• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama dan tahun kedua terhadap peraturan asrama putra Van Lith Muntilan - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama dan tahun kedua terhadap peraturan asrama putra Van Lith Muntilan - USD Repository"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

i

TINGKAT KEPATUHAN PARA PENGHUNI ASRAMA TAHUN

PERTAMA DAN TAHUN KEDUA TERHADAP PERATURAN

ASRAMA PUTRA VAN LITH MUNTILAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh: Emereanus Prasetyo

991114006

Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

(2)

ii

PERTAMA DAN TAHUN KEDUA TERHADAP PERATURAN

ASRAMA PUTRA VAN LITH MUNTILAN

Oleh :

Emereanus Prasetyo NIM : 991114006

Telah disetujui oleh :

Pembimbing I

(3)

iii SKRIPSI

TINGKAT KEPATUHAN PARA PENGHUNI ASRAMA TAHUN

PERTAMA DAN TAHUN KEDUA TERHADAP PERATURAN

ASRAMA PUTRA VAN LITH MUNTILAN

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Emereanus Prasetyo

NIM: 991114006

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 4 Oktober 2007

Dan dinyatakan memenuhi syarat

SUSUNAN PANITIA PENGUJI

Nama Lengkap Tanda tangan

Ketua : Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si. ………. Sekertaris : Fajar Santoadi, S.Pd. ………. Anggota : Drs. Wens Tanlain, M.Pd. ………. Anggota : Drs. H. Sigit Pawanta, M.A., SVD. ………. Anggota : A. Setyandari, S.Pd., Psi., M.A. ……….

Yogyakarta, 4 Oktober 2007

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan

(4)

iv

mendapatkan apa yang Anda inginkan dalam hidup ini adalah

memutuskan

apa yang Anda inginkan.

- Ben

Stein-Apa yang ada di belakang kita atau di depan kita adalah

persoalan kecil dibandingkan dengan apa yang ada di dalam

diri kita.

-Ralph Waldo

Emerson-Skripsi ini kupersembahkah untuk:

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Oktober 2007 Penulis

(6)

vi

Emereanus Prasetyo NIM: 991114006 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama dan tahun kedua terhadap peraturan asrama putra Van Lith Muntilan. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1) Sejauh mana tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama terhadap peraturan asrama putra Van Lith Muntilan? 2) Sejauh mana tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun kedua terhadap peraturan asrama putra Van Lith Muntilan?

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel penelitian adalah penghuni asrama putra tahun pertama 71 orang dan tahun kedua 64 orang. Instrumen penelitian adalah kuesioner Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama Dan Tahun Kedua Terhadap Peraturan Asrama terdiri dari empat bidang, yaitu: Religiositas, Intelektualitas, Sosialitas, Humanitas.

(7)

vii ABSTRACT

THE OBEDIENCE LEVEL OF THE FIRST AND SECOND YEAR DORMITORY DWELLERS TOWARD THE RULES OF VAN LITH

MALE DORMITORY IN MUNTILAN Emereanus Prasetyo

NIM: 991114006 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

This analysis aimed to find out the obedience level of the first and second year dormitory dwellers toward the rules of Van Lith male dormitory in Muntilan. The problems to discuss were: 1) What is the obedience level of the first year dormitory dwellers toward the rules of Van Lith male dormitory in Muntilan?, 2) What is the obedience level of the second year dormitory dwellers toward the rules of Van Lith male dormitory in Muntilan?

This analysis was a descriptive analysis. The samples were 71 first year male dormitory dwellers and 64 dwellers of the second year. The instrument of this analysis was a questioner of The Obedience Level of the First and Second Year Dormitory Dwellers toward the Dormitory Rules that consisted of four areas: Religiosity, Intellectuality, Sociality, Humanity.

(8)

viii

Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan atas berkat dan rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama Dan Tahun Kedua Terhadap Peraturan Asrama Putra Van Lith Muntilan”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S-1) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini saya mendapatkan banyak bantuan berupa dukungan, pikiran, tenaga, waktu dan semangat dari berbagai pihak. Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si; Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

2. Drs. Wens Tanlain.M.Pd; dosen pembimbing yang telah membimbing saya selama pelaksanaan skripsi ini.

3. Seluruh dosen dan karyawan karyawati di Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling.

4. Br. Albertus Suwarto, S.Pd., FIC; Rektor Asrama Putra Van Lith yang telah memberikan ijin dan kemudahan bagi palaksanaan penelitian ini.

(9)

ix

6. Yang terkasih seluruh warga penghuni asrama putra Van Lith Muntilan tahun pertama dan tahun kedua yang telah mengisi kuesioner.

7. Bapak dan Ibu serta Adheku Antonius Prayogo yang telah memberikan bantuan baik moril maupun spiritual yang sangat saya butuhkan.

8. Teman-teman angkatan 1999, 1998 dan 2000; teman-teman kontrakan maguwo, kontrakan Cepit serta semua sahabat dan kenalan yang telah memberikan dukungan, kebersamaan dan kerja samanya selama penulisan skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu saya.

Penulis

(10)

x

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………... ii

HALAMAN PENGESAHAN ………. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……….. v

ABSTRAK ………... vi

ABSTRACT ………. vii

KATA PENGANTAR ………. viii

DAFTAR ISI ……….... x

DAFTAR TABEL ………... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……….... xiv

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang Masalah ……….. 1

B. Rumusan Masalah ………... 2

C. Tujuan Penelitian ………. 3

D. Manfaat Penelitian ………... 3

(11)

xi

BAB II KAJIAN TEORITIS ……….…… 5

A. Asrama ……… 5

1. Pengertian Asrama ……… 5

2. Karaktaristik Asrama Putra Van Lith ……….……… 6

3. Bidang-bidang Pendampingan Di Asrama Putra Van Lith …. 7 4. Tuntutan Asrama ………... 9

B. Kepatuhan Warga Asrama ………... 17

1. Pengertian Kepatuhan Warga Asrama ……… 17

2. Perkembangan Kepatuhan Warga Asrama ……… 18

C. Sanksi Bagi Pelanggaran Aturan ………... 28

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 32

A. Jenis Penelitian ………. 32

B. Alat Pengumpul Data ……….. 32

1. Kuesioner ……….……….. 32

2. Skoring …….……….………. 34

3. Realibilitas Kuesioner ……….… 34

4. Validitas Kuesioner ….………. 34

C. Populasi Penelitian ….….………. 35

D. Pengumpulan Data ….….………. 36

(12)

xii

Peraturan Asrama ...……….. 38

2. Tingkat Kepatuhan Penghuni Asrama Tahun Kedua Terhadap Peraturan Asrama ...……….. 39

B. Pembahasan ….……….……….. 40

1. Tingkat Kepatuhan Penghuni Asrama Tahun Pertama Terhadap Peraturan Asrama ...………. 40

2. Tingkat Kepatuhan Penghuni Asrama Tahun Kedua Terhadap Peraturan Asrama ...………. 41

BAB V PENUTUP ………..………..…………. 42

A. Ringkasan ………. 42

B. Kesimpulan ………... 43

C. Saran-Saran ………... 43

DAFTAR PUSTAKA ……… 44

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Rincian kuesioner tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama dan tahun kedua terhadap peraturan asrama dan sebaran

item-item ………..… 33

Tabel 2: Klasifikasi koefisien korelasi .………..… 35 Tabel 3: Tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama terhadap

peraturan asrama putra Van Lith Muntilan ………..… 39 Tabel 4: Tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun kedua terhadap

peraturan asrama putra Van Lith Muntilan ………..… 39 Tabel 5: Skor Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama

Dan Tahun Kedua Terhadap Peraturan Asrama Putra Van Lith

Muntilan ....…….………... ………… 53 Tabel 6: Hasil skor Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama

(14)

xiv

Kuesioner Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama Dan Tahun Kedua Terhadap Peraturan Asrama Putra Van Lith Muntilan ……... 46 Tabel 5: Skor Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama

Dan Tahun Kedua Terhadap Peraturan Asrama Putra Van Lith

Muntilan ....…….………... 53 Hasil perhitungan koefisien reliabilitas dan validitas kuesioner …... 55 Tabel 6: Hasil skor Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak memerlukan bimbingan, agar dapat mengembangkan diri secara optimal. Anak adalah anggota masyarakat yang akan berperan kelak demi bangsa. Anak dalam perkembangannya berusaha untuk memahami siapa dirinya dan memahami apa perannya didalam masyarakat. Anak melalui perkembangan diri mencapai kedewasaan (Hurlock1991).

Kenyataan saat ini perkembangan anak menuju kedewasaan tidak selalu berjalan lancar. Saat anak memasuki taraf kematangan sosial ia menghadapi harapan orang lain, masyarakat dan ia harus mengadakan penyesuaian diri dengan kehidupan sosial orang dewasa. Hal ini berarti anak menggunakan pola-pola tingkah laku sosial yang dilakukan orang dewasa dalam lingkungan kebudayaan masyarakat tempat tinggalnya (Willis 1991).

(16)

Setiap lingkungan hidup bersama seperti asrama pasti berusaha membimbing para penghuni asrama, dalam berperilaku yang dianggap baik. Penghuni asrama sebagai individu mematuhi peraturan yang telah disepakati bersama. Patuh terhadap aturan merupakan cara yang digunakan setiap penghuni asrama untuk menggembangkan diri, yang lambat laun berubah yaitu menjadi kepatuhan terhadap aturan atau otoritas berdasarkan kemampuan diri sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan diri individu (Sukadji, 1988). Kemampuan mendisiplinkan diri sendiri terwujud dalam bentuk pengakuan dan kepatuhan terhadap setiap ketentuan yang sudah ada dalam asrama yaitu peraturan, dan mau memikul tanggung jawab sosial. Hal inilah yang sesunguhnya menjadi inti dari disiplin.

Timbul pertanyaan sejauh mana perkembangan kepatuhan ini nampak pada para penghuni asrama? Jawaban pertanyaan ini akan diperoleh melalui penelitian terhadap para penghuni asrama tahun pertama dan tahun kedua asrama Van Lith Muntilan.

B. Rumusan Masalah

1. Sejauh mana tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama terhadap peraturan asrama putra Van Lith Muntilan?

(17)

3

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama dan tahun kedua terhadap peraturan asrama putra Van Lith Muntilan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi tenaga pendidik dalam lingkungan asrama guna mendampingi para penghuni asrama mengenai pentingnya suatu peraturan sebagai proses pembentukan diri pribadi.

E. Batasan Istilah dan Batasan Variabel. 1. Istilah.

a. Asrama

Asrama adalah rumah pondokan atau disamakan dengan kos, tetapi sebuah asrama biasanya memiliki ciri khas yang berbeda dengan tempat kos (Slamento, 1990).

b. Peraturan.

(18)

2. Variabel

a. Tingkat kepatuhan para penghuni asrama adalah sejauh mana kecenderungan penghuni asrama melaksanakan peraturan asrama yang mengenai segi intelektualitas, religiositas, humanitas, dan sosialitas seperti diukur oleh kuesioner tingkat kepatuhan dan ditunjuk oleh skor yang diperoleh dalam kuesioner. Ada dua kategori tingkat kepatuhan yaitu kategori rendah dan kategori tinggi.

(19)

5 BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Asrama.

1. Pengertian Asrama.

Dalam bahasa sansekerta asrama memiliki pengertian, yakni: ”asrama” atau ”Ashram”. Ada dua arti, pertama, sebuah villa, sebuah pertapaan, atau sebuah biara; sedangkan yang kedua berarti nama tingkatan hidup seorang Hindu dari kasta Brahmana. Kata ”Ashram” (bahasa sansekerta), yang sekarang menjadi kata ”Asrama” dalam bahasa Inggris disebut ”Boarding-house”, sedangkan dalam bahasa Belanda disebut ”internaat”(Schunacher, 1989).

Asrama merupakan tempat tinggal bagi sekelompok individu dalam jangka waktu tertentu karena dituntut oleh kebutuhan pendidikan atau bekerja. Asrama memiliki tiga pengertian: 1) rumah pemondokan bagi para siswa, pegawai dan sebagainya; 2) rumah kediaman prajurit, misalnya rumah kediaman polisi, dan 3) rumah, kediaman para rahib atau pertapa (Poerwardarminta,1996:62).

(20)

dikatakan sebagai suatu rumah pondokan besar yang memiliki tujuan tertentu (Aryatmi,1990).

Anak yang diterima dalam asrama itu merupakan kelompok selektif yang memiliki ciri-ciri yang sama. Ciri-ciri tersebut ialah asrama menerima anak dari berbagai keluarga dan mereka akan menjadi penghuni asrama untuk suatu jarak waktu tertentu (Aryatmi,1990).

Jadi dapat disimpulkan bahwa asrama adalah tempat tinggal sekelompok individu dalam waktu tertentu dengan tujuan untuk menempuh pendidikan atau bekerja dan ada tugas-tugas yang harus dilakukan serta tempat untuk bersosialisasi dan saling bekerjasama sebagai satu keluarga.

2. Karakteristik Asrama Putra Van Lith.

a. Suasana asrama putra berfungsi sebagai sarana demi tercapainya tujuan pendidikan SMU Pangudi Luhur Van Lith. Suasana kehidupan asrama yang dipelihara dan dikembangkan adalah semangat persaudaraan yang mendorong warga asrama merasa aman, senang dan mau menetap di asrama. Suasana itu digunakan warga asrama untuk mengembangkan diri dalam segi intelektualitas, religiositas, humanitas, dan sosialitas.

(21)

7

ruang bagi warga asrama untuk mengungkapkan kreativitas; keterlibatan warga asrama dalam membuat ketentuan/kesepakatan dalam kegiatan dan hidup berasrama; pemberian motivasi warga asrama untuk maju, kreatif, dan bekerjasama; pemberian pujian dan hadiah atas keberhasilan; pemberian nasihat, teguran dan sanksi yang mendidik; evaluasi pribadi dan evaluasi unit; refleksi dalam doa dan renungan; sapaan, hiburan, gurauan, rekreasi yang meredakan ketegangan; menjadi orang tua sosial bagi warga asrama. Suasana kegiatan-kegiatan pendampingan dan pelatihan ini terpadu dengan kegiatan sekolah.

3. Bidang-Bidang Pendampingan di Asrama Putra Van Lith. a. Religiositas.

Jenis pelatihan yaitu saling melayani sesama warga asrama; doa bersama per unit, per angkatan, rosario, ibadat sabda, renungan,

completorium, dan lain-lain; merayakan ekaristi harian, mingguan baik di paroki maupun kampus sendiri; kegiatan legio maria, lektor, Pendampingan Iman Anak (katekese), Retret, Rekoleksi, Remaja Pencinta Kristus; Refleksi hidup.

b. Intelektualitas.

(22)

organisasi pengurus asrama (self government), bahan bacaan dari media harian, mingguan dan majalah remaja; konsultasi dengan guru mata pelajaran secara bebas di sore hari.

c. Sosialitas.

Warga asrama menjadi pribadi yang berbudi pekerti luhur dan berhati sosial sehingga mampu bersosialisasi (berbaur/beradaptasi/bersahabat) dengan lingkungan hidupnya berkekurangan. Jenis pelatihan: Self government; menciptakan kehidupan unit yang aman, nyaman, tertib dan penuh kekeluargaan; menciptakan ruangan unit yang bersih, rapi dan indah; tugas dan tanggungjawab sebagai warga asrama; opera unit dan kampus; pelayanan penerimaan tamu dan telepon; solidaritas dengan mereka yang membutuhkan dengan sumbangan uang, pakaian, makanan dari hasil menyisihkan kebutuhan sendiri dan bersama; berbela rasa dengan warga sekitar yang terkena musibah.

d. Humanitas.

(23)

9

4. Tuntutan Asrama

Peraturan adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan bersama dan sudah disepakati bersama. Peraturan dibuat guna terwujudnya lingkungan yang baik, sehingga dapat mempengaruhi seluruh aktivitas dalam kehidupan bersama. Ada 10 tuntutan-tuntutan dalam hidup asrama yang wajib diikuti tiap warga asrama baik perorangan atau kelompok (pedoman asrama putra Van Lith 2006-2007)

a. Ketentuan Perizinan

1) Warga Asrama yang akan meninggalkan asrama pada saat jam asrama dan hanya dalam kota wajib meminta izin kepada Pamong, bila ke luar kota (menginap/tidak menginap) wajib meminta izin kepada Kepala Asrama disertai surat jalan.

2) Warga Asrama yang meninggalkan Asrama di luar jam eksplorasi lingkungan harus sepengetahuan Satpam dengan menunjukkan surat izin dari Pamong.

(24)

4) Bila Warga Asrama hendak meninggalkan asrama karena keperluan keluarga (resepsi), (menginap/tidak menginap) wajib meminta izin kepada Kepala Asrama minimal 3 hari sebelumnya. Harus ada surat/informasi dari pihak keluarga.

b. Pemeliharaan Sarana Prasarana 1) Sarana prasarana pribadi

a. Semua barang milik pribadi wajib diberi nama inisial.

b. Bila barang milik pribadi tersebut hilang harap segera lapor pada Seksi Keamanan Unit untuk segera diurus bersama-sama

c. Barang-barang pribadi yang berada tidak pada tempatnya akan disita Pamong dan dapat dikembalikan lagi kepada pemiliknya dengan syarat tertentu berdasarkan kebijakan Pamong.

2) Sarana prasarana umum

a. Seluruh Warga Asrama wajib memelihara sarana prasarana milik bersama.

b. Sarana prasarana tersebut meliputi 12 ruang unit beserta sarananya, alat olah raga, rekreasi, UKS dan ruang belajar dengan sarananya. c. Bila terjadi kerusakan wajib segera melapor pada Pamong/Kepala

Asrama atau pada Seksi Keamanan dan Perlengkapan KKPa untuk segera menggantinya/memperbaikinya.

(25)

11

pada Seksi Keamanan dan Perlengkapan KKPa untuk segera diperbaiki/diganti oleh asrama.

e. Kerusakan sarana prasarana dengan unsur kesengajaan wajib dilaporkan kepada Pamong/Kepala Asrama atau pada Seksi Keamanan dan Perlengkapan KKPa untuk segera diganti/diperbaiki oleh si perusak.

c. Larangan-larangan Warga Asrama

Selama menjadi peserta didik SMA Pangudi Luhur van Lith Berasrama dimanapun dan kapanpun siswa dilarang keras:

1) Memberi tekanan baik berupa kata-kata maupun tindakan (intimidasi). 2) Memiliki, menyimpan dan atau menghisap rokok dan atau sejenisnya,

serta memiliki atau minum minuman keras. 3) Berkelahi/menyakiti sesama.

4) Memeras dalam rupa uang/bentuk lain. 5) Meninggalkan asrama tanpa izin Pamong. 6) Mencuri.

7) Membawa barang-barang terlarang antara lain: ganja, narkotika. 8) Berbuat asusila dengan sesama jenis maupun lawan jenis.

(26)

d. Ketentuan di Ruang Belajar 1) Setiap siswa wajib :

a. Mengusahakan terciptanya 5 K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, dan Kekeluargaan).

b. Hadir di ruang studi masing-masing tepat waktu.

c. Studi pertama wajib studi di ruang studi masing-masing. d. Menciptakan suasana belajar yang kondusif.

2) Setiap siswa tidak diperkenankan :

a. Makan/minum dalam bentuk apapun selama proses belajar berlangsung.

b. Membawa dan atau mendengarkan tape yang mengganggu kepentingan umum.

c. Membaca buku selain penunjang sarana belajar kecuali buku yang berhubungan dengan pendidikan dan tidak mengganggu suasana belajar.

d. Tidur secara sengaja maupun tidak sengaja. e. Ketentuan di Unit

1) Setiap siswa wajib :

a. Melaksanakan piket harian (kebersihan, penguncian pintu, mematikan lampu/air kran KM/WC).

b. Menjaga ketenangan.

(27)

13

d. Mengunci locker pada saat meninggalkan unit. 2) Setiap siswa tidak diperkenankan :

a. Berada di unit selama kegiatan: sekolah, makan, doa bersama dan belajar.

b. Menempel gambar-gambar/aksesoris lain di tembok/locker. f. Ketentuan di Refter

1) Setiap siswa wajib :

a. Mengenakan baju/kaos berkrah.

b. Mengenakan celana panjang pada saat makan.

c. Menjaga ketenangan, ketertiban, keamanan, dan kebersihan refter. d. Menaati jadwal makan di refter.

e. Menyerahkan pengumuman kepada Seksi Refter KKPa atau menulis pengumuman pada buku refter untuk segera diumumkan setelah makan oleh Seksi Refter KKPa.

f. Mengambilkan makan dan minum bagi anggota kelompok mejanya yang sakit, sekaligus mencuci peralatan makannya. g. Melaporkan kepada Seksi Refter KKPa jika ada peralatan

makan/refter yang rusak.

h. Mengganti peralatan makan yang dirusak. 2) Setiap siswa tidak diperkenankan :

(28)

b. Meninggalkan meja makan sebelum doa penutup makan. c. Makan di luar refter.

d. Membunyikan tape dengan volume yang keras pada saat makan di refter.

e. Pindah dari tempat duduk yang sudah ditetapkan oleh Seksi Refter KKPa (pergantian tempat duduk dilaksakan setiap enam bulan sekali).

g. Ketentuan di Kamar Mandi, WC, dan Tempat Mencuci 1) Setiap siswa wajib :

a. Menjaga kebersihan kamar mandi,WC, dan tempat mencuci. b. Menjaga ketenangan.

c. Mandi dengan cepat demi teman yang lain.

d. Mematikan kran air dan listrik jika tidak diperlukan.

2) Setiap siswa tidak diperkenakan: merendam pakaian lebih dari 2 hari. h. Ketentuan Pembatasan Barang Mewah

Setiap siswa tidak diperkenankan :

1) Membawa kendaraan bermotor/sepeda di lingkungan asrama. 2) Membawa barang elektronik (playstation, laptop, tape recorder)

a. Untuk Kelas X tidak diperkenankan membawa Handphone. b. Untuk Kelas XI dan Kelas XII Handphone dapat diambil pada :

(29)

15

III. Hari Libur Nasional.

c. Untuk Kelas XII semester II dibebaskan membawa Handphone. Di luar ketentuan di atas, Handphone harus dititipkan pada Pamong. Kecuali pada keadaan tertentu, warga asrama boleh membawa handphone dalam jangka waktu tertentu dengan persetujuan KKPa dan Kepala Asrama dalam bentuk surat tertulis. 3) Membawa uang saku (non uang sekolah/iuran kegiatan asrama) lebih

dari Rp. 50.000,- rupiah perbulannya, selebihnya wajib dititipkan ke Bruder Ekonom.

4) Membawa sepatu lebih dari 2 macam. i. Ketentuan Tugas Jaga Malam ASPA I

Selama menjadi warga asrama, setiap siswa ASPA 1 diwajibkan jaga malam dimulai jam 22.30 WIB sampai 03.00 WIB sesuai kelompok yang ditentukan. Setiap kelompok berjumlah 5-6 orang. Adapun kewajiban petugas jaga malam :

1) Mengontrol dan menutup pintu dan jendela. 2) Mengisi bak kamar mandi dan WC.

3) Mematikan lampu dan mesin pompa air yang sudah tidak diperlukan. 4) Tidur di luar unit selama jaga malam.

(30)

j. Ketentuan Kunjungan, Penerimaan Tamu, dan Telepon Asrama 1) Waktu berkunjung

a. Hari Kamis: pukul 13.00 s.d. 17.00 WIB b. Hari Sabtu : pukul 14.00 s.d. 17.00 WIB c. Hari Minggu : pukul 12.30 s.d. 16.00 WIB

2) Setiap siswa yang mendapat kunjungan diluar jam berkunjung wajib melapor kepada Pamong Asrama/Kepala Asrama.

3) Setiap siswa dilarang membawa tamu masuk ke lingkungan asrama kecuali saat OPEN HOUSE (pada saat pertemuan orang tua/wali kelas I)

4) Para tamu hendaknya diterima di tempat yang disediakan, di dekat pos satpam.

5) Waktu menerima telepon

a. Hari Senin, Selasa, Rabu, dan Jumat: Pukul 17.00-17.45 WIB dan 19.30-20.00 WIB

(31)

17

B. Kepatuhan Warga Asrama.

1. Pengertian Kepatuhan Warga Asrama.

Kepatuhan terjadi dalam situasi dimana seseorang bersunggguh-sungguh menghendaki orang lain agar berperilaku dalam berbagai cara (Baron dan Byrnei, 1974). Kepatuhan dalam dimensi pendidikan adalah kerelaan dalam tindakan terhadap perintah-perintah dan keinginan dari kewibawaan, seperti dari orang tua atau guru (Good, 1973).

(32)

2. Perkembangan Kepatuhan Warga Asrama.

Menurut Prijodarminto (1994) kepatuhan secara umum berkembang berdasarkan dua proses. Pertama, proses sosial yang berasal dari luar individu meliputi (nilai lingkungan, pembiasaan formal) dan keadaan ekonomi. Kedua, proses internal yaitu proses yang berasal dari dalam individu, meliputi sikap dan kesadaran individu (keduanya mencerminkan penalaran dan nurani). Proses internal (psikologis) dapat terbentuk melalui mekanisme imitasi, identifikasi dan kondisioning sebagai proses pembentukan manusia pada individu.

Pendidikan kepatuhan merupakan suatu proses pembentukan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu, terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral (Sukadji, 1988). Pendampingan sistem asrama semakin diyakini membawa pengaruh yang positif.

Para Bruder FIC tetap menyakini kebenaran ini, maka asrama-asrama yang telah ada dipertahankan dan ditingkatkan dan kalau mendesak dan sangat dibutuhkan akan didirikan asrama baru. Lama Pendidikan di SMA Pangudi Luhur Van Lith adalah 3 tahun. Semua warga asrama diwajibkan untuk tinggal di asrama dan mentaati peraturan yang berlaku. Pada tahun pertama warga asrama baru dikenalkan lingkungan asrama melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan setiap tahunnya yaitu:

1) Kegiatan tahunan

(33)

19

 Memperkenalkan hidup berasrama dan sikap-sikap dasar yang diperlukan dalam asrama

 Mengajak siswa baru untuk beradaptasi dari kehidupan di luar asrama ke dalam hidup berasrama.

 Latihan membangun hidup berasrama yang saling mengembangkan

b) MOS

 MOS merupakan kegiatan yang mempunyai peran penting dalam usaha sekolah untuk memperkenalkan diri pada siswa baru tentang proses pembelajaran di sekolah.

 Siswa baru diajak untuk mengenal lingkungan sekolah

 Pengenalan program sekolah dan KOKAS c) Kesehatan Mental

 Meningkatkan penampilan segar, hangat secara psikis.

 Mengatasi secara positif atas rasa jenuh, stress dan ketegangan diri yang diakibatkan oleh masalah yang muncul di asrama maupun sekolah.

 Adanya pelatihan bagaimana membangun kehidupan mental sehat, baik secara psikologi dan iman.

(34)

d) Narkotika

 Mengantisipasi perkembangan hidup siswa secara benar dengan akibat adanya bahaya narkotika dan psikotropika di kalangan kaum muda.

e) Tour Pendek

 Membangun kerjasama dengan pihak-pihak terkait yang berkaitan erat dengan pengembangan siswa di SMA van Lith.

 Mengenal budaya dan pemerintahan setempat

 Membuka wawasan siswa terhadap perkembangan dunia luar f) Rekoleksi Membangun Hidup Bersama

 Merupakan sarana kesempatan siswa untuk merefleksikan diri setelah kurang lebih 4 bulan hidup di asrama.

 Meningkatkan suasana dan sikap hidup yang kondusif untuk hidup berasrama di dalam asrama

 Penegasan kembali aturan asrama, ketegasan dan kedisiplinan. g) Homestay

 Mengenal Rm. Van Lith yang memperjuangkan, mencintai, memperhatikan dan memperjuangkan nasib orang desa.

 Menyelami dan belajar dari orang desa

(35)

21

h) Rekoleksi Visi – Misi dan Napak Tilas Van Lith

 Didalami tentang Visi-Misi Van Lith, serta bagaimana SMA Van Lith mencoba untuk mewarisi dan menghayati visi dan misinya.

 Kesiapan para siswa untuk memutuskan diri dalam pengembangan dirinya sebagai siswa siswi Van Lith.

i) Kreativitas Liturgi

 Pengenalan dan kesadaran akan makna berliturgi beserta pengembangannya.

j) Seksualitas

 pembahasan perihal seksualitas yang merupakan anugerah Tuhan (dipandang secara theologis) dan tanggungjawab manusia untuk dimekarkan sesuai kehendaknya.

 Mensikapi pubertas mereka secara benar. k) Sopan Santun

 Sebagai orang timur budaya sopan santun kiranya menjadi bagian dalam diri siswa-siswi.

 Belajar menghargai orang lain melalui sikap saling menghargai.

 Membangun sikap dewasa yang saling mengembangkan. 2) Kegiatan mingguan

(36)

Kegiatan ini merupakan pelatihan kemampuan untuk melakukan analisis sosial, diperkenalkan pula di sini berbagai macam ilmu analisis sosial dengan pengamatan situasi masyarakat sekitar secara mikro dan makro.

Masalah yang dibahas : IPOLEKSOSBUDHANKAM b) Kristianitas

Mempelajari dokumen-dokumen Gereja, terutama warisan dari Konsili Vatikan II yakni Lumen Gentium (peran Gereja dalam Dunia Nyata) dan Apostolicam Actuositatem (Kerasulan Awam)

c) Sidang Akademi

Semakin mengembangkan keberanian wicara di depan umum.Mempelajari kemampuan wicara di depan umum terutama yang bersifat dialogis (dua arah) misalnya diskusi, seminar, simposium, sarasehan, debat.

 Mempelajari teknik persuasif yang tidak konfrontatif dan agitatif serta mengembangkan kemampuan negosiasi.

d) Remaja Pecinta Kristus

 Mengembangkan komunitas basis.

 Harapan : suasana persaudaraan sejati dapat berkembang

(37)

23

 Saling koreksi dalam semangat persaudaraan jika ada teman yang melakukan kesalahan (correctio fraterna)

 Dalam semangat persaudaraan pula, teman-teman diharapkan makin mencintai Kristus sebagai pokok anggur sejati, pokok iman Kristiani

 Kegiatannya berupa sharing, input dari sesama teman dan pendamping, serta dinamika kelompok

e) Legio Maria

 Meningkatkan kerjasama dalam iman kristiani

 Membangun kepekaan iman siswa

 Melatih siswa dalam berorganisasi dan belajar bertanggungjawab

 Mencintai sesama melalui kegiatan perutusan

 Semakin mengenal Yesus dalan peran Ibu Maria di dunia saat ini f) Jurnalistik

 Memperkenalkan dunia tulis-menulis

 Meningkatkan kemampuan berbahasa secara baik dan benar dalam bentuk tulisan

 Melatih diri dalam tugas kerasulan melalui dunia tulis-menulis

(38)

 Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak luar (lembaga terkait)

 Membangun kemampuan “berperang tanpa senjata”, terutama di media massa untuk membangun opini publik demi terciptanya transformasi sosial.

g) PIA (membina sekolah minggu)

 Siswa belajar untuk bertanggung jawab terhadap perkembangan Gereja.

 Siswa belajar pula untuk menjadi rasul yang siap sedia menanggapi kebutuhan-kebutuhan Gereja dan masyarakat.

 Kegiatan ini dapat pula menjadi sarana belajar komunikasi antar pribadi dalam beragam level.

 Siswa belajar pula mengkomunikasikan pengalaman imannya kepada anak (makhluk yang masih memerlukan bimbingan untuk berkembang)

h) Humaniora

 Meningkatkan kemampuan bakat siswa

 Penyaluran hobi siswa secara benar

(39)

25

3) acara harian asrama putra: Acara harian ASPA X dan XI Hari Senin, Selasa, Rabu

04.30 – 05.00 Bangun pagi, Mandi, Keperluan pribadi 05.00 – 06.00 Belajar, Perayaan Ekaristi

06.00 – 06.15 Makan pagi

06.15 – 06.45 Cuci piring, Piket unit harian, Persiapan sekolah 06.45 – 13.30 Kegiatan sekolah

13.30 – 14.00 Makan siang, Cuci piring 14.00 – 15.00 Istirahat siang

15.00 – 15.30 Mandi & keperluan pribadi 15.30 – 17.00 Kegiatan sore

17.00 – 17.30 Pengembangan pribadi, Keperluan pribadi 17.30 – 17.45 Persiapan belajar

17.45 – 19.15 Belajar I ( wajib ) 19.15 – 19.30 Makan malam

19.30 – 20.00 Cuci piring, Keperluan pribadi 20.00 – 21.00 Belajar II ( wajib )

21.00 – 21.30 Doa malam angkatan 21.30 – 04.30 Istirahat malam Hari Kamis

04.30 – 05.00 Bangun pagi, Mandi, Keperluan pribadi 05.00 – 06.00 Belajar, Perayaan Ekaristi

06.00 – 06.15 Makan pagi

06.15 – 06.45 Cuci piring, Piket unit harian, Persiapan sekolah 06.45 – 11.45 Kegiatan sekolah

11.45 – 12.30 Makan siang, Cuci piring

(40)

17.00 – 17.30 Mandi , Keperluan pribadi 17.30 – 17.45 Persiapan belajar

17.45 – 19.15 Belajar I ( wajib ) 19.15 – 19.30 Makan malam

19.30 – 20.00 Cuci piring, Keperluan pribadi 20.00 – 21.00 Belajar II (wajib )

21.00 – 21.30 Doa malam angkatan 21.30 – 04.30 Istirahat malam Hari Jumat

04.30 – 05.00 Bangun pagi, Mandi, Keperluan pribadi 05.00 – 06.00 Belajar, Perayaan Ekaristi

06.00 – 06.15 Makan pagi

06.15 – 06.45 Cuci piring, Piket harian, Persiapan sekolah 06.45 – 11.45 Kegiatan sekolah

11.45 – 12.30 Makan siang, Cuci piring 12.30 – 14.00 Rapat Kegiatan

14.00 – 15.00 Istirahat siang

15.00 – 15.30 Mandi, Persiapan kegiatan sore 15.30 – 17.00 Kegiatan sore

17.00 – 17.30 Mandi , Keperluan pribadi 17.30 – 17.45 Persiapan belajar

17.45 – 19.15 Belajar I ( wajib ) 19.15 – 19.30 Makan malam

19.30 – 20.00 Cuci piring, Keperluan pribadi 20.00 – 21.00 Belajar II ( wajib )

(41)

27

Hari Sabtu

04.30 – 05.00 Bangun pagi, Mandi, Keperluan pribadi 05.00 – 06.00 Belajar, Perayaan Ekaristi

06.00 – 06.15 Makan pagi

06.15 – 06.45 Cuci piring, Piket unit harian, Persiapan sekolah 06.45 – 11.45 Kegiatan sekolah

11.45 – 12.30 Makan siang, Cuci piring

12.30 – 14.00 Kebersihan lingkungan (Opera wajib)

14.00 – 18.00 Eksplorasi lingkungan, Istirahat siang, Rapat kegiatan, Mandi, Keperluan pribadi

18.00 – 18.30 Makan malam, Cuci piring 18.30 – 19.00 Keperluan pribadi

19.00 – 20.00 RPK, Legio, Taize 20.00 – 23.00 Rekreasi di dalam asrama 23.00 – 04.30 Istirahat malam

Hari Minggu

04.30 – 05.00 Bangun pagi, Mandi, Keperluan pribadi 05.00 – 06.45 Perayaan Ekaristi

06.45 – 07.15 Makan pagi, Cuci piring, Piket unit harian 07.15 – 08.00 Keperluan pribadi

08.00 – 10.00 Kegiatan sekolah, Katekese 10.00 – 12.00 Istirahat, Keperluan pribadi 12.00 – 12.30 Makan siang, Cuci piring 12.30 – 16.00 Eksplorasi lingkungan 16.00 – 16.30 Mandi, Keperluan pribadi 16.30 – 17.30 Rapat kegiatan, Unit meeting 17.30 – 17.45 Persiapan studi

(42)

19.30 – 20.00 Cuci piring, Keperluan pribadi 20.00 – 21.00 Belajar II ( fakultatif )

21.00 – 21.30 Doa bersama seluruh warga asrama, Evaluasi hidup harian

21.30 – 04.30 Istirahat malam

Acara Doa Malam Asrama Putra

NB:

1 Hari Minggu doa bersama seluruh angkatan pukul 21.00 WIB atau menyesuaikan. 2 Petugas doa harus mempersiapkan doa dengan baik.

C. Sanksi Bagi Pelanggaran Aturan

Warga asrama yang melanggar ketentuan-ketentuan tersebut akan dikenakan sanksi oleh pamong asrama, sebagai berikut:

Hari ASPA X ASPA XI ASPA XII

SENIN Renungan Doa Kreatif Completorium SELASA Doa Bahasa

Inggris / Bahasa Daerah

Completorium Doa Kreatif

RABU Completo rium

Renungan Doa Bahasa Inggris / Bahasa Daerah

KAMIS Doa Kreatif Doa Bahasa Inggris / Bahasa Daerah Renungan JUMAT Rosario, Sharing RPK (smt II)

Sharing RPK Sharing RPK

SABTU Legio, RPK, Taize

RPK, Taize RPK, Taize

MINGGU Ibadat Bersama

(43)

29

1) Peringatan secara lisan (biasanya disertai hukuman fisik, opera, membuat refleksi).

2) Skorsing untuk jangka waktu tertentu yang bervariasi sesuai dengan tingkat pelanggarannya.

3) Membuat refleksi dengan tandatangan orang tua.

4) Peringatan secara tertulis dengan tembusan kepada orang tua atau wali (segel dimaterai tempel).

5) Pemutusan hubungan study atau asrama. Catatan:

Warga asrama yang dikenai pemutusan hubungan study disekolah, kepadanya dikenai pemutusan hubungan asrama.

Pelanggar terhadap ketentuan dan larangan di atas berakibat dikenakan sanksi sebagai berikut :

a. Pelanggaran terhadap Ketentuan Perizinan

Skorsing tiga hari disertai dengan surat bermaterai (surat segel) jika meninggalkan asrama tanpa izin. Selama skorsing, siswa yang bersangkutan dinyatakan alpha dalam sekolah.

b. Pelanggaran terhadap Larangan-larangan Warga Asrama

(44)

 Untuk point aturan 6 sampai 8 langsung dilakukan pemutusan hubungan sekolah dan asrama.

 Untuk point aturan 9, barang-barang tersebut akan disita disertai dengan tindakan pembinaan oleh Pamong.

c. Pelanggaran terhadap Ketentuan di Ruang Belajar

Peringatan secara lisan dan jika masih diulangi, disertai dengan kegiatan fisik. d. Pelanggaran terhadap Ketentuan di Unit

Peringatan secara lisan dan jika masih diulangi, disertai dengan kegiatan fisik e. Pelanggaran terhadap Ketentuan di Refter

Peringatan secara lisan dan jika masih diulangi, disertai dengan kegiatan fisik f. Pelanggaran terhadap Ketentuan di Kamar Mandi, WC, dan Tempat

Mencuci

Peringatan secara lisan dan jika masih diulangi, disertai dengan kegiatan fisik g. Pelanggaran terhadap Ketentuan Pembatasan Barang Mewah

Dilakukan penyitaan terhadap barang-barang tersebut dalam jangka waktu tertentu berdasarkan kebijakan Pamong.

h. Pelanggaran terhadap Ketentuan Tugas Jaga Malam ASPA I

Mendapat tugas tambahan jaga malam sesuai kebijakan Seksi Keamanan dan Perlengkapan KKPa.

Catatan :

(45)

31

 Setiap surat segel harus diketahui dan ditanda-tangani oleh orang tua/wali siswa.

(46)

32 A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama dan tahun kedua terhadap peraturan asrama putra Van Lith Muntilan. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yaitu penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti (Rony, 2003). Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status, gejala pada saat penelitian dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah melukiskan variabel atau kondisi yang ada dalam situasi (Furchan 1982;415).

Penelitian deskriptif hanya melaporkan keadaan yang sesungguhnya ada (Sigit, 2001;183). Metode yang digunakan adalah survai dengan alat pengumpulan data adalah kuesioner.

B. Alat Pengumpulan Data. 1. Kuesioner

(47)

33

Kuesioner tentang tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama dan tahun kedua terhadap peraturan asrama disusun oleh peneliti dan dibimbing oleh dosen pembimbing yaitu Drs.Wens Tanlain.M,Pd. Item-item disesuaikan dengan keadaan lingkungan asrama dan peraturan asrama. Kuesioner tingkat kepatuhan terhadap peraturan asrama terdiri dari dua bagian, yaitu: Bagian identitas dan pedoman pengisian serta bagian isi kuesioner yang terdiri dari 80 item pernyataan. Pertanyaan dalam kuesioner terdiri dari empat bidang, yaitu: Religiositas, Intelektualitas, Sosialitas, Humanitas. Berikut ini disajikan tabel untuk item-item pernyataan dalam tiap bidang.

Tabel 1: Sebaran Item-Item dan Rincian Kuesioner Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama dan Tahun Kedua terhadap Peraturan Asrama.

No Bidang Item-item

1.

2.

3.

4.

Religiositas

Intelektualitas

Sosialitas

Humanitas

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,

(48)

2. Skoring

Kuesioner ini disusun dalam bentuk skala bertingkat: Selalu, Banyak kali, Kadang-kadang, Tidak pernah. Skor jawaban Selalu = 4; skor jawaban Banyak kali = 3; skor jawaban Kadang-kadang = 2; skor jawaban Tidak pernah = 1.

3. Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas suatu alat pengukuran adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya (Furchan, 2004: 310). Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu alat ukur dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data (Arikunto, 2002: 154).

Koefisien reliabilitas kuesioner: rtt  0,94.

4. Validitas Kuesioner

(49)

35

1982:288). Oleh karena keterbatasan waktu penyelesaian skripsi ini, maka tidak dilakukan uji coba kuesioner ini.

Koefisien validitas kuesioner: rt = 0,96.

Penafsiran koefisien reliabilitas dan koefisien validitas dilakukan dengan menggunakan pendapat Garrett (1976;176).

Tabel 2: Klasifikasi koefisien korelasi

Koefisien korelasi Klasifikasi ±0,70 - ±1,00 Tinggi-Sangat Tinggi

±0,40 - ±0,70 Cukup

±0,20 - ±0,40 Rendah

0,00 - ±0,20 Tidak ada atau Sangat Rendah

Berdasarkan klasifikasi di atas, disimpulkan bahwa reliabilitas dan validitas kuesioner tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama dan kedua terhadap peraturan asrama putra Van Lith Muntilan termasuk “sangat tinggi” dan “konsisten”.

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

(50)

D. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan pada sore hari di asrama, tanggal 11 Mei 2007. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi kuesioner adalah 30 menit. Proses pelaksanaan penelitian diolah oleh peneliti untuk mengetahui reliabilitas dan validitas dari kuesioner tingkat kepatuhan para penghuni asrama putra tahun pertama dan tahun kedua terhadap peraturan asrama.

E. Analisis Data

Perhitungan koefisien reliabilitas kuesioner. Perhitungan dengan teknik belah dua dengan rumusSpearman-Brown:

tt r = gg gg r r   1 2 Keterangan Rumus:  tt

r Koefisien reliabilitas 

gg

r Koefisien korelasi item gasal dan genap (Guilford, 1965;457)

Perhitungan koefisien korelasi skor gasal-genap dengan teknik Product Momentdari Pearson, dengan rumus:

xy

r

 

(51)

37

Keterangan Rumus:

xy

r = koefisien ganjil-genap N = jumlah subyek

X = belahan ganjil Y = belahan genap

Perhitungan koefisien validitas kuesioner dengan rumus:

t

r = rtt

Keterangan Rumus: 

t

r = koefisien validitas

tt

(52)

38

Pada bab ini peneliti menguraikan hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian dan pembahasan berisi tentang tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama dan tahun kedua terhadap peraturan asrama putra Van Lith Muntilan.

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini disajikan hasil pengolahan data dari kuesioner “Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama Dan Tahun Kedua Terhadap Peraturan Asrama”.

Kepatuhan para penghuni asrama terhadap peraturan asrama di bagi dalam dua kategori yaitu kepatuhan terhadap peraturan asrama tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan asrama rendah. Penghuni asrama yang memperoleh skor  M termasuk kategori tinggi, dan yang memperoleh skor < M termasuk kategori rendah. Mean skor total tingkat kepatuhan penghuni asrama tahun pertama terhadap peraturan asrama adalah 233.

(53)

39

Tabel 3: Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama Terhadap Peraturan Asrama Putra Van Lith Muntilan.

Tingkat kepatuhan Frekuensi

Tinggi 35

Rendah 36

Total (N) 71

Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa jumlah penghuni asrama tahun pertama yang memiliki tingkat kepatuhan rendah terhadap peraturan asrama lebih banyak daripada jumlah penghuni asrama yang memiliki tingkat kepatuhan tinggi terhadap peraturan asrama.

2. Tingkat kepatuhan penghuni asrama tahun kedua terhadap peraturan asrama. Jumlah penghuni asrama tahun kedua sebanyak 64 orang. Tingkat kepatuhan mereka terhadap peraturan asrama disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4: Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Kedua Terhadap Peraturan Asrama Putra Van Lith Muntilan.

Tingkat kepatuhan Frekuensi

Tinggi 29

Rendah 35

Total (N) 64

(54)

B. Pembahasan

Pada bagian ini peneliti akan membahas hasil-hasil penelitian. Peneliti akan membahas tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama dan tahun kedua terhadap peraturan asrama putra Van Lith Muntilan. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah penghuni asrama tahun pertama dan tahun kedua yang tingkat kepatuhannya rendah lebih banyak dengan jumlah penghuni asrama yang tingkat kepatuhannya tinggi terhadap peraturan asrama.

1. Tingkat kepatuhan penghuni asrama tahun pertama terhadap peraturan asrama.

(55)

41

2. Tingkat kepatuhan penghuni asrama tahun kedua terhadap peraturan asrama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penghuni asrama tahun kedua yang memiliki tingkat kepatuhan rendah terhadap peraturan asrama lebih banyak daripada jumlah penghuni asrama yang memiliki tingkat kepatuhan tinggi terhadap peraturan asrama. Cukup banyak penghuni asrama memiliki tingkat kepatuhan rendah terhadap peraturan asrama mungkin karena penghuni asrama sebagai individu belum memahami dan mematuhi peraturan yang telah disepakati bersama. Pengaturan kehidupan bersama dan kegiatan yang berjadwal di asrama merupakan tugas yang ada di asrama. Hal ini mungkin menyebabkan penghuni asrama menjadi bosan dan jenuh.

(56)

42

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran-saran. Bagian kesimpulan memuat kesimpulan akhir dari penelitian. Kemudian disajikan beberapa saran bagi beberapa pihak.

A. Kesimpulan

Masalah penelitian adalah:

1. Sejauh mana tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama terhadap peraturan asrama putra Van Lith Muntilan?

2. Sejauh mana tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun kedua terhadap peraturan asrama putra Van Lith Muntilan?

Hasil penelitian adalah:

1. Jumlah penghuni asrama tahun pertama yang memiliki tingkat kepatuhan rendah terhadap peraturan asrama lebih banyak daripada jumlah penghuni asrama yang memiliki tingkat kepatuhan tinggi terhadap peraturan asrama. 2. Jumlah penghuni asrama tahun kedua yang memiliki tingkat kepatuhan

(57)

43

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian “Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama Dan Tahun Kedua Terhadap Peraturan Asrama Putra Van Lith Muntulan” dikemukakan dua saran berikut:

1. Pelayanan bimbingan kepada para penghuni baru, baik secara kelompok maupun pribadi, dilakukan secara teratur oleh pamong saja. Materi yang diberikan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan warga asrama.

(58)

44

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Aryatmi. 1983. Bimbingan Pengertian dan Skup. Salatiga: Universitas Satya Wacana.

Baron dan Byrnei. 1974. Pendekatan Pembinaan Watak Usia dini. http://BruderFIC.or.id/18 September 2007/artikel.htm.

Buku Pedoman Asrama Putra Van Lith 2006-2007

Furchan, Arief. Drs.1982.Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Garret, Henry E. 1976. Statistic in Psychology and Education. London: Longmans Breen and co.

Good. 1973.www.litbangpati.jawatengah.go.id/25 Juni 2007/artikel.htm

Hurlock, Elizabeth. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Kholberg, 1996. http://Artikel/pembinaan watak.htm.

(59)

45

Prijodarminto, Soegeng. 1994. Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Schunacher,1989. http://Psychology.tamucommerce. edu/Crrobinson/512/Super.htm.

Slamento. 1990. Persektif Bimbingan dan Konseling Dan Penerapannya Diberbagai Institusi.Semarang Satya Wacana.

Sukadji, 1988. www.e-psikologi.com/epsi/individual-detail.asp?id. Jakarta,29 Juli 2002

(60)

A

M

(61)

46

KUESIONER TINGKAT KEPATUHAN PARA PENGHUNI ASRAMA TAHUN PERTAMA DAN TAHUN KEDUA TERHADAP PERATURAN

ASRAMA PUTRA VAN LITH

Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan infofmasi dari anda berkaitan dengan kehidupan anda di asrama terutama terhadap tata tertib asrama. Jawaban yang anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai rapot anda. Jawaban anda akan diolah dan hasilnya digunakan untuk pengembangan pelayanan bimbingan dan konseling di asrama.

Identitas:

Kelas : ……….

Tinggal di asrama : memasuki tahu pertama/tahun kedua

(pilih yang sesuai dan coret yang tidak sesuai)

Petunjuk:

1. Jawaban tiap pernyataan dengan cara berilah tanda cek ( V) pada kolom yang sesuai dengan keadaan anda.

2. Makna pilihan jawaban:

- Selalu : Senantiasa melakukan

- Banyak Kali : Sering melakukan namun tidak terus-menerus - Kadang-kadang : Melakukan namun sekali-kali

- Tidak Pernah : Belum pernah melakukan

3. Telitilah dahulu sebelum dikumpulkan, pastikan setiap pernyataan hanya sati jawaban dan jangan sampai ada nomor yang terlewatkan.

(62)

Kuesioner Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama Dan Tahun KeduaTerhadap Peraturan Asrama Putra

Van Lith Muntilan

No Pernyataan Selalu Banyak

kali

Kadang-kadang

Tidak pernah 1. Setiap hari saya mengikuti

kegiatan ibadat bersama di asrama

2. Saya senang mengikuti kegiatan ibadat bersama di asrama setiap hari

3. Setiap malam saya mengikuti kegiatan doa malam bersama per unit dan per angkatan

4. Saya senang mengikuti kegiatan doa malam bersama per unit dan per angkatan

5. Setiap hari saya mengikuti perayaan Ekaristi harian bersama di asrama

6. Saya senang mengikuti perayaan Ekaristi harian bersama di asrama

7. Setiap minggu saya mengikuti perayaan Ekaristi bersama di Paroki

8. Saya senang mengikuti perayaan Ekaristi mingguan bersama di Paroki

9. Saya mengikuti kegiatan sharing rohani Remaja Pencinta Kristus 10. Saya senang mengikuti kegiatan

sharing rohani Remaja Pencinta Kristus

11. saya mengikuti kegiatan Legio Maria

12. Saya senang mengikuti kegiatan Legio Maria

(63)

48

Pendampingan Iman Anak (Katekese)

14. Saya senang mengikuti kegiatan Pendampingan Iman Anak (Katekese)

15. saya mengikuti kegiatan renungan malam per angkatan 16. Saya senang mengikuti kegiatan

renungan per angkatan

17. Saya mengikuti kegiatan doa Completorium

18. Saya senang mengikuti kegiatan doa Completorium

19. Saya mengikuti kegiatan Retret dan Rekoleksi

20. Saya senang mengikuti kegiatan Retret dan Rekoleksi

21. Saya menggunakan jam belajar wajib asrama (17.45-19.15 dan 20.00-21.00)

22. Saya senang menggunakan jam belajar wajib asrama (17.45-19.15 dan 20.00-21.00)

23. Saya menggunakan jam belajar yang telah diatur sepenuhnya untuk belajar

24. Saya senang menggunakan jam belajar yang telah diatur sepenuhnya untuk belajar

25. Saya belajar tepat waktu

26. Saya senang belajar tepat waktu 27. Saya menjaga suasana tenang

untuk belajar

28. Saya senang menjaga ketenangan saat jam belajar 29. Saya membuat jadwal kegiatan

harian pribadi

30. Saya senang membuat jadwal kegiatan harian pribadi

31. Saya mengikuti kegiatan praktik diskusi

(64)

praktik diskusi

33. Saya mengikuti kegiatan forum asrama/unit/angkatan

34. Saya senang mengikuti kegiatan forum asrama/unit/angkatan? 35. Saya mengikuti kegiatan

pendisiplinan organisasi pengurus asrama (self government)

36. Saya senang mengikuti kegiatan pendisiplinan organisasi pengurus asrama (self government)

37. Setiap sore hari saya mengikuti kegiatan konsultasi dengan guru mata pelajaran secara bebas 38. Saya senang mengikuti kegiatan

konsultasi dengan guru mata pelajaran secara bebas di sore hari

39. Saya mengikuti kegiatan jurnalistik

40. Saya senang mengikuti kegiatan jurnalistik

41. Saya menjaga kebersihan lingkungan asrama

42. Saya senang menjaga kebersihan lingkungan asrama

43. Saya menjaga kebersihan unit 44. Saya senang menjaga kebersihan

unit

45. Saya memelihara kerapihan unit. 46. Saya senang memelihara

kerapihan unit

47. Saya mengikuti kegiatan opera unit dan asrama

48. Saya senang mengikuti kegiatan opera unit dan asrama

49. Saya menciptakan kehidupan unit yang aman, nyaman, tertib dan penuh kekeluargaan

(65)

50

kehidupan unit yang aman, nyaman, tertib dan penuh kekeluargaan

51. Saya menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai warga asrama

52. Saya senang menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai warga asrama

53. Saya memberikan palayanan penerimaan tamu dan telepon harus baik dan sopan.

54. Saya senang memberikan palayanan yang baik dan sopan dalam penerimaan tamu dan telepon

55. Saya mengikuti kegiatan solidaritas dengan orang yang

membutuhkan dengan

memberikan sumbangan dari hasil menyisihkan kebutuhan sendiri dan bersama

56. Saya senang mengikuti kegiatan solidaritas dengan orang yang

membutuhkan dengan

memberikan sumbangan dari hasil menyisihkan kebutuhan sendiri dan bersama

57. Saya mengikuti kegiatan Tour Pendek

58. Saya senang mengikuti kegiatan Tour Pendek

59. Saya mengikuti kegiatan berbela rasa dengan warga sekitar yang terkena musibah

60. Saya senang mengikuti kegiatan berbela rasa dengan warga sekitar yang terkena musibah 61. Saya mengikuti kegiatan latihan

sharing dan dialog

(66)

63. Saya menyapa teman dengan sopan

64. Saya senang menyapa teman dengan sopan

65. Saya tidak pilih-pilih dalam bermain, bercakap-cakap, dengan teman seasrama

66. Saya senang tidak pilih-pilih dalam bermain, bercakap-cakap, dengan teman seasrama

67. Saya menciptakan pergaulan yang sehat dengan teman-teman di asrama

68. Saya senang menciptakan pergaulan yang sehat dengan teman-teman di asrama

69. Saya melaksanakan tugas-tugas dapat bekerja secara berkelompok

70. Saya senang melaksanakan tugas-tugas dapat bekerja secara berkelompok

71. Dalam berteman saya dapat mengembangkan sikap saling pengertian

72. Saya senang dalam berteman dapat menembangkan sikap saling pengertian

73. Saya memberitahukan kepada pamong asrama bila berhalangan masuk sekolah

74. Saya senang memberitahukan kepada pamong asrama bila berhalangan masuk sekolah 75. Saya melaksanakan piket

bersama dengan kelompok 76. Saya senang melaksanakan piket

di asrama bersama dengan kelompok

77. Saya dapat membantu teman jika ia mengalami kesulitan

(67)

52

teman jika ia mengalami kesulitan

79. Saya mengikuti semua kegiatan bersama yang ada di asrama 80. Saya senang mengikuti semua

(68)

Tabel 5: Skor Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama Dan Tahun Kedua Terhadap Peraturan Asrama Putra Van Lith Muntilan

( N=135 ).

N Skor

Kualif

ikasi N Skor

Kualif

ikasi N Skor

Kualif

ikasi N Skor

Kualif ikasi

1 222 R 39 281 T 77 213 R 115 199 R

2 252 T 40 224 R 78 242 T 116 202 R

3 221 R 41 240 T 79 215 R 117 170 R

4 218 R 42 240 T 80 249 T 118 250 T

5 224 R 43 220 R 81 154 R 119 207 R

6 243 T 44 213 R 82 216 R 120 273 T

7 221 R 45 223 R 83 265 T 121 232 R

8 201 R 46 223 R 84 240 T 122 256 T

9 252 T 47 225 R 85 200 R 123 209 R

10 254 T 48 218 R 86 254 T 124 216 R

11 233 T 49 268 T 87 155 R 125 244 T

12 181 R 50 210 R 88 218 R 126 177 R

13 250 T 51 271 T 89 202 R 127 214 R

14 210 R 52 209 R 90 237 T 128 209 R

15 245 T 53 177 R 91 230 R 129 176 R

16 239 T 54 227 R 92 279 T 130 269 T

17 292 T 55 280 T 93 262 T 131 232 R

18 253 T 56 215 R 94 228 R 132 240 T

19 240 T 57 276 T 95 235 T 133 277 T

20 284 T 58 211 R 96 241 T 134 239 T

21 228 R 59 247 T 97 222 R 135 247 T

22 223 R 60 218 R 98 237 T 31548

23 276 T 61 275 T 99 220 R

24 217 R 62 240 T 100 268 T

25 190 R 63 238 T 101 232 R

26 255 T 64 255 T 102 191 R

27 232 R 65 232 R 103 281 T

28 264 T 66 265 T 104 209 R

29 212 R 67 222 R 105 191 R

30 219 R 68 233 T 106 219 R

31 235 T 69 225 R 107 223 R

32 251 T 70 219 R 108 252 T

33 211 R 71 299 T 109 286 T

34 286 T 72 225 R 110 214 R

35 293 T 73 235 T 111 238 T

36 224 R 74 297 T 112 290 T

37 296 T 75 213 R 113 247 T

(69)

54

Keterangan:

(70)

Perhitungan Koefisien Reliabilitas dan Koefisien Validitas Kuesioner

1. Koefisien reliabilitas

a. Rumus perhitungan koefisien korelasi item gasal-genap



2 2 2 2

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

r

xy Keterangan rumus: xy

r

: Koefisien korelasi antara x dan y x : Skor kelompok item gasal y : Skor kelompok item genap N : Jumlah responden

2

2

) 15755 ( 1875075 135 15793 1873945 135 ) 15755 )( 15793 ( 1871102 135       

252982575 249418849



253135125 248220025

(71)

56

b. Rumus perhitungan koefisien reliabilitas

bb bb tt

r

r

r

1

2

Keterangan rumus : tt

r

: koefisien reliabilitas

bb

r : koefisien belahan I dan II

tt r = gg gg r r   1 2 = 90 , 0 1 90 , 0 2   = 9 , 1 8 , 1 = 0,94

2. Koefisien Validitas Rumus: rt = rtt

(72)

Tabel 6: Hasil skor Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama Dan Tahun Kedua Asrama Putra Van Lith Muntilan

( N=135 )

N X Y 2 2 XY SKOR

1 112 110 12544 12100 12320 222

2 120 132 14400 17424 15840 252

3 110 111 12100 12321 12210 221

4 110 108 12100 11664 11880 218

5 112 112 12544 12544 12544 224

6 124 119 15376 14161 14756 243

7 116 105 13456 11025 12180 221

8 97 104 9409 10816 10088 201

9 123 129 15129 16641 15867 252

10 127 127 16129 16129 16129 254

11 114 119 12996 14161 13566 233

12 95 86 9025 7396 8170 181

13 124 126 15376 15876 15624 250

14 101 109 10201 11881 11009 210

15 121 124 14641 15376 15004 245

16 122 117 14884 13689 14274 239

17 142 150 20164 22500 21300 292

18 128 125 16384 15625 16000 253

19 117 123 13689 15129 14391 240

20 142 142 20164 20164 20164 284

21 114 114 12996 12996 12996 228

22 115 108 13225 11664 12420 223

23 138 138 19044 19044 19044 276

24 110 107 12100 11449 11770 217

25 95 95 9025 9025 9025 190

26 128 127 16384 16129 16256 255

27 116 116 13456 13456 13456 232

28 131 133 17161 17689 17423 264

29 110 102 12100 10404 11220 212

30 114 105 12996 11025 11970 219

31 115 120 13225 14400 13800 235

32 122 129 14884 16641 15738 251

33 107 104 11449 10816 11128 211

34 146 140 21316 19600 20440 286

35 145 148 21025 21904 21460 293

36 120 104 14400 10816 12480 224

37 144 152 20736 23104 21888 296

(73)

58

39 141 140 19881 19600 19740 281

40 112 112 12544 12544 12544 224

41 120 120 14400 14400 14400 240

42 124 116 15376 13456 14384 240

43 113 107 12769 11449 12091 220

44 105 108 11025 11664 11340 213

45 112 111 12544 12321 12432 223

46 111 112 12321 12544 12432 223

47 113 112 12769 12544 12656 225

48 114 104 12996 10816 11856 218

49 132 136 17424 18496 17952 268

50 103 107 10609 11449 11021 210

51 134 137 17956 18769 18358 271

52 104 105 10816 11025 10920 209

53 90 87 8100 7569 7830 177

54 115 112 13225 12544 12880 227

55 140 140 19600 19600 19600 280

56 108 107 11664 11449 11556 215

57 142 134 20164 17956 19028 276

58 106 105 11236 11025 11130 211

59 126 121 15876 14641 15246 247

60 112 106 12544 11236 11872 218

61 139 136 19321 18496 18904 275

62 121 119 14641 14161 14399 240

63 112 126 12544 15876 14112 238

64 124 131 15376 17161 16244 255

65 115 117 13225 13689 13455 232

66 126 139 15876 19321 17514 265

67 114 108 12996 11664 12312 222

68 116 117 13456 13689 13572 233

69 111 114 12321 12996 12654 225

70 112 107 12544 11449 11984 219

71 149 150 22201 22500 22350 299

72 113 112 12769 12544 12656 225

73 117 118 13689 13924 13806 235

74 147 150 21609 22500 22050 297

75 111 102 12321 10404 11322 213

76 122 107 14884 11449 13054 229

77 109 104 11881 10816 11336 213

78 127 115 16129 13225 14605 242

79 105 110 11025 12100 11550 215

80 118 131 13924 17161 15458 249

81 84 70 7056 4900 5880 154

(74)

83 133 132 17689 17424 17556 265

84 119 121 14161 14641 14399 240

85 99 101 9801 10201 9999 200

86 127 127 16129 16129 16129 254

87 78 77 6084 5929 6006 155

88 112 106 12544 11236 11872 218

89 106 96 11236 9216 10176 202

90 118 119 13924 14161 14042 237

91 120 110 14400 12100 13200 230

92 131 148 17161 21904 19388 279

93 115 147 13225 21609 16905 262

94 114 114 12996 12996 12996 228

95 121 114 14641 12996 13794 235

96 123 118 15129 13924 14514 241

97 116 106 13456 11236 12296 222

98 117 120 13689 14400 14040 237

99 108 112 11664 12544 12096 220

100 129 139 16641 19321 17931 268

101 121 111 14641 12321 13431 232

102 98 93 9604 8649 9114 191

103 140 141 19600 19881 19740 281

104 104 105 10816 11025 10920 209

105 93 98 8649 9604 9114 191

106 103 116 10609 13456 11948 219

107 106 117 11236 13689 12402 223

108 124 128 15376 16384 15872 252

109 139 147 19321 21609 20433 286

110 106 108 11236 11664 11448 214

111 128 110 16384 12100 14080 238

112 139 151 19321 22801 20989 290

113 122 125 14884 15625 15250 247

114 100 102 10000 10404 10200 202

115 99 100 9801 10000 9900 199

116 102 100 10404 10000 10200 202

117 88 82 7744 6724 7216 170

118 123 127 15129 16129 15621 250

119 104 103 10816 10609 10712 207

120 139 134 19321 17956 18626 273

121 115 117 13225 13689 13455 232

122 130 126 16900 15876 16380 256

123 107 102 11449 10404 10914 209

124 108 108 11664 11664 11664 216

125 123 121 15129 14641 14883 244

(75)

60

X = Skor-skor kelompok item gasal Y = Skor-skor kelompok item genap

Perhitungan Mean tingkat

=

  

=Mean

=Jumlah skor  = Jumlah siswa

=

135 31548

=233

127 105 109 11025 11881 11445 214

128 102 107 10404 11449 10914 209

129 95 81 9025 6561 7695 176

130 134 135 17956 18225 18090 269

131 118 114 13924 12996 13452 232

132 118 122 13924 14884 14396 240

133 138 139 19044 19321 19182 277

134 115 124 13225 15376 14260 239

135 125 122 15625 14884 15250 247

Gambar

Tabel 1: Sebaran Item-Item dan Rincian Kuesioner Tingkat Kepatuhan ParaPenghuni Asrama Tahun Pertama dan Tahun Kedua terhadap PeraturanAsrama.
Tabel 2: Klasifikasi koefisien korelasi
Tabel 3: Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama TerhadapPeraturan Asrama Putra Van Lith Muntilan.
Tabel 5: Skor Tingkat Kepatuhan Para Penghuni Asrama Tahun Pertama Dan Tahun
+2

Referensi

Dokumen terkait

Seringkali pengusul RUU berpendapat bahwa tugas Badan Legsilasi dalam pengharmonisasian RUU hanyalah yang berkaitan dengan aspek teknis legal drafting (pembentukan

Hal ini menunjukan bahwa udem yang ditimbulkan karena induksi karagenan pada telapak kaki tikus berkurang dibandingkan dengan kelompok kontrol positif yang sama

Berdasarkan perhitungan skor servqual, diperoleh skor tertinggi pada dimensi tangibles adalah kerapihan dan kebersihan penampilan Teller, pada dimensi responsiveness, atribut

Validitas dan reliabilitas ini bertujuan untuk menguji apakah kuesioner yang disebarkan untuk mendapatkan data penelitian adalah valid dan reliabel, oleh karena itu peneliti

Staphylococcus aureus FNCC-15 dan Escherichia coli FNCC-19 dengan daya hambat yang sedikit lebih kecil dari isolat Lactobacillus casei komersil yang telah

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi dimensi awal bahan baku tebal pelat terhadap kerataan hasil

menunjukkan sesudah tiga bulan intervensi stimulasi kognitif ber- basis pengasuhan disertai pemberian garam beriodium dosis rendah (30 ± 5 ppm), rata-rata peningkatan kelompok

Selain itu penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan gambaran atas bentuk-bentuk pelanggaran HAM yang dialami oleh warga sipil Suriah dan bagaimana upaya dunia