• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Cipta Dharma Dosen Politeknik Negeri Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Cipta Dharma Dosen Politeknik Negeri Medan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Cipta Dharma (pudir4@polmed.ac.id) Dosen Politeknik Negeri Medan

ABSTRACT

This research aims to examine issues of Factors Affecting Student Achievement in Medan State of Polytechnic The population in this study were all students who acceptance of the scholarship allowance in 2010, amounting to 414 people as for the sample was 10% at random from each department so that the sample of 42 students. This study uses multiple linear regression, while the data processing assisted by SPSS software.

Research results showed that internal factors such as health, interest, and motivation and external factors such as family environment, campus, and community can be affect the student achievement awardees in Medan State of Polytechnic for PPA 2010, internal factors and external factors can affect student achievement awardees in Medan State of Polytechnic for PPA 2010, and internal factors have a more dominant effect than the external factors influencing student achievement in Medan State of Polytechnic for PPA awardees 2010.

Keywords: Internal Factors, External Factors, Learning Achievement

PENDAHULUAN

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual-keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Munib, 2005). Pendidikan dikatakan berkualitas bila proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan ada interaksi antara

komponen-komponen yang terkandung

dalam sistem pengajaran yaitu tujuan pendidikan dan pengajaran, peserta didik atau siswa, tenaga kependidikan atau guru, kurikulum, strategi pembelajaran, media pengajaran dan evaluasi pengajaran (Hamalik, 2003).

Fokus utama dalam dunia pendidikan adalah manusia dalam hal ini adalah peserta didik. Adanya pendidikan mendorong peserta didik untuk terlibat dalam proses mengubah

kehidupannya kearah yang lebih baik, mengembangkan kepercayaan diri sendiri, mengembangkan rasa ingin tahu, serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimilikinya, sehingga dapat berfungsi untuk peningkatan kualitas hidup pribadi dan masyarakat.

Salah satu tujuan dari proses belajar mengajar adalah adanya perubahan tingkah laku baik aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap (afektif), maupun aspek psikomotorik. Salah satu perubahan aspek kognitif mahasiswa dapat dilihat dari indeks prestasi yang diperoleh. Indeks prestasi dijadikan sebagai tolok ukur penguasaan

akademik mahasiswa. Semakin baik

penguasaan akademik mahasiswa maka prestasi yang diperoleh pun akan baik pula. Pencapaian prestasi akademik mahasiswa dipengaruhi oleh faktor baik faktor dari dalam diri mahasiswa (faktor internal) maupun faktor dari luar diri mahasiswa (faktor eksternal).

Mahasiswa dengan minat yang rendah menyebabkan motivasinya juga rendah. Motivasi yang rendah menyebabkan mahasiswa tidak mempunyai motivasi untuk

(2)

menyukai materi perkuliahan sehingga akan merasa kesulitan menerima dan menguasai mata kuliah akuntansi yang teorinya cenderung rumit dan membutuhkan banyak perhitungan.

Lingkungan kampus tempat

mahasiswa Politeknik Negeri Medan belajar yang berada di kota yang ramai dapat membuat mahasiswa cenderung sibuk dengan kegiatan atau aktivitas lain dan malas untuk belajar. Sarana akademik dan non akademik di Politeknik Negeri Medan yang masih

memiliki keterbatasan menyebabkan

mahasiswa kurang dapat mengembangkan potensi diri dan kreasinya sehingga muncul permasalahan berkenaan dengan pencapaian prestasi belajarnya. Dilihat dari sisi positifnya lingkungan kampus mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang agak dekat dari keramaian dan hingar bingar ibukota propinsi dapat menunjang mahasiswa untuk lebih dapat mengikuti les tambahan yang banyak tersedia di dekat kampus.

Berdasarkan fenomena yang ada di Politeknik Negeri Medan seperti yang dikemukakan di atas, dapat terlihat bahwa pencapaian prestasi akademik mahasiswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi individu dalam belajar yang berasal dari diri individu itu sendiri seperti kesehatan, minat, motivasi. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi individu dalam belajar yang berasal dari luar diri individu yaitu lingkungan keluarga, lingkungan kampus, lingkungan masyarakat.

Ditentukan faktor-faktor di atas dalam penelitian ini karena faktor tersebut dinilai sangat dominan pengaruhnya terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dalam belajar, satu faktor tidak dapat berpengaruh secara mutlak terhadap prestasi belajar. Menurut

Slameto (2003) faktor-faktor yang

mempengaruhi dalam belajar dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar yang terdiri dari faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor

eksternal adalah faktor yang mempengaruhi dalam belajar yang ada diluar individu yang terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

Untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Berawal dari faktor internal dan faktor eksternal yang tidak memadai di lingkungan mahasiswa Politeknik Negeri Medan, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap prestasi belajar

mahasiswa Politeknik Negeri Medan

penerima beasiswa PPA 2010. TINJAUAN PUSTAKA

Belajar merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan budaya yang mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan persepsi manusia.

Ada beberapa konsep tentang belajar:

1. Menurut W.S Winkel dalam Hamalik (2003), belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat menetap atau konstan.

2. Belajar menurut James O. Whittaker adalah proses yang menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman (Darsono, 2000).

3. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Syah, 2003). 4. Belajar menurut Bigge dalam Darsono

(3)

dalam kehidupan seseorang yang tidak diwariskan secara genetis.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan dari diri seseorang meliputi ranah kognitif, afektif, psikomotorik akibat adanya latihan, pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar mengandung 3 (tiga) hal pokok, yaitu:

1. Belajar sebagai suatu proses yang akan menghasilkan perubahan perilaku. 2. Perubahan perilaku dalam belajar terjadi

karena didahului oleh proses

pengalaman.

3. Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen.

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia yang mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Keberhasilan seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh Faktor Internal dan Eksternal.

Faktor Internal yaitu faktor yang

dapat mempengaruhi keberhasilan

mahasiswa dalam belajar yang berasal dari individu mahasiswa itu sendiri. Menurut Hakim (2000) faktor internal terdiri dari faktor biologis dan psikologis. Menurut Slameto (2003) faktor internal yang mempengaruhi belajar terdiri dari faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Dalam penelitian ini faktor internal tersebut meliputi kesehatan, minat dan motivasi. Dalam penelitian ini faktor internal tersebut meliputi kesehatan, minat dan motivasi.

Kesehatan

Menurut Slameto (2003), sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang sangat berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah

pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan/kelainan-kelainan fungsi atau alat inderanya serta tubuhnya.

Menurut Sulistyowati (2001), kesehatan sangat penting untuk menunjang kemudahan dalam belajar, baik kesehatan psikis maupun fisik. Dengan kondisi yang sehat seseorang akan mudah berkonsentrasi dan dapat menumbuhkan semangat belajar.

Kesehatan mental yang baik akan

menimbulkan semangat yang stabil, minat yang positif, dan sikap yang dinamis untuk meraih sukses belajar.

Minat

Menurut Tu’u (2004), minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu. Seseorang yang telah mempunyai minat terhadap satu pelajaran tertentu cenderung untuk memperhatikannya dengan baik. Minat dan perhatian yang tinggi itu akan memberi dampak yang baik terhadap prestasi belajar.

Menurut Slameto (2003), minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan itu diminati, diperhatikan terus-menerus dengan disertai rasa senang sehingga diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Siswa akan segan untuk belajar sehingga prestasinya tidak memuaskan. Sebaliknya jika bahan pelajaran menarik minat siswa, akan lebih mudah dipelajari dan disimpan.

Motivasi

Menurut Sulistyowati (2001), motivasi merupakan pendorong atau pemberi semangat untuk memperoleh kesuksesan. Motivasi yang kuat dapat membuat seseorang sanggup bekerja ekstra keras untuk mencapai sesuatu.

Menurut Tu’u (2004), motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang

(4)

diinginkan. Dalam belajar bila siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar akan memberi dampak yang kurang baik terhadap prestasi belajarnya.

Menurut Syach (2003), motivasi

merupakan kondisi psikologis yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan adanya motivasi mahasiswa dapat mempunyai pendorong untuk belajar sehingga dapat memiliki prestasi yang lebih baik. Motivasi belajar dibedakan menjadi:

1. Motivasi instrinsik. Motivasi instrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.

2. Motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari luar diri mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.

Faktor Eksternal yaitu faktor yang

dapat mempengaruhi keberhasilan

mahasiswa dalam belajar yang berasal dari luar individu mahasiswa. Menurut Hakim (2000) faktor eksternal meliputi faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan masyarakat, dan faktor waktu. Menurut Slameto (2003) faktor eksternal yang mempengaruhi dalam belajar terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga meliputi cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Dalam penelitian ini faktor eksternal meliputi faktor lingkungan keluarga, lingkungan kampus, lingkungan masyarakat.

Prestasi belajar pada hakekatnya merupakan interaksi faktor internal dan eksternal. Prestasi belajar adalah istilah yang telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami secara langsung serta merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, ketrampilan, kecerdasan, kecakapan, dalam kondisi serta situasi tertentu. Menurut Arifin (1991), fungsi utama dari prestasi belajar adalah :

1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan. 3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi

dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat. 5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator

terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.

(5)

Keberhasilan mahasiswa dalam belajar berasal dari internal dan eksternal individu mahasiswa, sehingga setiap mahasiswa mempunyai perbedaan satu sama lainnya. Perbedaan baik secara internal maupun eksternal mempengaruhi proses belajar dari mahasiswa sehingga hasil prestasi yang didapatkan juga berbeda. Berdasarkan landasan teori tersebut, maka hipotesis yang diuji adalah: ”Prestasi belajar

mahasiswa Politeknik Negeri Medan

dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal.”

METODE PENELITIAN

Variabel adalah objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu : 1. Variabel bebas (Independent Variable).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yang terdiri dari:

a. Faktor internal (X1)

1) Kesehatan dengan indikator kondisi kesehatan, keadaan panca indera, lama istirahat, pola makan, intensitas makan, gizi makanan. 2) Minat dengan indikator keinginan

masuk Politeknik Negeri Medan, pertimbangan masuk Politeknik Negeri Medan, pertimbangan memilih jurusan, kebiasaan dalam kuliah, disiplin mengikuti kuliah, kebiasaan mengerjakan tugas dari dosen.

3) Motivasi dengan indikator motivasi mengikuti kuliah, kebiasaan mengulang materi kuliah, kebiasaan belajar, disiplin mengerjakan tugas, lama belajar, cara mengerjakan tugas dari dosen.

b. Faktor eksternal (X2)

1) Lingkungan keluarga dengan indikator pendidikan terakhir

orangtua, jumlah anak

tanggungan orangtua, jumlah penghasilan orangtua, hubungan dengan keluarga, tempat tinggal selama kuliah, kondisi tempat belajar.

2) Lingkungan kampus dengan

indikator komunikasi dosen dan mahasiswa selama di kampus, kondisi gedung tempat kuliah, suasana tempat kuliah, jadwal mata kuliah dan pelaksanaannya, sangsi ketika tidak mengikuti kuliah, keadaan ruangan kuliah. 3) Lingkungan masyarakat dengan

indikator keadaan masyarakat di lingkungan sekitar, intensitas mengikuti kegiatan di masyarakat, organisasi yang diikuti di masyarakat, teman bergaul di masyarakat, fasilitas umum yang ada di masyarakat, acara televisi yang biasa ditonton.

2. Variabel terikat (Dependent Variable). Variabel terikat (Y) dalam peneitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa Politeknik Negeri Medan 2010, yang datanya diambil dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa.

Populasi yang dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Politeknik Negeri Medan penerima beasiswa PPA 2010. Adapun karakteristik dari populasi yang sama adalah mahasiswa masih aktif kuliah dan telah menjalani kuliah selama 3

semester. Jumlah populasi dengan

karakteristik tersebut sebanyak 414 mahasiswa dari 5 jurusan, yaitu Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Akuntansi, dan Administrasi Niaga. Mengacu pada pendapat Arikunto (2002: 109), jika populasi lebih dari 100 maka sampel dapat diambil sebesar 10%-14% atau 20%-24% atau lebih. Sampel yang diambil sebesar 10 % dari setiap jurusan sehingga jumlah sampel penelitian menjadi 42 orang mahasiwa.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier baerganda. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah faktor internal dan faktor

eksternal mempunyai pengaruh yang

(6)

mahasiswa Politeknik Negeri Medan. Dengan kata lain penggunaan model analisis ini dengan alasan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu antara faktor internal (X1) dan faktor eksternal (X2) terhadap prestasi belajar (Y). Persamaan regresi untuk dua prediktor yaitu Y = b0 + b1X1 + b2X2,

dimana Υ adalah variabel prestasi belajar, X1

adalah faktor internal, dan X2 adalah faktor

eksternal.

HASIL dan PEMBAHASAN

Sebelum dilakukan uji statistik untuk menjawab permasalahan, terlebih dahulu dilakukan uji kualitas data dan asumsi klasik. Kualitas data dilihat dari valid dan reliabelnya instrumen penelitian. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur sah atau tidaknya atau valid tidaknya suatu kuisioner. Sedangkan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Hasil uji kualitas data menunjukan semua nilai Corrected Item– Total Correlation diatas 0,3 sehingga dapat disimpulkan variabel penelitian adalah valid dan seluruh nilai alpha cronbach diatas 0,6 sehingga dapat dikatakan variabel penelitian adalah reliabel.

Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas. Hasil perhitungan menunjukan model matematika yang diuji memenuhi asumsi klasik, yaitu data berdistribusi normal, serta tidak terdapat multikolinieritas dan heteroskedastisitas.

Untuk melihat gambaran dari jawaban mahasiswa digunakan statistik deskriptif.

Hasil statistik deskriptif tersebut menunjukan rata-rata tingkat kesehatan, minat, motivasi, lingkungan keluarga, lingkungan kampus, lingkungan mahasiswa, dan IPK mahasiswa peraih beasiswa PPA adalah baik. Hal ini dilihat dari nilai mean diatas 3 dan standar deviasi yang kecil.

Pengujian hipotesis dengan analisis regresi berganda dapat dilihat dari 3 tahap, yaitu uji koefisien determinasi, uji serempak, dan uji parsial.

Uji Koefisien Determinasi

Hasil uji menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,714 atau 71,4%. Hal ini berarti variabel dependen yaitu prestasi mahasiswa dapat dijelaskan oleh variabel independen faktor internal dan faktor eksternal sebesar 71,4% sedangkan sisanya sebesar 28,6% dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti.

Uji Serempak

Hasil uji F menunjukkan nilai F hitung = 21,040. Nilai ini signifikan pada

tingkat kesalahan 5% dengan

membandingkannya pada kolom Sig yang bernilai 0.000 yaitu lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05, artinya H1 diterima dan H0

ditolak. Maka diambil kesimpulan bahwa secara serempak variabel faktor internal dan faktor eksternal berpengaruh signifikian terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Uji Parsial

Berdasarkan hasil uji t diketahui masing-masing variabel bebas memiliki nilai sig yang lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan variabel variabel bebas masing masing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Persamaan regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut:

Y = 11,188 + 0,310 X1 + 0,224 X2 + e.

Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan: 1. Faktor internal mahasiswa politeknik

negeri medan yang menerima beasiswa PPA dapat mempengaruhi prestasi mahasiswa tersebut sebesar 0,310. 2. Faktor eksternal mahasiswa politeknik

negeri medan yang menerima beasiswa PPA dapat mempengaruhi prestasi mahasiswa tersebut 0,224.

3. Faktor internal mahasiswa politeknik negeri medan yang menerima beasiswa PPA paling dominan pengaruhnya terhadap prestasi mahasiswa tersebut.

(7)

SIMPULAN dan SARAN Simpulan

1. Faktor internal berupa kesehatan, minat, dan motivasi dan faktor eksternal berupa lingkungan keluarga, kampus, dan

masyarakat. dapat mempengaruhi

prestasi belajar mahasiswa Politeknik Negeri Medan penerima beasiswa PPA 2010.

2. Faktor internal dan faktor eksternal dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Politeknik Negeri Medan penerima beasiswa PPA 2010.

3. Faktor internal memiliki pengaruh lebih dominan dibandingkan dengan faktor eksternal dalam mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Politeknik Negeri Medan penerima beasiswa PPA 2010.

Saran

1. Kepada Politeknik Negeri Medan, berdasar hasil penelitian menunjukkan faktor eksternal tidak menjadi faktor yang dominan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, hal ini menunjukkan lingkungan kampus perlu ditata kembali sehingga dapat memberi pengaruh yang lebih besar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

2. Kepada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan, hendaknya dapat menyadari bahwa prestasi dalam belajar itu datangnya dari diri mahasiswa itu sendiri, segala fasilitas dari keluarga, kampus, maupun masyarakat merupakan faktor pendukung saja

3. Kepada peneliti lain yang melakukan penelitian tentang prestasi belajar mahasiswa, masih perlu menambah faktor-faktor lain sehingga dapat diperoleh faktor sebenarnya yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar

mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal, (1991). Evaluasi

Instruksional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Darsono, Max. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press.

Hakim, Thursan. (2000). Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara.

Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Munib, Achmad. (2005). Pengantar Ilmu

Pendidikan, Semarang : UNNES PRESS.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sulistyowati, Sofchah. (2001). Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien. Pekalongan : Cinta Ilmu.

Syah, M. (2003). Psikologi Pendidikan

Dengan Pendekatan Baru (Edisi

Revisi). Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Tu'u, Tulus, (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta : PT. Grasindo,.

Referensi

Dokumen terkait

as Chairman of the Department of Civil Engineering Faculty of Engineering UNISSULA and as Co-Supervisor Final Assignment, which has taken the time and effort to

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang

[r]

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan

[r]

Karena berorientasi kepada materi Program Terjemah, maka materi Program Baca Metode Khusus ini merupakan media pengantar bagi peserta yang buta huruf Al Qur’an

Dalam rangka percepatan pencapaian target RPJMN 2015-2019 utamanya pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal, maka upaya yang akan dilaksanakan adalah: (1) Merumuskan kebijakan

Persen transmisi eritema (%Te) menggambarkan jumlah sinar matahari yang diteruskan setelah mengenai tabir surya, sehingga dapat menyebabkan eritema kulit (Kulit menjadi