• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

BAB V

BAB V

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan A. Kesimpulan A. Kesimpulan A. Kesimpulan

Kalimat pasif bahasa Jepang secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu kalimat pasif langsung atau

chokusetsu ukemi

dan kalimat pasif tidak langsung atau

kansetsu ukemi.

Kalimat pasif bahasa Jepang mempunyai ciri verba berbentuk

rareru

. Seperti

iku

menjadi

ikareru

. Sedangkan dalam bahasa Sunda kalimat pasif mempunyai dua bentuk umum yaitu pasif dengan awalan

di-

( disampeur ) dan pasif dengan awalan

ka-

( katincak ).

Kalimat pasif bahasa Jepang pada umumnya mempunyai fungsi mengungkapkan suatu perasaan terganggu akibat perbuatan yang dilakukan oleh orang lain. Sedangkan dalam bahasa Sunda hal itu tidak dipermasalahkan.

Ada jenis kalimat pasif bahasa Jepang yang tidak mempunyai padanan kalimatnya dalam bahasa Sunda seperti pasif imperatif dan beneaktif. Pasif ini jika diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang maka Pasif Imperatif menjadi kalimat yang berpola

te kudasai

dan Pasif Beneaktif menjadi kalimat berpola

te morau

.

Menurut hasil analisis pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

(2)

1. jika pasif langsung bahasa Jepang diterjemahkan ke dalam bahasa Sunda maka akan menjadi kalimat pasif di; pasif generik yang juga merupakan pasif yang verbanya berimbuhan di- atau di—an; pasif kausatif yang berimbuhan di-, di—an; pasif frekuentif yang berimbuhan di—an, di-N-keun; juga pasif kontinuatif yang berimbuhan di—an. Misalnya kata shikarareru bisa menjadi dicarekan yang bermakna menerima tindakan orang lain, dibuat jadi, sering, terus-menerus. Atau kata butareru bisa menjadi diteunggeul, diteunggeulan, atau ditareunggeulan.

2. jika pasif tidak langsung verba transitif dijadikan kalimat bahasa Sunda, maka akan menjadi pasif di yang meliputi pasif generik dan pasif kausatif. Contohnya : watashi wa otouto ni wappuro o kowasareta. Kalimat ini bisa menjadi

laptop kuring diruksakkeun

ku adi.

Kata diruksakkeun karena diawali imbuhan di maka termasuk verba pasif di, bisa juga termasuk pasif kausatif karena berimbuhan di—keun.

3. jika pasif tidak langsung intransitif dibuat ke dalam bahasa Sunda maka akan menjadi pasif di dan pasif ka. Itupun terbatas hanya untuk beberapa kata saja seperti korareru →kadatangan, shinareru → dikantunkeun. Karena shinareru → dikantunkeun maka Ini juga bisa menjadi pasif di yang termasuk pasif kausatif berimbuhan di—keun yang bermakna dibuat jadi.

(3)

4.

pasif netral jika diterjemahkan ke dalam bahasa Sunda maka bisa menjadi pasif di yang meliputi pasif generik dan pasif kausatif. Contoh

kare wa ooku no hito ni ai sareta

menjadi

manehna loba

dipikaresep ku batur.

Kata

dipikaresep

karena berawalan

di-

maka termasuk pasif generik dan karena ditambah

pika

maka menjadi pasif kausatif.

5. pasif gangguan jika diterjemahkan dalam bahasa Sunda akan menjadi pasif di yang meliputi pasif generik, pasif kausatif, pasif frekuentif, dan pasif kontinuatif. Contoh

Watashi wa tomodachi ni

kao o nagurareta.

Kalimat ini menjadi

kuring diteunggeul ku

babaturan

. Kata

diteunggeul

pada kalimat tersebut bisa menjadi

diteunggeulan

bila mempertimbangkan unsur luar kalimat. Sehingga bisa juga termasuk pasif frekuentif maupun kontinuatif. 6. pasif kausatif jika diterjemahkan ke dalam bahasa Sunda maka

akan menjadi pasif di, yang meliputi juga pasif generik. Karena verba dalam pasif kausatif dalam bahasa Jepang akan menjadi dua kata dalam bahasa Sunda. Maka yang diambil sebagai patokan jenis pasifnya yaitu kata yang pertama yang berimbuhan di-. Contohnya

imouto wa haha ni youchien ni narawaserareru.

Kata

narawaserareru

berarti

dititah diajar

. Yang merupakan verba pasifnya yaitu

dititah

( di-V ) karena

diajar

meskipun berawalan di- merupakan verba aktif dalam bahasa Sunda.

(4)

7. kalimat yang berfungsi menyatakan kemampuan ( kanou hyougen ) memperoleh padanan dalam bahasa Sunda yaitu pasif yang berimbuhan ka-.

Selain itu tidak ada satupun jenis pasif Jepang yang bisa dijadikan pasif beneaktif dan imperatif dalam bahasa Sunda. Karena kedua jenis kalimat ini memiliki pola yang berbeda jika diterjemahkan ke dalam bahasa Sunda, yaitu bentuk te kudasai untuk pasif beneaktif dan te morau untuk pasif imperatif.

B. B. B.

B. SaSaSaSaranranran ran

Untuk melengkapi berbagai macam kekurangan dan keterbatasan penulis dalam penelitian ini, maka penulis mengajukan beberapa buah saran sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut kepada mahasiswa untuk mengetahui apakah masih terdapat kesalahan dan kesulitan ketika menerjemahkan kalimat pasif bahasa Jepang ke dalam bahasa Sunda.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih mendalam tentang apa yang menjadi kesulitan bagi mahasiswa program pendidikan bahasa Jepang yang mempunyai bahasa ibu bahasa Sunda dalam memahami maupun menerjemahkan kalimat pasif bahasa Jepang.

(5)

3. Dengan diadakannya berbagai macam penelitian mengenai cabang-cabang linguistik ini, dapat menambah literatur mengenai linguistik bahasa Jepang yang sekarang ini dirasakan sangat kurang jumlahnya, sehingga dapat memudahkan para pembelajar bahasa Jepang memahami segala persoalan linguistik bahasa Jepang.

Sehingga untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada penelitian ini dan untuk menjawab permasalahan yang penulis kemukakan di atas, penulis mengajukan tema untuk penelitian selanjutnya yaitu

Analisis kesulitan mahasiswa dalam penggunaan dan

penerjemahan kalimat pasif bahasa Jepang ke dalam bahasa Sunda.

Diharapkan pada penelitian selanjutnya akan didapat suatu kesimpulan yang mampu memberikan jawaban untuk masalah yang penulis kemukakan di atas.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Ardiwinata,dk. 1916. Tata bahasa sunda. Jakarta : Djambatan.

Chino, Naoko. 2000. A Dictionary of Basic Japanese Sentences Patterns. Tokyo

Coolsma.1904. Tata bahasa sunda. Jakarta : Djambatan.

Dadang,dkk. 2001. Intisari Basa Sunda. Bandung : Visi Ilmu.

Dedi sutedi. 2004. Focus:telaah pasif bahasa Jepang. FPBS UPI Bandung

Iori, Isao dkk. 2004.Yasashi Nihongo no Shikumi. Tokyo: Kuroshio Shuppansha.

Iori, Isao. 2005. ATARASHII NIHONGO GAKUNYUMON:kotoba no shikumi o kangaeru. Tokyo: Kuroshio Shuppansha.

Kats dan soeriadiraja.1982. Jakarta : Djambatan.

Kihon Doushi Youhou Jiten.

Robins,RH.1983. Sistem dan Struktur Bahasa Sunda. Jakarta:Djambatan.

Ruseffendi. 2003. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang : Unnes Press.

Sudaryat, Yayat. 2003. Pedaran Basa Sunda. Bandung : Geger Sunten.

Sudaryat, Yayat. 2003. Struktur diatesis kalimat dalam bahasa Sunda. Bandung : FPBS UPI

Sudjianto dan Ahmad Dahidi. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta : Kesaint Blanc.

(7)

Bahasa Asing. Vol. 1, No. 2 April, 75-93.

Sutedi, Dedi. 2002. Nihongo no Bunpou. Bandung : Humaniora Utama Press. Sutedi, Dedi. 2006. Indonesiago no di-Doushi Koubun to Nihongo no rareru to no

Taishou Kenkyuu Cetakan kedua, Nihon Gengo Bunka Kenkyuukai Ronshuu. Tokutei Kadai Kenkyuu Ronbun.

Syaodih,Nana. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Tim penyusun. 2003. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

SUMBER DATA SUMBER DATA SUMBER DATA SUMBER DATA

__________. Minna No Nihongo II.

__________. Nihongo no Kiso II.

__________.1996.Gapura Basa 1a.Bandung:Geger Sunten

__________.1996.Gapura Basa 2a.Bandung:Geger Sunten

__________.1996.Gapura Basa 3a.Bandung:Geger Sunten

Ardiwinata,dk. 1986. Baruang ka nu Ngarora. Bandung : Rahmat Cijulang.

Chino, Naoko. 2000. A Dictionary of Basic Japanese Sentences Patterns. Tokyo

Kuroyanagi, Tetsuko.2001. Chiisai Toki Kara Kangaete Kita Koto. Rosidi, Ajip. Ucang-ucang Angge.

Sutedi, Dedi. 2002. Nihongo no Bunpou. Bandung : Humaniora Utama Press.

(8)

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pembentukan verba pasif

Kata kerja Bentuk kamus Bentuk pasif Kelompok 1 読む 切る yom-u kir-u 洗う 書く Ara-u kak-u 殺す 呼ぶ Koros-u yob-u 打つ 死ぬ Uts-u shin-u 騒ぐ Sawag-u 読まれる 切られる Yom-areru kir-areru 洗われる 書かれる Ara-wareru kak-areru 殺される 呼ばれる Koros-areru yob-areru 打たれる 死なれる Ut-areru shin-areru 騒がれる Sawag-areru Kelompok 2 着る 寝る ki-ru ne-ru 見る 食べる mi-ru tabe-ru 着られる 寝られる Ki-rareru ne-rareru 見られる 食べられる mi-rareru tabe-rareru Kelompok 3 する 来る suru kuru される 来らる Sare-ru korare-ru

Tabel 2 Padanan Kalimat Pasif

Jenis pasif Bahasa JepangBahasa JepangBahasa JepangBahasa Jepang Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa Sunda SundaSunda Sunda Chok usets u Kan setsu transitif Kan setsu intran sitif Chuu ritsu Meiw aku Shieki Uke mi Kanou hyouge n di- O O O O O O X Ka- X O O X X X O Generik O O X O O O X Imperatif X X X X X X X Kausatif O O X O O X X

(9)

Pluralis O O X O O X X Beneaktif X X X X X X X Frekuentif O O X O O X X Kontinuatif O O X O O X X Kanonik O X X X X X X Aksidental O O O X O X X

Gambar

Tabel 2 Padanan Kalimat Pasif

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Model EMQ cukup sensitif terhadap perubahan-perubahan parameter yang diberikan, mulai dari perubahan parameter panjang waktu produksi, penambahan biaya investasi,

Sebagai upaya untuk melindungi pasien terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang diterima dan perlindungan terhadap keamanan perawat dalam melaksanakan tugasnya,

Pada contoh sebelumnya dimana terdapat ruang sampel S={RRR, RRL, RLR, RLL, LRR, LRL, LLR} yang merupakan kumpulan semua hasil yang mungkin terjadi pada

Berdasarkan keputusan yang dianalisiskan dari kedua-dua kaedah, penyelidik telah berbincang dengan penyelia dan memilih kaedah yang pertama (tidak menggoncangkan

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga pasar obligasi diantaranya suku bunga, nilai tukar, coupon rate dan likuiditas obligasi akan dibahas secara mendalam dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mencari atau merumuskan strategi pembelajaran bahasa Inggris pada aspek reading di kelas inklusif yang melibatkan siswa tunanetra dan siswa

Dari kondisi tersebut penulis mempunyai ide untuk membuat informasi mengenai demam berdarah dengan tampilan yang interaktif dan menyajikan informasi yang lengkap mengenai penyakit