• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 18 April 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 18 April 2009"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Sabtu, 18 April 2009

Pada hari Jum’at, 17 April 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Sabtu, 18 April 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Bencana Banjir Bandang di Tangerang Provinsi Banten (Laporan Perkembangan) A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Banjir Bandang

2. Waktu Kejadian : 27 Maret 2009, pukul 04.30 WIB 3. Lokasi Kejadian : Ciputat, Tangerang di Prov. Banten

4. Penyebab : Hujan deras sejak pukul 02.30 WIB menyebabkan tanggul Situ Gintung jebol karena tidak mampu menahan debit air.

LOKASI PENAMPUNGAN BARU WISMA KERTA MUKTI CIPUTAT Tanggul Jebol ( Situ Gintung )

(2)

2

B. Kondisi Mutakhir

1. Korban

o Meninggal : 90 orang (87 orang sudah diketahui identitasnya dan 3 orang masih belum diketahui identitasnya saat ini berada di RS. Fatmawati). Hasil dari evaluasi dan verifikasi data oleh pihak Kepolisian dimana data sebelumnya berjumlah 100 orang.

o Luka-luka : 76 orang rawat jalan dan 37 orang rawat inap di RS Fatmawati. o Hilang : 4 orang

o Pengungsi : 295 KK (Wisma Kerta Mukiti I, Kerta Mukti II dan di RW 008). 2. Kerusakan

o Rumah

- Rusak Berat : 99 unit - Rusak Sedang : 43 unit - Rusak Ringan : 20 unit o Fasilitas Umum

- Gedung : 11 unit. - Tempat ibadah : 4 Mushola

- Lain – lain : 1 (satu) unit rusak berat dan Pagar TPU jebol

o Saat ini kampus UMJ sudah memulai kembali aktifias belajarnya berhubung pengungsi sudah dipindahkan ke Wisma Kerta Mukti.

o Konferensi pers akan dilakukan satu hari sekali dari yang semula 2 (dua) hari sekali.

C. Upaya Penanganan

Jumat, 17 April 2009 pukul 08.00 WIB, telah diadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh Dandim Kota Tangerang, Wakil dari UMJ, Asisten Tata Praja, BNPB, ASDA 1, Polsek Ciputat, Perumnas, serta satuan-satuan unit evakuasi dengan kesepakatan sebagai berikut

- Untuk keperluan komunikasi dan koordinasi maka harus didirikan tenda besar menggantikan tenda sebelumnya yang didirikan oleh PMI berhubung kapasitas yang sedikit dan saat ini sudah tidak dihuni lagi oleh pengungsi.

- Pemda segera mengupayakan agar pengungsi di Wisma Kertamukti dapat segera menempati barak pengungsi di Kertamukti II berhubung sudah siap huni.

- Untuk sementara sumbangan dari luar agar ditahan dahulu sampai proses pemindahan selesai.

- Untuk keakuratan data korban, Polsek menghimbau kepada pemerintah setempat untuk kembali mendata ulang pengungsi yang menempati rumah-rumah penduduk/mengontrak.

- Untuk validasi data dan pengaturan pengungsi agar segera dilakukan pemberian kartu pengungsi yang salah satu fungsi kartu tersebut adalah untuk mengambil logistik manakala relawan telah banyak menarik diri.

- Data dari hasil investigasi segera dilaporkan kepada Walikota dan dijadikan data kongkrit yang harus dipedomi oleh semua pihak.

- U0ntuk dapur umum yang sementara ini ditangani oleh PMI agar dicek setiap bahan makanan yang akan dimasak sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

- Bantuan ada yang berbentuk bahan bangunan, dimohon petugas dilokasi kertamukti 2 untuk mencatat masuk dan keluar barang tersebut.

- Pemotretan kepada keluarga yang terkena musibah dan mendata kembali untuk dibuatkan tanda pengenal.

Sumber :TRC BNPB, Depkes, Depsos, Mako Menwa UIN dan UMJ, TAGANA dan Koramil Ciputat II. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan

A. Kondisi Terkini

1. Hari Jumat, 17 April 2009, posko tidak menerima rekap informasi adanya hotspot (titik panas) di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan sebagai berikut :

Daerah Jumlah Hot Spot*) Kondisi Cuaca**)

SUMATERA

Sumatera Utara - Hujan Ringan

Riau - Berawan

(3)

3

Daerah Jumlah Hot Spot*) Kondisi Cuaca**)

Sumatera Selatan - Hujan Ringan

KALIMANTAN

Kalimantan Barat - Hujan Ringan

Kalimantan Selatan - Berawan

Kalimantan Tengah - Hujan Sedang

Kalimantan Timur - Hujan Ringan

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) infor **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara ummasium)

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Jumat, 17 April 2009 di beberapa kota di Sumatera dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Medan 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m Pekanbaru 6.000 m 10.000 m 10.000 m 12.000 m Jambi 8.000 m 10.000 m 13.000 m 10.000 m Palembang 8.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m 3. Jarak pandang (visibility) pada hari Jumat, 17 April 2009 di beberapa Kota di Kalimantan

dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Pontianak 10.000 m 10.000 m 10.000 m 5.000 m Palangkaraya 7.000 m 9.000 m 10.000 m 10.000 m Samarinda 3.000 m 7.000 m 8.000 m 10.000 m Banjarmasin 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter

4. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 17 – 19 April 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diprakirakan mempunyai :

a. Potensi kebakaran Tinggi di wilayah Sumatera terdapat di sebagian NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Sumsel, Bengkulu, Jambi dan Babel. Sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kalsel, Kaltim, Kalbar dan Kalteng.

b. Potensi Kebakaran Sangat Tinggi di Sumatera terdapat di Sumsel, Lampung, Riau, Babel, sebagian Sumut, Sumbar, NAD, sebagian kecil Jambi dan Bengkulul. Sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kalbar, Kalteng .

5. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 17 April 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Lampung arahnya menuju Utara – Barat Laut sampai ke wilayah Sumsel, di wilayah Jatim arahnya menuju Barat Laut, dan di wilayah Kaltim arahnya menuju Timur Laut – Barat Laut.

Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika

B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan

1. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, Lapan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari.

2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi / sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar.

4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk mensiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(4)

4

III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia

Saat ini masih ada 3 (tiga) gunung api yang dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) diantaranya :

1. Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur (Laporan Perkembangan)

Hingga hari Jumat, 17 April 2009 pukul 06.00 WIB, status kegiatan G. Semeru masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Aktivitas gunung untuk hari Jum’at, 17 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WIB terjadi 11 kali gempa letusan degan amplitudo maksimum 2 - 12 mm. 1 kali Gempa Vulkjanik Dalam (VA) denag amplitudo maksimum 3 mm, S – P 1,5 detik dan lama Gempa 32 detik. 2 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ) dengan amplitudo maksimum 9 – 10 mm, S - P 57 – 148 detik dan lama gempa 135 - 255 detik. Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIB, cuaca terang, angin tenang, suhu udara 24o C, awan panas tidak terjadi, letusan abu tidak teramati, asap kawah dan sinar api tidak teramati, gunung tampak jelas dan tidak terjadi hujan.

2. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan pekembangan)

Hingga hari Jumat, 17 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Jum’at, 17 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA, 1 kali gempa tektonik jauh (TJ) dengan amplitudo 5 mm, S-P 36 detik dan lama gempa 85 detik. 1 kali Gempa Fase banyak dengan amplitudo maksimum 3 mm dan lama Gempa 10 detik. Secara visual pukul 00.00-06.00 WITA, cuaca cerah – berawan, angin tenang, asap kawah I teramati tipis, tinggi 50 m. Asap kawah II teramati putih tipis tinggi 25 m. Sinar api teramati samar-samar.

3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan pekembangan)

Hingga hari Jumat, 17 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Jumat, 17 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA terjadi 41 kali Gempa Letusan, dengan amplituda maksimum 40 – 50 mm dan lama gempa 25 – 70 detik, 23 kali Gempa Hembusan dengan amplituda 10 – 35 mm dan lama gempa 14 – 55 detik, 4 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ) dengan amplitudo maksimum 11 – 48 mm, S-P 16 – 25 detik dan lama gempa 60 – 130 detik. Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIT, cuaca mendung, angin tenang, gunung tertutup kabut.

Rekomendasi :

1.

Masyarakat di sekitar G. Semeru, G. Api Karangetang dan G. Api Ibu dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.

2.

Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng Tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan melakukan pendakian yang melebihi wilayah Kalimanti.

3.

Bagi pesawat yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak abu letusan.

4.

Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km.

5.

Masyarakat sekitar G. Karangetang tidak diperbolehkan menaiki melebihi ketinggian 500 m dari permukaan laut.

6.

Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan.

7.

Belum dipandang perlu adanya pengungsian.

8.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

IV. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Jum’at, 18 April 2009 dilaporkan sebagai berikut :

(5)

5

NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 – 12.00) Siang (12.05 – 18.00) Malam (18.05 – 24.00)

1 JAKARTA PUSAT Berawan Berawan Berawan 2 JAKARTA UTARA Berawan Berawan Berawan 3 JAKARTA SELATAN Berawan Berawan dan hujan

ringan kadang sedang Berawan 4 JAKARTA TIMUR Berawan Berawan dan hujan

ringan Berawan 5 JAKARTA BARAT Berawan Berawan dan hujan

ringan kadang sedang

Berawan dan hujan ringan 6 KEP. SERIBU Berawan Berawan Berawan 7 BOGOR Berawan Berawan dan hujan

ringan – sedang

Berawan dan hujan ringan 8 TANGERANG Berawan Berawan dan hujan

ringan

Berawan dan hujan ringan 9 DEPOK Berawan Berawan dan hujan

ringan Berawan 10 BEKASI Berawan Berawan dan hujan

ringan Berawan

Keterangan :

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari

- Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari

- Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari

- Hujan sangat lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari

Peringatan Dini : Hati-hati potensi hujan dengan intensitas ringan kadang sedang yang disertai kilat / petir antara sore hingga menjelang malam hari terutama di wilayah Jakarta Barat, Selatan dan Bogor.

Warning JABODETABEK:

• Citra radar cuaca terkini mengindikasikan terjadi hujan ringan – lebat yang disertai kilat / petir di Cikadu, Bogor, Citeko, Cibinong, Ciseeng, Depok, Tangerang, Parung, Bekasi dan sekitarnya.

• Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 19.00 WIB dan akan meluas ke wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Depok, Bekasi, Bogor dan Tangerang.

V. Prakiraan Gelombang Tinggi :

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 18 April 2009 pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 19 April 2009 pukul 07:00 WIB. sebagai berikut :

• 2.0 - 3.0 m : Perairan utara Aceh, Perairan barat Aceh hingga Lampung, Perairan barat laut Kep. Tanimbar yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika VI. Lain-lain

Bencana Banjir di Kab. Indragiri Hulu, Prov. Riau.

Telah terjadi bencana banjir pada hari Senin, 13 April 2009 di 6 Kecamatan (Kec. Batang Peranap, Kec. Peranap, Kec. Kelayang, Kec. Siberida, Kec. Batang Cenaku dan Kec. Batang Gansal), Kab. Indragiri Hulu, Prov. Riau. yang disebabkan karena curah hujan yang tinggi dan meluapnya sungai Kampar dan sungai Indragiri Hulu, bencana tersebut telah merendam 590 unit rumah (3.840 orang menderita), 339 ha lahan pertanian dan perkebunan serta 20 petak

(6)

6

kolam ikan, kondisi ketinggian air pada hari Sabtu tanggal 18 April 2009, pukul 08.00 WIB sudah surut dan aktifitas masyarakat sudah kembali normal.

Sumber : Kodim0302/INHU.

Gempa bumi tektonik

− Telah terjadi Gempa Bumi Tektonik pada hari Sabtu, 18 April 2009 pada pukul 01:29:29+ WIB dengan kekuatan 5,3 SR, kedalaman 10 km. Pusat Gempa berada pada garis koordinat 0.63 LS – 132.95 BT (126 km Barat Manokwari – Papua Barat). Sampai saat laporan ini dibuat belum ada kerusakan maupun korban jiwa.

Sumber Data : BMKG

Pengawas,

Ir. Facthul Hadi, Dipl. HE

Jakarta, 18 April 2009 Ketua Kelompok Piket,

Referensi

Dokumen terkait

Simple Additive Weighting (SAW) karena dalam metode ini hasil akhir dari perhitungan nilai bobot untuk setiap atribut atau kriteria akan sangat berpengaruh terhadap

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkah dan rahmad Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa target populasi pada penanggulangan ISPA adalah penduduk kelompok umur ≤ 5 tahun.. Ini sesuai dengan kebijakan P2 ISPA bahwa

Kondisi tersebut didasarkan pada volume tangki penyimpanan akan lebih kecil jika ammonia berfasa cair jika dibandingkan pada fasa uap untuk massa ammonia yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konservatisme laba, struktur modal, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan corporate social responsibility terhadap

Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2021 RSUD Kota Yogyakarta ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pelaksanaan rencana kerja dengan program dan kegiatan

Oleh karena itu permohonan kami dalam petitum adalah kami mohonkan intinya bahwa dasar pembentukan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1954 tentang Penetapan Hak Angket Dewan

Dengan demikian, catatan akuntansi merupakan bukti audit bagi auditor mengenai pengolahan transaksi keuangan yang telah dilakukan oleh klien.. Selain itu catatan akuntansi