BAB IV
PROGRAM ARSITEKTUR
4.1 Konsep Program
4.1.1 Aspek Citra
Citra dari bangunan ICT Technopark ini memiliki tema
Arsitektur High Tech, hal ini melambangkan teknologi yang selalu
berkembang dari waktu ke waktu.
Pada bangunan ICT Technopark ini berfungsi sebagai tempat
edukasi, riset dan pengembangan, inkubator bisnis dan
komersialisasi inovasi,citra fungsi ini akan dijadikan pedoman
pedoman sebagai citra fisik dari bangunan.
Berikut adalah contoh studi yang menjadi tolok ukur untuk
memwujudkan citra fisik dari bangunan Technopark ini :
• Suasana dari bangunan yang diciptakan oleh warna dominan dari
bangunan yang sesuai dengan institusi yang memiliki ICT
Technopark ini.
• Penataan ruang luar sehingga dapat bersinergi dengan ruang
dalam bangunan.
• Penerapan tema bangunan yang dipilih berdasarkan kesesuaian
• Menampilkan kesan teknologi kekinian sebagai wujud pesan
kepada orang yang melihat bahwa desain dari bangunan sesuai
untuk melambangkan fungsinya.
• Pengolahan detail dari bangunan serta meperhatikan unsur
kelokalan kota semarang
Dari poin diatas, diharapakan bangunan akan dapat
menunjukkan citra arsitektural yang sesuai dengan fungsinya.
4.1.2 Aspek Fungsi
Pada bangunan ICT Technopark ini berfungsi sebagai tempat
edukasi, riset dan pengembangan, inkubator bisnis dan
komersialisasi inovasi.sehingga dengan fungsi tersebut diperlukan
fasilitas dan sarana prasarana yang mendukung agar kegiatan riset
serta edukasi dan komersialisasi inovasi dapat berjalan dengan baik
dan menghasilkan produk inovasi yang sangat berguna untuk
memajukan perkembangan teknologi khususnya pada bidang ICT di
Indonesia.
4.1.3 Aspek Teknologi
Bangunan ICT Technopark ini akan menghadirkan
teknologi-teknologi baru yang akan menunjang fungsi dari bangunan ini seperti
kemudian Door acces sistem dengan kartu untuk menjaga
keamanan setiap unit laboratorium.
Serta penerapan teknologi yang akan menunjang bangunan
seperti Top mix permeable yang berfungsi menyerap air, Rain water
harvesting untuk menyimpan air hujan, Robot pembersih yang akan
memudahkan untuk membersihkan area dalam Technopark, dan
Touchscreen Publik information yang akan memudahkan
pengunjung dan pengguna mencari informasi, serta Secondary skin
facade yang akan memberikan kenyamanan pengguna.
4.2 Tujuan, Faktor Penentu dan Faktor Persyaratan Perancangan
4.2.1 Tujuan Perancangan
ICT Technopark selain bertujuan untuk menciptakan produk
inovasi berbasis ICT dengan fokus riset dalam bidang perangkat
lunak dan robotik, ICT Technopark juga dapat menjadi tempat riset
dan pengembangan berbagai sektor yang membutuhkan fasilitas
ICT serta dapat menumbuhkan perekonomian, sumber daya
manusia ( SDM ) serta daya saing suatu kota dan daerah dengan
cara :
• Bisnis baru (re-industrialisation) dengan cara membuat inovasi
baru yang hasilnya di alirkan ke dunia industri.
• Menarik Investor dengan cara mengkomersilkan produk-produk
• Nilai tambah kepada perusahaan (regional development) dengan
cara meningkatkan daya saing sumber daya manusia(SDM) pada
saat melakukan riset di TechnoPark.
• Menciptakan pekerjaan berbasis ICT dengan adanya Bisnis
baru(re-industrialisation) serta sumber daya manusia(SDM) yang
memiliki potensi.
• membuat link yang permanen antara peguruan tinggi (akademisi),
pelaku industri / bisnis / finansial, dan pemerintah dan masyarakat.
Technopark mencoba menggabungkan ide, inovasi, dan
know-how dari dunia akademik dan kemampuan finansial (dan
marketing) dari dunia bisnis.
4.2.2 Faktor Penentu Perancangan
Berikut adalah beberapa faktor yang berpengaruh dalam proses
perancangan ICT Technopark ini, antara lain :
• Faktor pelaku
Pelaku pada bangunan ini mempengaruhi bentuk desain
serta sirkulasi dari bangunan.
• Faktor aktivitas
Aktivitas pada bangunan ini karena digunakan sebagai
tempat edukasi dan riset maka aktivitas tersebut akan
mempengaruhi perancangan.
Kondisi lingkungan baik dari keadaan tapak, ketersediaan
sarana dan prasarana, serta fungsi bangunan disekitar tapak.
Diharapkan desain akan memberikan dampak positif bagi
lingkungan sekitar.
• Persyaratan desain
Persyaratan desain seperti ruang-ruang khusus yang perlu
diperhatikan agar ruang yang tercipta dapat sesuai dengan
fungsinya dan berfungsi dengan baik. Persyaratan ini diperoleh
dari studi literatur dan analisis proyek sejenis serta regulasi
yang sudah ditentukan.
• Kenyamanan, keselamatan dan keamanan
sistem keamanan dan keselamatan bangunan sangatlah
perlu diperhatikan seperti menyediakan alat pemadam api
ringan, sprinkle, smoke detector, hydrant box , jalur evakuasi,
serta jalur mobil pemadam kebakaran. Selain itu penyediaan
CCTV sebagai sistem keamanan bangunan serta penggunaan
kartu identifikasi untuk setiap kali ingin memasuki laboratorium.
• Faktor regulasi dan standar
Dalam perancangan proyek ICT Technopark ini juga perlu
dipertimbangkan peraturan daerah yang ada seperti KDB, KLB,
4.2.3 Faktor Persyaratan Perancangan
Dalam melakukan perancangan ICT Technopark ini Terdapat 3
kategori dalam penentuan persyaratan ini, yaitu :
- Arsitektur
• Fasilitas bangunan yang dapat mengakomodasi seluruh aktifitas
didalamnya seperti edukasi, Riset dan pengembangan ( R&D ),
Komersialisasi riset dll.
• Perancangan ruang indoor maupun outdoor yang disesuaikan
dengan kebutuhan, dapat menunjang aktivitas serta sirkulasi
berjalan dengan baik.
• Tatanan ruang yang memberikan kenyamanan dan juga
keamanan bagi kegiatan pengguna dan pengunjung.
• Penggunaan bahan bangunan yang aman dan ramah lingkungan.
• Bentuk bangunan yang menunjukan identitas dari bangunan
Technopark.
- Bangunan
• Percancangan sistem struktur disesuaikan dengan fungsi dan
jenis ruang, utilitas dan lain-lain.
• Membagi rata porsi dan kebutuhan antara kegiatan Riset
edukasi, dan Eksibisi.
• Memperhatikan beberapa desain ruang kusus yang memerlukan
• Pemilihan mutu kualitas bahan bangunan yang sesuai dengan
standar agar bangunan dapat bertahan lama serta keamanan
bangunan terjaga.
• Penempatan jaringan utilitas bangunan dan peletaknya yang
harus direncanakan dengan baik agar mudah saat dilakukan
maintenance/perawatan berkala.
- Lingkungan
• Pembangunan ini harus dapat memperhatikan potensi maupun
permasalahan yang ada di dalam maupun sekitar tapak.
• Lokasi yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Rencana
Wilayah (RTRW) kota Semarang, serta memperhatikan Rencana
Detail Tata Ruang Kota ( RDTRK ).
• Lokasi pada lingkungan yang strategis serta mempertimbangkan
fungsi dan target pengguna.
• Memiliki jaringan utilitas dan infrastruktur kota yang memadai
termasuk didalamnya jaringan internet fiber optik.
• Dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
4.3 Program Arsitektur
4.3.1 Program Kegiatan
FA
Lab.Computer Aided Design(CAD)
FA
Ruang direktur utama
AR
Way in (entrance)
Lab.Software and system security Lobby Hotspot area Kantor manager utama Kantin Way out (outrance)
Lab.Kecerdasan buatan(AI) ICT Convention Hall 3D printing center Kantor wakil direktur Dropoff
Lab.Rekayasa perangkat lunak ICT Exhibition Hall Seating group Kantor sekretaris eksekutif Area parkir mobil
Lab.Cloud computing Hall
Virtual office/
Ruang rapat virtual Kantor sekretaris Area parkir motor
Lab.Computer(Sedang dan Besar) Ruang serbaguna Cafetaria/Kantin Ruang tamu Area parkir bus
Lab.Robotik dan Artificial Intelegence Mini bank Kantor direktur operasional Parkir sepeda
Lab.Pengolahan sinyal digital Ruang rapat Pedestrian
Lab.Gelombang pendek(Microwave)
Kantor Divisi operasional dan
maintenance Ruang smart panel
Lab.Micro prosesor
Kantor divisi riset dan
pengembangan(R&D) dan
pengelolaan
Ruang Genset
R.workshop perakitan komputer dan
laptop Kantor divisi pelayanan
Ruang AHU dan
Chiller
Lab.3D printing Kantor divisi finansial Ruang Pompa
Training room(Ruang kelas teori) Kantor divisi human resources Ruang MEE
Ruang rapat Ruang ganti Toilet
Ruang motion capture dan green
screen Ruang istirahat karyawan Laundry
Ruang rekaman audio Kantor pelayanan Mushola
Ruang locker
Ruang CCTV & IBMS Janitor
Ruang arsip Dapur
Ruang istirahat security Ruang IT Server dan
Database
b. Perhitungan luas bangunan
FASILITAS KEBUTUHAN LUAS
Fasilitas utama privat pengguna 9702,97 m2
Fasilitas utama publik pengguna 4955,5 m2
Fasilitas penunjang 860.03 m2
Area privat pengelola 209,472 m2
Area publik pengelola 44,16 m2
Area servis 484,78 m2
Area aktivitas khusus 1806 m2
TOTAL : 17.342,912 m2
+10% untuk sirkulasi antar area, seperti tangga darurat
(flow traffic)
= 19.077,2032 m
2Tabel 4. 2 Program luas bangunan Sumber : analisa pribadi, 2017
Jadi total luas bangunan ICT Technopark adalah
19.077,2032
m2Dibulatkan menjadi
19.078 m
2Nama area Tipe
Kendaraan
Jumlah
kendaraan Luas
Luas parkir
Parkir khusus Bis
Mobil VIP
4 5
331,5m2
Luas Total 10.771,2m2
Tabel 4. 3 Program Luas lahan Parkir Sumber : Analisa Pribadi, 2017
Jadi total luas parkir ICT Technopark adalah 10.771,2 m2Dibulatkan
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60 %
Koefisien Luas Bangunan(pelayanan umum) (KLB) maksimum
1,8 (3 lantai)
• Luas parkir (100%) = 10.771,2 m2
• Luas lahan
L. lahan = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛
𝐾𝐿𝐵 1,8
= 𝟏𝟗.𝟎𝟕𝟖 𝐦𝟐
𝐾𝐿𝐵 1,8
=
10.598,9
• Luas lantai dasar
L. lantai dasar = Luas lahan x 60%
= 10.598,9 X 60%
=
6.359,3
m2• Luas Ruang terbuka
Luas ruang terbuka = L.lahan – L.lantai dasar
= 10.598,9 – 6.359,3
• Luas ruang terbuka hijau
Luas ruang terbuka hijau=L.ruang terbuka x 40%
= 4239,6 x 40%
= 1.695,8 m2
• Luas Total kebutuhan Tapak
Luas total tapak = Luas lantai dasar + luas ruang terbuka + luas
parkir
= 6.359,3 m2+ 4.239,6 m2+ 10.771,2 m2
= 21.370,1 m2
4.3.2 Program Sistem Struktur dan Pelingkup
PROGRAM STRUKTUR
Struktur Pondasi
Pomdasi utama yang digunakan adalah pondasi bored pile
.Karena proyek ini sebagian merupakan bentang lebar sehingga
beban yang diterima dari atap akan sangat berat. serta dengan
berbagai pertimbangan dapat disimpulkan bahwa pondasi ini
cocok digunakan pada lokasi site dan sedangkan untuk
bangunan dengan fungsi servis yang terpisah akan
menggunakan pondasi foot plate
Struktur Dinding dan Kolom
Struktur untuk atas bangunan menggunakan struktur rangka
dalam hal pembagian ruang serta fleksible dalam perencanaan
ruang dan bentuknya sebagai pertimbangan utama.
Plat Lantai
Menggunakan flat slab, karena pertimbangan lebih ekonomis,
instalasi mechanical electrical jadi lebih mudah, dan dengan
mempertimbangkan untuk mempermudah perawatan/
maintenance , serta mengurangi tinggi bangunan.
Struktur Atap
Struktur atap menggunakan sistem struktur Space Frame karena
sebagian bangunan membutuhkan struktur bentang lebar, dan
dengan pertimbangan tema design yang menggunakan tema
High tech dan bentuknya yang dapat dibuat fleksibel,sehingga
struktur ini cocok digunakan.
PROGRAM ENCLOSURE
Penutup lantai
Pada bagian laboratorium akan menggunakan sistem raised
floor, karena pertimbangan masalah perkabelan antar komputer dan ruang server serta ruang data, sehingga untuk memudahkan
sistem pengkabelan tersebut akan menggunakan raised floor
pada ruang laboratorium dan server. sedangkan untuk ruang
eksibisi dan hall akan memakai penutup keramik karena mudah
dan pilihan tekstur dari keramik yang bervariasi.
Dinding
Jenis penutup dinding utama menggunakan bata ringan,
juga ACP dikombinasikan untuk eksterior bangunan. Serta
penggunaan dinding kaca pada ruang laboratorium.
Plafond
Penutup plafond yang akan dipakai adalah kalsi board karena mudah didapatkan.
Penutup atap
Karena tuntutan fungsi bangunan, maka penutup atap yang akan
dipakai adalah penutup atap dag beton serta kaca tempered
dan alumunium composite dan atap alumunium, penutup atap kaca ini akan digunakan pada titik-titik tertentu yang
membutuhkan pencahayaan alami yang banyak.
Tabel 4. 4 Tabel sistem struktur dan pelingkup Sumber : analisis pribadi,2017
4.3.3 Program Sistem Pembangunan
PERALATAN PEMBANGUNAN
Untuk proses pengangkutan material bangunan, proyek ini
direncanakan menggunakan crane tank, karena diperkirakan
bangunan memiliki tinggi ± 25m
4.3.4. Program Sistem Utilitas
SISTEM PENCAHAYAAN
Pencahayaan alami
Pencahayaan alami yang dipakau dari atap akan banyak menggunakan atap kaca, serta pada setiap ruang akan memanfaatkan partisi kaca sehingga cahaya alami yang masuk bisa optimal pada stiap ruang.
Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan menggunakan jenis lampu softlight, dan LED untuk bangunan dengan pertimbangan hemat energi, sedangkan untuk area kusus seperti tempat eksibisi sebagian akan menggunakan jenis lampu halogen, karena pertimbangan penggunaan diorama serta memfokuskan pada tempat pamer.
SISTEM PENGHAWAAN
Penghawaan alami
Karena proyek ini merupakan bentang lebar, maka penghawaan alami yang dipakai didatangkan dengan memperhitungkan bukaan terhadap arah angin, serta penggunaa exhaus fan untuk menangkap udara segar ke dalam bangunan.
Penghawaan buatan
Karena terdapat banyak laboratorium pada bangunan ini, sehingga setiap unit laboratorium akan menentukan sendiri penghawaan pada setiap ruang laboratorium yang dipakai, maka AC yang dipakai adalah sistem AC split, sedangkan untuk ruang-ruang publik seperti convention hall akan disediakan AC central.
SISTEM TELEKOMUNIKASI
site/tapak. kemudian untuk komunikasi internal menggunakan sistem telepon jenis intercom dan IP PABX.
SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH
• Sumber air bersih
Air bersih yang akan digunakan bangunan didapatkan dari saluran PAM
• Sistem distribusi air bersih
Sistem distribusi air bersih yang dipakai menggunakan sistem downfeed, karena akan menghemat biaya pemakaian dari pompa air yang digunakan.
SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH
Pengolahan sampah dipilah antara organik dan anorganik. Untuk sampah organik dapat diolah menjadi kompos/ pupuk tanaman, selain itu juga dibuang ke lubang biopori. Sedangkan untuk sampah anorganik dibuang ke bak sampah lingkungan dan diangkut menuju TPS.
SISTEM TRANSPORTASI
Sistem transportasi bangunan akan menggunakan kombinasi, lift, tangga dan ramp.
Tangga akan disediakan di beberapa titik untuk antisipasi kebakaran dan bencana alam seperti gempa,
kemudian akan disediakan escalator untuk memudahkan transportasi vertikal pada bangunan
ramp akan digunakan dibeberapa titik untuk memudahkan akses bagi difabel.
serta lift akan disediakan satu buah namun hanya difungsikan untuk mengangkut barang serta membantu kaum difabel.
SISTEM PENANGKAL PETIR
Sistem penangkal petir yang dipakai dalam proyek ICT
dan radius perlindungan yang luas sehinnga akan menghemat biaya.
SISTEM KEAMANAN BANGUNAN
Menggunakan sistem CCTV. Sedangkan untuk kemaanan setiap unit laboratorium yang ada pada proyek ICT Technopark ini akan menggunakan sistem card door access– RFID.
SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH
• Grey Water (Limbah cair)
Limbah cari dari bangunan akan ditampung dalam bak penampung kemudian disaring dan dialirkan ke saluran lingkungan dan sebagian diresapkan ke dalam tanah.
• Air hujan
Limbah air hujan yang terkumpul dalam ground tank yang kusus untuk menampung air hujan, kemudian akan dipakai untuk menyirami taman dan untuk keperluan toilet bangunan.
• Black water (Limbah padat)
Limbah padat akan dikumpulkan dalam bio septictank yang kemudian air dari sisa bio septictank akan diresapkan ke dalam tanah.
4.3.4 Program Perhitungan Sistem Bangunan
a. Kebutuhan Listrik Bangunan
A : Lampu ; B : AC ; C : komputer set ; D : printer dan scaner ; E : LCD
proyektor ; F : Exhaust fan ; G : Kipas ; H : TV / Monitor ; I : Alat Elektronik
lainnya ( Speaker, Microphone, Osiloskop, kit peraga, laptop, Ups, Router,
dispenser dll )
No. Jenis Beban Daya Beban
1 A : Lampu 30 – 40 watt
2 B : AC split inverter ( motion sensor +
Thermal sensor )
(225 – 920 Watt)
9 I : Alat Elektronik lainnya ( Speaker, Microphone, laptop, Ups,
Router,Osiloskop, Kit peraga, dispenser dll )
50 – 150 watt
Tabel 4. 7 Jenis Beban listrik
- Perhitungan Beban Listrik bangunan
Jumlah
Ruang
Nama Ruang
Data Beban Pemakaian
Jenis Beban ( Unit ) Daya Beban ( Watt )
capture dan green
1
1 Virtual office/kantor
virtual
1 Kantor wakil direktur
utama
2 1 1 1 1 80 680 450 150 150 1510
1 Kantor sekretaris
eksekutif
2 1 1 1 1 80 680 450 150 150 1510
1 Kantor sekretaris 2 1 1 1 1 80 680 450 150 150 1510
1
Ruang tamu 2 1 1 1 1 80 680 450 150 150 1510
1 Kantor direktur
operasional
Kantor divisi riset dan
pengembangan(R& D) dan pengelolaan
2 1 1 1 1 80 680 450 150 150 1510
1 Kantor divisi human
resources
2 1 1 1 1 80 680 450 150 150 1510
1 Ruang istirahat
1 Ruang CCTV dan IBS Control
4 2 4 1 20 160 1360 1000 150 2000 4670
1 Ruang istirahat
security
Total kebutuhan listrik ( Watt ) 764980
Tabel 4. 8 Perhitungan Total Kebutuhan Listrik Bangunan Sumber : Analisa Pribadi
Jadi, kebutuhan day listrik untuk bangunan ICT Technopark adalah kurang lebih sekitar ±
764.980 watt
kemudian untuk kebutuhan listrik yang diperlukan sebuah eskalator adalah 187.000 kW / tahun. Sehingga kebutuhan listrik
Kebutuhan akan kapasitas dari AC sentral. Untuk
menghitung kebutuhan AC pada ruangan, berikut ini ada cara
sederhana untuk menghitungnya:
Rumus :
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡. 𝐴𝐶 𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑙 = (𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑅𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛) 𝑥 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛
dimana koefisien setiap volume 1 m2 = 500 BTU/jam ( asumsi ).
Total ruangan dengan ukuran 3122,5 m2 dan tinggi
5 m (asumsi). Kebutuhan AC adalah:
= (Total luas ruangan ) x 500 = 3142 m2 x 500 BTU/jam = 3142 m2 x 500 BTU/jam = 1.571.000 BTU/jam
Jadi, Kebutuhan AC sentral untuk bangunan ini adalah = 1.571.000 BTU/jam
Nama Ruang Luas m2
Resepsionist 240 m2
Main lobby 40 m2
Lobby convention hall 97,5 m2
Lobby eksibisi 75 m2
ICT Convention Hall 650 m2
Panggung 390 m2
Ruang alat dan
persiapan
19,5 m2
ICT Exhibition Hall 1500 m2
Hall 130 m2
TOTAL 3142 m2
Tabel 4. 9 Perhitungan Luas Bangunan yang membutuhkan Ac Sentral
Kebutuhan air bersih pada bangunan ini diasumsikan sebagai gedung serbaguna, karena berdasarkan fungsi yang
bermacam-macam :
Penggunaan gedung Pemakaian
air Satuan
Rumah tinggal 120 Liter/penghuni/hari
Rumah susun 100 Liter/penghuni/hari
Asrama 120 Liter/penghuni/hari
Rumah sakit 500 Liter/tempat tidur pasien/hari
Sekolah dasar 40 Liter/siswa/hari
SLTP 50 Liter/siswa/hari
SMU/ SMK dan lebih
tinggi 80 Liter/siswa/hari
Ruko/ Rukan 100 Liter/penghuni dan
pegawai/hari
Kantor/ Pabrik 50 Liter/pegawai/hari
Toserba, toko pengecer 5 Liter/m2
Restoran 15 Liter/kursi
Hotel berbintang 250 Liter/tempat tidur/hari
Hotel melati/ penginapan 250 Liter/tempat tidur/hari
Gd. Pertunjukan, bioskop 10 Liter/kursi
Gd. Serba Guna 25 Liter/kursi
Laboratorium 150 Liter / staf / hari
Klinik / Puskesmas 3 Liter / pengunjung / hari
Stasiun, terminal 3 Liter/penumpang tiba dan
pergi
Peribadatan 5 Liter/orang (belum dengan
air wudhu)
Tabel 4. 10 Standar kebutuhan air bersih Sumber : SNI-03-7065-2005-plambing
Berdasarkan data diatas, maka kebutuhan air bersih untuk gedung serbaguna dalam satu hari adalah 25 liter/kursi.
Sedangkan penguna rata-rata adalah 804 orang perhari. Kemudian kebutuhan untuk pengelola diasumsikan pada
kebutuhan air bersih untuk sebuah kantor dalam satu hari adalah 50 liter/pegawai. Jumlah dari pengelola adalah
101 orang. Dari data tersebut dapat dilakukan analisis kebutuhan air sebagai berikut :
Q = n x kebutuhan air per hari
Keterangan :
Q = Kebutuhan air bersih rata-rata per hari (liter/ hari)
Qtotal = Q pengunjung + Q pengelola
Qtotal = (804 orang x 25 liter) + (101 orang x 50 liter)
Qtotal = 20.100 liter / hari + 5.050 liter / hari
Qtotal = 25.150 liter / hari
Kemudian diasumsikan kebutuhan tambahan air sebesar 30% untuk mengatasi kebakaran, hal-hal kebocoran dan
lain-lain dengan perhitungan sebagai berikut :
Qd = 30% x Q
Keterangan :
Qd = Kebutuhan tambahan air
Q = Kebutuhan air bersih rata-rata per hari
Perhitungan :
Qd = 7.545 liter / hari
4.3.5. Program Lokasi dan Tapak
a. Lokasi tapak
Lokasi tapak : Jalan. Puspowarno Raya, Semarang, Salamanmloyo,
Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50149
Berikut adalah gambar 4.1 peta wilayah dikecamatan Semarang
Barat
Gambar 4. 1 Peta kecamatan Semarang Barat (BWK III) Sumber : www.lokanesia.com
Keterangan :
1 Kelurahan Ngemplak Simongan 9 Kelurahan Krobokan
2 Kelurahan Manyaran 10 Kelurahan Kalibanteng Kidul
3 Kelurahan Krapyak 11 Kelurahan Tambakharjo
4 Kelurahan Kalibanteng Kulon 12 Kelurahan Salaman Mloyo
5 Kelurahan Gisikdrono 13 Kelurahan Bongsari
6 Kelurahan Bojong Salaman 14 Kelurahan Tawangmas
7 Kelurahan Cabean 15 Kelurahan Tawangsari
8 Kelurahan Karangayu 16 Kelurahan Kembangarum
• Utara : Laut Jawa
• Barat : Kecamatan Semarang Utara
• Timur : Kecamatan Tugu
• Selatan : Kecamatan Ngaliyan
Potensi Kecamatan Semarang Barat :
• Berada disekitar pusat kota yang mempermudah akomodasi.
• Memiliki aksesbilitas yang mudah dengan berbagai moda
transportasi.
• Dilalui jalan arteri primer dan arteri sekunder.
• Berada pada daerah yang sedang berkembang.
Kendala Kecamatan Semarang Barat :
• Kepadatan penduduk yang cukup tinggi.
• Memiliki tingkat kemacetan yang tinggi terutama di saat jam
kerja
Kondisi Eksisting Tapak ada pada gambar dibawah ini
(Dokumen Survey Pribadi, Januari 2017) :
Gambar 4. 2 Peta lokasi alternatif tapak A Sumber : dokumen pribadi, 2017
Gambar 4. 3 Peta lokasi alternatif tapak A Sumber : dokumen pribadi, 2017
Batas – batas alternatif tapak A
Timur : Jl. Puspowarno raya IV
Barat : Jl. Puspowarno IX, permukiman warga.
Selatan : Jl.Pamularsih.
Berikut adalah tabel 3.31 menjelaskan tentang kekuatan dan amenitas dari
tapak A
Peraturan pemerintah
Peraturan daerah kota Semarang nomor 14 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota Semarang tahun 2011-2031 dan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RTDRK) nomor 8 tahun 2004 tentang BWK III (Kecamatan Semarang Barat dan kecamatan Semarang Utara) tahun 2000-2010.
Regulasi KDB : maksimal 60% KLB : 1,8
GSB Jl.Pamularsih : 23 m. GSB Jl.Puspowarno Raya : 17m GSB Jl.Puspowarno selatan 2 : 3m GSB Jl.Puspowarno selartn IV : 3m Fungsi dan
hirarki
Pusat perkantoran, perdagangan dan jasa. Pusat transportasi udara.
Sub pusat pelayanan kota.
ASPEK AMENITAS ALAMI
View View from site : pertokoan, jalan raya dan permukiman penduduk
View to site : View to site dari jalan berupa toko, dan permukiman.
Topografi Relatif datar dengan kemiringan lahan 0 - 2%
Air Curah air hujan rata-rata sebesar 126 m3 per tahun dengan tingkat
kelembaban 50 - 70 % dengan periode musim hujan November hingga April.
ASPEK AMENITAS BUATAN Jaringan kota /
kawasan
Berada tepat bersebelahan dengan jalan kolektor sekunder Jl.Pamularsih yang cukup lebar.
Akses utama Jl.Pamularsih dapat dicapai melalui kawasan kalibanteng dan Jl.Kaligarang.
Terdapat jaringan listrik, telepon, fiber optik, drainase dan sampah.
Citra arsitektural
Bangunan sekitar tapak adalah pertokoan yang mayoritas berbentuk ruko sederhana. serta terdapat area permukiman penduduk disekitar tapak, yang mayoritas bangunan sederhana dengan atap limasan.
Tabel 4. 11 Analisis tapak A Sumber : analisis pribadi, 2017
• Dilalui bus BRT yang akan memudahkan pengguna menuju
lokasi.
• Lokasi tapak berada di jalan kolektor sekunder dengan lebar
20m tergolong jalan besar dengan 2 arah.
• Lokasi dekat dengan pusat kota. yang juga dapat dengan mudah
diakses bagi tamu yang tinggal di hotel bintang 4.
• Kondisi daya dukung tanah yang cukup bagus.
• Dekat dengan bandara Ahmad Yani.
• Kepadatan lalu lintas tidak terlalu tinggi.
• Utilitas lengkap + dilalui jaringan internet kabel fiber optik
Kendala Alternatif Tapak A :
• Sisi utara tapak tidak memiliki view yang bagus,karena mayoritas
warga menengah ke bawah.
• Vegetasi minim, hanya terdapat beberapa pohon trembesi dan
Foto Eksisting tapak dokumentasi pribadi :
Kondisi eksisting tapak ada pada gambar dibawah ini :
Gambar 4. 7 Jalan Puspowarno Raya Sumber : dokumen pribadi, 2017
Gambar 4. 5 Jalan Pamularsih Sumber : googlemaps.com Gambar 4. 4 Jalan Puspowarno 1
Sumber : dokumen pribadi,2017
Gambar 4. 6 Jalan Puspowarno Dalam Sumber : dokumen pribadi,2017