• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II )"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Kalimantan Timur Triwulan II-2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 141,1 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 121,7 triliun.

 Kinerja ekonomi Kalimantan Timur Triwulan II-2015 yang diukur berdasarkan perkembangan PDRB pada triwulan II-2015 dibanding triwulan I-2015 tumbuh positif 0,62 persen (q-to-q) namun apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2014 mengalami kontraksi sebesar negatif 0,25 persen (y-on-y). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur Semester I-2015 dibandingkan dengan Semester I-2014 mengalami kontraksi sebesar negatif 0,28 persen (c-to-c).

 Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi triwulan II-2015 secara y-on-y dipengaruhi oleh penurunan kinerja Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian yang terkoreksi sebesar negatif 2,99 persen dan Industri Pengolahan yang juga terkoreksi sebesar negatif 3,03 persen, meskipun Lapangan Usaha lainnya menunjukkan trend positif. Dari sisi pengeluaran dipengaruhi oleh komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami koreksi cukup signifikan sebesar negatif 11,55 persen

N o . 0 5 7 / 0 8 / 6 4 / T h . X V I I I , 5 A g u s t u s 2 0 1 5

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II - 2015

1)

EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II - 2015 :

PERTUMBUHAN

Y ON Y

: -0,25 PERSEN dan

Q TO Q

: 0,62 PERSEN

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Semester I-2015 (c-to-c)

Perekonomian Kalimantan Timur Semester I-2015 mengalami kontraksi sebesar negatif 0,28 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh kinerja lapangan usaha dominan yang mengalami kontraksi yaitu Pertambangan dan Penggalian terkoreksi sebesar negatif 2,07 persen dan Industri Pengolahan sebesar negatif 4,71 persen. Sebaliknya Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 46,34 persen.

1Termasuk Prov. Kalimantan Utara

(2)

Struktur perekonomian Kalimantan Timur menurut lapangan usaha hingga pertengahan tahun 2015 (Semester I-2015) masih didominasi oleh dua lapangan usaha utama yaitu Pertambangan dan Penggalian (43,08 persen) serta Industri Pengolahan (19,40 persen).

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur Semester I-2015, Lapangan Usaha yang memberi andil negatif yaitu Pertambangan dan Penggalian sebesar minus 1,03 persen dan Industri Pengolahan sebesar minus 0,90 persen. Sebaliknya yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 0,39 persen, diikuti Administrasi Pemerintah sebesar 0,29 persen dan Kontruksi sebesar 0,24 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan II-2014 (y-on-y)

Kinerja ekonomi Kalimantan Timur hingga saat ini masih mengalami kelesuan, seiring dengan kondisi perekonomian global yang masih terus dibayang-bayangi situasi yang tidak menentu, khususnya masih melemahnya beberapa harga komoditas pertambangan (minyak mentah dan batubara). Kelesuan ini tergambar dari laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan II-2015 yang mengalami kontraksi -0,25 persen dibanding Triwulan II-2014 (y-on-y).

Jika diamati menurut lapangan usaha, laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 dipengaruhi oleh penurunan kinerja lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang mengalami koreksi sebesar negatif 2,99 persen, diikuti penurunan kinerja Industri Pengolahan yang terkoreksi sebesar negatif 3,03 persen. Kedua lapangan usaha ini

memberikan andil yang cukup besar dalam

penyusunan PDRB Kalimantan Timur yaitu 62,48 persen. Meskipun lapangan usaha lainnya cenderung

tumbuh positif, hal tersebut belum mampu

mengangkat pertumbuhan ekonomi Kaltim. Sebagai gambaran, pada triwulan ini lapangan usaha yang tumbuh positif diantaranya Pengadaan Listrik dan Gas dengan pertumbuhan sebesar 45,33 persen, tertinggi dibanding lapangan usaha lainnya. Diikuti Lapangan usaha Administrasi Pemerintah tumbuh sebesar 20,68 persen. Khusus lapangan Pertanian tumbuh sebesar

6,19 persen yang didorong oleh kinerja tanaman pangan sebagai dampak adanya pergeseran musim panen raya tanaman padi beberapa daerah di Kalimantan Timur.

43.08 19.40 8.74 8.75 (2.99) (3.03) 3.28 6.19 (10.00) 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00

Pertambangan Industri Konstruksi Pertanian

Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha, Triw.2-2015 (y-on-y)

Distribusi Laju Pertumbuhan

(1.48) (0.57) 0.43 0.41 0.24 0.22 0.16 0.34 Pertambangan Industri Pertanian Adm.Pemerintah Konstruksi Jasa Pendidikan Transportasi Lainnya

Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha, Triw.2-2015 (y-on-y)

(3)

Sementara itu, jika diamati sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 secara y-on-y, ternyata sumber pertumbuhan tertinggi pada triwulan ini berasal dari lapangan usaha Pertanian sebesar 0,43 persen, diikuti lapangan usaha Administrasi Pemerintahan sebesar 0,41 persen, Konstruksi sebesar 0,24 persen dan Jasa Pendidikan sebesar 0,22 persen. Selanjutnya lapangan usaha yang menyebabkan terperosoknya pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 adalah lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian dan lapangan usaha Industri Pengolahan dengan andil masing-masing -1,48 persen dan -0,57 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan I-2015 (q-to-q)

Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 tumbuh positif 0,62 persen setelah pada Triwulan I-2015 mengalami kontraksi sebesar negatif 3,45 persen (q-to-q). Hal ini dipengaruhi oleh adanya kecenderungan penurunan pada salah satu Lapangan Usaha yang memberi andil cukup besar dalam perekonomian Kalimantan Timur yaitu Pertambangan dan Penggalian yang

terkoreksi sebesar negatif 1,71 persen, sebagai dampak merosotnya kinerja Pertambangan Batubara sebesar negatif 2,66 persen. Sebaliknya lapangan usaha lainnya pada umumnya menunjukkan pergerakan yang positif, dimana lapangan usaha Administrasi Pemerintah tumbuh 16,26 persen dan tertinggi dibanding lapangan usaha lainnya.

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Kumulatif Semester I-2015 (c-to-c)

Dari sisi pengeluaran, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi hingga Triwulan II-2015 terkoreksi sebesar negatif 0,28 persen (c-to-c) dipengaruhi oleh merosotnya kinerja komponen Ekspor Luar Negeri sebesar negatif 7,48 persen. Selanjutnya Komponen Perubahan Inventori juga mengalami kontraksi sebesar negatif 31,10 persen diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar negatif 2,36 persen. Sebaliknya komponen Net Ekspor Antar Daerah tumbuh signifikan sebesar 91,09 persen diikuti oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 14,59 persen. Meskipun beberapa komponen dari sisi pengeluaran tumbuh positif, namun secara keseluruhan belum mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi selama Semester I-2015 ini. Karena ekspor luar negeri begitu mendominasi perekonomian Kaltim. Terlihat dari struktur Ekonomi Kalimantan Timur Semester I- 2015 yaitu Komponen Ekpor Luar Negeri (55,54 persen), diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (30,47 persen) dan Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga sebesar 17,77 persen.

Grafik 3. Pertumbuhan PDB q to q

Menurut Lapangan Usaha

(8.00) (6.00) (4.00) (2.00) 2.00 4.00 6.00 8.00

Triw.2'14 Triw.3'14 Triw.4'14 Triw.1'15 Triw.2'15 Grafik 3. Pertumbuhan PDRB Secara Q-to-Q

PDRB Pertanian Pertambangan Industri Konstruksi

(4)

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur Semester I-2015, Komponen Net Ekspor Antar Daerah memberikan kontribusi terbesar (6,01 persen) dan PMTB (1,08 persen), sayangnya kontribusi tersebut tergerus oleh Impor Luar Negeri (2,64 persen) dan Ekspor Luar Negeri yang berkontribusi negatif 4,73 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan II-2014 (y-on-y)

Dari sisi pengeluaran, kinerja ekonomi

Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 yang terkoreksi sebesar negatif 0,25 persen dibandingkan triwulan II-2014 lebih dipengaruhi oleh anjloknya pertumbuhan komponen Ekspor Luar Negeri yang terkoreksi negatif 11,55 persen, karena komponen ini berkontribusi cukup besar pada PDRB Kaltim. Sebaliknya komponen lainnya cenderung tumbuh positif, dimana komponen Net Ekspor Antar Daerah

tumbuh signifikan sebesar 133,34 persen. Kondisi ini mengindikasikan bahwa Kaltim mengalami surplus perdagangan yang dilakukan dengan provinsi lain di Indonesia pada Triwulan II-2015 ini.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 dari sisi pengeluaran, komponen Net Ekspor Antar Daerah memberi andil sebesar 6,92 persen. Sebaliknya komponen Ekspor Luar Negeri memberi andil negatif 7,32 persen, sehingga semakin menarik pertumbuhan ekonomi Kaltim ke level bawah (negatif).

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan I-2015 (q-to-q)

Ekonomi Kalimantan Timur triwulan II-2015 tumbuh positif 0,62 persen setelah pada

triwulan sebelumnya mengalami kontraksi

sebesar negatif 3,45 persen (q-to-q). Hal ini didorong oleh peningkatan yang signifikan pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 103,67 persen dan komponen Perubahan Inventori sebesar 92,66 persen. Sebaliknya komponen yang punya peranan besar dalam

penghitungan PDRB dari sisi pengeluaran, yaitu komponen Ekspor Luar Negeri mengalami koreksi sebesar negatif 7,56 persen, sama halnya dengan komponen Net Ekspor Antar Daerah terkoreksi sebesar negatif 6,98 persen. 55.54 30.47 17.77 3.41 (11.55) 3.05 1.53 12.09 (12.00) (8.00) (4.00) 4.00 8.00 12.00 16.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 Ekspor LN PMTB K.RT K.Pem

Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen, Triwulan II-2015 (y-on-y)

Distribusi Laju (15.00) (10.00) (5.00) 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00

Triw.1-14 Triw.2-14 Triw.3-14 Triw.4-14 Triw.1-15 Triw.2-15 Grafik 5. Pertumbuhan PDRB Secara Q-to-Q

(5)

C.

PDRB PULAU KALIMANTAN

Dilihat kinerja ekonomi di Pulau Kalimantan secara umum pada Triwulan II- 2015 tumbuh 1,48 persen dibandingkan triwulan II-2014 (y-on-y). Sama halnya jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q),

kinerja ekonomi Pulau Kalimantan tumbuh 1,41 persen. Diamati secara spasial, pertumbuhan ekonomi dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya menempatkan Kalimantan Tengah dengan pertumbuhan tertinggi dibanding wilayah lainnya di Pulau Kalimantan yaitu sebesar 6,98 persen, diikuti Kalimantan Barat (4,01 persen) dan Kalimantan Selatan (3,18 persen), sebaliknya Kalimantan Timur mengalami kontraksi sebesar negatif 0,25 persen. Namun jika dilihat struktur perekonomian Pulau Kalimantan pada Triwulan II-2015 didominasi oleh Kalimantan Timur sebesar 59,57 persen, diikuti Kalimantan Selatan sebesar 15,14 persen, Kalimantan Barat sebesar 14,77 persen dan Kalimantan Tengah sebesar 10,51 persen.

. (0.30) 0.14 7.92 0.62 4.01 6.98 3.18 (0.25) (1.00) 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00

Kal-Bar Kal-Teng Kal-Sel Kal-Tim

Grafik 6. Laju Pertumbuhan Ekonomi Pulau Kalimantan, Triwulan II-2015

Q-to-Q Y-on-Y Kal-Bar; 14.77% Kal-Teng; 10.51% Kal-Sel; 15.14% Kal-Tim; 59.57%

Grafik 7. Struktur Ekonomi Pulau Kalimantan, Triwulan II-2015

(6)

Tabel 1

PDRB Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Triw.II-2014 Triw.I-2015 Triw.II-2015 Triw.II-2014 Triw.I-2015 Triw.II-2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 11.574,3 11.977,1 12.349,5 8.562,8 8.939,5 9.092,7

B Pertambangan dan Penggalian 69.126,9 61.947,7 60.810,7 60.728,2 59.936,6 58.914,1

C Industri Pengolahan 26.857,9 25.620,8 27.375,7 23.184,7 21.609,7 22.481,2

D Pengadaan Listrik , Gas 33,0 45,1 58,8 38,6 54,7 56,0

E Pengadaan Air 57,8 59,4 60,9 53,4 54,5 55,1

F Konstruksi 11.136,9 12.253,4 12.333,9 8.848,1 9.114,6 9.137,9

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7.437,9 7.487,1 7.775,3 6.408,8 6.294,2 6.413,2

H Transportasi dan Pergudangan 4.784,4 5.199,6 5.427,2 3.617,4 3.724,3 3.814,9

I Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 1.118,4 1.223,0 1.273,9 881,3 908,7 935,1

J Informasi dan Komunikasi 1.690,1 1.773,3 1.861,8 1.672,3 1.802,9 1.861,6

K Jasa Keuangan 2.110,5 2.270,6 2.170,5 1.698,2 1.759,3 1.668,9

L Real Estate 1.187,2 1.301,1 1.311,9 1.056,9 1.092,2 1.098,0

M,N Jasa Perusahaan 316,1 327,3 321,2 262,0 259,0 256,4

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 3.053,8 3.454,6 4.178,2 2.447,6 2.540,7 2.953,7

P Jasa Pendidikan 1.761,0 2.139,8 2.255,8 1.487,7 1.710,1 1.759,2

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 659,3 783,9 835,3 575,7 632,7 661,3

R,S

,T,U Jasa Lainnya 609,6 697,6 744,6 509,4 544,7 566,7

(7)

Tabel 2

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Triwulan II Tahun 2015 (Persen)

Lapangan Usaha

Q-to-Q Y-on-Y Pertumbuhan Sumber Y-on-Y Triw.1-2015 Triw.2-2015 Triw.2-2014 Triw.2-2015 Triw.2-2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.48 1.71 3,93 6,19 0,43

B Pertambangan dan Penggalian (5,45) (1,71) (3,87) (2.99) (1,48)

C Industri Pengolahan (0,79) 4,03 6,39 (3,03) (0,57)

D Pengadaan Listrik , Gas (10,12) 2,38 2,21 45,33 0,01

E Pengadaan Air 0.91 1,24 4,55 3,15 0,00

F Konstruksi (4.90) 0,26 5,48 3.28 0,24

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (1.79) 1,89 3,11 0,07 0,00

H Transportasi dan Pergudangan (1.68) 2,43 7,88 5,46 0,16

I Penyedia Akomodasi dan Makan Minum (0.26) 2,91 4,30 6,10 0,04

J Informasi dan Komunikasi 2.03 3,25 8.83 11,32 0,16

K Jasa Keuangan (0.97) (5,13) 2,67 (1,73) (0,02)

L Real Estate 0.25 0.53 8.47 3,88 0,03

M,N Jasa Perusahaan (4.35) (1,02) 10,76 (2,15) (0,00)

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (7,01) 16,26 8,23 20,68 0,41

P Jasa Pendidikan (0.65) 2,87 16,89 18,25 0,22

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.10 4,51 10,89 14,87 0,07

R,S,

T,U Jasa Lainnya 1.87 4,03 5,78 11,24 0,05

(8)

Tabel 3

Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014 dan Triwulan I-II Tahun2015

(Persen)

Lapangan Usaha 2014

2015

Triw. I Triw. II

(1) (2) (3) (4)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 7,96 8,66 8,75

B Pertambangan dan Penggalian 47,98 44,70 43,08

C Industri Pengolahan 18,45 18,49 19,40

D Pengadaan Listrik , Gas 0,02 0,03 0,04

E Pengadaan Air 0,04 0,04 0,04

F Konstruksi 8,00 8,84 8,74

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5,14 5,40 5,51

H Transportasi dan Pergudangan 3,38 3,75 3,75

I Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 0,79 0,88 0,90

J Informasi dan Komunikasi 1,18 1,28 1,32

K Jasa Keuangan 1,48 1,64 1,54

L Real Estate 0,84 0,94 0,93

M,N Jasa Perusahaan 0,22 0,24 0,23

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2,29 2,49 2,96

P Jasa Pendidikan 1,31 1,54 1,60

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,48 0,57 0,59

R,S,

T,U Jasa Lainnya 0,43 0,50 0,53

(9)

Tabel 4

PDRB Menurut Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (Miliar Rupiah)

Komponen

Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Triw.II-2014 Triw.I-2015 Triw.II-2015 Triw.II-2014 Triw.I-2015 Triw.II-2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 23.070,7 24.694,3 25.014,3 18.240,1 18.416,3 18.519,1

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 549,9 533,8 635,2 431.6 385,7 457,3

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4.879,9 2.934,9 6.599,1 3.882,7 2.136,8 4.351,9

4 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 39.237,9 41.123,1 44.120,4 33.774,8 32.888,7 34.806,6

5 Perubahan Inventori 4.584,9 1.384,8 2.663,8 2.306,6 995,6 1.918,2

6 Ekspor Luar Negeri 96.058,8 81.523,5 73.823,4 77.355,0 74.017,0 68.418,4

7 Impor Luar Negeri 31.597,2 24.697,1 24.266,7 20.294,5 23.757,8 21.532,4

8 Net Ekspor Antar Daerah 6.730,0 11.083,9 12.555,6 6.337,0 15.896,0 14.787,1

(10)

Tabel 5

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Triwulan II Tahun 2015 (Persen)

Komponen

Q-to-Q Y-on-Y Pertumbuhan Sumber Y-on-Y Triw.1-2015 Triw.2-2015 Triw.2-2014 Triw.2-2015 Triw.2-2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga (2,15) 0,56 6,17 1,53 0,23

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT (2,00) 18,54 15,81 5,93 0,02

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (81,56) 103,67 (4,81) 12,09 0,38

4 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (3,00) 5,83 8,31 3,05 0,85

5 Perubahan Inventori 151,55 92,66 3,06 (16,84) (0,32)

6 Ekspor Luar Negeri (5,79) (7,56) (12,40) (11,55) (7,32)

7 Impor Luar Negeri 0,57 (9,37) (10,42) 6,10 1,01

8 Net Ekspor Antar Daerah 202,17 (6,98) 1.811,77 133,34 6,92

(11)

Tabel 6

Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2014 Triwulan I-II Tahun 2015

(Persen)

Komponen 2014 2015

Triw. I Triw. II

(1) (2) (3) (4)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 16,30 17,82 17,72

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,37 0,39 0,45

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 5,16 2,12 4,68

4 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 27,14 29,67 31,26

5 Perubahan Inventori 2,24 1,00 1,89

6 Ekspor Luar Negeri 65,24 58,83 52,30

7 Impor Luar Negeri 20,74 17,82 17,19

8 Net Ekspor Antar Daerah 4,28 8,00 8,90

(12)

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi:

Aden Gultom

(Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur)

UB. Samiran

(Kabid. Neraca Wilayah dan Analisis Statistik)

Telepon: (0541) 732793; Fax: (0541) 201121

E-mail:

bps6400@bps.go.id, neraca6400@bps.go.id

Gambar

Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa  Lapangan Usaha, Triw.2-2015 (y-on-y)
Grafik 3. Pertumbuhan PDB q to q  Menurut Lapangan Usaha
Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen, Triwulan II-2015 (y-on-y)
Grafik 6. Laju Pertumbuhan Ekonomi Pulau  Kalimantan, Triwulan II-2015

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi fakta di sekolah MIN 25 Aceh Besar berdasarkan hasil observasi terlihat bahwa guru kebih cenderung hanya memfokuskan perhatian pada aspek pengetahuan

Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai dalam Rusman (2012 : 62) bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, adalah sebagai berikut:

bahwa sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Bupati Cirebon Nomor 60 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Keija Sekretariat Daerah , Sekretariat DPRD dan

Naskah randai yang dijadikan sebagai objek penelitian dalam tulisan ini adalah Sabai Nan Aluih karya Wisran Hadi dan “Sabai Nan Haluih” karya Musra Dahrizal.. sebagai

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Dukungan Suami dengan Pemberian ASI Eksklusif

Menurut comsky terdapat 4 penggolongan dalam aturan produksi, yang termasuk pada kategori Context sensitive: Panjang string ruas kiri harus lebih kecil atau sama dengan ruas

Sedangkan 4 kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi pada kelompok Perumahan, air, listrik,gas dan bahan bakar sebesar 0,81

Saya melakukan komunikasi dengan pihak sekolah mengenai prestasi belajar anak, kegiatan di sekolah, fasilitas sekolah, atau hal yang lainnya.. Saya mengkomunikasikan harapan