• Tidak ada hasil yang ditemukan

Development Goals (MDGs), pencapaian kesepakatan Pendidikan Untuk BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Development Goals (MDGs), pencapaian kesepakatan Pendidikan Untuk BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
307
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐ 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Grobogan Tahun 2011 – 2016, dinyatakan bahwa tahun 2011 - 2013 merupakan tahap pertama tahun ketiga bagi upaya kelanjutan peningkatan kualitas pelayanan publik, dalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Grobogan lebih sejahtera. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 merupakan upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk memaksimalkan potensi daerah dalam pelaksanaan pembangunan, di sisi yang lain bahwa pelaksanaan pembangunan sampai dengan akhir tahun 2011, masih terindikasi adanya sebagian kecil indikator-indikator kinerja pembangunan yang belum sesuai dengan harapan masyarakat.

Dengan adanya tuntutan dan usaha keras untuk mencapai visi dan misi pembangunan Kabupaten Grobogan pada tahun 2011 – 2013, maka RKPD Kabupaten Grobogan Tahun 2013 disusun dengan memperhatikan (1) hasil evaluasi kinerja pembangunan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya; (2) capaian indikator masing-masing urusan; (3) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta kondisi lingkungan strategis; (4) capaian indikator percepatan pencapaian tujuan pembangunan millenium/ Millenium Development Goals (MDGs), pencapaian kesepakatan Pendidikan Untuk Semua (education for all) dan implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga penyusunan RKPD akan mempertimbangkan sinergitas pembangunan antar sektor dan antar wilayah, menampung aspirasi masyarakat dan dunia usaha, mengacu pada peningkatan keterpaduan dan sinkronisasi kebijakan progam/kegiatan.

(2)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐ 2 Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan pelaksanaan amanat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012, tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013.

Substansi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 mengamanatkan bahwa RKPD sekurang-kurangnya memuat tentang kerangka ekonomi daerah, progam prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta perkiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber-sumber lain. Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, mengatur bahwa penyusunan RKPD sekurang-kurangnya berisi pendahuluan, evaluasi RKPD Tahun 2011, rancangan ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan serta rencana program serta kegiatan prioritas. Secara implementatif penyusunan RKPD Tahun 2013 telah diupayakan untuk memenuhi ketentuan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dan Permendagri Nomor 32 Tahun 2012.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan merupakan pedoman penyusunan Renja SKPD, Kebijakan Umum APBD Kabupaten Grobogan (KUA) dan Prioritas Anggaran Sementara (PPAS).

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Penyusunan RKPD Kabupaten Grobogan Tahun 2013, mendasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain:

(3)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐ 3 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah

Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

13. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,

(4)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐ 4

14. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2009-2014;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012 tentang

Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013;

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025;

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013;

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Jawa Tengah;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 11 Tahun 2007

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 2005-2025;

21. Peraturan Daerah Kab. Grobogan Nomor 6 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2016.

1.3 Hubungan Antar Dokumen

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013, merupakan dokumen perencanaan pembangunan sebagai penjabaran tahunan dari RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016, menampung aspirasi masyarakat yang juga diselaraskan dengan dokumen perencanaan sektoral, serta dokumen perencanaan lainnya meliputi:

(5)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐ 5 rencana tata ruang Kabupaten Grobogan, rencana aksi daerah percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium/MDGs, Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SKPD), Rencana Aksi Daerah Pengurangan Resiko Bencana (RAD PRB), Rencana Aksi Daerah Pendidikan Untuk Semua (RAD PUS), dan Rencana Aksi Daerah Pemberdayaan Perempuan (RAD PP).

Berdasarkan uraian diatas, RKPD Kabupaten Grobogan Tahun 2013 memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan dokumen-dokumen perencanaan lain, baik di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten.

1.4 Sistematika Dokumen RKPD

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan tahun 2013, disusun dengan sistematika sebagai berikut:

I. Pendahuluan

Memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika dokumen RKPD, serta maksud dan tujuan.

II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan

Pada bagian ini diuraikan aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.

III. Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah

Memuat kondisi ekonomi tahun sebelumnya, yang meliputi kondisi ekonomi Nasional, Jawa Tengah, dan Kabupaten Grobogan, serta analisis kondisi lingkungan internal dan eksternal, juga membahas secara global tantangan utama yang menyangkut kebijakan ekonomi makro dan diakhiri dengan arah kebijakan anggaran tahun 2013.

(6)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐ 6

IV. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2013

Memuat Visi, Misi dan sasaran pembangunan daerah (jangka menengah), kebijakan umum pembangunan daerah, masalah dan tantangan Nasional, Provinsi dan Kabupaten, serta prioritas pembangunan pada tahun 2013.

V. Rencana Program dan Prioritas Pembangunan Daerah

Memuat Program dan Kegiatan Prioritas Pembangunan daerah Tahun 2013 yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.

VI. Pelaksanaan

Memuat prinsip-prinsip pelaksanaan kegiatan pembangunan yang diharapkan.

VII. Penutup

Memuat kesimpulan dan harapan serta tindak lanjut pelaksanaan RKPD Kabupaten Grobogan Tahun 2013.

1.5 Maksud dan Tujuan

Maksud dari Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 adalah sebagai pedoman dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dalam penetapannya dilakukan bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Grobogan Tahun 2013 adalah:

1. Merumuskan kebijakan prioritas pembangunan daerah Kabupaten

Grobogan dalam masa satu tahun (tahun 2013);

2. Merumuskan kerangka ekonomi daerah Kabupaten Grobogan;

3. Merumuskan rencana kerja dalam bentuk program dan rencana tindak pada setiap urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan;

4. Menciptakan sinergitas perencanaan program kegiatan pembangunan antar wilayah, antar urusan pembangunan dan antar tingkatan pembangunan daerah di Kabupaten Grobogan;

(7)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐ 7 5. Mewujudkan efisiensi dan efektifitas rencana alokasi sumberdaya dalam menjawab isu strategis kaitannya dengan visi dan misi Kepala Daerah Kabupaten Grobogan.

(8)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐ 8

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2011 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGGARAAN

PEMERINTAHAN DAERAH 2.1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1.1 Aspek Geografis

Wilayah Kabupaten Grobogan terletak di antara dua Pegunungan Kendeng yang membujur dari arah barat ke timur, dan berbatasan dengan:

 Sebelah Barat : Kabupaten Semarang dan Demak.

 Sebelah Utara : Kabupaten Kudus, Pati dan Blora.

 Sebelah Timur : Kabupaten Blora.

 Sebelah Selatan : Kabupaten Ngawi, Sragen, Boyolali, dan Semarang.

Secara geografis, wilayah Kabupaten Grobogan terletak di antara 110o15’ BT – 111o25’ BT dan 7o LS - 7o30’ LS dengan kondisi tanah berupa daerah pegunungan kapur, perbukitan dan dataran di bagian tengahnya.

Gambar II.1

Peta Lokasi Kabupaten Grobogan di Jawa Tengah

Secara administratif Kabupaten Grobogan terdiri 273 desa dan 7 kelurahan yang tersebar dalam 19 kecamatan dengan

(9)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐ 9 ibukota kabupaten di Purwodadi dengan luas wilayah 1.975,865 km2, yang secara rinci pembagian wilayah dan persebaran luas Kabupaten Grobogan sebagaimana dalam Tabel II.1 berikut:

Tabel II.1

Pembagian Wilayah Administrasi dan Luas Wilayah

No Kecamatan Jumlah Desa/Kel Jumlah Dusun/Lingk Luas Wilayah (Km2) 1 Kedungjati 12 76 130,342 2 Karangrayung 19 100 140,595 3 Penawangan 20 71 74,177 4 Toroh 16 118 119,320 5 Geyer 13 102 196,192 6 Pulokulon 13 112 133,644 7 Kradenan 14 79 107,748 8 Gabus 14 87 165,365 9 Ngaringan 12 78 116,720 10 Wirosari 14 86 154,298 11 Tawangharjo 10 58 83,602 12 Grobogan 12 52 104,556 13 Purwodadi 17 104 77,656 14 Brati 9 51 54,891 15 Klambu 9 44 46,562 16 Godong 28 86 86,780 17 Gubug 21 62 71,119 18 Tegowanu 18 54 51,670 19 Tanggungharjo 9 31 60,628 Jumlah 280 1.451 1.975,865

Sumber: Bag. Tata Pemerintahan Setda Kab. Grobogan

(10)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

10

Penggunaan lahan di Wilayah Kabupaten Grobogan meliputi:

a. Tanah sawah seluas 64.790,21 Ha terdiri dari:

1) Irigasi Teknis : 18.394,78 Ha

2) Irigasi Setengah Teknis : 1.658 Ha

3) Irigasi Sederhana : 10.609,26 Ha

4) Tadah Hujan : 34.128,17 Ha

b. Tanah bukan sawah seluas 132.796,21 Ha terdiri dari :

1) Pekarangan/Bangunan : 23.649,28 Ha 2) Tegalan/Kebun : 28.536,86 Ha 3) Padang Gembala : - Ha 4) Tambak/Kolam : 22,43 Ha 5) Rawa : Ha 6) Hutan Negara : 68.633,30 Ha 7) Hutan Rakyat : 4.444,11 Ha 8) Perkebunan Negara : - Ha 9) Lain-lain (Sungai,Jalan,Kuburan,dll) : 7.511,50 Ha Lebih jelas komposisi penggunaan lahan di wilayah

Kabupaten Grobogan dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut:

Gambar II.2

(11)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

11

Secara umum komposisi perbandingan penggunaan lahan bukan sawah dan sawah mencapai 67% dibanding 33%.

Sedangkan secara terperinci penggunaan lahan terluas pada klasifikasi Hutan Negara yang mencapai 35%, sedangkan terkecil pada klasifikasi penggunaan lahan untuk tambak/kolam yaitu sebesar 0,00011%

Adapun untuk kawasan lindung di wilayah Kabupaten Grobogan terdiri dari:

a. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan di

bawahnya yang meliputi:

1) Kawasan yang mempunyai kelerengan di atas 40% berada di Kecamatan Grobogan, Brati, Tawangharjo dan Wirosari dengan luas 49 Ha.

2) Kawasan resapan air tersebar di Kecamatan Brati, Klambu dan Grobogan.

b. Kawasan Perlindungan setempat yang meliputi: Kawasan

Sempadan Sungai seluas 7.265 Ha, kawasan Sempadan Waduk (Gambrengan, Sanggeh, Butak, Simo, Nglangon, Kenteng) seluas total 149 Ha, dan Kawasan sempadan mata air dengan luas total 1.382 Ha.

c. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya, yang meliputi:

Bledug Kuwu seluas 168,75 Ha, Mrapen seluas 12, 56 Ha, Makam Ki Ageng Tarub seluas 12, 56 Ha, Makam Ki Ageng Selo seluas 12,56 Ha, Gua Lawa dan Gua Macan seluas 12,56 Ha, dan Gua Urang seluas 12,56 Ha.

Berdasarkan ketinggian dan kemiringan tanah, wilayah Kabupaten Grobogan dapat dikelompokkan menjadi:

a. Daerah dataran rendah sampai dengan 50 meter di atas

permukaan laut rata-rata (mean sea level) dengan kemiringan antara 0 – 8%, sebagian besar berada di Kecamatan Gubug, Tegowanu, Godong, Purwodadi, Grobogan dan bagian selatan Kecamatan Wirosari.

(12)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

12

b. Daerah perbukitan pada ketinggian antara 50-100 meter di atas permukaan air laut, dengan kemiringan antara 8-15% dengan topografi berombak hingga bergelombang, meliputi wilayah-wilayah kecamatan yang berada di sebelah utara, seperti Klambu, Brati, Grobogan, Tawangharjo, Wirosari dan Ngaringan, serta wilayah-wilayah kecamatan yang berada di sebelah selatan, meliputi Kedungjati, Tanggungharjo, dan sebagian kecil wilayah Kecamatan Karangrayung, Penawangan, Toroh, Geyer, Pulokulon, Kradenan dan Gabus. c. Daerah dataran tinggi pada ketinggian 100-500 meter di atas

permukaan air laut, rata-rata dengan kemiringan tanah di atas 15% dengan topografi bergelombang hingga berbukit, meliputi wilayah-wilayah kecamatan yang berada di sebelah selatan seperti Kedungjati, Tanggungharjo, Karangrayung, Geyer, Gabus, dan kecamatan yang berada di sebelah utara yaitu Kecamatan Grobogan, Tawangharjo, Wirosari, Klambu, Brati dan Ngaringan.

2.1.2 Aspek Demografi a. Laju Pertumbuhan

Penduduk Kabupaten Grobogan pada akhir tahun 2011 mencapai 1.421.609 jiwa,sedangkan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 1.413.336 jiwa, dengan demikian laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2011 mencapai 0,58% atau bertambah 8.273jiwa. Namun jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2010 yaitu sebesar 0,61 %, maka pada tahun 2011 ini pemerintah telah dapat menekan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,03% dari tahun sebelumnya.

Lebih jelasnya perkembangan jumlah penduduk tahun 2008-2011 dapat dilihat dalam tabel II.2 sebagai berikut:

Tabel II.2

Perkembangan Jumlah Penduduk Tahun 2008-2011 No. Tahun Jenis Kelamin Jumlah Peruba- Pertum

(13)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

13

Sumber: Dispendukcapil dan BPS Kab. Grobogan

Selanjutnya berdasarkan angka perkembangan jumlah penduduk mengalami peningkatan, namun bila dilihat dari garis pertumbuhan penduduk dari tahun 2008 sampai akhir tahun 2011 mengalami penurunan. Seperti nampak dalam Gambar II.3

sebagai berikut: .

Gambar II.3

Grafik Perbandingan Perkembangan dengan Pertumbuhan Penduduk Tahun 2008-2011

b. Jumlah Penduduk Per kecamatan dan sexratio Jumlah penduduk Kabupaten Grobogan tahun 2011

sebanyak 1.421.609 jiwa dengan penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Purwodadi sebesar 131.907 jiwa, sedangkan

kecamatan dengan jumlah penduduk terendah di Kecamatan Klambu yaitu sejumlah 35.632 jiwa.

Lebih jelas rincian jumlah penduduk tiap kecamatan dapat dilihat dalam Tabel II.3 sebagai berikut:

Laki-laki Perem-puan han -buhan % 1. 2008 690.383 704.097 1.394.480 7.431 0,54 2. 2009 695.290 709.080 1.404.770 10.290 0,74 3. 2010 700.319 713.017 1.413.336 8.566 0,61 4. 2011 705.394 716.215 1.421.609 8.273 0,58

(14)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

14

Tabel II.3

Jumlah Penduduk per kecamatan tahun 2011

No KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK Sex

Ratio

LAKI-LAKI PEREM-PUAN TOTAL

1 2 3 4 5 6 1 Kedungjati 20.703 21.839 42.542 0,95 2 Karangrayung 49.434 50.245 99.679 0,98 3 Penawangan 32.723 32.997 65.720 0,99 4 Toroh 58.742 59.034 117.776 1,00 5 Geyer 34.599 35.909 70.508 0,96 6 Pulokulon 54.824 56.463 111.287 0,97 7 Kradenan 42.287 42.917 85.204 0,99 8 Gabus 37.434 38.291 75.725 0,98 9 Ngaringan 34.474 33.400 67.874 1,03 10 Wirosari 46.664 45.601 92.265 1,02 11 Tawangharjo 25.452 26.939 52.391 0,94 12 Grobogan 34.159 34.944 69.103 0,98 13 Purwodadi 64.682 67.225 131.907 0,96 14 Brati 23.449 23.006 46.455 1,02 15 Klambu 17.992 17.640 35.632 1,02 16 Godong 44.004 44.579 88.583 0,99 17 Gubug 37.922 38.913 76.835 0,97 18 Tegowanu 25.383 25.682 51.065 0,99 19 Tanggungharjo 20.467 20.591 41.058 0,99 JUMLAH 705.394 716.215 1.421.609 0,98

Sumber: Dispendukcapil dan BPS Kab. Grobogan

Dilihat dari perbandingan penduduk laki-laki dan

perempuan tahun 2011 didapati angka sex rasio sebesar 0,98, hal ini berarti setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 98 jiwa penduduk laki-laki.

Perbandingan jenis kelamin dapat lebih jelas dilihat dalam gambar diagram batang sebagai berikut:

(15)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

15

Gambar II.4

Grafik Perbandingan Jenis kelamin

Penduduk Kabupaten Grobogan Tahun 2008-2011

c. Kepadatan Penduduk Perkecamatan

Kepadatan penduduk merupakan perbandingan rata-rata jumlah penduduk yang mendiami tiap satuan luas wilayah (jiwa/Km2). Menurut kriteria kepadatan penduduk dibedakan menjadi:

1). Kepadatan Tinggi : di atas kepadatan wilayah atasnya 2). Kepadatan Sedang : sama dengan kepadatan wilayah atasnya 3). Kepadatan Rendah : di bawah kepadatan wilayah atasnya

Bertambahnya penduduk berbanding lurus dengan kepadatan penduduk. Pada tahun 2011 Kepadatan Penduduk semakin bertambah dibanding tahun 2010. Berdasarkan data kepadatan tahun 2008 sampai akhir tahun 2011 mengalami peningkatan kepadatan sebesar 13 jiwa/km2 dari 706 jiwa/km2 menjadi sebanyak 719 jiwa/km2.

(16)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

16

Kecamatan yang mempunyai kepadatan tertinggi adalah Purwodadi, sedangkan yang terendah adalah Kedungjati. Seperti yang terlihat dalam Tabel II.4 di bawah ini:

Tabel II.4

Kepadatan Penduduk Tahun 2008-2011

Sumber: Dispendukcapil dan BPS Kab. Grobogan

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk 9 kecamatan termasuk dalam kategori rendah yaitu Geyer, Kedungjati, Karangrayung, Ngaringan, Gabus, Wirosari, Grobogan, Tawangharjo, dan Tanggungharjo, sedangkan 10 kecamatan dengan kepadatan penduduk kategori tinggi yaitu, Pulokulon, Penawangan, Toroh, Kradenan, Klambu, Godong, Purwodadi, Gubug, Brati dan Tegowanu.

Lebih jelasnya tentang kepadatan penduduk secara spasial dapat dilihat pada gambar II.5 sebagai berikut:

(17)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

17

Gambar II.5

Peta Kepadatan Penduduk Tahun 2011

d. Struktur Usia Penduduk dan Angka Ketergantungan

Struktur usia penduduk Kabupaten Grobogan dapat diketahui dalam Tabel II.5 di bawah:

Tabel II.5

Struktur Usia Penduduk Kabupaten Grobogan Tahun 2011 No Kelompok Umur JUMLAH PENDUDUK JUMLAH LAKI-LAKI PERMPUAN 1 2 3 4 5 1 0-4 60.503 57.127 117.630 2 5-9 63.474 61.460 124.934 3 10-14 69.092 66.072 135.164 4 15-19 60.540 57.469 118.009 5 20-24 52.395 53.612 106.007 6 25-29 54.175 55.790 109.965 7 30-34 53.321 54.116 107.437 8 35-39 50.863 51.667 102.530 9 40-44 52.556 56.492 109.048 10 45-49 50.588 51.704 102.292 11 50-54 41.584 40.558 82.142 12 55-59 30.935 28.387 59.322

(18)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐ 18 13 60-64 20.846 24.281 45.126 14 65-69 17.912 21.983 39.895 15 70-74 13.490 17.775 31.265 16 75+ 13.121 18.722 31.843 JUMLAH 705.394 716.215 1.421.609

Sumber: Dispendukcapil dan BPS Kab. Grobogan

Untuk mempermudah melihat Komposisi penduduk Kabupaten Grobogan menurut kelompok umur, dapat dilihat secara grafis melalui piramida penduduk sebagaimana Gambar II.6 sebagai berikut:

Gambar II.6

Grafik Piramida Penduduk menurut kelompok Umur Tahun 2011

Grafik di atas dipergunakan untuk mempermudah melihat angka ketergantungan antar Kelompok umur usia produktif dengan usia tidak produktif. Kelompok usia produktif merupakan kelompok usia seseorang masih produktif dalam bekerja yaitu

(19)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

19

antara 15 sampai dengan 65 tahun, sedangkan kelompok umur di bawah dan di atas usia produktif kelompok tidak produktif.

Angka ketergantungan dihitung dari perbandingan kelompok umur tidak produktif terhadap usia produktif. Dari hasil olahan data dalam tabel II.5 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah total penduduk usia produktif sebanyak 941.878 sedangkan penduduk usia non produktif sebanyak 479.731 jiwa sehingga nilai dependency ratio sebesar 51, artinya bahwa tiap 100 jiwa penduduk usia produktif akan menanggung beban 51 jiwa penduduk yang tidak produktif.

Nilai angka ketergantungan ini dapat dikategorikan sebagai berikut:

1) Angka Beban Tanggungan Tinggi : ≥ 70 2) Angka Beban Tanggungan Sedang : 51 – 69 3) Angka Beban Tanggungan Rendah : ≤ 50

Oleh karena itu, angka ketergantungan Kabupaten Grobogan sebesar 51 (masuk kategori sedang).

e. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan penduduk di Kabupaten Grobogan pada tahun 2008 sampai dengan 2011 dominan pada sektor primer utamanya pada sektor pertanian tanaman pangan.

Pekerjaan selanjutnya yang diminati masyarakat terdapat pada sektor sekunder yaitu sektor perdagangan. Data mata pencaharian penduduk umur 15 tahun keatas di Kabupaten Grobogan pada tahun 2008 - 2011, dapat dilihat sebagaimana Tabel II.6 sebagai berikut:

(20)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

20

Tabel II.6

Komposisi Penduduk Kabupaten Grobogan Umur 15 Tahun keatas Menurut Mata Pencaharian Tahun 2008-2011

Sumber: BPS Kab. Grobogan

Selanjutnya dilihat dari perkembangan angkatan kerja sampai akhir tahun 2011 mencapai sebanyak 743.723 orang, dengan penyerapan lapangan kerja/penempatan tenaga kerja sebanyak 722.501 orang. Adapun perkembangan angkatan kerja dan penyerapannya pada tahun 2008 sampai akhir tahun 2011 di Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel II.7

Perkembangan Angkatan Kerja dan Penyerapan serta Prediksi

Jumlah Penganggur (15 tahun keatas) di Kabupaten Grobogan Tahun 2008-2011

(21)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

21

2.1.3 Kondisi Sumberdaya Alam

Kabupaten Grobogan memiliki relief daerah pegunungan kapur dan perbukitan serta dataran. Kabupaten Grobogan merupakan kabupaten yang tiang penyangga ekonominya berada pada sektor pertanian dan merupakan daerah lahan kering, tandus, kritis dan cenderung sulit untuk mendapatkan air bersih. Melihat kondisi yang termasuk daerah kering, maka jenis tanaman yang cukup produktif untuk dikembangkan adalah padi, padi gogo, jagung, ketela pohon, kedelai, kacang hijau, kacang tanah serta palawija lainnya.

Jenis tanahnya dikelompokkan menjadi:

a. Tanah alluvial coklat kekelabuan, seluas 3.376 ha atau sebesar 1,71% dari luas wilayah kabupaten,

b. Tanah alluvial kelabu dan alluvial coklat kekelabuan, seluas 20.248 ha atau 10,25% luas kabupaten,

c. Tanah grumusol kelabu tua, seluas 66.748 ha atau 33,78% dari luas kabupaten,

d. Tanah grumusol kelabu, seluas 39.013 ha atau 19,78% dari luas kabupaten,

e. Asosiasi grumusol coklat kekelabuan dan grumusol kelabu tua seluas 18.862 ha,

f. Kompleks regosol kelabu dan grumusol kelabu tua seluas 33.181 ha, dan

g. Kompleks mediteran coklat kemerahan dan lithosol seluas 16.088 ha. Sumberdaya alam sangat bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan dan manusia. Kenyataan yang ada sekarang ini, sumberdaya air di Kabupaten Grobogan pada musim kemarau terjadi kekeringan yang cukup tinggi dan pada musim penghujan sering terjadi banjir dan erosi. Berdasarkan Perencanaan Mitigasi Bencana Kabupaten Grobogan tahun 2008, wilayah Kabupaten Grobogan memiliki titik rawan bencana alam.

(22)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

22

Keadaan iklimnya adalah: tropis dengan suhu rata-rata 29°C, suhu minimum 20°C dan maksimum 36°C. Kabupaten Grobogan yang terletak di antara daerah Pantai Utara bagian timur dan daerah Bengawan Solo hulu mempunyai tipe iklim D yang memiliki 1 – 6 bulan kering dan 1 – 6 bulan basah. Kabupaten Grobogan merupakan daerah yang paling kering di Provinsi Jawa Tengah.

Potensi Lahan Pertanian; Kabupaten Grobogan dengan luas 197.586,420 ha, terbagi menjadi lahan sawah seluas: 63.928 ha (31,77%) dan lahan kering seluas: 134.822 ha (68,23%). Lahan sawah dikelompokkan berdasarkan penggunaan irigasinya menjadi sawah irigasi teknis, ½ teknis, sederhana, irigasi desa/non PU, serta sawah tadah hujan. Sedangkan lahan kering dikelompokkan menjadi pekarangan/bangunan, tegal/kebun, hutan negara, dan lahan kering lainnya yang disajikan dalam tabel II.8 berikut ini:

Tabel II.8

Luas Areal Penggunaan Lahan di Kabupaten Grobogan Tahun 2011

No Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha)

1 Lahan sawah 63.928

Irigasi teknis 18.351

Irigasi ½ teknis 1.646

Irigasi sederhana PU 8.005

Irigasi non PU 5.848

Irigasi tadah hujan 35.926

2 Lahan kering 134.822

Bangunan/pekarangan 28.809

Tegal/kebun 26.810

Pengembalaan/padang rumput 2

Ditanami pohon/hutan rakyat 2.882

Hutan negara 68.635

Rawa-rawa 15

Kolam/tebat/empang 23

Lain-lain 7.646

Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Grobogan

Luas lahan sawah tersebut digunakan untuk usaha tani tanaman pangan dan tanaman hortikultura meliputi: padi, jagung, kedelai, kacang

(23)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

23

hijau, cabe, dan lain sebagainya. Luas penggunaan lahan untuk komoditas tersebut disajikan dalam tabel II.9 berikut:

(24)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

24

Tabel II.9

Luas Penggunaan Lahan Sawah untuk Beberapa Komoditas di Kabupaten Grobogan

Jenis Komoditas 2008 2009 Luas Tanam (ha) 2010 2011

1. Padi sawah 91,260 117,569 110,289 106.677

2. Padi gogo 2,831 2,647 1,504 5.446

3. Jagung 95,339 116,303 133,386 90.348

4. Kedelai 22,590 18,962 24,352 7.350

5. Kacang hijau 24,865 23,560 19,718 24.523

Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Grobogan 2.2 Aspek Kesejahteraan Rakyat

2.2.1 Angka Melek Huruf

Peningkatan kualitas hidup manusia di bidang pendidikan sebagai salah satu indikator pertama IPM, diukur dari capaian kualitas pendidikan masyarakat berdasarkan angka melek huruf bergerak fluktuatif. Pada tahun 2008 sebesar 90,18%, mengalami trend peningkatan menjadi 90,82% pada tahun 2011.

2.2.2 Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu ukuran untuk kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan semakin baik kualitas SDM di wilayah tersebut. Tamat sekolah didefinisikan sebagai jenjang pendidikan yang telah berhasil diselesaikan oleh seseorang dengan dibuktikan adanya ijazah atau surat tanda tamat belajar. Tetapi jika menggunakan ukuran menurut jenjang tertinggi merupakan jenjang atau kelas tertinggi yang pernah ditempuh oleh seseorang. Tingkat pendidikan penduduk usia 5 tahun keatas Kabupaten Grobogan Tahun 2008-2011 sebagaimana tabel II.10 sebagai berikut:

(25)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

25

Tabel II.10

Tingkat Pendidikan Penduduk Usia 5 tahun keatas Tahun 2008-2011

Sumber: BPS Kabupaten Grobogan

Menurut data tingkat pendidikan di Kabupaten Grobogan tahun 2008-2011, jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan terbanyak pada tahun 2011 pada tamatan SD atau sederajat yaitu sejumlah 39% kemudian secara berurutan tidak atau belum pernah sekolah serta tidak atau belum tamat SD sejumlah 33%, SLTP atau sederajat sejumlah 17%, tamatan SMU atau sederajat 9%, dan terakhir Akademi/Diploma, S1, S2, dan S3 sejumlah 2%.

Secara Grafis komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan sebagaimana gambar II.7 berikut:

Gambar II.7

Komposisi Tingkat Pendidikan penduduk usia 5 Tahun ke atas Tahun 2008-2011

(26)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

26

Selanjutnya kinerja bidang pendidikan dapat dilihat secara makro melalui APK dan APM. APK (Angka Partisipasi Kasar) merupakan Persentase jumlah siswa pada jenjang pendidikan tertentu dibandingkan dengan penduduk kelompok tertentu usia sekolah. Sedangkan APM (Angka Partisipasi Murni) merupakan persentase jumlah siswa pada jenjang pendidikan tertentu dibandingkan dengan penduduk kelompok usia sekolah. Lebih jelas dapat dilihat pada Tabel II.11 berikut:

Tabel II.11

APM dan APK Tahun 2008-2011

Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Grobogan

Makin tinggi APK berarti makin banyak anak usia sekolah yang bersekolah disuatu daerah, atau makin banyak anak usia di luar kelompok usia sekolah tertentu bersekolah di tingkat pendidikan tertentu. Nilainya APK bisa lebih besar dari 100% karena adanya siswa di luar usia sekolah, daerah / kota, atau daerah perbatasan. Kegunaan APKuntuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah disuatu jenjang pendidikan.

Makin tinggi APM berarti makin banyak anak usia sekolah yang bersekolah disuatu daerah, atau makin banyak anak usia di luar kelompok usia sekolah tertentu bersekolah di tingkat pendidikan tertentu. Nilainya APK bisa lebih besar dari 100% karena adanya siswa di luar usia sekolah, daerah kota, atau daerah perbatasan.

(27)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

27

2.2.3 Kesejahteraan Sosial a. Penduduk Miskin

Untuk mengukur kemiskinan dilakukan menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. Selanjutnya metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan-Makanan (GKBM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita perhari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dan lain-lain). Sedangkan garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan.

Dengan metode penghitungan sebagaimana tersebut jumlah penduduk miskin Kabupaten Grobogan hingga tahun 2008-2011 dapat dilihat pada Tabel II.12 sebagai berikut:

(28)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

28

Tabel II.12

Perkembangan Penduduk Miskin Tahun 2008-2011

URAIAN TAHUN 2008 2009 2010 2011 RT Miskin 159.522 199.496 159.363 196.264 TOTAL RT 400.785 412.480 426.902 426.650 Penduduk miskin 276.665 264.936 233.700 231.459 Total 836.972 885.912 819.965 854.373

Sumber: BPS Kab. Grobogan

b.Indeks Pembangunan Manusia

Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

IPM disusun oleh empat indikator, yaitu harapan hidup, melek huruf, lama sekolah dan standart hidup. Rata-rata angka harapan hidup penduduk kabupaten Grobogan tahun 2011 adalah 70,24 yang artinya penduduk Grobogan rata-rata dapat hidup mencapai umur 70,24 tahun.

Angka melek huruf sebesar 90,82 yang berarti masih ada lebih dari 9 persen penduduk Kabupaten Grobogan yang tidak bisa membaca dan menulis.

Rata-rata lama sekolah 6,76 tahun yang berarti rata-rata penduduk Kabupaten Grobogan hanya mengenyam pendidikan sampai tamat SD atau kelas I SMP. Pengeluaran perkapita sebesar Rp 632.150,00, yang berarti setiap penduduk Kabupaten Grobogan mengeluarkan untuk biaya hidupnya sebesar Rp 632.150,00 tiap tahunnya.

Lebih jelas angka IPM Kabupaten Grobogan tahun 2008 sampai 2011 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

(29)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

29

Tabel I.11

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2008 – 2011

URAIAN TAHUN

2008 2009 2010 2011

Angka harapan hidup(th) 69,42 69,57 69,73 70,24

Angka Melek huruf (thn) 90,18 90,36 90,36 90,82

Rata-rata lama sekolah 6,60 6,76 6,76 6,78

Pengeluaran perkapita 627,60 629,42 631,25 632,15

IPM 70,22 70,60 70,83 70,95

Sumber: BPS Kab. Grobogan

c. Prasarana Ibadah dan Sosial Keagamaan

Informasi tentang sarana dan prasarana peribadatan diperlukan untuk merencanakan penyediaan sarana dan prasarana peribadatan serta merencanakan suatu program kegiatan yang berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama.

Data prasarana ibadah dan sosial keagamaan di Kabupaten Grobogan tahun 2008 sampai dengan 2011, sebagaimana Tabel II.14 berikut:

Tabel II.14

Prasarana Ibadah dan Sosial Keagamaan 2011

(30)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

30

2.2.4 Angka Kelangsungan Hidup Bayi

Indikator pelayanan kesehatan dari aspek angka kematian bayi lahir, serta prevalensi gizi dapat dilihat pada tabel II.15 berikut:

Tabel II.15

Angka Kematian Ibu Melahirkan, Angka Kematian Bayi Lahir dan Prevalensi Gizi Kabupaten Grobogan Tahun 2008-2011

No. Indikator Kinerja Capaian Kinerja Indikatif

2008 2009 2010 2011 1. AKB/1000 KH 9,9 10,74 15,42 10,4 2. AKI/100.000 KH 86,87 191,61 102,8 104,6 3. AKBAL/1000 KH 10,29 11,7 15,9 15,9 4. % BBLR 14,2 17,06 18,16 18,28 5. PREVALENSI 0,03 0,02 0,02 0,02

AKB : Angka Kematian Bayi

AKI : Angka Kematian Ibu (ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas) AKBAL : Angka Kematian Balita

BBLR : Berat Bayi Lahir Rendah

KH : Kelahiran Hidup (jumlah bayi lahir yang hidup)

Untuk Angka Kematian Bayi (AKB) lahir pada kurun waktu 2008 sampai dengan 2010 mengalami kenaikan, tetapi pada tahun 2011 AKB mengalami penurunan kembali, hanya mencapai angka 10,4 ini berarti terdapat 10,4 bayi mati dari 1.000 bayi yang lahir hidup.

Prevalensi gizi kurang pada anak balita pada tahun 2008 sebesar 0,03%, tahun 2009 – 2011 mengalami penurunan menjadi sebesar 0,02%. Hal tersebut menunjukkan meningkatnya kualitas gizi anak balita.

2.2.5 Rasio Penduduk Miskin

Jumlah penduduk miskin pada tahun 2011 mengalami penurunan, baik secara absolut maupun secara prosentase dari jumlah total penduduk, apabila dibandingkan tahun 2009 dan 2010. Demikian juga jumlah Rumah Tangga Miskin pada tahun 2011, apabila dibandingkan

(31)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

31

dengan tahun 2009 dan 2010 juga mengalami penurunan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel II.16 berikut:

Tabel II.16a

Perkembangan Penduduk Miskin Tahun 2008-2011

Uraian Tahun 2008 2009 2010 2011 Penduduk Miskin 276.665 (19,82%) 264.936 (18,86%) 233.700 (16,59%) 231.459 (16,34%) Total Rumah Tangga 400.785 412.480 426.902 426.650 Total Penduduk 1.395.709 1.404.770 1.408.959 1.416.600

Sumber: Dinsosnakertrans Kab. Grobogan

Tabel II.16b

Indikator Distribusi Pendapatan Masyarakat Kab. Grobogan Th. 2008-2011

Sumber: BPS Kabupaten Grobogan

Berdasarkan indikator distribusi pendapatan masyarakat sebagaimana tampak pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa distribusi pendapatan masyarakat Kabupaten Grobogan berada pada kategori ketimpangan rendah (low inequality) yang ditunjukkan dari indikator sebagai berikut:

No. Indikator 2008 2009 2010 2011 Interpretasi

1. Gini Ratio 0,2639 0,2331 0,2329 0,2328 Masuk dalam kategori ketimpangan rendah, karena masih di atas batas ketimpangan (<0,35) 2. Persentase pendapatan yang diterima oleh 40% penduduk yang berpendapatan rendah 26,21% 27,01% 26,94% 26,25% Masuk dalam kategori ketimpangan rendah, karena masih di atas batas ketimpangan (>12%)

(32)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

32

1. Angka Gini Ratio selama lima tahun berturut-turut selalu berada di bawah angka 0,35.

2. Berdasarkan kriteria Bank Dunia, 40% penduduk berpendapatan

rendah dalam lima berturut-turut menerima lebih dari 17% dari pendapatan total kabupaten yakni 27,50%, 27,06%, 26,21%, 27,01% dan 26,94%.

Persentase penerimaan pendapatan dari 40% penduduk berpendapatan rendah, berkembang dari 26,21% pada tahun 2008 meningkat menjadi 27,01% pada tahun 2009, kemudian menurun pada tahun 2010 dan 2011, masing-masing menjadi 26,94% dan 26,25%.

2.3 Evaluai Kinerja Urusan Kewenangan Kabupaten 1) Urusan Wajib

Evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan untuk urusan wajib adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan

Upaya pemenuhan tiga pilar pembangunan pendidikan dilakukan melalui program pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan formal dan non formal, pendidikan khusus, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen pelayanan pendidikan, dan pendidikan berkelanjutan.

Kinerja pembangunan urusan pendidikan ditunjukkan dengan beberapa indikator yang mencakup beberapa target seperti tertuang dalam tabel II.17 berikut:

(33)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

33

Tabel II.17

Capaian Kinerja Urusan Pendidikan

No Uraian Target RPJMD Tahun 2011-2016 Capaian Kinerja RKPD Tahun 2011 Target Kinerja RKPD Tahun 2012 Perkiraan Realisasi Target RPJMD s/d Tahun 2012(%) Keter-angan Target Capaian Tahun 2011 Realisasi Capaian Tahun 2011

I Fokus Kesejahteraan Sosial

1 Angka Melek Huruf (%) 120 88 90,82 91 91

2 Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 6,9 6,6 6,78 6,8 98

3 Angka Harapan Hidup (Tahun) 75,6 72,5 72,5 73 97

4 Angka Partisipasi Kasar (%)

PAUD (%) 71,4 41 23,14 49 24

SD/MI (%) 103,2 98,67 103,08 98,8 104

SMP/MTs (%) 90,2 84,6 98,55 86,5 99

SMA/SMK/MA (%) 60,6 55,6 37,59 56,8 39

5 Angka Partisipasi Murni

SD/MI (%) 98,8 95 95,09 95,3 96

SMP/MTs (%) 99,5 75 90,59 81 92

SMA/SMK/MA (%) 61,2 44 26,77 48 28

II Aspek Pelayanan Umum

A Pelayanan Urusan Wajib

1 Pendidikan

a % anak usia 4-6 tahun mengikuti

program PAUD dan TK/RA 71 41 89,68 49 90

b % TK/RA memiliki sarana dan prasarana belajar/bermain

51 42 45 44 46

c % TK/RA menerapkan manajemen sekolah berbasis sekolah sesuai dengan manual yang ditetapkan oleh menteri

75 55 30 60 31

d % APM SD/MI 98,8 95 95,09 95,3 96

(34)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

34

f % Angka Putus Sekolah SD 0,03 0,17 0,06 0,12 0,03

g % ruang kelas SD/MI sesuai

standar 67 58 40,29 60 41

h % SD/MI memiliki laboratorium

IPA dan komputer 19 3 0 7 99

i % SD/MI memiliki perpustakaan sesuai standar

65 40 31,33 45 32

j % SMP/MTs memiliki

laboratorium IPA dan komputer

72 54 81,15 58 82

k % SMP/MTs memiliki perpustakaan sesuai standar

98 75 63,11 80 64

l % Angka Kelulusan UASBN 100 100 100 100 100

m % lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs

99,8 98,7 94,08 98,09 99

n % Angka Putus Sekolah SMP/MTs

0,07 0,37 0,37 0,29 0,25

o % Angka Kelulusan Ujian

Nasional SMP/MTs 98,8 99,8 99,74 99,85 99,82

p % lulusan SMP/MTs melanjutkan ke SMA/MA/Kejuruan

92 86 54,17 87 98

q % APM SMA/SMK/MA 42,6 35,9 26,77 36,8 98

r % Angka Putus Sekolah 0,14 0,51 0,77 0,42 65

s % kelulusan UN SMA/SMK/MA 98,2 95,5 99,98 96,1 99,96

t % lulusan SMK diterima di dunia

kerja sesuai dengan keahliannya 18 8 8,1 11 99,54

u % penduduk usia 15-44 tahun bisa membaca dan menulis

100 88 90 91 98

v Jumlah orang buta aksara dalam kelompok usia 15-44 tahun

2.284 1.728 1.713 97

w Tersedianya data dasar keaksaraan yang diperbarui secara terus menerus

1 1 1 1 100

x % penduduk usia sekolah yang belum sekolah di SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA menjadi peserta didik program paket A, B dan C

(35)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

35

y % tutor program paket A, B dan C memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan

78 55 58 60 99

z % pusat kegiatan belajar masyarakat memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis pembelajaran

85 77 50 78 95

aa Tersedianya data dasar kesetaraan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA yang

diperbarui secara terus menerus

1 1 1 1 98

bb % penduduk putus sekolah, pengangguran dan dari keluarga pra sejahtera menjadi peserta didik dalam kursus-kursus/ pelatihan/ kelompok belajar usaha/ magang

34 10 14 15 98

cc % lembaga kursus memiliki ijin operasional dari pemerintah atau pemerintah daerah

95 86 32 89 98

dd % lembaga kursus dan lembaga pelatihan terakreditasi

24 8 12,5 11 85

ee % lulusan kursus, pelatihan, magang, kelompok belajar usaha dapat memasuki dunia kerja

44 31 15 34 98

ff % tenaga pendidik, instruktur atau penguji praktek

kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan

66 45 15 50 90

gg % lembaga

kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan

64 54 60 56 62

hh Tersedianya data dasar kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang yang diperbarui secara terus menerus

1 1 1 1 100

ii % penduduk difable menjadi

peserta didik SLB 16 11 11 12 96

(36)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

36

kk % guru SLB memiliki kualifikasi sesuai dengan standar

kompetensi yang ditetapkan

85 52 85 59 90

ll & SLB memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis pembelajaran

72 62 70 63 82

mm Tersedianya data dasar pendidikan khusus yang

diperbarui secara terus menerus

1 1 1 1 90

nn % guru yang layak mendidik TK/RA dengan kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional

44 34 50,17 36 72

oo % guru SD yang sertifikasi 100 32 26,14 50 98

pp % guru SD/MI layak mengajar 95 70 43,43 75 85

qq % guru SMP/MTs memiliki kualifikasi sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan

94 91 59,12 91,5 98

rr % guru SMP/MTs yang

bersertifikasi 46 24 19,04 25 92

ss % guru SMA/SMK/MA yang

bersertifikasi 55 45 14,93 46 96

tt % guru SMA/SMK/MA layak

mengajar 100 92 87,37 94 89

uu % lembaga PAUD memiliki tata kelola dan citra yang baik

60 25 25 30 77

vv % SD/MI menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

100 100 100 100 100

ww % SMP/MTs menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

100 100 100 100 100

xx % SMA/SMK/MA melaksanakan

program MBS dengan baik 100 100 100 100 100

yy Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001-2000/sekolah RSBI (unit)

100 67 1 100 20

Keterangan:

: Capaian melampaui target RPJMD : Capaian sesuai target RPJMD

(37)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

37

: Capaian masih harus ditingkatkan sesuai target RPJMD 1) Angka partisipasi kasar PAUD (%) target capaian tahun 2011

sebesar 41 tetapi pada tahun 2011 realisasi capaiannya hanya 23,14 %. Sebenarnya realisasi sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu biasanya tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang dapat ditetapkan dalam rencana stratejik pembangunan. Hal Ini masih diterima sebab tingkat pendidikan PAUD belum menjadi kewajiban yang harus diselenggarakan oleh orang tua. Memang bagi orang tua yang dipandang mampu dari segi materi dan perkembangan anak memandang lebih baik kalau anaknya sejak dini sudah dimasukkan pada tingkat pendidikan PAUD ini. Sebab di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan tidak diharuskan setiap anak yang akan masuk SD mengikuti PAUD dahulu. Dengan demikian lembaga pendidikan dan yayasan sosial yang bergerak di bidang pendidikan tidak semua menyelenggarakan pendidikan PAUD.

2) Persentase TK/RA menerapkan manajemen sekolah berbasis sekolah sesuai dengan manual yang ditetapkan oleh menteri. Data yang ada target 55 dan realisasi capaian penyelenggara TK/ RA kebanyakan di kelola oleh lembaga swasta yang belum profesional dan TK atau RA belum menjadi prioritas pembinaan dalam bidang pendidikan.

3) Persentase SD/ MI memiliki laboratorium IPA dan komputer. Dari data yang ada target capaiannya 3 sedangkan realisasi capaiannya masih 0. Hal ini disebabkan bahwa secara umum untuk sarana pendidikan SD/ MI untuk laboratorium komputer memang belum semua memiliki. Sebab pendidikan yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Grobogan hampir belum memandang penting laboratorium komputer ini tetapi lebih menekankan pada aspek barang cetakan seperti buku-buku dan jurnal yang lebih mudah di

(38)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

38

dapat. Tetapi sebenarnya bagi SD yang ada di wilayah perkotaan sudah banyak SD yang telah memiliki laboratorium komputer dan internet Hal ini dimungkinkan hanya belum dikoordinasikan kepada SKPD terkait.

4) Persentase pusat kegiatan belajar masyarakat memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis pembelajaran. Dari data yang ada target capaian tahun 2011 sedangkan realisasi capaiannya hanya 50. Hal ini disebabkan rata-rata lembaga penyelenggara belajar masyarakat belum dikelola secara profesional yang banyak tersebar di berbagai kota Kecamatan, namun dilihat dari variasi dan semangat penyelenggaranya sudah cukup baik. Untuk hal ini merupakan perhatian yang penting di tahun-tahun mendatang dan secara bertahap akan diperbaiki.

5) Persentase lembaga kursus dan lembaga pelatihan terakreditasi. Data menunjukkan bahwa target capaian pada tahun 2011 sebesar 86, sedangkan realita capaiannya hanya sebesar 32. Hal ini tampaknya perlu menjadi perhatian bagi SKPD terkait. Walaupun banyaknya kursus yang ada terutama yang terkait dengan peningkatan ketrampilan di sektor informal. Namun juga harus dilakukan pembinaan secara bertahap sebab para pengelola kursus sebagian besar dari investor lokal, kalau terlalu ketat nantinya akan mengurangi kreativitasnya. Dan manfaatnya secara umum sangat positif sebab dapat membuka lapangan kerja.

6) Persentase lulusan kursus, pelatihan, magang, kelompok belajar usaha dapat memasuki dunia kerja. Data menunjukkan target capaian tahun 2011 dan realisasi capaian tahun 2011 hanya 15. Hal ini dapat dimaklumi bahwa masalah lapangan kerja telah menjadi masalah nasional artinya karena banyaknya angkatan kerja yang tumbuh setiap tahun, tetapi lapangan kerja terbatas. Apalagi tenaga ini hanya lulusan kursus atau pelatihan dalam jangka pendek tidak menjamin langsung mendapatkan pekerjaan. Kenyataan di lapangan

(39)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

39

menunjukkan bahwa lulusan kursus atau pelatihan memiliki peluang besar untuk mendapatkan pekerjaan, juga banyak yang langsung merintis kegiatan mandiri atau usaha wiraswasta. Hal-hal seperti ini juga belum ter-cover dalam data ini.

7) Dari data persentase guru SD/MI yang layak mengajar,

menunjukkan bahwa target capaian tahun 2011 sebesar 70, sedangkan realisasi capaian hanya 43,43. Pengertian layak mengajar menurut UU pendidikan no. 20 tahun 2003 yaitu guru SD idealnya lulus S1 atau D4. Tetapi UU tersebut baru akan diberlakukan penuh pada tahun 2014, saat ini masih masa transisi. Oleh sebab itu kalau persentasenya sudah mendekati 50 % itu sudah cukup baik.

8) Persentase guru SMA/SMK/MA yang bersertifikasi, data yang ada menggambarkan bahwa dari target capaian tahun 2011 adalah 45, sedangkan realisasi capaian hanya 14,93, karena Pemerintah pusat dalam mencairkan uang sertifikasi dilakukan secara bertahap, sehingga para pendidik harus antri, sesuai senioritas dan kesiapan peserta. Dengan demikian secara umum di setiap pemerintah daerah belum bisa mencapai target yang telah ditetapkan.

9) Penerapan sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001-2000 / Sekolah RSBI (unit) target capaian tahun 2011 adalah 67, realisasinya hanya 1. Hal ini perlu dicermati, karena targetnya yang terlalu tinggi. Sebab persyaratan ISO 9001-2000 ini tidak mudah dan sangat kompleks, terutama menuntut sarana dan prasarana lembaga itu harus lengkap dan sumber daya manusianya harus disiplin dan profesional. Untuk itu target ISO 9001-2000 masih harus pemikiran dan pengembangan yang lebih serius lagi di tahun-tahun mendatang.

(40)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

40

2. Kesehatan

Kinerja pembangunan urusan kesehatan ditunjukkan dengan beberapa indikator yang mencakup beberapa target seperti tertuang dalam tabel II.18 berikut:

Tabel II.18

Capaian Kinerja Urusan Kesehatan

No Uraian Target RPJMD Tahun 2011-2016 Capaian Kinerja

RKPD Tahun 2011 Kinerja Target RKPD Tahun 2012 Perkiraan Realisasi Target RPJMD s/d Tahun 2012(%) Keter-angan Target Capaian Tahun 2011 Realisasi Capaian Tahun 2011

2

DINAS KESEHATAN

I Aspek Pelayanan Umum

A Pelayanan Urusan Wajib

2 Kesehatan

a Cakupan kunjungan ibu hamil K4 98 95 96 95 98

b Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (%)

100 80 82 85 87

c Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (%)

100 90 92 92 100

d Cakupan pelayanan nifas (%) 100 95 95 95 100

e Cakupan neonates dengan komplikasi yg ditangani (%)

95 90 90 90 100

f Cakupan kunjungan bayi (%) 92 90 90 90 100

g Cakupan desa/kelurahan Universsal Child Immunization (UCI) (%)

100 90 92 95 98

h Cakupan pelayanan anak balita (%)

65 65 68 75 97

i Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

88,8 42,66 50,2 56,99 98

j Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan (%)

(41)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

41

k Cakupan penjaringan kesehatan

siswa SD dan setingkat (%) 100 87 88 93 97

l Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (%)

72 45 56 50 98

m Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD (%)

100 100 100 100 100

n Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (%)

100 100 99 100 99

o Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota (%)

100 100 100 100 100

p Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam (%)

100 100 98 100 98

q Cakupan Desa Siaga Aktif (%) 90 40 50 50 98

r Persentase Rumah Tangga

Bersanitasi (%) 84 77 76 78 96

s Persentase Rumah Tangga

pengguna air bersih (%) 86 69 70 73 96

t Persentase gizi buruk (%) 0,06 0,25 0,24 0,2 98

B Fokus Kesejahteraan Sosial

1 Angka Kematian Ibu (per 100.000 KH)

107,6 103,7 104,6 104,8 97

2 Angka Kematian Bayi (per 1000 KH)

11,8 14,2 10,4 10,6 98

3 Angka Kematian Balita (per 1000

KH) 12,8 15,9 15,9 14,8 95

C Fokus Infrastruktur

1 Persentase rumah tangga (KK) yang menggunakan air bersih (%)

74 64 65 66 98

(42)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

42

: Capaian melampaui target RPJMD : Capaian sesuai target RPJMD

: Capaian masih harus ditingkatkan sesuai target RPJMD Untuk bidang Kesehatan secara keseluruhan antara target capaian pada tahun 2011 dan realisasi capaian sudah cukup baik. Dari keseluruhan target pada tahun 2011 dapat terealisir semua. Kecuali angka kematian bayi yang hanya tercapai 10,4 yang ditargetkan 14,2. Hal ini disebabkan masih terbatasnya pengetahuan tentang kesehatan yang berkualitas bagi para Ibu yang melahirkan. Realisasi capaian bidang kesehatan sudah ada indikator yang terukur atau sudah ada standar tertentu.

3.Pekerjaan Umum

Capaian Urusan Pekerjaan Umum dapat ditunjukkan dari beberapa indikator sebagai berikut:

Tabel II.19

Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum

No Uraian Target RPJMD Tahun 2011-2016 Capaian Kinerja

RKPD Tahun 2011 Kinerja Target RKPD Tahun 2012 Perkiraan Realisasi Target RPJMD s/d Tahun 2012(%) Keter-angan Target Capaian Tahun 2011 Realisasi Capaian Tahun 2011 DINAS CIPTA KARYA TATA

RUANG DAN KEBERSIHAN

3 Pekerjaan Umum e Persentase saluran drainase/gorong-gorong kondisi baik (%) 55,6 36,3 37,8 39,93 98

DINAS BINA MARGA

3 Pekerjaan Umum

a Panjang jalan (km) 883,10 45,00 27,74 50,00 38,18

b Persentase panjang jalan kondisi

baik (%) 42,98 22,6 23,05 27,12 27,37

c Persentase panjang jalan

(43)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

43

d Persentase jembatan kondisi

baik (%) 77,59 63,83 65 67,02 98

2 Fokus Infrastruktur

a Rasio panjang jalan per jumlah

kendaraan (km) 0,003 0,003 0,003 0,003 99

DINAS PENGAIRAN

3 Pekerjaan Umum

f Persentase panjang saluran irigasi kondisi baik (%)

53,8 44,1 46,07 46,31 49,17

g Persentase embung kondisi baik

(%) 75 55,13 56,65 57,88 59,50

Keterangan:

: Capaian melampaui target RPJMD : Capaian sesuai target RPJMD

: Capaian masih harus ditingkatkan sesuai target RPJMD Pada sub urusan ini pun realisasi capaian tahun 2011 data-datanya juga belum di cantumkan.

Untuk sub urusan Bina Marga

1)Panjang jalan yang permukaannya beraspal target capaian tahun 2011 49,61 %, sedangkan realisasi capaiannya hanya 48,90%. Ada beberapa penjelasan yang dapat diungkap disini antara lain di beberapa lokasi bahwa karena kondisi tanah yang labil, maka beberapa lokasi jalan banyak yang di cor dengan semen karena dengan cor semen ini akan lebih kuat, memang dari segi biaya akan lebih mahal. Selain itu ada beberapa lokasi banyak jalan yang hanya di makadam sebab dengan macadam juga ada yang lebih kuat dan tahan disamping biayanya akan lebih hemat.

(44)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

44

Capaian Urusan Perumahan dapat ditunjukkan dari beberapa indikator sebagai berikut:

Tabel II.20

Capaian Kinerja Urusan Perumahan

No Uraian Target RPJMD Tahun 2011-2016 Capaian Kinerja

RKPD Tahun 2011 Kinerja Target RKPD Tahun 2012 Perkiraan Realisasi Target RPJMD s/d Tahun 2012(%) Keter-angan Target Capaian Tahun 2011 Realisasi Capaian Tahun 2011 Perumahan Rakyat

a Cakupan lingkungan perumahan yang sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU)

82,5 55 58 60 95

b Cakupan ketersediaan rumah

layak huni (%) 876,8 68 70 71 97

c Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau (%)

61,2 51,34 52,6 53,51 98

d Jumlah rumah korban bencana

alam yang terehabilitasi (%) 100 100 100 100 100

e Jumlah pemakaman yang terpelihara dengan baik (unit)

36 18 19 20 98

Keterangan:

: Capaian melampaui target RPJMD : Capaian sesuai target RPJMD

: Capaian masih harus ditingkatkan sesuai target RPJMD Data di atas menunjukkan bahwa hampir semua kinerja dari target yang ditentukan semua terealisasi walaupun kelebihannya hanya sedikit, sehingga fenomena ini sudah menggambarkan kinerja yang positif.

5. Tata Ruang

Capaian Urusan Tata Ruang dapat ditunjukkan dari beberapa indikator sebagai berikut:

(45)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

45

Tabel II.21

Capaian Kinerja Urusan Penataan Ruang

No Uraian Target RPJMD Tahun 2011-2016 Capaian Kinerja

RKPD Tahun 2011 Kinerja Target RKPD Tahun 2012 Perkiraan Realisasi Target RPJMD s/d Tahun 2012(%) Keter-angan Target Capaian Tahun 2011 Realisasi Capaian Tahun 2011 DINAS CIPTA KARYA TATA

RUANG DAN KEBERSIHAN

Penataan Ruang

a Jumlah kasus pelanggaran tata

ruang (kasus) 3 0 0 1 98

b Jumlah bangunan ber-IMB (unit) 670 425 435 450 97

c Jumlah dokumen penataan

ruang kecamatan (buah) 3 3 3 3 98

Keterangan:

: Capaian melampaui target RPJMD : Capaian sesuai target RPJMD

: Capaian masih harus ditingkatkan sesuai target RPJMD

Data di atas menggambarkan bahwa semua target urusan tata ruang pada tahun 2011 tercapai.

6. PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Capaian Urusan Perencanaan Pembangunan dapat ditunjukkan dari indikator sebagai berikut:

Tabel II.22

Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan

No Uraian Target

RPJMD Tahun 2011-2016

Capaian Kinerja RKPD

Tahun 2011 Kinerja Target RKPD Tahun 2012 Perkiraan Realisasi Target RPJMD s/d Tahun 2012(%) Keter-angan Target Capaian Tahun 2011 Realisasi Capaian Tahun 2011 BAPPEDA I Aspek Kesejahteraan Masyarakat

(46)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐ 46 Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan PDRB ADHK (Pertumbuhan Ekonomi) (%) 5,95-6,50 5,30-5,80 5.23-6.00 5,60-6,10 98 2 Laju Inflasi (%) 4-10 4-9 4-7,62 4-9 98

3 PDRB per Kapita ADHB

(Ribu Rupiah) 7.896 5.943 5,182 6.531 92

4 Indeks Gini 0,23 0,3 0,27 0,28 98

5 Indeks Williamson (Indeks Ketimpangan Regional) ADHK

0,17 0,22 0,21 0,21 96

6 Persentase Penduduk di bawah Garis Kemiskinan (%)

12,85 16,5 17,58 16 65

7 Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) 65,25 71,32 71,95 71,89 98

B Fokus Kesejahteraan Sosial

1 Daya Beli Masyarakat (Ribu

Rupiah) 1.200 800 830 850 95

10 Persentase Penduduk yang

Memiliki Lahan (%) 36 28 29 30 90 C Perencanaan Pembangunan a Jumlah dokumen perencanaan pembangunan wilayah strategis dan cepat tumbuh (buah)

4 2 2 3 90

b Jumlah dokumen

perencanaan kota (buah) 3 2 2 1 94

c Jumlah dokumen perencanaan pembangunan ekonomi (buah) 4 1 2 2 96 d Jumlah dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya (buah)

43 3 2 2 89 e Jumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah (buah) 9 7 6 6 89 f Ketersediaan dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam (buah)

2 2 2 1 90

(47)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐ 47 pengendalian evaluasi monitoring d Lingkungan Hidup

a Persentase sampah yang

terangkut (%) 10,5 6,5 6,9 7,25 98

Keterangan:

: Capaian melampaui target RPJMD : Capaian sesuai target RPJMD

: Capaian masih harus ditingkatkan sesuai target RPJMD Data-data di atas menunjukan kinerja di Bappeda sebagian besar telah mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun 2011, hanya PDRB per kapita ADHB (ribuan rupiah) belum memenuhi target yang ditetapkan yaitu 5.943, realisasinya 5,18. Hal ini karena harga dollar yang tidak stabil pada tahun 2011, sehingga banyak sedikit berpengaruh terhadap capaian PDRB perkapita.

7.Perhubungan

Capaian Urusan Perhubungan antara lain dapat ditunjukkan dari beberapa indikator sebagai berikut:

Tabel II.23

Capaian Kinerja Urusan Perhubungan

No Uraian Target

RPJMD Tahun 2011-2016

Capaian Kinerja RKPD

Tahun 2011 Kinerja Target RKPD Tahun 2012 Perkiraan Realisasi Target RPJMD s/d Tahun 2012(%) Keter-angan Target Capaian Tahun 2011 Realisasi Capaian Tahun 2011 DISHUB INFOKOM 7 Perhubungan

a Jumlah penumpang semua moda angkutan umum dalam setahun (orang)

2.240.300 1.834.875 1.865.998 1.926.619 96 b Persentase sarana prasarana

LLAJ dalam kondisi baik (%)

89 67 69 71 98

(48)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

48

uji yang telah dilakukan uji kendaraan (%)

d Persentase kendaraan yang layak jalan (%)

98 96 96 97 94

e Jumlah kasus kecelakaan lalu

lintas (kasus) 206 332 300 282 92

Keterangan:

: Capaian melampaui target RPJMD : Capaian sesuai target RPJMD

: Capaian masih harus ditingkatkan sesuai target RPJMD

Data di atas menunjukan bahwa semua kinerja kegiatan perhubungan memenuhi target yang telah ditetapkan pada tahun 2011.

8. Lingkungan Hidup

Capaian Urusan Lingkungan Hidup antara lain dapat dilihat dari indikator sebagai berikut:

Tabel II.24

Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup

No Uraian Target

RPJMD Tahun 2011-2016

Capaian Kinerja RKPD

Tahun 2011 Kinerja Target RKPD Tahun 2012 Perkiraan Realisasi Target RPJMD s/d Tahun 2012(%) Keter-angan Target Capaian Tahun 2011 Realisasi Capaian Tahun 2011 BLH 8 Lingkungan Hidup a Pelayanan pencegahan pencemaran air (%) 45 60 30 80 80

b Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingk. hidup (%)

48 60 100 80 100

c Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak (%)

(49)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

49

d Persentase luas RTH (taman dan makam) terhadap luas wilayah (%)

12 4,63 5 5,97 90

Keterangan:

: Capaian melampaui target RPJMD : Capaian sesuai target RPJMD

: Capaian masih harus ditingkatkan sesuai target RPJMD

Data di atas menunjukkan bahwa semua kegiatan urusan lingkungan hidup semua dapat memenuhi targetnya pada tahun 2011.

9. Pertanahan

Capaian Urusan Pertanahan antara lain dapat dilihat dari indikator sebagai berikut:

Tabel II.25

Capaian Kinerja Urusan Pertanahan

No Uraian Target

RPJMD Tahun 2011-2016

Capaian Kinerja RKPD

Tahun 2011 Kinerja Target RKPD Tahun 2012 Perkiraan Realisasi Target RPJMD s/d Tahun 2012(%) Keter-angan Target Capaian Tahun 2011 Realisasi Capaian Tahun 2011 SETDA (Bagian Tapem)

9 Pertanahan 25 24 24 23 98

a Jumlah permohonan persertifikatan tanah ke Pemkab (ha)

375745 290.741 302.864 309.581 95

b Persentase luas lahan bersertifikat (%)

83.200 66,18 67,28 69,63 96

c Jumlah kasus/konflik sengketa tanah milik negara yang terselesaikan (%)

100 100 100 100 100

Keterangan:

: Capaian melampaui target RPJMD : Capaian sesuai target RPJMD

(50)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Grobogan Tahun 2013 I ‐

50

: Capaian masih harus ditingkatkan sesuai target RPJMD Data di atas semua kinerja kegiatan pada pertanahan yang masuk pada lot kerja bagian Tata Pemerintahan pada tahun 2011 semua dapat memenuhi targetnya.

10. Kependudukan dan Catatan Sipil

Capaian Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil antara lain dapat dilihat dari indikator sebagai berikut.

Tabel II.26

Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

No Uraian Target

RPJMD Tahun 2011-2016

Capaian Kinerja RKPD

Tahun 2011 Kinerja Target RKPD Tahun 2012 Perkiraan Realisasi Target RPJMD s/d Tahun 2012(%) Keter-angan Target Capaian Tahun 2011 Realisasi Capaian Tahun 2011 DISPENDUKCAPIL

Kependudukan dan Catatan

Sipil

a Jumlah tempat perekaman

data kependudukan kecamatan yang terhubung dengan jaringan SIAK (kecamatan)

19 19 19 19 100

b Persentase kepemilikan akta

kelahiran (%) 78 56 50,7 60 84,46

c Persentase kepemilikan KTP

bagi wajib KTP (%) 98 84 88,11 88 94,44

d Persentase kepemilikan KK bagi setiap keluarga di Kabupaten Grobogan (%)

100 96 91,77 97 94,99

Keterangan:

: Capaian melampaui target RPJMD : Capaian sesuai target RPJMD

: Capaian masih harus ditingkatkan sesuai target RPJMD

Gambar

Gambar II.3
Gambar II.4
Gambar II.5
Grafik Piramida Penduduk  menurut kelompok Umur Tahun  2011
+7

Referensi

Dokumen terkait

27 Suasana dan lingkungan kerja Saudara saat ini membuat Saudara bersemangat dalam bekerja 28 Pimpinan perusahaan dan atasan Saudara selalu. bersikap ramah dan santun

Sedangkan objek penelitian ini adalah penggunaan metode Fonik dalam kegiatan remedial membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah

Menuliskan rujukan/sumber dan identitas pada setiap ilustrasi.. Kata pengantar, pendahuluan,

Oleh karena itu masalah penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan antara keterampilan teknik dasar bola basket dan motivasi berprestasi terhadap minat

AICS - Inventarisasi Bahan Kimia Australia; ASTM - Masyarakat Amerika untuk Pengujian Bahan; bw - Berat badan; CERCLA - Undang-Undang Tanggapan, Kompensasi, dan Tanggung Jawab

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran

Seiring dengan kondisi Boven Digul yang buruk, kondisi Aliarcham juga terus merosot. Ia menderita

[r]