• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI PUASA RAMADHAN MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I MTs SUDIRMAN TRUKO TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI PUASA RAMADHAN MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I MTs SUDIRMAN TRUKO TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH

MATERI PUASA RAMADHAN

MELALUI METODE

SNOWBALL THROWING

PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I

MTs SUDIRMAN TRUKO

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

RENI TRI RAHAYU

NIM : 11414017

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(2)
(3)
(4)
(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Reni Tri Rahayu NIM : 114-14-017

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

(6)

vi MOTTO

اًقُلُخ ْمُهُ نَسْحَاأًناَمْيِإ َنْيِنِم ْؤُمْلا ُلَمْكَاَو

“Dan orang mukmin yang

paling sempurna imanya adalah mereka

yang paling baik a

khlaknya “

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Syukur nikmat atas apa yang Allah selalu berikan sehingga apa yang terasa sulit menjadi ringan semua karena pertolongan Allah. Dengan segenap hati skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Ayahanda ”Sudiran” dan ibunda tercinta “Sri Hartatik” adalah pahlawanku sejak aku kecil hingga seperti sekarang, yang telah senantiasa dengan sabar dan ikhlas untuk selalu membantu dan mendoakan segala apapun yang menjadi cita-citaku.

2. Ayahanda Mertua “Nuh Rofi” dan ibu ‘Rohmi” tercinta, yang tak henti -hentinya mendoakan dan selalu memberikan dorongan motivasi baik dan semangat untuk tetap berkarya.

3. Suami tercinta “Achmad Solikin” Engkau bak matahariku yang setiap hari menerangi, membimbing serta memotivasiku untuk terus maju, berkarya demi anak bangsa.

4. Anakku tersayang “Hafizha Ahmadullah” , belahan jiwa dan raga yang kami

dambakan menjadi putera bangsa yang bermanfaat bagi semua.

5. Untuk semua keluargaku yang selalu membantu mendoakan atas urusanku sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi dengan iringan doa dari keluarga. 6. Seluruh sahabatku seperjuangan yang selalu memberi motvasi untuk terus

berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Syukur atas nikmat yang Allah berikan petunjuk dan pertolonganNya untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi Penelitian Tindakan Kelas ini selesai sesuai yang direncanakan dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Puasa Ramadhan melalui Metode Snowball Throwing pada Siswa Kelas VIII Semester 1 MTs Sudirman Truko Tahun Pelajaran 2018/2019”.

Salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga;

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga;

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua prodi PAI IAIN Salatiga;

4. Bapak Imam Mas Arum,M.Pd. selaku pembimbing dengan ikhlas mengarahkan dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan;

(9)

ix

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.

Salatiga, Semtember 2018

(10)

x ABSTRAK

Trirahayu, Reni. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Puasa Ramadhan melalui Metode Snowball Throwing pada Siswa Kelas VIII Semester 1 MTs Sudirman Truko Tahun Pelajaran 2018/2019.Skripsi. Prodi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum,M.Pd.

Kata Kunci: fiqih, metode snowball throwing, puasa ramadhan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar fiqih siswa kelas VIII di MTs Sudirman Truko Tahun Pelajaran 2018/2019. Sebagaimana latar belakang dari penelitian ini adalah masih kurangnya metode pembelajaran yang dipakai guru sehingga kurang menarik perhatian siswa.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tiga siklus yang dalam siklus mencakup beberapa kegiatan yaitu Rencana Tindakan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A MTs Sudirman Truko yang berjumlah tiga puluh dua siswa.

(11)

xi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

D. Hypotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ... 3

E. Manfaat Penelitian... 4

F. Definisi Operasional ... 5

G. Metode Penelitian ... 8

H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 13

BAB II KAJIAN TEORI ... 15

A. Hasil Belajar ... 15

1. Pengertian Hasil belajar ... 15

(12)

xii

2. Ketentuan awal dan akhir Puasa Ramadhan ... 22

3. Amalan-amalan sunnah pada waktu Puasa Ramadhan ... 23

4. Hikmah Puasa Ramadhan ... 25

5. Hal-hal yang dilarang bagi orang yang berpuasa Ramadhan 26 D. Metode Snowball Throwing ... 27

1. Pengertian Metode Snowball Throwing ... 27

2. Langkah-langkah Metode Snowball Throwing ... 28

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Snowball Throwing ... 29

E. Kajian Pustaka ... 31

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 34

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Sudirman Truko ... 34

1. Sejarah berdirinya MTs Sudirman Truko ... 34

2. Identitas MTs Sudirman Truko ... 34

3. Keadaan MTs Sudirman Truko ... 35

4. Visi dan Misi MTs Sudirman Truko ... 36

5. Daftar Guru / Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan .. 36

6. Daftar Siswa Kelas VIIIA ... 38

B. Pelaksanaan Penelitian ... 39

(13)

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Hasil Penelitian ... 47

1. Pra Siklus ... 47

2. Siklus I ... 50

3. Siklus II ... 56

4. Siklus III ... 62

B. Pembahasan ... 68

1. Aktifitas Siswa dalam Proses Pembelajaran ... 68

2. Peningkatan Prestasi dan Ketuntasan Belajar Siswa ... 69

BAB V PENUTUP ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 72 DAFTAR PUSTAKA

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bentuk usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, melalui formal maupun tidak formal. Pendidikan secara umum merupakan segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoatmodjo, 2003:16).

Pendidikan dapat diterapkan bentuk interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya untuk menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Interaksi pendidikan dapat berlangsung di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atau madrasah, maupun lingkungan masyarakat. Namun proses interaksi pendidikan pada di lingkungan sekolah juga memiliki peranan yang sangat penting. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan sekolah sebagai sebuah institusi yang didirikan dengan fasilitas, metode dan alat ukur tertentu untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang dimaksud.

(15)

2

guru dalam hal ini sebagai pendidik dituntut lebih kreatif, professional dan menyenangkan sehingga proses interaksi pendidikan yang berlangsung dapat diterima dengan baik oleh peserta didiknya.

Berdasarkan survei yang peneliti lakukan, kondisi yang terjadi saat ini, khususnya proses pembelajaran pendidikan agama Islam di MTs Sudirman Truko masih banyak guru menggunakan metode yang sangat membatasi siswa terlibat dalam proses belajar mengajar. Tidak menutup kemungkinan dengan metode pembelajaran yang kurang efektif dapat mempengaruhi hasil sehingga pencapaiannya tidak maksimal. Untuk itu perlu adanya metode atau cara lain dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik agar tujuan dari pembelajaran tersebut dapat terwujud. Metode Snowball Throwing dapat menjadi salah satu alternatif yang bisa diterapkan dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam terutama mata pelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan . Dengan metode ini akan terwujud pola pembelajaran yang interaktif dengan memaksimalkan keaktifan peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik.

(16)

3 B. Rumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah; bagaimanakah peningkatan hasil belajar fiqih materi puasa Ramadhan melalui metode Snowball Throwing pada siswa kelas VIII semester 1 di MTs Sudirman Truko Tahun Pelajaran 2018/2019?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah penerapan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Fiqih materi puasa Ramadhan pada siswa Kelas VIII Semester I di MTs Sudirman Truko Tahun Pelajaran 2018/2019.

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Kata hipotesis berasal dari kata, yaitu “hypo” yang berarti dibawah dan kata

thesa” yang berarti kebenaran (Arikunto, 1998: 67-68).

(17)

4

Dari beberapa uraian di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian dengan menggunakan metode snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar pelajaran Fiqih dalam materi puasa Ramadhan pada siswa kelas VIII MTs Sudirman Truko tahun pelajaran 2018/2019. 2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode Snowball Throwing dikatakan efektif, apabila mencapai indikator yang diharapkan. Adapun indikator yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Nilai hasil belajar siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan, yaitu 75.

b. KKM Klasikal mencapai 85%

Siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 65%, dan suatu kelas dikatakan

tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya. (Trianto, 2010:

241)

E. Manfaat Penelitian

(18)

5 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan dalam merancang metode pembelajaran yang bervariasi, salah satunya dengan menerapkan metode Snowball Throwing.

2. Bagi Siswa

Dengan diterapkannya metode Snowball Throwing siswa dapat lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga dapat memahami pelajaran Fiqih khususnya materi puasa ramadhan.

3. Bagi Guru

Dengan adanya metode Snowball Throwing guru dapat memiliki cara lain dalam menyampaikan materi dalam proses pembelajaran di kelas. Selain itu guru juga dapat memperbaiki proses belajar mengajar sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa sebagai peserta didik.

4. Bagi Sekolah

Dengan diterapkannya metode Snowball Throwing dapat dijadikan sebagai masukan dan tambahan informasi sekaligus bahan acuan dalam usaha peningkatan hasil belajar melalui Penelitian Tindakan Kelas.

F. Definisi Operasional

(19)

6

persepsi dan kesamaan konsep dalam mengartikan istilah, maka perlu adanya penegasan beberapa istilah sebagai berikut:

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari suatu proses usaha setelah melakukan kegiatan belajar yang dapat diukur dengan menggunakan tes guna melihat kemajuan siswa. Hasil belajar diukur dengan rata-rata hasil tes yang diberikan dan tes hasil belajar itu sendiri adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tujuan mengukur kemajuan belajar siswa. (Slameto, 2008:7-8). Jadi dapat diambil pemahaman bahwa hasil belajar digunakan sebagai acuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi dengan melakukan evaluasi pada setiap akhir proses pembelajaran.

2. Metode Snowball Throwing

Menurut Saminanto (2010:37), metode pembelajaran Snowball Throwing adalah metode pembelajaran yang disebut juga metode

pembelajaran gelundungan bola salju. Tujuannya melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola salju yang terbuat dari kertas, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.

(20)

7

diwakili ketua kelompok untuk mendapatkan tugas dari guru. Setelah itu, masing-masing siswa membuat pertanyaan pada suatu kertas yang dibentuk seperti bola dan berisi pertanyaan atau soal lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh sehingga siswa bisa terlatih untuk bekerja secara berkelompok (Suprijono. 2010: 128).

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode Snowball Throwing merupakan suatu model pembelajaran aktif dalam melatih siswa untuk bekerja secara berkelompok, yang nantinya masing-masing anggota kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar kertas dan membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut dilempar ke murid yang lain selama durasi waktu yang ditentukan, yang selanjutnya masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperolehnya.

3. Fiqih

(21)

8

Dengan demikian bahwa fiqih merupakan formulasi dari Al-Qur’an dan Sunnah yang berbentuk hukum amaliyah yang akan diamalkan oleh ummatnya.

4. Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib dilakukan oleh orang-orang beriman selama satu bulan (bulan Ramadhan). Berpuasa pada bulan Ramadhan ini merupakan salah satu rukun islam yang kelima.

G. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru melalui refleksi yang bertujuan memperbaiki kinerja untuk meningkatkan hasil belajar siswa (Wardhani, Wihardit, 2008:14). Sehingga dapat diartikan juga bahwa PTK merupakan penelitian yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Oleh karena itu, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif.

Dalam penelitian ini meliputi beberapa metode, antara lain: 1. Pendekatan Penelitian

(22)

9

puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing pada siswa Kelas VIII MTs Sudirman Truko tahun pelajaran 2018/2019.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di MTs Sudirman Truko, Jalan H. Juanda Rt 01/ Rw 01 Truko Krajan.

3. Populasi

Menurut Sugiono (2007: 60), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan definisi diatas, penelitian ini mengambil populasi seluruh siswa Kelas VIII MTs Sudirman Truko tahun pelajaran 2018/2019 sebagai subjek penelitian, yang terdiri 32 siswa Kelas VIII-A.

Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan, terdapat perbedaan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran, khususnya pelajaran Fiqih. Hal ini dapat dilihat dari beberapa siswa memperoleh nilai ulangan harian maupun nilai akhir semester yang masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

4. Tehnik Pengumpulan Data

(23)

10

focus penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode angket dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena- fenomena yang diselidiki. Metode observasi dipakai untuk mengumpulkan data mengenai lokasi penelitian bersamaan dengan pembagian angket (Muhammad Idris, 2009:101). Selain menggunaan metode angket peneliti juga melakukan observasi baik terhadap siswa maupun terhadap guru.

b. Tes

Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai dan prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang ditetapkan (Sarwiji Suwandi, 2009: 39). Dalam penelitian ini, lembar tes hasil ulangan diberikan pada siklus I,II,dan siklus III sebagai alat untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa.

c. Dokumentasi

(24)

11 5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengelola dan menginteprasikan informasi dari para responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah: a. Silabus; yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang

kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran.

c. Lembar observasi kegiatan belajar mengajar, yang terdiri dari dua bagian, yaitu:

1) Lembar observasi aktivitas siswa, untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

2) Instrumen observasi kegiatan guru, sebagai instrumen kegiatan guru selama proses pembelajaran.

d. Tes formatif yang disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tes ini diberikan pada setiap akhir putaran.

6. Analisis Data

(25)

12

penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau prosentase ketuntasan belajar sebagai perwujudan dari adanya peningkatan prestasi belajar siswa setelah proses pembelajaran setiap siklusnya, maka dilakukan evaluasi dengan tes formatif pada setiap akhir putaran.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pelajaran Fiqih materi puasa ramadhan sebelum dan sesudah menggunakan metode snowball throwing, dengan rumus:

Keterangan: P : Persentase F : Frekuensi

N : Jumlah responden (Sugiono, 2010: 250)

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika merupakan gambaran secara umum tentang isi skripsi. Dalam skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian, meliputi bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.

(26)

13

bagian akhir berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran, riwayat hidup peneliti. Adapun sistematika secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

BAB I : Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : Berisi landasan teori mengenai peningkatan hasil belajar Fiqih materi puasa ramadhan melalui metode Snowball Throwing pada siswa.

BAB III : Berisi pelaksanaan penelitian, meliputi gambaran umum lokasi penelitian, antara lain sejarah berdirinya MTs Sudirman Truko, visi dan misi, kurikulum, keadaan fisik MTs dan penyajian data yang meliputi jawaban angket tentang hasil dalam penelitian yang sudah dilaksanakan di MTs Sudirman Truko.

BAB IV : Berisi hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis data dan analisi deskriptif.

(27)

14 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari suatu proses usaha setelah melakukan kegiatan belajar yang dapat diukur dengan menggunakan tes guna melihat kemajuan siswa. Hasil belajar diukur dengan rata-rata hasil tes yang diberikan dan tes hasil belajar itu sendiri adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tujuan mengukur kemajuan belajar siswa. (Slameto, 2008: 7-8).

Secara umum hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Menurutnya juga anak-anak yang berhasil dalam belajar ialah berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. (Abdurrahman, 1999: 38).

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. (Purwanto, 2002:82).

(28)

15

sejauh mana siswa dapat menguasai pembelajaran setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar, atau keberhasilan yang dicapai seorang peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang ditandai dengan bentuk angka, huruf, atau simbol tertentu yang disepakati oleh pihak penyelenggara pendidikan. (Dimyati dan Mujiyono, 2006: 3).

Dari beberapa teori di atas tentang pengertian hasil belajar, maka hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar (perubahan tingkah laku: kognitif, afektif dan psikomotorik) setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran information search dan metode resitasi yang dibuktikan dengan hasil evaluasi berupa nilai.

a. Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya faktor jasmani dan rohani siswa, hal ini berkaitan dengan masalah kesehatan siswa baik kondisi fisiknya secara umum, sedangkan faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi. Hasil belajar siswa di madrasah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. (Sudjana dan Rivai, 2001: 39).

(29)

16 1) Faktor internal siswa

a) Faktor fisiologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, serta kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran.

b) Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan, berpikir dan kemampuan dasar pengetahuan yang dimiliki.

2) Faktor-faktor eksternal siswa a) Faktor Lingkungan Siswa

Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama, faktor lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, sore, malam), letak madrasah, dan sebagainya. Kedua, faktor lingkungan sosial seperti manusia dan budayanya. b) Faktor Instrumental

Yang termasuk faktor instrumental antara lain gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau alat pembelajaran, media pembelajaran, guru, dan kurikulum atau materi pelajaran serta strategi pembelajaran.

(30)

17

1) Faktor internal meliputi dua aspek yaitu: a) Aspek fisiologis

b) Aspek psikologis 2) Faktor eksternal meliputi:

a) Faktor lingkungan sosial

(31)

18

Lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi karena siswa juga berada dalam suatu kelompok masyarakat dan teman–teman sepermainan serta kegiatan–kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat dan pergaulan sehari–hari yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.

b) Faktor lingkungan nonsosial

Faktor yang meliputi lingkungan nonsosial adalah adalah gedung sekolah dan bentuknya, rumah tempat tinggal, alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar siswa. (Muhibbin Syah, 2011: 132)

Dari beberapa pemaparan kajian teori tentang faktor yang mempengaruhi hasil belajar di atas, maka dapat diketahui bahwa tinggi rendahnya hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi upaya pencapaian hasil belajar peserta didik dan dapat mendukung terselenggaranya kegiatan proses pembelajaran, sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

B. Mata Pelajaran Fiqih

1. Pengertian Fiqih

(32)

19

pengetahuan yang membicarakan atau membahas atau memuat hukum-hukum Islam yang bersumber pada Al-Qur’an, Sunnah dalil-dalil Syar’i yang lain; setelah diformulasikan oleh para ulama dengan

mempergunakan kaidah-kaidah Ushul Fiqh. (Abdul Rokhim. 2004: 26) Selanjutnya pengertian Fiqih, secara bahasa berarti faham yang mendalam, mengetahui batinya sampai kedalam. Secara istilah, Fiqih adalah ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliyah, yang digali dan dutemukan dari dalil-dalil yang tafsili. (Muyyazin, 2010: 15)

Mata Pelajaran Fiqih adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life). Pendidikan ini melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,

latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. (Depag RI, 2004: 46)

(33)

20

pengajaran senantiasa memilih metode-metode yang dinilai paling baik, tepat sasaran, sesuai dengan porsi pemahaman siswa, mudah dipahami dan dicerna akal serta mudah diingat. (Ghuddah, 2005 : 57)

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Fiqih merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang mempelajari ilmu pengetahuan yang membahas atau memuat hukum-hukum Islam yang bersumber pada Al-Qur’an, Sunnah dalil-dalil Syar’i yang lain, dengan tujuan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya.

2. Tujuan Pembelajaran Fiqih

Pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk memberi bekal kepada peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam Fiqih ibadah dan juga hubungan manusia dengan sesama manusia yang diatur dalam Fiqih muamalah. Selain itu dengan tujuan lain dari pembelajaran Fiqih adalah melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dengan melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial/ bermasyarakat.

(34)

21

disiplin serta dapat bertanggung jawab dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

C. Puasa Ramadhan

1. Pengertian Puasa Ramadhan

Puasa menurut bahasa adalah menahan (Chatibul Umam, dkk. 1994: 11). Sedangkan puasa menurut syara`(Islam) adalah Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari disertai niat dan beberapa syarat tertentu.(Tatang Ibrahim, 2005: 35). Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam bulan Islam.(Tatang Ibrahim, 2005: 40). Menurut ilmu Fiqih puasa ramadhan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah swt pada bulan ramadhan selama sebulan penuh. Bulan Ramadhan dipilih oleh Allah swt sebagai bulan diwajibkannya puasa,bukannya karena bulan ramadhan lebih istimewa atau lebih tinggi statusnya dari bulan-bulan qamariah lainnya (Zakiah Darajadjat. 1993: 268). Berpuasa pada bulan ramadhan ini merupakan salah satu rukun Islam yang ke lima.

(35)

22

َل ْمُكِلْبَق نِم َنيِذَّلا ىَلَع َبِتُك اَمَك ُماَيِّصلا ُمُكْيَلَع َبِتُك ْاوُنَماَء َنيِذَّلا اَهُّيَأي

ْمُكَّلَع َنوُقَّتَت

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [Al-Baqoroh: 183]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ْحاَو اًناَميِإ َناَضَمَر َماَص ْنَم اًناَميِإ ِرْدَقْلا َةَلْيَل َماَق ْنَمَو ، ِهِبْنَذ ْنِم َمَّدَقَت اَم ُهَل َرِفُغ اًباَسِت

ِهِبْنَذ ْنِم َمَّدَقَت اَم ُهَل َرِفُغ اًباَسِتْحاَو

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan

pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa sholat di malam lailatul qodr karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

2. Ketentuan awal dan akhir Puasa Ramadhan

(36)

23

Untuk menentukan awal dan akhir bulan ramadhan dapat ditempuh tiga cara, yaitu :

a) Dengan cara Ru`yatul Hilal yaitu melihat bulan sabit tanggal satu bulan qamariyah dengan mata kepala.

b) Dengan cara Istikmal yaitu menyempurnakan bilangan 30 hari dari bulan Sya`ban dan Ramadhan.

c) Dengan cara Hisab, yaitu perhitungan peredaran bulan dan matahari.

3. Amalan-amalan sunnah pada waktu Puasa Ramadhan

Ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan dan dicontohkan oleh junjungan kita nabi Muhammad SAW, antara lain :

a) Segera berbuka, apabila telah jelas dan yakin bahwa matahari telah terbenam.

b) Berbuka puasa dengan buah korma atau sesuatu yang manis atau dengan air putih.

c) Membaca do`a sewaktu berbuka puasa.

d) Makan sahur sesudah lewat tengah malam, maksudnya supaya menambah kekuatan dalam berpuasa.

e) Memperbanyak membaca Al-Qur`an dan mempelajari kandungan isinya (belajar atau mengajar), sesuai dengan amaliah Rasulullah SAW. f) Memberi makanan untuk berbuka puasa kepada yang berpuasa

(37)

24 4. Hikmah Puasa Ramadhan

Banyak hikmah yang terkandung dalam pensyariatan puasa. Adapun hikmah yang disyariatkannya puasa,adalah sebagai berikut : a) Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah swt. Semua ibadah

mengandung arti syukur kepada Allah swt. Kita harus bersyukur atas nikmat karunia-nya yang tidak terhingga banyaknya dan tidak ternilai harganya.

b) Meningkatkan iman dan takwa. Puasa bertujuan meningkatkan iman dan takwa, jika melaksanakan puasa dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, insya Allah iman dan takwa kita akan menimgkat.

c) Menumbuhkan rasa solidaritas terhadap sesama. Puasa berarti menahan makan dan minum. Dengan demikian, orang yang berpuasa diharapkan dapat merasakan penderitaan fakir miskin yang kurang makan. Akhirnya, solidaritas sesama muslim akan tercipta.

d) Melatih kesabaran. Selain menahan makan dan minum, puasa juga melatih untuk menahan hawa nafsu. Orang yang mampu menahan hawa nafsu akan menjadikan dirinya orang yang sabar.

(38)

25

5. Hal-hal yang dilarang bagi orang yang berpuasa Ramadhan

Selama menjalankan ibadah puasa ramadhan,ada beberapa larangan yang harus diperhatikan. Apabila larangan tersebut dilanggar maka batallah puasa yang dikerjakannya salah satu larangan tersebut adalah suami isteri yang bersetubuh pada siang hari di bulan ramadhan. Bagi suami isteri yang bersetubuh pada siang hari di bulan ramadhan sama saja artinya membatalkan puasa dengan jima (bersetubuh). Allah SWT melarang ummat Islam yang sudah berumah tangga melakukan hubungan suami isteri (bersetubuh) pada siang hari di bulan ramadhan, dan sebaliknya membolehkan melakukan hal tersebut pada malam hari.

Dengan demikian, orang (suami dan isteri) yang bersetubuh pada siang hari di bulan ramadhan maka batallah puasa mereka berdua. (Tatang Ibrahim,2004 : 47)

6. Kafarat bagi orang yang melanggar laramgan puasa ramadhan

Allah Swt hanya melarang umatnya bersetubuh disiang hari pada bulan ramadhan, sedangkan pada malam hari diperbolehkan. Jadi, barang siapa melakukan persetubuhan dengan istrinya disiang hari maka ia wajib membayar kafarat atau denda. Kafarat bagi orang yang melakukan pelanggaran ini ada tiga tingkatan yaitu :

a) Membebaskan budak belian.

(39)

26

c) Bila berpuasa selama dua bulan juga tidak kuat, harus memberikan shadaqah kepada fakir miskin dengan makanan pokok yang mengenyangkan. Jumlah fakir miskin yang harus diberi shadaqah 60 orang dan masing-masing ¾ liter perhari. D. Metode Snowball Throwing

1. Pengertian Metode Snowball Throwing

Menurut Saminanto, metode pembelajaran Snowball Throwing adalah metode pembelajaran yang disebut juga metode pembelajaran gelundungan bola salju. Tujuannya melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola salju yang terbuat dari kertas, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. (Saminanto, 2010:37).

Metode Snowball Throwing ini merupakan salah satu metode dari pembelajaran aktif yang mengarahkan atensi peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya. Dalam metode ini, dibentuk kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapatkan tugas dari guru. Setelah itu, masing-masing siswa membuat pertanyaan pada suatu kertas yang dibentuk seperti bola dan berisi pertanyaan atau soal lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh sehingga siswa bisa terlatih untuk bekerja secara berkelompok (Suprijono, 2010: 128).

(40)

27

bisa lebih mudah memahami materi yang dipelajari serta mampu menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi dalam hal ini pelajaran Fiqih materi puasa ramadhan dan juga pelajaran Pendidikan Agama Islam yang lainnya.

2. Langkah-langkah Metode Snowball Throwing

Berikut adalah langkah-langkah metode Snowball Throwing (Riyanto, 2010: 276):

a) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.

b) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

c) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

d) Kemudian masing-masing peserta didik diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. e) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari

satu peserta didik ke peserta didik yang lain selama ±5 menit. f) Setelah peserta didik mendapat satu bola/satu pertanyaan,

(41)

28 g) Evaluasi.

h) Penutup.

Dari langkah-langkah yang ada pada metode Snowball Throwing dapat diprediksikan bahwa pembelajaran akan efektif karena memenuhi unsur-unsur pada pembelajaran aktif dan sesuai dengan pengelolaan kelas yang efektif.

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Snowball Throwing

Dalam metode Snowball Throwing terdapat kelebihan dan kelemahan, antara lain:

a. Kelebihan

1) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada teman lain.

2) Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena diberi kesempatan untuk membuat soal dan diberikan kepada siswa lain.

3) Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya seperti apa. 4) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

5) Pendidikan tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktik.

(42)

29

7) Ketiga aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dapat tercapai.

b) Kelemahan

1) Bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi, sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini terlihat dari soal yang dibuat siswa seperti contoh yang telah diberikan.

2) Ketua kelompok yang kurang mampu menjelaskan dengan baik tentu akan menjadi penghambat bagi anggota lain dalam memahami materi, sehingga membutuhkan waktu yang banyak untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran. 3) Kelas cenderung gaduh dalam pembentukan kelompok. 4) Adanya peserta didik yang bergantung pada peserta didik

lain.

Dari beberapa kelemahan metode Snowball Throwing diatas, dapat diatasi dengan beberapa tindakan, antara lain:

1) Guru menerangkan terlebih dahulu materi yang akan disampaikan secara singkat dan jelas disertai dengan metode yang akan digunakan.

2) Mengoptimalkan waktu dengan cara memberi batasan dalam pembuatan kelompok dan pembuatan pertanyaan.

(43)

30

4) Memisahkan grup anak yang dianggap sering membuat gaduh dala kelompok yang berbeda.

5) Guru dapat menambahkah pertanyaan secara individu dan pemberian penghargaan kepada kelompok.

E. Kajian Pustaka

Mata Pelajaran Fiqih adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya. Sehingga untuk mencapai hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan menarik.

Keberhasilan suatu proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Media pembelajaran merupakan salah satu faktor dalam mendukung keberhasilan proses belajar mengajar karena media yang bervariasi dalam pengajaran sangat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam menerima dan memahami materi pelajaran.

(44)

31

memahami materi pelajaran. Selain itu, media yang digunakan adalah media sederhana. Metode ini disebut juga metode gelundungan salju. Siswa membuat pertanyaan pada suatu kertas yang dibentuk seperti bola dan berisi pertanyaan atau soal lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

Untuk mengetahui keefektifan sebuah proses pembelajaran, maka pada setiap akhir pembelajaran perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi yang dimaksud juga terdapat pada langkah terakhir metode Snowball Throwing .

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nurul Djanah (2016) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Al -Qur’an Surat-Surat Pendek Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tingir Lor Tingir Salatiga 2015/2016”.

Hasil penelitiannya menunjukan bahwa penerapan metode Snowball Throwing efektif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang terus meningkat sejak pra siklus= 69,5 (ketuntasan 70%), silus I= 71,19 (ketuntasan 76,19%) dan siklus II= 75 (ketuntasan 90%).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Khoirul Mujahidin (2017) yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Aliran dan

(45)

32

pendekatan Penilitan Tindakan Kelas. Hasil dari penelitian tersebut mengalami peningkatan ketuntasan siswa. Adapun nilai rata-rata pada Pra Siklus 72,4 Siklus I 74,9 dan Siklus II 90,7. Sehingga penelitian tindakan kelas tersebut dinyatakan berhasil untuk meningkatkan belajar siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi.

(46)

33 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Sudirman Truko

1. Sejarah berdirinya MTs Sudirman Truko

Madrasah Tsanawiyah Sudirman (MTs Sudirman) Truko adalah salah satu lembaga pendidikan dasar yang didirikan karena kurangnya sekolah pada tahun 1990an di Kecamatan Bringin. MTs Sudirman berada dibawah naungan Yayasan dari beberapa sekolah yang dikelola seperti MTs (MTs Sudirman Truko), SMA Islam Sudirman Ambarawa dan SMP Islam Sudirman Ambarawa. (Sumber: Buku Profil MTs Sudirman, 2018)

2. Identitas MTs Sudirman Truko

a. Nama Madrasah : MTs Sudirman Truko

b. Alamat : Jalan H Juanda Rt 01/Rw 01 Truko Krajan c. Telepon : 081914319002

d. NIM : 12123322018

e. NPSN : 20364433

f. Status Madrasah : Swasta g. Terakreditasi : A h. Tahun didirikan : 1993 i. Tahun perubahan : -

(47)

34 Luas tanah : 2400 m2

(Sumber: Papan Profil MTs Sudirman, 2018) 3. Keadaan MTs Sudirman Truko

a. Data Ruang

1) Kelas VII : 2 ruang 2) Kelas VIII : 2 ruang

3) Kelas IX : 2 ruang

4) Guru : 1 ruang

5) TU : 1 ruang

6) Perpustakaan : 1 ruang 7) Laboratorium : 1 ruang

8) WC Siswa : 2 ruang

9) WC Guru : 2 ruang

10) Gudang : 1 ruang

11) Aula : 1 ruang

12) Mushola : 1 ruang

b. Jumlah Rombongan Belajar

1) Kelas VII : 2 kelas 2) Kelas VIII : 2 kelas

3) Kelas IX : 2 kelas

(48)

35

4. Visi dan Misi MTs Sudirman Truko a. Visi MTs Sudirman Truko

Menciptakan Manusia Yang :

1) Bertakwa, Trampil dan Terdidik

2) Berkualitas yang berpijak budaya bangsa

3) Unggul dalam prestasi, bijak dalam bertidak dan mandiri dalam berkarya.

b. Misi MTs Sudirman Truko

1) Menumbuhkan Penghayatan dan pemaknaan Iman dan Taqwa.

2) Menumbuhkan, memberi motivasi pendidikan di sekolah dan di rumah.

3) Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif.

4) Memberikan pelajaran maupun bimbingan ada batasnya terhadap semua siswa tanpa membeda – bedakan antara satu dengan yang lainnya.

c. Tujuan

Memberikan bekal pendidikan dasar kepada siswa-siswi agar menjadi insan yang berguna dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlaqul karimah.

(49)

36

5. Daftar Guru/ Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Berikut ini daftar guru/ tenaga pendidik dan tenaga kependidikan MTs Sudirman Truko pada saat penelitian dilakukan:

Tabel 3.1

Daftar Guru/ Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs Sudirman Truko

No Nama Jabatan/

Bidang Tugas

1 Drs. Rahmawati Amalia Kepala Madrasah

2 Drs. Hatinurani Guru Mapel

3 H.Zaenuri,Amd Guru Mapel

4 Ikhwani Guru Mapel

5 Khafifudin, SpdI Guru Mapel

6 Drs. Dimyati Guru Mapel

7 Rohmat, S.Ag Guru Mapel

8 Muklas Safari,SS Guru Mapel

9 M Nurkholis., S.PdI Guru Mapel

10 Lusnando Prayitu Exsinova,SE Guru Mapel 11 Afrida Setyaningsih,SE Guru Mapel

12 Retno Wulandari,SP Guru Mapel

13 Sri Sunarni Kepala TU

14 Irfan Asari Guru Mapel

15 Ariyadi Penjaga

(50)

37 6. Daftar Siswa Kelas VIIIA

Tabel 3.2

Data Siswa Kelas VIIIA

No. Nama L/P

24 Rahma Aulia Sakinatunisa P

(51)

38

26 Siti Fajriyah P

27 Siti Nur Afifah P

28 Siti Mahmudatul Ummah P

29 Widya Ayu Lestari P

30 Widya Fitriyana P

31 Yunita Sari P

32 Zulfa Satrianto L

(Sumber: Daftar Absensi Siswa Kelas VIIIA, 2018)

B. Pelaksanaan Penelitian

(52)

39

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan

Pengamatan

?

(53)

40

dampak dari diterapkannya metode Snowball Throwing. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari peneliti membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Berikut ini adalah pedoman observasi yang digunakan untuk menilai keaktifan siswa dengan aspek kemamapuan memahami pelajaran dan mengamati nilai siswa yang telah ada, untuk membandingkan hasil belajar siswa selama menggunakan dengan metode Snowball Throwing.

Tabel 3.3

Pedoman Observasi Pelaksanaan Metode Snowball Throwing

No. Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah kamu menyukai pembelajaran Fiqih dengan metode Snowball Throwing?

2 Apakah kamu mengalami kesulitan dalam mempraktikan metode Snowball Throwing? 3

Apakah kamu lebih mudah memahami pelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing?

4

Apakah pembelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing menyenangkan bagi kamu?

5

Apakah pembelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing membuat kamu bersemangat belajar?

6

Apakah pembelajaran dengan metode Snowball Throwing menghambat pemahaman tentang materi Puasa Ramadhan?

7

(54)

41

8 Apakah penggunaan metode Snowball Throwing membosankan?

9

Apakah penggunaan metode Snowball Throwing lebih baik dan menyenangkan daripada metode biasa?

10

Apakah kamu tertarik untuk mencoba metode Snowball Throwing dalam mempelajari pelajaran Fiqih materi yang lain?

Tabel 3.4

Pedoman Observasi Nilai Ulangan Fiqih Siswa Kelas VIIIA

No. Nama Nilai

C. Penyajian Data dan Hasil Penelitian

(55)

42 Tabel 3.5

Hasil Angket Responden

No. Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah kamu menyukai pembelajaran Fiqih

dengan metode Snowball Throwing? 30 2 2 Apakah kamu mengalami kesulitan dalam

mempraktikan metode Snowball Throwing? 2 30 3

Apakah kamu lebih mudah memahami pelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing?

29 3

4

Apakah pembelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing menyenangkan bagi kamu?

28 4

5

Apakah pembelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing membuat kamu bersemangat belajar?

28 4

6

Apakah pembelajaran dengan metode Snowball Throwing menghambat pemahaman tentang materi Puasa Ramadhan?

3 29

7

Apakah pembelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan metode Snowball

Throwing membuat kamu termotivasi untuk belajar?

30 2

8 Apakah penggunaan metode Snowball

Throwing membosankan? 2 30

9

Apakah penggunaan metode Snowball Throwing lebih baik dan menyenangkan daripada metode biasa?

28 4

10

Apakah kamu tertarik untuk mencoba metode Snowball Throwing dalam mempelajari pelajaran Fiqih materi yang lain?

(56)

43

Berdasarkan hasil angket responden diatas, dapat disimpulkan bahwa siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan dengan menerapkan metode Snowball Throwing dalam pelajaran Fiqih materi puasa Ramahan.

2. Hasil dokumentasi tentang hasil belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas VIIIA dengan metode Snowball Throwing.

Tabel 3.6

Daftar Nilai Ulangan Fiqih Siswa Kelas VIIIA

No. Nama Nilai Ulangan

10 Laili Niamatusulfa 75

(57)

44

18 M Zul Fahma 90

19 Naelatus Syifa 85

20 Ninik Alfiyana 75

21 Nur Laila Sari 80

22 Nur Hidayah 80

23 Nur Wahidah 80

24 Rahma Aulia Sakinatunisa 90 25 Rohid Aldianto 85

26 Siti Fajriyah 85

27 Siti Nur Afifah 75

28 Siti mahmudatul Ummah 80

29 Widya Ayu Lestari 80

30 Widya Fitriyana 85

31 Yunita sari 75

32 Zulfa Satrianto 90

(Sumber: Daftar Nilai Siswa Kelas VIIIA, 2018)

(58)

45 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan terhadap pembelajaran Fiqih materi puasa Ramadhan antara yang diajar dengan menggunakan metode Snowball Throwing dan yang diajar dengan metode konvensional. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui keefektifan dari metode Snowball Throwing pada pembelajaran gramatik peserta didik kelas VIIIA MTs Sudirman Truko.

1. Pra Siklus

Pada tahap awal Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti mengadakan pengamatan awal terhadap aktifitas siswa dan refleksi peneliti pada proses pembelajaran. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian pre tes untuk mengukur kemampuan siswa pada mata pelajaran Fiqih dengan materi puasa Ramadhan sebelum pelaksanaan tindakan kelas.

(59)

46

≥ 75. Sedangkan untuk kelas peneliti menetapkan ketuntasan 100%

agar hasilnya lebih maksimal.

Adapun hasil pengamatan dan penilaian awal dari ketuntasan belajar adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Daftar Nilai Ulangan Fiqih Siswa Kelas VIIIA Pra Siklus

(60)

47

(Sumber: Daftar Nilai Siswa Kelas VIIIA, 2018) Keterangan:

T : Tuntas

B : Belum Tuntas

Pada nilai pra siklus tersebut terlihat bahwa nilai rata-rata kelas adalah sebesar 68,91. Siswa yang telah mencapai KKM atau dikategorikan sudah tuntas adalah sebanyak 10 anak. Setelah diperoleh jumlah siswa yang sudah tuntas, langkah selanjutnya adalah menentukan persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(61)

48 Keterangan:

P : Persentase F : Frekuensi

N : Jumlah responden Sehingga :

P = 31,25%

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang sudah mencapai ketuntasan sebanyak 31,25% (10 siswa) sehingga dari hasil tersebut akan menjadi patokan pada siklus selanjutnya.

2. Siklus I

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan identifikasi masalah dan perumusan masalah sebagai acuan untuk membuat perencanaan perbaikan siklus I. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, tes formatif , alat-alat pengajaran yang mendukung dan juga mempersiapkan lembar kuesioner bagi siswa.

b. Pelaksanaan

(62)

49

(63)

50

Tabel 4.2

Hasil Angket Responden Siklus I

No. Pertanyaan Ya Tidak

1

Apakah kamu menyukai pembelajaran Fiqih dengan metode Snowball

Throwing?

31% 69%

2

Apakah kamu mengalami kesulitan dalam mempraktikan metode Snowball Throwing?

78% 22%

3

Apakah kamu lebih mudah memahami pelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing?

19% 81%

4

Apakah pembelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing menyenangkan bagi kamu?

22% 78%

5

Apakah pembelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing membuat kamu bersemangat belajar?

28% 72%

6

Apakah pembelajaran dengan metode Snowball Throwing menghambat pemahaman tentang materi Puasa Ramadhan?

38% 63%

7

Apakah pembelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing membuat kamu termotivasi untuk belajar?

28% 72%

8 Apakah penggunaan metode Snowball

Throwing membosankan? 66% 34%

9

Apakah penggunaan metode Snowball Throwing lebih baik dan menyenangkan daripada metode biasa?

34% 66%

10

Apakah kamu tertarik untuk mencoba metode Snowball Throwing dalam mempelajari pelajaran Fiqih materi yang lain?

(64)

51

Dari hasil sebaran angket responden siklus I diatas menunjukkan bahwa siswa sudah mulai mengenal dan mengetahui tentang cara pembelajaran menggunakan metode Snowball Throwing. Hal tersebut dapat diketahui dari siswa yang

lebih mudah memahami pelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan menggunakan metode Snowball Throwing sebanyak 19% (6 siswa dari 32 siswa).

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Daftar Nilai Tes Siklus I

(65)

52

(Sumber: Daftar Nilai Siswa Kelas VIIIA, 2018) Keterangan:

T : Tuntas

(66)

53 Persentase ketuntasan Siklus I

P = 56,25%

c. Pengamatan

Berdasarkan pengamatan data yang dilakukan, bahwa guru telah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I sesuai dengan rencana.

Tabel 4.4

Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I

1 Nilai rata-rata tes formatif 72,81 2 Persentase ketuntasan belajar 56,25%

3 Jumlah siswa yang tuntas 18

4 Jumlah siswa yang belum tuntas 14

Tabel di atas menjelaskan bahwa hasil tes formatif pada siklus I pembelajaran dengan menerapkan metode Snowball Throwing diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 72,81. Dari 32

(67)

54

Pada pra siklus persentase ketuntasan belajar adalah 31,25%, sedangkan pada siklus I persentasenya menjadi 56,25%, berarti ada peningkatan persentase ketuntasan belajar setelah dilaksanakannya siklus I ini dengan kenaikan sebesar 25%.

Di bawah ini grafik adalah hasil pengamatan kenaikan persentase belajar pada pra siklus dan siklus I:

Gambar 4.1

Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar

d. Refleksi

Berdasar pengamatan selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini diperoleh data bahwa penerapan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi puasa Ramadhan.

Namun pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, yaitu masih banyak siswa mengalami kesulitan dan masih banyak siswa yang belum bisa memahami pelajaran dalam penerapan metode Snowball

(68)

55

Throwing. Selain itu, ada juga sebagian siswa masih kurang

percaya diri untuk menanyakan hal yang belum jelas sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya.

3. Siklus II

1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan identifikasi masalah dan perumusan masalah sebagai acuan untuk membuat perencanaan perbaikan siklus II. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, tes formatif , alat-alat pengajaran yang mendukung dan juga mempersiapkan lembar kuesioner bagi siswa.

a. Pelaksanaan

Proses pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan setelah pelaksanaan belajar mengajar.

(69)

56

perubahan pada siswa. Pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan lembar angket tentang metode Snowball Throwing.

Tabel 4.5

Hasil Angket Responden Siklus II

No. Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah kamu menyukai pembelajaran

Fiqih dengan metode Snowball Throwing? 56% 44% 2

Apakah kamu mengalami kesulitan dalam mempraktikan metode Snowball

Throwing?

38% 62%

3

Apakah kamu lebih mudah memahami pelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing?

56% 44%

4

Apakah pembelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing menyenangkan bagi kamu?

59% 41%

5

Apakah pembelajaran Fiqih materi Puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing membuat kamu bersemangat belajar?

62% 38%

6

Apakah pembelajaran dengan metode Snowball Throwing menghambat pemahaman tentang materi Puasa Ramadhan?

25% 75%

7

Apakah pembelajaran Fiqih materi Puasa ramadhan dengan metode Snowball Throwing membuat kamu termotivasi untuk belajar?

66% 34%

(70)

57 Throwing membosankan?

9

Apakah penggunaan metode Snowball Throwing lebih baik dan menyenangkan daripada metode biasa?

66% 34%

10

Apakah kamu tertarik untuk mencoba metode Snowball Throwing dalam mempelajari pelajaran Fiqih materi yang lain?

69% 31%

Dari hasil sebaran angket responden siklus II diatas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan siswa yang mudah memahami pelajaran Fiqih materi puasa Ramadhan dalam penerapan metode Snowball Throwing. Data yang diperoleh menunjukkan adanya 56% (18 siswa dari 32 siswa).

Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dari siklus I sebanyak 37%.

Pada akhir proses belajar mengajar pada siklus II, siswa juga diberi tes formatif dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Daftar Nilai Tes Siklus II

No. Nama

Nilai Ulangan

Keterangan

(71)
(72)

59

(Sumber: Daftar Nilai Siswa Kelas VIIIA, 2018) Keterangan:

T : Tuntas

B : Belum Tuntas

Persentase ketuntasan Siklus II

P = 84,38% b. Pengamatan

Berdasarkan pengamatan data yang dilakukan, bahwa guru telah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II sesuai dengan rencana.

Tabel 4.7

Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II

No Uraian Hasil Siklus II

1 Nilai rata-rata tes formatif 77,66 2 Persentase ketuntasan belajar 84,38%

(73)

60

4 Jumlah siswa yang belum tuntas 5

Tabel di atas menjelaskan bahwa hasil tes formatif pada siklus II pembelajaran dengan menerapkan metode Snowball Throwing diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 77,66. Dari 32

siswa, ada 27 anak yang sudah mencapai ketuntasan belajar, dan selebihnya yaitu 5 anak belum mencapai ketuntasan, dengan demikian persentase ketuntasan belajar yang telah dicapai adalah pada siklus II ini adalah 84,38%.

Pada Siklus I persentase ketuntasan belajar adalah 56,25%, sedangkan pada siklus II persentasenya menjadi 84,38%, berarti terdapat peningkatan persentase ketuntasan belajar yang signifikan setelah dilaksanakannya siklus II ini dengan kenaikan sebesar 28,13%.

Di bawah ini grafik adalah hasil pengamatan kenaikan persentase belajar pada Siklus I dan siklus II:

Gambar 4.2

(74)

61 c. Refleksi

Berdasar pengamatan selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini diperoleh data bahwa penerapan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi puasa Ramadhan dengan cukup memuaskan meskipun dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini masih terdapat sedikit kekurangan, yaitu masih ada siswa mengalami kesulitan dalam memhami materi dan beberapa siswa masih belum bisa memahami materi dalam penerapan metode Snowball Throwing. Namun kekurangan yang ada tidak sebanyak

pada siklus sebelumnya dan masih perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya.

4. Siklus III

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan identifikasi masalah dan perumusan masalah sebagai acuan untuk membuat

(75)

62

perencanaan perbaikan siklus III. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, tes formatif , alat-alat pengajaran yang mendukung dan juga mempersiapkan lembar kuesioner bagi siswa.

b. Pelaksanaan

Proses pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan pada akhir pelaksanaan belajar mengajar.

Tujuan diadakannya siklus III ini, bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus sebelumnya, peneliti juga mengamati setiap kejadian, perilaku, perubahan pada siswa. Pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan lembar angket tentang metode Snowball Throwing.

Tabel 4.8

Hasil Angket Responden Siklus III

No. Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah kamu menyukai pembelajaran

Fiqih dengan metode Snowball Throwing? 94% 6% 2

Apakah kamu mengalami kesulitan dalam mempraktikan metode Snowball

Throwing?

6% 64%

3 Apakah kamu lebih mudah memahami

(76)

63

dengan metode Snowball Throwing?

4

Apakah pembelajaran Fiqih materi Puasa ramadhan dengan metode Snowball Throwing menyenangkan bagi kamu?

88% 12%

5

Apakah pembelajaran Fiqih Puasa ramadhan berjamaah dengan metode Snowball Throwing membuat kamu bersemangat belajar?

88% 12%

6

Apakah pembelajaran dengan metode Snowball Throwing menghambat pemahaman tentang materi Puasa ramadhan?

9% 91%

7

Apakah pembelajaran Fiqih materi Puasa ramadhan dengan metode Snowball Throwing membuat kamu termotivasi untuk belajar?

94% 6%

8 Apakah penggunaan metode Snowball

Throwing membosankan? 6% 96%

9

Apakah penggunaan metode Snowball Throwing lebih baik dan menyenangkan daripada metode biasa?

88% 12%

10

Apakah kamu tertarik untuk mencoba metode Snowball Throwing dalam mempelajari pelajaran Fiqih materi yang lain?

94% 6%

(77)

64

Pada akhir proses belajar mengajar pada siklus III, siswa juga diberi tes formatif dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Daftar Nilai Tes Siklus III

(78)

65

(Sumber: Daftar Nilai Siswa Kelas VIIIA, 2018) Keterangan:

T : Tuntas

B : Belum Tuntas

Persentase ketuntasan Siklus I

(79)

66 b. Pengamatan

Berdasarkan pengamatan data yang dilakukan, bahwa guru telah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus III sesuai dengan rencana.

Tabel 4.10

Rekapitulasi Hasil Tes Siklus III

No Uraian Hasil Siklus III

1 Nilai rata-rata tes formatif 81,09 2 Persentase ketuntasan belajar 100,00%

3 Jumlah siswa yang tuntas 32

4 Jumlah siswa yang belum tuntas 0

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada siklus III nilai rata-rata hasil tes formatif adalah 81,09. Banyaknya siswa yang telah mencapai ketuntasan adalah 32 dari 32 siswa. Berarti dengan dilaksanakannya siklus III ini terjadi peningkatan dengan persentase siswa yang telah mencapai ketuntasan sebesar menjadi 100%. Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari pada siklus-siklus sebelumnya dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode Snowball Throwing. Siswa mejadi lebih termotivasi, antusias, aktif dan partisipatif sehingga lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.

(80)

67

Gambar 4.3

Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar

c. Refleksi

Data-data yang diperoleh setelah dilaksanakannya siklus III ini, bahwa selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga hasilnnya menjadi lebih baik.

Pada siklus III ini guru telah menerapkan metode Snowball Throwing dalam pembelajaran dengan baik, dan dilihat dari aktivitas

serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar juga sudah berjalan dengan baik. Begitu pula persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus III inipun sudah tuntas dan maksimal.

Siklus II Siklus III 84,38%

100%

15,62%

0%

Tuntas

(81)

68 B. Pembahasan

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode Snowball Throwing dalam pembelajaran berdampak positif dalam

meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya kemampuan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

1. Aktifitas Siswa dalam Proses Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Fiqih materi puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing terbukti meningkat setiap siklusnya. Hal ini dapat

dibuktikan dengan hasil sebaran angket yang diberikan kepada siswa setelah proses pembelajaran berlangsung dengan fokus acuan pada kemampuan siswa dalam memahami pelajarn Fiqih materi puasa Ramadhan dengan metode Snowball Throwing.

Berikut grafik motivasi belajar siswa yang dilihat dari motivasi dalam Siklus I, Siklus II dan Siklus III

Gambar 4.4

Grafik Kemampuan Memahami Pelajaran

(82)

69

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran Fiqih dengan menggunakan metode Snowball Throwing dengan peningkatan Siklus II meningkat 37% dari Siklus I dan Siklus III meningkat 35% dari siklus sebelumnya atau Siklus II. Dengan demikian aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif partisipatif dikarenakan siswa lebih mudah memahami materi pelajaran dengan menggunakan metode yang diterapkan. Sedangkan selama pembelajaran guru telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar sesuai rencana yang telah ditetapkan.

2. Peningkatan Prestasi dan Ketuntasan Belajar Siswa

Berdasarkan data yang diperoleh, hasil tes formatif siswa dalam Siklus I, Siklus II dan Siklus II mengalami peningkatan setiap siklusnya seperti pada tabel dibawah ini:

Siklus I Siklus II Siklus III 19%

56%

91% 81%

44%

9%

Gambar

Tabel 3.2 Data Siswa Kelas VIIIA
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.3
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Siswa Model pembelajaran Snowball Throwing, Snowball Throwing dengan pendekatan saintifik dan pembelajaran

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat simpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran snowball throwing terhadap

ini adalah Untuk mendeskripsikan penerapan metode pembelajaran snowball throwing yang dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi pokok.

Sesuai dengan apa yang dikemukan Hamdayama (2014:157) bahwa pembelajaran dengan snowball throwing menggunakan tiga penerapan pembelajaran : pengetahuan di

Berdasarkan analisis terhadap aktivitas guru dalam penerapan metode snowball throwing mengalami peningkatan pada siklus II, pada siklus I dapat dikategorikan kriteria baik

snowball throwing. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus dan setiap siklusnya berlangsung dalam tiga

Sesuai dengan apa yang dikemukan Hamdayama (2014:157) bahwa pembelajaran dengan snowball throwing menggunakan tiga penerapan pembelajaran : pengetahuan di

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Snowball Throwing dapat membentuk sikap siswa lebih baik, meningkatkan