• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH SENI RUPA INDONESIA REVISI 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEJARAH SENI RUPA INDONESIA REVISI 1"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Seni Rupa Indonesia Islam, tidak lepas dari masuknya agama Islam ke Indonesia sekitar abad ke 7 M oleh para pedagang dari India, Persia dan China.Mulanya para pedagang dari berbagai negara tersebut hanya sekedar berdagang, namun lama kelamaan mereka menyebarkan ajaran Islam sekaligus memperkenalkan kebudayaannya masing – masing, maka timbulah akulturasi kebudayaan. Penyebaran islam ke indonesia, tidak hanya melalui berdagang, tetapi mereka juga menikahi masyarakat pribumi. Seni rupa Islam juga dikembangkan oleh para empu di istana – istana Kerajaan Islam, sebagai media pengabdian kepada para penguasa (Raja/Sultan) kemudian dalam kaitannya dengan penyebaran agama Islam, para walipun berperan dalam mengembangkan seni di masyarakat pedesaan, misalnya da’wah Islam disampaikan dengan media seni wayang yang berakar dari seni pra-Islam sebelumnya.

BAB II

MATERI

1.1 SENI RUPA ISLAM INDONESIA

Seni rupa islam adalah seni rupa yang berkembang pada masa lahir hingga masa keemasan islam. Seni rupa islam adalah bahasan yang khas dengan prinsip seni rupa yang memiliki kekhususan jika dibandingkan dengan seni rupa yang dikenal pada masa ini.

Islam sebagai agama, seni dan budaya yang berkembang di Indonesia memberi nafas dan warna tersendiri, terutama pada karya seni khususnya senirupa yang dibedakan dengan hasil dari Negara Islam lainnya. Pembentukan nilai-nilai yang bersumber dari ajaran dan kebudayaan Islam serta berbagai proses asimilasi atau alkulturasi kebudayaan, juga dengan seni tradisi lokal daerah.

Indonesia sebagai wilayah kepulauan, tentu mempunyai corak kebudayaan yang beragam di masing-masing daerah. Kebudayaan agraris di daerah pedalaman ada yang tidak tersentuh kebudayaan asing, dibandingkan dengan kebudayaan dekat pantai sebagai pusat perdagangan terjadi asimilasi dan alkulturasi kebudayaan lokal dengan pendatang, pengaruh-mempengaruhi mempercepat tumbuhnya kebudayaan baru.

(2)

kebudayaan. Senirupa Islam juga dikembangkan oleh para empu di istana – istana Kerajaan Islam, sebagai media pengabdian kepada para penguasa (Raja/Sultan) kemudian dalam kaitannya dengan penyebaran agama Islam, para walipun berperan dalam mengembangkan seni di masyarakat pedesaan, misalnya da’wah Islam disampaikan dengan media seni wayang yang berakar dari seni pra-Islam sebelumnya.

1.2 PENINGGALAN-PENINGGALAN SENI RUPA ISLAM INDONESIA

A. Masjid

Salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang paling banyak ditemukan hingga kini adalah masjid. Seperti diketahui bahwa masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, sehingga wajar jika seni arsitektur Islam satu inilah yang paling mudah kita lihat keberadaannya saat ini. Adapun terkait dengan kentalnya budaya Hindu dan Budha di masa awal penyebaran Islam di Indonesia, seni arsitektur masjid juga dipengaruhi oleh akulturasi budaya lokal yang ada saat itu. Berbeda dengan masjid-masjid di Jazirah Arab, arsitektur masjid di Indonesia memiliki beberapa keunikan. Keunikan tersebut terletak pada susunan atapnya yang berundak dan berbentuk limas, adanya bangunan serambi (pendopo), adanya mihrab atau tempat imam memimpin sholat, serta wujud masjid yang umumnya berbentuk bujur sangkar. Pada tabel berikut, terdapat beberapa contoh masjid peninggalan sejarah Islam di Indonesia. .

1. Masjid Raya Baiturrahman

(3)

tahun 2004, Masjid Raya Baiturrahman tidak mengalami kerusakan sedikitpun dan jadi tempat mengungsi para korban gelombang Tsunami terbesar di dunia itu.

2. Masjid Raya Medan

. Sebagian bahan bangunan untuk masjid ini diimpor dari luar negeri, seperti marmer untuk dekorasi diimpor dari Italia dan Jerman, dan kaca patri dari Cina, dan lampu gantung dari Prancis. Arsitek Belanda yang merancang masjid ini, JA Tingdeman merancang bangunan ini dengan corak bangunan Maroko, Eropa, Melayu, dan Timur Tengah.

3. Masjid Agung Banten

(4)

4. Masjid Agung Cirebon

Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Agung Kasepuhan dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa ini diprakarsai pembangunannya oleh Sunan Gunung Jati dan diarsiteki oleh Sunan Kalijaga. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1480, di masa penyebaran agama Islam oleh Wali Songo. Berlokasi di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, masjid ini mempunyai keunikan berupa sembilan pintu untuk masuk ke ruangan utama, yang melambangkan Wali Songo.. Masjid Agung Cirebon juga dikenal dengan nama Masjid Sunan Gunung Jati.

5. Masjid Menara Kudus

(5)

6. Masjid Agung Demak.

Raden Patah, raja pertama dari Kesultanan Demak, beserta para Wali Songo mendirikan masjid ini di tahun 1466. Masjid Agung Demak diselesaikan pembangunannya pada tahun 1479. Bangunan induk masjid ini ditopang oleh empat tiang utama yang bernama saka guru. Uniknya, salah satu dari tiang utama tersebut terbuat dari serpihan kayu, dan dinamakan saka latal. Di samping masjid ini terdapat Museum Masjid Agung Demak yang menampilkan berbagai koleksi unik masjid, seperti beduk dan kentongan yang dibuat oleh Wali Songo, kitab tafsir Al-Qur’an Jus 15-30 tulisan tangan Sunan Bonang.

7. Masjid Sunan Ampel

Di tahun 1421, Sunan Ampel bersama dua sahabatnya, yang dikenal dengan Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji, mendirikan Masjid Ampel. Bangunan seluas kurang lebih 2 km persegi itu memiliki keunikan berupa 16 tiang kayu setinggi 17 meter dengan diameter 60 cm. Tiang-tiang dari kayu jati itu tidak terbuat dari sambungan kayu dan sampai sekarang tidak diketahui bagaimana cara mendirikan tiang tersebu., Tiap harinya dipenuhi oleh wisatawan yang berziarah ke makam Sunan Ampel di sekitar halaman masjid. Di kompleks pemakaman masjid itu juga terdapat makam salah satu pahlawan nasional, KH Mas Mansyur.

(6)

Selain masjid, peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang masih dapat kita jumpai hingga kini adalah seni kaligrafi. Tulisan Arabnya sendiri umumnya diambil dari potongan surat atau ayat-ayat dalam Al Quran.

Seni kaligrafi yang menjadi peninggalan sejarah Islam di Indonesia pada masa silam dapat kita temukan sebagai hiasan ukir atau tulis misalnya pada dinding masjid, gapura, atau pada batu nisan. Contoh beberapa seni kaligrafi pada batu nisan misalnya terdapat pada makam beberapa orang berikut ini.

C. Keraton atau Istana

(7)

setelah Islam masuk, arsitektur keraton menjadi lebih banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur Tengah. Beberapa keraton peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut yang hingga kini masih terawat.

1. Keraton Kasepuhan

Keraton Kasepuhan adalah kerajaan islam tempat para pendiri cirebon bertahta, disinilah pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon berdiri. Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Salah satu koleksi yaitu keretaSinga Barong yang merupakan kereta kencana Sunan Gunung Jati. Kereta ini saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan.

2. Keraton Kanoman

(8)

3. Keraton Kacirebonan

Seperti halnya Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman, Kecirebonan pun tetap menjaga, melestarikan serta melaksanakan kebiasaan dan upacara adat seperti Upacara Pajang Jimat dan sebagainya.

4. Keraton Surakarta Hadiningrat

(9)

5. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik.

D. Makam atau nisan

Sebagai sebuah kesultana besar yang berdiri pada era awal masuknya islam ke Nusantara, di Aceh banyak ditemukan makam-makam bersejarah yang merupakan makam para sultan dan keluarga nya, dan biasanya di atas makam tersebut terdapat batu nisan. Batu nisan berfungsi sebagai tanda kubur. Tanda kubur yang terbuat dari batu bentuknya bermacam-macam. Pada bangunan batu nisan biasa nya dihiasi ukiran-ukiran dan kaligrafi. Kebudayaan batu nisan diduga berasal dari perancis dan gujarat. Di Indonesia, kebudayaan tersebut berakulturasi dengan kebudayaan setempat. Beberapa batu nisan peninggalan sejarah islma di Indonesia antara lain sebgai berikut.

a. Batu Nisan Malik as-Saleh

(10)

b. Batu Nisan Ratu

Batu nisan ini dibangun di atas makam ratu Samudera Pasai bernama Nahrasiyah. Ia meninggal pada tahun 1428. Nisan itu dihiasi kaligrafi yang memuat kutipan surat yasin dan ayat kursi.

c. Batu Nisan Fatimah Binti Maimun

Batu nisan ini dibuat sebagai tanda makam seorang wanita islam bernama Fatimah binti Maimun. Batu Nisan ini terdapat di Leran Gresik, Jawa Timur.

d. Batu Nisan Sultan Hasanuddin

(11)

Selain makam makam yang disebutkan di atas masih banyak lagi makam-makam para sultan masa kerajaan islam di Indonesia yang masih terawat hingga kini.

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Seni Rupa Islam Indonesia, tidak lepas dari masuknya agama islam ke Inonesia sekitar abad ke 7 M oleh para pedagang dari Persia, India, dan China. Mulanya para pedagang dari berbagai negara tersebut hanya sekedar berdagang, namun lama-kelamaan mereka menyebarekan agama Islam sekaligus memperkenalkan kebudayaan masing-masing, maka timbulah akulturasi kebudayaan. Beberapa peninggalan-peninggalan seni rupa islam di indonesia yaitu masjid, keraton, kaligrafi, wayang, makam atau nisan serta tradisi. Beberapa keraton peninggalan sejarah islam di Indonesia yang hingga kini masih terawat misalnya keraton kasepuhan, keraton kanoman, kerato kacirebonan, keraton surakarta, keraton Yogyakarta, dan masih banyak lagi. Sedangkan masji-masjid peninggalan islam yang hingga kini masih terawat misalnya Masjid Baiturrahman di Aceh, Masjid Darussalam di Medan, Mesjid Agung Banten, Masjid Agung Demak, Masjid Menara Kudus, dan lain sebagainya.

2. SARAN

(12)

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/peninggalan-sejarah-islam-di-Indonesia-gambar.html

http://blog.isi-dps.ac.id/mulyadiutomo/seni-rupa-islam-indonesia-2-1-10

http://blog.isi-dps.ac.id/mulyadiutomo/seni-rupa-islam-indonesia-2-1-10

http://www.triptrus.com/news/10-masjid-bersejarah-di-indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Is the volatility of Mumbai’s real estate market during the past decade, then, an example of the kind of economic destabilization of local and national markets caused by the entry

IMAJINATIF, MENGINSPIRASI dan BERPANDANGAN KEDEPAN: Dalam menetapkan tujuan serta visi-misi Indonesia menjadi negara maju seorang pemimpin itu harus imajinatif untuk

Semakin besar tekanan yang diterima fluida cair maka kecepatan alirnya akan semakin kecil sehingga debit yang dihasilkan akan semakin kecil juga, sesuai dengan persamaan

(4) pada peserta didik dengan AQ climbers , model pembelajaran NHT menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan model pembelajaran GI, model pembelajaran

The objective of the study is to measure the effectiveness of using direct method in teaching reading at the tenth grade students of SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya..

CONSTRUCTED INTERACTIVE ANIMATION AS A MEDIA TO MEASURE STUDENTS’ OLLABORATIVE PROBLEM SOLVING SKILLS AND IMPROVE STUDENTS’ UNDERSTANDING IN

Tehnik ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui pengaruh sikap guru terhadap kesiapaa guru dalam ilnplementasi atau menerapkan

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan