Kab. Sanggau, Kalimantan Barat.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh : Ferdinandus Burruzsaga
( 042214089 )
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
Kab. Sanggau, Kalimantan Barat.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh : Ferdinandus Burruzsaga
( 042214089 )
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
“ Segala perkara dapat Ku tanggung di dalam dia yang memberi Kekuatan kepadaKu “
(Filipus 4 :13)
“ Tak akan ada toleransi atau kamu akan mati sebagai budak “
“ Hidup selalu menemukan jalannya sendiri ”
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
v
Kedua Orang Tuaku Dalmasius F. Iden dan Angela S.Ip.
Kakakku Florentinus Salassaga
Kedua Adikku Fredrikus Suarezsaga, dan Fideliz Caesar Ramozsaga
Penambah motifasi ku Octavia Abriani
vi
memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 september 2010 Penulis,
vii
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Ferdinandus Burruzsaga
Nomor Mahasiswa : 04 2214 089
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :
”ANALISIS PENGARUH JASA PELAYANAN CREDIT UNION DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”. Studi pada Anggota Credit Union Lantang Tipo Kec. Parindu, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 30 September 2010
Yang menyatakan,
viii
Studi pada Anggota Credit Union Lantang Tipo Kec. Parindu, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat.
Ferdinandus Burruzsaga Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang meliputi pinjaman, panjang rentang waktu kredit, usia keanggotaan C.U dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang di lihat dalam bentuk simpanan ( saving for wealth).
Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan populasinya adalah anggota Credit Union Lantang Tipo Kec. Parindu, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat dan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Cluster Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2009.
Teknik analisis data untuk menguji hipotesis yang ketiga menggunakan teknik Paired Sampel T Test dengan hasil secara umun terdapat peningkatan secara signifikan antara laba usaha sebelum mengunakan jasa pinjaman kredit dan sesudah mengunakan jasa pinjaman kredit di Credit Union Lantang Tipo dilihat dari laba usaha. Hal ini mencerminkan akses kredit dari C.U Lantang Tipo ke pada anggota di gunakan sebagai mana mestinya, sesuai kebutuhan dan dengan ke disiplinan anggota. sehingga berguna meningkatkan laba usaha yang berujung pada peningkatan kesejahteraan.
Teknik analisis data untuk menguji hipotesis yang keempat menggunakan teknik Regeresi Linear Berganda dengan hasil (X1), besar pinjaman terbukti mampu
meningkatkan kesejahteraan anggota C.U. (X2), lama pinjaman mampu
meningkatkan kesejahteraan. ini mencerminkan kemapuan anggota memprediksi kemampuan diri dalam mengembalikan pinjaman juga menentukan peningkatan kesejahteraanya sendiri. (X3) lama keanggotaan mampu meningkatkan kesejahteraan
yang berarti bahwa semakin lama orang terlibat di dalam C.U sebagai anggota maka semakin memiliki potensi untuk sejahtera.
ix
”Analysis Influence Credit Union Services and Welfare Community” Studies on Members Of Lantang Tipo Credit Union Tegency Parindu,
Region Sanggau, West Kalimantan. Ferdinandus Burruzsaga Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
This study aimed to analyze the relationship Between loan, length of credit, and membership length with the level of social welfare that viewed in the from of saving ( saving for wealth ).
This research is a case study and the population was Lantang Tipo Credit Union Tegency parindu region sanggau, west Kalimantan and the sample consists of 100 respondents. Sampling technique used simple Cluster Random Sampling technique. Data collection technique used were questionnaires and interviews. This research was conducted on October-November 2010.
Data analysis technique used to test the third hypotesis was Paired Samples T Test technique ended up with the result that generally there was an significant increasing between the recent operating income before using the loan credit service and after using the services of credit and credit loans in Lantang Tipo Credit Union that was viewed from operating income. This thing reflected that the credit access of Lantang Tipo Credit Union was used by the members as it should be, in accordance with the needs and to discipline of the members. This is an opportunity to increase the operating profit which resulted in increased welfare.
Data analysis technique to test the forth hypotesis was Double Linear Regression technique with the result (X1), a loan was trully proven to improve the welfare level of members of CU (X2), the length of loans improved the level of welfare. This reflected the members capability to predict their own ability in paying the loans back and determine the increase of their social welfare. (X3) The membership length could increase welfare, which means that the longer people involved in the CU as a member, the more they have the potential to be prosperous.
x
penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi dengan judul ”ANALISIS PENGARUH JASA PELAYANAN CREDIT UNION DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT” Studi pada Anggota Credit Union Lantang Tipo Kec. Parindu, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari adanya campur tangan pihak lain
yang dengan tulus ikhlas dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk
membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
3. Bapak Drs. Marianus Moctar Mondesir, M.M., selaku Dosen Pembimbing I yang
telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi
xi
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup selama
penulis menempuh kuliah.
6. Kedua Orang Tuaku Dalmasius F. Iden dan Angela S.Ip, yang telah melahirkanku
dan tak henti-hentinya memberikan kasih sayang, dukungan serta doa hingga
akhirnya penulisan skripsi ini terselesaikan.
7. Kakak ku Florentinus Salassaga, dan kedua Adikku Fredrikus Suarezsaga.,
Fideliz Caesar Ramozsaga, yang telah memberi pengalaman, dukungan, serta doa
selama ini, kalian semua adalah semangatku dari awal hingga akhir penulisan
skripsi ini.
8. Ma’ Tua berserta Pa’tua di ponti, serta semua keluarga besar yang ada di tanah
tercinta, yang telah memberikan perhatian, dukungan, dan doanya dari awal
hingga akhir penulisan skripsi ini.
9. Kepada Octavia Abriani yang menjadi penyemangat dan tambahan inspirasi.
Terima kasih atas cinta mu walau jarang bertemu kita tetap saling suport.
10.Keluarga di kontrakan yang selalu berpindah – pindah. Feme, Liber, Fausta, Rio,
Lisa, dan Dovi.Terimakasih atas kebersamaan selama ini seperti mafia keluarga
xii
doa serta dukungannya dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
12.C.U Lantang Tipo dan Jajaran Direksi terimakasih atas perijinan dan data yang
diberikan.
13.Untuk semua orang yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, makasih banyak
atas dukungan dan partisipasinya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi bahan
masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun skripsi.
Yogyakarta, 30 September 2010 Penulis,
xiii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………. ii
HALAMAN PENGESAHA ...………. iii
HALAMAN MOTTO……… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN……… v
PERNYATAAN KEASLIAN………... vi
PERNYATAANPERSETUJUANPUBLIKASI……….. vii
ABSTRAK………... viii
ABSTRACT……….... ix
KATA PENGANTAR………... x
DAFTAR ISI……….. xiii
DAFTAR TABEL………... xvii
DAFTAR GAMBAR……… xix
BAB I PENDAHULUAN……… 1
A. Latar Belakang Masalah………. 1
B. Rumusan Masalah ………. 4
C. Batasan Masalah ……… 5
D. Hipotesis………. 5
xiv
A. Arti Koperasi………... 9
B. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) ……….. 10
C. Credit Union (CU)……… 11
D. Tujuan Credit Union………..……….. 11
E. Peran Sentral Credit Union………...………. .. 11
F. Credit Union Mampu Meningkatkan Kesejahteraan………… 12
G. Faktor yang Mempengaruhi Kelangsungan Credit Union... 13
H. Credit Union Sebagai Penyedia Lapangan Kerja… ……….. 14
I. Peran dan Tugas Koperasi………... 14
J. Produk – Produk Credit Union Lantang Tipo………. 14
K. Faktor – Faktor Penyebab Kegagalan Credit Union………… 19
L. Pengertian Kredit ………... 22
M. Teori Pendapatan……… 25
N. Teori Kesejahteraan Masyarakat……… 28
BAB III METODE PENELITIAN……….. 34
A. Jenis Penelitian……….... 34
B. Tempat dan waktu penelitian……….. 34
xv
G. Model dan Teknik Analisis Data... 40
BAB IV GAMBARAN UMUM C.U LANTANG TIPO ... 44
A. Sejarah Berdirinya Koperasi Kredit/ Credit Uniaon... ... 44
B. Visi ... 47
C. Lokasi Koperasi Kredit ... … 47
D. Landasan, Asas dan Prinsip ... 48
E. Misi ... 49
F. Keanggotaan Koperasi Kredit ... 49
G. Prosedur Pinjaman / Kredit ... 55
H. Prosedur Pencairan ... 55
I. Stuktur Organisasi ... 56
J. Wilayag Kerja ... 57
K. Penilaian Golongan Tingkat kesehatan Keuangan C.U ... 59
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 62
A. Analisis Data ... 62
B. Pembahasan ... 92
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 103
xvi
xvii
Tabel II.1. Anggota C.U Lantang Tipo menurut pekerjaan ... 33
Tabel IV.1. Jumlah Skor dan Tinggkat Kesehatan C.U Lantang Tipo 60 Tabel V.1. Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 63
Tabel V.2. Karakteristik responden berdasarkan Usia ... 64
Tabel V.3. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan Terakhir 65 Tabel V.4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ... 66
Tabel V.5. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sampingan 67 Tabel V.6. Karakteristik responden berdasarkan lama usia keanggoataan 68 Tabel V.7. Karakteristik responden berdasarkan banyak melakukan pinjaman selama menjadi anggota ... 68
Tabel V.8. Karakteristik responden berdasarkan rentang waktu terakhir Meminjam ... 69
Tabel V.9. Karakteristik responden berdasarkan menyebab penurunan pendapatan ... 70
Tabel V.10. Jenis Produk Simpanan ... 71
Tabel V.11. Besar Simpanan / Usia Keanggoataan ... 72
Tabel V.12. Persebaran usia dan laba usaha per bulan ... 73
xviii
Tabel V.17. Masalah dalam usaha ... 77
Tabel V.18. Perbandingan penyelesaian masalah dan keberatan anggota 78 Tabel V.19. Usaha dan tingkat laba ... 79
Tabel V.20. Perbandingan laba sebelum dan sesudah kredit ... 79
Tabel V.21. Paired Sampel Test ... 81
Tabel V.22. Paired Sampel Statistik ... 82
Tabel V.23. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 84
xix
Gambar III. 1: Bagan Susuna Pengambilan Sampel ... 39
Gambar IV.1: Struktur Organisasi CU LANTANG TIPO ... 56
Gambar IV.2: Struktur Organisasi CU LANTANG TIPO ... 56
Gambar IV.2: Struktur Organisasi CU LANTANG TIPO ... 57
Gambar V.1: Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas ... 86
Gambar V.2: Hasil Uji Asumsi Normalitas Histogram ... 87
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Koperasi dikenal di Indonesia sebagai salah satu pelaku ekonomi
disamping BUMN dan BUMS. Sebagai pelaku ekonomi, koperasi
diharapkan memberi kontribusi yang besar bagi tingkat kesejahteraan
masyarakat. Pada dasarnya peran koperasi masih sangat jauh dari yang
diharapkan.
Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi
/ operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja
sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan Undang – Undang Nomor
12 Tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang
berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum
koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan.
Di Indonesia koperasi kredit termasuk koperasi jasa yakni jasa
usaha keuangan. Sehingga, prinsip-prinsip koperasi Internasional menjadi
landasan Koperasi Kredit. Namun dari segi kegiatan, terdapat perbedaan
antara koperasi yang satu dengan yang lainnya. Demikian juga koperasi
kredit mempunyai kekhasan dibandingkan dengan koperasi simpan pinjam
Credit Union sebenarnya sudah masuk ke Indonesia pada tahun
1950-an. Sejarah koperasi kredit di Indonesia dibagi dalam dua masa
yakni : Paska Orde Baru dan di masa Orde Baru.
Untuk mendapat legalitas dari pemerintah, Dewan Dunia Koperasi
Kredit atau Credit Union Councelling Office (CUCO) menghadap direktur
Jendral Koperasi, Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi
yang pada masa itu dijabat oleh Ir. Ibnoe Soedjono, untuk menjajaki
kemungkinan berkembangnya Credit Union di Indonesia dan berlindung
dibawah naungan undang-undang perkoperasian, yaitu UU No. 12/1967.
Credit Union sangat sesuai dengan keadaan yang ada di Indonesia
yaitu dari segi budaya. Masyarakat Indonesia mempunyai sifat gotong
royong dalam Credit Union gotong royong merupakan hal yang pokok.
Menurut Mohammad Hatta, koperasi membawa semangat baru,
yaitu menolong diri sendiri (self-help). Dalam koperasi, setiap individu
dapat mengoptimalkan kemampuan pribadi yang diintegrasikan dalam
konteks kebersamaan (individualitas dalam kolektivitas). Rasa percaya diri
yang tumbuh karena adanya kebersamaan akan menyadarkan setiap
individu bahwa mereka menghadapi berbagai kesulitan ekonomi yang
relatif sama. Mereka akhirnya yakin bahwa semua kesulitan ekonomi akan
dapat diatasi dengan usaha bersama (joint action). Usaha bersama ini tentu
akan terus berjalan secara harmonis jika setiap individu mampu
Dalam Undang–Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial pasal 2 ayat (1), kesejahteraan
sosial adalah "suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material
maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan
ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara
untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah,
rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta
masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban
manusia sesuai dengan Pancasila.
Di Indonesia, pengertian yang luas dinyatakan juga dalam
penjelasan umum Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974, yang berbunyi :
"lapangan kesejahteraan sosial adalah sangat luas dan kompleks,
mencakup antara lain aspek-aspek pendidikan, kesehatan, agama, tenaga
kerja, kesejahteraan sosial , dan lain-lain". Untuk Indonesia, agama suatu
unsur penting dalam kehidupan manusia ditangani oleh pemerintah, dan
menjadi salah satu komponen atau subsystem kesejahteraan sosial.
Visi Credit Union Lantang Tipo adalah menjadi lembaga keuangan
pilihan utama masyarakat kita yang sehat dan aman, produk berbasis
kepuasan anggota. Slogan dari C.U ini adalah “Lantang Tipo, Pantang
Tipu”.
Misi Credit Union Lantang Tipo “Meningkatkan Kesejahteraan
Sosial Ekonomi Anggota Melalui Pendidikan dan Pelatihan serta
Berkembangnya Credit union atau yang biasa disebut CU secara
pesat di Kalimantan Barat dari segi modal maupun jumlah anggota
membuat saya tertarik melakukan penelitian sejauh mana pengaruh jasa
CU terhadap tingkat kesejahteraan anggotanya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
mengambil judul ”Analisis Pengaruh Jasa Pelayana Credit Union Dan
Kesejahteraan Masyarakat” studi pada anggota Credit Union Lantang
Tipo Jalan Pancasila No. 04 Pusat Damai, Kec. Parindu, Kab. Sanggau,
Kalimantan Barat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan judul yang telah dikemukakan,
terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini.
1. Apakah Credit Union Lantang Tipo mengutamakan pelayanan kepada
masyarakat ekonomi rendah atau miskin ?
2. Bagaimana tingkat keamanan dan konsistensi guna kredit oleh anggota
Credit Union Lantang Tipo?
3. Apakah ada peningkatan secara signifikan antar laba usaha anggota
Credit union Lantang Tipo sebelum mengunakan jasa pinjaman kredit
dan sesudah mengunakan jasa pinjaman kredit di Credit Union
4. Bagaimana pengaruh besar kredit, lama pinjaman dan lama
keanggotaan di Credit Union Lantang Tipo mempengaruhi tingkat
kesejahteraaan anggota.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini terbatas pada analisa mengenai pengaruh jasa kredit
pada Credit Union Lantang Tipo terhadap laba pendapatan anggota yang
bergerak dalam kegiatan produktif atau rumah tangga produksi.
D. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata “ hipo” yang artinya “lemah” dan
“tesis” yang artinya “pernyataan”. Dengan demikian pengertian hipotesis
adalah pernyataan lemah. Dikatakan demikian kerena masih berupa
dugaan yang belum di uji. Dengan kata lain, hipotesis merupakan jawaban
sementara yang hendak diuji ( Suliyanto, 2005 : 53 ). Adapun hipotesis
dari penelitian ini adalah.
1. Credit Union Lantang Tipo mengutamakan pelayanan kepada
masyarakat ekonomi rendah atau miskin.
2. Bentuk pola pencairan dan pengunaan kredit di Credit union Lantang
Tipo adalah aman.
3. Ada peningkatan secara signifikan antara laba usaha anggota Credit
sesudah mengunakan jasa pinjaman kredit di Credit Union Lantang
Tipo dilihat dari laba usaha.
4. Ada pengaruh secara signifikan antara besar kredit, lama pinjaman dan
lama keanggotaan di Credit union Lantang Tipo terhadap tingkat
kesejahteraan anggota.
E. Tujuan Penelitian.
1. Untuk mengetahui apakah Credit Union Lantatang Tipo
mengutamakan pelayanan masyarakat ekonomi rendah atau miskin.
2. Untuk mengetahui keamanan dan konsistensi pengunaan pinjaman di
Creditunion Lantang Tipo.
3. Untuk menjelaskan pengaruh layanan Credit Union Lantang Tipo
terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat yang ditandai dengan
meningkatnya laba usaha.
4. Untuk menjelaskan pengaruh besar kredit, lama pinjaman dan lama
keanggotaan di Credit union Lantang Tipo terhadap tingkat
kesejahteraan anggota.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Credit Union.
Bagi anggota Credit union hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi sumbang saran dan pemikiran mengenai kelayakan kredit bagi
saran – saran yang bisa membantu pengembangan pelayanan di Credit
Union Lantang Tipo.
2. Bagi penulis.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang lebih
luas dan dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan cara
berpikir serta menerapkan teori – teori yang didapat dibangku kuliah
dan menyelesaikan studi ini.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
khasanah bacaan ilmiah bagi mahasiswa dan dapat dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam penulisan karya ilmiah
selanjutnya.
G. Sistematika Penulisan
BAB I. Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II. Landasan Teori
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori – teori yang
akan berhubungan dengan masalah yang menjadi topik
dalam penyusunan skripsi ini, yaitu pengaruh jasa kredit
BAB III. Metode Penelitian
Bab ini berisi jenis penelitian, tempat penelitian, subyek
dan obyek penelitian, data yang dicari, teknis pengumpulan
data, teknik pengambilan data, teknik analisis data.
BAB IV. Gambaran umum Perusahaan
Bab ini berisi mengenai sejarah berdirinya perusahaan,
lokasi perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan.
BAB V. Analisis Data Dan Pembahasan
Dalam bab ini akan dikemukakan hasil temuan lapangan,
yang berupa data hasil penelitian dan pembahasan
mengenai uji beda pendapatan dan regersi pengaruh jasa
kredit pada C.U Lantang Tipo dan kesejahateraan
masyarakat.
BAB VI. Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pembahasan dan
saran-saran bagi Credit Union Lantang Tipo dan bagi
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Arti Koperasi.
Menurut Internasional Cooperative Alliance (ICA) koperasi
didefinisikan sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum yang
bertujuan untuk perbaikan social ekonomi anggotanya dengan memenuhi
kebutuhan ekonomi anggotanya dengan jalan berusaha bersama dengan
saling membantu antara satu dengan lainnya dengan cara membatasi
keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan prinsip-prinsip koperasi (
Hendar dan Kusnadi,2002: 13).
Menurut UU No. 25 tahun 1992, koperasi didefinisikan sebagai
“badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi yang berlandaskan asas
kekeluargaan” (Hendar dan Kusnadi,2002: 14).
Menurut Calvert (1959) dalam bukunya yang berjudul “The law
and Principles of Cooperation”, koperasi didefinisikan sebagai organisasi
orang-orang yang hasratnya dilakukan secara sukarela sebagai manusia
atas dasar kemampuan untuk mencapai tujuan ekonomi masing-masing
(Hendar dan Kusnadi,2002: 14).
Mohamad Hatta dalam bukunya “Koperasi Membangun dan
untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong
menolong (Hendar dan Kusnadi,2002: 15).
Menurut Internasional Labor Organization (ILO), melalui
Rekomendasi No. 127, koperasi didefinisikan sebagai suatu perkumpulan
orang, yang bergabung secara sukarela untuk mewujudkan tujuan bersama,
melalui pembentukan suatu organisasi yang diawasi secara demokratis,
dengan memberikan kontribusi yang sama sebanyak jumlah yang
diperlukan, turut serta menanggung resiko yang layak untuk memperoleh
kemanfaatan dari kegiatan usaha, dimana para anggota berperan secara
aktif (Hendar dan Kusnadi,2002: 15)
Menurut Ropke (1985) koperasi didefinisikan sebagai organisasi
bisnis yang para pemilik dan anggotanya adalah juga pelanggan utama
perusahaan tersebut. kriteria identitas suatu koperasi akan merupakan dalil
atau prinsip identitas yang membedakan unit usaha koperasi dari unit
usaha yang lainnya” (Hendar dan Kusnadi,2002: 17).
B. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Sesuai peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 pasal 1, bahwa
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya uasaha
simpan pinjam. Keanggotaan koperasi simpan pinjam pada prinsipnya
bebas bagi semua orang yang memenuhi untuk menjadi anggota koperasi
dan orang-orang dimaksud mempunyai kegiatan usaha atau mempunyai
C. Credit Union (CU).
Credit union adalah sekumpulan orang yang telah bersepakat untuk
bersama-sama menabungkan uang mereka. Kemudian uang tersebut
dipinjamkan diantara mereka sendiri dengan bunga yang ringan, untuk
maksud produktif dan kesejahteraan. Dengan demikian pinjaman tersebut
akan menguntungkan anggota (CUCO, 1973: 1).
D. Tujuan
Credit Union didirikan untuk tiga macam tujuan, yaitu
1. Membimbing dan mengembangkan sikap hemat diantara para
anggotanya sehingga effisien dan effektivitas usaha tercapai.
2. Memberi pinjaman layak, tepat dan terarah.
3. Mendidik anggota dalam hal menggunakan uang secara bijaksana.
E. Peran Sentral Credit Union
Credit union sebagai lembaga keuangan, koperasi kredit memiliki
peranan penting dalam proses perkembangan ekonomi masyarakat. Credit
union menjadi mesin pengelola keuangan yang turut membantu
masyarakat keluar dari jeratan ekonomi. Lembaga keuangan kredit ini
mempunyai kedudukan penting dalam bidang finansial dan pendidikan
Apa saja peranan credit union dalam peningkatan ekonomi
kerakyatan, berikut beberapa hal penting yang diemban dan telah dicapai
credit union atau CU (Odop, Nistains. 2008 : 19 )
1. CU mampu mempersatukan, mengarahkan, mengangkat daya kreasi,
usaha, dan daya cipta masyarakat golongan bawah untuk
meningkatkan perekonomiannya.
2. CU telah terbukti mampu menjadi lembaga keuangan kredit dan siap
melayani para anggotanya terutama dalam hal simpan pinjam.
3. CU telah menjadi bapak anggkat dan guru pembimbing yang baik
dalam proses pendampingan masyarakat dalam hal peningkatan
perekonomian keluarga dan kecerdasan dalam pengelolaan uang
maupun kecerdasan dalam pembangnan sebuah bisnis.
4. CU berperan aktif dalam membina kelangsungan perkembangan
demokrasi ekonomi masyarakat arus bawah.
5. CU telah menjadi sebuah institusi keuangan lokal yang mampu
menyediakan lapangan kerja baru bagi para profesionalisme.
6. CU menjadi sebuah kekuatan korporasi keungan yang siap melaju
dalam hal pengemanbangan ekonomi jangka panjang.
F. Credit Union Mampu Meningkatkan Kesejahteraan
Karena pengelolaan yang profesional dan tersistem dengan sangat
diemban CU telah sampai pada titik dimana semua sistem telah berjalan
dengan baik, terorganisir dan berjalan baik di lapangan.
CU berdomisili untuk melayani dan berkembang bersama
masyarakat. Sejauh ini bukti yang menyatakan bahwa keberadaan CU
mampu meningkatkan taraf hidup anggotanya sudah tidak dapat
diragaukan lagi. Efek dan manfaat yang timbul bukan hanya peningkatan
kondisi finansial keluarga anggota melainkan peningkatan – peningkatan
lain seperti kehidupan sosial yang meningkat, pendidikan yang semakin
baik dan tentu masih banyak aspek yang terpengaruh. (Odop, Nistains.
2008 : 24 )
G. Faktor yang Mempengaruhi Kelangsungan Credit Union
Di dalam tubuh dan proses perkembangan Credit Union sendiri
tidak lepas dari dua pengaruh besar yakni pengaruh internal dan eksternal.
(Odop, Nistains .2008 : 25 )
1. Faktor internal
Faktor internal dalam keberlangsungan hidup CU adalah pada
komitmen pengurus dan dewan penasihat untuk terus bekerja untuk
meningkatkan kinerja pelayanan dan perkembangan Credit Union.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal dari credit union berkaitan dengan animo dan
CU-ria. Ini menjadi pendorong utama dalam prosesi sukses dan
berkembang CU di tengah – tengah masyarakat.
H. Credit Union Sebagai Penyedia Lapangan Kerja
Credit Union di Kalimantan telah menyerap ratusan tenaga kerja
professional dari lulusan SMU hingga lulusan sarjana. Mereka ini tergabung
dalam kepengurusan CU dan terlibat banyak didalamnya. Ratusan tenaga kerja
menggantungkan masa depan kepada pertumbuhan dan kemajuan usaha ini.
Secara tidak langsung, Credit Union telah membantu pemerintah dalam
penyerapan tenaga kerja profesional sehingga anggka penganguran dapat
ditekan. (Odop, Nistains. 2008 : 28 ).
I. Peran dan Tugas Koperasi
1. Meningkatkan taraf hidup sederhana masyarakat Indonesia.
2. Mengembangkan demokrasi ekonomi di Indonesia.
3. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara
J. Produk – produk Credit Union Lantang Tipo.
Produk dan Pelayanan yang terdapat pada Credit Union Lantang
Tipo sebagai berikut.
1. Simpanan Saham
Saham adalah bukti kepemilikan/keikutsertaan anggota dalam CU
Lantang Tipo. Simpanan saham terdiri dari simpanan pokok dan
simpanan wajib. Besarnya simpanan pokok, simpanan wajib dan
balas jasa simpanan saham ditentukan dalam Rapat Anggota
Tahunan. Balas jasa simpanan saham dibagikan sebagai deviden
dan dibukukan pada akhir tahun buku. Simpanan saham tidak dapat
ditarik selama masih menjadi anggota.
a. MUHUNT merupakan produk simpanan unggulan di CU
Lantang Tipo yang wajib dimiliki oleh semua anggota.
Balas jasa simpanan Muhunt sangat kompetitif.
Perhitungannya dengan menggunakan sistem harian
berdasarkan jumlah hari mengendap dan dibukukan setiap
akhir bulan.
b. PUSANT (Pensiun Sejahtera Aman Nyaman Tentram)
adalah tabungan untuk persiapan dana pensiun anggota.
Pusant terutama ditujukan untuk pegawai swasta yang mau
2. Simpanan Bunga Harian
a. TABING, tabungan yang digunakan untuk menyimpan
dana cadangan belanja harian.
b. RAYA, simpanan khusus untuk hari raya, baik hari raya
keagamaan maupun tradisional.
c. MASAO, simpanan untuk persiapan biaya pernikahan bagi
muda-mudi anggota CU Lantang Tipo.
d. SUMPUA merupakan produk khusus untuk memfasilitasi
penarikan pensiun dari balas jasa MUHUNT atau
PUSANT. SUMPUA juga bisa digunakan untuk
memfasilitasi lembaga mitra dalam menyalurkan gaji
kepada karyawannya.
3. Tabungan Pelajar
a. TAS adalah tabungan anak sekolah, tabungan yang
bertujuan untuk menanamkan budaya menabung sejak dini.
Penabung adalah anak-anak yang berusia maksimal 17
tahun dan telah menjadi anggota CU Lantang Tipo.
b. TODINKG adalah tabungan yang bertujuan untuk
mempersiapkan dana pendidikan anak-anak anggota CU
Lantang Tipo. Masa menabung 5 sampai dengan 20 tahun.
c. NTABAN adalah simpanan berjangka. Jangka waktu
bulan. Balas jasa NTABAN bervariasi tergantung jangka
waktu penempatan.
d. TAPLAS merupakan tabungan bagi para petani anggota
CU Lantang Tipo untuk mempersiapkan dana peremajaan
(replanting) kebun tanaman keras.
4. Tabungan Wisata
WISATA, tabungan khusus yang dapat dimanfaatkan untuk biaya
transport, akomodasi, konsumsi, uang saku, dan administrasi
lainnya yang berkaitan dengan kegiatan wisata baik di dalam
maupun di luar negeri.
5. P I N J A M A N
Salah satu produk dari CU Lantang Tipo adalah pinjaman, dan
pinjaman ini dibagi atas tiga kelompok pinjaman menurut
tujuannya.
a. Pinjaman Produktif
Pinjaman Produktif digunakan untuk kepentingan berikut.
1). Kredit Menambah Simpanan (KMS)
2) Kredit Usaha Dagang
3). Kredit Pembelian Kendaraan Angkutan
4). Kredit Pertanian Kredit Properti
b. Pinjaman Konsumtif
Pinjaman Konsumtif digunakan untuk kepentingan di berikut.
1). Kredit Membangun/ Rehap Rumah
2). Kredit Sepeda Motor
3). Kredit Mobil Pribadi/ Keluarga
4). Kredit Barang Elektronik
5). Kredit Pesta
6). Kredit Kesehatan
7). Kredit Pendidikan
8). Kredit Perabot Rumah Tangga
9). Kredit Aksesoris
c. Pinjaman Darurat
Kredit Darurat
a. Kredit darurat diberikan kepada anggota yang masih
mempunyai saldo kredit tetapi karena kebutuhan yang
sangat mendesak maka dapat mengajukan kredit baru
dengan posisi saldo simpanan Muhunt ( MUHUNT
merupakan produk simpanan unggulan di CU Lantang Tipo
yang wajib dimiliki oleh semua anggota. Balas jasa
simpanan Muhunt sangat kompetitif. Perhitungannya
dengan menggunakan sistem harian berdasarkan jumlah
ditambah simpanan saham lebih besar daripada saldo
kredit.
6. Bantuan dan Perlindungan
Produk dari CU Lantang Tipo yang berfungsi sebagai bantuan dan
perlindungan terhadap anggota terdiri atas lima macam produk,
kelima macam produk tersebut memiliki funggsi – fungsi yang
berbeda. Kelima produk tersebut adalah.
a. SOLKESTA (Solidaritas Kesehatan Anggota)
Solkesta merupakan wujud solidaritas terhadap sesama anggota
yang sakit dan sangat membutuhkan bantuan berupa biaya
untuk berobat.
b. SOLDUKA (SOLIDARITAS DUKA)
Solduka merupakan wujud solidaritas terhadap sesama anggota
yang meninggal dunia.
c. BUSRI (Bantuan Rawat Inap)
Diberikan kepada anggota yang mengalami Rawat Inap di
Rumah Sakit atau Puskesmas (khusus bagi yang memenuhi
syarat).
d. TUNAS (Santunan Solidaritas)
TUNAS merupakan produk Jaminan Perlindungan Kalimantan
(JALINAN) BK3D Kalimantan yang melindungi simpanan
e. LINTANG (Perlindungan Piutang Anggota)
LINTANG merupakan produk Jaminan Perlindungan
Kalimantan (JALINAN) BKCU-Kalimantan yang melindungi
piutang anggota berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan.
K. Faktor – Faktor Penyebab Kegagalan Credit Union.
1. Plafon kredit macet terlalu tinggi.
Kredit macet yang tinggi adalah sebuah gambaran nyata
bagaimana minimnya kemampuan anggota dalam mengembalikan
pinjamannya. Permasalahan seperti ini perlu ditanggulangi secepat
mungkin dengan mengadakan rapat anggota disetiap Tempat
Pelayanan. Membahas permasalahan yang terjadi pada rapat
anggota, memberikan gambaran perjalanan bahaya keuangan
lembaga jika kredit macet berada dititik toleransi yang tinggi. Dan
bersama-sama dengan anggota membuat komitmen baru untuk
tetap mengembalikan pinjaman sesuai standarisasi CU kesepakatan
anggota/pengurus.
2. Profesionalitas kurang
Persoalan profesionalisme kepengurusan menjadi sangat
penting karena ini adalah lembaga keuangan yang dimiliki oleh
setiap anggota. Ketika seluruh elemen yang terkait tidak memiliki
rasa profesional terhadap lembaga keuangannya, serta merta hal ini
pencatatan pada saldo akhir simpanan dan persentase bunga
pinjaman. Jika kekeliruan ini hanya terjadi pada satu atau dua
anggota saja, mungkin masih bisa dianggap sebagai human error,
namun tidak demikian jika kesalahan pencatatan telah menimpa
banyak anggota. Kesimpulannya, pengurus tidak profesional alias
tidak memenuhi kriteria sebagai pegawai CU yang berkualitas.
3. Tidak open management
Open management menjadi penting untuk mengukur
apakan perjalanan lembaga keuangan tetap sehat, hal ini juga perlu
dilakukan untuk menjaga kepercayaan anggota terhadap pengurus.
CU adalah lembaga keuangan kredit yang aktivitas kehidupannya
ada ditangan anggota, ketika anggota tidak percaya lagi terhadap
pengurus, maka berefek sangat besar. Tingkat kredit macet menjadi
tinggi, dana masuk kedalam kas menurun dan keengganan untuk
menjadi anggota baru serta merta muncul karena ada isu negatif
yang menyebutkan CU tidak sehat.
4. Penggantian kepengurusan yang tidak bertanggung jawab.
Kebijakan menggantikan pengurus terutama pada jajaran
atas dimiliki oleh tim pengawas. Dimana tim pengawas wajib
melakukan rapat umum luar biasa untuk bahas persoalan-persoalan
krusial dalam lembaga yang menentukan pergantian kepengurusan.
Tim pengawas memiliki kekuatan untuk membuat semacam
membuat lembaga keuangan menjadi sehat atau membiarkannya
saja. Faktor kepercayaan anggota terhadap pengurus adalah salah
satu bagian terpenting dari proses perjalanan lembaga seperti CU.
Krisis kepercayaan akan mengundang berbagai polemik yang
memengaruhi kinerja lembaga. Ibaratnya jika ada satu penyakit
saja menyerang tubuh kita, maka akan terasa sakit dibagian tubuh
lain secara keseluruhan. Kalau hanya sakit flu mungkin bisa di
anaktirikan namun bagaimana kalau terkena strok atau tumor
ganas, kanker dan sebagainya
5. Kepastian hukum
Kepastian hukum diperlukan agar setiap elemen manusia
yang terlibat di CU baik anggota maupun pengurus bisa berjalan
berbarengan secara profesional. Sekarang ini kepastian hukum
hanya dalam taraf sangsi sosial, hukuman yang dijatuhkan sekedar
berdasarkan rasa “tidak enak hati” tanpa sebuah efek jera yang
cukup kuat, bahkan beberapa kasus terkesan dibiarkan saja.
L. Pengertian kredit
Kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai kata
kredit yang berasal dari bahasa Yunani “credere” yang berarti
“kepercayaan“. Dalam arti yang lebih luas, Kredit adalah : Kemampuan
dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka
waktu yang disepakati.
UU RI NO.7 Tahun 1992 tentang perbankan menyatakan bahwa
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
atara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak pinjam meminjam
untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah
bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Kredit dapat
diklasifikasikan berdasarkan beberiapa kriteria yaitu :
a. Jangka Waktu Kredit
Kreteria kredit berdasarkan jangka waktu dapat dibagi menjadi
dua golongan yaitu :
i. Kredit jangka pendek, adalah redit yang memiliki jangka
waktu maksimum satu tahun. Misalnya untuk membiayai
modal kerja, pembiayaan musiman.
ii. Kredit jangka panjang, adalah kredit yang jangka
waktunya lebih dari satu tahun, contohnya adalah kredit
investasi
b. Sifat penggunaan dana
i. Revolving
Pada kredit revolving pinjaman yang telah dilunasi
jenis kredit ini adalah “ naik-turun” sesuai dengan
kebutuhan debitur. Ciri dari kredit Revolving adalah :
1. Debitur diberi suatu plafond/limit kredit tertentu dan
plafon tersebut merupakan jumlah dana maksimum
yang dapat ditarik.
2. Kebutuhan dana tegantung dari cash flow ( arus kas )
Umumnyan termasuk kredit jangka pendek ( minimun
1 Tahun ) dan dapat diperpanjang. Penarikan dapat
juga bertahap atau sekaligus demikian juga
pelunasannya.
ii. Non Revolving
Kredit tidak dapat ditarik secara berulang –ulang.
Ciri-ciri kredit non revolving adalah :
1. Penarikan dana dapat dilakukan secara langsung dan
sekaligus atau secara bertahap sesuai perjanjian
(umumnya penarikan dilakukan secara sekaligus)
2. Pelunasan pinjaman dapat dilakukan secara
bertahap atau sekaligus sesuai perjanjian.
3. Debitur tidak dapat menarik dana yang telah
dilunasi dengan demikian outstanding pinjaman
akan terus menurun .
4. Dari sudut jangka waktunya kredit ini merupakan
iii. Tujuan penggunaan dana
Kreteria kredit penggunaan dana dapat dibagi menjadi :
1. Kredit modal kerja ( working capital loan):
Kredit modal kerja ( working capital loan)
kredit yang diberikan untuk membiayai kegiatan
usahanya atau perputaran modal misalnnya
pemberian barang dagangan dan lainnya. Sifat
penggunaan dana dapat revolving dan non
revolving. Jenis kreditnya pinjaman aksiet (dl) ,PRK
( OD) bisa juga term loan ( TL ) . Umumnya jangka
waktu kredit kurang atau sama dengan satu tahun.
2. investasi( investment Loan)
Kredit yang diberikan utnuk pembiayai
pembelian aktiva tetap ( misalnya tanah,banguan,
mesin,.kendaraan) untuk pemproduksi barang dan
jasa utama yang diperlukan guna relokasi, ekspansi,
modernisasi, usaha atau pendirtian usaha baru. Sifat
penggunaan dana non revolving, jenis kredit TL. TL
dengan grace periode atau kontraction loan dan
umunya jangka waktu kredit lebih dari saru tahun.
3. Kredit konsumsi ( consumer loan )
Kredit yang diberikan bank untuk membiaya
usaha tetapi untuk penmakain pribadi, sifat
menggunaan dananya non revolving dan jenis kredit
pada umumnya term loan, KPR, car loan.
M. Teori Pendapatan.
Pendapatan dapat didefinisikan sebagai berikut : “ Pendapatan
menunjukan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah
tangga selama jangka waktu tertentu ( biasanya satu tahun ), pendapatan
terdiri dari upah, atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan
seperti : ( sewa, bunga dan deviden ) serta pembayaran transfer atau
penerimaan dari pemerintah seperti tujangan sosial atau asuransi
pengangguran”. ( Samuelson dan Nordhaus, 1997 : 258 )
Adapun menurut Lipsey pendapatan terbagi dua macam, yaitu :
1. Pendapatan perorangan .
Pendapatan perorangan adalah pendapatan yang dihasilkan oleh
atau dibayarkan kepada perorangan sebelum dikurangi dengan
pajak penghasilan perorangan. Sebagian dari pendapatan
perorangan dibayarkan untuk pajak, sebagian ditabung oleh rumah
tangga ; yaitu pendapatan perorangan dikurangi dengan pajak
penghasilan.
2. Pendapatan disposible.
Pendapatan disposible merupakan jumlah pendapatan saat ini yang
pendapatan perorangan dikurangi dengan pajak penghasilan. (
Lipsey, 1991 : 40 )
Sedangkan menurut Gilarso pendapatan atau penghasilan adalah
sebagai balas karya. Pendapatan sebagai balas karya terbagi dalam
enam kategori, yaitu :
1. Upah/ gaji adalah balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan
dalam hubungan kerja dengan orang / instansi lain ( sebagai
karyawan yang dibayar ).
2. Laba usaha sendiri adalah balas karya untuk pekerjaan yang
dilakukan sebagai “ pengusaha “ yaitu mengorganisir produksi,
mengambil keputusan tentang kombinasi faktor produksi serta
menanggung resikonya sendiri entah sebagai petani/
tukang/pedagang dan sebagainya.
3. Laba Perusahaan ( Perseroan ) adalah laba yang diterima atau
diperoleh perusahaan yang berbentuk atau badan hukum.
4. Sewa adalah jasa yang diterima oleh pemilik atas penggunaan
hartanya seperti tanah, rumah atau barang-barang tahan lama.
5. Penghasilan campuran ( Mixed Income ) adalah penghasilan yang
diperoleh dari usaha seperti ; petani, tukang, warungan, pengusaha
kecil, dan sebagainya disebut bukan laba, melainkan terdiri dari
berbagai kombinasi unsur-unsur pendapatan :
b. Sebagian berupa sewa untuk tanah/ alat produksi yang
dimiliki sendiri.
c. Sebagian merupakan bunga atas modalnya sendiri.
d. Sisanya berupa laba untuk usaha sendiri.
6. Bunga adalah balas jasa untuk pemakaian faktor produksi uang.
Besarnya balas jasa ini biasanya dihitung sebagai persen ( % ) dari
modal dan disebut tingkat / dasar bunga (rate of interst, disingkat,
atau i). ( Gilarso, 1998: 380)
Pass dan Lowes, berpendapat bahwa pendapatan adalah uang yang
diterima oleh seseorang dan perusahaan dalam bentuk gaji (Wages) upah,
(Salaries) sewa, (Rent), bunga, (Interest), laba, (Profit), dan lain
sebagainya bersama-sama dengan tunjamgan pengangguran, uang pensiun,
dan lain sebagainya. ( Pass dan Lowes, 1994:287)
Menurut Lipsey, profit / keuntungan adalah pendapatan yang
diterima oleh seseorang dari penjualan produk barang maupun produk jasa
yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam membiayai
produk barang maupun produk jasa tersebut. ( Lipsey, 1990 : 257 )
N. Teori Kesejahteraan Masyarakat
Kesejahteraan atau sejahtera dapat memiliki empat arti.
1. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik,
kondisi manusia dimana orang-orangnya dalam keadaan makmur,
2. Dalam
Sejahtera memliki arti khusus resmi atau teknikal, seperti dalam
istila
3. Dalam
jangkauan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini
adalah istilah yang digunakan dalam ide
4. Dalam makro ekonomi kesejahteraan adalah keadaan dimana
tingkat konsumsi lebih kecil dari penghasilan. Dimana besar
simpanan (tabungan) adalah minimal sepuluh persen dari
penghasilan pokok dan besar tingkat penghasilan sama dengan atau
lebih tinggi dari investasi yang ditanamkan.
Sen mengatakan bahwa welfare economics merupakan suatu proses
rasional ke arah melepaskan masyarakat dari hambatan untuk memperoleh
kemajuan. Kesejahteraan sosial dapat diukur dari ukuran-ukuran seperti
tingkat kehidupan (levels of living), pemenuhan kebutuhan pokok (basic
needs fulfillment), kualitas hidup (quality of life) dan pembangunan
manusia (humandevelopment). (Masjkuri. Siti Umajah, 2008)
Adapun Compton mendefinisikan kesejahteraan sosial sebagai
representasi tugas kelembagaan negara yang bertanggungjawab untuk
membantu individu dan lembaga-lembaga sosial lain untuk mendorong
tingkat kesejahteraan baik individu maupun keluarga. Lembaga-lembaga
pelayanan sosial diciptakan untuk memelihara tingkat keberfungsian sosial
mengatasi masalahnya sendiri. Definisi ini secara khusus, menekankan
aspek ”institusional” (kelembagaan) negara sebagai pemain utama
kesejahteraan sosial. Definisi seperti ini pada umumnya digunakan oleh
penganut sistem negara kesejahteraan di Eropa. (Masjkuri. Siti Umajah,
2008 )
Nicholson mengemukakan prinsipnya mengenai kesejahteraan
sosial; yaitu keadaan kesejahteraan sosial maksimum tercapai bila tidak
ada seorangpun yang dirugikan. (Masjkuri. Siti Umajah, 2008 )
Midgley, mendefinisikan kesejahteraan sosial sebagai “a condition
or state of human well-being.” Kondisi sejahtera terjadi manakala
kehidupan manusia aman dan bahagia karena kebutuhan dasar akan gizi,
kesehatan, pendidikan, tempat tinggal, dan pendapatan dapat dipenuhi;
serta manakala manusia memperoleh perlindungan dari resiko-resiko
utama yang mengancam kehidupannya. (Masjkuri. Siti Umajah, 2008 )
Menurut Mentri Kordinasi Kesejahteraan Masyarakat, Sejahtera
dapat diartikan suatu kondisi masyarakat yang telah terpenuhi kebutuhan
dasarnya. Kebutuhan dasar tersebut berupa kecukupan dan mutu pangan,
sandang, papan, kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan
kebutuhan dasar lainnya seperti lingkungan yang bersih, aman dan
nyaman. Juga terpenuhinya hak asasi dan partisipasi serta terwujudnya
masyarakat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Menurut Departemen Sosial, kesejahteraan sosial adalah keadaan
sosial yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya yang bersifat jasmani, rohani dan sosial
sesuai dengan harkat dan martabat manusia, untuk dapat mengatasi
pelbagai masalah sosial yang dihadapi diri, keluarga dan masyarakatnya
dan dapat mengembangkan potensi-potensi dirinya, keluarga dan
masyarakatnya untuk berkembang menjadi lebih baik.
(masterplan.depsos.go.id )
Kesejahteraan sosial dalam UU No. 6 Tahun 1974 mengandung
tiga macam pengertian, yaitu selain kesejahteraan sosial secara luas dan
sempit, kesejahteraan sosial juga diartikan sebagai suatu kondisi. Hal ini
terlihat dari pasal 1 yang berbunyi: "setiap warganegara berhak atas taraf
kesejahteraan sosial yang sebaik-baiknya... ". Jika diartikan sebagai tata
kehidupan dan penghidupan sosial seperti dimaksud dalam pasal 2 ayat 1
UU No. 6 Tahun 1974, kesejahteraan sosial merupakan barang kolektif,
sehingga tidak mungkin seseorang akan mempunyai atau mengalami taraf
kesejahteraan sosial yang berbeda dari orang lain, setidak – tidaknya
dalam lingkungan suatu wilayah tertentu. Jadi dalam pengertian yang
ketiga ini, lebih tepat kalau hanya digunakan istilah "kesejahteraan" saja,
dalam arti terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan.
Berdasarkan teory Keynes dalam perekonomian tertutup sederhana
dapat ditarik kesimpulan bahwa kesejahteraan dapat dilihat dari tingkat
infestasi. Investasi sendiri dapat disamakan dengan tabungan atau saving.
Apa bila tujuan menyimpan tabungan adalah untuk tujuan berinvestasi,
seperti deposito dan lain sebagainya.
Berdasarkan data yang ada tentang anggota CU Lantang Tipo
keseluruhannya dapat dikatakan sejahtera dilihat dari besar simpanan yang
dan penghasilan anggota CU. Sehingga tidak diperlukan alat ukur atau
pedoman kriteria-kriteria tentang kesejahteraan anggota CU Lantang Tipo.
Namun yang dititik beratkan pada penelitian ini adalah pengaruh jasa CU
yang berupa jasa kredit terhadap kesejahteraan anggotanya dinilai dari
guna kredit yang diajukan oleh anggotanya terhadap besar pendapatan
anggotanya apakah jasa kredit tersebut meninkatkan laba pendapatan atau
mengurangi laba pendapatan anggota CU yang secara khusus bergerak
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan berupa studi kasus. Jenis penelitian studi
kasus merupakan penelitian terhadap obyek tertentu pada suatu organisasi
yang pengumpulan datanya menggunakan beberapa elemen, sehingga
kesimpulan yang diambil hanya berlaku pada obyek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah kerja Cerdit Union Lantang Tipo
kantor pusat, di Desa Pusat Damai, Kab. Sanggau Kalimantan Barat.
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober - November 2009
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian adalah orang yang menjadi responden yang akan
ditanyai untuk memperoleh informasi. Subjek dalam penelitian ini
adalah Anggota Credit Union Lantang Tipo.
2. Objek penelitian adalah variabel yang diteliti oleh penulis. Objek
penelitian dalam penulisan ini adalah karakteristik dan tingkat
D. Variabel Penelitian, Definisi dan Operasionalisasi Variabel
1. Variabel Bebas
Adalah semua sebab yang mungkin menjadi kondisi timbulnya suatu
gejala dan tidak terikat pada ruang dan waktu. Variabel yang dipakai
dalam penelitian ini adalah “besar pinjaman, panjang masa keredit dan
lama keanggotaan responden”.
2. Variabel Terikat
Adalah variabel yang besar nilainya dipengaruhi oleh berubahnya waktu,
besar nilai dan hal-hal yang berpengaruh lainnya. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah tingkat kesejahteraan masyarkat dilihat dari sisi
Saving( Saving for Wealth ) atau simpanan setara saham di C.U Lantang
Tipo.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah petunjuk tentang bagaimana suatu
variabel dapat diukur, sehingga peneliti mengetahui baik buruknya
penelitian dilaksanakan.
Definisi operasional dalam penelitian ini antara lain :
1. Jenis kelamin adalah pembedaan gender responden atas pria dan
wanita
2. Usia responden adalah tingkat umur anggota C.U yang menjadi
responden dalam penelitian ini. Tingkat umur anggota C.U dibagi
3. Agama adalah kepercayaan yang dianut oleh responden dan dibagi
atas enam pilihan
4. Pendidikan adalah tingkatan penidikan terakhir yang pernah
dienyam oleh responden.
5. Pekerjaan adalah profesi responden yang menhasilkan pendapatan
bagi responden.
6. Pola pinjaman adalah bentuk pengunaan, besar pinjaman dan
konsistensi penggunan dengan alasan peminjaman yang diajukan
responden
7. Laba sebelum kredit adalah tingkat pendapatan atau keuntungan
yang didapatkan dari usaha yang dijalankan sebelum mengakses
kredit di C.U Lantang Tipo.
8. Laba sesudah kredit adalah tingkat pendapatan atau keuntungan
yang didapatkan dari usaha yang dijalankan sesudah mengakses
kredit di C.U Lantang Tipo.
9. Simpanan atau Saving ( Saving For Wealth ) ( Y ) merupakan
acuan besar nilai yang dijadikan tolak ukur tinggkat kesejahteraan
anggota C.U karena safing for wealth atau simpanan setara saham
adalah salah satu tolak ukuran tingkat kekayaan yang berupa
investasi tabungan.
10.Besar pinjaman (X1) merupakan besar nilai uang atau kredit yang
di berikan atau dipinjamkan penyedia jasa layanan kepada anggota
11.Lama pinjaman (X2
12.Lama keanggotaan (X
) merupakan janji atas kredit yang bertujuan
menentukan berapa lama kredit atau pinjaman berjalan.
3
13.Tingkat kesejahteraan adalah tingakatan – tingkatan manusia
dikatakan sejahtera dilihat dari sisi pendapatan, tempat tinggal, dan
kecukupan sandang, pangan, pendidikan , serta pekerjaan. Namun
dalam penelitian ini tinggkat kesejahteraan dilihat berdasarkan
besarnya Simpanan atau Saving ( Saving For Wealth ) yang
responden miliki.
) merupakan nilai atas seberapa lama
responden telah bergabung dalam keanggotaan C.U
F. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota C.U Lantang
Tipo. Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan
metode tertentu untuk mewakili populasi.
2. Sampel menurut Djarwanto dan Subagyo (1996 : 108) sampel adalah
sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan
dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit
dari pada jumlah populasinya).
Penentuan jumlah sampel dilakukan berdasarkan pada rumus
(Umar, 2003 : 150)
Keterangan :
n = Ukuran sampel.
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih bisa ditolelir atau
diinginkan yaitu sebesar 10%.
q = (1 - p), proporsi populasi yang tidak diinginkan mempunyai
karakteristik tertentu.
Zα/2 = Nilai uji t dengan tingkat keyakinan 95% (Zα/2 = 1,96).
p.q = Jika p dan q tidak diketahui, maka dapat diganti dengan
0,25.
Jumlah sampel harus lebih besar dari 96 maka dibulatkan
menjadi 100 sampel responden, diharapkan sampel tersebut dapat
mewakili populasi yang ada.
3. Teknik yang digunakan dalam keseluruhan pengambilan sampel
adalah teknik Cluster Simple Random Sampling. Pengambilan sampel
seperti ini dilakukan dengan cara bertingkat yakni memilih lokasi desa
dari 110 desa yang akan dijadikan populasi dipilih secara acak dan
terpilih Desa Pusat Damai. Populasi anggota C.U di Desa Pusat Damai
adalah 648 orang. Untuk menentukan besar sampel yang akan diteliti
penulis mengunakan teknik Simple Random Sampling untuk
menentukan 100 orang yang akan dijadikan sampel dari 648 orang
C.U Lantang Tipo T.P Pusat
Cluster Simple Random Sampling
110 Desa
648 Anggota ( populasi ) 1 desa ( Pusat Damai )
Simple Random Sampling
Sampel 100 Anggota
Damai dengan ciri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan erat
dengan ciri-ciri populasi sebagai berikut.
a. Responden adalah anggota C.U Lantang Tipo yang telah
menjadi anggota C.U lebih dari satu Tahun.
b. Responden yang dituju adalah anggota C.U Lantang Tipo yang
berada di wilayah kerja C.U Lantang Tipo T.P pusat.
c. Responden adalah orang yang pernah melakukan peminjaman
atau kredit di C.U Lantang Tipo.
G. Model dan Teknik Analisis Data
1. Crosstabs dan Analisis Persentase
Analisis ini digunakan untuk menganalisis mengenai karekteristik
konsumen ditinjau dari : jenis kelamin, usia, pekerjaan,
penghasilan dan juga menjawab permasalahan pertama mengenai
apakah C.U Lantang Tipo mengutamakan pelayanan kepada
masyarakat ekonomi rendah atau miskin. Rumuan yang di gunakan
mengunakan analisis persentase. Rumus persentase menurut
Sugiyono (1993:63) adalah :
Dimana :
P : Jumlah persentase
nx : Jumlah yang akan dianalisa
N : Jumlah total responden
Hipotersis ”Credit Union Lantang Tipo mengutamakan
pelayanan kepada masyarakat ekonomi rendah atau miskin”
dijelaskan secara deskriptif sesuai data.
2. Penentuan bentuk pola pinjaman di C.U Lantang Tipo.
Dalam menjawab bagaimana bentuk pola pinjaman di C.U Lantang
Tipo penulis mengunakan Program SPSS dalam perhitungannya
yaitu dengan membandingkan secara silang setiap variable yang
berkaitan dengan kredit dan fungsi kredit. Hipotesis “Bentuk pola
pencairan dan pengunaan kredit di Credit Union Lantang Tipo
3. Pengujian Dua Sampel Berpasangan (Paired Sampel T Test)
Dalam menjawab permasalahan ketiga yaitu dengan menganalisis
ada dan tidaknya perbedaan keuntungan atau proifit yang diterima
anggota sebelum dan sesudah mengunakan produk pinjaman kredit
di C.U Lantang tipo maka penulis menggunakan Paired Sampel T
Test atau Pengujian Dua Sampel Berpasangan, hal ini supaya
mendapatkan hasil yang signifikan. Pada analisis data ini penulis
menggunakan SPSS dalam perhitungannya. • Hipotesis yang akan diuji :
Ho : Tidak ada peningkatan secara signifikan antara laba usaha
anggota Credit union Lantang Tipo sebelum mengunakan jasa
pinjaman kredit dan sesudah mengunakan jasa pinjaman kredit di
Credit union Lantang Tipo dilihat dari laba usaha.
Ha : Ada peningkatan secara signifikan antara laba usaha anggota
Credit Union Lantang Tipo sebelum mengunakan jasa pinjaman
kredit dan sesudah mengunakan jasa pinjaman kredit di Credit
union Lantang Tipo dilihat dari laba usaha.
o Menentukan t hitung dan t tabel :
Pada tabel distribusi t dicari pada α = 5 % : 2 = 2,5 % (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n - 1.
o Kriteria pengujian :
Ho diterima jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Berdasarkan probabilitas :
Ho diterima jika P value> 0,05 Ho ditolak jika P value< 0,05 4. Analisis Regeresi Linear Berganda
Sesuai dengan judul dari penelitian, maka untuk menguji berbagai
faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat maka
digunakan model analisis regresi linier berganda.
Adapun model analisis linier berganda adalah :
Y : a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Keterangan :
Y : peningkatan simpanan ( Saving for Wealth )
a : konstanta
b1- b3 : koefisien regresi untuk masing-masing variabel
X1 : Besar pinjaman
X2 : Lama pinjaman
X3
• Hipotesis yang akan diuji : : Lama keanggotaan
Ho : Tidak ada pengaruh antara besar pinjaman, panjangnya masa
pinjaman dan lama keanggotaan di Credit union Lantang Tipo
terhadap tingkat kesejahteraan anggota.
Ha : Ada pengaruh antara besar pinjaman, panjangnya masa pinjaman
dan lama keanggotaan di Credit union Lantang Tipo terhadap
• Menentukan t hitung dan t tabel :
Pada tabel distribusi t dicari pada α = 5 % : 2 = 2,5 % (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n - k – 1.
• Kriteria pengujian :
Ho diterima jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
BAB IV
GAMBARAN UMUM CREDIT UNION LANTANG TIPO
A. Sejarah Berdirinya Koperasi Kredit/Credit Union
Pencetus berdirinya CU Lantang Tipo adalah guru-guru Katolik
yang berdomisili di Pusat Damai Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau.
Hal ini didorong oleh arisan yang sering diadakan tidak dapat memenuhi
kebutuhan anggotanya. Selain itu kegiatannya dirasakan tidak dapat
memupuk kerjasama dan membantu mengatur pengelolaan keuangan
secara tepat.
Pada tahun 1975 mulai diperkenalkan Credit Union ke Kalimantan
Barat oleh CUCO (Credit Union Councelling Office) Indonesia yang
berpusat di Jakarta.
Dimotori oleh Delsos Keuskupan Agung Pontianak yang beralamat
di jalan Imam Bonjol No. 338 Pontianak di bawah pimpinan Pastor Pius
Camperlle, tim kursus dasar untuk Credit Union didatangkan dari Jakarta.
Salah satu daerah tujuan tim adalah Sanggau, Kalimantan Barat. Tim yang
mengunjungi Sanggau dari CUCO Indonesia adalah :
1. Drs. R. W. Robby Tulus selaku pimpinan umum kursus.
2. A. C Lunandi, BA sebagai tenaga pengajar utama.
3. Drs. Suharto Nazir sebagai tenaga pengajar pembukuan.
4. Sukartono , BA sebagai illustrator (membuat poster-poster
Kursus-kursus dasar tersebut diadakan pada tanggal 24 s.d 28
Agustus 1975 di Sanggau dan diikuti oleh 32 peserta dari berbagai Paroki.
Dari Paroki Pusat Damai ada 5 peserta, yaitu :
1. Bass Kasan, BA ; guru agama Katolik dan ketua rombongan.
2. St. Atjin ; Kepala SD Bersubsidi Pusat Damai.
3. D. Djiwa ; Sekretaris Paroki dan Kepala Kampung Pusat Damai.
4. Sr. Aloysia ; Wakil Kepala SD Bersubsidi Pusat Damai.
5. P. Dael Pongkuk ; guru SMP Yos Sudarso Pusat Damai.
Para peserta kursus merupakan angkatan ke-63 di Indonesia dan
masing-masing peserta mendapatkan sertifikat dengan Nomor 63/ VIII/
1975 yang diserahkan pimpinan kursus pada tanggal 28 Agustus 1975.
Setelah mengikuti kursus dasar ini, kelima orang utusan Paroki
Pusat Damai segera menindaklanjuti hasil kursus dengan cara :
a) Mengadakan pertemuan pada tanggal 12 Januari 1976 dengan
guru-guru, para katekis dan tokoh masyarakat di Pusat Damai.
b) Mengunjungi kampung-kampung yang berada di sekitar Pusat
Damai untuk mempromosikan Credit Union.
Kemudian berhasil dikumpulkan 27 orang guru untuk mengikuti
kursus dari Credit Union dan mereka bersepakat mendirikan Credit Union.
Hari itu tanggal 2 Februari 1976, ke-27 orang peserta bersepakat
menyatakan mendirikan Credit Union dengan nama Pra Credit Union
dengan pembimbing Pastor Ewald Beck yang pada saat itu merupakan
Kesepakatan yang dihasilkan meliputi : pemilihan badan pengurus,
penetapan nominal saham sebesar Rp. 250,- / Saham, penetapan bunga
pinjaman sebesar 2% / Angsuran, menetapkan Lantang Tipo sebagai nama
Koperasi Kredit yang mereka dirikan, berpedoman pada prinsip dasar yang
berbunyi “bukan mencari untung melainkan pelayanan yang diutamakan”,
penetapan hari berdirinya pada tanggal 2 Februari 1976. Dan
perkembangan berikutnya menjadi CU Lantang Tipo.
Nama Lantang Tipo diambil dari bahasa Dayak Hibun/Pandu (sub
suku Dayak di daerah Kecamatan Parindu). LANTANG artinya tunas,
tumbuhan muda yang baru muncul, sedangkan TIPO adalah nama
tumbuhan hutan mirip lengkuas atau laos yang selalu tumbuh berumpun.
Tumbuhan TIPO memiliki semangat hidup yang tinggi. Bila TIPO
dipancung atau dipotong, maka akan segera muncul tunasnya kembali.
Dengan demikian Lantang Tipo juga berarti semangat kebersamaan untuk
terus bertumbuh, berkembang dan ingin maju dalam segala hal kehidupan
menuju kesejahteraan.
Dalam perkembangannya CU Lantang Tipo terus berbenah dan
konsisten dalam menjalankan nilai-nilai dan prinsip koperasi. CU Lantang
Tipo terbuka untuk semua golongan, suku, agama, apa pun latar belakang
sosialnya, berpendidikan atau tidak bukan jadi soal. Yang paling penting
siapa yang mempunyai itikat baik untuk bisa saling percaya dan
bekerjasama, dan mau secara mandiri mengelola hidup agar hari esok
Sejak tanggal 11 September 1995 CU Lantang Tipo telah memiliki
badan hukum dengan nomor 90.a/ BH/ X/ pada tanggal 11 September
1995 yang ditetapkan pada tanggal 1 Agustus 2000 dengan nama Koperasi
Kredit CU Lantang Tipo dan Kabupaten Sanggau sebagai wilayah
kerjanya.
B. Visi
Lembaga keuangan pilihan utama masyarakat kita sehat dan aman,
produk berbasis kepuasan anggota, dengan slogan “Lantang Tipo, Pantang
Tipu”.
C. Lokasi Koperasi Kredit
Credit Union LANTANG TIPO Pusat yang berbadan Hukum No.
90. a BH/X TGL 11 September 1995, beralamat di Jalan Pancasila No.04
Pusat Damai, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, Provinsi
Kalimantan Barat 78561, yang merupakan Credit Union terbesar dalam
lingkup Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah (BK-3D) atau
BKCU-Kalimantan.
CU LANTANG TIPO ini dapat membuka Tempat Pelayanan di
tempat lain di luar tempat tinggal sebagian besar anggotanya dengan