• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No. 50/11/14/Th.XIV , 1 November 2013

P

RODUKSI

P

ADI,

J

AGUNG, DAN

K

EDELAI

P

ROVINSI

R

IAU

(Angka Ramalan II Tahun 2013)

.

1. Pendahuluan

Data produksi tanaman pangan yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini mencakup produksi padi, jagung dan kedelai Provinsi Riau. Penyajian data produksi tanaman pangan tahun tertentu dilakukan oleh BPS sebanyak 4 (empat) kali dengan status angka yang berbeda. Angka Ramalan (ARAM) I terdiri dari realisasi produksi Januari-April dan angka ramalan/perkiraan Mei-Desember

A. PADI

Angka Ramalan (ARAM) II produksi padi tahun 2013 diperkirakan sebesar 440.131 ton padi Gabah Kering Giling (GKG) atau turun 72.021 ton (14,06 persen) dibanding produksi tahun 2012. Penurunan produksi terjadi karena adanya penurunan luas panen sebesar 23.182 hektar atau 16,10 persen. Di sisi lain, produktivitas mengalami kenaikan sebesar 0,86 kuintal/hektar (2,42 persen) dibanding tahun 2012.

Berdasarkan realisasi luas panen tahun 2013, penurunan luas panen terjadi pada realisasi panen periode Januari-April sebesar 13.597 hektar (turun 19,63 persen), penurunan luas panen juga terjadi di periode Mei-Agustus sebesar 1.253 hektar (2,95 persen) sementara penurunan luas panen pada periode September-Desember diperkirakan sebesar 8.332 hektar (turun 25,80 persen) dibandingkan periode yang sama tahun 2012.

B. JAGUNG

Produksi jagung tahun 2013 (Angka Ramalan II) diperkirakan sebesar 30.185 ton pipilan kering, atau menurun sekitar 3,97 persen dibanding tahun 2012 dengan tingkat produktivitas 23,79 kuintal per hektar (naik 0,54 persen), dan perkiraan luas panen sebesar 12.688 hektar (turun 4,49 persen). Luas panen relatif besar terjadi pada realisasi panen Mei-Agustus sebesar 6.978 hektar. Apabila

dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year), penurunan luas panen terbesar terjadi pada periode panenJanuari-April sebesar 978 hektar atau diperikirakan turun 34,97 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

C. KEDELAI

Angka Ramalan (ARAM) II produksi kedelai tahun 2013 diperkirakan sebesar 3.192 ton biji kering atau turun sebesar 23,67 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini diperkirakan terjadi karena adanya penurunan luas panen sebesar 872 hektar atau 23,66 persen. Produktivitas juga mengalami penurunan sebesar 0,02 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

(2)

berdasarkan luas tanaman kondisi akhir bulan April. Angka Ramalan (ARAM) II terdiri dari realisasi produksi Januari-Agustus dan angka ramalan/perkiraan September-Desember berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan Agustus. Angka Sementara (ASEM) merupakan realisasi produksi Januari-Desember tetapi belum final karena mengantisipasi kelengkapan laporan. Angka Tetap (ATAP) adalah realisasi produksi selama satu tahun (Januari-Desember) dan merupakan angka final. Jadwal rilis ARAM, ASEM, dan ATAP melalui Berita Resmi Statistik (BRS) adalah seperti berikut:

Para konsumen data perlu mencermati status angka tersebut dalam penggunaannya baik untuk evaluasi/monitoring maupun perencanaan. Diharapkan konsumen data selalu mengacu pada hasil penghitungan dengan status angka yang terakhir. Saat ini, yang dirilis melalui BRS adalah Data produksi tanaman pangan tahun 2012 (ATAP) dihitung berdasarkan realisasi luas panen dan produktivitas Januari-Desember 2012 serta angka ramalan produksi tahun 2013 (ARAM II 2013) yang berdasarkan dari keadaan realisasi produksi Januari-Agustus 2013 dan angka ramalan/perkiraan September-Desember berdasarkan luas tanaman kondisi akhir bulan Agustus 2013.

2. PRODUKSI PADI

2.1. Angka Ramalan II Tahun 2013

Berdasarkan penghitungan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi tahun 2013 mencapai 440.131 ton gabah kering giling (GKG). Produksi tersebut turun sekitar 14,06 persen (turun 72.021 ton GKG) apabila dibandingkan dengan tahun 2012.

Luas panen tanaman padi tahun 2013 sebesar 120.833 hektar, atau turun sekitar 16,10 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (144,015 hektar). Penurunan luas panen terbesar terjadi pada realisasi panen subround Januari-April 2013, yaitu turun 13.597 hektar (19,63 persen) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan luas panen juga terjadi pada realisasi panen subround Mei-Agustus sebesar 1.253 hektar (turun 2,95 persen), dan perkiraan luas panen September-Desember 2013 juga menurun sebesar 8.332 (turun 25,80 persen) dibandingkan periode yang sama tahun 2012. Di sisi lain, produktivitas mengalami kenaikan sebesar 2,42 persen (0,86 kuintal per hektar GKG), dari 35,56 kuintal GKG di tahun 2012, menjadi 36,42 kuintal per hektar GKG di tahun 2013.

Berdasarkan periode/subround, penurunan produksi padi tahun 2013 paling besar terjadi pada realisasi periode/subround Januari-April sebesar 32.219 ton (14,77 persen), realisasi produksi periode/subround Mei-Agustus juga mengalami penurunan sebesar 10.794 hektar (6,13 persen), serta perkiraan subround September-Desember turun sebesar 29.008 ton (24,58 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun sebelumnya (year on year).

Status Angka

Jadwal Rilis BRS

(tahun t)

Subround

Januari-April Mei-Agustus September-Desember

1. ARAM I (t) Awal Juli REALISASI RAMALAN

2. ARAM II (t) Awal November REALISASI RAMALAN

3. ASEM (t-1) Awal Maret REALISASI (angka belum final)

(3)

Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Menurut Subround di Provinsi Riau Tahun 2011-2013

ABSOLUT % ABSOLUT %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

a. Luas Panen (ha)

- Januari – April 77.561 69.255 55.658 (8.306) (10,71) (13.597) (19,63) - Mei – Agustus 38.078 42.466 41.213 4.388 11,52 (1.253) (2,95) - September - Desember 29.603 32.294 23.962 2.691 9,09 (8.332) (25,80) - Januari – Desember 145.242 144.015 120.833 (1.227) (0,84) (23.182) (16,10) b. Produktivitas (ku/ha) - Januari – April 34,77 31,49 33,39 (3,28) (9,43) 1,90 6,05 - Mei – Agustus 39,63 41,45 40,09 1,82 4,60 (1,36) (3,28) - September - Desember 34,73 36,55 37,15 1,82 5,23 0,60 1,65 - Januari – Desember 36,89 35,56 36,42 (1,33) (3,60) 0,86 2,42 c. Produksi (ton) - Januari – April 269.231 218.088 185.869 (51.143) (19,00) (32.219) (14,77) - Mei – Agustus 155.415 176.036 165.242 20.621 13,27 (10.794) (6,13) - September - Desember 111.142 118.028 89.020 6.886 6,20 (29.008) (24,58) - Januari – Desember 535.788 512.152 440.131 (23.636) (4,41) (72.021) (14,06) URAIAN 2011 (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ARAM II) PERKEMBANGAN 2011-2012 2012-2013

2.2. Pola Panen Padi Tahun 2007-2013

Pola panen padi tahun 2013 masih mengikuti pola panen tahun 2012, 2011, dan sebelumnya. Namun, luas panen pada subround Januari-April lebih rendah puncaknya dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sementara untuk luas panen Mei-Agustus 2012 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Gambar 1. Pola Panen Padi di Provinsi Riau Tahun 2007-2013

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

2007 (Ha) 28.535 40.240 11.796 4.799 6.295 11.409 18.382 15.679 4.236 2.786 1.177 1.833 2008 (Ha) 17.025 38.052 18.719 5.615 13.342 11.722 14.199 11.737 6.776 1.091 3.426 6.092 2009 (Ha) 14.872 25.904 24.028 5.139 9.343 14.270 18.963 9.984 2.132 3.489 3.263 18.036 2010 (Ha) 24.953 25.543 11.839 12.576 11362 17617 11346 5559 5082 6137 10146 13928 2011 (Ha) 18.677 31.943 13.499 13.442 10.219 11.366 13.090 3.403 4.393 3.048 7.910 14.252 2012 (Ha) 13430 23229 17883 14713 15165 9012 10325 7964 2463 3908 2092 23831 2013 (Ha) 16.864 18.958 11.380 8.456 9.776 11.877 13.918 5.642 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000 H e kt ar

(4)

ABSOLUT % ABSOLUT %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

a. Luas Panen (ha)

- Januari – April 2.261 2.797 1.819 536 23,71 (978) (34,97) - Mei – Agustus 8.300 6.733 6.978 (1.567) (18,88) 245 3,64 - September - Desember 3.578 3.754 3.891 176 4,92 137 3,65 - Januari – Desember 14.139 13.284 12.688 (855) (6,05) (596) (4,49) b. Produktivitas (ku/ha) - Januari – April 23,83 24,11 24,42 0,28 1,18 0,31 1,28 - Mei – Agustus 23,78 24,03 24,25 0,25 1,05 0,22 0,92 - September - Desember 22,56 22,67 22,67 0,11 0,48 0,00 0,00 - Januari – Desember 23,48 23,66 23,79 0,18 0,78 0,13 0,54 c. Produksi (ton) - Januari – April 5.388 6.744 4.442 1.356 25,17 (2.302) (34,13) - Mei – Agustus 19.737 16.179 16.922 (3.558) (18,03) 743 4,59 - September - Desember 8.072 8.510 8.821 438 5,43 311 3,65 - Januari – Desember 33.197 31.433 30.185 (1.764) (5,31) (1.248) (3,97) URAIAN 2011 (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ARAM II) PERKEMBANGAN 2011-2012 2012-2013

3. PRODUKSI JAGUNG

3.1. Angka Ramalan II Tahun 2013

Produksi jagung tahun 2013 diperkirakan sebesar 30.185 ton pipilan kering. Produksi tersebut mengalami penurunan sekitar 3,97 persen (1.248 ton pipilan kering) dibandingkan tahun 2012 (31.433 ton pipilan kering). Penurunan produksi diperkirakan terjadi karena ada penurunan luas panen sebesar 596 hektar, atau turun sekitar 4,49 persen bila dibandingkan luas panen tahun 2012 (13.284 hektar). Namun demikian, produktivitas jagung tahun 2013 diperkirakan naik dari 23,66 kuintal per hektar pada tahun 2012 menjadi 23,79 kuintal per hektar atau naik sebesar 0,54 persen.

Penurunan produksi jagung terjadi pada realisasi subround Januari-April yaitu sebesar 2.302 ton pipilan kering atau 34,13 persen. Sementara pada subround September-Desember produksi diperkirakan akan naik sebesar 3,65 persen atau 311 ton pipilan kering dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun 2012.

Tabel 2. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Menurut Subround di Provinsi Riau Tahun 2011-2013

3.3. Pola Panen Jagung Tahun 2007-2013

Pola panen jagung tahun 2013 sama dengan pola panen jagung pada tahun 2012 dan 2011 sebelumnya. Puncak panen jagung pada tahun 2013 sama dengan tahun sebelumnya, yaitu pada bulan Juni. Panen bulan juni pada tahun 2013 lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (tahun 2011 dan tahun 2012). Hal ini dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini.

(5)

ABSOLUT % ABSOLUT %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

a. Luas Panen (ha)

- Januari – April 1.844 515 507 (1.329) (72,07) (8) (1,55) - Mei – Agustus 1.831 2.328 1.189 497 27,14 (1.139) (48,93) - September - Desember 2.750 843 1.118 (1.907) (69,35) 275 32,62 - Januari – Desember 6.425 3.686 2.814 (2.739) (42,63) (872) (23,66) b. Produktivitas (ku/ha) - Januari – April 10,84 11,13 11,02 0,29 2,64 (0,11) (0,95) - Mei – Agustus 11,28 11,40 11,29 0,12 1,08 (0,11) (0,97) - September - Desember 11,04 11,33 11,18 0,29 2,61 (0,15) (1,31) - Januari – Desember 11,05 11,35 11,34 0,30 2,67 (0,00) (0,02) c. Produksi (ton) - Januari – April 1.999 573 566 (1.426) (71,34) (7) (1,22) - Mei – Agustus 2.065 2.654 1.358 589 28,52 (1.296) (48,83) - September - Desember 3.036 955 1.268 (2.081) (68,54) 313 32,77 URAIAN 2011 (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ARAM II) PERKEMBANGAN 2011-2012 2012-2013

Gambar 2. Pola Panen Jagung di Provinsi Riau , Tahun 2007-2013

4. PRODUKSI KEDELAI

4.1. Angka Ramalan II Tahun 2013

Produksi kedelai tahun 2013 pada Angka Ramalan (ARAM) II diperkirakan sebesar 3.192

ton biji kering atau mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu 23,67 persen (990 ton biji

kering) bila dibandingkan dengan tahun 2012. Penurunan produksi ini diperkirakan karena

menurunnya luas panen sebesar 872 hektar atau turun sebesar 23,66 persen dibandingkan tahun

sebelumnya. Sementara itu, produktivitas kedelai pada tahun 2013 diperkirakan juga mengalami

penurunan jika dibandingkan tahun 2012 yaitu sekitar 0,02 persen.

Tabel 3. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai Menurut Subround di Provinsi Riau Tahun 2011-2013

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

2007 (Ha) 2.133 507 419 675 707 1.881 4.375 2.404 1.079 1.461 1.572 1.166 2008 (Ha) 2.441 2.498 823 1.147 788 3.227 3.843 1.001 1.101 870 918 2.740 2009 (Ha) 2.150 1.058 861 1.024 1.976 6.519 931 521 1.912 1.411 2.464 4.189 2010 (Ha) 975 556 802 817 1.273 603 5.972 742 679 1.614 1.314 2.697 2011 (Ha) 638 395 559 669 1.102 4.297 2.470 431 552 503 770 1.753 2012 (Ha) 921 539 413 924 1.668 3.658 765 642 493 520 1.969 772 2013 (Ha) 616 488 379 336 518 4.968 1.164 328 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 H ek ta r

(6)

4.2.Pola Panen Kedelai Tahun 2007-2013

Pola panen kedelai pada tahun 2013 bergeser dibandingkan pola panen pada tahun 2012. Panen tertinggi tanaman kedelai dari tahun 2012 terjadi pada bulan Agustus, sedangkan puncak panen tahun 2013 terjadi pada bulan Juli 2013. Pola panen kedelai sangat berfluktuasi.

Gambar 3. Pola Panen Kedelai di Provinsi Riau, Tahun 2007-2013

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

2007 (Ha) 46 22 16 21 60 150 826 405 365 165 127 63 2008 (Ha) 99 464 20 95 128 284 1.912 317 195 300 236 269 2009 (Ha) 132 154 555 179 217 787 893 132 367 316 978 196 2010 (Ha) 99 108 952 120 246 903 111 1.189 914 116 50 444 2011 (Ha) 608 408 445 383 212 423 523 673 162 1.084 1.230 274 2012 (Ha) 210 87 108 110 595 362 308 1.063 477 220 54 92 2013 (Ha) 92 360 31 24 43 16 795 335 500 1.000 1.500 2.000 2.500 H ek ta r

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Menurut Subround di  Provinsi Riau Tahun 2011-2013
Tabel 3. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai Menurut Subround            di Provinsi Riau Tahun 2011-2013
Gambar 3. Pola Panen Kedelai di Provinsi Riau, Tahun 2007-2013

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini menunjukkan bahwa adopsi IFRS di Indonesia tidak mempunyai pengaruh pada gabungan rele- vansi nilai informasi akuntansi yaitu laba bersih dan nilai buku

pada sampel ini bertujuan untuk menghidrolisis protein yang terdapat pada sampel menjadi asam amino, penambahan k-oksalat jenuh bertujuan untuk memblokade gugus amina

Dalam hal Perseroan terlambat menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek, maka Perseroan

80.. memiliki kemampuan bernegosiasi dengan supplier dan pelanggan, kemampuan untuk memerintah karyawan dengan tepat.. Berdasarkan hasil jawaban narasumber, maka dapat

Sebelum dilakukan analisis perhitungan biaya terlebih dahulu dilakukan analisis tehnik terhadap ide-ide alternatif tiang pancang terpilih pada

Besarnya penurunan indeks yang diterima petani pada bulan ini terutama dipicu oleh turunnya harga beberapa jenis komoditas pertanian, antara lain harga gabah turun 4,81 persen dengan

Berdasarkan uji determinasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan seluruh variabel independen yang meliputi kualitas produk, kualitas pelayanan,

Sedangkan skor angket siswa memiliki respon positif terhadap motivasi belajar melalui penerapan media pembelajaran berbasis macromedia flash 8.0 karena dari siklus