• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - RATNA NUR BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - RATNA NUR BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses untuk

mendewasakan seseorang agar dapat mengembangkan setiap potensi atau

kemampuan yang dimilikinya. Hasil konkret dari sebuah pendidikan adalah

perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian

hasil belajar siswa yang baik. Hasil belajar meliputi pengetahuan, sikap dan

keterampilan yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran. Pendidikan

tidak sekedar mengembangkan potensi atau memaksimalkan hasil belajar

siswa saja namun penanaman dan pengembangan karakter merupakan salah

satu tujuan pendidikan.

Persepsi siswa yang memandang bahwa matematika merupakan mata

pelajaran yang sulit mengakibatkan hasil belajar yang diraih siswa rendah.

Hasil belajar siswa tersebut dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek

afektif dan aspek psikomotor. Hasil belajar yang demikian sangat menunjang

dalam proses belajar mengajar di kelas, karena pada hakikatnya kegiatan

pembelajaran tidak hanya diukur dari apek kognitifnya saja, melainkan aspek

afektif dan psikomotornya juga harus diukur.

Hasil observasi yang peneliti lakukan di SD Negeri 1 Somagede

adalah sebagian besar siswa beranggapan bahwa mata pelajaran matematika

(2)

menghafal. Proses kegiatan yang masih berpusat pada guru (teacher center)

membuat kegiatan pembelajaran menjadi tidak menarik. Guru jarang sekali

menggunakan media pembelajaran yang bertujuan untuk mengaktifkan siswa

dan membuat konsep yang sifatnya abstrak menjadi bentuk konkret. Kegiatan

belajar yang kurang maksimal ini menyebabkan kurangnya kreatifitas siswa

dalam belajar matematika, terutama pada saat siswa berlatih untuk

memecahkan masalah dalam matematika sehingga dalam pembelajaran

matematika guru harus benar-benar memastikan bahwa semua siswa sudah

menguasai materi sebelum melanjutkan ke materi berikutnya agar hasil

ulangan siswa mencapai batas tuntas KKM yaitu 70.

Hasil belajar siswa yang masih rendah terbukti pada aspek kognitif

siswa dilihat dari hasil ulangan harian siswa masih ada beberapa siswa yang

nilainya di bawah KKM. Peneliti juga melakukan pre tes yaitu pada materi

bilangan romawi untuk mengukur kemampuan awal siswa dan mengukur

pemahaman siswa terhadap materi bilangan romawi, karena siswa masih

kesulitan pada aturan gabungannya terutama pada penjumlahan dan

pengurangan bilangan romawi, selain itu siswa kesulitan mengubah bilangan

romawi menjadi bilangan cacah atau sebaliknya. Hasil rekapitulasi nilai pre

tes materi bilangan romawi terdapat pada tabel 1.1. berikut:

(3)

Tabel 1.1. menunjukkan hasil rekap nilai pre tes matematika materi

bilangan romawi, terlihat bahwa dari 22 siswa yang mengikuti pre tes hanya

ada 4 siswa yang nilainya tuntas KKM. KKM yang ditentukan di SD Negeri 1

Somagede adalah 70. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 32 dan nilai

tertinggi adalah 80 sedangkan nilai terendahnya adalah 0.

Aspek afektif siswa terlihat kurang aktif dalam pembelajaran,

misalnya siswa terlihat pasif dan tidak berani mengajukan pertanyaan

mengenai materi yang belum bisa dipahami, selain itu siswa juga kurang

tanggap terhadap pertanyaan yang diajukan guru, siswa tidak berani

mengemukakan pendapatnya di kelas. Pada aspek psikomotor kurang

terampil dalam menyelesaikan materi matematika, misalnya kurang terampil

dalam membuat dan menggunakan alat peraga matematika. Berdasarkan

permasalahan tersebut perlu dicari solusinya, hal ini karena kesulitan dan

kegagalan siswa yang berlanjut akan dapat mempengaruhi hasil belajarnya

terutama pada materi bilangan romawi.

Hasil belajar yang kurang maksimal menuntut guru agar mampu

merancang pembelajaran yang efektif dan inovatif. Perhatian guru kepada

siswa dengan penggunaan metode ternyata belum dapat membawa perubahan

terhadap prestasi belajar, perilaku siswa serta keterampilan siswa selama

proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu mengadakan sebuah

pembaharuan dalam proses pembelajaran salah satunya yaitu menggunakan

media yang tepat serta sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Salah satu

(4)

banyak digunakan, terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan

guru seperti mengaktifkan siswa yang tidak dapat bekerja sama dengan orang

lain, siswa yang agresif dan tidak peduli dengan orang lain yaitu dengan

menggunakan media puzzle math of romawy.

Alasan peneliti menggunakan media puzzle math of romawy adalah

agar dapat memudahkan guru dalam menyampaikan sebuah materi khususnya

materi tentang bilangan romawi. Berdasarkan permasalahan yang ada di SD

Negeri 1 Somagede tentang hasil belajar siswa yang rendah maka peneliti

melakukan inovasi, yaitu dengan menerapkan media puzzle math of romawy

dengan harapan bahwa hasil ulangan siswa meningkat, membuat siswa aktif

di dalam kelas yaitu dengan cara guru memberikan penugasan secara

berkelompok untuk memasang puzzle tersebut sehingga tingkat kerjasama

antar anggota kelompok akan terlihat khususnya dalam menyelesaikan soal

matematika. Penerapan media ini juga diharapkan dapat membantu siswa

dalam memecahkan sebuah soal tentang bilangan romawi, sehingga dapat

merubah pola pikir siswa dari yang irasional (tidak nyata) menjadi rasional

(nyata/konkret). Penggunaan media pembelajaran puzzle math of romawy

merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru agar dapat

membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan lebih bermakna

khususnya untuk materi bilangan romawi.

Penggunaan media puzzle dalam pembelajaran matematika ini

bertujuan agar guru dapat mengetahui siapa yang telah menguasai konsep

(5)

kelompok siswa ataupun salah satu siswanya sedang mempergunakan alat

peraga tersebut serta dapat menguji kemampuan siswanya secara

berkelompok maupun secara individual dengan pembatasan waktu tertentu

dalam menggunakan alat peraga tersebut.

Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Yen-Hua Chen bahwa dari 83 siswa di tiga kelas di kelas IV yang diminta untuk

memecahkan masalah aritmatika dengan metode yang berbeda, yaitu melalui

permainan "cross number puzzle" dan melalui pembelajaran tradisional.

Analisis data prestasi sebelum dan sesudah pembelajaran yang teliti

menunjukkan hasil yang lebih baik daripada kelas kontrol. Melalui kelas

kolaboratif ini prestasi siswa lebih baik daripada pembelajaran kelas mandiri.

Media puzzle math of romawy ini menuntut siswa untuk berlatih

memecahkan masalah berkaitan dengan materi bilangan romawi yang mereka

anggap sulit atau menemukan hal-hal baru dalam pembelajaran, merangsang

siswa agar lebih aktif di dalam kelas serta dapat bekerjasama dengan teman

sekelompoknya, sehingga diharapkan melalui penggunaan media

pembelajaran puzzle math of romawy ini dapat membawa perubahan bukan

hanya pada hasil belajar siswa melainkan juga pada kualitas pembelajaran di

(6)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat

dirumuskan adalah:

1. Apakah melalui penerapan media puzzle math of romawy dapat

meningkatkan hasil belajar siswa aspek kognitif pada mata pelajaran

Matematika materi bilangan romawi di kelas IV SD Negeri 1 Somagede?

2. Apakah melalui penerapan media puzzle math of romawy dapat

meningkatkan hasil belajar siswa aspek afektif pada mata pelajaran

Matematika materi bilangan romawi di kelas IV SD Negeri 1 Somagede?

3. Apakah melalui penerapan media puzzle math of romawy dapat

meningkatkan hasil belajar siswa aspek psikomotor pada mata pelajaran

Matematika materi bilangan romawi di kelas IV SD Negeri 1 Somagede?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan hasil belajar aspek kognitif pada mata pelajaran

Matematika materi bilangan romawi melalui media puzzle math of

romawy.

2. Meningkatkan hasil belajar aspek afektif pada mata pelajaran Matematika

materi bilangan romawi melalui media puzzle math of romawy.

3. Meningkatkan hasil belajar aspek psikomotor pada mata pelajaran

Matematika materi bilangan romawi melalui media puzzle math of

(7)

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan bahan kajian

dalam proses pembelajaran serta dapat menambah wawasan agar hasil

belajar siswa maksimal sesuai yang diharapkan.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi Siswa

Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang di ajarkan.

b. Manfaat bagi Guru

1) Mengetahui media pembelajaran yang tepat khususnya pada mata

pelajaran matematika materi bilangan romawi.

2) Meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas terutama pada saat

proses pembelajaran berlangsung.

c. Manfaat bagi Sekolah

Meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran

akan lebih mudah tercapai.

d. Manfaat bagi Peneliti

Memberikan informasi dan wawasan serta pengalaman bagi peneliti

Gambar

Tabel 1.1. Hasil Rekap Nilai Pre Tes Matematika Materi Bilangan
Tabel 1.1. menunjukkan hasil rekap nilai pre tes matematika materi

Referensi

Dokumen terkait

(ii) The charateristics of the circuit include the degree of electrical loading, the normally generated or applied voltage, the type of fault in the system which the breaker has

At Unzen Unzen , metal barriers have been erected near , metal barriers have been erected near vulnerable structures to help dissipate the pyroclastic vulnerable structures to

Bentuk-bentuk pemberdayaan berbeda pada tiap-tiap kelompok dampingan seperti pada becak terdapat pelatihan Bahasa Inggris agar para anggota dapat berkomunikasi dengan

Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan yang peting, sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan dengan teknik yang baik akan meningkatkan

Tujuan penelitian yang diharapkan oleh peneliti adalah untuk mengetahui pengelolaan kinerja rantai pasok dengan pendekatan SCOR model pada Swalayan Asiamart

Penelitian ini untuk mengkaji tentang rehabilitasi narapidana melalui proses pembinaan aspek yurudis, aspek moral, dan aspek kemandirian, serta mengetahui

The principles of teaching reading in English lesson of senior high school students according to KTSP are important in this study since the writer designs reading materials for

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas guru adalah melalui pendidikan dan pelatihan (diklat). Pelatihan adalah prosedur formal yang difasilitasi dengan