OLEH :
OLEH :
KEPALA BIRO ORGANISASI
KEPALA BIRO ORGANISASI
KEBIJAKAN PENATAAN
KEBIJAKAN PENATAAN
LEMBAGA LAIN
LEMBAGA LAIN
KELEMBAGAAN DAERAH
KELEMBAGAAN DAERAH
KEBIJAKAN
PENATAAN
KELEMBAGAA
N DAERAH
RIGHTSIZING
RIGHTSIZING
PENGEMBANGAN
ORGANISASI YANG
PROPORSIONAL,
DATAR,TRANSPARAN
HIERARKI YANG
PENDEK,
TERDESENTRALI SASI
•
VISI, MISI, STRATEGI
•
KEWENANGAN
•
KARAKTERISTIK, POTENSI
•
KEBUTUHAN NYATA
•
KEMAMPUAN KEUANGAN
•
KETERSEDIAAN SDM
•
PENGEMBANGAN POLA
KERJA SAMA
PP 41/2007
PP 41/2007
3
PP 8/2003
Psl. 60 s.d Psl. 68, Psl. 66
serta Psl 120,Mengatur
keberadaan Perangkat
Daerah:
• Sekretariat Daerah;
• Dinas Daerah;
• Lembaga Teknis Daerah;
• Camat;
• Satuan Polisi Pamong
Praja
PP 41 / 2007
PP 41 / 2007
•Psl. 120 s.d Psl. 128:
•Perangkat Daerah Provinsi:
• Sekretariat Daerah;
• Sekretariat DPRD;
• Dinas Daerah;
• Lembaga Teknis Daerah;
•Perangkat Daerah Kab/Kota:
• Sekretariat Daerah;
• Sekretariat DPRD;
• Dinas Daerah;
• Lembaga Teknis Daerah;
• Kecamatan;
• Kelurahan.
UU 22/1999
UU 32/2004
UU 32/2004
KETENTUAN-KETENTUAN MENGENAI
DALAM UNDANG UNDANG PEMERINTAHAN DAERAH
ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN
ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN
URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT
(Mutlak urusan Pusat)
CONCURRENT
(Urusan bersama
Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)
PILIHAN/OPTIONAL
(Sektor Unggulan)
WAJIB/OBLIGATORY
(Pelayanan Dasar)
-
Pertahanan
-
Keamanan
-
Moneter
Contoh: kesehatan,
pendidikan, lingkungan
Contoh: pertanian,
Urusan Wajib dan Pilihan yang
dilaksanakan oleh Dinas:
Bidang Kesehatan
Bidang pendidikan, pemuda dan olah
raga
Bidang kebudayaan dan Pariwisata;
Bidang Perhubungan, komunikasi, dan
informasi;
Bidang PU meliputi bina marga,
pengairan, cipta karya dan tata ruang;
Bidang Perekonomian meliputi
koperasi dan UKM, industri dan
perdagangan;
Bidang pelayanan pertanahan;
Bidang Sosial, Nakertrans;
Bidang pertanian meliputi tanaman
pangan, peternakan, perikanan darat,
perkebunan dan kehutanan;
Bidang Pertambangan dan energi;
Bidang Kelautan dan Perikanan;
Bidang Pengelolaan Keuangan dan
aset
Urusan Wajib yang dilaksanakan oleh
Badan atau Kantor:
Bidang perencanaan pembangunan
daerah dan Statistik;
Bidang Litbang
Bidang pengawasan;
Bidang Kesbang, politik dan Linmas;
Bidang LH;
Bidang Penanaman Modal;
Bidang Kepegawaian dan Diklat;
Bidang arsip, dokumentasi dan
perpustakaan;
Bidang pemberdayaan masyarakat
dan Pemerintahan desa;
Bidang pemberdayaan perempuan
dan KB;
Bidang Ketahanan Pangan
Bidang pelayanan kesehatan.
OPD dgn PERDA berdasarkan urusan.
PERDA
mengatur
:
Pembentukan,
susunan,
kedudukan,
tugas
pokok
perangkat daerah.
7
7
GUBERNUR
GUBERNUR
WAKIL
WAKIL
SETDA
SETDA
((unsur
unsur staf
staf))
BAPPEDA
BAPPEDA
((unsur
unsur perencana
perencana))
Ps 150 (2)
Ps 150 (2)
SET DPRD
SET DPRD
((unsur
unsur pelayanan
pelayanan))
INSPEKTORAT
INSPEKTORAT
((unsur
unsur pengawas
pengawas))
( PP 79/2005)
( PP 79/2005)
DPRD
DPRD
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Ps. 121
Ps. 121
Ps. 124
Ps. 124
Ps. 125
Ps. 125
Ps. 123
Ps. 123
Pola
Pola Organisasi
Organisasi Perangkat
Perangkat Daerah.
Daerah.
Pola
Pola Organisasi
Organisasi Perangkat
Perangkat Daerah.
Daerah.
DINAS DRH
DINAS DRH
((unsur
unsur pelaksana
pelaksana))
LTD
LTD
(BADAN,KTR & RSD)
(BADAN,KTR & RSD)
((unsur
unsur penunjang
penunjang))
Garis
Garis komando
komando
Garis
Garis koordinasi
koordinasi
Garis
Garis pertanggungjawaban
pertanggungjawaban
STAF AHLI
STAF AHLI
LEMBAGA LAIN
LEMBAGA LAIN
((pelaks
pelaks per UU)
per UU)
BUPATI/
BUPATI/
WALIKOTA
WALIKOTA
WAKIL
WAKIL
SETDA
SETDA
((unsur
unsur staf
staf))
BAPPEDA
BAPPEDA
((unsur
unsur perencana
perencana))
Ps 150 (2)
Ps 150 (2)
SET DPRD
SET DPRD
INSPEKTORAT
INSPEKTORAT
((unsur
unsur pengawas
pengawas))
( PP 79/2005)
( PP 79/2005)
DPRD
DPRD
Kab
Kab/Kota
/Kota
Kab
Kab/Kota
/Kota
Ps. 121
Ps. 121
LEMBAGA LAIN
LEMBAGA LAIN
LTD
LTD
(BADAN,KTR & RSD)
(BADAN,KTR & RSD)
Garis
Garis komando
komando
Garis
Garis koordinasi
koordinasi
Garis
Garis pertanggungjawaban
pertanggungjawaban
DINAS DRH
DINAS DRH
STAF AHLI
Dalam rangka melaksanakan tugas
dan fungsi sebagai pelaksanaan
peraturan perundang-undangan dan
tugas pemerintahan umum lainnya,
pemerintah
daerah
dapat
membentuk lembaga lain sebagai
bagian dari perangkat daerah
PEMBENTUKAN LEMBAGA LAIN
(Pasal 45 PP 41 Tahun 2007)
SEKRETARIAT KPID
UNIT PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
SEKRETARIAT KORPRI
KESATUAN PENGELOLA HUTAN
BADAN PENGELOLA PERBATASAN DAERAH
BADAN NARKOTIKA DAERAH ( UU 35 2009 MENGAMANATKAN
LEMBAGA DIMAKSUD MENJADI INSTANSI VERTIKAL)
SEKRETARIAT KPID
BERDASARKAN PERMENDAGRI
NO.19 TAHUN 2008
SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH
(PERMENDAGRI NO.19 TAHUN 2008)
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
KPI Daerah, dibentuk Sekretariat KPI Daerah di Provinsi.
Sekretariat
KPI
Daerah
merupakan
bagian
dari
perangkat Daerah sebagai unsur pemberian pelayanan
administratif KPI Daerah.
TUGAS DAN FUNGSI
Sekretaiat KPI Daerah mempunyai tugas memberikan
pelayanan administratif kepada KPI Daerah.
Sekretariat KPI Daerah menyelenggarakan fungsi :
penyusunan program Sekretariat KPI Daerah;
fasilitasi penyiapan program KPI Daerah;
fasilitasi dan pemberian pelayanan teknis KPI Daerah;
pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian,
perlengkapan, rumah tangga dan ketatausahaan di
lingkungan KPI Daerah.
ORGANISASI
Sekretariat KPI Daerah terdiri dari:
Kepala Sekretariat;
Paling banyak 4 (empat) Subbagian.
Nomenklatur dan uraian tugas masing-masing
ESELON, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Kepala Sekretariat KPI Daerah jabatan Eselon III.a.
Kepala Subbagian pada Sekretariat KPI Daerah adalah jabatan
Eselon IV.a.
Kepala Sekretariat diangkat dan diberhentikan oleh Kepala
Daerah atas usul Sekretariat Daerah.
Pejabat struktural eselon IV dan pegawai lainnya dilingkungan
Sekretariat KPI daerah, diangkat dan diberhentikan oleh Kepala
Daerah atau Pejabat lain yang diberi kewenangan oleh Kepala
Daerah atas usul Kepala Sekretariat KPI Daerah.
UPAYA PENATAAN
17
1.
PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
2.
Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pedoman
Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
3.
Permendagri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Unit Pelayanan
Perijinan Terpadu.
UNIT PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (UPPT) (Permendagri No.
20 Tahun 2008)
UPPT dengan sebutan Badan atau Kantor berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.
Badan dan Kantor didukung oleh Sekretariat yang dipimpin oleh seorang Kepala.
TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN
19
Badan dan/atau Kantor mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang perijinan secara terpadu dengan
prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.
Fungsi :
pelaksanaan penyusunan program Badan dan/Kantor;
penyelenggaraan pelayanan administrasi perijinan;
pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perijinan;
pelaksanaan administrasi pelayanan perijinan;
pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perijinan.
Kepala Badan dan/atau Kepala Kantor mempunyai kewenangan menandatangani
perijinan atas nama Kepala Daerah berdasarkan pendelegasian wewenang dari Kepala
Daerah.
ORGANISASI DAN KLASIFIKASI
Besaran organisasi Badan dan/atau Kantor ditetapkan berdasarkan klasifikasi
besaran organisasi perangkat daerah.
UPPT dapat ditetapkan berbentuk Badan apabila variabel besaran organisasi
perangkat daerah mencapai nilai lebih dari 70 (tujuh puluh).
UPPT dapat ditetapkan berbentuk Kantor apabila variabel besaran organisasi
perangkat daerah mencapai nilai kurang atau sama dengan 70 (tujuh puluh).
SUSUNAN ORGANISASI
21
Organisasi Badan, terdiri dari :
1 (satu) Bagian Tata Usaha dan membawahkan paling banyak 3 (tiga)
Subbagian;
Paling banyak 4 (empat) Bidang;
Tim Teknis;
Kelompok Jabatan Fungsional.
Organisasi Kantor, terdiri dari :
1 (satu) Subbagian Tata Usaha;
Paling banyak 4 (empat) Seksi;
Tim Teknis;
Kelompok Jabatan Fungsional.
Bidang/Seksi
mempunyai tugas melakukan koordinasi penyelenggaraan
pelayanan perijinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang/Seksi mengkoordinasikan Tim Teknis yang terdiri dari unsur-unsur
perangkat daerah yang mempunyai kewenangan dibidang pelayanan perijinan.
Tim Teknis terdiri dari pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait yang
mempunyai kompetensi dan kemampuan sesuai dengan bidangnya.
Tim Teknis memiliki kewenangan untuk memberikan saran pertimbangan
dalam rangka memberikan rekomendasi mengenai diterima atau ditolaknya
suatu permohonan perijinan kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang secara teknis terkait dengan UPPT dan Kepada Kepala Badan yang
bersangkutan.
ESELON
23
PROVINSI
Kepala Badan adalah jabatan Eselon IIa.
Kepala Kantor adalah jabatan Eselon IIIa.
Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan Eselon IIIa.
Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi adalah jabatan Eselon IVa.
KABUPATEN/KOTA
Kepala Badan adalah jabatan Eselon IIb.
Kepala Kantor adalah jabatan Eselon IIIa
Kepala Bagian adalah jabatan Eselon IIIa.
Kepala Bidang adalah jabatan eselon III.b.
Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi adalah jabatan Eselon IVa.
BADAN
PELAYANAN
PERIJINAN TERPADU
(BP2T)
SEKRETARIAT
BAGIAN
TATA USAHA
BIDANG
………
BIDANG
………
BIDANG
………
SUBBAGIAN
………
SUBBAGIAN
………
SUBBAGIAN
………
BIDANG
………
25
KANTOR
PELAYANAN
PERIJINAN TERPADU
(KP2T)
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN
TATA USAHA
SEKSI
………
SEKSI
………
SEKSI
………
TIM
TEKNIS
TIM
TEKNIS
TIM
TEKNIS
SEKSI
………
TIM
TEKNIS
Dalam
rangka
penyelenggaraan
dan
pelayanan
masyarakat di bidang penanggulangan bencana di
daerah:
di setiap daerah provinsi dibentuk BPBD provinsi; dan
di setiap daerah kabupaten/kota dapat dibentuk BPBD
kabupaten/kota.
Pembentukan
BPBD
Kabupaten/Kota,
dengan
memperhatikan:
norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan
oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana; dan
luas wilayah, jumlah penduduk, dan kemampuan APBD.
Pembentukan BPBD ditetapkan dengan Peraturan
Daerah, dengan berpedoman pada Peraturan Menteri
ini.
27
BPBD berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Daerah.
BPBD dipimpin oleh Kepala Badan, secara
menetapkan
pedoman
dan
pengarahan
terhadap
usaha
penanggulangan
bencana yang mencakup
pencegahan bencana,
penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan
setara;
menetapkan
standarisasi
serta
kebutuhan
penyelenggaraan
penanggulangan
bencana
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan;
menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana;
menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Kepala
Daerah setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat
dalam kondisi darurat bencana;
mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;
mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan
melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
29
perumusan dan penetapan kebijakan
penanggulangan
bencana
dan
penanganan pengungsi dengan bertindak
cepat dan tepat, efektif dan efisien;
dan
pengkoorordinasikan
pelaksanaan
kegiatan
penanggulangan
bencana
secara
terencana,
terpadu
dan
BPBD terdiri atas :
Kepala;
Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana; dan
Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana.
31
koordinasi;
komando; dan
Susunan Organisasi Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana
terdiri dari :
a. Kepala Pelaksana Badan;
b. Sekretariat Badan;
c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
d. Bidang Kedaruratan;
e. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi;
f. Unit Pelaksana Teknis (UPT);
g. Satuan Tugas (SATGAS).
Sekretariat Badan terdiri paling banyak 3 (tiga) Sub Bagian dan
masing-masing Bidang terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang.
33
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi adalah jabatan
struktural eselon II.a.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota adalah
jabatan struktural eselon II.b.
Kepala Sekretariat BPBD Provinsi dan
Kabupaten/Kota adalah jabatan struktural eselon
III.a.
Kepala Bidang BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota
adalah jabatan struktural eselon III.a.
Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang BPBD
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
PROVINSI
PROVINSI
PROVINSI
PROVINSI
BIDANG BIDANGBIDANG BIDANG PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAANKESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAAN BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG KEDARURATAN KEDARURATAN KEDARURATAN KEDARURATAN DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK BIDANG BIDANGBIDANG BIDANG REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL FUNGSIONALFUNGSIONAL FUNGSIONALSEKRETARIAT
SEKRETARIAT
SEKRETARIAT
SEKRETARIAT
SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG ………… ………… ………… ………… SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG ……….. ………..……….. ……….. SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG ………….. ………….. ………….. ………….. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. UNSUR PENGARAH UNSUR PENGARAH UNSUR PENGARAHUNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANA -INSTANSIINSTANSIINSTANSIINSTANSI
---- PROFESIONALPROFESIONALPROFESIONAL /PROFESIONAL/// AHLIAHLIAHLIAHLI
KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI …….
SEKSI ……. SEKSI …….SEKSI …….SEKSI …….SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI …….SEKSI ……. SEKSI …….
KEPALA
KEPALA
KEPALA
KEPALA
35
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN / KOTA
KABUPATEN / KOTA
KABUPATEN / KOTA
KABUPATEN / KOTA
BIDANG BIDANGBIDANG BIDANG PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAANKESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAAN BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG KEDARURATAN KEDARURATAN KEDARURATAN KEDARURATAN DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK BIDANG BIDANGBIDANG BIDANG REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI REKONSTRUKSISEKRETARIAT
SEKRETARIAT
SEKRETARIAT
SEKRETARIAT
SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG ………… ………… ………… ………… SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG ……….. ………..……….. ……….. SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG ………….. ………….. ………….. ………….. UNSUR PENGARAH UNSUR PENGARAH UNSUR PENGARAHUNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANA -INSTANSIINSTANSIINSTANSIINSTANSI
---- PROFESIONALPROFESIONALPROFESIONAL /PROFESIONAL/// AHLIAHLIAHLIAHLI
KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD
KEPALA
KEPALA
KEPALA
KEPALA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN / KOTA
KABUPATEN / KOTA
KABUPATEN / KOTA
KABUPATEN / KOTA
SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAAN SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI KEDARURATAN KEDARURATAN KEDARURATAN KEDARURATAN DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL FUNGSIONALFUNGSIONAL FUNGSIONALSEKRETARIAT
SEKRETARIAT
SEKRETARIAT
SEKRETARIAT
UNSUR PENGARAH UNSUR PENGARAH UNSUR PENGARAHUNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANA ---- INSTANSIINSTANSIINSTANSIINSTANSI
---- PROFESIONALPROFESIONALPROFESIONALPROFESIONAL //// AHLIAHLIAHLIAHLI
KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD