• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh Nurdiyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh Nurdiyah"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PEMBERIAN UMPAN BALIK TUNDA DAN UMPAN BALIK SEGERA

SISWA KELAS XI SMA N 2 SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika

Oleh

Nurdiyah

202009029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

 Lebih baik terlambat daripada sangat terlambat, jadi jangan pernah ragu untuk memulai.

 Berhenti mengukur masalah, mulailah membangun langkah. ACT NOW!! (Clas Mild).

Persembahan :

Dengan ketulusan hati, kupersembahkan karya sederhana ini untuk : 1. Ibu tercinta yang sudah selalu menyebut namaku disetiap doanya.

2. Bapak tercinta yang sudah memberi dukungan motivasi dan materi dengan penuh keikhlasan dan harapan.

3. Embah, adik-adikku, pakdhe, budhe terima kasih atas support dan doanya. 4. Bu Sitha dan Pak Wahyudi terima kasih untuk kesabaran dalam

membimbing.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah, penyertaan, cinta dan kasih karuniaNya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Matematika dalam Pembelajaran dengan Pemberian Umpan Balik Tunda dan Umpan Balik Segera Siswa Kelas XI SMA N 2 Salatiga”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana.

Penulis menyadari betapa banyak hambatan, rintangan, dan cobaan yang penulis hadapi dalam penyelesaian skripsi ini, namun semua itu dapat penulis jalani atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa, serta bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak lain. Dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayahnya.

2. Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKSW Salatiga atas bantuannya dalam memberikan izin untuk melakukan penelitian.

3. Kriswandani, S.Si, M.Pd, selaku Kaprogdi Pendididikan Matematika yang telah memberi izin dan pengarahan sehingga dapat terlaksana penelitian ini.

4. Novisita Ratu, S.Si., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sampai selesainya penulisan skripsi ini.

5. Wahyudi, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sampai selesainya penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah membimbing dan memberikan pengajaran berharga selama menempuh pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKSW Salatiga. 7. Dra. Yuliati Eko Atmojo, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA N 2 Salatiga,

yang telah berkenaan memberi ijin untuk melakukan penelitian.

8. Partijah, S.Pd, selaku guru matematika SMA N 2 Salatiga yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

(8)

vii

9. Para guru, Pegawai TU, dan siswa-siswi, yang telah berkenaan membantu penulis dalam pengambilan data penelitian.

10. Bapak, Ibu, dan adik-adik yang penulis cintai dan sayangi. Terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan baik segi moral maupun spiritual.

11. Keluarga besarku (embah, pakdhe, budhe), terima kasih atas doa yang diberikan kepada penulis selama ini.

12. Teman-teman Program Studi Pendidikan matematika (Endah, Lina Trisna, Lina Nur), terima kasih untuk kebersamaannya.

13. Teman-teman Program Studi Pendidikan matematika terima kasih, sampai bertemu dipuncak kesuksesan.

14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang terlibat langsung maupun tidak langsung memberikan dukungan baik materi, maupun moril, terima kasih semuanya.

Semoga amal baik dan ketulusan semua pihak yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya.

Salatiga, Mei 2013

(9)

viii

ABSTRAK

Nurdiyah. 2013. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Dalam Pembelajaran Dengan Pemberian Umpan Balik Tunda dan Umpan Balik Segera Siswa Kelas XI SMA N 2 Salatiga. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana.

Kegiatan belajar mengajar diakhiri dengan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kesulitan yang dialami siswa, sehingga guru dapat memberikan tindak lanjut yang tepat. Salah satu bentuk tindak lanjut itu adalah pemberian umpan balik. Berdasarkan waktu pemberian, umpan balik dibagi menjadi dua macam yaitu umpan balik tunda dan umpan balik segera. Umpan balik tunda dan umpan balik segera, masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan dalam pembelajaran dengan pemberian umpan balik tunda dan umpan balik segera siswa kelas XI SMA N 2 salatiga. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu. Desain penelitian yang digunakan adalah two group pretest posttest design. Subjek yang digunakan adalah siswa kelas XI IPA 1 dan siswa kelas XI IPA 2 dengan jumlah 69 siswa. Kelas XI IPA 1 diberi umpan balik segera dan kelas XI IPA 2 diberi umpan balik tunda. Hasil uji banding dua sampel antara hasil belajar kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2 menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki rataan yang berbeda. Hasil belajar kelas dengan pemberian umpan balik tunda lebih tinggi daripada hasil belajar kelas dengan pemberian umpan balik segera, sehingga hipotesis yang menyatakan “terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara siswa yang diberi umpan balik tunda dan siswa yang diberi umpan balik segera” diterima. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Siswa dengan pemberian umpan balik tunda memperoleh rata-rata postes 77,50 dan siswa dengan pemberian umpan balik segera memperoleh rata-rata postes 62,49.

(10)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Batasan Masalah ... 3 C. Rumusan Masalah ... 3 D. Tujuan Penelitian ... 3 E. Manfaat penelitian ... 3

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ... 5

B. Umpan Balik ... 6

C. Umpan Balik Tunda ... 7

D. Umpan Balik Segera ... 8

E. Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pemberian Umpan Balik Tunda dan Umpan Balik Segera.... 8

F. Penelitian yang Relevan ... 11

G. Kerangka Berfikir ... 11

H. Perumusan Hipotesis ... 12

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 13

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 13

C. Populasi dan Sampel ... 13

D. Subjek Penelitian ... 14

(11)

x

F. Teknik Pengumpulan Data ... 15

G. Instrumen Pengambilan Data ... 15

H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 17

I. Teknik Analisis Data ... 20

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 23

B. Proses Pelaksanaan Pembelajaran ... 23

C. Analisis Data Tahap Awal ... 26

D. Analisis Data Tahap Akhir ... 30

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 34

BAB V. PENUTUP A. Simpulan ... 37

B. Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 39

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : Penerapan Pembelajaran dengan Umpan Balik Tunda .. 9

Tabel 2.2 : Penerapan Pembelajaran dengan Umpan Balik Segera . 10 Tabel 3.1 : Distribusi Popuasi Peneitian ... 14

Tabel 3.2 : Desain Penelitian ... 14

Tabel 3.3 : Kisi-Kisi Lembar Observasi Dengan Pemberian Umpan Balik Tunda ... 15

Tabel 3.4 : Kisi-Kisi Lembar Observasi Dengan Pemberian Umpan Balik Segera ... 16

Tabel 3.5 : Blue Print Soal Pretes ... 16

Tabel 3.6 : Blue Print Soal Postes ... 17

Tabel 3.7 : Hasil Try Out Validitas Butir Soal Pretes di SMA Negeri 1 Salatiga Kelas XI-IPA 2 dan di SMA Kristen 1 Salatiga Kelas XI-IPA 1 ... 18

Tabel 3.8 : Reliabilitas Pretes ... 18

Tabel 3.9 : Butir Soal Pretes yang Valid ... 19

Tabel 3.10 : Hasil Try Out Validitas Butir Soal Postes di SMA Negeri Tuntang Kelas XI-IPA 2 dan di SMA Kristen 1 Salatiga Kelas XI-IPA 1 ... 19

Tabel 3.11 : Reliabilitas Postes ... 20

Tabel 3.12 : Butir Soal Postes yang Valid ... 20

Tabel 4.1 : Data Subjek Penelitian SMA N 2 Salatiga ... 23

Tabel 4.2 : Hasil Observasi Kelas Eksperimen ... 24

Tabel 4.3 : Hasil Observasi Kelas Kontrol ... 25

Tabel 4.4 : Analisis Deskriptif Pretes ... 26

Tabel 4.5 : Hasil Uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol ... 27

Tabel 4.6 : Hasil Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen ... 28

Tabel 4.7 : Hasil Uji Homogenitas Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 29

Tabel 4.8 : Analisis Deskriptif Postes ... 30

Tabel 4.9: Hasil Uji Normalitas Postes Kelas Kontrol ... 31

Tabel 4.10: Hasil Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen ... 32

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Kedudukan Umpan Balik ... 6

Gambar 2.2 : Bagan Kerangka Berfikir ... 12

Gambar 4.1 : Distribusi Normalitas Pretes Kelas Kontrol ... 28

Gambar 4.2 : Distribusi Normalitas Pretes Kelas Eksperimen ... 29

Gambar 4.3 : Distribusi Normalitas Postes Kelas Kontrol ... 32

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP Fungsi Invers Dengan Umpan Balik Tunda Lampiran 2. RPP Fungsi Invers Dengan Umpan Balik Segera

Lampiran 3. RPP Fungsi Invers Komposisi Dengan Umpan Balik Tunda Lampiran 4. RPP Fungsi Invers Komposisi Dengan Umpan Balik Segera Lampiran 5. Lembar Observasi Kelas Eksperimen

Lampiran 6. Lembar Observasi Kelas Kontrol Lampiran 7. Instrumen Pretes

Lampiran 8. Instrumen Pretes Setelah Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 9. Instrumen Postes

Lampiran 10. Instrumen Postes Setelah Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 11. Data Mentah Uji Validitas dan Reliabilitas Pretes Lampiran 12. Data Mentah Uji Validitas dan Reliabilitas Postes Lampiran 13. Hasil Nilai Pretes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Lampiran 14. Hasil Nilai Postes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Lampiran 15. Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Pretes

Lampiran 16. Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Postes Lampiran 17. Analisis Deskriptif

Lampiran 18. Uji Normalitas Pretes Lampiran 19. Uji Normalitas Postes Lampiran 20. Uji T Pretes

Lampiran 21. Uji Mann-Whitney Test

Lampiran 22. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 23. Dokumentasi Penelitian

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah mata pelajaran yang penting dan menjadi mata pelajaran penentu kelulusan siswa dalam setiap jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, dan SMA. Pada tahun 2012 presentase kelulusan secara keseluruhan sudah memuaskan, namun ada beberapa mata pelajaran tingkat kelulusanya masih rendah (Kompas, 2012). Pada tingkat SMP dan sederajat siswa yang tidak lulus terbanyak adalah mata pelajaran matematika. Berdasarkan fakta yang terjadi Mendikbud akan melakukan analisis dan perbaikan penyebab rendahnya tingkat kelulusan di beberapa mata pelajaran (Kompas, 2012). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. Ada faktor pada siswa dan faktor di luar siswa. Winkel (1986) menyebutkan salah satu faktor di luar siswa adalah kurikulum pengajaran. Kurikulum pengajaran sangat berkaitan dengan evaluasi dan umpan balik.

Evaluasi hasil belajar sangat bermakna untuk siswa dan guru. Siswa yang mendapat evaluasi dapat mengetahui informasi sejauh mana penguasaan materi yang disajikan oleh guru. Guru yang melakukan evaluasi hasil belajar mendapatkan petunjuk tentang kemajuan belajar setiap siswa dan memberikan informasi mengenai kesulitan yang dialami siswa, sehingga guru dapat memberikan tindak lanjut yang tepat. Salah satu bentuk tindak lanjut yang bisa dilakukan adalah pemberian umpan balik mengenai pelajaran yang diberikan (Silverius, 1991).

Silverius (1991) umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes kepada siswa untuk memperbaiki pencapaian hasil belajarnya, sehingga dapat diupayakan berupa pangayaan atau perbaikkan. Berdasarkan waktu pemberian umpan balik terdapat dua macam umpan balik yaitu umpan balik segera dan umpan balik tunda (Kulhavy dan Andreson dalam Siverius 1991). Umpan balik tunda adalah umpan balik yang diberikan paling cepat dua hari setelah tes. Umpan balik segera adalah umpan balik yang diberikan segera setelah tes berakhir.

Pemberian umpan balik yang diberikan segera setelah tes terjadi atau ditunda dahulu menjadi pokok persoalan fungsi informasional dimana dapat memberikan informasi sejauah mana siswa menguasai materi yang diterimanya (Irwanto dkk, 1983). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa umpan balik yang ditunda lebih efektif dibanding umpan balik yang segera. Kulhavy dan Andreson dalam Silverius (1972) dalam studinya menemukan bahwa pemberian umpan balik yang ditunda lebih efektif daripada pemberian umpan balik yang segera. Penelitian ini juga sejalan dengan Suprapto (2009) dalam penelitianya prestasi membaca bahasa Inggris

(16)

2

menunjukkan bahwa ada perbedaan prestasi membaca yang signifikan antara antara siswa yang diajar dengan pemberian umpan balik tunda dan umpan balik segera. Pemberian umpan balik tunda memberikan hasil yang lebih baik daripada pemberian umpan balik segera. Pemberian umpan balik tunda lebih efektif dan unggul dalam hubungan pembentukan konsep (Schroth, 1992).

Berbeda dengan penelitian Kulhavy dan Andreson serta Suprapto, Van Houten dalam Silverius (1991) mempunyai pandangan lain. Van Houten menolak pemberian umpan balik yang ditunda dan mengusulkan pemberian umpan balik yang segera dengan alasan faktor yang melatarbelakangi kesalahan pengerjaan pada tes pertama sudah dilupakan. Pemberian umpan balik segera memotivasi siswa untuk membaca lebih banyak sehingga mendapatkan nilai yang lebih baik (Samuels dan Wu, 1992).

Berdasarkan perbedaan hasil penelitian sebelumnya terhadap pemberian umpan balik segera dan pemberian umpan balik tunda, dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, maka timbulah keinginan dilakukan penelitian ulang. Penelitian sebelumnya dilakukan pada mata pelajaran bahasa Inggris, untuk penelitian ini akan dilakukan pada di SMA N 2 Salatiga mata pelajaran matematika.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru matematika kelas XI SMA N 2 Salatiga hasil belajar matematika siswa belum memuaskan yaitu rata-rata nilai UAS adalah 61. Sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah adalah 72. Berdasarkan wawancara guru, salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa yaitu minimnya kesadaran siswa untuk belajar dan mengulang latihan soal atau materi yang sudah disampaikan guru di kelas.

Alasan lain penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Salatiga, karena umpan balik yang diberikan oleh guru adalah umpan balik segera dimana guru langsung membahas tes setelah selesai dilakukan. Pada pemberian umpan balik segera yaitu umpan balik yang diberikan segera setelah tes selesai dilaksanakan. Siswa sudah tidak mempelajari soal tes yang diberikan. Tes tersebut dilupakan begitu saja karena sudah tidak pada pertemuan berikutnya. Pada pemberian umpan balik tunda yaitu umpan balik yang akan diberikan pada pertemuan berikutnya. Siswa secara tidak langsung akan mempelajari kembali tes yang sudah diberikan pada pertemuan berikutnya sehingga berdampak pada hasil belajar. Penelitian ini akan mengeksperimenkan pemberian umpan balik tunda sebagai kelas eksperimen dan pemberian umpan balik segera sebagai kelas kontrol.

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Matematika dalam Pembelajaran dengan Pemberian Umpan Balik Tunda dan Umpan Balik Segera Siswa Kelas XI SMA N 2 Salatiga”.

(17)

3

B. Batasan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini lebih terarah maka penulis akan membatasi masalah yang telah diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pemberian umpan balik yang akan diteliti adalah pemberian umpan balik tunda dan umpan balik segera

2. Hasil belajar dibatasi pada hasil belajar matematika 3. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan dalam pembelajaran dengan pemberian umpan balik tunda dan umpan balik segera siswa kelas XI SMA N 2 salatiga?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan perumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan dalam pembelajaran dengan pemberian umpan balik tunda dan umpan balik segera siswa kelas XI SMA N 2 salatiga.

E. Manfaat penelitian 1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini sebagai bahan referensi dalam pemilihan pemberian umpan balik yang lebih efisien. Jika hasil penelitian menunjukkan pemberian umpan balik tunda lebih efektif maka penelitian ini sejalan dengan Suprapto (2009), Kulhavy dan Andreson (1972) dan Schroth (1992). Sedangkan bila hasil penelitian menunjukkan pemberian umpan balik segera lebih efektif maka penelitian ini sejalan dengan Van Houten (1980), Samuels dan Wu (2003)

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, siswa, guru dan sekolah.

a. Manfaat bagi peneliti

1) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa dalam pembelajaran dengan pemberian umpan balik tunda dan umpan balik segera.

2) Memberikan pengetahuan sebagai bekal untuk memberikan waktu pemberian umpan balik yang lebih efektif

b. Manfaat bagi siswa, memberikan pengetahuan sampai sejauh mana materi fungsi invers dapat dipahami.

(18)

4

c. Manfaat bagi guru, memberikan pengetahuan bagi guru untuk merancang waktu pemberian umpan balik dalam pembelajaran yang lebih efektif

d. Manfaat bagi sekolah, memberikan masukan bagi para pengelola pendidikan untuk merancang pemberian umpan balik yang sesuai sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(19)

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar

1. Pengertian

Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang aktual (menampak) maupun yang potensial (tidak menampak pada saat itu, tetapi akan menampak dilain waktu) melalui pengalaman atau latihan. Perubahan itu dapat dikelompokan dalam beberapa segi yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik yang bersifat relatif permanen (Walgito, 2004).

Menurut Bloom dalam Suprijono (2009) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil intelektual yang terdiri atas enam aspek yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan dan nilai. Ranah afektif memiliki jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi, dan karakterisasi dengan suatu nilai. Ranah psikomotorik mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotorik, namun hasil belajar afektif dan psikomotorik juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.

Indriyani (2010) menyatakan hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa ketika mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian ini yang dimaksud hasil belajar siswa adalah hasil nilai ulangan harian pada materi tertentu.

Pengertian hasil belajar dalam penelitian ini sejalan dengan pengertian hasil belajar menurut Indriyani (2010), hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil nilai ulangan harian pada materi tertentu.

2. Fakor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

Setiap kegiatan belajar akan diakiri dengan hasil belajar. Bahan mentah hasil belajar terwujud dalam lembar jawab soal ulangan. Hasil belajar siswa berguna untuk melakukan perbaikan dan evaluasi (Mujiono, 2002). Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor pada siswa dan faktor di luar siswa. Winkel (1986) menyebutkan salah satu faktor di luar siswa adalah kurikulum pengajaran. Kurikulum ini sangat berkaitan dengan evaluasi dan umpan balik.

Purwanto (2004) kurikulum meliputi aspek kehidupan dalam masyarakat yang dapat dimasukkan ke dalam tanggung jawab sekolah sehingga dapat mengembangkan pribadi siswa. Kegiatan yang dilakukan dalam kurikulum sekolah diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.

(20)

6

Tujuan pendidikan dapat dicapai dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti belajar mengajar (Purwanto, 2004). Hasil belajar perlu dievaluasi untuk melihat apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dengan baik. Hal tersebut digambarkan sebagai bagan berikut:

Gambar 2.1: kedudukan umpan balik

Sumber: Purwanto (2004) Jelas bahwa evaluasi dan umpan balik berpengaruh pada hasil belajar. Pemberian umpan balik dalam penelitian ini dilakukan terhadap hasil tes formatif siswa.

B. Umpan Balik 1. Pengertian

Umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainya kepada siswa untuk memperbaiki pencapaian hasil belajarnya (Silverius, 1991). Rooijakkers (2010) umpan balik dimaksudkan untuk mencari informasi sampai dimana siswa mengerti bahan yang telah dibahas. Umpan balik berkaitan erat dengan kegiatan belajar mengajar terdahulu yang dievaluasi dengan alat evaluasi. Hasil evaluasi ini memberikan informasi mengenai sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan dalam proses belajar mengajar. Tugas guru adalah memberi umpan balik setiap kali memberikan tes kepada siswanya.

Silverius (1991) menyebutkan umpan balik itu hanya dapat berfungsi memperbaiki belajar siswa dalam kondisi tertentu saja. Hanya menyajikan tes dan menyampaikan skor kepada siswa tidak terlalu memepengaruhi penampilan mereka. Tes akan bermanfaat apabila guru bersama siswa menelaah kembali jawaban-jawaban tes, baik yang dijawab benar maupun yang dijawab salah oleh siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk memperbaiki jawaban yang salah.

Kondisi atau keadaan siswa maupun situasi pengajaran menentukan keberhasilan usaha pemberian umpan balik terhadap belajar siswa. Umpan balik tidak mempermudah belajar jika siswa sudah mengetahui jawaban yang benar sebelum memberikan jawaban atas soal itu misalnya

Umpan balik Tujuan Pendidikan Kegiatan Belajar Evaluasi

(21)

7

mencontek, bahan yang akan dipelajari terlalu sukar sehingga siswa hanya menebak jawabanya saja. Umpan balik akan membantu belajar siswa apabila mengkonfirmasikan jawaban-jawaban benar yang diberikan siswa dan menyampaikan kepadanya seberapa jauh siswa mengerti materi yang akan disampaikan, mengidentifikasi kesalahan serta memperbaikinya atau menyuruh siawa memperbaiki sendiri (Silverius, 1991).

Umpan balik tidak akan membantu belajar jika siswa tidak mengerti bahan yang harus dikuasainya pada waktu tes dilaksanakan. Hal ini menunjukkan pentingnya memeriksa tes siswa dan memperbaiki kesalahanya sebelum memasuki topik baru. Pemberian umpan balik selama selama pelajaran berlangsung merupakan hal yang penting terhadap hasil tes.

Penelitian Van de Wouw dalam Irwanto (1983) mendukung pemberian umpan balik dalam pembelajaranya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mendapat umpan balik setelah hasil belajarnya, memiliki prestasi yang baik daripada yang tidak mendapat umpan balik.

2. Fungsi Umpan Balik

Irwanto (1983) menyebutkan umpan balik mempunyai tiga fungsi utama yaitu fungsi informasional, motivasional dan komunikasional. Tes sebagai alat penilaian hasil belajar diperiksa menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan menurut kriteria tertentu. Hasil tes ini dapat memberikan informasi sejauh mana siswa telah menguasai materi yang diterimanya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Pemberian umpan balik juga berfungsi sebagai motivator siswa untuk belajar atas kesalahan yang dilakukanya. Selanjutnya, pemberian umpan balik merupakan upaya komunikasi antara antara siswa dan guru. Guru menyampaikan hasil evaluasi kepada siswa dan siswa membicarakan upaya peningkatan atau perbaikanya.

Pemberian umpan balik dalam penelitian ini dilakukan setelah sub topik pada materi tertentu diselesaikan. Penilaian yang dilakukan adalah penilaian formatif yaitu kegiatan penilaian yang bertujuan untuk memberi umpan balik, sehingga hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar (Purwanto, 2004).

C. Umpan Balik Tunda

Umpan balik tunda adalah umpan balik yang diberikan paling cepat dua hari setelah tes, tetapi bukan misalnya satu bulan setelah tes (Slameto, 1986) . Beberapa penelitan memandang umpan balik tunda lebih efekif dari umpan balik segera karena beberapa alasan. Umpan balik segera memberikan informasi tentang jawaban yang benar sementara dalam ingatan siswa masih terdapat jawaban yang salah, dengan demikian jawaban yang benar maupun yang salah bercampur baur dalam ingatan

(22)

8

siswa (Silverius, 1991). Hal ini merupakan hambatan bagi siswa dalam mengingat jawaban yang benar.

Hal lain yang menjadi alasan diterimanya pandangan umpan balik tunda lebih efektif dari umpan balik segera adalah faktor kelelahan pada siswa. Siswa yang baru menyelesaikan tes masih lelah sehingga sehingga apabila diberikan umpan balik setelah tes, siswa tidak akan memberikan perhatian sepenuhnya terhadap umpan balik itu. Berdasarkan paparan tersebut, umpan balik tunda dalam penelitian ini akan diberikan pada pertemuan selanjutnya.

D. Umpan Balik Segera

Umpan balik segera adalah umpan balik yang segera diberikan setelah tes selesai dilaksanakan. Van Houten (1980) menolak pemberian umpan balik yang ditunda dan mengusulkan pemberian umpan balik yang segera alasan: faktor yang melatarbelakangi pemunculan tingkah laku yang salah pada tes pertama sudah dilupakan. Alasan yang lain adalah waktu setelah tes dengan pemberian umpan balik yang ditunda dapat terjadi kesalahan yang sama, sehingga sulit menggantikan kesalahan tersebut karena sudah mengakar.

Pada pemberian umpan balik segera dapat memotivasi siswa pada setiap kesalahan yang dilakukanya sehingga segera melakukan perbaikan setelah mengerjakan soal (Shute, 2007). Berdasarkan paparan tersebut, umpan balik segera dalam penelitian ini akan diberikan segera setelah tes formatif selesai dilaksanakan.

E. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pemberian Umpan Balik Tunda dan Umpan Balik Segera

Silverius (1991) menyebutkan umpan balik itu hanya dapat berfungsi memperbaiki belajar siswa dalam kondisi tertentu saja. Hanya menyajikan tes dan menyampaikan skor kepada siswa tidak terlalu memepengaruhi penampilan mereka. Tes akan bermanfaat apabila guru bersama siswa menelaah kembali jawaban-jawaban tes, baik yang dijawab benar maupun yang dijawab salah oleh siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk memperbaiki jawaban yang salah.

Umpan balik tunda adalah umpan balik yang diberikan paling cepat dua hari setelah tes, tetapi bukan misalnya satu bulan setelah tes (Slameto, 1986) . Umpan balik segera adalah umpan balik yang segera diberikan setelah tes selesai dilaksanakan. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan pemberian umpan balik tunda dan umpan balik segera tersaji pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2

(23)

9

Tabel 2.1 Penerapan Pembelajaran dengan Umpan Balik Tunda

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Tahap 1 1.Memberi salam dan

mengecek kesiapan siswa 2.Memberikan gambaran

manfaat dan tujuan mempelajari materi fungsi invers dalam kehidupan sehari-hari

1.Menjawab salam dan mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

2.Mengingat mengenai fungsi invers dalam kehidupan sehari-hari

Tahap 2 1. Membagikan tes

formatif dan membahas bersama

2. Siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki jawaban yang salah

1.Siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki jawaban yang salah

Tahap 3 1. Siswa bersama guru

mendefinisikan invers suatu fungsi

2. Guru memberikan contoh soal dan membahas bersama cara mencari invers suatu fungsi

1. Siswa bersama guru mendefinisikan invers suatu fungsi

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat jawaban soal yang telah dibahas bersama 3. Siswa mengerjakan

contoh soal yang diberikan oleh guru Tahap 4 1. Guru berkeliling untuk

memfasilitasi kalau ada permasalahan yang ditemukan siswa 2. Guru melakukan

pembenaran-pembenaran jika terjadi kesalahan yang dialami siswa

1. Bertanya untuk soal-soal yang kurang dipahami 2. Membenarkan

jawaban yang salah

Tahap 5 1. Guru memberi beberapa

test formatif kepada siswa sebagai evaluasi mengenai materi fungsi invers

2. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran yang sudah dilakukan

1. Siswa mengerjakan tes formatif 2. Guru dan siswa

membuat kesimpulan dari pembelajaran yang sudah dilakukan

(24)

10

Tabel 2.2 Penerapan Pembelajaran dengan Umpan Balik Segera

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Tahap 1 1.Memberi salam dan mengecek kesiapan siswa 2.Memberikan gambaran

manfaat dan tujuan mempelajari materi fungsi invers dalam kehidupan sehari-hari

1. Menjawab salam dan mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

2.Mengingat mengenai fungsi invers dalam kehidupan sehari-hari Tahap 2 1.Menggali kemampuan awal

siswa dengan memberikan contoh

1.Menanggapi

permasalahan-permasalahan sederhana yang diberikan guru untuk mengarahkan ke konseb invers dari fungsi Tahap 3 1.Siswa bersama guru

mendefinisikan invers suatu fungsi

2.Guru memberikan contoh soal dan membahas bersama cara mencari invers suatu fungsi

1. Siswa bersama guru mendefinisikan invers suatu fungsi

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat jawaban soal yang telah dibahas bersama

3. Siswa mengerjakan contoh soal yang diberikan oleh guru Tahap 4 1.Guru berkeliling untuk

memfasilitasi kalau ada permasalahan yang ditemukan siswa 2.Guru melakukan

pembenaran-pembenaran jika terjadi kesalahan yang dialami siswa

1. Bertanya untuk soal-soal yang kurang dipahami 2. Membenarkan jawaban

yang salah

Tahap 5 1.Guru memberi beberapa test formatif kepada siswa sebagai evaluasi mengenai materi fungsi invers 2.Guru membahas tes

formatif bersama siswa 3.Guru dan siswa membuat

kesimpulan dari

pembelajaran yang sudah dilakukan

1. Siswa mengerjakan tes formatif

2. Siswa memperbaiki jawaban yang salah 3. Guru dan siswa membuat

kesimpulan dari

pembelajaran yang sudah dilakukan

(25)

11

F. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:

Penelitian yang dilakukan oleh Suprapto, Tri Anjar (2009) yang berjudul “Perbedaan Pemberian Umpan Balik Tunda Dengan Umpan Balik Segera Terhadap Prestasi Membaca Bahasa Inggris Kelas X SMA 3 Salatiga Tahun 2008/2009”. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan prestasi hasil belajar membaca bahasa inggris diantara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan prestasi membaca yang signifikan antara antara siswa yang diajar dengan pemberian umpan balik tunda dan umpan balik segera. Pemberian umpan balik tunda memberikan hasil yang lebih baik daripada pemberian umpan balik segera.

Schroth, M. (1992) melakukan penelitian yang berjudul “The Effects of Delay of Feedback on A Delayed Concept Formation Transfer Task” menunjukkan pemberian umpan balik tunda efektif dan unggul dalam hubungan pembentukan konseb.

Penelitian yang dilakukan oleh Samuels dan Wu (2003) yang berjudul “The Effects of Immediate Feedback on Reading Achievement” menunjukkan siswa dengan pemberian umpan balik segera lebih unggul pada kecakapan membaca. Penelitian ini dilakukan pada 67 siswa pada kelas 4 dan 5 yang dilakukan selama 6 bulan. Pemberian umpan balik segera memotivasi siswa untuk membaca lebih banyak sehingga mendapatkan nilai yang lebih baik.

Penelitian ini dibanding penelitian sebelumnya sedikit berbeda, penelitian sebelumnya dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca pada pelajaran bahasa. Penelitian ini mengukur hasil belajar pada mata pelajaran matematika.

G. Kerangka Berfikir

Keberhasilan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Faktor yang mempengaruhi belajar di antaranya adalah pemberian evaluasi yang bisa dijadikan umpan balik. Pemilihan pemberian evaluasi yang bisa dijadikan umpan balik cukup besar pengaruhnya dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Oleh kerena itu guru harus mengetahui waktu yang tepat untuk memberikan umpan balik. Pemberian umpan balik tunda atau pemberian umpan balik segera yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika yang lebih baik.

Pemberian umpan balik tunda adalah umpan balik yang diberikan paling cepat dua hari setelah tes. Alasan pemberian umpan balik tunda lebih efektif dari umpan balik segera adalah faktor kelelahan pada siswa. Siswa yang baru menyelesaikan tes masih lelah sehingga sehingga apabila diberikan umpan balik setelah tes, siswa tidak akan memberikan perhatian sepenuhnya terhadap umpan balik itu.

(26)

12

Pemberian umpan balik segera adalah umpan balik yang segera diberikan setelah tes selesai dilaksanakan. Pemberian umpan balik segera diusulkan karena alasan faktor yang melatarbelakangi pemunculan tingkah laku yang salah pada tes pertama sudah dilupakan. Alasan yang lain adalah waktu setelah tes dengan pemberian umpan balik yang ditunda dapat terjadi kesalahan yang sama, sehingga sulit menggantikan kesalahan tersebut karena sudah mengakar.

Pemberian umpan balik dalam penelitian ini dilakukan setelah sub topik pada materi tertentu diselesaikan. Penilaian yang dilakukan adalah penilaian formatif yaitu kegiatan penilaian yang bertujuan untuk memberi umpan balik, sehingga hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar.

Adapun skema pembelajaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut

Gambar 2.2: Kerangka berfikir

H. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan kajian teori dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: diduga terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara siswa yang diberi umpan balik tunda dan siswa yang diberi umpan balik segera. Pemberian umpan balik tunda hasil belajar Pemberian umpan balik segera

(27)

13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental semu. Penelitian eksperimental semu digunakan dalam penelitian dimana pengendalian semua variabel sulit atau tidak mungkin dilakukan (Usman dan Akbar, 2009). Penelitian membandingan (perbedaan) hasil belajar matematika antara siswa yang diberi umpan balik tunda dan umpan segera. Penelitian ini akan mengambil kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dimana kelas ini akan diberi umpan balik segera. Kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dimana kelas ini akan diberi umpan balik tunda

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah pemberian umpan balik tunda dan pemberian umpan balik segera dalam pembelajaran matematika. Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika.

Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi pemberian umpan balik tunda, pemberian umpan segera dan hasil belajar matematika. Setiap veriabel tersebut akan didefinisikan sebagai berikut.

1. Pemberian umpan balik tunda didefinisikan secara operasional sebagai umpan balik yang diberikan paling cepat dua hari setelah tes, tetapi bukan misalnya satu bulan setelah tes. Pengukuran proses pemberian umpan balik tunda adalah dengan lembar observasi.

2. Pemberian umpan balik segera didefinisikan secara operasional sebagai umpan balik yang segera diberikan setelah tes selesai dilaksanakan. Pengukuran proses pemberian umpan balik segera adalah dengan lembar observasi.

3. Hasil belajar matematika didefinisikan sebagai hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran matematika disekolah yaitu nilai tes siswa dari evaluasi yang dilakukan oleh guru.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA N 2 Salatiga tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 103 siswa dengan rincian seperti tertera pada Tabel 3.1

(28)

14

Tabel 3.1 Distribusi Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah

1 XI IPA 1 35

2 XI IPA 2 34

3 XI IPA 3 34

Jumlah 103

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling yaitu pengambilan sampel dimana sampling unitnya terdiri dari kelompok (Sugiono, 2011). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2.

D. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Salatiga. Peneliti memilih kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Jumlah siswa untuk kelas XI IPA 1 adalah 35. Jumlah siswa untuk kelas XI IPA 2 adalah 34. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 69 siswa. Penelitian ini mengambil 2 kelas yang akan dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 dan kelas eksperimen adalah kelas XI IPA 2.

E. Desain Penelitian

Adapun desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah two group pretest posttest design. Desain penelitian ini digambarkan dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Desain penelitian

Group Pretes Treatment Postes

K. Kontrol T1 X1 T1ꞌ

K. Eksperimen T2 X2 T2ꞌ

Keterangan :

T1 : Pretes kelas kontrol T2 : Pretes kelas eksperimen T1ꞌ : Postes kelas kontrol T2ꞌ : Postes kelas eksperimen

Pencapaian hasil belajar matematika berupa nilai postes sehingga dapat diketahui umpan balik manakah yang lebih tepat digunakan dalam pembelajaran materi fungsi invers.

(29)

15

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik utama yang dipergunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini observasi dan tes. Observasi digunakan untuk mendapatkan data keterlaksanaan pengajar dalam pemberian perlakuan di kelas, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan sintak yang diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses pemberian umpan balik tunda dan pemberian umpan balik segera.

Tes yang digunakan tes formatif dan tes sumatif. Tes formatif diberikan pada akhir sub topik, tes ini berfungsi untuk memberikan umpan balik yang berguna untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Tes sumatif dalam penelitian ini adalah berupa pretes dan postes. Pengukuran homogenitas kemampuan awal/dasar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan pada nilai pretes. Postes dilakukan untuk mengetahui hasil akhir hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.

G. Instrumen Pengambilan Data

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan soal tes. Lembar observasi dilakukan pada saat pembelajaran dengan pemberian umpan balik tunda dan umpan balik segera. Berikut ini akan disajikan kisi-kisi lembar observasi dengan pemberian umpan balik tunda dan umpan balik segera.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi dengan Pemberian Umpan Balik Tunda Tahap Kegiatan Guru

Tahap 1 1. Memberi salam dan mengecek kesiapan siswa

2. Memberikan gambaran manfaat dan tujuan mempelajari materi fungsi invers dalam kehidupan sehari-hari Tahap 2 1. Membagikan tes formatif dan membahas bersama

2. Siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki jawaban yang salah

Tahap 3 1. Siswa bersama guru mendefinisikan invers suatu fungsi 2. Guru memberikan contoh soal dan membahas bersama

cara mencari invers suatu fungsi

Tahap 4 1. Guru berkeliling untuk memfasilitasi kalau ada permasalahan yang ditemukan siswa

2. Guru melakukan pembenaran-pembenaran jika terjadi kesalahan yang dialami siswa

Tahap 5 1. Guru memberi beberapa test formatif kepada siswa sebagai evaluasi mengenai materi fungsi invers

2. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran yang sudah dilakukan

(30)

16

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Lembar Observasi dengan Pemberian Umpan Balik Segera Tahap Kegiatan Guru

Tahap 1 1. Memberi salam dan mengecek kesiapan siswa

2. Memberikan gambaran manfaat dan tujuan mempelajari materi fungsi invers dalam kehidupan sehari-hari Tahap 2 1. Menggali kemampuan awal siswa dengan memberikan

contoh

Tahap 3 1. Siswa bersama guru mendefinisikan invers suatu fungsi 2. Guru memberikan contoh soal dan membahas bersama

cara mencari invers suatu fungsi

Tahap 4 1. Guru berkeliling untuk memfasilitasi kalau ada permasalahan yang ditemukan siswa

2. Guru melakukan pembenaran-pembenaran jika terjadi kesalahan yang dialami siswa

Tahap 5 1. Guru memberi beberapa test formatif kepada siswa sebagai evaluasi mengenai materi fungsi invers 2. Guru membahas tes formatif bersama siswa

3. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran yang sudah dilakukan

Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengukuran hasil belajar matematika dalam kelompok eksperimen dan kontrol adalah terdiri dari instrument pretes dan instrumen postes. Soal tes disusun oleh penulis sendiri berdasarkan kurikulum dan dikonsultasikan kepada guru bidang studi dan dosen pembimbing. Tes yang digunakan adalah pretes dan postes.

Instrumen pretes untuk mengetahui kemampuan awal sebelum menerima materi fungsi invers dan invers dari fungsi komposisi. Materi tes prasyarat adalah materi yang diberikan sebelum syarat untuk menguasai materi. Hal ini materi tes prasyarat adalah fungsi komposisi yang terdiri dari 25 soal.

Tabel 3.5

Blue Print Soal Pretes Kompetensi

Dasar (KD) Indikator Nomor Soal

Total Soal

Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi

Mendefinisikan fungsi dan

sifat-sifatnya 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 8

Merumuskan suatu fungsi dan aljabar suatu fungsi

9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 16, 8

Menentukan fungsi komposisi dari dua atau tiga fungsi

17,18, 19, 20, 21, 22,

23, 24, 25 9

(31)

17

Instrumen postes untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan, baik dengan pemberian umpan balik tunda maupun umpan balik segera. Postes ini terdiri dari 25 item soal yang berbentuk pilihan ganda.

Tabel 3.6

Blue Print Soal Postes

H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas item yaitu dengan mengkorelasikan item dengan total yang dikorelasikan dengan butirnya (corrected item total correlation). Validitas item digunakan kriteria dari Arikunto (2002) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji pada batas bawah sama dengan 0.200, atau dengan kata lain rxy 0.200. Kriteria

validitas instrumen dapat dilihat berikut ini.

: Validitas Sangat Rendah : Validitas Rendah : Validitas Cukup : Validitas Tinggi : Validitas Sangat Tinggi

Menurut Budi (2006) suatu instrumen dikatakan reliabel bila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur. Hasil penelitian yang diberikan oleh instrumen harus konsisten memberikan jaminan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus alpha cronbach untuk mengestimasi reliabilitas instrumen.

Kompetensi

Dasar (KD) Indikator Nomor Soal

Total Soal Menentukan

komposisi fungsi dari dua fungsi

Mampu menentukan invers

suatu fungsi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12,13 13

Mampu menentukan invers

dari fungsi komposisi 14, 15, 16, 17,18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 12

(32)

18

Kriteria ini untuk menentukan besarnya koefisien menggunakan pedoman dari Budi (2006) sebagai berikut :

: Kurang Reliabel : Agak Reliabel : Cukup Reliabel : Reliabel : Sangat Reliabel a. Hasil try out uji validitas dan reliabilitas butir soal pretes.

1. Hasil try out uji validitas butir soal pretes dapat dilihat pada Tabel 3.7 Tabel 3.7

Hasil Try Out Validitas Butir Soal Pretes di SMA Negeri 1 Salatiga Kelas XI IPA 2 dan di SMA Kristen 1 Salatiga kelas XI IPA 1 Indikator

Empirik R Keterangan

Indikator

Empirik R Keterangan

Soal 1 .000 Tidak Valid Soal 14 .346 Valid

Soal 2 .000 Tidak Valid Soal 15 .000 Tidak Valid

Soal 3 .000 Tidak Valid Soal 16 .242 Valid

Soal 4 .000 Tidak Valid Soal 17 -.081 Tidak Valid

Soal 5 -.151 Tidak Valid Soal 18 .000 Tidak Valid

Soal 6 .842 Valid Soal 19 .200 Valid

Soal 7 .000 Tidak Valid Soal 20 .435 Valid

Soal 8 .187 Tidak Valid Soal 21 .000 Tidak Valid

Soal 9 .224 Valid Soal 22 .351 Valid

Soal 10 -.133 Tidak Valid Soal 23 .732 Valid

Soal 11 .242 Valid Soal 24 .732 Valid

Soal 12 .492 Valid Soal 25 .342 Valid

Soal 13 .711 Valid

Berdasarkan Tabel 3.7terlihat bahwa dari 25 soal pretes hanya 13 soal yang valid dan 12 soal dinyatakan gugur.

2. Hasil try out uji reliabilitas butir soal pretes dapat dilihat pada Tabel 3.8 Tabel 3.8 Reliabilitas Pretes

Cronbach's Alpha N of Items

(33)

19

Berdasarkan teknik Alpha dari Cronbach, nilai reliabilitas yang dapat diterima harus lebih dari 0,60. Dari Tabel dapat di lihat nilai reliabilitasnya 0,831 berarti sangat reliabel.

Penelitian ini akan meggunakan 13 butir soal yang sudah di uji validitas dan reliabilitasnya untuk pretes yang berfungsi mengukur kemampuan awal siswa. Adapun kisi-kisi soal pretes dapat dilihat pada Tabel 3.9

Tabel 3.9 Butir Soal Pretes Yang Valid Kompetensi

Dasar (KD) Indikator Nomor Soal

Total Valid

Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi

Mendefinisikan fungsi dan sifat-sifatnya

1*, 2*, 3*, 4*,

5*, 6, 7*, 8* 1

Merumuskan suatu fungsi dan aljabar suatu fungsi

9, 10*, 11, 12,

13, 14, 15*, 16 6

Menentukan fungsi komposisi dari dua atau tiga fungsi

19, 20, 22, 23,

24, 25 6

TOTAL VALID 13

Keterangan: * = tidak valid

b. Hasil try out uji validitas dan reliabilitas butir soal postes.

1. Hasil try out uji validitas butir soal postes dapat dilihat pada Tabel 3.10 Tabel 3.10

Hasil Try Out Validitas Butir Soal Postes di SMA Negeri Tuntang Kelas XI IPA 2 dan di SMA Kristen 1 Salatiga kelas XI IPA 1 Indikator

Empirik R Keterangan

Indikator

Empirik R Keterangan

Soal 1 .105 Tidak Valid Soal 14 .628 Valid

Soal 2 .456 Valid Soal 15 .513 Valid

Soal 3 .511 Valid Soal 16 .569 Valid

Soal 4 .350 Valid Soal 17 .166 Tidak Valid

Soal 5 -.601 Tidak Valid Soal 18 .526 Valid

Soal 6 .227 Valid Soal 19 .218 Valid

Soal 7 -.713 Tidak Valid Soal 20 .569 Valid

Soal 8 -.722 Tidak Valid Soal 21 .520 Valid

Soal 9 .231 Valid Soal 22 .492 Valid

Soal 10 .553 Valid Soal 23 .176 Tidak Valid

Soal 11 -.703 Tidak Valid Soal 24 .227 Valid

Soal 12 .199 Tidak Valid Soal 25 .000 Tidak Valid

(34)

20

Berdasarkan Tabel 3.10terlihat bahwa dari 25 soal pretes hanya 15 soal yang valid dan 10 soal dinyatakan gugur.

2. Hasil try out uji reliabiltas butir soal pretes dapat dilihat pada Tabel 3.11 Tabel 3.11 Reliabilitas Postes

Berdasarkan teknik Alpha dari Cronbach, nilai reliabilitas yang dapat diterima harus lebih dari 0,60. Dari Tabel dapat di lihat nilai reliabilitasnya 0,895 berarti sangat reliabel.

Penelitian ini akan meggunakan 15 butir soal yang sudah di uji validitas dan reliabilitasnya untuk pretes yang berfungsi mengukur kemampuan awal siswa. Adapun kisi-kisi soal pretes dapat dilihat pada Tabel 3.12

Tabel 3.12 Butir Soal Postes Yang Valid

Keterangan: * = tidak valid I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari analisis proses dan analisis hasil. Analisis proses menggunakan lembar observasi. Analisis hasil meliputi analisis deskriptif dan analisis inferensial.

1. Lembar observasi

Lembar observasi berfungsi untuk mengatahui proses pembelajaran dengan pemberian umpan balik tunda dan umpan balik segera. Kriteria penskoran dalam lembar observasi adalah 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = sangat baik. Dikatakan baik apabila minimal mendapat skor 3 pada setiap tahap pembelajaran.

Cronbach's Alpha N of Items

.895 15

Kompetensi

Dasar (KD) Indikator Nomor Soal

Total Valid

Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi

Mampu menentukan invers suatu fungsi

1*, 2, 3, 4, 5*, 6, ,7*, 8*, 9, 10, 11*, 12*, 13*

6 Mampu menentukan invers

dari fungsi komposisi

14, 15, 16, 17*, 18, 19, 20, 21, 22, 23*, 24, 25*

9

(35)

21

2. Analisis deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil pengukuran variabel yaitu hasil belajar matematika dengan pemberian umpan balik tunda dan pemberian umpan balik segera di SMA N 2 Salatiga. Pendeskripsian hasil pengukuran meliputi mean, standar deviasi, nilai maksimum, dan minimum.

3. Analisis Uji Beda Rata-Rata

Penelitian ada dua subjek yang akan diuji perbedaan rata-ratanya, karena itu analisis inferensial yang digunakan adalah uji beda untuk sampel bebas. Sebelum diuji beda rata-rata, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan Kolmogorof Smirnov. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui datanya berdistribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal merupakan syarat uji parametrik yaitu menggunakan independent sampel t test, sedangkan kalau datanya tidak normal menggunakan uji non parametrik Mann-Whitney U. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan Statistical Package for Sosial Sciences versi 16.00 (SPSS versi 16.00). Analisis inferensial untuk uji beda rata-rata menggunakan hipotesis untuk melihat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara pemberian umpan balik tunda dan umpan balik segera. Adapun hipotesis tersebut adalah sebagai berikut.

: = : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara siswa yang diberi umpan balik tunda dan siswa yang diberi umpan balik segera.

: : Terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara siswa yang diberi umpan balik tunda dan siswa yang diberi umpan balik segera.

(36)
(37)

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Tegalrejo 79, Desa Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga. Penelitian ini mengambil subjek penelitian sebanyak 2 kelas yang akan dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 dan kelas eksperimen adalah kelas XI IPA 2. Jumlah siswa untuk kelas XI IPA 1 adalah 35 dan jumlah siswa untuk kelas XI IPA 2 adalah 34. Daftar jumlah siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Data Subjek Penelitian SMA N 2 Salatiga

Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

Eksperimen 8 26 34

Kontrol 10 25 35

Jumlah 69

B. Proses Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 Maret s.d. 1 Mei, adapun rincian kegiatan akan diuraiakan berikut ini. Durasi jam untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah 3 jam dalam 1 minggu, yang terbagi menjadi 1 x 45 menit dan 2 x 45 menit. Penelitian untuk kelas eksperimen dilaksanakan mulai tanggal 1 April s.d. 30 April, sedangkan untuk kelas kontrol dilaksanakan mulai 27 Maret s.d. 1 Mei. Kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 dimana kelas ini akan diberi umpan balik tunda. Kelas kontrol dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 dimana kelas ini akan diberi umpan balik segera.

Penelitian ini menggunakan lembar observasi yang bertujuan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran dengan pemberian umpan balik tunda dan pemberian umpan balik segera. Lembar observasi disusun berdasarkan sintak umpan balik tunda dan umpan balik segera. Dikatakan baik apabila dalam proses pembelajaran peneliti telah melakukan tahap-tahap sesuai sintak yang ada.

Hasil observasi selama tujuh pertemuan pada kelas eksperimen tentang tahap-tahap pemberian umpan balik tunda tersaji pada Tabel 4.2. Kriteria penskoran adalah 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = sangat baik. Dikatakan baik apabila minimal mendapat skor 3 pada setiap tahap.

(38)

24

Tabel 4.2 Hasil Observasi Kelas Eksperimen

Tahap Kegiatan Skor Pertemuan Ke Keterangan

1, 2 dan 3 4, 5, 6, dan 7 Tahap 1 1.Memberi salam dan

mengecek kesiapan siswa

2.Memberikan gambaran manfaat dan tujuan mempelajari materi fungsi invers dalam kehidupan sehari-hari 4 3 4 3 Tes formatif 1 dilakukan pada pertemuan kedua dan dibahas pada pertemuan ketiga Tes formatif 2 dilakukan pada pertemuan keenam dan dibahas pada pertemuan ketujuh Tahap 2 1. Membagikan tes

formatif dan membahas bersama 2. Siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki jawaban yang salah 4 4 4 4

Tahap 3 1. Siswa bersama guru mendefinisikan invers suatu fungsi

2. Guru memberikan contoh soal dan membahas bersama cara mencari invers suatu fungsi

3

4

4

4

Tahap 4 1. Guru berkeliling untuk memfasilitasi kalau ada permasalahan yang ditemukan siswa 2. Guru melakukan pembenaran-pembenaran jika terjadi kesalahan yang dialami siswa

4

3

4

4

Tahap 5 1. Guru memberi beberapa test formatif kepada siswa sebagai evaluasi mengenai materi fungsi invers 2. Guru dan siswa

membuat kesimpulan dari pembelajaran yang sudah dilakukan

4

3

4

(39)

25

Pada Tabel 4.2 hasil observasi pembelajaran kelas eksperimen (kelas dengan pemberian umpan balik tunda) menunjukkan guru sudah memenuhi kriteria yang baik, terbukti dengan pencapaian skor antara 3 dan 4.

Hasil observasi selama tujuh pertemuan pada kelas kontrol tentang tahap-tahap pemberian umpan balik segera tersaji pada Tabel 4.3

Kriteria penskoran adalah 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = sangat baik. Dikatakan baik apabila minimal mendapat skor 3 pada setiap tahap.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Kelas Kontrol

Tahap Kegiatan Skor Pertemuan Ke Keterangan 1, 2 dan 3 4, 5, 6, dan 7 Tahap 1 1.Memberi salam dan

mengecek kesiapan siswa 2.Memberikan gambaran

manfaat dan tujuan mempelajari materi fungsi invers dalam kehidupan sehari-hari 4 3 4 3 Tes formatif 1 dilakukan pada pertemuan ketiga. Hasil tes formatif ini langsung dibahas pada saat itu dan selanjutnya siswa diberi umpan balik segera berkenaan dengan kesalahan yang mereka lakukan. Tes formatif 2 dilakukan pada pertemuan ketujuh. Hasil tes formatif ini langsung dibahas pada saat itu dan selanjutnya siswa diberi umpan balik segera berkenaan Tahap 2 1. Menggali kemampuan

awal siswa dengan memberikan contoh

4 4

Tahap 3 1. Siswa bersama guru mendefinisikan invers suatu fungsi

2. Guru memberikan contoh soal dan membahas bersama cara mencari invers suatu fungsi

3

4

4

4

Tahap 4 1. Guru berkeliling untuk memfasilitasi kalau ada permasalahan yang ditemukan siswa 2. Guru melakukan

pembenaran-pembenaran jika terjadi kesalahan yang dialami siswa

4

3

4

4

Tahap 5 1.Guru memberi beberapa test formatif kepada siswa sebagai evaluasi mengenai

(40)

26

materi fungsi invers 2.Guru membahas tes

formatif bersama siswa 3.Siswa diberi kesempatan

untuk memperbaiki jawaban yang salah 4.Guru dan siswa membuat

kesimpulan dari

pembelajaran yang sudah dilakukan 4 4 3 4 4 4 dengan kesalahan yang mereka lakukan.

Pada Tabel 4.3 hasil observasi pembelajaran kelas kontrol (kelas dengan pemberian umpan balik segera) menunjukkan guru sudah memenuhi kriteria yang baik, terbukti dengan pencapaian skor antara 3 dan 4. Proses pelaksanaan pembelajaran akan diuraikan berikut ini.

C. Analisis Data Tahap Awal

Penelitian eksperimen, khususnya penelitian eksperimen semu perlu dilihat keadaan awal sebelum perlakuan. Pretes sangat penting untuk mengetahui keadaan awal subjek penelitian. Pretes dilakukan untuk kedua kelompok, baik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretes dilakukan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa berkenaan dengan bahan pelajaran yang akan diberikan dan untuk mengukur homogenitas kemampuan awal siswa sehingga penelitian dapat dilanjutkan. Soal yang diberikan untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen berjumlah 13 butir soal pilihan ganda yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil pretes akan dianalisis melalui 2 tahap, yaitu 1) tahap deskripsi data; 2) tahap uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil dari pretes antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sebagai berikut

1. Analisis Deskriptif Pretes

Pengujian deskriptif data nilai pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0. Hasilnya tersaji pada Tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Pretes

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kelas Kontrol 35 45.00 92.00 68.3714 15.12125 Kelas Eksperimen 34 46.00 92.00 70.4706 11.48975 Valid N (listwise) 34

(41)

27

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat nilai minimal untuk kelas kontrol adalah 45 dan kelas eksperimen adalah 46. Nilai maksimal untuk kelas kontrol adalah 92 dan kelas eksperimen adalah 92. Kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai maksimum yang sama. Nilai rata-rata untuk kelas konrol adalah 68,37 dan kelas eksperimen adalah 70,47. Standar deviasi untuk kelas kontrol adalah 15,12 dan kelas eksperimen adalah 11,48.

2. Analisis Uji Prasyarat Data Pretes Hasil Belajar

Uji Prasyarat tahap awal data pretes meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis.

a. Uji Normalitas Data nilai pretes

Uji Normalitas data pretes menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Pengambilan keputusan untuk menentukan normalitas data adalah dengan melihat nilai signifikan. Data berdistribusi normal jika nilai signifikan > 0.05.

i.Uji Normalitas Data Nilai Kelas Kontrol

Hasil uji normalitas data nilai kelas kontrol. Hasilnya tersaji pada Tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Nilai Kelas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kelas Kontrol

N 35

Normal Parametersa Mean 68.3714

Std. Deviation 1.51212E1

Most Extreme Differences Absolute .200

Positive .200

Negative -.150

Kolmogorov-Smirnov Z 1.186

Asymp. Sig. (2-tailed) .120

a. Test distribution is Normal.

Tabel 4.5 adalah tabel kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui normalitas data. Pengambilan keputusan apakah data berdistribusi normal atau tidak normal dapat melihat nilai signifikan (sig.). Nilai Sig.

(42)

28

(2-tailed) = 0.120 > 0.05, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

Gambaran visual kenormalan data nilai pretes untuk kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 4.1

Gambar 4.1. Distribusi normalitas pretes kelas kontrol ii. Uji Normalitas Data Nilai Kelas Eksperimen

Hasil uji normalitas data nilai kelas eksperimen. Hasilnya tersaji pada Tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Nilai Kelas Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kelas Eksperimen

N 34

Normal Parametersa Mean 70.4706

Std. Deviation 11.48975

Most Extreme Differences Absolute .156

Positive .122

Negative -.156

Kolmogorov-Smirnov Z .911

Asymp. Sig. (2-tailed) .378

a. Test distribution is Normal.

Tabel 4.6 adalah tabel one sample kolmogorov-Smirnov test untuk mengetahui normalitas data. Pengambilan keputusan apakah data berdistribusi normal atau tidak normal dapat melihat nilai signifikan (sig.). Nilai Sig. (2-tailed) = 0.378 > 0.05, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

(43)

29

Gambaran visual kenormalan data nilai postes untuk kelas eksperimen dapat dilihat pada Gambar 4.2

Gambar 4.2. Distribusi normalitas pretes kelas eksperimen b. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Analisis homogenitas digunakan untuk mengetahui kedua kelompok memiliki tingkat varians data nilai yang sama. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0. dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.7

Tabel 4.7

Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil Belajar Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F 3.094 Sig. .083 t-test for Equality of Means T -.648 -.650 Df 67 63.364 Sig. (2-tailed) .519 .518 Mean Difference -2.09916 -2.09916 Std. Error Difference 3.24 3.22733 95% Confidence Interval of the Difference Lower -8.5663 -8.54775 Upper 4.368 4.34943

Interpretasi tabel, dari tabel dapat dilihat pada uji levene signifikansi = 0,083 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki variansi yang sama berarti kedua kelas homogen.Pada tabel t-tes dapat dilihat signifikan = 0,519 > 0,05. Hal ini menunjukkan tidak

(44)

30

terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kedua kelas. Berarti kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama dan dapat dilanjutkan dalam penelitian sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen.

D. Analisis Data Tahap Akhir

Analisis data tahap akhir sama dengan analisis data tahap awal. Analisis data tahap awal dilakukan untuk menganalisis data hasil pretes, sedangkan analisis data tahap akhir dilakukan untuk menganalisis data hasil postes. Postes dilakukan untuk kedua kelompok, baik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes yang dilakukan adalah tes sumatif yang berfungsi untuk mengetahui hasil belajar siswa. Soal yang diberikan untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen berjumlah 15 butir soal pilihan ganda yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil postes akan dianalisis melalui 2 tahap, yaitu 1) tahap deskripsi data; 2) tahap uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas; 3) tahap uji hipotesis . Hasil dari postes antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sebagai berikut ini.

1. Analisis Deskriptif Postes

Pengujian deskriptif data nilai postes kelas konrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0. Hasil pengujian deskriptif tersaji pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Analisis Deskriptif Postes

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Kelas Kontrol 35 47.00 93.00 62.4857 13.57630

Kelas Eksperimen 34 27.00 93.00 77.5000 15.19220

Valid N (listwise) 34

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat nilai minimal untuk kelas kontrol adalah 47 dan kelas eksperimen adalah 27. Nilai maksimal untuk kelas kontrol adalah 93 dan kelas eksperimen adalah 93. Kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai maksimum yang sama. Nilai rata-rata untuk kelas konrol adalah 62,49 dan kelas eksperimen adalah 77,50. Kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibanding kelas eksperimen. Standar deviasi untuk kelas kontrol adalah 13,57 dan kelas eksperimen adalah 15,19.

(45)

31

2. Analisis Uji Prasyarat Data Postes Hasil Belajar

Uji Prasyarat tahap awal data postes meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis.

a. Uji Normalitas Data nilai postes

Uji Normalitas data postes menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Pengambilan keputusan untuk menentukan normalitas data adalah dengan melihat nilai signifikan. Data berdistribusi normal jika nilai signifikan > 0.05.

i.Uji Normalitas Data Nilai Kelas Kontrol

Hasil uji normalitas data nilai kelas kontrol tersaji pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Nilai Kelas Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kelas Konrol

N 35

Normal Parametersa Mean 62.4857

Std. Deviation 13.57630

Most Extreme Differences Absolute .186

Positive .186

Negative -.127

Kolmogorov-Smirnov Z 1.102

Asymp. Sig. (2-tailed) .176

a. Test distribution is Normal.

Tabel 4.9 adalah tabel one sample kolmogorov-Smirnov test untuk mengetahui normalitas data. Pengambilan keputusan apakah data berdistribusi normal atau tidak normal dapat melihat nilai signifikan (sig.). Nilai Sig. (2-tailed) = 0.176 > 0.05, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

Gambar

Gambar 2.1: kedudukan umpan balik
Tabel 2.1 Penerapan Pembelajaran dengan Umpan Balik Tunda
Tabel 2.2 Penerapan Pembelajaran dengan Umpan Balik Segera
Gambar 2.2: Kerangka berfikir  H.  Perumusan Hipotesis
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran melalui pemberian tugas terstruktur dengan umpan balik dan

 Untuk mendapatkan umpan balik, pembahasan dan tindaklanjut terhadap umpan balik masyarakat terhadap mutu dan kepuasan adalah dengan cara pengumpulan informasi

Cara mendapatkan umpan balik, pembahasan dan tindak lanjut terhadap umpan balik masyarakat tentang mutu dan kepuasan adalah cara pengumpulan informasi dalam

Cara mendapatkan umpan balik, pembahasan dan tindak lanjut terhadap umpan balik masyarakat tentang mutu dan kepuasan adalah cara pengumpulan informasi dalam

Pemberian Rekomendasi Penilaian dan Umpan Balik

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan pemberian umpan balik positif dengan siswa yang diajar dengan model

Sesuai dengan hasil analisis data yang telah dilakukan, dua kesimpulan pokok dari penelitian ini adalah (1) pemberian umpan balik positif dan umpan balik

Hasil analisis data menunjukkan perbedaan kualitas hasil belajar antara ketiga kelompok siswa yang diberi perlakuan umpan balik terhadap pemberian tugas terstruktur pada kompetensi