• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perangkat Daerah PENGEMBANGAN ORGANISASI YANG PROPORSIONAL, DATAR,TRANSPARAN HIERARKI YANG PENDEK, TERDESENTRALI SASI KEBIJAKAN PENATAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perangkat Daerah PENGEMBANGAN ORGANISASI YANG PROPORSIONAL, DATAR,TRANSPARAN HIERARKI YANG PENDEK, TERDESENTRALI SASI KEBIJAKAN PENATAAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH :

OLEH :

KEPALA BIRO ORGANISASI

KEPALA BIRO ORGANISASI

KEBIJAKAN PENATAAN

KEBIJAKAN PENATAAN

LEMBAGA LAIN

LEMBAGA LAIN

KELEMBAGAAN DAERAH

KELEMBAGAAN DAERAH

KEBIJAKAN

PENATAAN

KELEMBAGAA

N DAERAH

RIGHTSIZING

RIGHTSIZING

PENGEMBANGAN

ORGANISASI YANG

PROPORSIONAL,

DATAR,TRANSPARAN

HIERARKI YANG

PENDEK,

TERDESENTRALI SASI

VISI, MISI, STRATEGI

KEWENANGAN

KARAKTERISTIK, POTENSI

KEBUTUHAN NYATA

KEMAMPUAN KEUANGAN

KETERSEDIAAN SDM

PENGEMBANGAN POLA

KERJA SAMA

PP 41/2007

PP 41/2007

(2)

3

PP 8/2003

Psl. 60 s.d Psl. 68, Psl. 66

serta Psl 120,Mengatur

keberadaan Perangkat

Daerah:

• Sekretariat Daerah;

• Dinas Daerah;

• Lembaga Teknis Daerah;

• Camat;

• Satuan Polisi Pamong

Praja

PP 41 / 2007

PP 41 / 2007

•Psl. 120 s.d Psl. 128:

•Perangkat Daerah Provinsi:

• Sekretariat Daerah;

• Sekretariat DPRD;

• Dinas Daerah;

• Lembaga Teknis Daerah;

•Perangkat Daerah Kab/Kota:

• Sekretariat Daerah;

• Sekretariat DPRD;

• Dinas Daerah;

• Lembaga Teknis Daerah;

• Kecamatan;

• Kelurahan.

UU 22/1999

UU 32/2004

UU 32/2004

KETENTUAN-KETENTUAN MENGENAI

DALAM UNDANG UNDANG PEMERINTAHAN DAERAH

ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN

ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN

URUSAN PEMERINTAHAN

ABSOLUT

(Mutlak urusan Pusat)

CONCURRENT

(Urusan bersama

Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)

PILIHAN/OPTIONAL

(Sektor Unggulan)

WAJIB/OBLIGATORY

(Pelayanan Dasar)

-

Pertahanan

-

Keamanan

-

Moneter

Contoh: kesehatan,

pendidikan, lingkungan

Contoh: pertanian,

(3)

Urusan Wajib dan Pilihan yang

dilaksanakan oleh Dinas:

Bidang Kesehatan

Bidang pendidikan, pemuda dan olah

raga

Bidang kebudayaan dan Pariwisata;

Bidang Perhubungan, komunikasi, dan

informasi;

Bidang PU meliputi bina marga,

pengairan, cipta karya dan tata ruang;

Bidang Perekonomian meliputi

koperasi dan UKM, industri dan

perdagangan;

Bidang pelayanan pertanahan;

Bidang Sosial, Nakertrans;

Bidang pertanian meliputi tanaman

pangan, peternakan, perikanan darat,

perkebunan dan kehutanan;

Bidang Pertambangan dan energi;

Bidang Kelautan dan Perikanan;

Bidang Pengelolaan Keuangan dan

aset

Urusan Wajib yang dilaksanakan oleh

Badan atau Kantor:

Bidang perencanaan pembangunan

daerah dan Statistik;

Bidang Litbang

Bidang pengawasan;

Bidang Kesbang, politik dan Linmas;

Bidang LH;

Bidang Penanaman Modal;

Bidang Kepegawaian dan Diklat;

Bidang arsip, dokumentasi dan

perpustakaan;

Bidang pemberdayaan masyarakat

dan Pemerintahan desa;

Bidang pemberdayaan perempuan

dan KB;

Bidang Ketahanan Pangan

Bidang pelayanan kesehatan.

OPD dgn PERDA berdasarkan urusan.

PERDA

mengatur

:

Pembentukan,

susunan,

kedudukan,

tugas

pokok

perangkat daerah.

(4)

7

7

GUBERNUR

GUBERNUR

WAKIL

WAKIL

SETDA

SETDA

((unsur

unsur staf

staf))

BAPPEDA

BAPPEDA

((unsur

unsur perencana

perencana))

Ps 150 (2)

Ps 150 (2)

SET DPRD

SET DPRD

((unsur

unsur pelayanan

pelayanan))

INSPEKTORAT

INSPEKTORAT

((unsur

unsur pengawas

pengawas))

( PP 79/2005)

( PP 79/2005)

DPRD

DPRD

Provinsi

Provinsi

Provinsi

Provinsi

Ps. 121

Ps. 121

Ps. 124

Ps. 124

Ps. 125

Ps. 125

Ps. 123

Ps. 123

Pola

Pola Organisasi

Organisasi Perangkat

Perangkat Daerah.

Daerah.

Pola

Pola Organisasi

Organisasi Perangkat

Perangkat Daerah.

Daerah.

DINAS DRH

DINAS DRH

((unsur

unsur pelaksana

pelaksana))

LTD

LTD

(BADAN,KTR & RSD)

(BADAN,KTR & RSD)

((unsur

unsur penunjang

penunjang))

Garis

Garis komando

komando

Garis

Garis koordinasi

koordinasi

Garis

Garis pertanggungjawaban

pertanggungjawaban

STAF AHLI

STAF AHLI

LEMBAGA LAIN

LEMBAGA LAIN

((pelaks

pelaks per UU)

per UU)

BUPATI/

BUPATI/

WALIKOTA

WALIKOTA

WAKIL

WAKIL

SETDA

SETDA

((unsur

unsur staf

staf))

BAPPEDA

BAPPEDA

((unsur

unsur perencana

perencana))

Ps 150 (2)

Ps 150 (2)

SET DPRD

SET DPRD

INSPEKTORAT

INSPEKTORAT

((unsur

unsur pengawas

pengawas))

( PP 79/2005)

( PP 79/2005)

DPRD

DPRD

Kab

Kab/Kota

/Kota

Kab

Kab/Kota

/Kota

Ps. 121

Ps. 121

LEMBAGA LAIN

LEMBAGA LAIN

LTD

LTD

(BADAN,KTR & RSD)

(BADAN,KTR & RSD)

Garis

Garis komando

komando

Garis

Garis koordinasi

koordinasi

Garis

Garis pertanggungjawaban

pertanggungjawaban

DINAS DRH

DINAS DRH

STAF AHLI

(5)

Dalam rangka melaksanakan tugas

dan fungsi sebagai pelaksanaan

peraturan perundang-undangan dan

tugas pemerintahan umum lainnya,

pemerintah

daerah

dapat

membentuk lembaga lain sebagai

bagian dari perangkat daerah

PEMBENTUKAN LEMBAGA LAIN

(Pasal 45 PP 41 Tahun 2007)

SEKRETARIAT KPID

UNIT PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

SEKRETARIAT KORPRI

KESATUAN PENGELOLA HUTAN

BADAN PENGELOLA PERBATASAN DAERAH

BADAN NARKOTIKA DAERAH ( UU 35 2009 MENGAMANATKAN

LEMBAGA DIMAKSUD MENJADI INSTANSI VERTIKAL)

(6)

SEKRETARIAT KPID

BERDASARKAN PERMENDAGRI

NO.19 TAHUN 2008

SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH

(PERMENDAGRI NO.19 TAHUN 2008)

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

KPI Daerah, dibentuk Sekretariat KPI Daerah di Provinsi.

Sekretariat

KPI

Daerah

merupakan

bagian

dari

perangkat Daerah sebagai unsur pemberian pelayanan

administratif KPI Daerah.

(7)

TUGAS DAN FUNGSI

Sekretaiat KPI Daerah mempunyai tugas memberikan

pelayanan administratif kepada KPI Daerah.

Sekretariat KPI Daerah menyelenggarakan fungsi :

penyusunan program Sekretariat KPI Daerah;

fasilitasi penyiapan program KPI Daerah;

fasilitasi dan pemberian pelayanan teknis KPI Daerah;

pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian,

perlengkapan, rumah tangga dan ketatausahaan di

lingkungan KPI Daerah.

ORGANISASI

Sekretariat KPI Daerah terdiri dari:

Kepala Sekretariat;

Paling banyak 4 (empat) Subbagian.

Nomenklatur dan uraian tugas masing-masing

(8)

ESELON, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

Kepala Sekretariat KPI Daerah jabatan Eselon III.a.

Kepala Subbagian pada Sekretariat KPI Daerah adalah jabatan

Eselon IV.a.

Kepala Sekretariat diangkat dan diberhentikan oleh Kepala

Daerah atas usul Sekretariat Daerah.

Pejabat struktural eselon IV dan pegawai lainnya dilingkungan

Sekretariat KPI daerah, diangkat dan diberhentikan oleh Kepala

Daerah atau Pejabat lain yang diberi kewenangan oleh Kepala

Daerah atas usul Kepala Sekretariat KPI Daerah.

(9)

UPAYA PENATAAN

17

1.

PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

2.

Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 tentang

Pedoman

Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

3.

Permendagri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Unit Pelayanan

Perijinan Terpadu.

UNIT PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (UPPT) (Permendagri No.

20 Tahun 2008)

UPPT dengan sebutan Badan atau Kantor berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Badan dan Kantor didukung oleh Sekretariat yang dipimpin oleh seorang Kepala.

(10)

TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN

19

Badan dan/atau Kantor mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan

menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang perijinan secara terpadu dengan

prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.

Fungsi :

pelaksanaan penyusunan program Badan dan/Kantor;

penyelenggaraan pelayanan administrasi perijinan;

pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perijinan;

pelaksanaan administrasi pelayanan perijinan;

pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perijinan.

Kepala Badan dan/atau Kepala Kantor mempunyai kewenangan menandatangani

perijinan atas nama Kepala Daerah berdasarkan pendelegasian wewenang dari Kepala

Daerah.

ORGANISASI DAN KLASIFIKASI

Besaran organisasi Badan dan/atau Kantor ditetapkan berdasarkan klasifikasi

besaran organisasi perangkat daerah.

UPPT dapat ditetapkan berbentuk Badan apabila variabel besaran organisasi

perangkat daerah mencapai nilai lebih dari 70 (tujuh puluh).

UPPT dapat ditetapkan berbentuk Kantor apabila variabel besaran organisasi

perangkat daerah mencapai nilai kurang atau sama dengan 70 (tujuh puluh).

(11)

SUSUNAN ORGANISASI

21

Organisasi Badan, terdiri dari :

1 (satu) Bagian Tata Usaha dan membawahkan paling banyak 3 (tiga)

Subbagian;

Paling banyak 4 (empat) Bidang;

Tim Teknis;

Kelompok Jabatan Fungsional.

Organisasi Kantor, terdiri dari :

1 (satu) Subbagian Tata Usaha;

Paling banyak 4 (empat) Seksi;

Tim Teknis;

Kelompok Jabatan Fungsional.

Bidang/Seksi

mempunyai tugas melakukan koordinasi penyelenggaraan

pelayanan perijinan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang/Seksi mengkoordinasikan Tim Teknis yang terdiri dari unsur-unsur

perangkat daerah yang mempunyai kewenangan dibidang pelayanan perijinan.

Tim Teknis terdiri dari pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait yang

mempunyai kompetensi dan kemampuan sesuai dengan bidangnya.

Tim Teknis memiliki kewenangan untuk memberikan saran pertimbangan

dalam rangka memberikan rekomendasi mengenai diterima atau ditolaknya

suatu permohonan perijinan kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah

yang secara teknis terkait dengan UPPT dan Kepada Kepala Badan yang

bersangkutan.

(12)

ESELON

23

PROVINSI

Kepala Badan adalah jabatan Eselon IIa.

Kepala Kantor adalah jabatan Eselon IIIa.

Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan Eselon IIIa.

Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi adalah jabatan Eselon IVa.

KABUPATEN/KOTA

Kepala Badan adalah jabatan Eselon IIb.

Kepala Kantor adalah jabatan Eselon IIIa

Kepala Bagian adalah jabatan Eselon IIIa.

Kepala Bidang adalah jabatan eselon III.b.

Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi adalah jabatan Eselon IVa.

BADAN

PELAYANAN

PERIJINAN TERPADU

(BP2T)

SEKRETARIAT

BAGIAN

TATA USAHA

BIDANG

………

BIDANG

………

BIDANG

………

SUBBAGIAN

………

SUBBAGIAN

………

SUBBAGIAN

………

BIDANG

………

(13)

25

KANTOR

PELAYANAN

PERIJINAN TERPADU

(KP2T)

SEKRETARIAT

SUBBAGIAN

TATA USAHA

SEKSI

………

SEKSI

………

SEKSI

………

TIM

TEKNIS

TIM

TEKNIS

TIM

TEKNIS

SEKSI

………

TIM

TEKNIS

(14)

Dalam

rangka

penyelenggaraan

dan

pelayanan

masyarakat di bidang penanggulangan bencana di

daerah:

di setiap daerah provinsi dibentuk BPBD provinsi; dan

di setiap daerah kabupaten/kota dapat dibentuk BPBD

kabupaten/kota.

Pembentukan

BPBD

Kabupaten/Kota,

dengan

memperhatikan:

norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan

oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana; dan

luas wilayah, jumlah penduduk, dan kemampuan APBD.

Pembentukan BPBD ditetapkan dengan Peraturan

Daerah, dengan berpedoman pada Peraturan Menteri

ini.

27

BPBD berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Daerah.

BPBD dipimpin oleh Kepala Badan, secara

(15)

menetapkan

pedoman

dan

pengarahan

terhadap

usaha

penanggulangan

bencana yang mencakup

pencegahan bencana,

penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan

setara;

menetapkan

standarisasi

serta

kebutuhan

penyelenggaraan

penanggulangan

bencana

berdasarkan

peraturan

perundang-undangan;

menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana;

menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;

melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Kepala

Daerah setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat

dalam kondisi darurat bencana;

mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;

mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan

melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

29

perumusan dan penetapan kebijakan

penanggulangan

bencana

dan

penanganan pengungsi dengan bertindak

cepat dan tepat, efektif dan efisien;

dan

pengkoorordinasikan

pelaksanaan

kegiatan

penanggulangan

bencana

secara

terencana,

terpadu

dan

(16)

BPBD terdiri atas :

Kepala;

Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana; dan

Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana.

31

koordinasi;

komando; dan

(17)

Susunan Organisasi Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana

terdiri dari :

a. Kepala Pelaksana Badan;

b. Sekretariat Badan;

c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan;

d. Bidang Kedaruratan;

e. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi;

f. Unit Pelaksana Teknis (UPT);

g. Satuan Tugas (SATGAS).

Sekretariat Badan terdiri paling banyak 3 (tiga) Sub Bagian dan

masing-masing Bidang terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang.

33

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi adalah jabatan

struktural eselon II.a.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota adalah

jabatan struktural eselon II.b.

Kepala Sekretariat BPBD Provinsi dan

Kabupaten/Kota adalah jabatan struktural eselon

III.a.

Kepala Bidang BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota

adalah jabatan struktural eselon III.a.

Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang BPBD

(18)

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PROVINSI

PROVINSI

PROVINSI

PROVINSI

BIDANG BIDANGBIDANG BIDANG PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAANKESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAAN BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG KEDARURATAN KEDARURATAN KEDARURATAN KEDARURATAN DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK BIDANG BIDANGBIDANG BIDANG REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL FUNGSIONALFUNGSIONAL FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

SEKRETARIAT

SEKRETARIAT

SEKRETARIAT

SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG ………… ………… ………… ………… SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG ……….. ………..……….. ……….. SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG ………….. ………….. ………….. ………….. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. UNSUR PENGARAH UNSUR PENGARAH UNSUR PENGARAH

UNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANA -INSTANSIINSTANSIINSTANSIINSTANSI

---- PROFESIONALPROFESIONALPROFESIONAL /PROFESIONAL/// AHLIAHLIAHLIAHLI

KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI …….

SEKSI ……. SEKSI …….SEKSI …….SEKSI …….SEKSI ……. SEKSI ……. SEKSI …….SEKSI ……. SEKSI …….

KEPALA

KEPALA

KEPALA

KEPALA

35

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KABUPATEN / KOTA

KABUPATEN / KOTA

KABUPATEN / KOTA

KABUPATEN / KOTA

BIDANG BIDANGBIDANG BIDANG PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAANKESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAAN BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG KEDARURATAN KEDARURATAN KEDARURATAN KEDARURATAN DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK BIDANG BIDANGBIDANG BIDANG REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI

SEKRETARIAT

SEKRETARIAT

SEKRETARIAT

SEKRETARIAT

SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG ………… ………… ………… ………… SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG ……….. ………..……….. ……….. SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG ………….. ………….. ………….. ………….. UNSUR PENGARAH UNSUR PENGARAH UNSUR PENGARAH

UNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANA -INSTANSIINSTANSIINSTANSIINSTANSI

---- PROFESIONALPROFESIONALPROFESIONAL /PROFESIONAL/// AHLIAHLIAHLIAHLI

KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD

KEPALA

KEPALA

KEPALA

KEPALA

(19)

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KABUPATEN / KOTA

KABUPATEN / KOTA

KABUPATEN / KOTA

KABUPATEN / KOTA

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAAN KESIAPSIAGAAN SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI KEDARURATAN KEDARURATAN KEDARURATAN KEDARURATAN DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK DAN LOGISTIK SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI REKONSTRUKSI KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL FUNGSIONALFUNGSIONAL FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

SEKRETARIAT

SEKRETARIAT

SEKRETARIAT

UNSUR PENGARAH UNSUR PENGARAH UNSUR PENGARAH

UNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANAUNSUR PELAKSANA ---- INSTANSIINSTANSIINSTANSIINSTANSI

---- PROFESIONALPROFESIONALPROFESIONALPROFESIONAL //// AHLIAHLIAHLIAHLI

KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD KEPALA PELAKSANA BPBD

KEPALA

KEPALA

KEPALA

KEPALA

37

SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI

PROVINSI DAN KAB/KOTA

(P

ERATURAN

M

ENTERI

D

ALAM

N

EGERI

N

OMOR

17

(20)

PP 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa

Korps Dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17

Tahun 2009 tentang Pedoman Organisasi dan

Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus

Korps Pengawai Negeri Sipil Republik

Indonesia Provinsi dan Kabupaten/Kota.

39

K

EDUDUKAN

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Provinsi

merupakan

bagian

dari

SKPD,

secara

teknis

operasional

bertanggungjawab

kepada

Dewan

Pengurus KORPRI Provinsi dan secara teknis

administratif bertanggungjawab kepada Gubernur

melalui Sekretaris Daerah.

(21)

T

UGAS DAN

F

UNGSI

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Provinsi

mempunyai tugas melaksanakan dukungan teknis

operasional dan administrasi pada Pengurus

KORPRI Provinsi dalam melaksanakan tugas dan

wewenangnya, serta pembinaan terhadap seluruh

unsur dalam lingkungan Sekretariat Dewan

Pengurus KORPRI Provinsi.

4

1

F

UNGSI

penyelenggaraan pengelolaan administrasi

umum dan kerjasama;

penyelenggaraan kegiatan pembinaan

olahraga, seni, budaya, mental dan rohani;

penyelenggaraan kegiatan usaha dan

bantuan sosial;

pengkoordinasian dan fasilitasi

penyelenggaraan Sekretariat Pengurus

KORPRI Provinsi; dan

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh

(22)

KAB/KOTA

Bagian Umum dan Kerjasama;

Bagian Olah Raga, Seni, Budaya, Mental dan Rohani;

dan

Bagian Usaha dan Bantuan Sosial.

PROVINSI

Subbagian Umum dan Kerjasama;

Subbagian Olah Raga, Seni, Budaya, Mental dan

Rohani; dan

SubbagianUsaha dan Bantuan Sosial.

4

3

E

SELON

P

ROVINSI

Kepala Sekretariat merupakan jabatan struktrul eselon

II.b;

Kepala Bagian merupakan jabatan struktrul eselon III.b;

dan

Kepala Subbagian merupakan jabatan struktrul eselon

IV.a.

ESELON KAB/KOTA

(23)

PENATAAN ORGANISASI

PENATAAN ORGANISASI

DAN TATA KERJA

DAN TATA KERJA

KESATUAN PENGELOLAAN

KESATUAN PENGELOLAAN

HUTAN

HUTAN

((Permendagri

Permendagri Nomor

Nomor 61

61 Tahun

Tahun 2010)

2010)

45

PEMBENTUKAN

PEMBENTUKAN

Dalam

rangka

efektifitas

penyelenggaraan

pengelolaan hutan lindung dan hutan produksi di

daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota dibentuk KPHL

dan KPHP merupakan Satuan Kerja Perangkat

Daerah.

Pembentukan

KPHL atau KPHP yang wilayah

kerjanya lintas Kabupaten/Kota dalam satu provinsi

ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi.

Pembentukan KPHL atau KPHP yang wilayah

kerjanya dalam

satu Kabupaten/Kota

ditetapkan

dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

(24)

KPHP dan KPHL mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan hutan

sesuai dengan fungsi hutannya sesuai

dengan peraturan

perundangan-undangan.

47

47

FUNGSI

FUNGSI

Pelaksanaan pengelolaan hutan di wilayahnya yang meliputi

tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan,

pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi

hutan dan reklamasi, perlindungan hutan dan konservasi

alam;

penjabaran kebijakan kehutanan nasional, provinsi dan

Kabupaten/Kota bidang kehutanan untuk

diimplementasikan di wilayahnya sesuai peraturan

perundang-undangan;

(25)

ORGANISASI

ORGANISASI

KPHL dan KPHP terdiri dari Tipe A dan

Tipe B.

Penentuan

klasifikasi

KPHL

dan

KPHP

ditetapkan

berdasarkan

Norma, Standar,

Porsedur, dan Kriteria yang ditetapkan sesuai

dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

49

49

SUSUNAN ORGANISASI

SUSUNAN ORGANISASI KPHL/KPHP PROV DAN

KPHL/KPHP PROV DAN

KAB/KOTA TIPE A

KAB/KOTA TIPE A

Kepala;

Subbagian Tata Usaha;

Seksi paling banyak 2 (dua) seksi; dan

(26)

SUSUNAN ORGANISASI

SUSUNAN ORGANISASI KPHL/KPHP PROV DAN

KPHL/KPHP PROV DAN

KAB/KOTA TIPE B

KAB/KOTA TIPE B

Kepala;

Subbagian Tata Usaha; dan

Kelompok jabatan fungsional.

51

51

RESORT KPHL/KPHP PROV DAN KAB/KOTA

RESORT KPHL/KPHP PROV DAN KAB/KOTA

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsi pada KPHL dan KPHP Provinsi dan

Kabupaten/Kota dibentuk Resort KPHL dan/atau

KPHP.

Pembentukan Resort KPHL dan/atau KPHP

berdasarkan pada Norma, Standard, Prosedur dan

Kriteria sesuai peraturan perundang-undangan.

(27)

ESELON

ESELON

Kepala

KPHL

dan

KPHP

Provinsi

dan

Kabupaten/Kota Tipe A adalah jabatan struktural

eselon III.a.

Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kepala Seksi

KPHL dan KPHP Provinsi dan Kabupaten/Kota

tipe A, adalah jabatan struktural eselon IV.a.

Kepala

KPHL

dan

KPHP

Provinsi

dan

Kabupaten/Kota Tipe B adalah jabatan struktural

eselon IV.a.

Kepala Subbagian Tata Usaha KPHL dan KPHP

Provinsi dan Kabupaten/Kota tipe B adalah

jabatan struktural eselon IV.b.

53

53

Peran

Peran Dephut

Dephut, , Dinas

Dinas Provinsi

Provinsi, , Dinas

Dinas Kabupaten

Kabupaten/Kota, KPH,

/Kota, KPH, dan

dan Pemegang

Pemegang Izin

Izin

No

Kegiatan

Pengelolaan

Dephut

Dinas Provinsi

Dinas Kab/Kota

KPH

Pemegang

Izin

1

Tata Hutan dan

Penyusunan

Rencana

Pengelolaan

• NSPK

• Pengesahan RP

Jangka Panjang

Pembinaan &

Pengendalian

Pembinaan &

Pengendalian

Pelaksanaan

Acuan

penyusunan

Renc

Pemanfaatan

2

Pemanfaatan Hutan

• NSPK

• Pelayanan

proses

perizinan

• Pelayanan

proses

perizinan

• Pembinaan &

Pengendalian

• Pelayanan proses

perizinan

• Pembinaan &

Pengendalian

Penyiapan

prakondisi izin

Pemantauan &

Penilaian Kinerja

pemegang izin

Pelaksanaan

3

Penggunaan

Kawasan Hutan

• NSPK

• Pelayanan

proses

periiznan

• Pelayanan

proses

perizinan

• Pembinaan &

Pengendalian

• Pelayanan proses

perizinan

• Pembinaan &

Pengendalian

Penyiapan

prakondisi izin

Pemantauan &

Penilaian Kinerja

pemegang izin

Pelaksanaan

4

Rehabilitasi dan

reklamasi

• NSPK

• Dukungan dana

Pembinaan &

Pengendalian

Pembinaan &

Pengendalian

Pemantauan &

Penilaian Kinerja

Pelaksanaan

pada areal yg tdk

dibebani izin

Pelaksanaan

pada areal

kerja izin

(28)

SUBBAGIAN

TATA USAHA

SEKSI

---

KEPALA

SEKSI

---

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

RESORT KPH

Es III.a

Es IV.a

Es IV.a

STRUKTUR ORGANISASI KPHL/KPHP PROV

DAN KAB/KOTA TIPE A

55

SUBBAGIAN

TATA USAHA

KEPALA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Es IV.a

Es IV.b

STRUKTUR ORGANISASI KPHL/KPHP PROV

DAN KAB/KOTA TIPE B

(29)

PENATAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PENATAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PENATAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PENATAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PENATAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PENATAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PENATAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PENATAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

BADAN PENGELOLA PERBATASAN DI

BADAN PENGELOLA PERBATASAN DI

BADAN PENGELOLA PERBATASAN DI

BADAN PENGELOLA PERBATASAN DI

BADAN PENGELOLA PERBATASAN DI

BADAN PENGELOLA PERBATASAN DI

BADAN PENGELOLA PERBATASAN DI

BADAN PENGELOLA PERBATASAN DI

DAERAH

DAERAH

DAERAH

DAERAH

DAERAH

DAERAH

DAERAH

DAERAH

((((((((Permendagri

Permendagri

Permendagri

Permendagri Nomor

Permendagri

Permendagri

Permendagri

Permendagri

Nomor

Nomor

Nomor

Nomor 2

Nomor

Nomor

Nomor

2 Tahun

2

2

2

2

2

2

Tahun

Tahun

Tahun 2011)

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

2011)

2011)

2011)

2011)

2011)

2011)

2011)

57

KEDUDUKAN BPP PROVINSI DAN KAB/KOTA

BPP PROVINSI

1. BPP Provinsi berada di bawah dan bertanggungjawab kepada gubernur.

2. BPP Provinsi dipimpin Kepala Badan.

3. Pengangkatan Kepala BPP Provinsi ditetapkan dengan Keputusan

Gubernur.

BPP KAB/KOTA

1. BPP Kabupaten/kota berada di bawah dan bertanggungjawab kepada

Bupati/Walikota.

2. BPP Kabupaten/Kota dipimpin Kepala Badan.

(30)

BPP Provinsi dalam pengelolaan wilayah negara dan kawasan

perbatasan mempunyai wewenang:

1. melaksanakan kebijakan Pemerintah dan menetapkan kebijakan

lainnya dalam rangka otonomi daerah dan tugas pembantuan;

2. melakukan koordinasi pembangunan di Kawasan Perbatasan;

3. melakukan pembangunan Kawasan Perbatasan antar-pemerintah

daerah dan/atau antara pemerintah daerah dengan pihak ketiga;

dan

4. melakukan pengawasan pelaksanaan pembangunan Kawasan

Perbatasan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten/Kota.

BPP Kabupaten/Kota dalam pengelolaan wilayah negara dan kawasan

perbatasan mempunyai wewenang:

1. melaksanakan kebijakan Pemerintah dan menetapkan kebijakan

lainnya dalam rangka otonomi daerah dan tugas pembantuan;

2. menjaga dan memelihara tanda batas;

3. melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan tugas

pembangunan di Kawasan Perbatasan di wilayahnya; dan

4. melakukan pembangunan Kawasan Perbatasan antar-pemerintah

daerah dan/atau antara pemerintah daerah dengan pihak ketiga.

59

BPP Provinsi dalam melaksanakan wewenang mempunyai

tugas menetapkan kebijakan program pembangunan

perbatasan, menetapkan rencana kebutuhan anggaran,

mengoordinasikan pelaksanaan, dan melaksanakan evaluasi

dan pengawasan di provinsi.

BPP Kabupaten/Kota dalam melaksanakan wewenang,

mempunyai tugas menetapkan kebijakan program

(31)

Susunan Organisasi BPP Provinsi terdiri atas:

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat;

3. Bidang Pengelolaan Batas Negara;

4. Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan;

5. Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan;

6. Bidang Kerjasama; dan

7. Unit Pelaksana Teknis.

1. Sekretariat paling banyak 3 (tiga) Subbagian dan masing-masing

Bidang terdiri atas 2 (dua) Seksi.

2. Unit pelaksana teknis terdiri atas 1 (satu) subbagian tata usaha dan

kelompok jabatan fungsional.

3. Unit pelaksana teknis yang belum terdapat jabatan fungsional dapat

dibentuk paling banyak 2 (dua) seksi.

61

Susunan Organisasi BPP Kabupaten/Kota terdiri atas:

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat;

3. Bidang Pengelolaan Batas Negara;

4. Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan;

5. Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan;

6. Bidang Kerjasama; dan

7. Unit Pelaksana Teknis.

1. Sekretariat paling banyak 3 (tiga) Subbagian.

2. Bidang terdiri atas 2 (dua) Seksi.

3. Unit Pelaksana Teknis terdiri atas 1 (satu) subbagian tata usaha dan

kelompok jabatan fungsional.

(32)

1. Kepala BPP Provinsi merupakan jabatan struktural

eselon II.a.

2. Sekretaris BPP Provinsi merupakan jabatan

struktural eselon III.a.

3. Kepala Bidang BPP Provinsi merupakan jabatan

struktural eselon III.a.

4. Kepala Unit Pelaksana Teknis merupakan jabatan

struktural eselon IIIa.

5. Kepala Subbagian dan Kepala Seksi BPP Provinsi

merupakan jabatan struktural eselon IV.a.

6. Kepala seksi dan kepala subbagian pada Unit

Pelaksana Teknis merupakan jabatan struktural

eselon IVa.

63

BPP Kabupaten/Kota

1. Kepala BPP Kabupaten/Kota merupakan jabatan

struktural eselon II.b.

2. Sekretaris BPP Kabupaten/Kota merupakan jabatan

struktural eselon IIIa.

3. Kepala Bidang BPP Kabupaten/Kota merupakan

jabatan struktural eselon III.b.

4. Kepala Subbagian dan Kepala Seksi BPP

Kabupaten/Kota merupakan jabatan struktural eselon

IV.a.

(33)

BADAN PENGELOLA PERBATASAN DI DAERAH

BADAN …….

BADAN …….

SEKRETARIAT

SEKRETARIAT

BIDANG

BIDANG

PBN

BIDANG

BIDANG

PBN

SUBBAG

SUBBAG

SUBBAG

SUBBAG

SUBBAG

SUBBAG

BIDANG

BIDANG

PPK

PPK

BIDANG

BIDANG

PPK

PPK

PIK

PIK

BIDANG

BIDANG

PIK

PIK

KERJSM

KERJSM

BIDANG

BIDANG

KERJSM

KERJSM

SEKSI = 2

SEKSI = 2

UPTD

UPTD

Eselon II.a.

Eselon III.a.

Es IV.a

.

Eselon III.a.

Es IV.a

.

65

PENERAPAN KISS.

PENGENDALIAN OPD PROV OLEH PEMERINTAH DAN OPD

KAB/KOTA OLEH GUBERNUR

DILAKS MELALUI FASILITASI

WAKTU UTK FASILITASI 15 HARI

TDK TEPAT WAKTU DPT DITETAPKAN LANGSUNG OLEH

PEMDA YBS

PEMBATALAN PERDA YG TDK MELAKS HSL EVALUASI DAN

ASISTENSI OLEH PEMERINTAH

PERDA DISAMPAIKAN KPD MDN UTK PROV, KPD GUB UTK

KAB/KOTA 15 HARI SETELAH DITETAPKAN TEMBUSAN MDN

(34)

1. PEMBENTUKAN LEMBAGA LAIN HENDAKNYA TETAP

MEMPERHATIKAN KEBUTUHAN POTENSI, KARAKTERISTIK

DAERAH.

2. DALAM REVISI PP 41 TAHUN 2007 LEMBAGA LAIN DAPAT

DIBENTUK BERDIRI SENDIRI ATAU MENAJDI BAG IAN DARI

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH YANG TUGAS DAN

FUNGSINYA SIMILAR DENGAN LEMBAGA LAIN YANG AKAN

DIBENTUK.

3. KEDEPAN PENATAAN LEMBAGA LAIN BERPEDOMAN

DENGAN PERMENDAGRI SETELAH MENDAPAT

PERTIMBANGAN DARI KEMENPAN DAN RB.

PENUTUP

67

Referensi

Dokumen terkait

Untuk tetap menjaga adanya sinkronisasi dan koordinasi dari semua perusahaan- perusahaan Perkebunan Negara, maka tugas Direksi dari perusahaan ini dilakukan oleh Badan

Penelitian ini hanya akan membahas mengenai tema dan pesan moral yang terdapat pada lagu rakyat Korea 아리랑 (Arirang) yaitu 경기 아리랑 (Gyeonggi Arirang),

Hasil pengujian menunjukan pengaruh pengendalian intern yang terdiri dari lingkungan pengendalian, aktivitas pengendalian dan pemantauan berpengaruh terhadap kinerja

Dalton mencoba merancang bobot atom dari berbagai unsur berdasarkan massa relatif sama dengan satu untuk hidrogen; Proust (1815) mengajukan bahwa hidrogen

Dalam satu tahun ini berapa kali anda mengalami gangguan haid (Perubahan siklus/lama/PMS/Dismenorhea).. Berapa jam anda tidur dalam

Level 2, pada tahap ini perusahaan telah mempunyai Website tetapi hanya berupa static web (brochureware), yang hanya memuat nama perusahaan dan informasi

membuktikan bahwa kesadaran merek merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian karena mahasiswa yang memiliki kesadaran merek yang baik pada suatu produk

Pada komponen pemahaman dan kemampuan berpikir siswa akan keberadaan konselor ini memiliki tingkat persentase tertinggi karena lebih mudah bagi siswa untuk melibatkan aspek