• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Instrumen dan Responden.

Data diperoleh dengan cara menyebarkan secara acak kuesioner kepada responden. Bentuk kuesioner dapat dilihat pada lampiran A. kuesioner yang digunakan meliputi tiga kelompok pertanyaan untuk identifikasi data umum mengenai data responden, variabel “Analisa Penerapan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia” dan variabel “ Peningkatan Kinerja Pegawai pada Perusahaan Pertambangan Minyak”. Untuk varaiabel bebas terbagi atas satu komponen yaitu Kemampuan Pegawai dalam Menggunakan Charisma Web/Intranet, dan untuk variabel terikatnya terdiri dari 3 komponen yaitu Kinerja Pegawai pada Perusahaan Pertambangan Minyak.

Kuesioner disebarkan langsung kepada individu yang terpilih menjadi sampel data berjumlah 115 orang yang dikirim via E-Mail dan 38 orang dengan bertemu langsung. Dari 115 E-Mail yang disebarkan, jumlah yang kembali 27 dan setelah diseleksi hanya 24 responden yang memenuhi syarat untuk diolah dalam penelitian ini. Dari responden yang bertemu langsung ada 31 yang kembali dan memenuhi syarat untuk diolah. Jadi tingkat pengembalian kuesioner dengan mengunakan E-mail adalah 23,48% dan hanya 88,88% yang dapat diolah. Sedangkan dengan bertemu langsung tingkat pengembaliannya 81,58% dan semua dapat diolah. Data yang tidak dapat diolah disebabkan tidak lengkap baik pengisian identitas maupun jawaban. 4.2. Hasil Pengolahan Data.

• Data Responden

.

Dilihat dari sisi jenis kelamin responden yang mengisi kuesioner, maka komposisi terbesar 61,81% pria dan 38,19% wanita.

Dilihat dari sisi kelompok usia, 3,6 % usia 20 th sampai dengan 30 tahun, 36,4 % usia 31 th sampai dengan 40 th, 51 % usia 41 th sampai dengan 50 th dan 9 % usia diatas 50 th.

Dilihat dari sisi pendidikan, 27,28 % responden tamatan SMA atau setingkat, 16,37 % responden lulusan D3, 41,81 % responden lulusan S1, 14,54 % responden lulusan S2 dan 0 % lulusan S3.

Dilihat dari lama bekerja, 1,81% bekerja kurang dari 1 tahun, 3,63% bekerja antara 1 tahun sampai 5 tahun, 5,45% bekerja antara 5 tahun sampai dengan 10 tahun, 36,37% bekerja antara 10 tahun sampai dengan 15 tahun, 16,37% bekerja antara 15 tahun sampai dengan 20 tahun, 21,82% bekerja antara 20 sampai dengan 25 tahun dan 14,55% bekerja lebih dari 25 tahun.

Dilihat dari sisi Kategori Jabatan, 69,1% termasuk kategori Member, 9,1% termasuk kategori Team Leader, 18,18% termasuk kategori Team Manager, 3,62% termasuk Manager.

Dilihat dari sisi Lama Menggunakan Charisma Web/Intranet, 0% menggunakan Charisma Web Intranet Kurang dari 1 tahun, 10,9% menggunakannya antara 1 tahun

(2)

sampai dengan 2 tahun dan 89,1% menggunakan Charisma Web/Intranet lebih dari 2 tahun.

Uji Reliabilitas dan Validitas.

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen penelitian. Jadi kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja instrument tersebut digunakan untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilakan output yang konsisten. Untuk uji reliabilitas digunakan program SPSS versi 10.01 Hasil yang diperoleh dari uji atas instrumen penelitian ( pertanyaan-pertanyaan kuesioner ).Nilai batas Alpha yang umum digunakan dalam uji reliabilitas adalah 0,7. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa nilai Alpha dari variable X adalah 0,5702, walaupun sedikit rendah tetapi cukup memenuhi nilai relibilitas untuk kasus ini. Sedangkan untuk variable Y nilainya melebihi nilai dasar sehingga dapat disimpulkan memenuhi syarat-syarat reliabilitas. Kesemua variable diatas memenuhi syarat untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

Untuk pengujian validitas digunakan content validity, dimana instrumen penelitian dinilai memiliki content validity jika mengandung butir-butir pertanyaan yang memadai dan representatif untuk mengukur construct sesuai dengan yang diinginkan peneliti. Pada uji ini, instrumen penelitian dinilai secara subjektif oleh para ahli yang berkecimpung dalam bidang sistim informasi sumber daya manusia menggunakan web/intranet.

• Uji randomize

Untuk mengetahui keacakan data yang diperoleh dari para responden maka dilakukan uji randomize, yaitu dengan cara melakukan uji runs terhadap veriabel terikat, kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 10.01 dan hasilnya seperti terlihat pada tabel 4.8.

Hipotesa untuk kasus ini dapat dituliskan sebagai berikut:

H0 = Pola perolehan nilai Kinerja Pegawai pada Perusahaan Pertambangan Minyak dari kuesioner pada penelitian ini ditentukan melalui proses acak.

H1 = Pola perolehan nilai Kinerja Pegawai pada perusahaan Pertambangan Minyak dari responden pada penelitian ini ditentukan melalui proses tidak acak.

Diperoleh nilai rata-rata dari Kinerja Pegawai pada Perusahaan Pertambangan Minyak adalah 3.8295, ada sebanyak 26 responden yang menilai Kinerja Pegawai pada Perusahaan Pertambangan Minyak dibawah rata-rata, dan ada sebanyak 29 responden yang menilai Kinerja Pegawai Pertambangan Minyak diatas rata-rata. Dengan mengambil suatu nilai probabilitas ambang dan memperhatikan Asymptotic Significant, maka dapat diambil suatu keputusan atas hipotesa yang diajukan. Nilai probabilitas ambang yang umum digunakan dalam uji runs adalah 0,05. Pada tabel 4.8 Asymptotic Significant yang diperoleh adalah 0,509 jauh lebih besar dari nilai probabilitas ambang 0,05 ( 0,509 > 0,05 ) maka keputusan yang diambil adalah

(3)

menerima H0, dengan kata lain responden yang dipilih untuk mengisi data kuesioner ini mengikuti pola yang acak.

4.3. Pembuktian Hipotesis.

Untuk membuktikan hipotesis, ada pengaruh kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet terhadap peningkatan kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak, maka dilakukan uji korelasi dan uji regresi berganda.

• Statistik Deskriptif

Hasil dari output ini adalah rata-rata, standar deviasi dan korelasi dari masing-masing varibel. Diperoleh bahwa rata-rata untuk kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak (Y) adalah 3.8295 dengan standar deviasi adalah 0.3323 sedangkan untuk rata-rata untuk variabel bebas kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet (X) adalah 3.9500 dengan standar deviasi 0.5761.

• Koefisien Korelasi Bivariate (Product Moment Pearson)

Hipotesa statistika untuk tes ini dapat dituliskan sebagai berikut: H0 :

ρ

= 0

H1 :

ρ

≠ 0 Dimana :

H0: Tidak ada pengaruh kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet terhadap peningkatan kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak.

H1: Ada pengaruh kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet terhadap peningkatan kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak.

Hasil yang diperoleh dari SPSS dengan α = 0,01(1%) adalah sebagai berikut: Korelasi antar variable diperoleh bahwa ada mempunyai hubungan antar variabel kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak dengan variabel bebas kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet adalah 0.353 dengan p-value (sig) = 0.008. p-value < α yaitu 0.008 < 0.01. Jadi H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini berarti bahwa kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet berhubungan secara signifikan dengan peningkatan kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak.

• Analisa Regresi Linear

Metode Backward dimulai dengan memasukkan semua variabel kemudian dilakukan analisa dan variabel yang tidak layak masuk dalam regresi dikeluarkan satu persatu. Pada penelitian ini hanya diperoleh satu model, berarti tidak ada variabel yang tidak layak dalam regresi. Jadi variabel bebas yaitu kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet layak masuk dalam regresi.

(4)

Tahap analisis berikut untuk melihat seberapa banyak pengaruh dari model regresi untuk dapat menjelaskan variabel terikat, dalam hal ini dengan melihat koefisien multi korelasinya.

Adjusted R square menunjukkan besar persentase pengaruh dari model untuk dapat menjelaskan variabel terikat, yaitu sebesar 12,4% berarti kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak dapat dijelaskan dengan prediktor konstanta kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet sebesar 12,4% dan sisanya dijelaskan oleh sebab lain.Terlihat pula bahwa standard error of the estimate 0.3139, nilai ini lebih rendah jika dibandingkan dengan standar deviasi dari kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak adalah 0.3323, maka model regresi ini lebih baik dalam bertindak sebagai prediktor dibandingkan dengan rata-rata kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak itu sendiri. Persamaan regresi dari model ini dapat dituliskan sebagai berikut:

Y = 3.026 + 0.203X1

Di mana Y adalah kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak, sedangkan 3,026 adalah konstanta yang menerangkan bahwa walaupun tidak ada kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet maka efektivitas (kemudahan akses, akurasi informasi, sesuai kebutuhan, mudah dipahami dan sederhana, aman), efisiensi (akses cepat, hemat waktu, mencari informasi mudah, menghemat tenaga, hemat biaya) dan User Friendly (tampilan informasi baik dan informatif, mudah disimpan, kelancaran dan kenyamanan) pegawai perusahaan pertambangan minyak tetap tinggi dan positif yaitu sebesar 3,026. X1 adalah kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/intrnet. Koefisien regresi sebesar 0,203 menyatakan bahwa setiap kenaikan kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet sebesar 1 maka akan meningkatkan kinerja sebesar 0,203. Walaupun tidak terlalu besar tetapi arahnya positif yaitu kearah yang lebih meningkatkan kinerja. Terlihat bahwa komponen kemampuan menggunakan Charisma Web/Intranet mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak.

• Uji Anova dan Koefisien.

Hipotesa statistic untuk test ini dapat dituliskan sebagai berikut:

H0 : Tidak ada hubungan linear regresi di antara peningkatan kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak dengan pengaruh kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet.

H1: Ada hubungan linear regresi di antara peningkatan kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak dengan pengaruh kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet.

H0 = β1

H1 = Tidak semua β1 sama dengan 0

Dari uji ANOVA atau F-test didapat bahwa tingkat significant adalah 0.008, lebih kecil dari α = 0,05. Jadi dapat dikatakan model ini layak digunakan untuk regresi.

(5)

Untuk koefisien dari model diperoleh bahwa semua variabel memliki tingkat yang significant untuk menjelaskan variabel terikat kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak ( α = 0.05 ), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa ada hubungan linear regresi di antara kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak dengan kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet.

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian.

Dari hasil analisa deskriptif, terlihat bahwa sebagian besar adalah lulusan S1(41,81%), berumur antara 41 tahun sampai dengan 50 tahun (51%), lama bekerja antara 10 tahun sampai dengan 15 tahun(36,37%), kategori jabatan sebagian besar adalah member(69,1%) dan sebagian besar telah menggunakan Charisma Web/Intranet selama lebih dari 2 tahun lebih(89,1%).

Dari hasil uji koefisien korelasi bivariate, tingkat korelasi antara variable bebas kemampuan pegawai menggunakan Charisma Web/Intranet adalah 0.353 dengan p-value (sig) = 0.008. p-p-value < α yaitu 0.008 < 0.01. Jadi H0 ditolak dan H1 diterma, hal ini berarti bahwa kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet berhubungan secara signifikan dengan peningkatan kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak.

Sedangkan dari analisa regresi berganda, dari uji ANOVA terlihat bahwa ada pengaruh variable bebas terhadap variable terikat. Dari uji ANOVA atau F-test didapat bahwa tingkat significant adalah 0.008, lebih kecil dari α = 0,05. Jadi H0 ditolak dan H1 diterima, artinya memang variabel bebas dalam model regresi ini mempengaruhi variable terikat kinerja pegawai pada perusahaan pertambangan minyak dan dapat dikatakan model ini layak digunakan untuk regresi.

Dari hasil penelitian regresi berganda ini terlihat pula bahwa prediktor yang terpilih dalam penelitian ini 12,4% dapat menjelaskan bahwa Kinerja Pegawai pada Perusahaan Pertambangan Minyak. Ini menunjukkan pula bahwa komponen variable bebas berpengaruh terhadap peningkatan Kinerja Pegawai pada Perusahaan Pertambangan Minyak.

Pada persamaan regresi dari model, dimana Y = 3.026 + 0.203X1, X1 adalah kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet. Sedangkan konstanta sebesar 3.026 menyatakan bahwa jika tidak ada faktor kemampuan pegawai dalam menggunakan Charisma Web/Intranet maka kinerja pegeawai pada perusahaan pertambangan minyak adalah 3.026. Apabila terjadi kenaikan X1 sebesar 1 maka akan memberikan kenaikan terhadap kinerja sebesar 0.203. Walaupun tidak terlalu besar tetapi arahnya positif yaitu kearah yang lebih meningkat terhadap kinerja. Terlihat bahwa komponen kemampuan menggunakan Charisma Web/Intranet mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Pegawai pada Perusahaan Pertambangan Minyak.

Referensi

Dokumen terkait

kelola.Beliau mengatakan bila dengan membuka usaha soto saja sudah cukup kerepotan karena cukup ramai dan masih membantu usaha Soto Ayam Pak Moel yang dikelola ibunya di sore

[r]

tujuan organisasi jadi untuk mengetahui tinggi rendahnya semangat kerja pegawai.. suatu organisasi adalah melalui presensi, kerjasama, tanggung jawab, kegairahan. dan hubungan

Untuk menyikapi keluhan konsumen terhadap keripik sambal stroberi UKM Rizqia, maka perlu dilakukan pengembangan produk agar kualitas produk yang dihasilkan dapat

Sult an Agung - Jl... Sult an Agung

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

Perangkat Daerah dan Peraturan Kepala BKPM Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penetapan Hasil Pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah Di Bidang Penanaman Modal serta Peraturan Menteri Dalam

Dari sisi produksi, pertumbuhan ini disebabkan oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan