• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN LAMANDAU TAHUN"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN LAMANDAU

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renstra SKPD) merupakan dokumen perencanaan SKPD yang digunakan sebagai acuan dalam pembangunan daerah dalam jangka 5 (lima) tahun kedepan pada masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Secara umum Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau diharapkan dapat menjawab dua hal mendasar, yaitu : 1). Arah pelayanan yang akan dikembangkan dan hendak dicapai SKPD dalam lima tahun kedepan; dan 2). Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai.

Demikian pula Renstra Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2013 – 2018 ini sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau, dan pedoman pelaksanaan program dan kegiatan selama 5 tahun yang disesuaikan dengan Visi dan Misi Bupati Lamandau Periode tahun 2013-2018.Renstra ini juga merupakan Dokumen Perencanaan Jangka Menengah yang menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).

Selain itu Renstra Dinas Pekerjaan Umum merupakan salah satu perangkat dalam pengukuran kinerja atas pelayanan yang diberikan pada masyarakat dibidang pekerjaan umum dan penataan ruang termasuk bidang perumahan rakyat yang akan dievaluasi setiap akhir tahun dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum dalam penyusunan Renstra ini adalah :

Adapun peraturan-peraturan terkait dengan dokumen perencanaan pembangunan yang menjadi landasan penyusunan Rencana Strategis ini adalah :

1. Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);

2. Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

(3)

3. Undang-Undang Nomor : 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Undang-Undang Nomor : 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntasi Pemerintah;

5. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

7. Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor : 108 Tahun 2000 tentang Tatacara Pertanggungjawaban Kepala Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 10.Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2008 tentang Pedoman, Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

11.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010 – 2014;

13.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

14.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 15.Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor:Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi kalimantan tengah 2010 – 2015.

16.Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor : 01 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau tahun 2013 - 2018

(4)

Perencanaan Strategis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau merupakan salah satu dokumen perencanaan yang tidak dapat terlepas dari substansi dokumen-dokumen peraturan dan perencanaan yang menjadi landasan dan acuan penyusunan.

Pembangunan perumahan dan permukiman dilandasi peraturan perundangan yang bersumber dari adanya amanat UUD 1945 Bab XA Hak Azazi Manusia : “ Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta memperoleh pelayanan kesehatan “.

Amanat UUD 1945 tersebut secara hierarki dijabarkan dalam Undang-Undang, Peraturan Pemerintah maupun Keputusan-keputusan yang antara lain meliputi :

a. Penataan Bangunan dan Jasa Konstruksi:

 UU RI No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;  UU RI No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

 PP RI No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Konstruksi;  PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;

 PP No. 30 Tahun 2000 tentang Pembinaan Jasa Konstruksi;

 PERPRES No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

 KEPMEN Pekerjaan Umum No. 441 Tahun 1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

 KEPMEN Pekerjaan Umum No. 11 Tahun 2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;

 KEPMEN Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;

 KEPMEN KIMPRASWIL No. 332 Tahun 2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

 PERMENDAGRI No. 32 Tahun 2010 tentang pedoman pemberian Izin Mndirikan Bangunan;

b. Perumahan, Permukiman, Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih:  UU RI No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun;

(5)

 UU RI No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;  UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;  UU RI No. 7 Tahun 2004 tentang Pengairan;

 PP No. 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun;

 PP No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun (KASIBA) dan Lingkungan Siap Bangun (LISIBA);

 PP No. 16 Tahun 2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minum;

 Keptusan Presiden RI No. 63 Tahun 2003 tentang Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional;

 Keputusan Mendagri No. 3 Tahun 1992 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Daerah tentang Rumah Susun;

 Keputusan Menpera No. 11 Tahun 1994 tentang Pedoman Perikatan Jual Beli Satuan Rumah Susun;

 Keputusan Meneg Perkim No. 9 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan Permukiman di Daerah (RP4D);  Keputusan Meneg Perkim No. 10 Tahun 1999 tentang Kebijakan dan Strtaegi

Pembangunan Rumah Susun;

 KEPMEN KIMPRASWIL No. 534 Tahun 2001 tentang Pedoman dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Penataan Ruang dan Perumahan Permukiman;  KEPMEN KIMPRASWIL No. 217 Tahun 2002 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

Perumahan dan Permukiman (KSNPP);

 KEPMEN KIMPRASWIL No. 403 Tahun 2002 tentang Pedoman Teknis Rumah Sederhana Sehat (RSH);

 KEPMEN KIMPRASWIL No. 24 Tahun 2003 tentang Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan;

 PERMEN Pekerjaan Umum No. 294/PRT/M/2005 tentang Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

(6)

 PP. No. 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang;

 PP. No. 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

 PP. No. 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta Penataan Ruang Wilayah;  PP. No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;

 KEPMEN KIMPRASWIL No. 327/KPTS/M/2002 tentang Penetapan Enam Pedoman Penyusunan RTRW Propinsi dan Kabupaten/Kota;

 Penyusunan Rencana Tata Ruang (RTRW) Provinsi  Peninjauan kembali RTRW Provinsi

 Penyusunan RTRW Kabupaten

 Peninjauan kembali RTRW Kabupaten  Penyusunan RTRW Kota

 Peninjauan Kembali RTRW Kota

 KEPMENDAGRI No. 134 tahun 1998 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Dati I (Propinsi) dan RTRW Kabupaten Dati II (Kabupaten);

 PERMENDAGRI No. 2 Tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota;  KEPMENDAGRI No. 84 Tahun 1992 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan

Peraturan Daerah tentang Rencana Kota.

 SE Dirjen Penataan Ruang No. 05/SE/2003 tentang Pedoman Penilaian Pemekaran Provinsi, Kabupaten, Kota

d. Kebersihan dan Pertamanan:

 UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup  UU RI No. 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

 Permendagri No. 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah

 SNI 19-3964-1994 - SK SNI M-36-1991-03 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan, dan Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil dan Kota Sedang di Indonesia

(7)

 SNI 19-2454-2002 tentang tata cara teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan

 SNI 03-3241-1991 – SK SNI T-11-1991-03 tentang tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir

 SNI 03-3242-1994 – SK SNI T-12-1991-03 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Pembangunan yang dilaksanakan pada hakekatnya bertujuan mensejahterakan masyarakat.Untuk merealisasikan maksud tersebut dibutuhkan rambu-rambu agar tidak terjadi distorsi dalam pelaksanaan pembangunan, Selanjutnya keterbatasan pembiayaan pemerintah atau dunia usaha mengharuskan adanya pilihan prioritas dalam pelaksanaan pembangunan.

Maksud disusunnya Renstra Dinas Pekerjaan Umum adalah sebagai pedoman dalam menyusun program dan kegiatan pembangunan sekaligussebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas program agar mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang makin ketat dan lingkungan yang cepat berubah.

1.3.2. Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum adalah:

1. Menterjemahkan visi, misi dan program pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Lamandau secara nyata ke dalam visi, misi, program dan kegiatan SKPD sesuai dengan tugas dan fungsi.

2. Mewujudkan perencanaan dan penganggaran terpadu yang berbasis hasil/kinerja. 3. Menciptakan mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan SKPD yang fokus,

tidak tumpang tindih, dan terintegrasi.

(8)

5. Menciptakan mekanisme pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan di bidang cipta karya, tata ruang dan kebersihan yang efektif dan efisien.

1.4. Sistematika Penulisan

Adapun Sistematika Penulisan adalah Ringkasan dari Keseluruhan Uraian Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Tahun2013-2018.

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum penyusunan Renstra, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan sistematika penulisan dokumen Renstra.

Bab II Gambaran Pelayanan,Tugas dan Fungsi

Memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD; sumber daya yang dimiliki oleh SKPD, kinerja pelayanan sampai saat ini, tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD.

Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD; telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah; telaahan renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan telaahan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah; telaahan dokumen RTRW Kabupaten Lamandau dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis; serta penentuan isu-isu strategis di Bidang Bina Marga, Bidang Tata Ruang, Bidang Pengairan dan Bidang Cipta Karya.

Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Bab ini berisi visi dan misi SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau, tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD, serta strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka menengah SKPD.

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

(9)

Memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 (lima) tahun kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

Bab VI Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Bab ini memuat indikator kinerja SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau yang terkait langsung atau mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Lamandau 2013 - 2018.

Bab VII Penutup

Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen Renstra SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD.

(10)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Kedudukan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau diatur dalam Peraturan Daerah Lamandau Nomor 11 Tahun 2012 pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2010 tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau. Tugas Pokok Dinas Pekerjaan Umum adalah membantu bupati dalam melaksanakan kewenangan daerah di bidang pekerjaan umum.

Dalam penyelenggaraan tugas pokok tersebut, Dinas Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas Perbantuan di bidang Pekerjaan Umum .Untuk melaksanakan tugasnya, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandaumenyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum,Bina Marga, Cipta Karya, Pengairan, dan Tata Ruang Pengembangan Kawasan Strategis.

2. Pembinaan dan penyusunan perencanaan dan program.

3. Pembinaan dan pelaksanaan pengembangan sarana transportasi, Pengairan, tata ruang, tata kota, kebersihan, permukiman, dan permakaman.

4. Pembinaan dan pelaksanaan pengembangan konstruksi, jalan dan jembatan, permukiman, pertamanan, dan kebersihan.

5. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pekerjaan umum.

6. Penyelenggaraan Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas; 7. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan Dinas.

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau dalam menjalankan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Dinas; 2. Sekretariat

(11)

3. Bidang – bidang

4. Sub bagian – sub bagian 5. Seksi – seksi

2.1.1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Pekerjaan Umum bertugas memimpin, membina, mengkoordinasikan, merencanakansertamenetapkanprogram kerja,tata kerjadan mengembangkan semua kegiatan pekerjaan umum serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok dan fungsiDinas Pekerjaan Umum.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan sasaran di bidang Pekerjaan Umum sesuai pedoman dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai dasar penyusunan program kegiatan.

2. Penganalisaan hasil kegiatan dan aspek-aspek lain yang mendukung dalam pencapaian sasaran berdasarkan sumber data dan informasi serta pedoman dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan penyempurnaan sasaran secara optimal

3. Pengkajian konsep Juklak, Juknis Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan pedoman dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Pemeriksaan kebenaran naskah dinas yang berkaitan dengan kegiatan dan program di Lingkup Dinas Pekerjaan Umum sesuai petunjuk/pedoman dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan/tugas pada waktunya baik tertulis maupun lisan berdasarkan sumber data/informasi yang ada dan Laporan bawahan sebagai bahan masukan bagi pimpinan di bidang tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum sebagai bahan dalam pengambilan keputusan.

2.1.2. Sekretariat

(12)

kepegawaian, ketatausahaan, protokol, humas, rumah tangga, organisasi dan tatalaksana, analisis jabatan, dokumentasi peraturanperundang-undangan dan mengoordinasikan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu serta melaporkan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Sekretariat.

Sekretariat menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana program dan kegiatan pada Sekretariat; 2. pelaksanaan urusan perlengkapan;

3. pelaksanaan urusan penyusunan program ; 4. pelaksanaan administrasi keuangan; 5. pelaksanaan administrasi kepegawaian ; 6. pelaksanaan urusan ketatausahaan;

7. Pelaksanaan urusan organisasi dan tatalaksana, dokumentasi Perundang-undangan, serta analisis jabatan;

8. pelaksanaan urusan protokol, humas dan rumah tangga,

9. pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Sekretariat. Sekretariat terdiri dari :

(1) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program (2) Sub Bagian Keuangan

(3) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan;

Sekretariat dipimpin seorang Sekretaris dan masing – masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian.

Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program

Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program mempunyai tugas mengkoordinasikan perencana penyusunan program, penyusunan anggaran dinas, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan program kerja dan anggaran, pengendalian program dan menyinkronkan kebijakan operasional, menyusun perencanaan strategis, dan memberikan layanan teknis di bidang perencanaan, menyusun, membuat laporan bagian perencanaan dan pengendalian program bagian dan dinas.

(13)

Kepala Sub Bagian Perencanaan, menyelenggarakan fungsi:

1. penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bagian;

2. pengkoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan Dinas sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

3. pengkoordinasian penyusunan rencana anggaran Dinas ;

4. pengkoordinasian dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program tahunan; 5. penyusunan perencanaan strategis Kabupaten ;

6. pengevaluasian pelaksanaan rencana program Dinas ;

7. pengkoordinasian, dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana dan program Dinas ; 8. pemberian pelayanan teknis di bidang perencanaan;

9. pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian.

Sub Bagian Keuangan

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyusun rencana, mengelola,dan melaporkan pelaksanaan anggaran dan capaian kinerja Dinas, membina dan membimbing terhadap Bendaharawan dan penatausahaan keuangan serta melaporkan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian.

Kepala Sub Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi:

1. penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bagian;

2. penyusunan rencana anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung SKPD; 3. pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, pertanggung-jawaban dan

pembukuan keuangan;

4. pembinaan dan bimbingan terhadap Bendaharawan ;

5. penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerjaDinas ; 6. penyusunan pelaporan keuangan semesteran ;

7. penyusunan pelaporan prognosis anggaran ;

(14)

Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan

Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan mempunyai tugas mengoordinasikan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, humas dan protokol, menyusun rencana kebutuhan dan pelaksanaan pengadaan, menyimpan, pendistribusian, penggunaan, perawatan, inventarisasi, penghapusan barang perlengkapan kantor, dan menyusun rencana kebutuhan kepegawaian, usul mutasi dan kenaikan pangkat, penyiapan administrasi pendidikan dan latihan, kenaikan gaji berkala, cuti, dan daftar urutan kepangkatan, analisis jabatan, kesejahteraan pegawai, organisasi dan tatalaksana, dan dokumentasi peraturan perundang-undangan serta melaporkan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian.

Kepala Sub Bagian Umum Kepegawaian dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi :

1. penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bagian; 2. pelaksanaan urusan surat menyurat dan kearsipan; 3. pelaksanaan urusan rumah tangga dan protokol;

4. pelaksanaan pelayanan informasi dan penyusunan laporan ;

5. penyusunan rencana kebutuhan perlengkapan dan peralatan Dinas; 6. pelaksanaan penyediaan kebutuhan barang dan jasa kantor Dinas ;

7. pelaksanaan kegiatan penyimpanan, pendistribusian, penggunaan, perawatan,

inventarisasi dan penghapusan barang perlengkapan kantor ;

8. pengoordinasian peningkatan disiplin aparatur ;

9. penyusunan rencana kebutuhan, penempatan, usul mutasi, dan penyusunan formasi

sesuai peraturan perundang-undangan;

10. penyiapan dan pelaksanaan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur ;

11. penyelesaian kenaikan gaji berkala, cuti, pensiun dan penyusunan Daftar Urut

Kepangkatan;

12. pengelolaan penyediaan fasilitas pindah / purna tugas ; 13. pelaksanaan dan peningkatan kesejahteraan pegawai;

14. pengelolaan kepegawaian tenaga pendidik dan kependidikan, pendidikan bertaraf

(15)

15. pelaksanaan tugas organisasi dan tatalaksana, analisis jabatan serta dokumentasi

peraturan perundang-undangan ;

16. pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian.

Bidang – Bidang pada dinas pekerjaan umum terdiri dari : (1) Bidang Pengairan

(2) Bidang Cipta Karya (3) Bidang Bina Marga (4) Bidang Tata Ruang

Masing-masing bidang dipimpin oleh seorang kepala Bidang

Bidang Pengairan

Kepala Bidang Pengairan mempunyai tugas Mengelola Sumber Daya Air yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi Pengairan, pendayagunaan Pengairan dan pengendalian daya rusak air.

Kepala Bidang Pengairan bertugas:

1. Merencanakan operasional Bagian Pengairan sebagai penjabaran dari program kerja sebagai pedoman dan standar kerja;

2. Membagi tugas kepada Kepala Seksi dan stafnya di lingkungan Bagian Pengairan sesuai dengan fungsinya masing-masing agar semua tugas dapat terlaksana dengan baik dan lancar;

3. Memberi petunjuk dan membina secara teknis operasional kepada Kepala Seksi dan stafnya di lingkungan Bagian Pengairan secara tertulis maupun lisan agar tugas dapat dilaksanakan sesuai rencana, prosedur dan ketentuan yang berlaku;

4. Mengoordinasikan penyusunan rencana program kerja dan anggaran Bidang Pengairan sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan data dan petunjuk pimpinan sebagai pedoman kerja;

5. Mengoordinasikan pelaksanaan Kegiatan Program Kerja pada Bidang Pengairan; 6. Memeriksa/ mengoreksi/ mengontrol hasil kerja Kepala Seksi di lingkungan Bagian

(16)

7. Mengevaluasi dan menilai prestasi kerja Kepala Seksi dan stafnya di lingkungan Bagian Pengairan dengan meneliti dan memantau pelaksanaan pekerjaan Staf untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut;

8. Mengevaluasi Rancangan Peraturan Daerah di Bidang Pengairanuntuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut;

9. Menyampaikan/melaporkan kepada Kepala Dinas semua kegiatan dan program pada Bidang Pengairan serta kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Program Kerja;

10.Memberikan saran/pertimbangan kepada Kepala Dinas terhadap kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Program Kerja di Bidang Pengairan;

11.Pengumpulan dan pengelolaan data serta pelaporan di Bidang Pengairan;

12.Penyusunan dan penetapan rencana program kerja baik secara teknis maupun non teknis di Bidang Pengairan;

13.Pemantauan pelaksanaan program kerja di bidang Pengairan; 14.Pembinaan dan Bimbingan Teknis di Bidang Pengairan;

15.Pengawasan, pengendalian pelaksanaan pembangunan rehabilitasi; peningkatan dan pengembangan, operasi serta pemeliharaan dan pengamanan Sumber – sumber air; 16.Pengelolaan perijinan, pengamanan pemanfaatan air permukaan dan atau sumber air

serta rekomendasi perijinan penambangan dan bahan galian golongan C pada alur sungai;

17.Penanggulangan bencana banjir dan bencana alam lainnya serta usaha-usaha pengendalian erosi di bidang Pengairan.

Kepala Bidang Pengairan membawahi seksi-seksi sebagai berikut: (1) Seksi Teknis dan Bina Manfaat.

(2) Seksi Pembangunan Pengairan. (3) Seksi Operasi dan Pemeliharaan.

Seksi Teknis dan Bina Manfaat.

Kepala Seksi Teknis dan Bina Manfaat mempunyai tugas penyusunan pola Pengairan yang meliputi perencanaan, pengelolaan Pengairan, evaluasi kelayakan, penyusunan program dan anggaran serta evaluasi kinerja

(17)

1. Merencanakan kegiatan pada Seksi Teknis dan Bina Manfaat berdasarkan petunjuk pimpinan sebagai pedoman kerja;

2. Merencanakan pengembangan pembangunan di Bidang Pengairan;

3. Memberi petunjuk dan membagi tugas secara teknis kepada staf Seksi Teknis dan Bina Manfaat secara tertulis maupun lisan agar tugas dapat dilaksanakan sesuai rencana, prosedur dan ketentuan yang berlaku;

4. Mengumpulkan bahan dan data mengenai dampak dan manfaat sarana dan prasarana bangunan air;

5. Mengumpulkan bahan dan data untuk menyusun dan menata administrasi Bidang Pengairan;

6. Mengecek hasil kerja staf Seksi Teknis dan Bina Manfaat sesuai dengan petunjuk dan tugas yang telah diberikan;

7. Memeriksa/ mengoreksi/ mengontrol hasil kerja staf Seksi Teknis dan Bina Manfaat dengan meneliti dan memantau pelaksanaan pekerjaan staf untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut;

8. Mengontrol pembinaan pelatihan dan penyuluhan mengenai pengendalian dan peningkatan rehabilitasi irigasi kecil/pedesaan, irigasi air tanah dan jaringan tersier kepada staf Teknis dan Bina Manfaat;

9. Memberi saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pengairan baik secara lisan maupun tertulis tentang pelaksanaan tugas di Seksi Teknis dan Bina Manfaat sebagai bahan dalam pengambilan keputusan;

10. Pengumpulan bahan dan data untuk perencanaan pengembangan pembangunan di Bidang Pengairan serta dampak dan manfaat sarana dan prasarana bangunan air; 11. Perencanaan pembangunan bendungan, waduk, jaringan irigasi,reservoar, jaringan air

bersih dan bangunan air lainnya;

12. Pemantauan dan pengontrolan rekomendasi perijinan air permukaan, sumber air dan penambangan bahan galian C pada alur sungai;

13. Pelaporan berkaitan dengan tugas pokok sebagai Kepala Seksi Teknis dan Bina Manfaat kepada Kepala Bidang Pengairan.

(18)

Seksi Pembangunan Pengairan

Kepala Seksi Pembangunan Pengairan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan Pengairan dengan mengacu pada pola pengelolaan Pengairan yang ditetapkan, peningkatan jaringan air bersih, jaringan irigasi, sungai dan rawa; bendungan, waduk, Instalasi Pengelolaan Air (IPAIR) dan bangunan air dan melaporkan pelaksanaan anggaran dan capaian kinerja, mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Seksi.

Kepala Seksi Pembangunan Pengairan, menyelenggarakan fungsi :

1. Merencanakan kegiatan pada Seksi Pembangunan dan pemanfaatan berdasarkan petunjuk pimpinan sebagai pedoman kerja;

2. Memberi petunjuk dan membagi tugas secara teknis kepada staf Seksi Pembangunan Pengairan secara tertulis maupun lisan agar tugas dapat dilaksanakan sesuai rencana, prosedur dan ketentuan yang berlaku;

3. Mengecek hasil kerja staf Seksi Pembangunan Pengairan sesuai dengan petunjuk dan tugas yang telah diberikan;

4. Memeriksa/ mengoreksi/ mengontrol hasil kerja staf Seksi Pembangunan Pengairan dengan meneliti dan memantau pelaksanaan pekerjaan staf untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut;

5. Menilai prestasi kerja staf Seksi Pembangunan Pengairan dengan meneliti dan memantau pelaksanaan pekerjaan bawahan untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut;

6. Mengelola Program Kerja dan Kegiatan pembangunan dan peningkatan jaringan air bersih, jaringan irigasi, sungai dan rawa; bendungan, waduk, Instalasi Pengelolaan Air (IPAIR) dan bangunan air lainnya;

7. Memberi saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pengairan baik secara lisan maupun tertulis tentang pelaksanaan tugas di Bidang Pembangunan Pengairan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan;

8. Membuat dan mengajukan laporan pelaksanaan tugas berkaitan dengan tugas pokok sebagai Kepala Seksi Pembangunan Pengairan;

9. Pembangunan dan peningkatan jaringan air bersih, jaringan irigasi, sungai dan rawa; bendungan, waduk, Instalasi Pengelolaan Air (IPAIR) dan bangunan air lainnya;

10. Pelaporan berkaitan dengan tugas pokok sebagai Kepala Seksi Pembangunan Pengairan kepada Kepala Bidang Pengairan.

(19)

Seksi Operasi dan Pemeliharaan

Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan mempunyai tugas menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tamping, dan fungsi Pengairan serta pengendalian daya rusak air.

Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan , menyelenggarakan fungsi :

1. Merencanakan kegiatan pada Seksi Operasi dan Pemeliharaan berdasarkan petunjuk pimpinan sebagai pedoman kerja;

2. Memberi petunjuk dan membagi tugas secara teknis kepada staf Seksi Operasi dan Pemeliharaan secara tertulis maupun lisan agar tugas dapt dilaksanakan sesuai rencana, prosedur dan ketentuan yang berlaku;

3. Mengumpulkan bahan dan data untuk meneliti penggunaan air permukaan dan sumber air;pengelolaan hidrologi dan pengendalian kualitas air;

4. Mengumpulkan bahan dan data untuk menyusun inventarisasi Pengamanan Sumber-sumber Air dan areal bangunan Pengairan;

5. Mengatur dan mengawasi pemeliharaan Pengamanan Sumber-sumber Air; 6. Mengatur pengendalian kualitas air permukaan;

7. Mengelola Instalasi Pengolahan Air (IPAIR);

8. Memeriksa/ mengoreksi/ mengontrol hasil kerja staf Seksi Operasi dan Pemeliharaan dengan meneliti dan memantau pelaksanaan pekerjaan staf untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut;

9. Menilai prestasi kerja staf Seksi Operasi dan Pemeliharaan dengan meneliti dan memantau pelaksanaan pekerjaan bawahan untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut;

10. Memberi saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Pengairan baik secara lisan maupun tertulis tentang pelaksanaan tugas di Seksi Operasi dan Pemeliharaan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan;

11. Pemeliharaan dan pengendalian serta pengawasan pelaksanaan pembangunan di Bidang Pengamanan Sumber-sumber Air;

12. Pengumpulan bahan dan data untuk penelitian penggunaan air permukaan dan sumber air;pengelolaan hidrologi dan pengendalian kualitas air permukaan;

13. Penyusunan inventarisasi Pengamanan Sumber-sumber Air dan areal bangunan pengairan;

(20)

15. Penanggulangan terhadap areal dan jaringan pengairan yang terkena akibat bencana alam;

16. Pengelolaan Instalasi Pengolahan Air (IPAIR);

17. Pelaporan berkaitan dengan tugas pokok sebagai Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan kepada Kepala Bidang Pengairan.

Bidang Cipta Karya

Kepala Bidang Cipta Karyamempunyai tugas merencanakan, mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan melaksanakan penyelenggaraan kecipta karyaan

Kepala Bidang Cipta Karya menyelenggarakan fungsi :

1. Merencanakan operasional Bagian Cipta Karya sebagai penjabaran dari program kerja sebagai pedoman dan standar kerja.

2. Membagi tugas kepada Kepala Seksi dan stafnya di lingkungan Bagian Cipta Karya sesuai dengan fungsinya masing-masing agar semua tugas dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

3. Memberi petunjuk dan membina secara teknis operasional kepada Kepala Seksi dan stafnya di lingkungan Bagian Cipta Karya secara tertulis maupun lisan agar tugas dapat dilaksanakan sesuai rencana, prosedur dan ketentuan yang berlaku.

4. Mengoordinasikan penyusunan rencana program kerja dan anggaran Bidang Cipta Karya sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan data dan petunjuk pimpinan sebagai pedoman kerja.

5. Mengoordinasikan pelaksanaan Kegiatan Program Kerja pada Bidang Cipta Karya. 6. Memeriksa/ mengoreksi/ mengontrol hasil kerja Kepala Seksi di lingkungan Bagian

Cipta Karya dengan meneliti dan memantau pelaksanaan pekerjaan Staf untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut.

7. Mengevaluasi dan menilai prestasi kerja Kepala Seksi dan stafnya di lingkungan Bagian Cipta Karya dengan meneliti dan memantau pelaksanaan pekerjaan Staf untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut .

8. Mengevaluasi Rancangan Peraturan Daerah di Bidang Cipta Karya yang diajukan oleh Kabupaten/Kota untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut.

9. Menyampaikan/melaporkan kepada Kepala Dinas semua kegiatan dan program pada Bidang Cipta Karya serta kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Program Kerja.

(21)

10. Memberikan saran/pertimbangan kepada Kepala Dinas terhadap kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Program Kerja di Bidang Cipta Karya.

11. Penyusunan dan penetapan rencana program kerja baik secara teknis maupun non teknis di Bidang Cipta Karya.

12. Pemantauan pelaksanaan program kerja di bidang Cipta Karya.

13. Pengumpulan bahan dan data untuk menyusun Basic Price, Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HGSBN) dan Bangunan Umum.

14. Penyusunan Basic Price, Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HGSBN) dan bangunan umum per-semester.

15. Pengumpulan bahan dan data untuk Identifikasi Kawasan Kumuh.

16. Pembangunan Drainase, MCK, Jalan Lingkungan, Gorong-gorong atau Box Culvert, Sarana dan Prasarana Air Bersih, bangunan gedung negara dan bangunan umum lainnya.

17. Pengelolaan manfaat sarana dan prasarana gedung-gedung Negara dan bangunan umum lainnya.

18. Pengawasan pembangunan dan pengelolaan gedung-gedung negara, bangunan umum dan perumahan.

Kepala Bidang Cipta Karya Membawahi seksi-seksi sebagai berikut: (1) Seksi Teknis Cipta Karya

(2) Seksi Tata Bangunan dan Pemukiman

(3) Seksi Perumahan dan Penyehatan Lingkungan Seksi Teknis Cipta Karya

Kepala Seksi Teknis Cipta Karya mempunyai tugas merencanakan, mengoordinasikan, dan melaksanakan penyelenggaraan serta pengembangan pembangunan bidang cipta karya. Kepala Seksi Teknis Cipta Karya menyelenggarakan fungsi :

1. Merencanakan kegiatan pada Bidang Cipta Karya berdasarkan petunjuk pimpinan sebagai pedoman kerja.

2. Merencanakan pengembangan pembangunan di Bidang Cipta Karya.

3. Memberi petunjuk dan membagi tugas secara teknis kepada staf Seksi Teknis Cipta Karya secara tertulis maupun lisan agar tugas dapat dilaksanakan sesuai rencana,

(22)

4. Mengumpulkan bahan dan data mengenai dampak dan manfaat sarana dan prasarana bangunan gedung negara dan bangunan umum.

5. Mengecek hasil kerja staf Seksi Teknis Cipta Karya sesuai dengan petunjuk dan tugas yang telah diberikan.

6. Memeriksa/ mengoreksi/ mengontrol hasil kerja staf Seksi Teknis Cipta Karya dengan meneliti dan memantau pelaksanaan pekerjaan staf untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut.

7. Memberi saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Cipta Karya baik secara lisan maupun tertulis tentang pelaksanaan tugas di Seksi Teknis Cipta Karya sebagai bahan dalam pengambilan keputusan.

8. Penyusunan Rencana Kerja dan Rencana Strategis di Bidang Cipta Karya setiap tahunnya.

9. Pengumpulan bahan dan data untuk perencanaan pengembangan pembangunan di Bidang Cipta Karya.

10. Perencanaan pembangunan Drainase, MCK, Jalan Lingkungan, Gorong-gorong atau Box Culvert, Bangunan Gedung Negara dan Bangunan Umum lainnya.

11. Pelaporan berkaitan dengan tugas pokok sebagai Kepala Seksi Teknis Cipta Karya kepada Kepala Bidang Cipta Karya.

Seksi Tata Bangunan dan Pemukiman

Kepala Seksi Tata Bangunan dan Pemukiman mempunyai tugas merencanakan, mengoordinasikan, dan melaksanakan penyelenggaraan serta pengembangan pembangunan Bidang Cipta Karya

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30Kepala Seksi Tata Bangunan dan Pemukiman menyelenggarakan fungsi :

1. Merencanakan kegiatan pada Seksi Bangunan dan Pemukiman berdasarkan petunjuk pimpinan sebagai pedoman kerja.

2. Memberi petunjuk dan membagi tugas secara teknis kepada staf Seksi Bangunan dan Pemukiman secara tertulis maupun lisan agar tugas dapat dilaksanakan sesuai rencana, prosedur dan ketentuan yang berlaku.

3. Mengumpulkan bahan dan data Identifikasi Kawasan Kumuh.

4. Mengecek hasil kerja staf Seksi Bangunan dan Pemukiman sesuai dengan petunjuk dan tugas yang telah diberikan.

(23)

5. Menilai prestasi kerja staf Seksi Bangunan dan pemukiman dengan meneliti dan memantau pelaksanaan pekerjaan bawahan untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut.

6. Mengelola Program Kerja dan Kegiatan pembangunan Drainase, MCK, Jalan Lingkungan, Gorong-gorong atau Box Culvert, bangunan gedung negara dan bangunan umum lainnya.

7. Mengatur pemeliharaan gedung negara, bangunan umum dan revitalisasi pemukiman. 11. Memberi saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Cipta Karya baik secara lisan

maupun tertulis tentang pelaksanaan tugas di Bidang Cipta Karya sebagai bahan dalam pengambilan keputusan.

12. Pengumpulan bahan dan data untuk menyusun Basic Price, Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HGSBN) dan Bangunan Umum.

13. Penyusunan Basic Price, Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HGSBN) dan bangunan umum persemester.

14. Pengumpulan bahan dan data untuk Identifikasi Kawasan Kumuh.

15. Pengelolaan manfaat prasarana gedung-gedung Negara dan bangunan umum.

16. Pelaporan berkaitan dengan tugas pokok sebagai Kepala Seksi Bangunan dan Pemukiman kepada Kepala Bidang Cipta Karya.

Seksi Perumahan dan Penyehatan Lingkungan

Kepala Seksi Perumahan dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas merencanakan, mengoordinasikan, dan melaksanakan penyelenggaraan serta pengembangan pembangunan bidang Penyehatan Lingkungan dan Perumahan.

Kepala Seksi Perumahan dan Penyehatan Lingkungan menyelenggarakan fungsi :

1. penyiapan bahan penyusunan rencana program kegiatan pada seksi Perumahan dan Penyehatan Lingkungan ;

2. pelaksanaan penyusunan pengembangan pemanfaatan air minum dan sanitasi. 3. pengolahan data penyehatan lingkungan permukiman

4. penyiapan bahan petunjuk teknik dan petunjuk pelaksanaan yang berkaitan dengan penyehatan lingkungan permukiman ;

5. penyusunan rencana biaya seksi penyehatan lingkungan permukiman ;

(24)

7. Mengkoordinasikan bahan penyusunan rencana program kegiatan dibidang tata perumahan;

8. Mengolah data keadaan pengelolaan perumahan; 9. Menyelenggarakan pengendalian dan pembinaan;

10. Menyiapkan bahan petunjuk teknik dan petunjuk pelaksanaan yang berkaitan dengan pengelolaan perumahan;

11. Melaksanakan koordinasi antar pemerintah/ daerah dalam pembangunan sarana dan prasarana perumahan;

12. Pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bidang Bina Marga

Kepala Bidang Bina Marga mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi di bidang teknis pengembangan prasarana transportasi , evaluasi dan pelaporan Kepala Bidang Bina Marga menyelenggarakan fungsi :

1. penyusunan rencana teknis dan program di bidang pengembangan prasarana jalan dan jembatan;

2. melaksanakan pembangunan, rehabilitasi sarana prasarana jalan dan jembatan.

3. pengawasan dan pengendalian teknis di bidang pengembangan prasarana jalan dan jembatan.

4. pengelolaan pengolahan data dan penyusunan laporan bidang pengembangan prasarana jalan dan jembatan ;

5. penyelenggaraan penanggulangan dan penanganan keadaan darurat baik akibat bencana alam maupun akibat lainnya ;

6. penyelenggaraan pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana jalan dan jembatan; 7. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Kepala Bidang Bina Marga membawahi seksi-seksi sebagai berikut: (1) Seksi Teknis Bina Marga

(2) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan (3) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

(25)

Seksi Teknis Bina Marga

Kepala Seksi Teknis Bina Marga mempunyai tugas menyiapkan bahan untuk penyusunan program perencanaan umum, perencanaan teknis, leger jalan dan jembatan, evaluasi dan pelaporan serta menyiapkan rencana pengembangan bidang pasarana jalan dan Jembatan Kepala Seksi Teknis Bina Marga menyelenggarakan fungsi :

1. penyiapan bahan penyusunan rencana program kegiatan teknis prasarana jalan dan jembatan

2. pengumpulan dan pengolahan data untuk menyusun rencana teknis prasarana jalan dan jembatan

3. penyiapan bahan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan prasarana jalan dan jembatan;

4. penyiapan rencana pengembangan prasarana jalan dan jembatan 5. penyusunan rencana biaya di bidang bina marga ; dan

6. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan

Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas menyiapkan bahan untuk melaksanakan pembangunan dan peningkatan jalan dan Jembatan, pengawasan, pembinaan dan pengendalian jalan dan Jembatan kabupaten yang lintas Kecamatan dan desa dan bersifat strategis sesuai dengan kewenangan.

Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan menyelenggarakan fungsi :

1. penyiapan bahan penyusunan perencanaan umum dan pembiayaan jaringan jalan dan

Jembatan kabupaten ;

2. penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan Pemeliharaan jalan dan Jembatan

kabupaten.

3. penyiapan penyelenggaraan pembangunan, peningkatan dan pemeliharan jalan dan

Rehabilitasi serta penggantian Jembatan;

4. pengumpulan dan pengolahan data keadaan jalan dan Jembatan;

5. pengelolaan serta penyiapan bahan petunjuk teknis Perbaikan dan Pemeliharaan Jalan

dan Jembatan ;

6. pengembangan teknologi terapan di bidang jalan dan Jembatan; 7. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

(26)

Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas menyiapkan bahan untuk melaksanakan pembangunan dan Pergantian Jembatan, pengawasan, pembinaan dan pengendalian Jembatan antar Kecamatan dan Desa dan bersifat strategis sesuai dengan kewenangan.

Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan menyelenggarakan fungsi :

1. penyiapan bahan penyusunan rencana program kegiatan di seksi jalan dan jembatan; 2. penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan pemeliharaan jalan dan jembatan; 3. penyiapan penyelenggaraan rehabilitasi, pergantian jalan dan jembatan;

4. pengumpulan dan pengolahan data kerusakan jalan dan Jembatan;

5. pengelolaan serta penyiapan bahan petunjuk teknis Perbaikan dan Pemeliharaan Jalan

dan Jembatan ;

6. Melakukan Penanggulangan akibat bencana alam;

7. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Bidang Tata Ruang

Kepala Bidang Tata Ruang mempunyai tugas merencanakan, mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan melaksanakan penyelenggaraan Tata Ruang.

Kepala Bidang Tata Ruang menyelenggarakan fungsi :

1. Mengkoordinasikan pelaksanaan perencanaan operasional kegiatan Bidang Tata Ruang yaitu penjabaran rencana program sebagai pedoman dan standar.

2. Membagi tugas kepada Kepala Seksi dan bawahannya yakni Seksi Pemanfaatan dan Tata Ruang, Seksi Pertamanan dan Permakanan serta Seksi Kebersihan Kota di lingkungan Bidang Tata Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing agar semua tugas dapat terlaksana dengan baik.

3. Memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan Bawahannya di lingkungan Bidang Tata Ruang baik secara tertulis atau lisan agar tugas dapat dilaksanakan sesuai rencana,prosedur dan ketentuan yang berlaku.

4. Mengatur pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pemanfaatan dan Tata Ruang, Kepala Seksi Pertamanan dan Permakaman dan Kepala Seksi Kebersihan Kota beserta bawahannya untuk peningkatan dan kemajuan kerja, peningkatan disiplin kerja serta terjalin hubungan kerja yang harmonis.

(27)

5. Menyusun rencana program dan anggaran dinas dan program kerja Bidang Tata Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan data dan petunjuk pimpinan sebagai pedoman kerja.

6. Menyusun pelaksanaan pengaturan,pembinaan,pembangunan dan pemanfaatan Tata Ruang, pembangunan dan pengelolaan taman kota dan pembangunan dan pengelolaan permakaman serta pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan kebersihan khususnya wilayah perkotaan.

7. Menyusun pelaksanaan pengaturan, pembinaan,pembangunan dan pemanfaatan Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten, Taman Kota dan Kebersihan Kota.

(28)

Kepala Bidang Tata Ruang membawahi seksi-seksi sebagai berikut: (1) Seksi Pemanfaatan dan Tata Ruang

(2) Seksi Pertamanan dan Permakaman (3) Seksi Kebersihan Kota

Seksi Pemanfaatan dan Tata Ruang

Kepala Seksi Pemanfaatan dan Tata Ruang, mempunyai tugas : penyiapan bahan penyusunan rencana pembangunan dan pemanfaatan, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal44Kepala Seksi Pemanfaatandan Tata Ruang menyelenggarakan fungsi :

1. Melakukan penyusunan pembangunan kawasan strategis kabupaten dan pemanfaatannya

2. Melakukan pengawasan kegiatan penyusunan pembangunan kawasan srtategis kabupaten dan pemanfaatannya.

3. Mengatur pelaksanaan pemanfaatan detail tata ruang dan kawasan strategis 4. Memberi tugas kepada bawahannya sesuai bidangnya.

5. Memberi petunjuk dan arahan kepada bawahannya untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas.

6. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan hasil kerja bawahan sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan kegiatan lebih lanjut.

7. Membuat laporan kegiatan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

Seksi Pertamanan dan Permakaman

Kepala Seksi Pertamanan dan Permakamanmempunyai tugas : penyiapan bahan penyusunan rencana pembangunan dan pemanfaatan Taman Kota dan Lokasi Permakaman pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan.

(29)

1. Melakukan penyusunan rencana pembangunan dan penataan kawasan taman kota dan lokasi permakaman umum.

2. Melakukan pengawasan kegiatan pembangunan, peningkatan dan penataan taman kota dan lokasi permakaman umum.

3. Mengatur pelaksanaan kegiatan pembangunan, peningkatan dan penataan taman kota dan lokasi permakaman umum.

4. Memberi tugas kepada bawahannya sesuai bidangnya.

5. Memberi petunjuk dan arahan kepada bawahannya untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas.

6. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan hasil kerja bawahan sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan kegiatan lebih lanjut.

7. Membuat laporan kegiatan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

Seksi Kebersihan Kota

Kepala Seksi Seksi Kebersihan Kota mempunyai tugas : penyiapan bahan penyusunan rencana operasional pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan kebersihan kota , pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan

Kepala Seksi Pertamanan dan Permakaman menyelenggarakan fungsi :

1. Melakukan penyusunan rencana pembangunan,peningkatan dan pemeliharaan kebersihan kota.

2. Pembangunan,pemeliharaan dan peningkatan seksi kebersihan kota tersebut meliputi : pembangunan,peningkatan dan pemeliharaan tempat sampah,drainase perkotaan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kebersihan kota seperti tenaga kebersihan, angkutan sampah dan lokasi pembuangan sampah.

3. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pembangunan,peningkatan dan pemeliharaan kebersihan kota.

4. Memberi tugas kepada bawahannya sesuai bidangnya.

5. Memberi petunjuk dan arahan kepada bawahannya untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas.

6. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan hasil kerja bawahan sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan kegiatan lebih lanjut.

(30)

7. Membuat laporan kegiatan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

Kelompok jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum sesuai bidang keahlian dan kebutuhan

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau seperti terlihat pada Tabel 2.1 berikut ini :

(31)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 11 TAHUN 2012

Tabel 2.1

Kepala Seksi Teknis Cipta Karya

SEKRETARIS

KEPALA DINAS

Kasubbag. Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kasubbag Keuangan Kasubbag Perencanaan dan

Pengendalian Program

Perencanaan dan Pengendalian Program

KABID. BINA MARGA

Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan

Kepala Seksi Teknis Bina Marga

Kepala Seksi Pertamanan dan Permakaman Kepala Seksi Pemanfaatan dan Tata Ruang

KABID PENGAIRAN KABID. TATA RUANG

U.P.T.D

Kepala Seksi Kebersihan Kota Kepala Seksi Teknis dan Bina Manfaat

Kepala Seksi Pembangunan Pengairan

Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan

KABID CIPTA KARYA

Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Kepala Seksi Tata Bangunan dan Permukiman

Kepala Seksi Perumahan dan Penyehatan Lingkungan

(32)

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau di dukung oleh sumber daya yang terdiri dari :

2.2.1. Sumber Daya Manusia (SDM)/ Aparatur

Penyelenggaraan tugas dan fungsinya, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau sampai akhir tahun 2013 didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 59 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1 orang karyawan kontrak (data per 31 Februari 2014).

Komposisi Pegawai NegeriSipil (PNS) dan karyawan kontrak di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau adalah sebagai berikut :

Jumlah Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau sebanyak 60 orang, dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 2.2. Jumlah Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau

Kriteria Jumlah (org)

Jenis Kelamin Laki-laki 54

Perempuan 11

Pendidikan Terakhir Pasca Sarjana (S2) 4

Sarjana (S1) 33 Diploma 5 SLTA 22 SLTP 1 Pangkat/Golongan Golongan IV 2 Golongan III 39 Golongan II 23 Golongan I - Status Kepegawaian PNS 60 CPNS 4 PTT Honorer 0 PTT Kontrak 1

(33)

Kabupaten Lamandau memerlukan sarana pendukung. Sarana pendukung yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum sampai dengan tahun 2013 antara lain : Gedung Kantor SKPD DPU, Gedung Aula, Workshop

No Bidang Pekerjaan Umum (Sekretariat, Bid. Bina Marga dan Bid.Pengairan) Sarana & Prasarana Kondisi (Lengkap/Ckp/Krg) 1. 10 Unit Computer Krg

2. 12 Unit Laptop Krg

3. 7 bh Meja Kerja Olimpic Lengkap 4. 8 bh Meja Kerja Kayu Lokal Lengkap 5. 2 bh Kursi Putas Iseble Lengkap 6. 1 bh Kursi Olimpic Lengkap 7. 11 bh Kursi Lipat Chitose Kurang 8. 4 bh Kursi Lipat Frontline Lengkap 9. 3 bh Kursi Kayu Lokal Lengkap 10. 2 bh Kursi Lemari Kayu Lengkap 11. 3 Set Gorden Standar Lengkap

12. 8 Unit AC Lengkap

13. 2 bh Lemari Besi Lengkap 14. 2 bh Filing Kabinet Lengkap 15. 1 bh Meja Kerja Lengkap 16. 1 bh Meja Komputer Lengkap

No Sarana & Prasarana Bidang Penataan Ruang Kondisi (Lengkap/Ckp/Krg)

1. 2 Unit Computer Lengkap

2. 5 Unit Laptop Lengkap

3. 8 bh Meja Kerja Kayu Lokal Lengkap 4. 1 Unit Kamera Digital Lengkap 5. 1 bh Kursi Olimpic Lengkap 6. 2 Unit GPS Garmin Lengkap 7. 3 bh Kursi Kayu Lokal Lengkap 8. 1 bh Meja Overlay Lengkap 9. 3 Set Gorden Standar Lengkap

10. 3 Unit AC Lengkap

11. 2 bh Lemari Besi Lengkap 12. 2 bh Filing Kabinet Lengkap 13. 1 bh Meja Kerja Lengkap 14. 1 bh Meja Komputer Lengkap 15. 1 Unit Plotter Lengkap

(34)

No Sarana & Prasarana Kondisi (Lengkap/Ckp/Krg)

1. 3 Unit Computer Lengkap

2. 2 Unit Laptop Kurang

3. 8 bh Meja Kerja Kayu Lokal Lengkap 4. 1 bh Kursi Olimpic Lengkap 5. 3 bh Kursi Kayu Lokal Lengkap 6. 3 Set Gorden Standar Lengkap

7. 2 Unit AC Lengkap

8. 1 bh Lemari Besi Kurang 9. 2 bh Filing Kabinet Lengkap 10. 1 bh Meja Kerja Lengkap 11. 1 bh Meja Komputer Lengkap

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi adalah membantu Kepala daerah khususnya dalam pelayanan pada masyarakat bidang pekerjaan umum dan penataan ruang serta bidang perumahan.

Penyelenggaraan Pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau kepada masyarakat pada dasarnya untuk memberikan kepuasan dan kepastian atas pelayanan yang diberikan. Infrastruktur yang telah dibangun dan dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau disajikan dalam Tabel 2.3 berikutini :

(35)

Kabupaten Lamandau

Tabel 2.3

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Pekerjaan Umum

A. Panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 58,91 59,91 64,91 69,91 74.319 58,91 59,91 64,91 69,91 74.319 100 100 100 100 100

1. Rasio Jaringan Irigasi 653,913 726,57 807,3 897 1,201 653,913 726,57 807,3 897 1,201 100 100 100 100 100

Persentase rumah tinggal bersanitasi 22,45 23,63 24,87 26,18 27,68 22,45 23,63 24,87 26,18 27,68 100 100 100 100 100

Rasio Tempat Pemakaman Umum per satuan

penduduk 1:1,72 1:1,72 1:1,72 1:1,72 1:1,72 1:1,72 1:1,72 1:1,72 1:1,72 1:1,72 100 100 100 100 100

Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per

satuan penduduk 1:50 1:35 1:30 1:2,8 1:18 1:50 1:35 1:30 1:2,8 1:18 100 100 100 100 100

Rasio Rumah Layak Huni 1:3,9 1:3,9 1:3,9 1:3,9 1:3,6 1:3,9 1:3,9 1:3,9 1:3,9 1:3,6 100 100 100 100 100

Panjang Jalan dilalui roda empat 387,8 410,75 430,8 448,653 462,903 387,8 410,75 430,8 448,653 462,903 100 100 100 100 100

Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran

(36)

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik 2,96 40.811 43,54 48,83 49,65 2,96 40.811 43,54 48,83 49,65 100 100 100 100 100

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik

(>40 km/jam) 58,91 59,91 64,91 69,19 74,32 58,91 59,91 64,91 69,19 74,32 100 100 100 100 100

Perumahan

Persentase Rumah Tangga pengguna air bersih 1524 1693 2436 2707 2977 1524 1693 2436 2707 2977 100 100 100 100 100

Rumah tangga bersanitasi 22,45 23,63 24,87 26,18 27,68 22,45 23,63 24,87 26,18 27,68 100 100 100 100 100

2. Lingkungan pemukiman kumuh 2,44 2,22 2,02 1,84 1,64 2,44 2,22 2,02 1,84 1,64 100 100 100 100 100

Penataan Ruang

Rasio Ruang Terbuka Hijau per satuan luas

wilayah ber HPL/HGB 0 0 0,0001 0,0002 0,0005 0 0 0,0001 0,0002 0,0005 100 100 100 100 100

Persentase Ruang publik yang berubah

(37)

Tantangan

a. Kegiatan sektor Infrastruktur yang diharapkan akan menyejahterakan masyarakat dengan membuka banyak lapangan kerja dan membuka keterisolasian antar daerah. b. Data informasi bidang pekerjaan umum belum cukup lengkap dan belum

termanfaatkan secara optimal.

Peluang

a. Otonomi Daerah.

b. Sumber Daya Manusia yang memadai secara kuantitas. c. Potensi hasil Pekerjaan Umum yang cukup tinggi.

d. Kebutuhan hasil pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum yang sangat tinggi. e. Komitmen yang kuat dari pemerintah dalam hal pembangunan sektor Infrastruktur

Pekerjaan Umum.

f. Terbuka peluang investasi untuk hasil-hasil sektor Infrastruktur Pekerjaan Umum. g. Tersedia volume tenaga kerja yang cukup banyak

h. Tersedia stakeholders yang turut serta mendukung pembangunan sektor Infrastruktur Pekerjaan Umum.

i. Ada pengaruh globalisasi.

Tantangan dan sekaligus peluang dalam mendukung pemenuhan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lamandau yang utama adalah kondisi geografis atau luas wilayah administrasi.

(38)

ISU-ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1.Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Setelah melihat kinerja dinas pekerjaan umum kabupaten lamandau, Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi selama ini diantaranya:

Bidang Bina Marga:

 Sampai saat ini izin pembukaan lahan ke daerah terisolir masih belum selesai dan masih dalam proses.

 Pekerjaan pembangunan jalan, khususnya pembuatan jalan baru sesuai dengan RTRW, terkendala oleh belum selesainya proses pembebasan lahan yang dilewati oleh ruas jalan yang akan dibangun

 Minimnya dana pemeliharaan rutin jalan, khuususnya jalan antar kecamatan dan desa, sehingga tidak semua ruas jalan dapat terakomodir dalam satu tahun pengerjaan

 Sarana dan prasarana dinas Pekerjaan Umum (alat berat) umur pakainya sudah tidak layak dan sering mengalami kerusakan, akibatnya pemeliharaan jalan tidak maksimal

Bidang Tata Ruang

 Rancangan peraturan daerah RTRW kabupaten lamandu sampai saat ini masih dalam proses evaluasi Gubernur Kalimantan Tengah, sehingga belum bisa ditetapkan menjadi peraturan daerah RTRW Kabupaten Lamandau

Bidang Pengairan

 Potensi pengembangan Pengairan belum termanfaatkan secara maksimal, khususnya dibidang air baku dan irigasi

(39)

wilayah cakupan yang luas dan tersebar. Bidang Cipta Karya

 Infrastruktur pedesaan belum seluruhnya terakomodir dalam pembangunan

 Infrastruktur yang telah dibangun dipedesaan (MCK, Sumur, Air Bersih, dan Perpipaan) tidak dikelola dengan baik oleh masyarakat

Selain masalah utama diatas, dibawah ini adalah permasalahan yang ditemui oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau

1. Masih adanya drainease dalam keadaan kurang baik/pembuangan air tersumbat 2. 50,35 % jaringan irigasi dalam kondisi buruk

3. Masih adanya lingkungan permukiman kumuh

4. Sebagian jalan dalam kondisi kurang baik

5. Penataan dan peningkatan kinerja pemerintah daerah dalam memberikan

pelayanan publik.

6. Keterbatasan SDM pada Dinas Pekerjaan Umum membuat kegiatan penyusunan dokumen-dokumen perencanaan dan laporan dinas kurang maksimal.

7. Pengelolaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga di pedesaan banyak mengalami hambatan

8. Masih lemahnya kepastian hukum dan koordinasi dalam pemanfaatan ruang. 9. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam penataan ruang.

10.Belum maksimalnya pemanfaatan teknologi informasi bidang penataan ruang. 11.Luasnya wilayah Kabupaten Lamandau yang membuat pemeliharaan jalan tidak

merata

Dengan terintegrasinya proses perencanaan antar bidang, maka akan memantapkan fungsi Koordinasi dan Komunikasi perencanaan antar bagian/bidang di lingkup SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau, maupun dengan Pemerintah Daerah dan Bappeda.

(40)

3.2.1. Visi Bupati dan Wakil Bupati Lamandau

“TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT, TERLAKSANANYA TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK BEBAS DARI KKN YANG DILANDASI KEIMANAN DAN

KETAQWAAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA”.

Pada Visi Kabupaten Lamandau Tahun 2013 – 2018 terdapat 3 (tiga) kalimat kunci yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat, berarti mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada keunggulan dan daya saing daerah, kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya dengan selalu memperhatikan kearifan lokal. Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat yang meliputi: sandang, pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan, kesempatan berusaha dalam iklim yang kondusif, rasa aman, didukung oleh infrastruktur yang mantap.

Terlaksananya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Bebas Dari KKN, adalah pemerintahan yang mempunyai kredibilitas, profesionalisme, akuntabilitas, berkualitas dan mampu mengayomi seluruh masyarakat, dengan mengedepankan transparansi sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah sekaligus juga diharapkan dapat memberikan masukan maupun informasi apabila ada kekurangan atau penyimpangan dalam pelaksanaannya dilapangan.

Dilandasi Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, berarti mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang religius melalui peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan, hal ini ditempuh dengan melaksanakan pembangunan rumah ibadah, membangun persatuan yang kuat antar para pemuda lintas agama dan meningkatkan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Lamandau, sehingga tercipta keseimbangan dan toleransi serta sikap saling menghargai dan saling menghormati antar umat beragama, antar suku dan antar golongan di masyarakat.

Visi Pembangunan Daerah Jangka Menengah tersebut tetap berada dalam koridor cita-cita menuju masyarakat yang maju, mandiri dan adil, seperti dimaksud dalam Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

(41)

1. Membangun ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi penduduk miskin, angka pengangguran sehingga masyarakat sejahtera. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar generasi muda memiliki

pengetahuan, keterampilan dan mampu mandiri.

3. Mewujudkan pola hidup masyarakat sehat agar angka harapan hidup meningkat, angka kematian ibu dan bayi menurun.

4. Menciptakan ketenteraman, keamanan dan kenyamanan masyarakat secara keseluruhan yang berada di Kabupaten Lamandau.

5. Membuka keterisolasian daerah pedesaan dan kecamatan agar lancarnya angkutan orang, barang dan jasa.

6. Meningkatkan martabat masyarakat Kabupaten Lamandau melalui keterlibatan aktif dalam berbagai kegiatan olahraga, adat dan budaya.

7. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik, bebas dari KKN agar pemerintahan menjadi kuat, berwibawa, demokratis serta melayani.

8. Menumbuh kembangkan kehidupan beragama agar mempunyai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

9. Menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu kekuatan ekonomi kerakyatan. 10. Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau. Hal ini ditunjukkan melalui pernyataan misi ke 5 membuka keterisolasian daerah pedesaan dan kecamatan agar lancarnya angkutan orang, barang, dan jasa, pada misi ini terlihat jelas peran serta dinas pekerjaan umum dalam membuka akses-akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar permukiman melalui pembangunan jalan, sarana dan prasarana permukiman serta pembangunan infrastruktur penunjang.

3.3. Telahan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau

Berdasarkan Undang-Undang sektor ke-PU-an yang terdiri atas Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang

(42)

dan Permukiman, dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, penyelenggaraan bidang pekerjaan umum dan permukiman telah dimandatkan secara tegas oleh ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut dan peraturan pelaksanaannya yang menjadi turunan dari Undang-Undang tersebut.

Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Dinas Pekerjaan Umum mempunyai kewenangan lain yang melekat yaitu penetapan pedoman perencanaan, pengembangan, pengawasan, dan pengendalian pembangunan infrastruktur perumahan dan permukiman; penetapan kriteria penataan perwilayahan ekosistem daerah/ kawasan tangkapan air pada daerah aliran sungai dan pedoman pengelolaan Pengairan; penetapan standar prasarana dan sarana wilayah di bidang Pengairan dan jaringan jalan; perencanaan dan pedoman pengelolaan Pengairan; penyelenggaraan dan pemberian izin pengelolaan Pengairan; penetapan standar prasarana dan sarana perkotaan dan pedesaan; dan pembangunan dan pemeliharaan jaringan jalan serta prasarana dan sarana Pengairan yang strategis.

Kewenangan penyelenggaraan bidang pekerjaan umum dan permukiman saat ini sebagian berada di tingkat Nasional dan sebagian telah menjadi kewenangan Pemerintah Daerah. Hal tersebut, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa bidang pekerjaan umum adalah salah satu urusan pemerintahan yang bersifat concurrent atau dilaksanakan bersama oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, dalam penyelenggaraan kewenangan Pemerintah di bidang pekerjaan umum, terdapat urusan yang akan dilaksanakan sendiri, yang sebagian dapat didekonsentrasikan untuk kegiatan yang bersifat non fisik, atau yang dapat ditugas-pembantuan-kan untuk kegiatan yang bersifat fisik, khususnya untuk subbidang Pengairan, Bina Marga, dan bidang Penataan Ruang. Sebagaimana telah digariskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.Oleh sebab itu, peranan Dinas Pekerjaan Umum sebagai ujung tombak pembangunan infrastruktur di daerah sangat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja pembangunan infrastruktur di daerah.

(43)

peran masyarakat dalam konstelasi perekonomian daerah akan banyak ditentukan oleh daya saingnya secara relatif terhadap daerah lainnya. Semakin baik daya saing suatu daerah maka semakin besar peluang yang dimilik oleh daerah tersebut untuk menarik investasi asing. Salah satu faktor yang menentukan daya saing daerah baik secara regional maupun nasional adalah ketersediaan dan kualitas dari hasil pembangunan infrastrukturnya.

Infrastruktur merupakan salah satu motor pendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan daya saing daerah, disamping sektor lain seperti sumber daya alam. Melalui kebijakan dan komitmen pembangunan infrastruktur yang tepat, maka hal tersebut diyakini dapat membantu mengurangi masalah kemiskinan, mengatasi persoalan kesenjangan antar-kawasan maupun antar-wilayah di daerah, memperkuat ketahanan pangan, dan mengurangi tekanan urbanisasi yang secara keseluruhan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat di daerah Kabupaten Lamandau dan sekitarnya.

Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman mempunyai manfaat langsung untuk peningkatan taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan, karena semenjak tahap konstruksi telah dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekaligus menggerakkan sektor riil. Sementara pada masa layanan, berbagai multiplier ekonomi dapat dibangkitkan melalui kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur. Infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang telah terbangun tersebut pada akhirnya juga akan dapat memperbaiki kualitas permukiman.

Disamping itu, infrastruktur Pekerjaan Umum dan permukiman juga berperan sebagai pendukung kelancaran kegiatan sektor pembangunan lainnya antara lain sektor pertanian, industri, kelautan dan perikanan. Pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan permukiman karenanya berperan sebagai stimulan dalam mendukung perkembangan ekonomi wilayah yang signifikan. Oleh karenanya, upaya pembangunan infrastruktur perlu direncanakan dengan matang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan suatu wilayah, yang pada gilirannya akan menjadi modal penting dalam mewujudkan berbagai tujuan dan sasaran pembangunan daerah dan nasional terkait dengan pencapaian sasaran-sasaran

Gambar

Tabel  2.2.  Jumlah  Pegawai  pada  Dinas  Pekerjaan  Umum  Kabupaten  Lamandau

Referensi

Dokumen terkait

Peran Modal Sosial dan Kearifan Lokal (Catur Guru) Dalam Efisiensi Biaya Transaksi Untuk Meningkatkan Kinerja Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Provinsi Bali R.409 4 0028058103

Pengakuan seperti itu dapat diterima dengan empat syarat, yaitu anak yang diakui tidak diketahui nasabnya, pengakuan anak tersebut adalah pengakuan yang masuk

Puncak populasi Daphnia yang dibudi- daya dengan memakai media kotoran ayam ter- jadi pada hari ke tujuh, dengan jumlah individu yang hanya mencapai antara 20.8 – 30.7% dari

Skripsi berjudul “Modifikasi Instalasi Biogas Kotoran Sapi Type Fixed Dome di Anggota Kelompok Tani Kanti Sembada Desa Candikuning”, disusun sebagai salah satu

Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan usaha- usaha yang dilakukan Cabang Muhammadiyah Tulung Klaten dalam meningkatkan

Seiring dengan meningkatnya PDB kita, diharapkan kualitas tingkat kesehatan Indonesia akan meningkat kedepannya, yang juga tidak lepas dari peran pemerintah

Umumnya, nilai IV yang digunakan berbeda untuk setiap pesan yang dikirimkan, dan karena IV juga ikut dikirimkan bersama dengan pesan, maka proses dekripsi dapat dilakukan

Islam merupakan agama yang disampaikan menggunakan simbol- simbol yang bersifat permanen doktrinal. Secara doktriner, Islam bersifat elitis dalam arti bahwa secara normatif