• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA - STIE Widya Wiwaha Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA - STIE Widya Wiwaha Repository"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

i

TESIS

STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS KOPERASI,

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun oleh :

KAMIJO

NIM : 151102911

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

TAHUN 2017

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(2)

ii

TESIS

STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS KOPERASI,

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

dalam mencapai derajat sarjana S2/Gelar Magister pada

Pada Program Magister Manajemen

STIE WIDYA WIWAHA

Disusun oleh :

KAMIJO

NIM : 151102911

DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TAHUN 2017

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(3)

iii

TESIS

STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS KOPERASI,

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Oleh :

KAMIJO

NIM : 151102911

Tesis ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 13 Maret 2017.

Dosen Pembimbing I

Dr. Wahyu Widayat, M.Ec

Prof. Dr. Abdul Halim, MBA, Ak Ir. Muh. Awal S atrio. N, MM Penguji I Penguji II

dan telah diterima sebagai salah satu persyarat untuk memperoleh gelar Magister

Yogyakarta, ...

Mengetahui,

PROGRAM MAGIS TER MANAJEMEN S TIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

DIREKTUR

...

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(4)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis dengan judul :

STRATEGI PENGEM BANGAN SUM BER DAYA M ANUSIA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS KOPERASI,

USAHA M IKRO KECIL DAN M ENENGAH DAERAH ISTIM AEWA YOGYAKARTA

Yang dibuat untuk melengkapi sebagai urusan menjadi M agister M anajemen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau berasal dari tesis yang sudah dipublikasikan dan/atau pernah dipakai untuk mendapatkan kesarjanaan di lingkungan STIE Widya Wiwaha maupun Pergurua Tinggi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 13 M aret 2017..

Kamijo

NIM : 151102911.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(5)

v

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Kamijo

NIM : 151102911

Program / Jurusan : S.2 M anajemen.

Perguruan Tinggi : STIE Widya Wiwaha Yogyakarta Jl. Lowanu Yogyakarta

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya sajikan, saya kerjakan sendiri sesuai kemampuan saya, dengan bimbingan dan arahan Dosen Pembimbing, serta tidak mengambil tulisan (Tesis) orang lain.

Demikian surat pernyataan ini, saya buat dengan sesungguhnya dan penuh tanggung jawab.

Yogyakarta, 13 M aret 2017.

Yang membuat pernyataan

Kamijo

NIM : 151102911.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(6)

vi M OTO

“ Pelajarilah ilmu, barang siapa mempelajarinya karena Alloh, itu taqwa, menuntutnya itu ibadah, mengulang-ulangnya itu tasbih, membahasnya itu jihat, mengajarkan pada orang yang tidak tahu, itu sedekah, memberikannya kepada ahlinya, itu mendekatkan diri kepada Tuhan ( Abusy Syaikh Ibnu

Hibban dan Ibnu Abdil Barr, Ilya Al-Ghozali, 1986).

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(7)

vii

PERSEM BAHAN

1. Untuk ibu orang tua yang tercinta

2. Untuk Istri yang tercinta dan tersayang selalu 3. Untuk anak-anak tercinta

4. Teman-teman di STIE Widya Wiwaha Yogyakarta

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(8)

viii ABSTRAKSI

Kamijo, 2017. Strategi Peningkatan Kinerja melalui Pengenmbangan Sumber Daya Manusia Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Tesis. Program M agister M anajemen STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.

Strategi untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan Dinas Koperasi Usaha M ikro Kecil dan M enengah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kebutuhan yang perlu ditangani secara cepat. Sehingga arah kebijakan pengembangan kualitas sumber daya manusia pada Dinas Koperasi Usaha M ikro Kecil dan M enengah Daerah Istimewa Yogyakarta kurang mendapatkan atensi prioritas. Untuk itulah tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul : “ Strategi Pengembangan Sumber Daya M anusia Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Koperasi, Usaha M ikro Kecil dan M enengah Daerah Istimewa Yogyakarta”

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Kinerja Sumber Daya M anusia Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Koperasi Usaha M ikro Kecil dan M enengah Daerah Istimewa Yogyakarta (2) M encari strategi pengembangan sumber daya manusia Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Koperasi Usaha M ikro Kecil dan M enengah Daerah Istimewa Yogyakarta agar dapat meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.

Teknik analisis data dibatasi dengan menggunakan analisis SWOT (Strenghs, Weaknesses, Opportunities, Threats Analysis), sehingga dapat diketahui struktur serta tingkat strategis dari faktor tersebut. Berdasarkan hasil penyajian data dan analisis data, maka diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kinerja pada Dinas Koperasi, Usaha M ikro Kecil dan M enengah Daerah Istimaewa Yogyakarta cukup tinggi akan tetapi perlu lebih diperhatikan berkaitan dengan aspek kelembagaan, yang mengacu pada kelemahan struktur kelembagaan terakait dengan fungsi yang harus diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, Usaha M ikro Kecil dan M enengah Daerah Istimewa Yogyakarta.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(9)

ix

Dengan kesimpulan diatas, maka memberikan saran-saran sebagai berikut : (1) M eningkatkan eksistensi PNS Dinas Koperasi, Usaha M ikro Kecil dan M enengah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat (2) Peningkatan kesejahteraan melalui berbagai upaya dalam rangka memacu motivasi kerja baik secara materiil maupun non materiil melalui pemberian penghargaan, pembinaan secara adil dan rasional (3) M eningkatkan kerja sama atar bidang dan lintas instansi baik berupa koordinasi/kolaborasi dalam rangka penyelenggaraan kegiatan program yang mengarah pada pengembangan sistem manajemen kepegawaian (4) M embangun komitmen dan visi bersama untuk mencapai tujuan pembangunan SDM aparatur pada pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (5) Pengembangan kapasitas SDM pada Dinas Koperasi, Usaha M ikro Kecil dan M enengah Daerah Istimewa Yogyakarta disetiap lini melalui pelatihan/pendidikan yang mengarah pada kebutuhan baik dalam rangka peningkatan kompetensi maupun peningkatan wawasan dan pengembangan serta pembinaan karir berbasis kompetensi (6) Perencanaan kebutuhan dan penempatan SDM diarahkan pada kebutuhan kompetensi SDM untuk menyelenggarakan fungsi sesuai rencana strategi organisasi (7) Pemenuhan kebutuhan norma-norma dan prosedur sebagai upaya pegembangan nilai-nilai dan penerapan budaya kerja di seluruh jajaran pegawai Dinas Koperasi, Usaha M ikro Kecil dan M enengah Daerah Istimewa Yogyakarta.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(10)

x

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang M aha Esa yang telah melimpahkan rohmat dan karuniaNya, sehingga dapat menyelesaikan Tesis ini setelah mengalami beberapa kesulitan. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi kewajiban dan merupakan persyaratan guna memperoleh Gelar M agister M anajemen pada Jurusan M anajemen di STIE Widya Wiwaha Yogyakarta. Pada kesempatan secara khusus menghaturkan terima kasih yang tidak terhingga dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Yth :

1. Bapak Dr. Wahyu Widayat, M .Ec dan Bapak Ir. M uh Awal Satrio. N, M M Selaku Pembimbing I dan II yang telah berkenan meluangkan waktunya memberikan pengarahan dan bimbingan serta saran-saran yang sangat bermanfaatn sehingga terselesainya Tesis ini.

2. Bapak /Ibu Pimpinan Ketua STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.

3. Bapak / Ibu Dosen Pengajar beserta segenap Staf pada STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.

4. Bapak Kepala Dinas Koperasi Usaha M ikro Kecil dan M enengah Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian pada Pegawai Negeri Sipil Dinas Koperasi Usaha M ikro Kecil dan M enengah Daerah Istimewa Yogyakarta.

5. Segenap Jajaran Pegawai Negeri Sipil Dinas Koperasi Usaha M ikro Kecil dan M enengah DIY yang telah memberikan kesempatan dalam penelitian ini dan menyediakan data PNS Dinas Koperasi dan UKM DIY yang di perlukan guna mewujudkan penyusunan Tesis ini.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(11)

xi

6. Rekan-rekan yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang penuh perhatian dan harapan telah meluangkan waktu untuk memberikan saran dan bantuan hingga Tesis ini dapat selesai.

Kami berharap semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya yang berminat pada bidang yang sama.

(12)

xii

1. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya M anusia Terhadap Kinerja Karyawan... 7

(13)

xiii

1. Gambaran Umum Organisasi Dinas ... 49

2. Visi dan M isi ... 51

3. Struktur Organisasi ... 53

4. Tugas Pokok Dan Fungsi... 54

5. Kepegawaian/Personalia ... 70

4.2.Kinerja Dan Pengembangan SDM Dinas Koperasi, Usaha M ikro, Kecil dan M enengah DIY ... 73

1. Perubahandan Perkembangan Kebijakan Pemba- ngunan ... 73

2. M eningkatkan Keberdayaan M asyarakat Dalam Penyelenggaraan Pembangunan ... 75

3. Perkembangan Sosial Politik ... 75

4. Perkembangan Implementasi Otonomi Daerah... 76

5. Pesatnya Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi ... ... 77

6. Kebijakan Sistem Penyusunan Anggaran Dan Perencanaan Pembangunan ... 78

(14)

xiv

4.3.Pembahasan... ... 82

1. Analisis Lingkungan Internal ... 82

2. Analisis Lingkungan Eksternal ... 91

(15)

xv

 

 

 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : IFAS ( Internal Strategis Faktor Analysis Summary )

Dinas Koperasi UM KM DIY ... 101 Tabel 2 : EFAS (Eksternal Startegis Factor Analysis Summary)

Dinas Koperasi UM KM DIY ... 103 Tabel 3 : Selisih Nilai Tertimbang ... ... 106 Tabel 4 : Pemetaan Faktor-Faktor Internal dan Eksternal ... 107 Tabel 5 : Pembobotan Terhadap Strategi-Strategi Pengembangan

Sumber Daya M anusia Dalam M eningkatkan Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Koperasi UM KM

DIY ... ... 116

 

 

 

 

 

 

 

 

 

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(16)
(17)

xvii

 

 

 

 

DAFTAR LAM PIRAN

Lampiran 1 : Daftar Kuisioner Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan

 

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG M ASALAH.

Perkembangan lingkungan Strategis Nasional dan Internasional

y ang dihadap i dewasa ini dan masa mendatang mensy aratkan p erubahan

p aradigma kep emerintahan, p embaharuan sistem kelembagaan, p eningkatan

kop etensi sumber day a manusia dalam meny elenggarakan dan p embangunan

bangsa serta hubungan antar bangsa y ang mengarahkan p ada terselenggarany a

kep emerintahan y ang bersih dan berwibawa (good governance). Sesuai

Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan

Undang-Undang 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kep egawaian telah memberikan

arah p erubahan dalam peny elenggaraan Pemerintahan dan Kep egawaian

Pegawai Negeri Sipil y ang mempuny ai imp likasi langsung terhadap kesiap an

p engembangan sumber day a manusia dan ketersediaan sumber day a lainny a.

Dalam era otonomi daerah, suatu provinsi/kabup aten/kota dap at

dikatakan otonomi jika mamp u melaksanakan kegiatan p emerintahan dan

p embangunan secara mandiri. Keberhasilan imp lementasi dari peny elenggaraan

otonomi daerah ini mau tidak mau harus diiringi oleh p engembangan kualitas

sumber day a ap aratur atau birokrasi p emerintah daerah. Sebab kualitas sumber

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(19)

2

day a ap aratur p emerintah merup akan salah satu asp ek strategis dalam

p elaksanaan otonomi daerah.

Pembinaan dan p egembangan p rofesionalitas sumber day a manusia

menjadi salah satu up ay a untuk menghadap i dan meresp on segala tantangan

y ang berkaitan dengan p erubahan strategis. Sebagai up ay a untuk mewujudkan

tuntutan p rofesionalitas p egawai negeri sip il, Undang-undang No. 43 Tahun

1999 telah menetapkan beberap a p erubahan dalam manajemen p egawai negeri

sip il. Perubahan tersebut membawa konsekuensi bahwa setiap organisasi

p emerintah y ang baik, p usat maup un daerah harus memiliki sumber daya

manusia p egawai negeri sipil (SDM -PNS) y ang memenuhi p ersy aratan secara

kuantitas maup un kualitas, sehingga dap at melaksanakan tugas dan fungsinya

secara p rofesional. Secara umum salah satu hambatan peny elenggaraan

manajemen SDM -PNS adalah bentuk dan struktur organisasi komp ensional y ang

mengarah kep ada bureaucratic atau hierarchical organization, y ang cenderung

memerlukan sumber day a lainny a.

Menurut M oorhead. Griffin (2013) Dalam p erilaku organisasi

menyatakan bahwa p erilaku organisasi adalah studi mengenai perilaku manusia

dalam situasi organisasi, titik temu antara p erilaku manusia dan organisasi, serta

organisasi itu sendiri. Organisasi birokrasi cenderung mematikan kreatifitas dan

inivasi serta enterp reneurship sumber daya manusia, karena segala aktivitas dan

tindakan selalu harus melalui p rosedur hirarkis atau atas perintah dari atasan.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(20)

3

Satuan Kerja Pemerinatah Daerah p ada Dinas Koperasi UM KM

DIY, sebagai salah satu komp onen dalam jajaran Pemerintah Daerah Istimewa

Yogyakarta memiliki p eran y ang sangat strategis karena kedudukanny a sebagai

unsur y ang membantu tugas Gubernur Daerah Istimewa Yogy akarta berdasarkan

Peraturan Daerah Istimewa Yogy akarta Nomor : 68 Tahun 2015, Dinas

Kop erasi UM KM DIY mempuny ai tugas membantu Gubernur dalam

p elaksanaan tugas peny elenggaraan p emerintahan di Bidang Koperasi UM KM,

administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan p elay anan

administrasi kep ada seluruh p erangkat daerah. Strategi p engembangan sumber

day a manusia y ang dihadap i oleh Dinas Kop erasi UM KM DIY adalah

keterbatasan kualitas dan komp etensi p embinaan, masih lemahny a komitmen

p egawai, kapasitas kelembagaan y ang mengacu p ada struktur kelembagaan, latar

belakang p endidikan p egawai, minimny a dukungan ilmu p engetahuan dan

teknologi.

Sebetulny a kalau diamati faktor yang meny ebabkan sulitny a

dilakukan p engembangan sumber day a manusia di Dinas Kop erasi UM KM DIY

lebih bany ak disebabkan oleh faktor individu p egawai, bukan disebabkan oleh

p ihak luar. Sebab ap abila dilihat dari kelembagaan, maka secara struktur

organisasi telah tersusun sistematis norma dan p rosedur tata hubungan dan

tatakerja dalam kedinasan tersebut.

Dengan demikian p erlu diciptakan suatu sistem y ang mamp u

mengubah kinerja p egawai Dinas Kop erasi UM KM DIY, sistem tersebut harus

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(21)

4

diterjemahkan dalam rencana strategis y ang tujuanny a adalah untuk memberikan

kesemp atan p ada pegawai untuk mengembangkan diriny a secara p rofesional.

Bila memahami tugas dan tanggungjawabny a sesuai dengan bagian

masing-masing, sehingga p ekerjaan y ang akan, sedang dan telah dijalani tidak harus

menunggu dip erintah oleh atasanny a. Namun p ola p engembangan dap at

dilakukan oleh p ihak dinas y ang memang menangani masalah p engembangan

sumber day a manusia atau p egawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah

Daerah Istimewa Yogy akarta, atau dilakukan sendiri oleh Dinas Kop erasi

UM KM DIY, hal ini tergantung atas kesepakatan dengan dinas terkait.

Kondisi demikianlah, terkait dengan strategi p engembangan sumber

day a manusia di mana untuk Dinas Koperasi UM KM DIY p erlu dilakukan

analisis ap akah sumber daya manusiany a telah berhasil mengembangkan kinerja

p egawainy a. untuk itulah dilakukan p enelitian dengan mengambil judul

S trategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pegawai Negeri S ipil pada

Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Daerah Istimewa

Yogyakarta”.

1.2. PERUM USAN M ASALAH

Dengan memahami latar belakang y ang telah diuraikan tersebut maka Rumusan

masalah adalah sebagai berikut :

Pengembangan Sumber Day a Manusia Pegawai Negeri Sipil p ada Dinas

Koperasi UMKM DIY belum sep erti y ang diharap kan.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(22)

5

1.3. PERTANYAAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang y ang telah diuraikan tersebut maka Pertany aan

adalah sebagai berikut :

Bagaimana strategi p engembangan sumber day a manusia Pegawai Negeri Sip il

p ada Dinas Kop erasi UMKM DIY agar dap at meningkatkan kinerja dalam

p enyelenggaraan tugas-tugas p emerintahan dan pembangunan.

1.4. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan p erumusan masalah tersebut maka tujuan sebagai berikut :

Untuk mencari strategi p engembangan sumber day a manusia Pegawai Negeri

Sip il p ada Dinas Kop erasi UM KM DIY agar dapat meningkatkan kinerja dalam

p enyelenggaraan tugas-tugas p emerintahan dan pembangunan.

1.5. M ANFAAT PENELITIAN

Hasil p enelitian diharap kan dap at memberi manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Dinas Koperasi UM KM DIY : sebagai bahan pertimbangan dan inp ut

bagi p imp inan mengambil kep utusan dan menentukan arah kebijakan dalam

meningkatkan kinerja p egawai, dan dengan adany a informasi tersebut

diharap kan dap at dip ahami/diterap kan p engembangan sumber day a manusia

sebagai usaha meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil p ada Dinas

Kop erasi UM KM DIY.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(23)

6

2. STIE Widy a Wiwaha Yogy akarta.

Untuk menambah wawasan mengenai p ermasalahan y ang terjadi di

lap angan khususny a bagi mahasiswa y ang berp rofesi sebagai Pegawai

Negeri Sip il, dan untuk menambah referensi p enelitian bidang manajemen

sumber day a manusia, khusunya terkait dengan p engembangan sumber day a

manusia.

3. Bagi Ilmu Pengetahuan.

Sebagai sumbangan p ustaka ilmiah khususny a bidang manajemen sumber

day a manusia, dan sebagai bahan referensi dalm penulisan ilmiah untuk

bidang Manajemen Sumber Day a M anusia.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(24)

7

BAB II

LANDAS AN TEORI

2.1. PENELITIAN TERDAHULU.

1. Pengaruh Komp etensi Sumber Day a Manusia Terhadap Kinerja Kary awan.

Penelitian Rosida (2008) bertujuan untuk menganalisis sejauhmana

komp etensi komunikasi, kerja sama kelomp ok, kep emimp inan, dan

p engambilan keputusan secara analitis terhadap kinerja karyawan PT. Cheil

Jedang Indonesia.

Hasil p enelitian menunjukkan bahwa komp etensi komunikasi, komp etensi

kerja sama kelomp ok, komp etensi kep emimp inan dan komp etensi

p engambilan keputusan secara analitis sangat berp engaruh terhadap kinerja

kary awan. Dengan demikian dap at dikatakan bahwa sumber day a manusia

y ang berkomp eten akan menghasilkan sumber day a manusia yang lebih baik.

2. Strategi Pengembangan Sumber Day a M anusia Pada Badan Kep egawaian

Daerah Kabup aten Purworejo.

Penelitian Wulandari (2008) yang bertujuan untuk mengetahui strategi

p engembangan sumber day a manusia y ang berada di lingkungan Badan

Kep egawaian Daerah Kabup aten Purworejo dalam p enyelenggaraan tugas-tugas

p emerintahan dan p embangunan. Penelitian dilakukan di lingkungan Badan

Kep egawaian Daerah Kabup aten Purworejo, p roses p enelitian dan analisa y ang

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(25)

8

dilakukan dengan menggunakan p endekatan strategi manajemen, khususnya

p eranan matrik SWOT.

Hasil menunjukkan agar berbagai p otensi, p ermasalahan, p eluang

dan ancaman y ang terdapat p ada lingkungan internal dan eksternal dap at

diketahui secara komp rehensif, sehingga up ay a meningkatkan kinerja melalui

p eningkatan sumber daya manusia Pegawai Negeri Sip il p ada Badan

Kep egawaian Daerah Kabup aten Purworejo dapat dilakukan secara

komprehensif p ula.

Perbedaan antara landasan penelitian terdahulu dengan penelitian

y ang p eneliti lakukan adalah untuk p enelitian terdahulu dalam analisis SWOT

hanya melakukan identifikasi faktor kekuatan, kelemahan, p eluang dan

ancaman, baik dalam bentuk diskrip si maup un dalam metrik. Dan tidak

dilakukan analisis strategi alternatif dan p emilihan strategi y ang tep at dalam

p engembangan sumber day a manusia untuk meningkatkan kerja pegawai.

Untuk itulah dalam p enulisan p enelitian ini, p eneliti akan melakukan analisis

SWOT dengan melakukan identifikasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan,

p eluang dan ancaman, serta memberikan alternatif strategi dan pemilihan

strategi meningkatkan kerja p egawai melalui p engembangan sumber daya

manusia, sehingga dip eroleh gambaran y ang jelas untuk memberikan masukan

kep ada Dinas Kop erasi UMKM DIY.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(26)

9

2.2. LANDASAN TEORI

1. KINERJA

a. Pengertian Kinerja.

Pada dasarny a p engertian kinerja menunjukkan p ada hasil kerja y ang

dapat dicap ai seseorang meliputi hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas sesuai dengan tanggung jawab y ang diberikan kepadany a.

Untuk mengukur kinerja seseorang biasany a digunakan p endekatan

terhadap kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu

(Mangkunegara, Anwar Prabu 2006).

Performance y ang diterjemahkan sebagai kinerja

memp uny ai arti y ang sama atau hasil kerja/unjuk kerja/p enamp ilan

kerja. Kinerja merup akan p erwujudan kerja y ang oleh kary awan y ang

biasany a dip akai sebagai dasar p enelitian terhadap kemamp uan atau

organisasi. Kinerja y ang baik merupakan suatu langkah menuju

tercap ainya tujuan organisasi, sehingga p erlu diupay akan untuk

ditingkatkan, akan tetap i hal ini tidaklah mudah, sebanyak faktor y ang

memp engaruhi tinggi rendahny a kinerja.

Kinerja p egawai merup akan p engukuran atas keberhasilan

dari p egawai. Kinerja adalah prestasi kerja y ang ditunjukkan oleh

kary awan y aitu kemamp uan seseorang (p egawai) untuk menghasilkan,

mengerjakan ataupun mencap ai sesuatu. Jadi kinerja dengan perkataan

lain adalah prestasi kerja y aitu kemamp uan seseorang

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(27)

10

p egawai/kary awan dalam meny elesaikan p ekerjaan atau kemamp uan

untuk menghasilkan sesuatu. Dilingkungan organisasi, kinerja atau

p restasi kerja karyawan/pegawai dap at ditinjau dari p endap at beberap a

ahli y aitu :

M enurut As’ad (1998) kinerja merup akan hasil y ang

dicap ai seseorang menurut ukuran y ang berlaku untuk p ekerjaan y ang

bersangkutan. Sedangkan Dharma, Surya (2004) menekankan kinerja

sebagai sesuatu y ang dikerjakan atau p roduk (jasa y ang dihasilkan

atau diberikan seseorang atau sekelomp ok orang).

Hasibuan (2000) mengemukakan p restasi kerja adalah

suatu hasil kerja y ang dicap ai seseorang dalam melaksanakan

tugas-tugas y ang di bebankan kep adany a y ang di dasarkan atas kecakap an,

p engalaman dan kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja merup akan

gabungan dari tiga faktor p enting yaitu kemamp uan dan minat

seseorang p ekerja, kemamp uan dan p enerimaan atas p enjelasan

delegasi tugas serta p eran dan tingkat motivasi seorang p ekerja.

Semakin tinggi tiga faktor di atas, semakin besarlah p restasi kerja

kary awan/pegawai y ang bersangkutan.

Berdasarkan p endapat dan definsi tersebut maka dap at

dikatakan bahwa kinerja adalah p restasi kerja yang telah dicap ai oleh

seseorang atau seorang kary awan/p egawai baik secara kualitatif

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(28)

11

maup un kuantitatif berdasarkan ukuran yang berlaku untuk suatu tugas

atau p ekerjaan y ag dilaksaakan dalam waktu tertentu.

b. Faktor Penentu Kinerja

M enurut Hasibuan (2000) kinerja ditentukan oleh p engalaman dengan

p ekerjaan y ang bersangkutan, umur dan jenis kelamin. Ahli lain

meny ebutkan faktor-faktor p enentu kinerja adalah kemamp uan,

motivasi dan p ersep si terhadap peran.

Uraian lebih lengkap diberikan oleh Ruky (2001) y ang

meny ebutkan variabel individu dan variabel situasional sebagai dua

faktor p enentu kinerja secara umum. Variabel Individual antara lain

melip uti bakat, karakteristik, kepribadian, karakteristik fisik, motivasi,

umur, jenis kelamin, p endidikan dan pengalaman. Variabel

S ituasional melip uti : variabel fisik dan variabel p ekerjaan melip uti

metode kerja, p erencanaan kerja dan lingkungan fisik. Variabel

organisasional dan sosial meliputi : karakter organisasi, tip e training,

tip e sup ervisi, tip e insentif, buday a p erusahaan dan lingkungan sosial.

c. Penilaian Kinerja.

Penilaian kinerja ( performance apprasial) adalah p roses melalui mana

organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai kinerja

kary awan/pegawai. Kegiatan ini dapat memp erbaiki

keputusan-STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(29)

12

keputusan p ersonalia dan memberikan ump an balik kep ada kary awan

tentang kinerja mereka (Handoko, 1995). Selanjutny a As’ad (1998)

mengemukakan bahwa p enilaian kinerja merup akan penilaian

sistematis terhadap kinerja atau kecakapan seseorang dalam

melakukan p ekerjaan.

Demikian halny a dengan M angkunegara, Anwar Prabu

(2006) y ang mengatakan bahwa p enilaian kinerja sebagai penilaian

kary awan y ang dilakukan secara sistematis oleh p engawas atau orang

y ang ahli y ang mengetahui kinerja kary awan yang dinilainy a.

Penilaian kinerja sebagai p enjelasan sistematis mengenai kelebihan

dan kekurangan dalam hubunganny a dengan pekerjaaan. Pengukuran

kinerja bertujuan untuk mengetahui ap akah kary awan sudah

melaksanakan ap a y ang seharusny a mereka lakukan, bahwa penilaian

kinerja adalah pengukuran kinerja kary awan y ang dibandingkan

dengan standar kerja tertentu y ang telah ada.

M enurut Simamora (1995) dalam menentukan kriteria

y ang akan diap akai untuk p enilaian kinerja p erlu memp erhatikan

ciri-ciri kriteria y ang efektif yaitu :

1. Relevan, kriteria harus dap at di identifikasi p ada waktu analisa

jabatan, sehingga p ada p enilaian tercakup keahlian, p engetahuan

dan kemamp uan y ang khusus p ada suatu p ekerjaan dan dap at

menunjukkan kesuksesan kerja kary awan.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(30)

13

2. Bebas dari p encemaran atau bias, score kriteria ditentukan oleh

p erilaku kerja y ang sesuai dengan kary awan.

3. Dap at bedakan kriteria y ang digunakan dapat membedakan kinerja

harus dihubungkan dengan tujuan dan kebutuhan organisasi.

4. Signifikan dan kongruen, kriteria ini harus dihubungkan dengan

tujuan dan kebutuhan organisasi.

5. Praktis, dap at dip ahami digunakan dan diukur.

Step hen, Robbins P.(1996) mengemukakan beberap a kategori

p enilaian kinerja yang dapat digunakan yaitu :

1. Subyektif prosedur. Prosedur ini melip uti penilaian atau pendap at

tentang kinerja kary awan yang dibuat atasan, bawahan, teman

sekerja, p emeriksa dari luar atau dilakukan oleh diri sendiri. M etode

ini dap at dilakukan dengan berbagai cara y aitu : (1) Rating scale,

suatu metode p enilaian y ang dilakukan oleh atasan terhadap

kary awan berdasarkan sifat-sifat dan karakteristik dari macam

pekerjaan dan orangnya. Carany a adalah p ara p enyelia berkump ul

untuk mengidentifikasikan serta menentukan dimensi-dimensi ap a

yang diangap sukses dari p ekerjaan yang akan diukur. (2) Cheklist,

dalam prosedur ini p enilai memiliki daftar p ertany aan khusus dan ia

melap orkan secara ringkas, misalny a dengan jawaban “Ya” atau

“Tidak” Jadi sifatny a berupa lap oran tingkah laku kerja saja.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(31)

14

(3) Employes Comparison, metode ini dilakukan dengan cara

membandingkan antar kary awan, y ang dilakukan secara p er faktor.

2. Dalam hal ini perlu dirancang dulu skala p enilaian untuk tiap -tiap

faktor yang akan dinilai. (4) Critical incident, dalam metode ini

peny elia menyimp an catatan-catatan tentang contoh p erilaku

kary awany a. Pencatatan ini dilakukan setiap hari, kemudian dalam

kurun waktu tertentu, atasan dan bawahan mengadakan p ertemuan

untuk mendiskusikan p restasi bawahan dengan berp edoman p ada

pencatatan tersebut. (5) Group Apprasial, metode ini dilakukan

secara bersama-sama oleh dua atau beberapa orang atasan. Proses

evaluasi ini dip imp in oleh seorang koordinator y ang akan

mengendalikan p roses ini. (6) Essay Evaluation, p enilaian p restasi

kerja ini dilakukan dengan meminta atasan untuk menguraikan

secara jelas dan terp erinci kelebihan dan kekurangan kary awan y ang

akan dinilai. Uraian ini biasa berp edoman p ada kriteria p restasi

kerja y ang di inginkan.

3. Direct measures. Ada dua tip e pengukuran langsung, y aitu :

pertama, y ang berhubungan dengan p roduksi seperti unit y ang

dihasilkan, kualitas kerja, jumlah yang ditolak dan sebagainy a;

kedua berhubungan dengan informasi p ribadi sep erti absensi, waktu

yang dibutuhkan untuk training, masa jabatan, kecelakaan kerja dan

lain-lain.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(32)

15

4. Proficiency testing. Dalam p rosedur ini p enilaian dilakukan p ada

saat kerja berlangsung atau dengan cara manip ulasi y aitu kary awan

diminta untruk melakukan suatu p ekerjaan sep erti dalam pekerjaan

yang sesungguhny a.

Dari p enjelasan-penjelasan diatas dapat disimp ulkan

bahwa p enilaian kinerja adalah penilaian sistematis terhadap

keberhasilan kary awan dalam melakukan p ekerjaannya y ang

mencakup kelebihan serta kekuranganny a sesuai dengan kriteria

atau standar y ang telah ditetap kan. Penggunaan teknik-tekik

penilaian kinerja y ang dikemukakan diatas dap at dip akai secara

sendiri-sendiri sebagai metode tunggal, dan dap at dip akai p ula

secara penggabungan beberapa teknik tergantung p ada pekerjaan

yang akan dinilai.

d. Tujuan Penilaian Kinerja

M enurut Step hen, Robbins P. (1996), tujuan p engadaan penilaian

kinerja y aitu untuk tujuan administrasi dan p engembangan kary awan.

Untuk tujuan administrasi digunakan sebagai dasar p egambilan

keputusan y ang berhubungan dengan p romosi, p emberhentian,

p emisahan dan tranfer, p enentuan kebutuhan p elatihan, kriteria

validasi alat-alat seleksi dan p enemp atan, evaluasi p rogram pelatihan

dan efektifitas jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gay a

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(33)

16

kepemimpinan, kondisi kerja dan perlengkap an kerja, evaluasi

efisiensi p roduksi organisasi secara keseluruhan, dan metode

administrasi up ah atau gaji sehingga sesuai dengan kinerja karyawan.

Sedangkan untuk p engembangan kary awan digunakan

sebagai alat untuk mengidentifikasi kelemahan kary awan, y ang

mungkin dap at dikurangi dengan p elatihan, memperbaiki kinerja

dengan cara memberi ump an balik p ada kary awan, menaikkan

motivasi kerja kary awan dan mendorong manajer untuk

memp erhatikan tingkah laku dan kebutuhan p engembangan bagi

kary awan.

Berdasarkan hasil survainy a menemukan bahwa hasil

p enilaian kinerja sebagian besar digunakan untuk manajemen kinerja

dan kompensasi, megelola karyawan dengan memp romosikan atau

memindahkan atau mengurangi jumlah kary awan, analisis kebutuhan

p elatihan, dan bahan p enelitian serta evaluasi. Meninjau tujuan-tujuan

y ang tertera di atas dapat disimp ulkan bahwa tujuan di adakanny a

p enilaian kinerja adalah membantu perusahaan untuk mengambil

keputusan tentang hal-hal y ang berhubungan dengan kep egawaian,

p eningkatan kualitas kerja, megetahui kebutuhan-kebutuhan pelatihan

dan p engenalan kelemahan-kelemahan p ekerjaan yang dilakukan.

Sementara itu bagi p ara kary awan adalah untuk mengembangkan

karier dan lebih meningkatkan kinerja mereka.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(34)

17

e. Pengukuran Kinerja

M enurut M uly adi dan Jony Sety awan, Sistem Perencanaan dan

Pengendalian M anajemen, Yogy akarta Adity a Medy a. 1999. Hal. 208.

Pengukuran kinerja manajemen merup akan suatu p roses y ang harus

dilakukan dalam mengendalikan manajemen. Pengukuran tersebut

dimaksudkan untuk memp eroleh informasi yang akurat dan valid

tentang p erilaku dan kinerja anggota organisasi.

Secara lebih lengkap, manfaat p engukuran kinerja bagi

manajemen maup un kary awan adalah sebagai berikut :

1. M engelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui

p emotivasian kary awan secara maksimum.

2. M embantu pengambilan kep utusan y ang bersangkutan dengan

kary awan, seperti p romosi, transfer dan p emberhentian.

3. M engidentifikasi kebutuhan p elatihan dan p engembangan

kary awan dan untuk meny ediakan kriteria seleksi dan evaluasi

p rogram p elatihan kary awan.

4. M eny ediakan ump an balik bagi kary awan mengenai bagaimana

atasan mereka menilai kinerja mereka.

5. M eny ediakan suatu dasar bagi distribusi p engharagaan.

Kinerja sebagaimana telah di jelaskan adalah hasil kerja y ang telah

dicap ai oleh seseorang dalam menjalankan tugas atau p ekerjaannya

berdasarkan ukuran tertentu dalam waktu tertentu. Atas dasar

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(35)

18

p engertian tersebut maka perlu mengukur kinerja p egawai agar

dap at diketahui seberap a jauh hasil kerja yang telah diberikanny a

bagi organisasi/p erusahaan, sehingga organisasi tersebut dap at

menentukan ump an balik atas hasil kerja p egawainya.

Penilaian kinerja kary awan adalah suatu proses penilaian

secara sistematis y ang dilakukan oleh p imp inan organisasi terhadap

kary awan untuk menilai hasil pelaksanaan p ekerjaan y ang diberikan

kepadany a. Untuk p engukuran kinerja ini p eneliti menggunakan

p endekatan analisis SWOT, baik ditinjau dari lingkungan intern

maup un ekstern organisasi. Untuk mengukur kinerja tersebut p eneliti

memberikan angket kuesioner yang diberikan kep ada resp onden di

Dinas Koperasi UM KM DIY

M enurut As’ad (1998) ada beberap a sy arat atau kriteria

ukuran kinerja pegawai/kary awan y ang baik, di antarany a adalah

ap abila lebih reliabel, realistis, rep resentatif dan dap at dip rediksikan,

dan y ang umum dap at dip akai sebagai ukuran-ukuran kinerja p egawai

y aitu kualitas, kuantitas, waktu y ang dip akai, jabatan y ang dip egang,

absensi, dan keseluruhan dalam menjalankan p ekerjaanny a.

M angkunegara, Anwar Prabu (2006) mengatakan dalam

rangka p eningkatan kinerja p aling tidak terdapat tujuh langkah y ang

dapat di lakukan, yaitu :

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(36)

19

1. M engetahui adany a kekurangan dalam kinerja. Dap at dilakukan

dengan cara mengidentifikasi masalah melalui data dan informasi

y ang dikump ulkan terus menerus mengenai fungsi-fungsi bisnis,

mengidentifikasi masalah melalui kary awan dan memp erhatikan

masalah y ang ada.

2. M engenai kekurangan dan tingkat keseriusan.

3. M engidentifikasikan hal-hal y ang mungkin menjadi peny ebab

kekurangan, baik y ang berhubungan dengan sistem maupun y ang

berhubungan dengan pegawai itu sendiri.

4. M engembangkan rencana tindakan untuk menanggulangi peny ebab

kekurangan tersebut.

5. M elakukan rencana tindakan tersebut.

6. M elakukan evaluasi ap akah masalah tersebut sudah teratasi atau

belum.

7. M ulai dari awal, ap abila p erlu

f. Kesalahan Dalam Penilaian Kinerja

Dalam melakukan p enilaian kinerja tidak menutup kemungkinan

terjadiny a kesalahan. Kesalahan tersebut dap at bersumber dari sistem

p eny usunan dan op erasional ataup un dari kary awan itu sendiri. Desain

dapat disalahkan jika kriteria y ang digunakan untuk penilaian kurang

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(37)

20

atau bahkan melebihi kriteri p okok, selain itu teknik y ang digunakan

tidak p raktis dan memerlukan waktu y ang lama.

Penilaian kinerja akan berlangsung dengan baik jika

kary awan memahami bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan

dengan adil dan sep enuhny a beroriantasi p ada p ekerjaany a sehingga

menimbulkan keinginan menunjukkan kinerjany a y ang terbaik.

Sedangkan kesalahan yang disebabkan oleh p engevaluasi timbul

biasany a karena pengevaluasi tidak dilatih dengan baik dan tidak dap at

bekerja sama. Beberap a metode y ang dip akai dalam penilaian kinerja

kary awan dap at dibagi berdasarkan beberap a hal ( Handoko, 1995),

antara lain :

1. Komp aratif (Rangking, Farce distribusion, Paired comparison).

2. Atribut atau Trait (Graphic Rating Scale, Mixed Standart Scale).

3. Kep erilakuan ( Critical incident, BARS, BOS, Assesment Centre).

4. Hasil ( MBO, Promes).

M asih menurut Step hen (1996) p elatihan y ang kurang tepat akan

menimbulkan beberap a masalah yaitu :

1. Hallo Effect, Pengevaluasi dip engaruhi oleh kesan p ertamany a

terhadap oby ek y ang dinilai. Pengaruh kesan ini terjadi karena

adany a hubungan sebelum penilaian atau sudah saling mengenal,

y ang menimbulkan p erasaan simp ati. Tendensi ini akan

memp engaruhi p enilaian cenderung tinggi.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(38)

21

2. Proximity error, Kesalahan ini terjadi jika p enilai dipengaruhi

kesan fisik y ang ditamp ilkan oleh orang y ang dinilai.

3. Evaluation standart, p ermasalahan ini timbul karena adanya

p erbedaaan p ersep si pada p enilai tentang kata-kata y ang digunakan

untuk menilai, misalny a “baik” “memadai” , “memuaskan”, “baik

sekali”.

4. Lenience dan strictness tendency. Kesalahan terletak p ada p enilai

y ang cenderung murah sekali (leniency) atau mahal sekali

(strictness). Kecenderungan ini dip engaruhi oleh situasi emosional

dan kepribadian p enilai.

5. Central Tendency. Penilai cenderung menilai p ada nilai rata-rata.

Kecenderungan itu biasany a dilakukan oleh p enilai y ang memiliki

p ribadi y ang tidak berani menanggung resiko, kurang inisiatif atau

masa bodoh

6. Recent- Behavior bias. Penilai terpengaruh p ada p erilaku y ang

belum lama terjadi dan cenderung melup akan p erilaku y ang lama.

Seseorang dapat saja dinilai hany a pada p erilaku yang terjadi p ada

satu minggu terakhir darip ada p erilaku sep anjang tahun itu.

7. Personal biases. Kesalahan ini terjadi karena ada beberapa faktor

y ang turut berp engaruh, sep erti suku, agama, jenis kelamin,

kedudukan, p enamp ilan dan sebagainy a.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(39)

22

8. Contrast error. Penilaian p ada seseorang dip engaruhi oleh orang

dinilai lebih dahulu, misalnya dua oby ek dinilai A dan B, jika A

y ang merup akan pegawai teladan dinilai lebih dahulu dan

memp eroleh nilai baik, dan kemudian B dinilai, maka besar

kemungkinan B akan memp eroleh nilai y ang jauh lebih rendah dari

A. Jadi dap at disimp ulkan bahwa kesalahan penilaian kinerja

karena faktor manusia, y aitu y ang menilai dan y ang dinilai serta

faktor alat ukur y ang digunakan dalam p enilaian kinerja, sehingga

untuk meminimalkan kesalahan tersebut p erlu dilakukan pelatihan

y ang intesif kep ada para p engevaluasi dan menggunakan alat ukur

y ang valid dan reliabel.

g. Manajemen Kinerja

M anajemen kinerja (performance manajemen) adalah suatu up ay a

untuk memp eroleh hasil terbaik dari organisasi. Kelompok dan

individu melalui p emahaman dan p enjelasan kinerja dalam suatu

kerangka kerja atas tujuan-tujuan terencana, standar dan p ersy

aratan-p ersy aratan atribut atau komaratan-p etensi y ang disetujui bersama (Dharma,

Sury a 2004).

M anajemen kinerja bersifat menyeluruh dan menajeman

ke semua elemen unsur atau inp ut y ang harus didayagunakan oleh

organisasi untuk meningkatkan kinerja organisasi.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(40)

23

M enurut Benardi, Russel (1993), sistem manajemen kinerja berusaha

mengidentifikasi, mendorong, mengukur, mengevaluasi, meningkatkan

dan memberi p enghargaan kinerja kary awan.

M anajemen kinerja melip uti up ay a p embangunan harap an

y ang jelas serta p emahaman tentang unsur-unsur :

1. Fungsi kerja esensial yang diharap kan p ara kary awan.

2. Seberapa besar kontribusi pekerjaan karyawan bagi p encap aian

tujuan organisasi.

3. Ap a arti konkritny a “melakukan p ekerjaan yang baik “

4. Bagaimana kary awan dan p enyedia bekerja sama untuk

memp ertahankan, memp erbaiki, maup un mengembangkan kinerja

kary awan y ang sudah ada sekarang.

5. Bagaimana p restasi kerja akan diukur.

6. M engenali berbagai hambatan kinerja y ang meny ingkirkanny a.

M engelola kinerja sebaikny a dilakukan secara kolaboratif dan

koop eratif antara kary awan, manajer dan organisasi, manajemen

kinerja merup akan cara mencegah kinerja buruk dan cara bekerja sama

meningkatkan kinerja. Lebih p enting lagi manajemen kinerja berarti

komunikasi dua arah y ang berlangsung terus menerus antara pengelola

kinerja (p eny edia atau manajer) dan anggota staf.

Dharma, Sury a (2004) berp endapat, manajemen kinerja

dapat di operasionalkan dengan berbagai kunci sebagai berikut :

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(41)

24

1. Sebuah kerangka kerja atas tujuan-tujuan yang terencana, standar,

dan p ersy aratan-p ersyaratan atribut atau komp tensi tertentu y ang

disetujui bersama. Dasar manajemen kinerja adalah p ersetujuan

manajer dan individu tentang sebuah harap an dalam kaitannya

dengan p encapaian tujuan.

2. Sebuah p roses, di mana manajemen kinerja bukan hany a

merup akan sistem dan p rosedur belaka, namun juga sebuah

kegiatan/p roses di mana setiap orang berusaha mecap ai hasil kerja

maksimal melalui p eningkatan kinerja masing-masing y ang

dikelola secara oby eaktif.

3. Saling p engertian, di mana untuk meningkatkan kinerja, setiap

individu memerlukan saling p engertian tentang level tinggi dari

kinerja dan komp etensi y ang dibutuhkan dan ap a saja harus

dikerjakan.

4. Sebuah p endekatan untuk mengelola dan mengembangkan

manusia, manajemen kinerja memp uny ai tiga fokus. Pertama,

bagaimana manajer dan p impinan kelomp ok dap at bekerja efektif

dengan siap a saja disekitarnya. Kedua, bagaimana setiap individu

dap at bekerja dengan p ara manajer dan team kerjany a. Ketiga,

bagaimana setiap individu dap at dikembangkan untuk

meningkatkan p engetahuan dan keahlian serta tingkat komp etensi

dan kinerjany a.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(42)

25

5. Pencapaian, di mana manajemen kinerja adalah p encap aian

keberhasilan kinerja individu dikaitkan dengan kemamp uan p ekerja

memanfaatkan kemamp uanny a, kesadaran akan p otensi y ang

demikian dan memaksimalkan kontribusi mereka terhadap

keberhasilan organisasi.

Sistem manajemen kerja y ang efektif adalah sebuah p roses

y ang membantu organisasi mencap ai tujuan jangka p anjang dan tujuan

jangka p endek, dengan membantu manajer dan kary awan melakukan

p ekerjaanya dengan cara y ang semakin baik. Manajemen kerja

merup akan alat mencap ai sukses, y ang dibutuhkan oleh organisasi,

manajer dan kary awan.

Ruky (2001) mengemukakan, manfaat manajemen kinerja di tinjau dari

aspek p engembangan sumber daya manusia adalah :

1. Peny esuaian program p elatihan dan p erkembangan kary awan.

Dengan melaksanakan manajemen kinerja, dap at diketahui atau

diidentifikasi p elatihan tambahan ap a saja y ang masih harus

diberikan p ada kary awan untuk membantu agar mamp u mencap ai

standar p restasi y ang ditetap kan.

2. Peny usunan program seleksi dan kaderisasi.

Dengan melaksanakan manajemen kinerja selay aknya juga dap at di

identifikasi siap a saja kary awan y ang mempuny ai potensi untuk di

kembangkan kariernya dengan dicalonkan untuk menduduki

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(43)

26

jabatan-jabatan dengan taggung jawab lebih besar pada masa y ang

akan datang.

3. M anajemen Kinerja.

M anajemen kinerja menjadi sarana untuk meneliti hambatan

kary awan untuk meningkatkan prestasi. Program manajemen

kinerja adalah bagian dari “skenario besar “ Program sumber daya

manusia dan pengembangan manajemen. Tujuan akhir manajemen

kinerja adalah meingkatkan kinerja sumber day a dalam organisasi.

2. PENGEMBANGAN SUM BER DAYA M ANUSIA

Setiap organisasi memiliki misi dan tujuan tertentu y ang ingin

dicap ainya. M isalny a, bagi organisasi swasta adalah untuk memp eroleh

keuntungan, bagi organisasi p emerintah adalah untuk melay ani masy arakat,

sedangkan bagi lembaga swaday a masy arakat dan organisasi sosial adalah

untuk membantu masy arakat agar mejadi sejahtera dan mandiri.

Tujuan-tujuan organisasi tersebut hany a dapat dicap ai melalui p engelolaa

organisasi y ang disusun dalam suatu sistem manajemen y ang baik menurut

Tjip toherijanto, Prijono. (1999) sistem manajemen tersebut mencakup 6

unsur y ang meliputi keuangan, material, mesin, pemasaran, metode dan

y ang sangat p enting adalah unsur manusia.

Sumber day a manusia p erlu dikelola dengan baik karena

manusia selalu berp eran aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(44)

27

Manusia adalah p erencana, p elaku, sekaligus p enentu terwujudnya tujuan

organisasi. Perencanaan strategi (Pemrograman) adalah p roses memutuskan

p rogram-program utama y ang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka

imp lementasi strategi dan menaksir jumlah sumber day a y ang akan di

alokasikan untuk tiap -tiap p rogram jangka panjang beberap a tahun y ang

akan datang. Abdul Halim, Achmad Tjahjono, M uh. Fakhri Husein. (2009).

Sistem Pengendaliam Manajemen, Cetakan Ketiga Jakarta. Fungsi-fungsi

dalam pengembangan sumber day a manusia mencakup p erencanaan

(planning). Tjip toherijanto, Prijono (1999).

1. Perencanaan (Planning).

Prencanaan sering di ibaratkan sebagai inti manajemen sumber daya

manusia, karena dapat menguragi ketidak p astian di waktu akan datang.

Fungsi ini berkaitan dengan kegiatan merencanakan sumber daya

manusia sesuai kebutuhan organisasi.

2. Pengorganisasian (Organizing).

Pengorganisasian dilakukan untuk mengatur/menata semua anggota

dalam organisasi agar mamp u bekerja dalam unit y ang ada. Hal ini

dilakukan untuk menetap kan p embagian kerja , hubungan kerja, delegasi

wewenang, integrasida koordinasi.

3. Pengarahan (Directing).

Pengarahan merup akan suatu kegiatan p embekalan y ang dilakukan agar

semua anggota dalam organisasi lebih efektif dan efisien dalam

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(45)

28

membantu terwujudny a suatu organisasi, unit kerja, p erusahaan, anggota,

dan masy arakat.

4. Pegendalian ( Controling).

Pengendalian merupakan suatu kegiatan p emantauan y ang dilakukan

terhadap seluruh anggota dalam organisasi agar mentaati p

eraturan-p raturan oraginsasi y ang telah ditetaeraturan-p kan dan bekerja sesuai dengan

rencana.

5. Pengadaan (Procurement).

Pengadaan adalah suatu p roses p enarikan, seleksi, p enemp atan, orientasi

dan induksi untuk mendap atkan kary awan atau anggota organisasi y ang

sesuai degan kebutuhan organisasi dan unit kerja.

6. Pegembangan (Development).

Pengembangan merup akan suatu usaha y ang dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kemamp uan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sumber

day a manusia dalam organisasi. Dalam hal p engembangan dilakukan

melalui p endidikan dan p elatihan (formal dan informal) y ang

dilaksanakan sesuai kebutuhan saat ini maup un dimasa mendatang.

7. Kompensasi (Compensation).

Kompensasi merupakan bentuk p emberian balas jasa baik langsung

(direct) maup un tidak langsung (indirect). Pemberian komp ensasi

dilaksanakan dengan memp erhatikan p rinsip y ang adil dan lay ak.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(46)

29 8. Pengintegrasian (Integration).

Pengintegrasian merup akan suatu fungsi op erasional y ang dianggap

sangat p enting karena kegiatan ini dilaksanakan untuk memp ersatukan

kep entingan organisasi dan kebutuhan sumber day a manusia (anggota

organisasi) agar tercip ta kerja sama y ang serasi dan saling

menguntungkan.

9. Pemeliharaan (Maintenance).

Pemeliharaan untuk meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loy alitas

sumber day a manusia organisasi sehingga selalu mendukung tercap ainya

tujuan organisasi.

10.Kedisip linan (Discipline).

Kedisip linan merupakan salah satu fungsi manajemen sumber day a

manusia y ang terp enting dan kunci bagi terwujudny a suatu tujuan karena

tanp a disip lin y ang baik sulit terwujud tujuan y ang maksimal.

11.Pemberhentian (separation).

Pemberhentian merup akan p utusny a suatu hubungan kerja seseorang

dengan suatu organisasi. Pemberhentian ini disebakan oleh keinginan

kary awan, keinginan p erusahaan, kontrak kerja berakhir, p ensiun dan

sebab-sebab lainny a.

Berdasarkan uraian diatas, maka p engembangan sumber day a

manusia merup akan peningkatan kualitas Pegawai Negeri Sip il Bagian

Administrasi Dinas Kop erasi UM KM DIY, karena mempuny ai p eranan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(47)

30

p enting bagi kelangsungan hidup suatu organisasi apap un bentuknya. Bagi

Pemerintah , dalam hal ini adalah SKPD Dinas Kop erasi UM KM DIY,

p engembangan sumber day a manusia sangat dip erlukan.

Pengembangan Sumber Day a Manusia y ang dilaksanakan di

lingkungan Dinas Kop erasi UMKM DIY. Akan lebih menjamin kemamp uan

dan kualitas p egawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Daerah Istimewa Yogy akarta

Nomor 68 tahun 2015 tentang Pembentukan, susunan organisasi dan Tata

Kerja Perangkat Daerah, Dinas Kop erasi UM KM DIY sesuai tugas

fungsiny a diharap kan untuk memiliki kualitas tertentu agar mamp u

melaksanakan setiap tanggung jawabnya dengan baik.

3. STRATEGI.

a. Pengertian Strategi

Strategi merup akan terminologi y ang digunakan luas oleh organisasi

laba (Profit oriented) yang kemudian dalam p erkembanganny a

digunakan p ula oleh nirlaba atau organisasi p ublik lainny a, baik disekitar

birokrasi p emerintahan maup un oleh kalangan organisasi voluntir (NGO

= Non Governmental Organization) atau lebih dikenal sebaga Lembaga

Swaday a M asy arakat (LSM).

Ditinjau dari persp ektif manajemen, strategi adalah up aya

p engembangan keunggulan organisasi atau institusi dalam lingkungan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(48)

31

ekternal y ang kompetitif utuk mencap ai tujuan atau sasaran organisasi.

Strategi dibutuhkan karena adany a p erkembangan masy arakat, kemajuan

teknolgi dan tuntutan p asar secara keseluruhan. Karenany a p ada dekade

terakhir ini terlihat p erkembangan p emakaian teknik-teknik manajemen

y ang sesungguhny a merup akan langkah strategi y ang dilaksanakan

sebagai resp on organisasi atau institusi untuk mencap ai tujuan

organisasi.

Beberapa definisi strategi y ang digunakan secara luas

dikalangan akademis maup un p raktisi, Menurut Hit M ichel A, Ireland,

(1997). Strategi is determination of basiclong term goals and objectives

of an enterprises, and the adaption of the courses of action andthe

allocatio ofresources necessary for carrying ut these goals. Duane R,

Adrea (1997) mengartikan strategi sebagai “the pattern of objectives,

purpose, or goals and the major policies and plans for achieving these

goals, stated in such a way as to devine what bussines, the empany is in

or to be in and the kind of company it is or is it be “.

Sedangkan menurut Hodge, Willam & Lawrencde (1996),

Strategi adalah “ Fundamental pattern of present and planned resurces

deployments ad environmental interaction that indicates how the

organization will actieve its objective”. Dari beberap a definisi di atas,

secara jelas rumusan strategi meny inggung masalah bagaimana

p engguaan atau pengelolaan sumber day a organisasi (resources

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(49)

32

deployment) dan masalah interaktif organisasi dengan lingkungan

eksternalny a.

Pada hakekatnya, strategi adalah p eny esuaian institusi atau

badan p emerintah terhadap p erubahan lingkungan eksternal. Dengan

eksternal, suatu p ekerjaan akan menjadi lebih efisien, kekeliruan dap at

diminimalisir, p roses lebih efektif, kekuatan-kekuatan dap at

dimaksimalkan, sumber daya dap at diop timalkan, dan p encap aian tujuan

dap at dijabarkan dalam sasaran-sasaran bisa dikelola secara tep at dan

baik.

b. Komponen Strategi.

Hodge, Willam dan Lawrence (1996) mengajukan emp at komp oen

strategi y ang p erlu di p ertimbangkan sebagai berikut :

1.Ruang lingkup (Scope), y aitu ruang gerak interaksi antara organisasi

dan institusi dengan lingkungan eksternalnya, baik masa sekarang

maup un masa y ang akan datang.

2.Pengertian sumber day a (resources deployment),y aitu pola p engerahan

sumber day a dan kemamp uan untuk mencapai tujuan atau sasaran

organisasi/institusi.

3.Keunggulan kompetitif (compotitive advantage), y aitu p osisi unik

y ang dikembangkan institusi atau organisasi para p esaingny a.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(50)

33

4.Sinergi (sinergy), y aitu efek bersama dari p engerahan sumber day a

atau kep utusan strategi, sehingga seluruh komponen yang ada mamp u

bergerak secara terp adu dan efektif.

c. M anajemen Strategi.

Lingkungan institusi atau organisasi p ublik p ada dekade terakhir ini

dihadap kan pada berbagai perubahan, gejolak, dan kemajuan y ang sering

sulit dip rediksi, karena p ergolakan maup un ketidak p astian y ang dialami,

kondisi ini membutuhkan antisip asi dini, yang sebelumnya belum p ernah

terjadi, sehingga institusi atau organisasi mau tidak mau (enevitable)

harus melakukan tiga hal sebagai berikut (Hodge B.J. Anthoni, Willam

dan Lawrence, 1996) :

1.Institusi atau organisasi harus berp ikir strategi, y ang tidak p ernah

dilakukan sebelumny a.

2.Institusi atau organisasi harus menterjemahkan inp ut-ny a untuk

strategi yang efektif guna menanggulangi lingkunganny a y ang telah

berubah.

3.Institusi atau organisasi harus mengembangkan alasan yang diperlukan

untuk meletakkan landasan bagi p emakaian dan p elaksanaan strategi.

Konsep atau kerangka berp ikir manajemen strategi berup aya mencari jalan

keluar bagi institusi atau organisasi untuk beradaptasi kembali terhadap

p erubahan dan tantangan lingkungan melalui p encarian isu atau faktor

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(51)

34

strategi dengan menggunakan teknik-teknik manajemen, agar kemajuan

organisasi dap at dip ertahankan dan kinerjany a semakin op timal.

Kegunaan praktis y ang dip eroleh dari ap likasi teknik-teknik

y ang dikembankan oleh manajemen strategi (Hodge, William & Lawrence,

1996) adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan strategi-strategi y ang efektif.

2. M emp erjelas arah masa depan.

3. M encip takan p rioritas

4. M embuat kep utusan saat ini dengan memp ertimbangkan konsekuensi

masa y ang akan datang.

5. M engembangkan landasan yang kokoh bagi p embuat keputusan.

6. M embuat keputusan y ang melamp ui fungsi dan struktural y ang ada.

7. M emecahkan masalah p okok y ang dihadapi.

8. M emp erbaiki kinerja institusi.

9. M enangani kondisi lingkungan y ang cep at berubah.

Jadi, manajemen strategi memberikan gambaran kep ada p engambil

kep utusan mengenai bagimana suatu institusi dapat digerakkan untuk

mencap ai tujuan sesuai dengan visi dan misi y ang diembanny a, dengan

mengolah secara efektif faktor-faktor strategi yang ada.

Untuk menerap kan teknik manajemen strategi secara baik dan

berhasil, maka harus memp ertimbangkan delap an langkah p okok berikut ini

(Hodge, William & Lawrence, 1996) :

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(52)

35

1. M emp rakarsai dan meminta persetujuan terhadap suatu p roses

manajemen atau perencanaan strategi. Untuk itu perlu dilakukan

negoisasi dengan p ara p embuat kep utusan untuk memp eroleh dukungan

dan komitmen dalam p elaksanaany a nanti.

2. M engidentifikasi mandat institusi atau organisasi. Suatu mandat

didalamny a terkandung hal-hal y ang harus atau dap at dilakukan dan hal

y ang tidak boleh dilakukan.

3. M emp erjelas misi dan nilai-nilai institusi atau organisasi . p enting untuk

mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan sebagai tujuan termasuk

didalamny a kebutuhan sosial atau politik yang ingin dicapai.

4. M enilai lingkungan eksternal yang meny angkut p eluang maup un

ancaman y ang ada. Faktor-faktor y ang terkait dengan lingkungan

eksternal ini melip uti p olitik, ekonomi, sosial dan teknologi.

5. M enilai lingkungan internal y ang berhubungan dengan kekuatan y ang

dimiliki institusi, maup un kelemahan y ang ada. Dalam hal ini institusi

dap at memantau sumber day a sebagai inp ut, strategi saat ini sebagai

p roses dan kinerja y ang dip eroleh outp ut.

6. M engidentifikasi isu strategi yang dihadapi organisasi, y ang antara

lain meny angkut tujuan, cara falsafah , lokasi, keakuratan waktu,

kelomp ok-kelomp ok y ang memperoleh keuntungan atau mengetahui

kerugian jika strategi baru dijalankan.

7. M erumuskan strategi untuk mengolah atau menangi isu-isu y ang ada.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(53)

36

8. M encip takan suatu visi institusi atau organisasi y ang efektif bagi masa

dep an.

Langkah-langkah tersebut diatas oleh Hodge, William & Lawrence disebut

sebagai proses perencanaan strategis, y ang p ada dasarnya adalah identik

dengan teknik manajemen strategis.

d. Analisis Lingkungan Strategis.

Sebelum dilakukan analisis lingkungan strategis, terdap at tiga hal y ang

p erlu dip erhatikan, yaitu :

1. Mandat

Mandat merup akan suatu keharusan yang memiliki landasan hukum

y ang secara y uridis harus dilaksanakan sesuai dengan ap resiasi dan

kebutuhan masy arakat. Secara oraganisatoris mandat melip uti

berbagai kewajiban, tugas atau fungsi yang harus dilakukan

organisasi, uang menjadi titik tolak untuk menilai kesiap an organisasi

dalam merealisasikan visi y ang ada.

Bry son, Jonh M. (1995) mengemukakan, sebelum suatu organisasi

dap at mendefinisikan suatu nilai dan tujuan, maka harus benar-benar

mengetahui ap a y ang dikerjakan dan ap a y ang tidak boleh dikerjakn

p ara p elaku organisasi. Tujuanny a untuk mengklarifikasi dan

mengidentifikasi sifat dan arti mandat y ang telah ditentukan,baik

formal maup un informal y ang memp engaruhi organisasi.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(54)

37 2. Visi.

Visi adalah gambaran kondisi masa dep an y ang abstrak. Tetapi

merup akan konsep si y ang dapat dibaca oleh setiap orang Simamora,

(1995). Berarti visi merup akan suatu p emikiran yang melamp aui

realitas sekarang, sesuatu atau keadaan y ang dicip takan, y ang belum

p ernah ada sebelumny a dan akan diwujudkan oleh seluruh anggota

oraganisasi. Visi memberikan gambaran kondisi y ang akan dicap ai

oleh organisasi di masa y ang akan datang. Selanjutny a Bry son (1995)

mengemukakan bahwa sesungguhny a visi memberika kerangka dasar

tentang gambaran organisasi dimasa mendatang.

3.M isi.

M isi adalah sesuatu y ang harus dilaksanakan oleh institusi atau

organisasi untuk mencap ai tujuan y ang diinginkan atau ditetap kan.

M isi merup akan p erny ataan tentang tujuan organisasi y ang

diungkap kan dalam bentuk output dan p elay anan y ang op timal untuk

memenuhi tuntutan kebutuhan dan keinginan masy arakat y ang ada.

Secara organisatoris, Handoko (1995) mengemukakan bahwa misi

organisasi menunjukkan fungsi yang hendak dijalankan dalam sistem

sosial dan ekonomi tertentu. Misi organisasi menjelaskan juga alasan

keberadaan dari institusi atau organisasi tersebut, mengap a ia ada dan

ap a tujuan p endirianny a. Dengan demikian organisasi harus selalu

dilihat sebagai alat untuk mencapai tujuan.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(55)

38

Etzioni dalam Handoko, 1995 mengemukakan bahwa tujuan

organisasi merupakan suatu p erny ataan tentang keadaan y ang

diinginkan, dimana organisasi tersebut bemaksud untuk merealisasikan

dengan sebagai perny ataan tentang keadaan diwakrtu y ang akan

datang, dimana organisasi sebagai konektivitas mencoba unuk

menimbulkan.

Tujuan dari analisis lingkungan strategis (strategic

analysis) adalah untuk mengetahui p engaruh-p engaruh kunci, serta

p emilihan strategi ap a y ang sesuai dengan tantangan yang datangny a

dari lingkungan. Institusi atau organisasi tidak terlep as dari lingkungan

sekitarny a dan selalu dihadap kan p ada kondisi lingkungan y ang selalu

beraneka ragam.

Pengertian lingkungan menurut Simamora (1995) adalah

hal-hal yang mengelilingi dan memp engaruhi p erkembangan

organisasi. Sedangkan Wahy udi (1996) mengemukakan bahwa

lingkungan adalah salah satu faktor p enting untuk menunjang

keberhasilan organisasi dalam persaingan. Selanjutny a juga membagi

lingkungan menjadi dua, y aitu lingkungan internal dan lingkungan

eksternal. Pembagian ini didasarkan atas control/p engaruh organisasi

terhadap lingkungan-lingkunagan tersebut.

M enurut Rangkuti, Fredy (1997), lingkungan y ang

memp engaruhi kinerja p erusahaan ditentukan oleh dua faktor, y aitu

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Gambar

Tabel  1   :   IFAS ( Internal Strategis Faktor Analysis Summary )
Gambar   1
Tabel 3 Selisih Nilai Tertimbang
Tabel 4 Pemetaan Faktor-Faktor Internal dan Eksternal
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada akhir video dicantumkan credit title atau ucapan terimakasih kepada narasumber (Gicela Miftanisa) beberapa brand local yang telah ditampilkan di video (Omutt,

By doing this study I want to analyze Morrie’s character and the influence of Buddhist philosophies in Morrie’s view of life as seen in Morrie himself as the main character of

Peserta pelelangan dapat menyampaikan sanggahan secara online melalui website pengadaan : lpse.tegalkota.go.id atas penetapan pemenang ini kepada Kelompok Kerja Unit

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah seta karunia-nya yang sangat besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Tulisan ini dibuat untuk mengetahui bagaimana Pentingnya fungsi dari Ruang Terbuka Hijau dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Metro yang ditetapkan bahwa setiap kota

Basis data (atau database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program

Sektor lain yang juga berperan besar dalam struktur ekonomi Kalimantan Tengah adalah sektor Perdagangan, Hotel & Restoran dengan andil sebesar 20,88 persen pada triwulan

Only if you selected Managed Servers, Clusters, and Machines on the Select Optional Configuration screen, and your domain includes at least one cluster, and at least one