• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR 4.1 Konsep Program - ICT TECHNOPARK DI KOTA SEMARANG - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR 4.1 Konsep Program - ICT TECHNOPARK DI KOTA SEMARANG - Unika Repository"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PROGRAM ARSITEKTUR

4.1 Konsep Program

4.1.1 Aspek Citra

Citra dari bangunan ICT Technopark ini memiliki tema

Arsitektur High Tech, hal ini melambangkan teknologi yang selalu

berkembang dari waktu ke waktu.

Pada bangunan ICT Technopark ini berfungsi sebagai tempat

edukasi, riset dan pengembangan, inkubator bisnis dan

komersialisasi inovasi,citra fungsi ini akan dijadikan pedoman

pedoman sebagai citra fisik dari bangunan.

Berikut adalah contoh studi yang menjadi tolok ukur untuk

memwujudkan citra fisik dari bangunan Technopark ini :

• Suasana dari bangunan yang diciptakan oleh warna dominan dari

bangunan yang sesuai dengan institusi yang memiliki ICT

Technopark ini.

• Penataan ruang luar sehingga dapat bersinergi dengan ruang

dalam bangunan.

• Penerapan tema bangunan yang dipilih berdasarkan kesesuaian

(2)

• Menampilkan kesan teknologi kekinian sebagai wujud pesan

kepada orang yang melihat bahwa desain dari bangunan sesuai

untuk melambangkan fungsinya.

• Pengolahan detail dari bangunan serta meperhatikan unsur

kelokalan kota semarang

Dari poin diatas, diharapakan bangunan akan dapat

menunjukkan citra arsitektural yang sesuai dengan fungsinya.

4.1.2 Aspek Fungsi

Pada bangunan ICT Technopark ini berfungsi sebagai tempat

edukasi, riset dan pengembangan, inkubator bisnis dan

komersialisasi inovasi.sehingga dengan fungsi tersebut diperlukan

fasilitas dan sarana prasarana yang mendukung agar kegiatan riset

serta edukasi dan komersialisasi inovasi dapat berjalan dengan baik

dan menghasilkan produk inovasi yang sangat berguna untuk

memajukan perkembangan teknologi khususnya pada bidang ICT di

Indonesia.

4.1.3 Aspek Teknologi

Bangunan ICT Technopark ini akan menghadirkan

teknologi-teknologi baru yang akan menunjang fungsi dari bangunan ini seperti

(3)

kemudian Door acces sistem dengan kartu untuk menjaga

keamanan setiap unit laboratorium.

Serta penerapan teknologi yang akan menunjang bangunan

seperti Top mix permeable yang berfungsi menyerap air, Rain water

harvesting untuk menyimpan air hujan, Robot pembersih yang akan

memudahkan untuk membersihkan area dalam Technopark, dan

Touchscreen Publik information yang akan memudahkan

pengunjung dan pengguna mencari informasi, serta Secondary skin

facade yang akan memberikan kenyamanan pengguna.

4.2 Tujuan, Faktor Penentu dan Faktor Persyaratan Perancangan

4.2.1 Tujuan Perancangan

ICT Technopark selain bertujuan untuk menciptakan produk

inovasi berbasis ICT dengan fokus riset dalam bidang perangkat

lunak dan robotik, ICT Technopark juga dapat menjadi tempat riset

dan pengembangan berbagai sektor yang membutuhkan fasilitas

ICT serta dapat menumbuhkan perekonomian, sumber daya

manusia ( SDM ) serta daya saing suatu kota dan daerah dengan

cara :

• Bisnis baru (re-industrialisation) dengan cara membuat inovasi

baru yang hasilnya di alirkan ke dunia industri.

• Menarik Investor dengan cara mengkomersilkan produk-produk

(4)

• Nilai tambah kepada perusahaan (regional development) dengan

cara meningkatkan daya saing sumber daya manusia(SDM) pada

saat melakukan riset di TechnoPark.

• Menciptakan pekerjaan berbasis ICT dengan adanya Bisnis

baru(re-industrialisation) serta sumber daya manusia(SDM) yang

memiliki potensi.

• membuat link yang permanen antara peguruan tinggi (akademisi),

pelaku industri / bisnis / finansial, dan pemerintah dan masyarakat.

Technopark mencoba menggabungkan ide, inovasi, dan

know-how dari dunia akademik dan kemampuan finansial (dan

marketing) dari dunia bisnis.

4.2.2 Faktor Penentu Perancangan

Berikut adalah beberapa faktor yang berpengaruh dalam proses

perancangan ICT Technopark ini, antara lain :

• Faktor pelaku

Pelaku pada bangunan ini mempengaruhi bentuk desain

serta sirkulasi dari bangunan.

• Faktor aktivitas

Aktivitas pada bangunan ini karena digunakan sebagai

tempat edukasi dan riset maka aktivitas tersebut akan

mempengaruhi perancangan.

(5)

Kondisi lingkungan baik dari keadaan tapak, ketersediaan

sarana dan prasarana, serta fungsi bangunan disekitar tapak.

Diharapkan desain akan memberikan dampak positif bagi

lingkungan sekitar.

• Persyaratan desain

Persyaratan desain seperti ruang-ruang khusus yang perlu

diperhatikan agar ruang yang tercipta dapat sesuai dengan

fungsinya dan berfungsi dengan baik. Persyaratan ini diperoleh

dari studi literatur dan analisis proyek sejenis serta regulasi

yang sudah ditentukan.

• Kenyamanan, keselamatan dan keamanan

sistem keamanan dan keselamatan bangunan sangatlah

perlu diperhatikan seperti menyediakan alat pemadam api

ringan, sprinkle, smoke detector, hydrant box , jalur evakuasi,

serta jalur mobil pemadam kebakaran. Selain itu penyediaan

CCTV sebagai sistem keamanan bangunan serta penggunaan

kartu identifikasi untuk setiap kali ingin memasuki laboratorium.

• Faktor regulasi dan standar

Dalam perancangan proyek ICT Technopark ini juga perlu

dipertimbangkan peraturan daerah yang ada seperti KDB, KLB,

(6)

4.2.3 Faktor Persyaratan Perancangan

Dalam melakukan perancangan ICT Technopark ini Terdapat 3

kategori dalam penentuan persyaratan ini, yaitu :

- Arsitektur

• Fasilitas bangunan yang dapat mengakomodasi seluruh aktifitas

didalamnya seperti edukasi, Riset dan pengembangan ( R&D ),

Komersialisasi riset dll.

• Perancangan ruang indoor maupun outdoor yang disesuaikan

dengan kebutuhan, dapat menunjang aktivitas serta sirkulasi

berjalan dengan baik.

• Tatanan ruang yang memberikan kenyamanan dan juga

keamanan bagi kegiatan pengguna dan pengunjung.

• Penggunaan bahan bangunan yang aman dan ramah lingkungan.

• Bentuk bangunan yang menunjukan identitas dari bangunan

Technopark.

- Bangunan

• Percancangan sistem struktur disesuaikan dengan fungsi dan

jenis ruang, utilitas dan lain-lain.

• Membagi rata porsi dan kebutuhan antara kegiatan Riset

edukasi, dan Eksibisi.

• Memperhatikan beberapa desain ruang kusus yang memerlukan

(7)

• Pemilihan mutu kualitas bahan bangunan yang sesuai dengan

standar agar bangunan dapat bertahan lama serta keamanan

bangunan terjaga.

• Penempatan jaringan utilitas bangunan dan peletaknya yang

harus direncanakan dengan baik agar mudah saat dilakukan

maintenance/perawatan berkala.

- Lingkungan

• Pembangunan ini harus dapat memperhatikan potensi maupun

permasalahan yang ada di dalam maupun sekitar tapak.

• Lokasi yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Rencana

Wilayah (RTRW) kota Semarang, serta memperhatikan Rencana

Detail Tata Ruang Kota ( RDTRK ).

• Lokasi pada lingkungan yang strategis serta mempertimbangkan

fungsi dan target pengguna.

• Memiliki jaringan utilitas dan infrastruktur kota yang memadai

termasuk didalamnya jaringan internet fiber optik.

• Dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

4.3 Program Arsitektur

4.3.1 Program Kegiatan

(8)

FA

Lab.Computer Aided Design(CAD)

FA

Ruang direktur utama

AR

Way in (entrance)

Lab.Software and system security Lobby Hotspot area Kantor manager utama Kantin Way out (outrance)

Lab.Kecerdasan buatan(AI) ICT Convention Hall 3D printing center Kantor wakil direktur Dropoff

Lab.Rekayasa perangkat lunak ICT Exhibition Hall Seating group Kantor sekretaris eksekutif Area parkir mobil

Lab.Cloud computing Hall

Virtual office/

Ruang rapat virtual Kantor sekretaris Area parkir motor

Lab.Computer(Sedang dan Besar) Ruang serbaguna Cafetaria/Kantin Ruang tamu Area parkir bus

Lab.Robotik dan Artificial Intelegence Mini bank Kantor direktur operasional Parkir sepeda

Lab.Pengolahan sinyal digital Ruang rapat Pedestrian

Lab.Gelombang pendek(Microwave)

Kantor Divisi operasional dan

maintenance Ruang smart panel

Lab.Micro prosesor

Kantor divisi riset dan

pengembangan(R&D) dan

pengelolaan

Ruang Genset

R.workshop perakitan komputer dan

laptop Kantor divisi pelayanan

Ruang AHU dan

Chiller

Lab.3D printing Kantor divisi finansial Ruang Pompa

Training room(Ruang kelas teori) Kantor divisi human resources Ruang MEE

Ruang rapat Ruang ganti Toilet

Ruang motion capture dan green

screen Ruang istirahat karyawan Laundry

Ruang rekaman audio Kantor pelayanan Mushola

Ruang locker

Ruang CCTV & IBMS Janitor

Ruang arsip Dapur

Ruang istirahat security Ruang IT Server dan

Database

(9)

b. Perhitungan luas bangunan

FASILITAS KEBUTUHAN LUAS

Fasilitas utama privat pengguna 9702,97 m2

Fasilitas utama publik pengguna 4955,5 m2

Fasilitas penunjang 860.03 m2

Area privat pengelola 209,472 m2

Area publik pengelola 44,16 m2

Area servis 484,78 m2

Area aktivitas khusus 1806 m2

TOTAL : 17.342,912 m2

+10% untuk sirkulasi antar area, seperti tangga darurat

(flow traffic)

= 19.077,2032 m

2

Tabel 4. 2 Program luas bangunan Sumber : analisa pribadi, 2017

Jadi total luas bangunan ICT Technopark adalah

19.077,2032

m2

Dibulatkan menjadi

19.078 m

2

Nama area Tipe

Kendaraan

Jumlah

kendaraan Luas

Luas parkir

Parkir khusus Bis

Mobil VIP

4 5

331,5m2

Luas Total 10.771,2m2

Tabel 4. 3 Program Luas lahan Parkir Sumber : Analisa Pribadi, 2017

Jadi total luas parkir ICT Technopark adalah 10.771,2 m2Dibulatkan

(10)

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60 %

Koefisien Luas Bangunan(pelayanan umum) (KLB) maksimum

1,8 (3 lantai)

Luas parkir (100%) = 10.771,2 m2

Luas lahan

L. lahan = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛

𝐾𝐿𝐵 1,8

= 𝟏𝟗.𝟎𝟕𝟖 𝐦𝟐

𝐾𝐿𝐵 1,8

=

10.598,9

Luas lantai dasar

L. lantai dasar = Luas lahan x 60%

= 10.598,9 X 60%

=

6.359,3

m2

Luas Ruang terbuka

Luas ruang terbuka = L.lahan – L.lantai dasar

= 10.598,9 – 6.359,3

(11)

Luas ruang terbuka hijau

Luas ruang terbuka hijau=L.ruang terbuka x 40%

= 4239,6 x 40%

= 1.695,8 m2

Luas Total kebutuhan Tapak

Luas total tapak = Luas lantai dasar + luas ruang terbuka + luas

parkir

= 6.359,3 m2+ 4.239,6 m2+ 10.771,2 m2

= 21.370,1 m2

4.3.2 Program Sistem Struktur dan Pelingkup

PROGRAM STRUKTUR

Struktur Pondasi

Pomdasi utama yang digunakan adalah pondasi bored pile

.Karena proyek ini sebagian merupakan bentang lebar sehingga

beban yang diterima dari atap akan sangat berat. serta dengan

berbagai pertimbangan dapat disimpulkan bahwa pondasi ini

cocok digunakan pada lokasi site dan sedangkan untuk

bangunan dengan fungsi servis yang terpisah akan

menggunakan pondasi foot plate

Struktur Dinding dan Kolom

Struktur untuk atas bangunan menggunakan struktur rangka

(12)

dalam hal pembagian ruang serta fleksible dalam perencanaan

ruang dan bentuknya sebagai pertimbangan utama.

Plat Lantai

Menggunakan flat slab, karena pertimbangan lebih ekonomis,

instalasi mechanical electrical jadi lebih mudah, dan dengan

mempertimbangkan untuk mempermudah perawatan/

maintenance , serta mengurangi tinggi bangunan.

Struktur Atap

Struktur atap menggunakan sistem struktur Space Frame karena

sebagian bangunan membutuhkan struktur bentang lebar, dan

dengan pertimbangan tema design yang menggunakan tema

High tech dan bentuknya yang dapat dibuat fleksibel,sehingga

struktur ini cocok digunakan.

PROGRAM ENCLOSURE

Penutup lantai

Pada bagian laboratorium akan menggunakan sistem raised

floor, karena pertimbangan masalah perkabelan antar komputer dan ruang server serta ruang data, sehingga untuk memudahkan

sistem pengkabelan tersebut akan menggunakan raised floor

pada ruang laboratorium dan server. sedangkan untuk ruang

eksibisi dan hall akan memakai penutup keramik karena mudah

dan pilihan tekstur dari keramik yang bervariasi.

Dinding

Jenis penutup dinding utama menggunakan bata ringan,

(13)

juga ACP dikombinasikan untuk eksterior bangunan. Serta

penggunaan dinding kaca pada ruang laboratorium.

Plafond

Penutup plafond yang akan dipakai adalah kalsi board karena mudah didapatkan.

Penutup atap

Karena tuntutan fungsi bangunan, maka penutup atap yang akan

dipakai adalah penutup atap dag beton serta kaca tempered

dan alumunium composite dan atap alumunium, penutup atap kaca ini akan digunakan pada titik-titik tertentu yang

membutuhkan pencahayaan alami yang banyak.

Tabel 4. 4 Tabel sistem struktur dan pelingkup Sumber : analisis pribadi,2017

4.3.3 Program Sistem Pembangunan

PERALATAN PEMBANGUNAN

Untuk proses pengangkutan material bangunan, proyek ini

direncanakan menggunakan crane tank, karena diperkirakan

bangunan memiliki tinggi ± 25m

(14)

4.3.4. Program Sistem Utilitas

SISTEM PENCAHAYAAN

Pencahayaan alami

Pencahayaan alami yang dipakau dari atap akan banyak menggunakan atap kaca, serta pada setiap ruang akan memanfaatkan partisi kaca sehingga cahaya alami yang masuk bisa optimal pada stiap ruang.

Pencahayaan buatan

Pencahayaan buatan menggunakan jenis lampu softlight, dan LED untuk bangunan dengan pertimbangan hemat energi, sedangkan untuk area kusus seperti tempat eksibisi sebagian akan menggunakan jenis lampu halogen, karena pertimbangan penggunaan diorama serta memfokuskan pada tempat pamer.

SISTEM PENGHAWAAN

Penghawaan alami

Karena proyek ini merupakan bentang lebar, maka penghawaan alami yang dipakai didatangkan dengan memperhitungkan bukaan terhadap arah angin, serta penggunaa exhaus fan untuk menangkap udara segar ke dalam bangunan.

Penghawaan buatan

Karena terdapat banyak laboratorium pada bangunan ini, sehingga setiap unit laboratorium akan menentukan sendiri penghawaan pada setiap ruang laboratorium yang dipakai, maka AC yang dipakai adalah sistem AC split, sedangkan untuk ruang-ruang publik seperti convention hall akan disediakan AC central.

SISTEM TELEKOMUNIKASI

(15)

site/tapak. kemudian untuk komunikasi internal menggunakan sistem telepon jenis intercom dan IP PABX.

SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

Sumber air bersih

Air bersih yang akan digunakan bangunan didapatkan dari saluran PAM

Sistem distribusi air bersih

Sistem distribusi air bersih yang dipakai menggunakan sistem downfeed, karena akan menghemat biaya pemakaian dari pompa air yang digunakan.

SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH

Pengolahan sampah dipilah antara organik dan anorganik. Untuk sampah organik dapat diolah menjadi kompos/ pupuk tanaman, selain itu juga dibuang ke lubang biopori. Sedangkan untuk sampah anorganik dibuang ke bak sampah lingkungan dan diangkut menuju TPS.

SISTEM TRANSPORTASI

Sistem transportasi bangunan akan menggunakan kombinasi, lift, tangga dan ramp.

Tangga akan disediakan di beberapa titik untuk antisipasi kebakaran dan bencana alam seperti gempa,

kemudian akan disediakan escalator untuk memudahkan transportasi vertikal pada bangunan

ramp akan digunakan dibeberapa titik untuk memudahkan akses bagi difabel.

serta lift akan disediakan satu buah namun hanya difungsikan untuk mengangkut barang serta membantu kaum difabel.

SISTEM PENANGKAL PETIR

Sistem penangkal petir yang dipakai dalam proyek ICT

(16)

dan radius perlindungan yang luas sehinnga akan menghemat biaya.

SISTEM KEAMANAN BANGUNAN

Menggunakan sistem CCTV. Sedangkan untuk kemaanan setiap unit laboratorium yang ada pada proyek ICT Technopark ini akan menggunakan sistem card door access– RFID.

SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH

• Grey Water (Limbah cair)

Limbah cari dari bangunan akan ditampung dalam bak penampung kemudian disaring dan dialirkan ke saluran lingkungan dan sebagian diresapkan ke dalam tanah.

Air hujan

Limbah air hujan yang terkumpul dalam ground tank yang kusus untuk menampung air hujan, kemudian akan dipakai untuk menyirami taman dan untuk keperluan toilet bangunan.

• Black water (Limbah padat)

Limbah padat akan dikumpulkan dalam bio septictank yang kemudian air dari sisa bio septictank akan diresapkan ke dalam tanah.

(17)

4.3.4 Program Perhitungan Sistem Bangunan

a. Kebutuhan Listrik Bangunan

A : Lampu ; B : AC ; C : komputer set ; D : printer dan scaner ; E : LCD

proyektor ; F : Exhaust fan ; G : Kipas ; H : TV / Monitor ; I : Alat Elektronik

lainnya ( Speaker, Microphone, Osiloskop, kit peraga, laptop, Ups, Router,

dispenser dll )

No. Jenis Beban Daya Beban

1 A : Lampu 30 – 40 watt

2 B : AC split inverter ( motion sensor +

Thermal sensor )

(225 – 920 Watt)

9 I : Alat Elektronik lainnya ( Speaker, Microphone, laptop, Ups,

Router,Osiloskop, Kit peraga, dispenser dll )

50 – 150 watt

Tabel 4. 7 Jenis Beban listrik

(18)

- Perhitungan Beban Listrik bangunan

Jumlah

Ruang

Nama Ruang

Data Beban Pemakaian

Jenis Beban ( Unit ) Daya Beban ( Watt )

capture dan green

(19)

1

1 Virtual office/kantor

virtual

1 Kantor wakil direktur

utama

2 1 1 1 1 80 680 450 150 150 1510

1 Kantor sekretaris

eksekutif

2 1 1 1 1 80 680 450 150 150 1510

1 Kantor sekretaris 2 1 1 1 1 80 680 450 150 150 1510

1

Ruang tamu 2 1 1 1 1 80 680 450 150 150 1510

1 Kantor direktur

operasional

Kantor divisi riset dan

pengembangan(R& D) dan pengelolaan

2 1 1 1 1 80 680 450 150 150 1510

1 Kantor divisi human

resources

2 1 1 1 1 80 680 450 150 150 1510

1 Ruang istirahat

(20)

1 Ruang CCTV dan IBS Control

4 2 4 1 20 160 1360 1000 150 2000 4670

1 Ruang istirahat

security

Total kebutuhan listrik ( Watt ) 764980

Tabel 4. 8 Perhitungan Total Kebutuhan Listrik Bangunan Sumber : Analisa Pribadi

Jadi, kebutuhan day listrik untuk bangunan ICT Technopark adalah kurang lebih sekitar ±

764.980 watt

kemudian untuk kebutuhan listrik yang diperlukan sebuah eskalator adalah 187.000 kW / tahun. Sehingga kebutuhan listrik

(21)

Kebutuhan akan kapasitas dari AC sentral. Untuk

menghitung kebutuhan AC pada ruangan, berikut ini ada cara

sederhana untuk menghitungnya:

Rumus :

𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡. 𝐴𝐶 𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑙 = (𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑅𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛) 𝑥 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛

dimana koefisien setiap volume 1 m2 = 500 BTU/jam ( asumsi ).

Total ruangan dengan ukuran 3122,5 m2 dan tinggi

5 m (asumsi). Kebutuhan AC adalah:

= (Total luas ruangan ) x 500 = 3142 m2 x 500 BTU/jam = 3142 m2 x 500 BTU/jam = 1.571.000 BTU/jam

Jadi, Kebutuhan AC sentral untuk bangunan ini adalah = 1.571.000 BTU/jam

Nama Ruang Luas m2

Resepsionist 240 m2

Main lobby 40 m2

Lobby convention hall 97,5 m2

Lobby eksibisi 75 m2

ICT Convention Hall 650 m2

Panggung 390 m2

Ruang alat dan

persiapan

19,5 m2

ICT Exhibition Hall 1500 m2

Hall 130 m2

TOTAL 3142 m2

Tabel 4. 9 Perhitungan Luas Bangunan yang membutuhkan Ac Sentral

(22)

Kebutuhan air bersih pada bangunan ini diasumsikan sebagai gedung serbaguna, karena berdasarkan fungsi yang

bermacam-macam :

Penggunaan gedung Pemakaian

air Satuan

Rumah tinggal 120 Liter/penghuni/hari

Rumah susun 100 Liter/penghuni/hari

Asrama 120 Liter/penghuni/hari

Rumah sakit 500 Liter/tempat tidur pasien/hari

Sekolah dasar 40 Liter/siswa/hari

SLTP 50 Liter/siswa/hari

SMU/ SMK dan lebih

tinggi 80 Liter/siswa/hari

Ruko/ Rukan 100 Liter/penghuni dan

pegawai/hari

Kantor/ Pabrik 50 Liter/pegawai/hari

Toserba, toko pengecer 5 Liter/m2

Restoran 15 Liter/kursi

Hotel berbintang 250 Liter/tempat tidur/hari

Hotel melati/ penginapan 250 Liter/tempat tidur/hari

Gd. Pertunjukan, bioskop 10 Liter/kursi

Gd. Serba Guna 25 Liter/kursi

(23)

Laboratorium 150 Liter / staf / hari

Klinik / Puskesmas 3 Liter / pengunjung / hari

Stasiun, terminal 3 Liter/penumpang tiba dan

pergi

Peribadatan 5 Liter/orang (belum dengan

air wudhu)

Tabel 4. 10 Standar kebutuhan air bersih Sumber : SNI-03-7065-2005-plambing

Berdasarkan data diatas, maka kebutuhan air bersih untuk gedung serbaguna dalam satu hari adalah 25 liter/kursi.

Sedangkan penguna rata-rata adalah 804 orang perhari. Kemudian kebutuhan untuk pengelola diasumsikan pada

kebutuhan air bersih untuk sebuah kantor dalam satu hari adalah 50 liter/pegawai. Jumlah dari pengelola adalah

101 orang. Dari data tersebut dapat dilakukan analisis kebutuhan air sebagai berikut :

Q = n x kebutuhan air per hari

Keterangan :

Q = Kebutuhan air bersih rata-rata per hari (liter/ hari)

(24)

Qtotal = Q pengunjung + Q pengelola

Qtotal = (804 orang x 25 liter) + (101 orang x 50 liter)

Qtotal = 20.100 liter / hari + 5.050 liter / hari

Qtotal = 25.150 liter / hari

Kemudian diasumsikan kebutuhan tambahan air sebesar 30% untuk mengatasi kebakaran, hal-hal kebocoran dan

lain-lain dengan perhitungan sebagai berikut :

Qd = 30% x Q

Keterangan :

Qd = Kebutuhan tambahan air

Q = Kebutuhan air bersih rata-rata per hari

Perhitungan :

(25)

Qd = 7.545 liter / hari

(26)

4.3.5. Program Lokasi dan Tapak

a. Lokasi tapak

Lokasi tapak : Jalan. Puspowarno Raya, Semarang, Salamanmloyo,

Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50149

Berikut adalah gambar 4.1 peta wilayah dikecamatan Semarang

Barat

Gambar 4. 1 Peta kecamatan Semarang Barat (BWK III) Sumber : www.lokanesia.com

Keterangan :

1 Kelurahan Ngemplak Simongan 9 Kelurahan Krobokan

2 Kelurahan Manyaran 10 Kelurahan Kalibanteng Kidul

3 Kelurahan Krapyak 11 Kelurahan Tambakharjo

4 Kelurahan Kalibanteng Kulon 12 Kelurahan Salaman Mloyo

5 Kelurahan Gisikdrono 13 Kelurahan Bongsari

6 Kelurahan Bojong Salaman 14 Kelurahan Tawangmas

7 Kelurahan Cabean 15 Kelurahan Tawangsari

8 Kelurahan Karangayu 16 Kelurahan Kembangarum

(27)

• Utara : Laut Jawa

• Barat : Kecamatan Semarang Utara

• Timur : Kecamatan Tugu

• Selatan : Kecamatan Ngaliyan

Potensi Kecamatan Semarang Barat :

• Berada disekitar pusat kota yang mempermudah akomodasi.

• Memiliki aksesbilitas yang mudah dengan berbagai moda

transportasi.

• Dilalui jalan arteri primer dan arteri sekunder.

• Berada pada daerah yang sedang berkembang.

Kendala Kecamatan Semarang Barat :

• Kepadatan penduduk yang cukup tinggi.

• Memiliki tingkat kemacetan yang tinggi terutama di saat jam

kerja

(28)

Kondisi Eksisting Tapak ada pada gambar dibawah ini

(Dokumen Survey Pribadi, Januari 2017) :

Gambar 4. 2 Peta lokasi alternatif tapak A Sumber : dokumen pribadi, 2017

Gambar 4. 3 Peta lokasi alternatif tapak A Sumber : dokumen pribadi, 2017

Batas – batas alternatif tapak A

(29)

Timur : Jl. Puspowarno raya IV

Barat : Jl. Puspowarno IX, permukiman warga.

Selatan : Jl.Pamularsih.

Berikut adalah tabel 3.31 menjelaskan tentang kekuatan dan amenitas dari

tapak A

Peraturan pemerintah

Peraturan daerah kota Semarang nomor 14 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota Semarang tahun 2011-2031 dan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RTDRK) nomor 8 tahun 2004 tentang BWK III (Kecamatan Semarang Barat dan kecamatan Semarang Utara) tahun 2000-2010.

Regulasi KDB : maksimal 60% KLB : 1,8

GSB Jl.Pamularsih : 23 m. GSB Jl.Puspowarno Raya : 17m GSB Jl.Puspowarno selatan 2 : 3m GSB Jl.Puspowarno selartn IV : 3m Fungsi dan

hirarki

Pusat perkantoran, perdagangan dan jasa. Pusat transportasi udara.

Sub pusat pelayanan kota.

ASPEK AMENITAS ALAMI

View View from site : pertokoan, jalan raya dan permukiman penduduk

View to site : View to site dari jalan berupa toko, dan permukiman.

Topografi Relatif datar dengan kemiringan lahan 0 - 2%

Air Curah air hujan rata-rata sebesar 126 m3 per tahun dengan tingkat

kelembaban 50 - 70 % dengan periode musim hujan November hingga April.

ASPEK AMENITAS BUATAN Jaringan kota /

kawasan

Berada tepat bersebelahan dengan jalan kolektor sekunder Jl.Pamularsih yang cukup lebar.

Akses utama Jl.Pamularsih dapat dicapai melalui kawasan kalibanteng dan Jl.Kaligarang.

Terdapat jaringan listrik, telepon, fiber optik, drainase dan sampah.

Citra arsitektural

Bangunan sekitar tapak adalah pertokoan yang mayoritas berbentuk ruko sederhana. serta terdapat area permukiman penduduk disekitar tapak, yang mayoritas bangunan sederhana dengan atap limasan.

Tabel 4. 11 Analisis tapak A Sumber : analisis pribadi, 2017

(30)

• Dilalui bus BRT yang akan memudahkan pengguna menuju

lokasi.

• Lokasi tapak berada di jalan kolektor sekunder dengan lebar

20m tergolong jalan besar dengan 2 arah.

• Lokasi dekat dengan pusat kota. yang juga dapat dengan mudah

diakses bagi tamu yang tinggal di hotel bintang 4.

• Kondisi daya dukung tanah yang cukup bagus.

• Dekat dengan bandara Ahmad Yani.

• Kepadatan lalu lintas tidak terlalu tinggi.

• Utilitas lengkap + dilalui jaringan internet kabel fiber optik

Kendala Alternatif Tapak A :

• Sisi utara tapak tidak memiliki view yang bagus,karena mayoritas

warga menengah ke bawah.

• Vegetasi minim, hanya terdapat beberapa pohon trembesi dan

(31)

Foto Eksisting tapak dokumentasi pribadi :

Kondisi eksisting tapak ada pada gambar dibawah ini :

Gambar 4. 7 Jalan Puspowarno Raya Sumber : dokumen pribadi, 2017

Gambar 4. 5 Jalan Pamularsih Sumber : googlemaps.com Gambar 4. 4 Jalan Puspowarno 1

Sumber : dokumen pribadi,2017

Gambar 4. 6 Jalan Puspowarno Dalam Sumber : dokumen pribadi,2017

Gambar

Tabel 4. 2 Program luas bangunan
Tabel 4. 5   Peralatan  Bangunan Sumber :  Analisa Pribadi
Tabel 4. 6 Program Sistem Utilitas
Tabel 4. 7 Jenis Beban listrik Sumber : Analisa pribadi berdasarkan produk tertentu, 2017
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari kajian literatur yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya diketahui bahwa pentingnya penelitian ini adalah kita bisa melihat tingkat kematangan sistem

Penambahan tiamin antara 0,5-1,0 ppm pada media tumbuh dapat meningkatkan tinggi planlet, panjang akar, jumlah akar, jumlah daun, dan luas daun anggrek Oncidium.. Konsentrasi

Namun secara umum, keseluruhan dimensi pada pengukuran kelelahan mental dengan menggunakan kuesioner SOFI pada penelitian ini mengalami peningkatan akibat aktivitas

Pelaksanaan berbagai bentuk upacara persembahan dan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa oleh umat Hindu disebut “Yadnya” atau pengorbanan/korban suci dalam berbagai bentuk

TERBILANG : Tiga ratus lima puluh empat juta lima ratus empat puluh dua ribu rupiah. Surabaya, SATRIO DWINANTO, SE

◼ Akan tetapi kalau anda mau belajar untuk menangkap kuasa sekaligus hikmat Allah, maka pergerakan anda bukan lagi cepat, tapi tidak Masuk akal bagi orang lain,

Periksa darah rutin untuk mengetahui kadar Hb pasien Edukasi pasien untuk mengkonsumsi makanan kaya zat besi seperti daging, ikan vitamin C.. Setelah koreksi albumin, albumin

Pada kondisi beban puncak maka hampir semua daya yang dihasilkan generator dikonsumsi oleh beban pada konsumen, sehingga putaran generator sesuai yang diharapkan untuk