• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 04 April 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 04 April 2009"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Sabtu, 04 April 2009

Pada hari Jumat, 03 April 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Sabtu, 04 April 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporka

n

informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Bencana Banjir Bandang di Tangerang Provinsi Banten dan di Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta. (Laporan Perkembangan)

A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Banjir Bandang

2. Waktu Kejadian : 27 Maret 2009, pukul 04.30 WIB 3. Lokasi Kejadian : Ciputat, Tangerang di Prov. Banten

4. Penyebab : Hujan deras sejak pukul 02.30 WIB menyebabkan tanggul Situ Gintung jebol karena tidak mampu menahan debit air.

1

2

Posko Induk ( Univ. Muhamadiyah) Posko Tambahan ( STIE Ahmad Dalan)

LOKASI PENAMPUNGAN BARU WISMA KERTA MUKTI CIPUTAT

(2)

B. Kondisi Mutakhir 1. Korban

o Meninggal : 100 orang

o Hilang : 14 orang

o Luka/Sakit : 62 orang (2 orang dirawat di RS Fatmawati, 24 orang rawat jalan di FKK UMJ dan 36 orang di Fakultas Hukum UMJ).

o Pengungsi : 902 jiwa terdapat di 4 titik (Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran UMJ, RW 08 dan RW 11 dan Balai Warga).

o Menderita : 260 KK (116 KK di RT 04/08, 63 KK di RT 03/08, 67 KK di RT 01/08, 9 KK di RT 05/11 dan 5 KK di RT 04/11).

2. Kerusakan

o Rumah

- Roboh : 8 unit

- Rusak Berat : 319 unit

o Fasilitas Umum

- Gedung : 11 unit.

- Tempat ibadah : 1 Mushola - Lain – lain : Pagar TPU jebol

3. Hari Kamis, 02 April 2009 pukul Tim gabungan dari TNI, Polri, SAR dan relawan kembali melakukan pencarian korban banjir bandang dengan menyisir sungai Pesanggrahan menggunakan perahu karet.

4. Proses pencarian korban dan validasi data masih terus berlangsung. Kemungkinan data masih dapat berubah.

5. Aktifitas masyarakat sudah kembali normal dan sebagian besar pengungsi sudah kembali kerumah masing-masing.

C. Upaya Penanganan

1. Pada hari Kamis, 02 April 2009 :

• Sehubungan dengan akan dimulainya kembali aktifitas perkuliahan di Universitas Muhammadiyah, maka Pemerintah Kota Tangerang Selatan bekerja sama dengan Depsos telah mendata dan menyiapkan tempat yang baru bagi pengungsi korban Situ Gintung yaitu di Wisma Kerta Mukti Ciputat.

• Selain penanganan pengungsi, Pemerintah Kota Tangerang berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan akan membantu anak-anak korban untuk dapat melanjutkan kembali sekolahnya.

• Sekitar dua SSK dari Kodim rencananya akan membantu kepindahan tersebut yang rencananya akan dilakukan pada hari Sabtu, 4 April 2009.

• Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian/evakuasi korban dengan penyisiran di kali pesanggrahan sampai ke daerah Cipulir dengan menggunakan perahu karet.

• Tim gabungan yang terdiri dari Dinas PU dan Dinas Pemadam Kebakaran melakukan pembersihan sampah dan lumpur di lokasi bencana.

2. Bantuan Wapres RI disampaikan melalui Gubernur Provinsi Banten sebesar Rp 1.023.000.000,- (Satu Milyar Dua Puluh Tiga Juta Rupiah) dan mobil amphibi 2 unit

untuk pencarian korban yang hilang.

3. BNPB telah mengirim Tim Reaksi Cepat dan memberikan bantuan perahu karet 2 unit, tenda pleton 2 unit, nasi bungkus 350 bungkus dan air mineral 10 dus.

4. DPU Ditjen Sumber Daya Air telah menyiapkan bronjong 2.500 buah, karung pasir 18.000 buah untuk proteksi perkuatan tebing kiri dan kanan tanggul yang jebol.

5. DPU Ditjen Bina Marga telah mengerahkan Dumptruck 8 unit, Wheell loader 9 unit dan backhoe 1 unit.

6. DPU Ditjen Cipta Karya telah mengerahkan mobil tanki @ 4.000 liter 9 unit, Hydrant umum 6 unit, instalasi penjernih air 1 unit, mobil toilet 1 unit dan tenda peleton 4 unit.

7. BBWS Ciliwung- Cisadane telah mengerahkan 2 unit ba 8. ckhoe.

9. Dinsos Provinsi Banten telah menyalurkan bantuan berupa beras 1 ton, mie instan 50 dus, minyak goreng 30 dus, foodware 30 buah, tenda hunian sementara 5 buah dan tikar 300 lembar.

10. Dinsos Kota Depok telah menyiagakan dapur umum dengan menyalurkan 300 – 1.000 bungkus nasi/hari dan tenda regu 1 unit.

11. Dinsos Provinsi DKI Jakarta telah menyiagakan mobil dapur umum 2 unit dengan menyiapkan 2.000 nasi bungkus/hari, tenda pleton 3 unit, velbed 125 unit, perahu karet 2

(3)

unit, mobil rescue 3 unit, Tagana 80 personil, serta menyalurkan biscuit 100 dus, mie instans 50 dus, daster 200 lembar, kaos 200 lembar dan selimut 200 lembar.

12. Dinkes Provinsi Banten telah menyiagakan mobil ambulance 11 unit lengkap dengan peralatan kesehatan, tenaga medis, obat-obatan, sepatu boot 100 buah, tandu dan kantong jenasah.

13. Dinkes Kabupaten. Tangerang telah mengerahkan mobil ambulance 2 unit dan obat-obatan. Puskesmas dan Rumah Sakit se-Kota Tangerang Selatan telah mengerahkan mobil ambulance 10 unit dan tenaga medis.

14. Pemda Kabupaten Tangerang telah memberikan bantuan dumtruck 1 unit, shoppel 1 unit, backhoe 1 unit dan mobil kebersihan 2 unit.

15. Walikota Jakarta Selatan telah mengerahkan mobil pemadam kebakaran 3 unit untuk membersihkan lumpur.

16. Rapat Koordinasi diadakan pada hari Sabtu, 28 Maret 2009 Pukul 08.00 WIB yang dihadiri Dandim Kota Tangerang, Rektor UMJ, Ketua Bappeda Kota Tangerang Selatan, Dekan Fisip UMJ, BNPB serta satuan-satuan unit evakuasi dengan kesepakatan sebagai berikut :

o Posko utama ditetapkan di Fakultas Hukum UMJ dengan penanggung jawab Walikota Tangerang Selatan.

o Incident Commander adalah asisten 1 Kota Tangerang Selatan, Koordinator lapangan adalah Dandim dengan wakilnya adalah Kapolres (membawahi TNI, POLRI, SAR dan pemulihan darurat), Koordinasi Ruangan Posko adalah dekan Fisip UMJ/ketua LPPM UMJ (membawahi kegiatan logistik dan peralatan, medis, penampungan sementara dan Humas)

o Setiap hari akan dilakukan rapat koordinasi guna evaluasi penanganan darurat dan rencana tindak lanjut berikutnya dan press release.

o Masa Tanggap Darurat diperkirakan 1 s/d 2 minggu yang saat ini sedang disusun oleh Pemda Kota Tangerang Selatan.

o Permasalahan tanggul Situ Gintung sedang dibahas oleh Dep. PU bersama tenaga ahli dari Jepang.

17. Upaya penanganan kesehatan masih terus dilakukan oleh tenaga medis dari DEPKES dan dibantu 100 orang PMI, 160 orang tenaga medis, dan 25 orang Dokter UMJ, 7 orang Dokter dari Ikatan Dokter Indonesia 60 tenaga medis gabungan dari UMJ, Ikatan Dokter Indonesia dan Provinsi Banten.

18. Briefing lapangan dilakukan setiap pagi hari.

19. Rapat Koordinasi dilakukan setiap malam pkl 20.00 WIB.

20. Pers Conference dilakukan 2 kali sehari pkl. 12.00 WIB dan pukul 21.00 WIB

21. Hari ini, Jum’at tanggal 3 April 2009 memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp. 300 juta kepada Walikota Tangerang dan Rp. 200 juta kepada Dandim Tangerang untuk biaya operasional dan biaya evakuasi.

Sumber :TRC BNPB, Depkes, Depsos, Satkorlak PB DKI Jakarta, Mako Menwa UIN dan UMJ, TAGANA dan Koramil Ciputat dan elshinta online.com

II. Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Kab. Tanah Datar, Agam dan Kota Sawah Lunto Prov. Sumatera Barat (Laporan Perkembangan)

A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Tanah Longsor dan Banjir Bandang 2. Waktu Kejadian : 30 Maret 2009, pukul 06.15 WIB

3. Lokasi Kejadian : Kab. Tanah Datar (Desa Nagari Pasir Laweh Kec. Sungai Tarab), Kab. Agam ( Desa Lasi Kec. Baso) dan Kota Sawah Lunto ( Ds. Silungkang Kec. Silungkang)

4. Penyebab : Akibat hujan deras dan meluapnya sungai Lawas. B. Kondisi Mutakhir

1. Kabupaten Tanah Datar ( Banjir Bandang dan Tanah Longsor ) a. Korban jiwa

o Meninggal : 1 orang

o Luka : 3 orang

o Mengungsi : 981 jiwa terdapat di 4 titik ( Nagari Pasir Laweh 751 jiwa, Sei Tarab 167 jiwa, Tanjuang 28 jiwa, dan Sei Patai 35 jiwa)

b. Kerusakan

o Rumah

(4)

- Rusak ringan : 34 unit - Hanyut : 22 unit

o Fasilitas Umum

o Sekolah : 2 unit rusak berat - Tempat ibadah : 5 unit rusak berat

- Jembatan : 4 unit hancur dan 26 unit rusak berat - Pasar : 1 unit rusak berat

- Sawah : 270,5 hektar rusak berat - Irigasi : 165 unit rusak berat - Saluran air bersih : 1.300 m rusak berat - Jalan : 5.000 m rusak berat - Huler : 1 unit rusak berat

- Lain-lain : Kantor Nagari rusak berat 2. Kabupaten Agam ( Tanah Longsor )

a. Korban jiwa : tidak ada b. Kerusakan fasilitas umum

- Tempat ibadah : 1 unit rusak ringan - Jembatan : 3 unit rusak berat/putus - Sawah : 11 hektar rusak berat 3. Kota Sawah Lunto ( Tanah Longsor )

a. Korban jiwa : Tidak ada b. Kerusakan

- Rumah : 4 unit rusak berat - Sekolah SDN : 1 unit rusak ringan

- Lain-lain : Fasilitas jalan umum longsor di 1 titik, batang sungai aliran dari Batusangkar ke Ombilin menuju Sawahlunto meluap hingga merusak ladang/persawahan penduduk.

C. Upaya penanganan

1. Bupati Tanah Datar selaku ketua Satlak PB dibantu TNI telah mendirikan posko utama bertempat di Kecamatan Sungai Tarab, sebagai tempat konsolidasi penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kab. Tanah Datar.

2. Bupati/Ketua Satlak PB telah mengupayakan pendataan secara akurat melalui pendekatan nama dan photo rumah/bangunan/lahan yang rusak/hancur akibat bencana untuk menghindari salah catat dan salah sasaran bantuan.

3. Dinas PU Kab. Tanah Datar telah mengerahkan 2 unit alat berat escavator untuk membersihkan puing-puing dan batuan, bersama dengan Zipur TNI membangun 1 unit jembatan vital yang akan siap dan dapat dimanfaatkan dalam 2-3 hari kedepan, perbaikan irigasi saluran primer (termasuk bendung-bendung) dan irigasi sekunder, perbaikan/normalisasi aliran sungai yang porakporanda akibat terbawanya batu-batuan besar dari G. Merapi, pembenahan bangunan pemukiman yang tertimbun batuan, perbaikan pasar, saluran air bersih dan fasilitas umum yang rusak lainnya.

4. Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar mengadakan penyuluhan penggunaan air bersih, melakukan pendataan bagi para pengungsi, mengerahkan tim kesehatan dan puskesmas di lokasi dilokasi bencana.

5. SAR Provinsi dan TAGANA telah dikerahkan untuk operasi pencarian dan evakuasi korban bencana.

6. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang telah mengerahkan 1 unit mobil pemadam kebakaran untuk membersihkan lingkungan akibat timbunan lumpur.

7. TNI telah mengerahkan anggotanya sebanyak 50 personil untuk membantu pembersihan di sungai Tarab dan 70 personil untuk pembuatan jembatan darurat.

8. Polres setempat telah mengerahkan personilnya untuk pengamanan lingkungan, posko, dan pengendalian arus lalu lintas bersama LLAJR.

9. Gubernur/Ketua Satkorlak PB Provinsi Sumatera Barat, Bupati Tanah Datar dan instansi terkait telah meninjau lokasi dengan membawa peralatan dan logistik berupa, minyak goreng 10 dus, sarden 50 dus, kecap 10 dus, supermie 40 dus, biskuit 50 dus dan gula pasir 1

(5)

karung.

10. Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat menyerahkan bantuan sandang dan bantuan obat-obatan.

11. Satkorlak PB Provinsi Sumatera Barat telah menyerahkan bantuan sandang dan bantuan obat-obatan, berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat untuk upaya penanganan bencana.

12. Satlak PB Kab. Tanah Datar, TNI dibantu dengan masyarakat telah melakukan evakuasi korban dan mendirikan posko di Pasir Laweh.

13. Satlak PB dan Dinas Sosial Kab. Tanah Datar dan TNI telah memberikan bantuan logistik, mendirikan dapur umum, posko induk dan posko pembantu di 7 titik.

14. Satlak PB dan Dinas dinas terkait serta masyarakat membersihkan lumpur dan sampah sisa banjir.

Sumber :TRC BNPB, Satkorlak PB Prov. Sumbar dan Kodm 0307/Tanah Datar. III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan

A. Kondisi Terkini

1. Hari Jumat, 03 April 2009 terpantau adanya hotspot (titik panas) di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan sebagai berikut :

Daerah Jumlah Hot Spot*) Kondisi Cuaca**)

SUMATERA

Sumatera Utara - Hujan Ringan

Riau - Berawan

Jambi - Hujan Ringan

Sumatera Selatan - Hujan Ringan

KALIMANTAN

Kalimantan Barat - Hujan Sedang

Kalimantan Selatan - Berawan

Kalimantan Tengah - Berawan

Kalimantan Timur - Hujan Ringan

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) informasi **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Jumat, 03 April 2009 di beberapa kota di Sumatera dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Medan 8.000 m 7.000 m 10.000 m 10.000 m

Pekanbaru 8.000 m 9.000 m 10.000 m 10.000 m

Jambi 3.000 m 12.000 m 14.000 m 9.000 m

Palembang 8.000 m 10.000 m 8.000 m 10.000 m

3. Jarak pandang (visibility) pada hari Kamis, 03 April 2009 di beberapa Kota di Kalimantan dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Pontianak 8.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Palangkaraya 6.000 m 8.000 m 10.000 m 10.000 m

Samarinda 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Banjarmasin 8.000 m 10.000 m 10.000 m 9.000 m

Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter

4. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 03 – 05 April 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diprakirakan mempunyai :

a. Potensi kebakaran Tinggi di wilayah Sumatera terdapat di Riau, Jambi, Sumsel, Sumut, Babel dan Lampung. Sedangkan di Kalimantan terdapat di sebagian

(6)

Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

b. Potensi Kebakaran Sangat Tinggi di Sumatera terdapat di NAD, Riau, sebagian Sumsel, Sumut, Lampung, Babel. Sedangkan di Kalimantan terdapat di sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat.

5. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 05 April 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Sumatera arahnya menuju Tenggara sampai ke wilayah Pantai Barat Sumatera, dan di wilayah Kalteng arahnya menuju Barat dan Timur Laut sampai ke wilayah Kalteng, serta di wilayah Kalsel arahnya menuju Timur Laut sampai wilayah Kalimantan Tengah. Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika

B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan

1. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, Lapan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari.

2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar.

4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk mensiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Sumber : Dep. Kehutanan dan Meneg LH

IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia

Saat ini masih ada 3 (tiga) gunung api yang dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) diantaranya :

1. Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur (Laporan

Perkembangan)

Hingga hari Jum’at, 03 April 2009 pukul 06.00 WIB, status kegiatan G. Semeru masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Aktivitas gunung untuk hari Jumat, 03 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WIB terjadi 10 kali gempa letusan, 3 kali gempa Tektonik Jauh dan 1 kali gempa vulkanik dangkal (VB). Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIB, cuaca terang, angin tenang, suhu udara 24° C. Awan panas dan asap kawah tidak teramati, letusan abu dan sinar api tidak teramati dan gunung tampak jelas.

2. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan pekembangan) Hingga hari Jum’at, 03 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Jum’at, 03 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA terjadi 1 kali gempa vulkanik dangkal (VB) dengan amplitudo maksimum 4 mm dan lama gempa 3 detik dan 3 kali gempa Tektonik Jauh (TJ) dengan amplitudo maksimum 6 – 20 mm lama gempa 65 – 70 detik. Secara visual pada pukul 00.00 -06.00 WITA, cuaca berawan, angin tenang dari arah Timur, asap kawah utama putih tipis-sedang dengan tinggi 100 meter, sinar api tampak samar-samar tinggi 10 meter, asap kawah II putih tipis tinggi 50 meter.

3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan pekembangan) Hingga hari Jumat, 03 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Jumat, 03 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA terjadi 39 kali Gempa Letusan, dengan amplituda maksimum 38 – 50 mm dan lama gempa 22 – 50 detik, 20 kali Gempa Hembusan dengan amplituda 8 – 24 mm dan lama gempa 15 – 50 detik. Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIT, cuaca cerah – mendung, angin tenang, gunung tampak jelas,asap putih kelabu sedang dengan tinggi ± 200-300 m. Rekomendasi :

1.

Masyarakat di sekitar G. Semeru, G. Api Karangetang dan G. Api Ibu dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, selalu mengikuti

(7)

arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.

2.

Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng Tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan melakukan pendakian yang melebihi wilayah Kalimanti.

3.

Bagi pesawat yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak abu letusan.

4.

Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km.

5.

Masyarakat sekitar G. Karangetang tidak diperbolehkan menaiki melebihi ketinggian 500 m dari permukaan laut.

6.

Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran

7.

pernafasan.

8.

Belum dipandang perlu adanya pengungsian.

9.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi V. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Kamis, 04 April 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 – 12.00) Siang (12.05 – 18.00) Malam (18.05 – 24.00)

1 JAKARTA PUSAT Berawan Berawan dan hujan

ringan Berawan

2 JAKARTA UTARA Berawan Berawan Berawan

3 JAKARTA

SELATAN Berawan

Berawan dan hujan

ringan Berawan

4 JAKARTA TIMUR Berawan Berawan Berawan

5 JAKARTA BARAT Berawan Berawan dan hujan

ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan

6 KEP. SERIBU Berawan Berawan dan hujan

ringan Berawan

7 BOGOR Berawan Berawan dan hujan

ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan

8 TANGERANG Berawan Berawan dan hujan

ringan Berawan

9 DEPOK Berawan Berawan dan hujan

ringan Berawan

10 BEKASI Berawan Berawan Berawan

Keterangan :

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari - Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari - Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari - Hujan sangat lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari

Peringatan dini : Hati-hati/waspada potensi hujan dengan intensitas ringan-sedang yang disertai kilat/petir serta angin kencang terutama pada sore hingga menjelang malam hari.

(8)

VI. Prakiraan Gelombang Tinggi

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 04 April 2009, pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 05 April 2009 pukul 07:00 WIB. sebagai berikut :

2.0 - 3.0 m : Perairan barat Kep. Mentawai, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga NTB, Laut Natuna, Perairan Sangihe Talaud yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika

Pengawas,

Ir. Siti Noerhayati, MM

Jakarta, 04 April 2009 Ketua Kelompok Piket,

Referensi

Dokumen terkait

Simple Additive Weighting (SAW) karena dalam metode ini hasil akhir dari perhitungan nilai bobot untuk setiap atribut atau kriteria akan sangat berpengaruh terhadap

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkah dan rahmad Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi

Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2021 RSUD Kota Yogyakarta ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pelaksanaan rencana kerja dengan program dan kegiatan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden mengalami diapers rash dalam kategori ringan, dimana hal ini terjadi karena orang tua sudah berusaha

Software aplikasi untuk membuat ebook dengan mengubah file dari power point menjadi .exe, .swf , atau .html sehingga tampilan pembelajaran tidak akan terlihat seperti Power

Dengan demikian, catatan akuntansi merupakan bukti audit bagi auditor mengenai pengolahan transaksi keuangan yang telah dilakukan oleh klien.. Selain itu catatan akuntansi

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa target populasi pada penanggulangan ISPA adalah penduduk kelompok umur ≤ 5 tahun.. Ini sesuai dengan kebijakan P2 ISPA bahwa

Kondisi tersebut didasarkan pada volume tangki penyimpanan akan lebih kecil jika ammonia berfasa cair jika dibandingkan pada fasa uap untuk massa ammonia yang