya, empat tipe-tipe dari prostatitis dikenali.

 Acute bacterial prostatitis (prostatitis bakteri akut)

 Chronic bacterial prostatitis (prostatitis bakteri kronis)

 Chronic prostatitis without infection (prostatitis kronis tanpa infeksi)

 Asymptomatic Inflammatory Prostatitis (peradangan prostatitis asymptomatic)

 Pengobatan

Bila bukan disebabkan infeksi, maka gejalanya bisa diringankan dengan:

 Memijat prostat secara periodik

 Berendam di air hangat dengan posisi duduk

 Ejakulasi sesering mungkin

Untuk mengurangi nyeri biasanya pasien diberi obat pereda nyeri, misalnya acetaminofen atau aspirin. Selain itu, dianjurkan pula untuk mengkonsumsi pelunak tinja dan banyak minum untuk membantu mengurangi gejala.

Bila penyebabnya adalah infeksi bakteri, diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 30-90 hari (misalnya trimethoprim-sulfamethoxazole). Bila antibiotik

diberikan kurang dari waktu tersebut maka penyembuhan hanya bersifat sementara dan bisa menyebabkan infeksi menahun.

4.

Kista

 Definisi :

Kista adalah suatu pengumpulan cairan dalam bentuk gel atau cair (air, darah, nanah atau cairan coklat kental) yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium.

 Penyebab :

(4)

 Gejala Umum Kista :

 Kebanyakan wanita yang mempunyai kista ovarium tidak menimbulkan gejala. Gejala biasanya terjadi jika penderita telah mempunyai kista dalam waktu yang lama.

 Gejala pada stadium awal umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik, yaitu berupa gangguan haid / menstruasi. Jika sudah membesar dan menekan rektum atau kandung kemih, dapat terjadi konstipasi atau sering berkemih. Dapat juga terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau nyeri pada saat bersenggama, bahkan dapat terjadi pendarahan.

 Pada stadium lanjut, gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya asites (penimbunan cairan dalam rongga perut) di dalam rongga perut, sehingga perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang air besar dan buang air kecil. Penumpukan cairan bisa juga terjadi pada rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada yang mengakibatkan penderita sangat merasa sesak nafas.

 Jenis-jenis kista ovarium : 1. Kista fungsional

Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Terdapat 2 macam kista fungsional: kista folikular dan kista korpus luteum.

2. Kista folikular

Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid.

3. Kista Korpus Luteum

Perubahan dalam folikel ini disebut korpus luteum. Tetapi, kadangkala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista, meski kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga 4 inchi (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba.

4. Kista Dermoid

Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.

5. Kista endometriosis

(5)

berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.

 Faktor Resiko & Penyebab Kista :

Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon (hormon pada hipotalamus, hipofise dan indung telur itu sendiri) yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.

Faktor pemicu kista saat ini banyak sekali, di antaranya :

1. Normalnya wanita memiliki keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron, namun dewasa ini banyak kasus dimana jumlah estrogen yang melebihi dari keseimbangan yang ada (disebut dominasi estrogen), dan ini bisa memudahkan tumbuhnya kista, mioma, dan kasus reproduksi lainnya.

2. Polusi Udara, 3. Keturunan 4. Pola Makan 5. Kegemukan

5

. Myom

 Definisi :

Myom adalah suatu tumor jinak pada rahim yang berasal dari otot rahim. Biasa disebut mioma atau myom atau tumor otot rahim. Tumor ini letaknya pada alat reproduksi wanita.

 Penyebab :

Penyakit mioma uteri berasal dari otot polos rahim. Beberapa teori menyebutkan pertumbuhan tumor ini disebabkan rangsangan hormon estrogen, pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen lebih tinggi dibandingkan jaringan otot kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar pada usia reproduksi) dan biasanya berkurang ukurannya sesudah menopause (mengecil pada pascamenopause).

Sering kali tumor jinak rahim ke arah rongga ini membesar dan bertumbuh keluar dari mulut rahim. Tumor yang ada dalam rahim dapat tumbuh lebih dari satu, teraba seperti kenyal, bentuknya bulat dan berbenjol-benjol sesuai ukuran tumor. Beratnya bervariasi, mulai dari beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai 5 kilogram atau lebih.

 Gejala Umum:

1. Perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid atau pun di luar masa haid. Bila perdarahan berlebihan akan menyebabkan anemia.

2. Rasa nyeri karena tekanan tumor dan terputarnya tangkal tumor, serta adanya infeksi di dalam rahim.

(6)

dan buang air kecil, pelebaran pembuluh darah vena dalam panggul, gangguan ginjal karena pembengkakan tangkai tumor.

4. Gangguan sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran indung telur sehingga menghalangi pertemuan sperma dan telur

5. Pada bagian bawah perut dekat rahim terasa kenyal.

6. Pasangan suami istri sering kali sulit untuk punya anak (infertilitas) disebabkan gangguan pada tuba, gangguan implantasi pada endometrium, penyumbatan, dan sebagainya.

7. Endometrionis

 Definisi

Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus. Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau lapisan rongga dada.

 Gejala :

o Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul

o Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)

o Kemandulan

o Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).

o Pinggung terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi

o Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.

o Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali.

 Pengobatan :

Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.

Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada:

• Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis • Siklus menstuasi 27 hari atau kurang

• Menarke (menstruasi yang pertama) terjadi lebih awal • Menstruasi berlangsung selama 7 hari atau lebih • Orgasme ketika menstruasi.

7.

Gangguan Menstruasi

(7)

menorrhagia ( menstruasi yang banyak ), hingga oligomenorrhea ( tidak menstruasi dan/atau menstruasi tidak teratur). Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian pil hormon.

8.

Kanker Serviks

 Definisi :

Penyakit Kanker Serviks adalah jenis kanker yang menyerang organ reproduksi perempuan yakni leher rahim yang disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV).

 Gejala :

1. Pendarahan tak normal Wanita yang memiliki kanker serviks biasanya mengalami pendarahan yang tak normal pada bagian vagina. Dalam sebulan, pendarahan bisa jadi parah atau hanya sedikit.

2. Keputihan parah Gejala kanker serviks lainnya adalah terjadinya keputihan yang cukup parah

3. Nyeri panggul Seseorang bisa saja mengalami nyeri panggul saat mengalami menstruasi. Hal ini normal. Namun Anda harus waspada jika nyeri panggul terjadi di saat-saat lainnya.

4. Nyeri saat buang air kecil Merasa sakit dan nyeri saat buang air kecil bisa dirasakan penderita kanker serviks stadium lanjut.

9. Kanker Ovarium

 Definisi :

Kanker ovarium merupakan sebuah penyakit di mana ovarium yang dimiliki wanita memiliki perkembangan sel-sel abnormal. Secara umum, kanker ovarium merupakan suatu bentuk kanker yang menyerang ovarium.

 Gejala :

Beberapa gejala umum kanker ovarium adalah sebagai berikut: 1. Sering marasakan nyeri di perut

2. Ukuran perut semakin besar

3. Susah makan atau tidak nafsu makan 4. Sering merasa kekenyangan

5. Sering muntah dan buang air besar 6. Kembung terus-menerus

7. Terjadi pendarahan pada vagina 8. Berat badan turun secara signifikan 9. Sering merasa lelah dan sakit kepala 10.

Infeksi Vagina

 Penyebab :

(8)

2. Ketidakseimbangan dalam produksi bakteri juga meningkatkan risiko infeksi jamur pada vagina. Ketidakseimbangan ini sendiri dipicu oleh perubahan hormon, obat-obatan tertentu, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah dan meningkat drastis estrogen.

3. Kurangnya menjaga kebersihan kelamin juga meningkatkan risiko infeksi jamur vagina.

4. Mencuci alat kelamin menggunakan sabun dengan aroma kuat dan kandungan kimia berbahaya adalah penyebab terakhir dari munculnya infeksi jamur vagina. Sebab aroma yang berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan pada bakteri.

 Gejala :

1. Sering merasa gatal di vagina, maka itu adalah tanda yang jelas dari infeksi jamur, apalagi setelah mencuci vagina gatal semakin memburuk.

2. Rasa terbakar setelah buang air kecil dapat menjadi tanda dari infeksi jamur vagina, tapi terkadang rasa panas juga disebabkan dehidrasi.

3. Nyeri, jika rasa sakit ini ditandai dengan kemerahan, itu bisa jadi infeksi jamur vagina.

4. Keputihan. Tanda terbaru diikuti oleh gatal dan rasa terbakar di vagina adalah cairan putih kental seperti keju tebal.

 Pengobatan :

Beberapa pengobatan untuk infeksi jamur vagina termasuk menghindari memakai celana ketat, basah atau lembab. Pilihlah pakaian yang berbahan katun, menjaga vagina agar tetap kering, tidak menggunakan deodoran pada area kewanitaan, dan mengoleskan salep resep dokter untuk meredakan gejala infeksi. 11.

Candidiasis (Keputihan)

 Definisi :

Penyakit ditandai dengan munculnya gumpalan seperti endapan susu berwarna putih. Keputihan yang normal terlihat bening ,tidak berbau dan biasanya muncul beberapa saat sebelum atau sesudah menstruasi adalah wajar. Sementara keputihan yang tidak normal adalah berupa keluarnya cairan secara berlebihan dari yang ringan sampai berat misalnya keluar cairan kental ,berbau busuk yang tidak biasanya dan berwarna kuning sampai kehijauan. Pada kasus yang berat seringkali juga disertai dengan rasa gatal bahkan rasa panas pada vagina.

 Penyebab :

Disebabkan karena infeksi jamur Candida albicans.

 Pengobatan :

(9)

15.

Infertilitas (Kemandulan)

 Definisi :

Kemandulan pada wanita merupakan ketidak mampuan seorang wanita untuk mendapatkan anak.

 Penyebab :

1) Pada wanita infertilitas disebabkan oleh:

2) Kerusakan pada ovarium karena infeksi, racun, atau sinar radio aktif sehingga pembentukan ovum terganggu

3) Penyumbatan pada tuba fallopi

4) Gangguan sistemik, misalnya gangguan hormon, diabetes mellitus, dsb.

16. Gonorhea (Kencing Nanah)

 Definisi :

Gonorrhoea ialah suatu penyakit akut yang menyerang selaput lendir dari uretra, serviks, rectum, kadang-kadang mata.

 Penyebab :

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual. Bakteri ini selain menimbulkan radang pada organ reproduksi (vagina, saluran Fallopii, epididimis, kelenjar prostat), juga dapat menimbulkan radang pada saluran kemih, mata, persendian, dan selaput otak.

 Gejala :

1. Terdapat nanah di ujung saluran kencing. 2. Rasa terbakar pada saat buang air kecil

3. Pada laki-laki, uretra menjadi sempit sehingga sulit buang air kecil. Pada beberapa kasus, testis menjadi rusak sehingga orang yang bersangkutan menjadi mandul.

4. Pada wanita, terdapat nanah dari vagina yang mungkin dapat menyebar ke rahim dan indung telur. Akibatnva, wanita yang bersangkutan menjadi mandul.

17.

Sifilis ( Raja Singa)

 Definisi :

Penyakit yang menyerang berbagai organ dalam tubuh, dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau badaniah yang intim (misalnya ciuman), melalui transfusi darah, serta melalui plasenta dari ibu ke bayinya.

 Penyebab :

Sifilis atau penyakit raja singa disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, penularannya melalui hubungan seksual .

 Gejala :

(10)

paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.

18. Epididimitis

 Definisi :

Epididimtis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.

 Penyebab :

Epididimitis biasanya diakibatkan oleh bakteri yang berhubungan dengan:

 Infeksi saluran kemih

 Prostatitis (infeksi prostat)

 Penyakit menular seksual seperti gonore dan klamidia

Epididimitis juga merupakan komplikasi dari pemasangan kateter dan prostatektomi atau pengangkatan prostat. Pria yang sering berganti-ganti pasangan seks dan tidak mengguanakn kondom berisiko lebih besar mengalami penyakit ini.

 Gejala :

Penyakit ini biasanya ditandai dengan nyeri dan pembengkakan skrotum yang bisa bersifat ringan atau berat. Jika peradangan sudah parah maka bisa mengakibatkan penderita tidak bisa berjalan akibat sangat nyeri. Infeksi juga bisa menjadi sangat berat dan menyebar ke testis yang berdekatan. Infeksi hebat dapat mengakibatkan demam dan kadang pembentukan abses (pernanahan).

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan antara lain:

 Testis terasa nyeri saat buang air besar

 Testis membengkak

 Selangkangan membengkak pada sisi yang terkena

 Benjolan di testis

 Keluar nanah dari lubang ujung penis

 Demam

 Ada darah di cairan semen

 Nyeri saat berkemih

 Nyeri di selangkangan

 Nyeri saat berhubungan seks atau ejakulasi

 Pengobatan :

Untuk mengatasi infeksi, diberikan antibiotik. Selain itu juga diberikan obat pereda nyeri dan anti peradangan. Penderita sebaiknya menjalani tirah baring dengan skrotum diangkat dan dikormpres dingin.

 Pencegahan :

(11)

19. Condyloma

Condyloma adalah gangguan yang ditandai dengan benjolan seperti bunga kol atau jengger ayam. Penyakit ini dikenal sebagai kutil kelamin. Condyloma merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Pengobatan dapat dilakukan dengan obat oles, obat suntik, atau operasi.

20. Kanker Prostat

Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada pria. Sel kanker prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama pada tulang dan lymph node. Ciri-ciri kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil, rasa sakit di bagian prostat, impotensi, dan lainnya.

21. Herpes Simplex Genitalis

Merupakan gangguan pada bagian luar kelamin berupa gelembung-gelembung berisi cairan. Gelembung air diakibatkan karena infeksi virus Herpes (HSV2). Gejalanya dapat berupa demam dan menimbulkan sensasi perih bila tersentuh. Bila menginfeksi sampai bagian dalam organ intim wanita, virus ini bisa menyebabkan nyeri sendi hingga rasa pegal di area pinggang. Pengobatan penyakit ini dengan obat antivirus. Pencegahannya dilakukan dengan menjaga daerah organ intim agar tidak terlalu lembap dan tetap bersih.

22. Impotensi

 Definisi :

Impotensi adalah suatu gangguan yang terjadi pada pria dalam memulai dan mempertahankan ereksi yang dapat disebabkan oleh faktor psikis atau fisik.

 Penyebab :

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab impotensi pada pria, antara lain : 1. Penyakit diabetes melitus (kencing manis)

2. Penyakit hipertensi (darah tinggi) 3. Penyakit jantung dan kolesterol tinggi

4. Penyakit yang menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada penis 5. Rusaknya syaraf yang menuju ke penis

6. Terlalu banyak mengkonsumsi alkohol dan rokok 7. Terjadi gangguan pada hormon

8. Konsumsi obat-obatan tertentu 9. Usia yang telah lanjut

(12)

22. AIDS (

cquired Immuno Deficiency Syndrome

 Definisi :

Penyakit yang merusak sistem imun pada manusia dengan menyerang sel darah putih.

 Penyebab :

AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus). Virus ini menular lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum suntik, ASI, maupun melalui hubungan seksual.

Penyakit AIDS menuntut perhatian kita semua karena: 1. Semua orang bisa terkena AIDS.

2. Belum ditemukan vaksin pencegahnya.

3. Belum ada obat yang betul-betul dapat diandalkan.

4. Penyebarannya sangat cepat dan tidak diketahui.Perkembangan AIDS di dunia berlangsung cukup cepat, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1981 terdapat 100.000 kasus AIDS di 20 negara, pada tahun 1992 terdapat 11-12 juta kasus, dengan rincian 6% di Asia Tenggara, 60% di Afrika, 10% di Amerika Utara, dan 6% di Eropa. Pada tahun 2000 terdapat 60 juta kasus dengan rincian 41% di Asia Tenggara, 36% di Afrika, 5% di Amerilka.

 Fase dan gejala HIV :

 Orang yang terinfeksi HIV fase I, nampaknya seperti orang sehat, belum memperlihatkan gejala. Fase ini berlangsung 5-7 tahun, tergantung kekebalan tubuh penderita.

 Fase II muncul gejala awal penyakit yang terkait HIV, seperti: hilang selera makan, tubuh lemah, berkeringat berlebihan di malam hari, timbul bercak-bercak di kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, diare terus-menerus, flu tidak sembuh-sembuh. Fase ini berlangsung sekitar 6 bulan sampai 2 tahun.

 Fase III, AIDS baru dapat terdiagnosis setelah kekebalan tubuh sangat berkurang dan timbul penyakit tertentu seperti TBC, pneumonia, herpes, saraf terganggu, dan lain lain). Perlu diketahui bahwa tidak semua orang yang mengidap penyakit tersebut di atas pasti menderita AIDS. Fase ini berlangsung 3-6 bulan. Untuk memastikan apakah seseorang positif AIDS atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan banyaknya sel T di laboratorium. Sampai sekarang orang tidak dapat menyebut secara pasti gejala AIDS, karena gejala AIDS tidak khas.

 Pencegahan AIDS :

a) Menggunakan jarum yang steril begitu juga saat donor darah kita harus melakukan pemeriksaan donor darah sehingga darah yang bebas HIV saja yang dapat ditransfusikan.

Referensi

Dokumen terkait

Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit PK !uhammadi"ah #og"akarta turut $erperan dalam mem$erikan masukan $erkaitan dalam pencegahan dan

Output yang dihasilkan dari proses yang akan dipergunakan dalam DSS adalah kondisi kinerja waktu, biaya dan kualitas, serta indeks nilai vendor (INTV) yang akan

Apabila sebagai akibat dari penjualan saham oleh pemegang saham publik Bank Niaga dan LB kepada CIMB Group, jumlah kepemilikan pemegang saham publik (pemegang saham yang memiliki

S.Kom sarjana komunikasi S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat Bpk. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi

Lokasi penelitian ini adalah Pondok Sosial Babat Jerawat Kecamatan Pakal Kota Surabaya. Pondok Sosial ini merupakan salah satu pondok sosial yang berada di bawah naungan Dinas

Penelitian ini bersifat kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas dalam melaksanakan tindakan yang direncanakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal, guru menilai dengan unjuk kerja, penilaian akan reliabel

Penelitian yang dilakukan oleh Rahardjo dkk (2014) mengenai “Efek Susu, Kombinasinya Dengan Teh, Dan Naf 0,2% Terhadap Demineralisasi Enamel Gigi” menunjukkan bahwa