• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH IKLAN, KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG DI PT. BPRS DANA MULIA SURAKARTA - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENGARUH IKLAN, KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG DI PT. BPRS DANA MULIA SURAKARTA - Test Repository"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH IKLAN, KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH

MENABUNG DI PT. BPRS DANA MULIA SURAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh:

KUNTI ARIFAH

NIM 21314049

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)
(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Bermimpilah seakan kau akan hidup selamanya. Hiduplah seakan kau akan mati hari ini” (James Dean)

“Yakinlah kau bisa dan kau sudah separuh jalan menuju kesana” (Theodore Roosevelt)

“Saat kita memperbaiki hubungan dengan Allah, niscaya Allah akan memperbaiki segala sesuatunya untuk kita” (Dr. Bilal Philips)

PERSEMBAHAN

(7)

vii

KATA PENGANTAR

AlhamdulillahiRabbil’alamiinn, segala puji dan syukur penulis panjatkan

atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, hidayat, dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Iklan, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Lokasi terhadap Keputusan Nasabah Menabung di PT. BPRS Dana Mulia Surakarta” dengan lancar dan tanpa ada suatu halangan apapun. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar sarjana satu (S1) dalam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Perbankan Syariah. Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, S.E., M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1.

(8)

viii

5. Bapak Farkhani, S.Hi., M.H., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

6. Kedua orang tuaku Bapak Dimyati dan Ibu Bisyaroh yang selalu memberikan doa, perlindungan, dan kasih sayang serta perhatian yang tak terhingga. Seluruh keluargaku yang telah memberikan doa dan semangat untuk mengerjakan skripsi.

7. Seluruh staff pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan wawasan selama perkuliahan.

8. PT. BPRS Dana Mulia Surakarta yang telah mengizinkan penulis untuk menyebarkan keusioner.

9. Seluruh responden yang telah rela meluangkan waktunya untuk penulis, terima kasih atas kerja samanya.

10. Sahabat-sahabatku Dewi Setyowati, Fauziatul Hidayati, Siti Muzaro’ah, terima kasih atas perhatian dan nasehat serta telah menjadi sahabat dari awal perkuliahan sampai sekarang.

11. Teman-temanku Perbankan Syariah angkatan tahun 2014 yang tidak bisa kusebutkan satu persatu, terimakasih atas segala kenangan selama kuliah. 12. Teman-temanku kamar Ali Imron Jessica, Farah, Dira, Uky, Hana yang

selalu membuat hal sederhana menjadi istemewa.

13. Teman-temanku KKN posko 88 Diana, Hikmah, Azizah, Imania, Mbak Umi, Mbak Ria, Aris, dan Maimun.

(9)

ix

15. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan penelitian di masa datang. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi semua pihak yang membutuhkan.

Salatiga, 17 September 2018 Penulis

(10)

x

ABSTRAK

Arifah, Kunti. 2018. Analisis Pengaruh Iklan, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, dan Lokasi terhadap Keputusan Nasabah Menabung di PT. BPRS Dana Mulia Surakarta. Skripsi, Program Studi Perbankan Syariah S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing: Ari Setiawan, M.M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pengaruh iklan, kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan populasi nasabah yang menabung di PT. BPRS Dana Mulia Surakarta. Pengambilan jumlah sampel sebanyak 100 responden, menggunakan simple random sampling, teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi. Alat analisis pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 25. Pengujian instrumen data dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, uji linearitas) dan uji statistik (koefisien determinasi R2, uji t, uji F). Berdasarkan analisis penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa variabel iklan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan nasabah menabung. Sedangkan variabel kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung dengan tingkat signifikan tidak melebihi α = 5%.

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB IPENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB IIKAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Telaah Pustaka ... 10

B. Kerangka Teori... 17

1. Iklan ... 18

2. Kualitas Produk ... 23

3. Kualitas Pelayanan ... 26

4. Lokasi ... 29

5. Keputusan Nasabah ... 32

C. Kerangka Pemikiran ... 36

(12)

xii

BAB IIIMETODE PENELITIAN... 41

A. Jenis Penelitian ... 41

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41

C. Populasi dan Sampel ... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ... 44

E. Skala Pengukuran ... 44

F. Definisi Konsep dan Operasional ... 45

G. Instrumen Penelitian... 48

H. Uji Instrumen Penelitian ... 51

1. Uji Kualitas Data ... 51

2. Analisis Regresi Linear Berganda ... 52

3. Uji Statistik ... 52

4. Uji Asumsi Klasik ... 56

I. Alat Analisis ... 58

BAB IVANALISA PENELITIAN ... 59

A. Deskripsi Obyek Penelitian ... 59

B. Deskripsi Data Responden ... 60

C. Analisis Data ... 64

1. Uji Instrumen ... 64

2. Analisis Regresi Linear Berganda ... 66

3. Uji Statistik ... 67

4. Uji Asumsi Klasik ... 71

D. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ... 77

BAB VPENUTUP ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 82 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Statistik Perbankan Syariah (SPS) Bulan Juli 2018…………...2

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu.……….11

Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian………49

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………...61

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia………..62

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan………...62

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan………..63

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas………....64

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas………...65

Tabel 4.7 Hasil Regresi Linear Berganda………...66

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinan (R2)………..68

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F……….69

Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik t………70

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonieritas………71

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas………72

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas………..75

Tabel 4.14 Hasil Uji Durbin Watson Model Utama………76

Tabel 4.15 Hasil Uji Durbin Watson Model Kuadrat………..76

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangak Penelitian.………..37

Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas………..73

Gambar 4.2 Grafik Histogram………...74

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Tugas Pembimbing Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian

Lampiran 3 : Surat Keterangan Penelitian Lampiran 4 : Lembar Konsultasi

Lampiran 5 : Struktur Organisasi dan Produk PT. BPRS Dana Mulia Surakarta Lampiran 6 : Kuesioner

Lampiran 7 : Data Responden Lampiran 8 : Hasil Data Kuesioner Lampiran 9 : Hasil Output SPSS Lampiran 10 : Kesediaan Publikasi Lampiran 11 : Declaration

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan terjadi disegala bidang menimbulkan persaingan yang sangat ketat di dunia salah satunya di dunia perbankan. Hal ini ditandai dengan banyaknya jumlah bank yang beroperasi. Lebih spesifiknya menunjuk pada perbankan syariah. Hal ini menjadikan persaingan industri perbankan di Indonesia saat ini menjadi semakin ketat. Terjadinya persaingan tersebut telah merubah strategi pemasaran yang dilakukan masing-masing bank untuk meraih target pasar yang diinginkan dan sekaligus dapat menciptakan image yang bagus bagi perusahaan.

Indonesia menganut dual banking system yaitu penggunaan sistem keuangan syariah dan sistem keuangan konvensional secara bersamaan. Perbankan merupakan salah satu bagian dari lembaga keuangan syariah yang sudah berkembang dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya dalam sistem keuangan syariah. Bank syariah memiliki keunggulan dibandingkan dengan lembaga keuangan syariah yang lain, yaitu termasuk salah satu lembaga keuangan syariah yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sehingga menyimpan uang di Bank Syariah lebih aman dan terjamin (Wiliasih dan Shadrina, 2017).

(17)

syariah dan yang mendapat izin operasional sebagai lembaga keuangan syariah (DSN-MUI, 20023). Definisi ini menegaskan bahwa suatu LKS harus memenuhi dua unsur, yaitu unsur kesesuaian dengan syariah Islam dan unsur legalitas operasi sebagai lembaga keuangan.

Sebagai respon atas tingginya kebutuhan layanan perbankan yang berbasis syariah, pada tahun 2008 pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah yang menyatakan bahwa Bank Syariah merupakan bank yang kegiatan usahanya menghimpun dan menyalurkan dana berdasarkan prinsip-prinsip Syariah. Data statistik Perbankan Syariah yang telah dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terdapat 13 Bank Umum Syariah, 21 Unit Usaha Syariah dan 168 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang telah memiliki jaringan kantor tersebar di berbagai provinsi Indonesia (SPS, Juli 2018). Data tersebut dapat memberikan gambaran perkembangan perbankan syariah di Indonesia saat ini. Berikut ini tabel yang menunjukkan data perkembangan perbankan syariah tiga tahun terakhir sampai bulan Juli 2018.

Tabel 1.1

Data Statistik Perbankan Syariah (SPS) Bulan Juli 2018

Indikator

(18)

Saat ini, lembaga perbankan yang resmi, kredibel dan profitable menawarkan opsi yang lebih bersahabat dalam format BPRS. Meskipun namanya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, fungsi BPRS tidak sebatas pada layanan pembiayaan saja. Tapi juga mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan investasi syariah baik untuk jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.

Sama halnya dengan bank pada umumnya, BPRS juga menawarkan produk investasi dapat dijadikan opsi untuk layanan yang aman, nyaman dan menguntungkan. Di antaranya berupa produk tabungan dan deposito yang pastinya menggunakan dasar prinsip dan akad sesuai syariah. Banyaknya BPRS yang ada menyebabkan pihak manajemen harus menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen agar menjadi nasabah di perusahaan perbankan mereka. Sebab nasabah memiliki pilihan untuk menentukan mana BPRS yang dapat meberikan kepuasan yang lebih tinggi.

(19)

tersebut dapat dijadikan alasan seorang nasabah atau calon nasabah memutuskan untuk menabung di lembaga perbankan syariah.

Menurut Ristiyanti (2015:226) dalam Haris dan Irham (2012), keputusan untuk menabung di suatu lembaga perbankan merupakan suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan kata lain, orang yang mengambil keputusan harus mempunyai satu pilihan dari beberapa alternatif yang ada. Secara umum Kotler (2001:206) dalam Haris dan Irham (2012), perilaku pengambilan keputusan untuk membeli atau mempergunakan jasa tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: harga, servis yang ditawarkan, lokasi, kemampuan tenaga penjual, periklanan.

Iklan adalah bentuk komunikasi yang diatur sedemikian rupa melalui diseminasi informasi tentang kegunaan, keunggulan atau keuntungan suatu produk supaya menimbulkan keinginan untuk melakukan pembelian. Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya (Malau, 2017:85). Iklan yang dipasang oleh bank dengan tujuan untuk dilihat oleh masyarkat, memiliki peran yang sangat penting dalam keputusan nasabah untuk menabung di bank syariah.

(20)

oleh bank ke nasabahnya memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan produk bank pesaing. Produk yang berkualitas tinggi yang berhasil diciptakan oleh bank akan memberikan berbagai keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu tujuan dari pelaksanaan kualitas produk menurut Djunaedi (2016) adalah untuk mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihannya untuk menggunakan produk buatannya sehingga memudahkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Pemahaman perilaku konsumen tentang kualitas produk dapat dijadikan dasar terhadap proses keputusan pembelian konsumen.

Menurut Sarwita (2017) kualitas pelayanan dan keputusan nasabah memiliki hubungan yang sangat erat karena penilaian dari keputusan nasabah salah satunya tergantung pada kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan yang pada dasarnya mencakup harapan dan hasil yang ingin dicapai dan dirasakan. Nasabah membantu perusahaan dalam mencapai pelayanan yang diharapkan dari perusahaan.

(21)

Penelitian ini mengambil objek di PT. BPRS Dana Mulia Surakarta yang merupakan layanan perbankan syariah bagi umat Islam dan sebagai tuntunan lembaga keuangan yang terbebas dari riba dengan sistem pengoperasiannya dengan sistem bagi hasil dan menjalankan kegiatan usahanya dengan menghindar dari unsur riba. PT. BPRS Dana Mulia Surakarta ini sudah berdiri sejak tahun 2008. Dalam usaha untuk merebut perhatian nasabah dan memberikan pelayanan yang memuaskan dalam menawarkan jenis produk-produk BPRS, yaitu produk simpanan, produk pembiayaan dan payroll gaji.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh perilaku psikologis nasabah berdasarkan iklan, kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi sebagai mediasi untuk mengetahui pengaruh perilaku setiap nasabah terhadap keputusan menabung di PT. BPRS Dana Mulia Surakarta, untuk itu berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti akan menjelaskannya dalam penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Iklan, Kualitas Produk,

(22)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh iklan terhadap keputusan nasabah menabung di PT. BPRS Dana Mulia Surakarta?

2. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan nasabah menabung di PT. BPRS Dana Mulia Surakarta?

3. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah menabung di PT. BPRS Dana Mulia Surakarta?

4. Bagaimana pengaruh lokasi terhadap keputusan nasabah menabung di PT. BPRS Dana Mulia Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh iklan terhadap keputusan nasabah menabung di PT. BPRS Dana Mulia Surakarta.

2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan nasabah menabung di PT. BPRS Dana Mulia Surakarta.

3. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah menabung di PT. BPRS Dana Mulia Surakarta.

(23)

D. Manfaat Penelitian

Kegiatan penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan dan melatih berpikir secara ilmiah sehingga menambah wawasan peneliti khususnya mengenai pengaruh iklan, kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah.

2. Bagi Akademik, hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan untuk menambah pengetahuan khususnya bagi pihak-pihak yang tertarik pada masalah yang dibahas untuk diteliti lebih lanjut.

3. Bagi bank syariah, menjadi masukan yang berarti dalam rangka mempertahankan nasabah yang sudah ada dan menambah jumlah nasabah baru.

E. Sistematika Penulisan

(24)

Bab I. Pendahuluan: Dalam bab ini akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II. Landasa teori: Dalam bab ini akan menguraikan landasan teori yang meliputi telaah pustaka, kerangka teori, kerangka penelitian dan hipotesis.

Bab III. Metode penelitian: Dalam bab ini akan menguraikan metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, yang meliputi jenis penelitian, lokasi dan waktu, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian dan alat analisis.

Bab IV. Analisis data: Dalam bab ini penulis akan membahas tentang diskripsi obyek penelitian dan analisis data yang merupakan inti dari penelitian dan pembahasan.

(25)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan analisis pengaruh iklan, kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah dalam hal ini adalah nasabah bank syariah PT. BPRS Dana Mulia Surakarta, telah diteliti pada berbagai penelitian terdahulu dapat dilihat penelitian terdahulu pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1

Tabel Penelitian Terdahulu

Iklan (X1) terhadap Keputusan Nasabah Menabung (Y)

(26)

b. Variabel

3 Steven Edbert, Altje Tumbel, dan Willem

(27)

Kualitas Produk (X2) terhadap Keputusan Nasabah Menabung (Y) 8 Steven Edbert, Altje

(28)

religiusitas (X2) Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Keputusan Nasabah Menabung (Y) 11 Helmi Haris dan Nur 12 Rizqa Ramadhaning

Tyas dan Ari

(29)

keputusan menabung (Y) 14 Muhammad Fajar

(30)

17 H. Ade Sarwita 18 Selly Putri Bintari,

Satrijo Budiwibowo, Lokasi (X4) terhadap Keputusan Nasabah Menabung (Y)

(31)

keputusan memilih (Y) 21 Muhammad Fajar

Fahrudin dan Emma 23 Furi Indriyani (2017) a. Variabel produk

(X1)

(32)

Dari beberapa penelitian di atas, yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya adalah penggunaan keempat variabel yaitu iklan, kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan menabung di bank syariah. Perbedaan selanjutnya adalah objek yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu PT. BPRS Dana Mulia Surakarta yang tidak ada dalam penelitian sebelumnya.

B. Kerangka Teori

(33)

1. Iklan

1) Pengertian Iklan

Menurut Kasmir (2014:246-247) iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, menarik, dan memengaruhi calon nasabahnya. Sedangkan, menurut Kotler dan Keller (2009:202) periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan bisa menjadi cara yang efektif dari segi biaya untuk mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi merek atau mendidik orang. Bahkan dalam lingkungan media yang penuh tantangan saat ini, iklan yang baik akan menghasilkan hasil yang memuaskan.

(34)

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkaunya yang luas. Iklan juga menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat luas (Morissan, 2010:18). Selain itu, menurut Hapsari (2010:36) iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk barang/jasa yang disampaikan lewat suatu media, baik cetak maupun elektronik yang ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.

Dengan demikian, iklan merupakan suatu bentuk promosi yang digunakan untuk menginformasikan suatu barang atau jasa melalui media tertentu yang ditujukan untuk menarik daya beli masyarakat akan barang atau jasa tersebut.

2) Jenis-jenis Iklan

Menurut Morissan (2010:20-21) jenis iklan adalah sebagai berikut:

a. Iklan Nasional

(35)

memperkuat citra produk bersangkutan sehingga konsumen akan cenderung membeli produk yang diiklankan itu.

b. Iklan Lokal

Iklan lokal bertujuan untuk mendorong konsumen untuk berbelanja pada toko-toko tertentu atau menggunakan jasa lokal atau mengunjungi suatu tempat atau institusi tertentu. Iklan lokal cenderung untuk menekankan pada insentif tertentu, misalnya harga yang lebih murah, waktu operasi yang lebih lama, pelayanan khusus, suasana berbeda, gengsi, atau aneka jenis barang yang ditawarkan.

c. Iklan Primer dan Selektif

(36)

bertujuan untuk mendorong permintaan secara selektif terhadap suatu merek barang atau jasa tertentu. Iklan selektif lebih menekankan pada alasan untuk membeli suatu merek produk tertentu.

3) Tujuan Iklan

Menurut Kotler dan Keller (2009:203) tujuan iklan harus mengalir dari keputusan sebelumnya tentang pasar sasaran, positioning merek, dan program pemasaran. Tujuan iklan/sasaran iklan (advertising goal) adalah tugas komunikasi khusus dan tingkat pencapaian yang harus dicapai dengan pemirsa tertentu dalam jangka waktu tertentu. Tujuan iklan dapat diklasifikasikan menurut apakah tujuannya, baik untuk menginformasikan, meyakinkan, mengingatkan, atau memperkuat. Tujuan iklan tersebut, adalah sebagai berikut:

a. Iklan informatif bertujuan menciptakan kesadaran merek dan pengetahuan tentang produk atau fitur baru produk yang ada. b. Iklan persuasif bertujuan menciptakan kesukaan, preferensi,

keyakinan, dan pembelian produk atau jasa. Beberapa iklan persuasif menggunakan iklan komparatif, yang membuat perbandingan eksplisit tentang atribut dua merek atau lebih. c. Iklan pengingat bertujuan menstimulkan pembelian berulang

(37)

d. Iklan penguat bertujuan meyakinkan pembeli saat ini bahwa mereka melakukan pilihan tepat.

Sedangkan menurut Kasmir (2014:247) tujuan penggunaan dan pemeliharaan media memiliki tujuan yang berbeda. Terdapat paling tidak empat macam tujuan penggunaan iklan sebagai media promosi, yaitu sebagai berikut:

a. Untuk pemberitahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan jasa bank yang dimiliki oleh suatu bank.

b. Untuk mengingatkan kembali kepada nasabah tentang keberadaan atau keunggulan jasa bank yang ditawarkan. c. Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru

dengan harapan akan memperoleh daya tarik dari para calon nasabah.

d. Memengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank kita. 4) Indikator Iklan

Berikut adalah definisi dari indikator-indikator periklanan menurut Kotler (2009):

(38)

dilaksanakan periklanan dalam pelaksanaan program pemasaran keseluruhan.

b. Message (pesan yang disampaikan), idealnya suatu pesan harus mendapat perhatian, menarik, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan

c. Media (media yang digunakan), pada dasarnya pemilihan media adalah mencari cara dengan biaya yang paling efektif untuk menyampaikan sejumlah pemberitahuan yang dikehendaki kepada pasar sasaran. Pengaruh pemberitahuan iklan terhadap kesadaran khalayak sasaran tergantung kepada jangkauan, frekuensi dan dampak iklan.

2. Kualitas Produk

(39)

Menurut Kasmir (2014:218) produk yang diinginkan pelanggan, baik berwujud maupun yang tidak berwujud adalah produk yang berkualitas tinggi. Artinya, produk yang ditawarkan oleh bank ke nasabahnya memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan produk bank pesaing. Produk yang berkualitas tinggi ini disebut juga produk plus.

Produk yang berkualitas tinggi yang berhasil diciptakan oleh bank akan memberikan berbagai keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun keuntungan produk plus antara lain: a. Dapat meningkatkan penjualan, mengingat nasabah akan tertarik

untuk membeli dan mempertahankan produk yang memiliki nilai lebih dengan terus melakukan transaksi.

b. Menimbulkan rasa bangga bagi nasabah yang memiliki produk plusnya di tengah-tengah masyarakat.

c. Menimbulkan rasa kepercayaan yang tinggi, sehingga dapat mempertahankan nasabah lama dan menggaet nasabah baru. d. Menimbulkan kepuasan tersendiri bagi nasabah yang

bersangkutan.

(40)

a. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti.

b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.

c. Kehandalan (realibility), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat terus digunakan.

f. Serviceability, yaitu pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan hingga purna jual.

g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

(41)

Menurut Djunaedi (2016) salah satu tujuan dari pelaksanaan kualitas produk adalah untuk mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihannya untuk menggunakan produk buatannya sehingga memudahkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Pemahaman perilaku konsumen tentang kualitas produk dapat dijadikan dasar terhadap proses keputusan pembelian konsumen. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kualitas produk merupakan kemampuan dari suatu produk untuk mempengaruhi keputusan seorang konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut.

3. Kualitas Pelayanan

Menurut Kotler (2002:83) dalam Tyas dan Setiawan (2012) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri.

(42)

kualitas pelayanan merupakan tingkatan kondisi baik buruknya sajian yang diberikan oleh perusahaan jasa dalam rangka memuaskan konsumen dengan cara memberikan atau menyampaikan jasa yang melebihi harapan konsumen. Dengan demikian, kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang dimiliki seorang produsen untuk memenuhi keinginan konsumen untuk tercapainya kepuasan konsumen.

Menurut Kasmir (2014:257-259) ciri-ciri pelayanan yang baik adalah sebagai berikut:

a. Tersedia sarana dan prasarana yang baik. b. Tersedia personel yang baik.

c. Bertanggung jawab kepada setiap nasabah sejak awal hingga selesai.

d. Mampu melayanai secara cepat dan tepat. e. Mampu berkomunikasi.

f. Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi. g. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik. h. Berusaha memahami kebutuhan nasabah.

i. Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah.

(43)

a. Mengukur besarnya harapan pelanggan atas pelayanan. b. Menentukan di mana titik berat kualitas informasi. c. Mengetahui saran pelanggan.

d. Menghubungkan kinerja pelayanan dan output yang dihasilkan oleh perusahaan.

e. Menjangkau seluruh pegawai.

Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang dijadikan riset pemasaran adalah model SERVQUAL (service quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithhaml, dan Berry yang memaknai lima dimensi kualitas pelayanan (Tangibles, assurance, reliability, empathy, responsiveness). Menurut Othman dan Owen dalam Mukholifah (2015) menambahkan unsur compliance pada dimensi mutu pelayanan yang diteliti sebelumnya oleh Parasuraman, yaitu (Kepatuhan, yang berarti kemampuan untuk memenuhi dengan hukum Islam dan beroperasi di bawah prinsip-prinsip perbankan Islam dan ekonomi). Adapun dimensi CARTER tersebut adalah:

a. Compliance (kepatuhan), adalah kepatuhan terhadap aturan atau hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

(44)

kemampuan dalam menanamkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.

c. Reability (daya tanggap) adalah suatu kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya. d. Tangibles (kemampuan fisik) adalah suatu bentuk penampilan

yang bersifat fisik, penampilan personal, media komunikasi dan hal-hal yang bersifat fisik.

e. Empathy (perhatian) adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan perhatian yang bersifat individual atau pribadi kepada para konsumennya.

f. Responsiveness (daya tanggap) adalah suatu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan secara tanggap dan cepat.

4. Lokasi

Menurut Tjiptono (2002:92) lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.

(45)

calon nasabah tertarik untuk membuat keputusan menabung dalam sebuah bank syariah.

Menurut Kasmir (2014:238-239) penentuan lokasi bagi industri perbankan lebih ditekankan kepada lokasi cabang. Penentuan lokasi kantor cabang bank dilakukan untuk cabang utama, cabang pembantu atau kantor kas. Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan bank.

Lokasi menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2009:42) berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau usahanya. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi antara lain:

a. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan). Apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat yang dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.

(46)

c. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung. Berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, atau surat. Dalam hal ini lokasi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua belah pihak terlaksana dengan baik.

Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk berhubungan dengan baik (Kasmir, 2014:239).

Menurut Kasmir (2014:240-241) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank adalah sebagai berikut:

a. dekat dengan kawasan industri atau pabrik, b. dekat dengan lokasi perkantoran,

c. dekat dengan lokasi pasar,

d. dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat,

e. mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi. Menurut Tjiptono (1996:42-43) pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut:

(47)

b. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

c. Lalu lintas (traffic), misalnya banyak orang lalu lalang dan kemacetan lalu lintas.

d. Tempat parkir yang luas dan aman.

e. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian hari.

f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.

g. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. h. Peraturan.

5. Keputusan Nasabah

Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:226) keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan kata lain, orang yang mengambil keputusan harus mempunyai satu pilihan dari beberapa alternatif yang ada. Proses pengambilan keputusan pada setiap orang pada dasarnya sama, hanya saja tidak semua proses tersebut dilaksanakan oleh para konsumen.

Menurut Morgan dan Cerullo (1984) dalam Salusu (1996:51) mendefinisikan keputusan sebagai “sebuah kesimpulan yang dicapai

sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan”. Dalam

(48)

beberapa kemungkinan atau alternatif, sesudah itu dipilih satu diantaranya. Dapat disimpulkan bahwa keputusan merupakan pilihan yang diambil setelah mempertimbangkan dari beberapa pilihan yang ada.

Setiap keputusan mempunyai kadar kehebatan yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak mempunyai makna berarti, sebaliknya ada yang mempunyai makna global yang luar biasa. Ada keputusan yang sangat sederhana, ada yang sangat kompleks. Menurut Brinckloe (1977) dalam Salusu (1996:53-55) menawarkan bahwa sebenarnya ada empat tingkat keputusan, yaitu:

a. Keputusan otomatis (automatic decisions).

b. Keputusan berdasarkan informasi yang diharapkan (expected information decision).

c. Keputusan berdasar berbagai pertimbangan (factor weighting decision).

d. Keputusan berdasar ketidakpastian ganda (dual-uncertainty decision).

Menurut Prastijo dan Ihalauw (2005:228-230) ada empat sudut pandang dalam menganalisis pengambilan keputusan konsumen, yaitu:

(49)

produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang ditentukan.

b. Sudut pandang pasif, sudut pandang ini berlawanan dengan sudut pandang ekonomis. Pandangan ini mengatakan bahwa konsumen pada dasarnya pasrah pada kepentingannya sendiri dan menerima secara pasif usaha-usaha promosi dari para pemasar. Kelemahan pandangan ini adalah bahwa pandangan ini tidak mempertimbangkan kenyataan bahwa konsumen memainkan peranan penting dalam setiap pembelian yang mereka lakukan. c. Sudut pandang kognitif, menurut pandangan ini, konsumen

merupakan pengolah informasi yang senantiasa mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolahan informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, selanjutnya terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk.

d. Sudut pandang emosional, pandangan ini menekankan emosi sebagai pendorong utama sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme merupakan salah satu bukti bahwa seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Menurut Kotler dan Keller (2009:184), indikator keputusan konsumen meliputi 5 tahap, yaitu:

a. Pengenalan masalah

(50)

aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan tersebut dapat dipicu oleh rangsangan internal seperti lapar haus yang bila mencapai titik tertentu akan menjadi sebuah dorongan dan rangsangan eksternal.

b. Pencarian informasi

Setelah tergerak oleh simulasi, konsumen berusaha mencari informasi lebih banyak tentang hal yang dikenalinya sebagai kebutuhannnya. Konsumen memperoleh informasi dari sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, dan kenalan), komersil (iklan, tenaga penjual, perantara, dan kemasan), publik (media masa dan organisasi pembuat peringkat), dan eksperimental (penanganan pemerikasaan dan penggunaan produk).

c. Evaluasi altermatif

Merupakan tahapan dimana konsumen memperoleh informasi tentang suatu objek dan membuat penilaian akhir. Pada tahap ini konsumen menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih berdasarkan besarnya kesesuaian antara manfaat yang diinginkan dengan yang bisa diberikan oleh pilihan produk yang tersedia. d. Keputusan pembelian

(51)

e. Perilaku pascapembelian

Merupakan tahapan dimana konsumen akan mengalami dua kemungkinan yaitu kepuasan dan ketidakpuasan terhadap pilihan yang diambilnya.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan landasan teori dalam penelitian terdahulu, maka dapat disusun kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti gambar dibawah ini:

H 1 H2 H3 H4

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Sumber: Konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2016:134) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Iklan (X1)

Kualitas Produk (X2)

Keputusan Nasabah Menabung (Y) Kualitas Pelayanan (X3)

(52)

Berdasarkan penelitian terdahulu, landasan teori, dan kerangka penelitian di atas menunjukkan bahwa iklan, kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi memiliki pengaruh terhadap keputusan nasabah menabung yang lebih signifikan dibandingkan dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan nasabah menabung, dengan demikian penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Pengaruh Iklan terhadap Keputusan Nasabah Menabung

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkaunya yang luas. Iklan juga menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat luas (Morissan, 2010:18). Menurut Kotler (2009) indikator dari periklanan adalah mission (tujuan), message (pesan yang disampaikan), dan media (media yang digunakan)

Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Haris dan Irham (2012) menunjukkan hasil bahwa variabel periklanan memiliki pengaruh terhadap menabung nasabah, kemudian pada penelitian Maisya (2013) menunjukkan hasil bahwa periklanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menabung.

(53)

H1: Iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah.

2. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Nasabah

Menabung

Kualitas produk merupakan kemampuan produk untuk menampilkan fungsinya, hal ini termasuk waktu kegunaan dari produk, keandalan, kemudahan dalam penggunaan dan perbaikan, dan nilai-nilai yang lainnnya (Djunaedi, 2016). Adapun dimensi kualitas produk yang dijadikan menjadi indikator dalam penelitian ini dibatasi adalah: performance (kinerja), features (tampilan), reliability (kehandalan) dan conformance (kesesuaian) (Tjiptono, 1996:68-69).

Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Asraf (2014) menunjukkan hasil bahwa variabel kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan, kemudian pada penelitian Djunedi (2016) menunjukkan hasil bahwa kualitas produk mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap keputusan menabung.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disajikan hipotesis sebagai berikut:

(54)

3. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah

Menabung

Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan (Lovelock, 1998 dalam Tjiptono, 1996:59). Menurut Othman dan Owen dalam Mukholifah (2015) dimensi kualitas pelayanan yang menjadi indikator dalam penelitian ini adalah compliance, assurance, reliability, tangibles, emphaty dan renponsiveness.

Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Tyas dan Setiawan (2012) menunjukkan hasil bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan nasabah untuk menabung, kemudian pada penelitian Sarwita (2017) menunjukkan hasil bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah untuk menabung.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disajikan hipotesis sebagai berikut:

H3: Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah.

4. Pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Nasabah Menabung

(55)

indikator lokasi menurut Tjiptono (1996:42-43) dalam penelitian ini adalah akses, visibilitas, lalu lintas, tempat parkir yang luas dan aman dan lingkungan.

Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Tyas dan Setiawan (2012) menunjukkan hasil bahwa variabel lokasi memiliki pengaruh signifikansi positif terhadap keputusan nasabah menabung, kemudian pada penelitian Shobirin dkk (2016) menunjukkan hasil bahwa lokasi mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disajikan hipotesis sebagai berikut:

(56)

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Alasan menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh gambaran umum yang lebih objektif dan terukur. Menurut Sugiyono (2016:35-36), metode kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Metode kuantitatif yang digunakan untuk medapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau kuesioner) yang tidak mendalam, dan hasil penelitian cenderung untuk digeneralisasikan (Sugiyono, 2016:81).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

(57)

Surakarta yang beralamatkan Jl. KH. Agus Salim No. 10 Surakarta Telp. (0271) 727070, 719521, Fax. (0271) 731147, E-mail:

bprsdanamulia@yahoo.com, dengan objek nasabah PT. BPRS Dana

Mulia Surakarta. b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September 2018.

C. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2016:148) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah nasabah yang menabung di PT. BPRS Dana Mulia Surakarta sebanyak 12.000 nasabah.

b. Sampel

(58)

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 100 responden.

Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan rumus Slovin (Yusuf, 2014:170) sebagai berikut:

Keterangan: s = sampel N = populasi

e = derajat ketelitian atau nilai kritis yang diinginkan Sehingga dapat ditentukan sampel sebagai berikut: N: 12.000

e: 10%

= 99,17355372 = 100 (dibulatkan)

(59)

D. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian hanya menggunakan data primer. Menurut Sugiyono (2016:376), “sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan memberikan kuesioner (angket) yang meliputi kuesioner tentang analisis pengaruh iklan, kualitas produk, kualitas pelayanan dan lokasi terhadap keputusan nasabah menabung, nasabah yang bertindak sebagai sampel. Menurut Sugiyono (2016:230), “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

E. Skala Pengukuran

(60)

1 – 2 : Sangat Tidak Setuju 3 – 4 : Tidak Setuju

5 – 6 : Ragu-ragu 7 – 8 : Setuju

9 – 10 : Sangat Setuju

F. Definisi Konsep dan Operasional

1. Variabel Bebas (independent variables)

Menurut Yusuf (2014:109) variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi, menjelaskan, atau menerangkan variabel lain. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel bebas iklan, kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi.

Adapun definisi konsep dan operasional dari variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Iklan (X1)

(61)

nasabah untuk menabung. Untuk mengukur faktor iklan menggunakan indikator yang dikemukakan Kotler (2009) yaitu mission (tujuan), message (pesan yang disampaikan), dan media (media yang digunakan).

b. Kualitas Produk (X2)

Kualitas produk merupakan kemampuan produk untuk menampilkan fungsinya, hal ini termasuk waktu kegunaan dari produk, keandalan, kemudahan dalam penggunaan dan perbaikan, dan nilai-nilai yang lainnya (Djunaedi, 2016). Berdasarkan definisi konsep kualitas produk tersebut, maka peneliti akan mengidentifikasi pengaruh kualitas produk terhadap keputusan nasabah menabung di BPRS Dana Mulia Surakarta. Untuk mengukur faktor kualitas produk menggunakan dimensi kualitas produk yang dijadikan menjadi indikator dalam penelitian ini dibatasi adalah: performance (kinerja), features (tampilan), reliability (kehandalan) dan conformance (kesesuaian) (Tjiptono 1996:68-69).

c. Kualitas Pelayanan (X3)

(62)

diberikan oleh BPRS Dana Mulia Surakarta terhadap keputusan nasabah untuk menabung. Untuk mengukur faktor kualitas pelayanan menggunakan dimensi kualitas pelayanan yang dijadikan menjadi indikator dalam penelitian ini yaitu compliance, assurance, reliability, tangibles, empathy, dan responsiveness (Othman dan Owen dalam Mukholifah, 2015). d. Lokasi (X4)

Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonomisnya (Tjiptono, 2002:92). Berdasarkan definisi konsep lokasi tersebut, maka peneliti akan mengidentifikasi pengaruh lokasi BPRS Dana Mulia Surakarta terhadap keputusan nasabah untuk menabung. Untuk mengukur faktor lokasi menggunakan indikator yang dikemukakan oleh Tjiptono (1996:42-43) yaitu akses, visibilitas, lalu lintas, tempat parkir yang luas dan aman dan lingkungan.

2. Variabel Terikat (dependent variables)

Menurut Yusuf (2014:109) variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau diterangkan oleh variabel lain tetapi tidak dapat mempengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah keputusan nasabah.

(63)

harus mempunyai satu pilihan dari beberapa alternatif yang ada. Proses pengambilan keputusan pada setiap orang pada dasarnya sama, hanya saja tidak semua proses tersebut dilaksanakan oleh para konsumen (Prasetijo dan Ihalauw, 2005:226). Berdasarkan definisi konsep yang dikemukakan oleh Prasetijo dan Ihalauw di atas maka peneliti akan mengidentifikasi sejauh mana pengambilan keputusan nasabah untuk menabung di BPRS Dana Mulia Surakarta. Untuk mengukur faktor keputusan nasabah mengunakan indikator yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009:184) yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji hipotesis. Berikut adalah instrumen penelitian dalam penelitian ini.

Tabel 3.1

Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel Teori Indikator Pengukuran

Iklan (X1) Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan

1. Mission (tujuan) 2. Message (pesan

yang

disampaikan) 3. Media (media

(64)

karena daya jangkaunya yang luas. Iklan juga menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang kegunaan dari produk, keandalan, kemudahan dalam penggunaan dan perbaikan, dan nilai-nilai yang lainnya.

Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang

(65)

Lokasi (X4)

Lokasi adalah tempat perusahaan melakukan

kegiatan untuk

menghasikan barang atau jasa yang mementingkan segi ekonomisnya.

Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan kata lain, orang mengambil keputusan harus mempunyai satu pilihan dari beberapa alternatif yang ada. Proses (Prasetijo dan Ihalauw, 2005:226)

(66)

H. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Kualitas Data

Pengujian kualitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2018:51). Item kuesioner dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation berbintang dua dengan tingkat signifikan pada level 1% dan berbintang satu pada tingkat signifikan pada level 5%.

b. Uji Reliabilitas

(67)

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Priyatno (2010:51) analisis regresi linear adalah analisis untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan menggunakan persamaan linear. Jika menggunakan satu variabel independen maka disebut analisis regresi linear sederhana sedangkan jika menggunakan lebih dari satu variabel independen maka disebut analisis regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untuk meramalkan atau memprediksi suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari variabel independen.

Adapun persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+ε

Dimana:

Y : Estimasi variabel dependen β0 : Konstanta dari persamaan regresi

β1,2,3,4 : Koefisien dari variabel independen X1,2,3,4

X1,2,3,4 : Variabel independen X1,2,3,4 ε : Residual atau prediction error

3. Uji Statistik

(68)

a. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2018:97) koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisiensi determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisiensi determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.

(69)

naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.

Dalam kenyataan nilai Adjusted R2 dapat bernilai negative, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2018:97-98) jika dalam uji empiris didapat nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai Adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2 = 1, maka Adjusted R2 = R2 = 1 sedangkan jika nilai R2 = 0, maka Adjusted R2 = (1 – k)/(n – k), jika k > 1, maka Adjusted R2 akan bernilai negatif.

b. Uji Signifikansi Keseluruhan dari Regresi Sample (Uji Statistik F) Menurut Ghozali (2018:98) tidak seperti uji statistik t (Uji t) yang menguji signifikansi koefisien parsial regresi secara individu dengan uji hipotesis terpisah bahwa setiap koefisien regresi sama dengan nol. Uji statistik F (Uji F) menguji joint hipotesis bahwa b1, b2 dan b3 secara bersama-sama sama dengan nol, atau:

H0 : b1 = b2 = ……… = bk = 0 HA : b1 ≠ b2 ≠ ……… ≠ bk ≠ 0

Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikansi secara keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun estimasi.

(70)

a) Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima HA.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Menurut Ghozali (2018:98-99) uji statistik t (Uji t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau:

Ho : bi = 0

Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:

HA : bi ≠ 0

Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

(71)

a) Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5 %, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolute). Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

b) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual memengaruhi variabel dependen.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel dependen independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2018:107).

(72)

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar) (Ghozali, 2018:137).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji statistik t (Uji t) dan uji statistik F (Uji F) mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendekati apakah residual berkontribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2018:161). d. Uji Linearitas

(73)

digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik. Ada beberapa uji yang dapat dilakukan, yaitu Uji Durbin Watson, Ramsey Test dan Uji Lagrange Multiplier (Ghozali, 2018:167).

I. AlatAnalisis

(74)

59

BAB IV

ANALISA PENELITIAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Dana Mulia Surakarta

(75)

pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Eks Karesidenan Surakarta.

2. Motto, Visi dan Misi PT. BPRS Dana Mulia Surakarta

MOTTO

“Ikhlas, Shiddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah, Tawakkal Illallah dan Menjadi Rahmatan Lil Alamin” pendirian PT. BPR Syariah Dana

Mulia bertujuan untuk memberikan layanan perbankan syariah bagi masyarakat, khususnya dari golongan pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Eks Karesidenan Surakarta.

VISI

“PT. BPR Syariah Dana Mulia mempunyai visi untuk membangun

perbankan yang amanah, berkembang, dan barokah berdasarkan prinsip syariah dengan mengharap ridho Allah Subhanahu Wata’ala.”

MISI

“Kami akan mengemban amanah masyarakat yang menitipkan dana

pada PT. BPR Syariah Dana Mulia dan membantu masyarakat yang membutuhkan dana dengan menggunakan prinsip syariah.”

B. DeskripsiData Responden

(76)

hasil pengelompokan responden berdasarkan masing-masing karakteristik yang dimiliki.

1. Jenis Kelamin

Responden yang dikelompokkan dalam jenis kelamin meliputi dua kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin dapat di lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 51 51.0 51.0 51.0

Perempuan 49 49.0 49.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang paling mendominasi dalam penelitian ini adalah responden laki-laki yaitu sebanyak 51 responden atau 51%.

2. Usia

(77)

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Usia

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa berdasarkan usia responden, dalam penelitian ini responden dengan usia 20-30 tahun paling mendominasi yaitu sebanyak 52 responden atau 52%.

3. Pendidikan

Pengelompokan responden selanjutnya berdasarkan pendidikan yaitu SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat, Diploma dan Sarjana. Proporsi responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat berdasarkan tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

(78)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa berdasarkan pendidikan responden, dalam penelitian ini responden dengan pendidikan Sarjana dan SMA/sederajat sama-sama mendominasi yaitu sebanyak 39 responden atau 39%.

4. Pekerjaan

Pengelompokan responden selanjutnya berdasarkan pekerjaan yaitu Pelajar/Mahasiswa, Wirausaha, Swasta, PNS dan lainnya. Proporsi responden berdasarkan pekerjaan dapat di lihat berdasarkan tabel dibawah ini:

Tabel 4.4

Reponden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Frequ

ency

Perce

nt

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Lainnya ….. 6 6.0 6.0 6.0

Pelajar/Mahasiswa 26 26.0 26.0 32.0

PNS 21 21.0 21.0 53.0

Swasta 25 25.0 25.0 78.0

Wirausaha 22 22.0 22.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

(79)

C. Analisis Data

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Iklan (X1) 0,612 Reliabel

Kualitas Produk (X2) 0,805 Reliabel Kualitas Pelayanan (X3) 0,780 Reliabel

Lokasi (X4) 0,789 Reliabel

Keputusan Nasabah (Y) 0,782 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa semua variabel adalah handal atau reliabel, hal ini terlihat dari nilai koefisien alpha (Cronbach’s Alpha) yang memiliki nilai lebih dari 0,06. Nilai koefisien alpha (Cronbach’s Alpha) dari variabel iklan, kualitas produk, kualitas pelayanan, lokasi dan keputusan nasabah mendekati angka 1 yang artinya bahwa mempunyai ketepatan atau kehandalan yang tinggi untuk dijadikan variabel dalam suatu penelitian.

b. Uji Validitas

(80)

Tabel 4.6

Pernyataan 2 0,462** Valid Pernyataan 3 0,632** Valid Kualitas Produk Pernyataan 1 0,770** Valid Pernyataan 2 0,753** Valid Pernyataan 3 0,756** Valid Pernyataan 4 0,793** Valid Kualitas

Pelayanan

Pernyataan 1 0,706** Valid Pernyataan 2 0,791** Valid Pernyataan 3 0,706** Valid Pernyataan 4 0,628** Valid Pernyataan 5 0,709** Valid Lokasi Pernyataan 1 0,713** Valid Pernyataan 2 0,725** Valid Pernyataan 3 0,744** Valid Pernyataan 4 0,743** Valid Pernyataan 5 0,752** Valid Keputusan

Nasabah

Pernyataan 1 0,804** Valid Pernyataan 2 0,618** Valid Pernyataan 3 0,728** Valid Pernyataan 4 0,650** Valid Pernyataan 5 0,772** Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2018

(81)

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk meramalkan atau memprediksi suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari variabel independen.

Tabel 4.7

Hasil Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN NASABAH

Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,851 + 0,054X1 + 0,230X2 + 0,283X3 + 0,489 X4 + ε Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:

a. Konstan sebesar 0,851 menyatakan bahwa jika iklan (X1), kualitas produk (X2), kualitas pelayanan (X3) dan lokasi (X4) konstan atau sama dengan 0, maka besarnya keputusan nasabah akan naik sebesar 0,851.

(82)

keputusan nasabah sebesar + 0,054 dengan anggapan kualitas produk (X2), kualitas pelayanan (X3) dan lokasi (X4) tetap.

c. Koefisien regresi kualitas produk (X2) sebesar + 0,230 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point kualitas produk (X2) akan di ikuti perubahan keputusan nasabah sebesar + 0,230 dengan anggapan iklan (X1), kualitas pelayanan (X3) dan lokasi (X4) tetap.

d. Koefisien regresi kualitas pelayanan (X3) sebesar + 0,283 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point kualitas pelayanan (X3) akan di ikuti perubahan keputusan nasabah sebesar + 0,283 dengan anggapan iklan (X1), kualitas produk (X2) dan lokas (X4) tetap.

e. Koefisien regresi lokasi (X4) sebesar + 0,489 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point lokasi (X4) akan di ikuti perubahan keputusan nasabah sebesar + 0,489 dengan anggapan iklan (X1), kualitas produk (X2) dan kualitas pelayanan (X3) tetap.

3. Uji Statistik

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

(83)

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .820a .672 .658 2.848

a. Predictors: (Constant), LOKASI, IKLAN, KUALITAS PRODUK,

KUALITAS PELAYANAN

Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Tabel di atas menunjukkan koefisien korelasi (R) sebesar 0,820 ini berarti ada hubungan antara variabel dependen (keputusan nasabah) dengan variabel independen (iklan, kualitas produk, kualitas pelayanan dan lokasi) sebesar 0,820. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,658 ini berarti kontribusi variabel independen (iklan, kualitas produk, kualitas pelayanan dan lokasi) mempengaruhi variabel dependen (keputusan nasabah) sebesar 65,8%, sedangkan sisanya sebesar 34,2% dipengaruhi variabel lain di luar model.

b. Uji Statistik F (Uji F)

Gambar

Tabel Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Tabel 3.1
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa SMA Negeri 1 Tanjung Raja pada mata pelajaran PPKn kelas XI tergolong baik,

Analisis yang dilakukan penulis dalam menyelesaikan Laporan Akhir ini adalah berupa analisis pengendalian intern atas sistem penerimaan kas dari pembayaran premi asuransi yang

Pada Konselor Adiksi Tahap penerimaan diri Tahap penemuan makna hidup Tahap realisasi makna Penghayatan hidup bermakna Keterangan: : Akibat : Tahapan Tahap

Nilai-nilai budaya yang terdapat di dalam nyanyian Lusi adalah nilai agama, nilai sejarah, nilai kesabaran, nilai hubungan manusia dengan Tuhan, nilai kerja keras, dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek product dalam strategi bauran pemasaran yang diperoleh dari konsumen menyatakan mayoritas kategori baik sebesar 54

WIRA KARYA (0410) 21468 MINASATE’NE.. PENGUMUMAN

HTTP adalah protokol yang digunakan untuk memperuntukkan informasi diinternet, komputer kita menerima file0file HTML dari sebuah server diinternet dengan

Agenda internasional lainnya adalah isu Pemanasan Global (Global Warming). Kondisi ini memberikan dampak bagi kawasan-kawasan yang berada di pesisir pantai, yaitu