• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TENTANG EKOLOG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TENTANG EKOLOG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

EKOLOGI

DISUSUN OLEH: NAMA : MAJU LUBIS NPM : E1D013125

CO.ASS : 1. AHMAD JOYO SUSINO 2. AGUS TAUFIK .H

DOSEN : ATRA ROMEIDA, Dr.Ir.,M.Si

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keanekaragaman di kehidupan ini sangatlah menentukan keberagaman di muka bumi ini. Antara keanekaragaman itu terdiri antara faktor biotik dan abiotik . yang dimana faktor biotik adalah organisme – organisme yang ada di dalam ekosistem dan yang dimana faktor biotik adalah faktor lingkungan dari ekosistem itu. Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik atau interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, makhluk hidup dengan makhluk hidup lain, dan lingkungan dengan lingkungan lain. Unit utama ekologi adalah ekosistem. Ekosistem merupakan bagian dari lingkungan, ekosistem memiliki komponen-komponen tertentu yang memiliki fungsi oleh karena itu disebut sebagai suatu system. Komponen-komponen tersebut antara lain abiotik, biotik, fisika, kimiawi, dan sebagainya. Contoh faktor biotik adalah makhluk hidup baik itu manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Contoh faktor abiotik yaitu suhu, kelembaban, iklim, curah hujan, dan sebagainya.

Habitat – habitat yang ada dalam ekositem sangatlah mempengaruhi keberagaman suatu ekositem itu dan keseimbangan ekositem itu , karena dalam faktor biotik itu terdiri 3 bagian , yaitu Produsen , konsumen dan dekomposer . Jika salah satu dari ketiga faktor itu tidak ada keseimbangan , maka ekosistem itu akan ada sebuah gangguan.

Sebuah wilayah satu dengan wilayah lainnya pasti akan berbeda tingkat keberagamannya misalnya di Universitas Bengkulu terdiri dari berbagai tumbuhan paku , pohon kelapa , monyet , semut , dan lain-lain.

1.2 Tujuan

Tujuan praktikum biologi yang membahas materi “Ekologi” ini ialah;

1. Mahasiswa dapat mengamatai secara langsung berbagai macam komunitas dan menentukan struktur komunitas pada habitat yang diteliti.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada kenyataannya, makhluk hidup tidak dapat lepas dari lingkungannya, baik itu makhluk hidup lainnya (biotik) maupun makhluk tak hidup (abiotik). Dengan interaksi antara kedua komponen tersebut, ekosistem akan selalu tumbuh berkembang sehingga menimbulkan perubahan ekosistem (Sulistyorini, 2009 ).

Di dalam lingkungan terjadi interaksi kisaran yang luas dan kompleks. Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang menggabungkan pendekatan hipotesis deduktif, yang menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis dari fenomena-fenomena ekologis (Campbell, 2000).

Ekologi mempunyai tingkatan pengkajian yaitu unsure biotik dan abiotik. Lingkungan meliputi komponen abiotik seperti suhu, udara, cahaya, dan nutrient. Yang juga penting pengaruhnya kepada organisme adalah komponen biotik yakni semua organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan suatu individu (Campbell, 2000).

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan antara komponen komponen tersebut terjadi pengambilan dan perpindahan energi, daur materi, dan produktivitas (Sativani, 2010).

Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa individu, populasi, atau komunitas. Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor kelinci,seekor serigala, atau individu yang lainnya. Sejumlah individu sejenis (satu species) pada tempat tertentu akan membentuk Populasi. Contoh : di padang rumput hidup sekelompok kelinci dan sekelompok srigala. Jumlah anggota populasi dapat mengalami perubahan karena kelahiran, kematian, dan migrasi ( emigrasi dan imigrasi). Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di suatu daerah tertentu dan diantara satu sama lain saling berinteraksi. Contoh: di suatu padang rumput terjadi saling interaksi antar populasi rumput, populasi kelinci dan populasi serigala. Setiap individu, populasi dan komunitas menempati tempat hidup tertentu yang disebut habitat (Andri, 2011).

(4)

BAB III METODELOGI 3.2 Bahan dan Alat

Alat praktikum biologi yang membahas materi “Ekologi” ini ialah;

 Meteran

Proses pelaksanaan praktikum biologi yang membahas materi “Ekologi” ini ialah; 3.3.1 Faktor Biotik

- Membuat lokasi dengan ukuran 10 × 10 m dengan menggunakan tali rafia, lalu membuat lokasi 4 × 4 m dan 1 × 1 m di dalam lokasi 10 × 10 m.

- Mengamati jenis vegetasi tumbuhan yang terdapat pada lokasi. - Mencatat jenis vegetasi tumbuhan yang terdapat pada lokasi. - Mengidentifikasi jenis vegetasi tumbuhan.

3.3.2 Faktor Abiotik a. Suhu tanah

- Melubangi tanah yang akan kita masukkan soil thermometer pada luasan 1 m x 1 m

- Memasukkan soil termometer ke dalam tanah yang telah kita lubangi.

- Menunggu bebarapa menit.

- Catat hasil yang ada.

- Lakukan langkah 1 sampai 4 pada luasan 4 m x 4 m dan 10 m x 10m

b. Kelembaban udara

- Meletakkan hygrometer pada luasan 1 m x 1 m

- Menunggu bebarapa menit.

- Catat hasil yang ada.

(5)

c. pH Tanah

- Memasukkan soil tester ke dalam tanah yang telah kita lubangi.

- Menunggu bebarapa menit.

- Catat hasil yang ada.

(6)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan praktikum biologi yang membahas materi “Ekologi” ini ialah; 4.1.1 Faktor Biotik

7 Tusuk Konde Semak Cyperaceae 5 % 10% 20 %

8 Ilalang Semak Poaceae - 5 % 7 %

4.1.2 Faktor Abiotik

No Luasan Kelembaban Udara pH Tanah Suhu

Udara Suhu Tanah

1 1m x 1m 61% 5,9 32,1 oC 28 C

2 4m x 4m 61% 5,9 32,1oC 28 C

3 10m x 10m 61% 5,1 32,1 oC 28 C

4.2 Pembahasan

(7)

Untuk faktor abiotik , data yang kita dapatkan ialah pada luasan 1 m x 1 m untuk kelembaban udara sebesar 61 % , pH tanahnya 5,9 , suhu udara 32.1 oC , dan suhu tanah 28 oC . Pada

luasan 4 m x 4 m untuk kelembaban udara sebesar 61 % , pH tanahnya 5,9 , suhu udara 32,1

oC, dan suhu tanah 28 oC. Pada luasan 10 m x 10 m untuk kelembaban udara sebesar 61 % ,

pH tanahnya 5,1 , suhu udara 32,1 oC, dan suhu tanah 28oC. Bisa kita simpulkan ternyata

kelembaban udara untuk luasan satu dengan luasan lainnya yang kita amati cukup tinggi karena kelembaban di atas rata – rata. Untuk pH Tanah masih dikisaran rata – rata karena pH rata – ratanya 5,6 yang mendekati pH 7 . Untuk suhu udara antara luasan satu dengan luasan lainnya yang kita amati ternyata cukup tinggi , ini adalah percobaan yang tepat , karena pada saat kita melakukan percobaan , memang benar suhu di atas rata – rata . Untuk suhu tanah antara luasan satu dengan luasan lainnya yang kita amati ternyata cukup tinggi , ini kemungkinan diakibatkan oleh terik matahari yang sangat panas dan juga suhu udara yang ada. Data pengamatan terlihat bahwa suhu bergantung terhadap intentitas cahaya. Karena semakin besar intentitas berarti semakin besar pula suhunya , dan Jumlah jenis produsen yang ditemukan lebih banyak dari pada jumlah jenis konsumennya.

(8)

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan praktikum biologi yang membahas materi “Ekologi” ini ialah;

- Ekologi didefenisikan sebagai kajian yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan lingkungan fisik dan biotik secara menyeluruh.

- Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. (Komponen hidup (biotik) Komponen tak hidup (abiotik))

- Hubungan antara faktor biotik dan faktor abiotik sangatlah berhubungan erat

- Suhu bergantung terhadap intentitas cahaya

- Jumlah jenis produsen yang ditemukan lebih banyak dari pada jumlah jenis konsumennya.

5.2 Saran

(9)

JAWABAN PERTANYAAN

Pertanyaan

1. Lengkapi tabel hasil data vegetasi.

2. Lengkapi tabel faktor abiotik (Suhu Tanah,Kelembapan Udara Atau kadar air tanah,dan PH tanah)

3. Tentukan Dominansi komunitas tumbuhan dari habitat yang diteliti.

4. Bagaimana interpretasi anda tentang hubungan antara komunitas tumbuhan dengan faktor – faktor abiotik.

Jawaban

1. Faktor Biotik No

. Jenis Vegetasi DeskripsiVegetasi Famili Kerapatan 1mx1m Kerapatan4m x 4m Kerapatan 10mx10m

7 Tusuk Konde Semak Cyperaceae 5 % 10% 20 %

8 Ilalang Semak Poaceae - 5 % 7 %

2. Faktor Abiotik

No Luasan Kelembaban Udara pH Tanah Suhu

Udara Suhu Tanah

1 1m x 1m 61% 5,9 32,1 oC 28 C

2 4m x 4m 61% 5,9 32,1oC 28 C

3 10m x 10m 61% 5,1 32,1 oC 28 C

3. Dominansi Komunitas Tumbuhan

Spesimen Kerapatan Kerapatan relatif Rangking Sesuai KR

(10)

2.Ilalang 7 % 7 % Dominan Ke-3

3.Sawit 2 % 2 % Dominan Ke-5

4.Kelapa 1 % 1 % Dominan Ke-6

5.Randu 3 % 3 % Dominan Ke-4

6.Tusuk Konde 20 % 20 % Dominan Ke-2

7.Petai Cina 1 % 1 % Dominan Ke-6

8.Jengkol 1 % 1 % Dominan Ke- 6

4. Sangat berhubungan erat , karena faktor abiotik tidak dapat dipisahkan dengan faktor biotik. Contoh ; suhu udara tinggi , ini bisa mempengaruhi cepat tidaknya

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Ani,2009.Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan .

http://rantanie.blogspot.com/2009/04/laporan-praktikum-ekologi-tumbuhan.html .

Ani . 2009 , Kompetisi . aninulucu.files.wordpress.com/.../kompetisi-intra-dan-interspesifik.do

Buku Penuntun Praktikum Biologi Umum

Kimball, Jhon W. 1994. Biologi Jilid II. Erlangga. Jakarta

Andri, 2011. Laporan Tetap Ekologi Pertanian. http://andriecaale.blogspot.com.

Campbell, Neil A. dkk., 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga. Jakarta. Sulistyorini, Ari, 2009. Biologi 1. Balai Pustaka. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahkluk hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Dengan demikian permasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya

Ekosistem mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan

Ekosistem hutaan mangrove merupakan suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan

Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut.. Hubungan antara makhluk hidup yang bersifat saling

Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan

Ekosistem hutan mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan

114 Studi Ekologi dalam Bingkai Kajian Sastra Interdisipliner Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan alam sekitarnya.. Ekologi

Pembahasan Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami.. Hal ini sama sekali tidak ada