• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN STRATEGI MEMBACA KERAS-KERAS PADA SISWA KELAS IV MI GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN STRATEGI MEMBACA KERAS-KERAS PADA SISWA KELAS IV MI GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Diajukan untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Dalam Ilm u Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

oleh: . .

ROMADHON

NIM. 11406539

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)

JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : wwwls-tainsalatiun.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiua.ac.id

Dra. Siti Zumrotun, M. Ag. •'

Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

Assalam ualaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :

Nama : ROMADHON

NIM ; 114 06 539

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

AQIDAH AKHLAK DENGAN STRATEGI

MEMBACA KERAS-KERAS PADA SISWA

KELAS IV M I GRABAG 3 KECAMATAN

GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Dengan ini- mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera

dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

W assalamualaikum Wr. Wb.

Salatiga, 8 Agustus 2008

(3)

PENGESAHAN SKRIPSI

Judul

Nama

NIM.

Program Studi

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

Dengan Strategi Membaca Keras - Keras Pada Siswa Mi

Grabag 3 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun

Pelajaran 2007/2008.

ROMADHON

11406539

Pendidikan Agama Islam (PAI)

Salatiga, 23 Agustus 2008

►r. Imam Sutomo, M Ag. NIP. 150216814

PengukJ

Jak a Siswanta, M.Pd. NIP. 150242800

Dewan Penguji,

Sekretaris,

Dr. H. Mu h Saerozi, M. Ag. NIP. 150247014

(4)

i l j j )

(5)

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

- ibuku yang tersayang

- istri dan anakku yang tercinta

- Teman ~ temanku mahasiswa yang senasib dan seperjuangan

(6)

Puji syukur senantiasa saya panjatkan ke hadirat AHoh SWT yang telah

berkenan melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah Nya sehingga dapat

menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa selesainya penyusunan skripsi ini, penyusun

telah banyak melibatkan orang lain dalam melancarkan tugas dari awal sampai

akhir. Untuk itu. tiada kata yang pantas untuk diucapkan, kecuali ungkapan rasa

terima kasih yang setulus - tulusnya terutama yang terhormat:

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri Salatiga

2. Bapak Drs. Joko Sutopo selaku Kaprodi Hkstensi

3. ibu Dra. Siti Zumrotun. M.Ag., selaku Dosen Pembimbing yang telah

mencurahkan tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan dan tanpa kenal lelah sehingga tersusunnya skripsi ini.

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberi dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tentu terdapat kekurangan

dan kelemahan baik dalam penggunaan bahasa maupun analisis permasalahan.

Oleh karena itu penyusun mengharapkan para pembaca untuk berkenan

menyampaikan kritik dan saran yang konstruktif demi baiknya hasil penyusunan

skripsi ini Akhirnya semoga bermanfaat.

Salatiga, 1 Agustus 2008

Penulis,

(7)

HALAMAN NOTA PEMBIMBING...

HALAMAN PENGESAHAN...

HALAMAN MOTTO...

HALAMAN PERSEMBAHAN...

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI ... _ ...

DAFTAR TABEL ...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...

B. Rumusan Masakah .... ...

C. Tujuan Penelitian ...

D. Hipotesis Tindakan...

E. Kegunaan Penelitian...

F. Definisi Istilah/ Operasional ...

G. Metode Penelitian... ...

H. Sistematika Penulisan...

BAB II LANDASAN TEORI

A. Prestasi Belajar...

B. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak ...

(8)

Pendidikan Dasar ... 14

C. Metode Membaca Keras - K eras... 16

1. Macam - macam M etode... 16

2. Efektifitas Membaca Keras - K eras... 20

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi A w al... 25

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 33

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I I ... ... 40

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II I ... 45

BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi per Siklus... ... ... 51

1. Deskripsi Hasil Siklus I... 52

2. Deskripsi Hasil Siklus II ... ... ... 54

3. Deskripsi Hasil Siklus I I I ... 57

B. Pembahasan Per Siklus ... ... 60

1. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus 1... 60

2. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I I ... ... 62

3. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus III ... 64

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 66

B. Saran-saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA

(9)

Tabel! Daftar Guru M! Grabag 3 ... 28

Tabel 2 Daftar Siswa MI Grabag 3 ... 29

Tabel 3 Nama Responden Siswa MT Grabag 3 ... 30

Tabel 5 Hasil Test Aqidah Akhlak MI Grabag 3 Sebelum Dilakukan Tindakan... ... ... 31

Tabel 6 Prosentase Hasil Test Aqidah Akhlak Ml Grabag 3 Sebelum Dilakukan Tindakan... 33

Tabel 7 Hasil Test Aqidah Akhlak MI Grabag 3 Siklus 1 ... 52

Tabel 8 Rekapitulasi Hasil Test Aqidah Akhlak MI Grabag 3 Siklus I ... 53

l abel 9 Hasil Test Aqidah Akhiak MI Grabag 3 Siklus II ... 55

Tabel 10 Prosentase Hasil Test Aqidah Akhlak Ml Grabag 3 Siklus I I ... 56

Tabel 11 Hasil Test Aqidah Akhlak MI Grabag 3 Siklus I I I ... 58

(10)

PENDAHULUAN

v U*ta r Belakang Masalah

'

——-Pembahasan tentang aqidah menjadi bahasan yang sangat penting

bagi setiap musiim. Aqidah yang benar disebut ju g a aqidah shohihah (benar),

merupakan asas dan pondasi keislaman setiap muslim. Ibarat bangunan, jik a

pondasinya rapuh maka bangunan tersebut akan mudah roboh, sebaliknya jik a

t < mdasinya kuat, bangunan tersebut akan kuat dan kokoh. Begitulah seorang

muslim, jika aqidahnya kuat, maka ia akan menjadi seorang muslim yang kuat

dalam memegang islam, memiliki ghirah islam yang tinggi, rela berkorkan untuk

islam dengan pikiran dan harta, bahkan jiwanya demi kemuliaan islam karena

mengharap ridho Allah SWT semata. Pembahasan aqidah tidak dapat terlepas

dari kalimat tauhid Laa ilaha illallah yang menjadi landasan aqidah yang benar.

Dalam hal ini Syarif Hamdan Rajih menulis "kalimat tauhid merupakan pokok

keimanan dan sebagai pondasi aqidah serta tirai pemisah antara kufur dengan

iman.” 1

Adapun tujuan pendidikan sesuai Undang - Undang Sistem

Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 adalah sebagai berikut:

"Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

# 'y

bertanggungjawab" “

1 Syarif Hamdan Rajih. Kalimat Tauhid La Ilaha 1Hallah Muhammad Rasulullah, Kalam Mulia,

Jakarta, 2001, him. 25.

(11)

pembangunan tidak lepas dari pendidikan, terutama pendidikan tingkat dasar

: ng dalam hal ini Madrasah Ibtidaiyah/ Sekolah Dasar. —

Pendidikan adalah suatu sistem yang mana pendidik, anak didik,

niateri, alat, tujuan dan lingkungan, saling berkaitan antara satu dengan yang

lainnya untuk tercapainya tujuan yang dirumuskan.

Kembali pada sistem pendidikan sebagai suatu sistem, apabila

dikaitkan dengan prestasi belajar anak MI Grabag 3, Kaiigandu, Grabag sebagai

hasil dari pengajaran tidak hanya dipengaruhi oleh subyek didiknya saja tetapi

juga faktor - faktor lain yang mempengaruhinya baik dalam diri anak maupun

dari luar diri anak didik itu.

Pendidik sebagai pilar pendidikan tidak boleh merasa puas dengan apa

yang telah dimiliki dan telah dicapai. Seorang pendidik dituntut untuk bergerak

dinamis, tidak statis. Hal ini dikarenakan kondisi social masyarakat juga

berkembang dari masa ke masa. Guru mata pelajaran aqidah akhlak tidak cukup

hanya menyampaikan materi di dalam kelas, tidak mempedulikan apakah murid

memahami materi atau tidak. Ibarat listrik guru merupakan generator yang harus

selalu berputar untuk menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan oleh orang

banyak.

Dengan memperhatikan perkembangan anak MI Grabag 3, Kaiigandu,

(12)

mengajar.

Sehubungan dengan hal itu maka proses belajar MI Grabag 3,

'5 gandu. Grabag dalam pengajaran aqidah akhlak menggunakan tindakan kelas

uk mempermudah penyampaian materi dan mudah dimengerti anak Taman

Kanak - Kanak / MI Grabag 3. Kali gandu. Grabag. Tindakan kelas yang penulis

i'unakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar Aqidah akhlak pada MI

Grabag 3 adalah membaca keras - keras. Jika dikaitkan dengan kecenderungan

i uk yang mengandalkan ingatan, maka membaca keras - keras diharapkan dapat

membantu anak didik mengingat materi yang disampaikan dan dipelajari.

Mengajar materi aqidah akhlak kelas IV di MI Grabag 3, Kaligandu,

Grabag dengan strategi membaca keras - keras ada beberapa pertimbangan

sebagai berikut:

I. Meminimalisir kegaduhan siswa karena dengan membaca keras - keras siswa

dapat lebih berkonsentrasi kepada materi yang dipelajari.

_. Dengan metode membaca keras - keras lebih mengefektifkan waktu karena

guru tidak perlu terlalu banyak mengulang materi yang dipelajari.

Melatih anak didik untuk membiasakan membaca.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis memilih judul

penelitian “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH

AKHLAK DENGAN STRATEGI MEMBACA KERAS - KERAS PADA

SISWA KELAS IV MI GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN

(13)

8 . R um usan M asalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat meningkatkan

perhatian siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak?

2. Apakah penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat meningkatkan

aktivitas siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak?

3. Apakah penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat meningkatkan

prestasi siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak?

C, T u ju an Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas, penulis menentukan tujuan penelitian

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat

meningkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak?

2. Untuk mengetahui apakah penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat

meningkatkan aktivitas siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak?

3. Untuk mengetahui apakah penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat

meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak?

D. H ipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat meningkatkan perhatian

siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak?

2, Penerapan strategi “membaca keras ~ keras” dapat meningkatkan aktivitas

(14)

3. Penerapan strategi “membaca keras - keras” dapat meningkatkan prestasi

siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak?

E. K egunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini didasarkan pada manfaat teoritis dan

manfaat praktis sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan dari dunia pendidikan

khususnya, pendidikan di MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag sehingga dapat

memperkaya khasanah dalam pendidikan.

2. Kegunaan Praktis

Dapat memberikan masukan bagi beberapa pihak terkait. Dalam hal ini pihak

sekolah, guru, anak didik serta orang tua murid sehingga dapat menjadi bahan

pertimbangan proses belajar mengajar guna meningkatkan kualitas out put

dan lembaga pendidikan khususnya MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag.

F. Definisi Istilah/ O perasional

Untuk mengantisipasi adanya salah persepsi terhadap judul skripsi

“UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK

DENGAN STRATEGI MEMBACA KERAS - KERAS PADA SISWA MI

GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN

PELAJARAN 2007/2008., maka penulis jelaskan di sini kata - kata kunci dari

(15)

I Jpaya

Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia kaiya Tri Rama K., disebutkan arti

upaya adalah “usaha, syarat untuk menyampaikan hal, usaha, ikhtiar.” 3

Jika dikaitkan dengan judul skripsi ini upaya yang dimaksud adalah usaha

yang dilakukan penulis untuk mencapai prestasi belajar siswa agar lebih baik

khususnya prestasi belajar aqidah akhlak.

2. Meningkatkan

Meningkatkan memiliki kata dasar ‘Tingkat” yang berarti ‘Tapis dari sesuatu

yang bersusun atau berlenggek - lenggek seperti lantai ketinggian” 4

Imbuhan me - kan mengandung arti melakukan suatu hal untuk mencapai

sesuatu. Maka meningkatkan berarti melakukan suatu hal (dalam hal ini

menerapkan strategi membaca keras keras) untuk mencapai prestasi belajar

yang lebih tinggi.

3. Strategi membaca keras - keras

Strategi adalah “ilmu siasat perang; siasat perang; akal atau tipu muslihat

untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah direncanakan” 5

Sedangkan strategi membaca keras - keras dalam skripsi ini adalah siasat

yang penulis rencanakan dengan cara membaca materi pelajaran aqidah

akhlak dengan membaca keras - keras untuk mencapai tujuan yang ingin

penulis raih, yaitu peningkatan prestasi belajar siswa dalam materi pelajaran

aqidah akhlak.

3 Tri Rama K., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Mitra Pelajar, Surabaya, 1999, him. 571.

Ibid., him. 539.

(16)

Prestasi adalah “ Hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikeijakan, dan

sebagainya” 6

Belajar adalah usaha atau proses untuk mendapatkan ilmu.

Adapun yang dimaksud prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil dari

suatu proses belajar mengajar yang dicapai siswa M l Grabag 3 dalam proses

pembelajaran materi aqidah akhlak.

5. Aqidah Akhlak

Aqidah adalah “kepercayaan, keyakinan.” '

o Akhlak adalah “budi pekerti, kelakuan”

Adapun yang dimaksud Aqidah Akhlak adalah salah satu materi pelajaran di

MI Grabag 3 yang mempelajari teologi Islam (aqidah), dan budi pekerti

(akhlak) sebagai seorang muslim yang baik.

G. M etode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

penelitian tindakan dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan

b; aimana suatu teknik/ metode/ strategi pembelajaran diterapkan dan

bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Prestasi belajar

(17)

Rancangan Penelitian

Sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian ini, peneliti merancang i.

dahulu penelitian yang akan dilakukan. Rancangan ini meliputi langkah -

langkah strategi membaca keras - keras (pendahuluan, inti, evaluasi).

Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Grabag 3 yang

beijumlah 26 siswa.

3. Langkah - langkah / Siklus Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, yaitu siklus 1, siklus II, dan siklus

III. Maksud dari 3 tahapan ini adalah untuk mengetahui kekurangan -

kekurangan yang ada, kemudian dilakukan penyempurnaan dalam siklus

berikutnya.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekeijaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik.9

Instrumen dalam penelitian ini meliputi buku pelajaran, pertanyaan -

pertanyaan yang disiapkan peneliti dan berhubungan dengan materi yang

akan dibahas, lembar - lembar soal untuk evaluasi, dan lembar jawaban.

5. Pengumpulan Data

Tahap ini merupakan tahapan yang penting, karena dari data yang diperoleh

peneliti dapat mengetahui efektifitas strategi yang diterapkan. Dalam

Suharsimi Arikuato, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta,

(18)

mengumpulkan data peneliti mengambil dari hasil evaluasi yang dilakukan

pada masing - masing siklus,

6. Analisis Data

Langkah terakhir adalah menganalisa data yang diperoleh ketika

mengumpulkan data - data. Dari hasil analisa inilah peneliti kemudian

melakukan pembenahan - pembenahan dan perbaikan - perbaikan pada

siklus berikutnya. Dalam menganalisa data peneliti membagi nilai - nilai

yang dihasilkan dalam evaluasi menjadi tiga klasifikasi, yaitu baik, cukup,

dan sedang.

II. Sistem atika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab, masing - masing bab. berisi sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN : Latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan

penelitian, definisi istilah/ operasional,

metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA : Metode membaca keras - keras , prestasi

belajar. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak,

Urgensi pembelajaran Aqidah Akhlak

pada tingkat pendidikan dasar, efektifitas

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

DAN PEMBAHASAN

B AB V PENUTUP

meningkatkan prestasi belajar Aqidah

Akhlak.

Tempat, waktu dan subyek penelitian,

Deskripsi pelaksanaan siklus I, Deskripsi

pelaksanaan siklus II, dan Deskripsi

pelaksanaan siklus III.

Deskripsi per siklus dan pembahasan.

(20)

KAJIAN PUSTAKA

Prestasi adalah “Hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan, dan

sebagainya”. ! Prestasi belajar menjadi tolok ukur keberhasilan suatu proses

pendidikan. Secara umum prestasi belajar dilambangkan dengan nilai. Semakin

bnggi nilai yang dicapai, semakin tinggi pula prestasi yang diraih.

Pendidikan bertujuan mengembangkan potensi - potensi yang dimiliki oleh

peserta didik. Djumberansyah Indar M., dalam bukunya Filsafat Pendidikan

memberikan kesimpulan bahwa “pendidikan itu berusaha untuk mengembangkan

potensi - potensi manusia yang utuh yang merupakan aspek - aspek kepribadian

termasuk di dalamnya aspek individualitas, moralitas^ seimbang antara kebutuhan

jasmani dan rokhani dan antara duniawi dan ukhrawi.” Lift Anis M a’shumah

mengemukakan hal berikut : “Dalam arti luas, pendidikan adalah proses yang

berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan potensi pada diri seseorang yang

neliputi tiga aspek kehidupan, yaitu pandangan hidup, sikap hidup, dan

keterampilan hidup.3 Dari sini dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang

diinterprestasikan dengan nilai bukanlah merupakan tujuan akhir dari pendidikan

itu sendiri, namun untuk mengetahui sejauh mana hasil yang telah diraih oleh

sebuah proses pendidikan di sekolah.

’ Tri Rama K., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Mitra Pelajar. Surabaya, 1998, him. 398.

2 Djumberansyah indar M., Filsafat Pendidikan, Karya Abditama, Surabaya, 2001, him. 214.

Lift Aois Ma’shumah dkk., Paradigma Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001,

him. 214.

Prestasi

Belajar

(21)

i Pengertian Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Dalam struktur kurikulum sekolah dasar, pendidikan aqidah akhlak hanya

kita temukan di Madrasah Ibtidaiyah sebuah lembaga pendidikan yang

sederajat dengan Sekolah Dasar pada umumnya- Jika kita cermati bersama.

Madrasah Ibtidaiyah justru memiliki kelebihan - kelebihan yang tidak

dimiliki oleh Sekolah Dasar. Dari sisi materi, Madrasah Ibtidaiyah lebih

mengakomodasi kebutuhan anak didik akan dasar pengetahuan ilmu agama

yang hanya sedikit sekali mendapat porsi di Sekolah Dasar.

Sebenarnya aqidah akhlak berasal dari dua materi yang berbeda, tetapi karena

eratnya hubungan di antara keduanya, kemudian dijadikan satu materi

pelajaran.

“Aqidah menurut bahasa dari ’aqoda ya’qidu/’uqdatan/wa’aqidatan yang

berarti ikatan (al-rabthu), janji (a!-cahdu), keyakinan yang mantap (al-

jazm u).” 4 .

“Aqidah menurut istilah perkara - perkara yang dibenarkan oleh jiw a dan hati

merasa tenang karenanya serta menjadi suatu keyakinan bagi pemiliknya

yang tidak dicampuri keraguan sedikitpun.” 5

Akhlak merupakan kata serapan dari Bahasa Arab yang merupakan bentuk

plural/ jam a’ dari khuluq. Dalam kamus Arab - Indonesia karya Mahmud i i Vlata P elajaran A qidah A khlak

4 Kelompok Studi ARJmmah, Aqidah Seorang Muslim, Nidzom, Jakarta. 1999, him. 9.

(22)

Yunus disebutkan arti dari khuluq - akhlaq adalah perangai. 6 Akhlak juga

sering diartikan budi pekerti dan perilaku.

Dari definisi tentang aqidah dan akhlak di atas jelaslah perbedaan di antara

keduanya. Namun jika kita perhatikan lebih jauh, di antara kedua hal tersebut

terdapat kaitan yang sangat e ra t Dalam perspektif Islam aqidah merupakan

pondasi dasar dari Islam itu sendiri. Jika aqidah seorang muslim lemah, maka

lemah pula keislamannya, sebaliknya jik a aqidahnya kuat, maka kuat pula

keislamannya. Permasalahannya adalah banyak dijumpai kaum muslimin

yang memahami aqidah secara benar (atau merasa memahami aqidah yang

benar) namun dalam aplikasinya justru tidak mencerminkan perilaku dan

akhlak seorang muslim yang benar. Dengan merasa memahami aqidah,

seakan - akan semua amalnya dan apa pun yang dilakukan pasti benar dan

diterima. Banyak kita saksikan seorang yang dengan kuatnya memegang

aqidah, namun dengan mudahnya mengumpat, mengejek, dan menghina

saudara muslim yang. lain. Pada akhirnya hal seperti ini menimbulkan sebuah

pertanyaan besar di benak kita. Di mana kesalahannya, aqidah yang dipelajari

dan diketahui atau oknum yang merasa memahami aqidah tersebut?

Di sisi lain, banyak kita jumpai pula umat Islam yang dengan yakinnya

mengamalkan perintah - perintah .Allah dan rasul Nya. Ia mencontoh

Rasulullah Muhammad SAW dalam amal perbuatanna, karena memang

begitulah seharusnya seorang muslim. Perilaku mereka sangat terpuji,

melaksanakan yang m a’ruf dan mengajak kepadanya, serta menjauhi

6 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Yayasan Penyelenggara Penterjemahan/Pentafsiran

(23)

kemungkaran serta mencegah darinya. Namun di sisi lain, secara aqidah

amburadul, tidak bisa membedakan mana yang melanggar aqidah dan mana t .■

yang sesuai aqidah. Ketika ditimpa kesulitan, masih senang

menyelesaikannya dengan cara syirik, seperti mendatangi dukun, paranormal,

dan “kyai” yang dalam prakteknya juga tidak jauh dari praktek kesyirikan,

karena banyak yang bersekutu dengan jin dengan persyaratan - persyaratan

yang jelas - jelas tidak sesuai dengan syair at Islam.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa materi aqidah memang harus diimbangi

Jengan akhlak yang benar, serta akhlak yang terpuji pun harus didasari

dengan aqidah yang shohihah. Dalam usia dasar, hal ini sangat perlu

ditanamkan agar ketika mereka besar nanti dapat mengaplikasikan aqidah dan

akhlaq dengan sempurna, saling terkait, dan saling menyempurnakan.

2. Urgensi Pembelajaran Aqidah Akhlak Pada Tingkat Pendidikan Dasar

Allah SWT tidak meninggalkan satu urusan pun dalam hal mengatur

hidup dan kehidupan makhluk Nya. Demikian ju g a Rasulullah SAW sebagai

panutan bagi setiap muslim atas bimbingan wahyu dari Allah, telah

mencontohkan segala hal yang berkaitan dengan urusan umatnya, tidak

terkecuali aqidah dan akhlak.

Setiap orang yang mendapat karunia dari Allah tentu ia akan

mengetahui kebaikan yang melimpah dan nikmat yang besar yang terkandung

dalam kalimat tauhid Laa ilaha illallah serta ia pun akan merasakan bahwa

dirinya memiliki peran yang akan mendatangkan manfaat berlipat dan pahala

(24)

shaleh dan membuat orang lain jadi shaleh di samping jadi orang bermanfaat

dan memberi manfaat kepada yang lain.

Seorang muslim yang memahami hakekat tauhid akan terbebas dari

berbagai angan - angan kosong, khurafat, dan tahayul. Bahkan bagi orang

yang benar - benar menghayati makna kalimat tauhid, niscaya akal fikirannya

akan diarahkan untuk memikirkan ciptaan Allah Yang Maha Kuasa.

Di samping itu Allah SW T masih akan mengampuni dosa - dosa

hamba Nya bila ia tidak melakukan kesyirikan, bila Allah menghendakinya.

Finnan Allah SWT dalam Alqur’an surat An-Nisa’ ayat 48 sebagai berikut: •

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan m engam puni dosa syirik, dan dia m engampuni segala dosa ya n g selain dari (syirik) itu, bagi siapa ya n g dikehendaki-Nya. barangsiapa ya n g m em persekutukan

Allah, M aka sungguh ia Telah berbuat dosa ya n g besar.

Kalimat tauhid merupakan pokok keimanan dan sebagai pond asi

aqidah serta pembatas antara kufur dan iman. Kalimat tauhid yang agung ini

tidak cukup hanya sekedar terucap melalui lisan saja, melainkan harus

disertai dengan amal perbuatan.

Realisasi dari pengamalan kalimat tauhid adalah membebaskan diri

atau jiw a dari berbagai sekat syirik, bid’ah, dan khurafat, sehingga yang

bersangkutan tidak berbuat melainkan sesuai dengan makna yang terkandung

(25)

ayat 82 sebagai berikut:

A rtin ya : O rang-orang yang berim an dan tidak m encam puradukkan iman mereka dengan kezalim an (syirik), m ereka Itulah ya n g mendapat keamanan dan m ereka itu adalah orang-orang ya n g mendapat petunjuk.

Dari uraian di atas, maka sangatlah beralasan jik a pendidikan aqidah

akhlak diterapkan sejak usia dasar, agar di usia terikutnya dapat secara benar

dan tepat mengaplikasikan aqidah yang benar dan akhlak yang terpuji.

< . Metode M em baca K eras - K eras

Macam - macam Metode

Dalam proses belajar mengajar kita sudah sangat akrab dengan istilah

transfer o f knowledge (transfer / menyampaikan materi ilmu pengetahuan)

yang di dalam istilah pendidikan Islam dikenal dengan ilqoul m awad

(penyampaian materi pendidikan). Menyampaikan materi ilmu pengetahuan

sebenarnya merupakan kegiatan asasi dan mendasar dalam proses belajar

mengajar, karena dengan proses ini suatu materi ilmu pengetahuan akan

sampai kepada peserta didik. Dalam sebuah hadits Rasulullah Muhammad

SAW pemah menyabdakan bahwa ilrubba sam Vin a u ’a m in m ubaffighin'

(bisa jadi orang yang mendengarkan lebih memahami materi dari pada orang

yang menyampaikan) dan sebaliknya “rubba m uballighin au ’a m in som i ’m "

(bisa jadi pula orang yang menyampaikan lebih paham daripada orang yang

mendengar). Dalam konteks proses belajar dapat dikatakan bahwa seorang

(26)

materi dari pada peserta didik, dan sebaliknya pula peserta didik bisa jadi

lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru. Inilah mengapa

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk menyampaikan ilmu yang

dimiliki walaupun satu ayat yang pernah didengar dari beliau. Beliau

menyabdakan: “ballighu

anm wa

lau ayah” (sampaikan apa -a p a yang

pernah didengar dari ku walaupun satu ayat). .

Metode yang digunakan di sebagian besar sekolah atau lembaga

pendidikan Islam adalah ceramah, tanya jaw ab, diskusi, dan karya wisata.

Hal ini disampaikan oleh Widodo Supriyono dalam buku yang beijudui

Paradigma Pendidikan Islam : “mengenai metode mengajar di lembaga

pendidikan islam di lingkungan sekolah, lazimnya metode - metode ceramah,

tanya jawab, diskusi, dan sebagian menerapkan metode karya wisata. Namun

metode ceramahlah yang paling dominan digunakan”.7

Usia anak - anak adalah fase di mana mereka membutuhkan

pendidikan yang benar dan terarah karena akan menjadi landasan berikutnya

dalam mengkaji keilmuan - kelimuan yang lain. Dalam usia ini hendaknya

diajarkan kepada mereka sholat, al-qur’an, mentaati Allah dan Rasul Nya,

akhlaq mulia, memilihkan untuk mereka media yang baik, serta memilihkan

teman. Berturut - turut ‘Abdullah ibnu Sa’ad Al-Falih menjelaskan dalam

bukunya Langkah Praktis Mendidik Anak sesuai Tahapan Usia sebagai

berikut:

“jik a anak sudah menginjak usia tujuh tahun, pendidik wajib menyuruhnya

Widodo Supriyanto, dkk.. Paradigma Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001,

(27)

shalat dan membujuknya untuk melakukan kewajiban ini, sembari

menjelaskan keutamaan - keutamaan dan manfaat - manfaatnya, hukuman

bagi orang yang meninggalkannya, dan menjelaskan bahwa orang yang tidak

shalat dianggap kafir ” 8

‘jika kita menginginkan status terbaik dan derajat tertinggi bagi anak - anak

kita di dunia maupun di akhirat, maka kita harus berusaha keras untuk

mengajarinya Kitab Allah dalam bentuk membaca, menghafal, merenungkan,

dan mengamalkan, ... “ 9

‘Di antara kewajiban yang terwajib bagi kedua orang tua adalah mendidik

anak - anak untuk menaati Allah, menaati Rasul Nya, menghormati perintah

AJlah dan perintah Rasul Nya, dan merasakan pengawasah Allah SWT,

dengan cara menjelaskan kepada anak - anak bahwa ia adalah makhluk yang

diciptakan untuk menyembah Allah. ... “ ,0. .

‘"Sebagai orangtua. kita harus memperpadat aktivitas pendidikan pada tahap

usia ini dengan mendidik anak kita untuk berakhlaq mulia dan

memperingatkannya dari akhlak tercela dan nista.” *1

‘T idak disangsikan lagi bahwa pada zaman sekarang ini media - media

destruktif dan penyelewengan sudah mencapai puncaknya, bervariasi, dan

bermacam - macam. Ia tidak lagi terbatas di tempat - tempat tertentu, tetapi

sudah menyebar hingga masuk ke rumah - rumah, bahkan kamar tidur.” 8 9 * 11 12

8 Abdullah Ibnu.Sa’d Af-FaHh, Langkah Praktis Mendidik Anak, Irsyad Baiius Salam,

Bandung, 2007, him. 99. 9 Ibid, him. 103.

'° Ibid, him. 117.

(28)

T idak diragukan lagi bahwa teman memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kawannya, entah itu positif maupun negative.” 13

Dalam sejarah turunnya wahyu dapat kita dapatkan bagaimana Al-

q u fa n diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. A l-qur’an diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW lewat perantara malaikat Jibril ‘aiaihis salam

tidak serta merta tiga puluh ju z dalam satu waktu, akan tetapi diturunkan ayat

demi ayat sesuai dengan kebutuhan dan selalu diawali dengan sebuah

peristiwa (asbabim nuzul / sebab turunnya ayat). Hai ini agar lebih mantap

diterima oleh Rasulullah dan juga para sahabat.

Dalam sejarah turunnya ayat yang pertama kali turun di gua h in f

malaikat Jibril membacakan ayat pertama (Jqra 'j dengan keras. Sampai -

sampai tubuh Rasulullah gemetar seraya menjawab “m m ana biqariin” (aku

tidak dapat membaca), demikian diulang - ulang sampai tiga kali.

Dalam peristiwa ini dapat diambil kesimpulan bahwa malaikat Jibril

dalam menyampaikan wahyu dengan suara yang keras. Dari sinilah kemudian

peneliti menerapkan metode membaca keras - keras dalam pembelajaran

aqidah akhlak. Peneliti memerintahkan salah satu peserta didik untuk

membaca keras - keras kemudian peserta didik yang lain mendengarkan, hal

ini dilakukan berulang - ulang 2 sampai 3 kali tergantung bobot materi yang

dipelajari.

(29)

Efektifitas Membaca Keras - Keras

Peneliti dalam memilih strategi pembelajaran membaca keras - keras i

tentunya m em iliki' alasan yang dapat dipertanggungjawabkan

kemanfaatannya. Dengan membaca keras - keras sebuah teks atau bacaan,

siswa dapat memusatkan perhatian, pikiran dan mengajarkan pertanyaan serta

dapat menstimulasi diskusi. Dalam mengajar efektifitas waktu dan out put

yang baik sangat ditekankan, karena dengan keduanya sebuah proses belajar

mengajar akan dikatakan berhasil. Manakala out put baik, namun waktu tidak

efektif, maka hal tersebut belum dapat dikatakan berhasil, karena berapa

banyak waktu yang terbuang percuma. Demikian pula waktu dapat

dipersingkat sedemikian mungkin, namun dengan mempersingkat waktu

tersebut malab menghasilkan out put yang tidak baik juga proses tersebut

dapat dikatakan gagal.

. Dalam teori pendidikan dan metode pendidikan pada umumnya

didominasi dengan metode ceramah. Demikian juga halnya yang berlaku dan

teijadi di MI Grabag 3, Grabag, Magelang. Dalam setiap materi yang

diajarkan kepada peserta didik, selalu saja didominasi oleh metode ceramah,

tak terkecuali materi aqidah akhlak. Metode ceramah memang lebih sedikit

memakan waktu, dibanding dengan metode lainnya, tetapi akibatnya banyak

sekali peserta didik yang jem u, bosan, dan tidak aktif, mereka diam, tapi tak

paham, mengangguk - angguk tapi mengantuk. Akhirnya materi yang

(30)

Dari sinilah peneliti mencoba strategi membaca keras - keras agar

prestasi belajar siswa khususnya dalam bidang studi aqidah akhlak dapat

meningkat. Memang dari segi waktu metode ini lebih banyak memakan

waktu, karena harus mengulang dua sampai tiga kali di setiap bab yang

dipelajari. Namun hasil yang didapat lebih bagus, karena peserta didik lebih

aktif, dan merasa diberi kesempatan lebih untuk mengekspresikan diri,

walaupun hanya dengan membaca.

Secara detail strategi pembelajaran membaca keras - keras yang

peneliti praktekkan adalah sebagai berikut:

1. Langkah pertama yang peneliti lakukan adalah menyiapkan materi

pelajaran yang akan dibahas.

2. Materi pelajaran yang dibahas biasanya sudah tertulis dalam buku

pelajaran, dan peneliti memastikan bahwa setiap siswa memegang satu

buku pelajaran sehingga mereka dapat menyimak materi yang dibaca.

3. Ketika materi dibaca oleh salah seorang siswa, peneliti yang dalam hal

ini juga bertindak sebagai guru telah mempersiapkan beberapa

pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang dibaca. Dalam hal - hal

tertentu peneliti menghentikan sejenak proses membaca dan melakukan

refleksi dengan mengadakan tanya jawab dan diskusi tentang hal yang

baru saja dibaca.

4. Peneliti kemudian memberi kesempatan kepada para siswa untuk

(31)

5. Peneliti pada akhirnya mengajukan pertanyaan - pertanyaan yang telah

peneliti siapkan sebelumnya, para siswa menjawab pertanyaan -

pertanyaan tersebut dan bersama - sama mengambil kesimpulan tentang

(32)

PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan, artinya guru melakukan

sesuatu. Arah dan tujuan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru, sudah

l'-tas; yaitu demi kepentingan peserta didik agar memperoleh basi! belajar yang

memuaskan.

Karena tindakan tersebut untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka

harus berkaitan dengan pembelajaran1 . penelitian tindakan kelas ini berkaitan

dengan upaya guru meningkatkan prestasi belajar Baca Tulis Ai Qur’an melalui

metode lqra' pada siswa kelas IV di MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag, Magelang.

Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, di mana

guru sangat berperan dalam proses penelitian tindakan kelas ini. Model penelitian

indakan yang dikembangkan oleh Stephene Kemmis dan Robbin M cTanggart, menyatakan dalam satu siklus yang terdiri dari empat komponen, keempat

komponen tersebut meliputi; 1) Perencanaan (planning), 2) Tindakan atau

e laksanaan kegiatan (acting), 3) Pengamatan (observation), dan 4) Refleksi

reflection), kemudian sesudah suatu siklus diimplementasikan, khususnya setelah

ada refleksi (reflection) kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang

/ eplaining) atau revisi terhadap implementasi dari siklus sebelumnya.

Selanjutnya berdasarkan pada perencanaan ulang tersebut dilaksanakan

terhadap bentuk siklus tersendiri (siklus II), demikian dan untuk seterusnya.

' Basuki Wibowo. Penelitian Tindakan Kelas, Departemen Pendidikan Sasional, Dirjen dikdas

km menengah, 2003

(33)

Tahap-tahap peneiiiian tindakan menurut Kem m is dan M e Taggart\ dapat

gambarkan dalam model hubungan antar tahapan dalam siklus sebagai berikut :

Perencanaan

Siklus 1

Refleksi Pengamatan

Perencanaan

Siklus II

Refleksi . Pengamatan

(34)

Adapun diskripsi pelaksanaan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

v. Deskripsi Awal >

Lokasi tempat peneliti melakukan penelitian skripsi ini adalah MI

Grabag 3 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang terletak di Dusun

Kaligandu. Dusun ini berjarak kurang lebih i km dari Kantor Kecamatan

Grabag. Namun walaupun terletak tidak jauh dari kantor kecamatan, bukan

berarti dusun Kaligandu sudah ramai, bahkan kesan kalau dusun Kaligandu

terletak di pelosok desa sangat terasa. Hal ini disebabkan letaknya yang agak

masuk walaupun untuk mencapainya sudah disediakan jalan beraspal.

Untuk sampai di MI Grabag 3 bisa mengendarai mobil maupun motor pribadi,

karena angkutan umum tidak ada yang melewati dusun ini, paling mungkin

adalah mengendarai ojek. Namun jalan pun juga tidak jauh - jauh amat,

karena dari tempat berhentinya angkutan umum hanya berjarak sekitar 700 m.

1. I^etak Geografis ’

Penelitian ini dilaksanakan pada MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag

Kabupaten Magelang propinsi Jawa Tengah. MI Grabag 3, Kaligandu,

Grabag terletak di dusun Kaligandu, Grabag, Kabupaten Magelang.

Dari sisi geografis MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag bisa dikatakan kurang

strategis, karena tidak dapat dijangkau oleh kendaraan umum, namun

sangat mudah dijangkau oleh kendaraan pribadi. Dari terminal Grabag

hanya beijarak kurang lebih 2 km. Ml Grabag 3, Kaligandu, Grabag diapit

(35)

dusun Gowak, sebelah timur dusun Delik* dan sebelah barat dusun

Karangwuni. Karena terletak di dusun dan jauh dari lalu lalang kendaraan,

suasana khidmat dalam belajar sangat terasa.

2. Sejarah Singkat M I G rabag 3, Kaligandu, Grabag

Pada mulanya MI Grabag 3 Kaligandu Grabag berdiri tahun 1971.

Namun pada saat itu, belum berbentuk Ml tapi masih Madrasah Diniyah

yang belum mempunyai legalitas formal; Didirikan pertama kali oleh KH.

R Ahmad sekaligus sebagai pelindung yang saat itu menjabat sebagai

Ketua MU Kabupaten Magelang. KH. R. Ahmad dibantu oleh Ky. Anas

(Gowak), Alt Murdi (Kaligandu), dan Bapak Suhari serta dibantu oleh

lima orang yang lain. Mulanya gedung pinjam rumah Bapak Asrodin

(Kaligandu) yang dimulai dari Madrasah Diniyah. Berdasarkan keinginan

agar peserta Madin mempunyai ijazah, maka tahun 1981 dirubah menjadi

Ml. MI mempunyai local ruang gedung dengan 2 (dua) lokasi. Pada saat

kondisi murid masih sederhana; sekolah bersandal, sarung dan sarana

prasarana yang hampir sangat kurang. Panitia menghimpun dana urttuk

‘ membeli tanah seluas kurang lebih 1.750 mx seharga 150 juta rupiah.

Pendirian gedung secara gotong royong dan dinding sebagian masih kayu.

Tahun 1990 dapat dana bantuan Kabupaten untuk 7 lokal yang dapat

memfasilitasi sekolah sedikit lebih maju. Tahun 1998 dapat bantuan lagi

sebessar 15 juta rupiah dengan swadaya dari masyarakat dapat

membangun dua local. Dan terakhir tahun 2002 mendapat bantuan 25 juta

(36)

3. Visi

Mempersiapkan generasi muda yang memahami Islam sebagai agama

rohmaian liTalamin, cerdas, trampil, dan berakhlakui karimah.

4. Misi

a. Mendidik generasi bangsa yang tangguh dan pantang menyerah

• berasaskan aqidah dan syari'ah Islam

b. Memberikan pola pendidikan yang menyenangkan

c. . Memberikan layanan agama yang berkualitas

d. Menanamkan akhlakul karimah seperti yang dicontohkan Rasulullah

saw.

5. Tujuan

Menghasilkan siswa yang beriman, taqwa, cerdas,. trampil, berakhlak

mulia dan cinta tanah air.

6. Kegiatan Ekstra

Di samping kegiatan belajar mengajar pokok Ml Grabag 3, Kaligandu,

Grabag juga memberikan kegiatan ekstra yang berupa:

a. Seni rebana

b. Seni fcobro siswo

e. Seni kuntulan

7. Kondisi M I G rabag 3, Kaligandu, Grabag

Kondisi MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag sudah memenuhi syarat

(37)

sangat mendukung sekali terhadap keberhasilan dan perkembangan M!

Grabag 3, Kaiigandu, Grabag, sebab 100 % penduduknya beragama Islam.

MI Grabag 3, Kaiigandu, Grabag berkembang dengan baik, hal ini dapat

diketahui dengan semakin banyaknya jumlah siswa MI Grabag 3,

Kaiigandu, Grabag.

8. Keadaan Guru M I Grabag 3, Kaiigandu, G rabag Tahun 2007/2008

Dalam sebuah lembaga pendidikan guru memiliki peranan yang

sangat vital bagi kemajuan dan kwalitas di lembaga tersebut. Tidak

berbeda dengan pendidikan usia dini seperti di MI Grabag 3, Kaiigandu,

Grabag, Magelang . Guru yang mengajar memiliki kualifikasi yang dapat

dipertanggungjawabkan, ditambah pengalaman mengajar yang sudah

bertahun - tahun menangani pendidikan dasar.

Secara lengkap guru di Ml Grabag 3, Kaiigandu, Grabag, Magelang dapat

dilihat pada table 1 berikut ini:

Tabel 1

Daftar Guru Ml Grabag 3, Kaiigandu, Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2007/2008

No. Nama NIP Jabatan K e t

1. Saefu U mamah - Guru Kls. IV

2. Huril ‘Aini - Guru Kls. V

3. Sapto Edi - Guru Kls. VI

4. U mi Chasanah - Guru Kls. Ill

5. K»ki Indriyani - Guru Kls. II

(38)

9. Jumlah Siswa MI Grabag 3, Kaligandu, G raba g Kabupaten Magelang Tahun 2007/2008

Tidak kalah pentingnya dengan guru, murid sebagai syarat

berjalannya sebuah lembaga pendidikan juga memiliki peran yang penting.

Karena apalah artinya guru yang berkualitas jika tidak dibarengi dengan

adanya murid di lembaga tersebut jumlah murid yang banyak juga

memiliki arti bahwa lembaga tersebut memiliki kepercayaan masyarakat

sekitar. Dan semakin sedikit jumlah murid atau menurunnya minat

masyarakat sekitar dalam memasukkan putra - putrinya di lembaga

tersebut berarti kurang mendapat kepercayaan. Jika dilihat dari kondisi

siswa MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag, Magelang cukup mendapat

kepercayaan dari masyarakat di sekitar lokasi. Ini terbukti setiap tahun MI

Grabag 3, Kaligandu, Grabag selalu mendapat murid. Dalam tahun

pelajaran 2007/2008 jumlah siswa Ml Grabag 3, Kaligandu, Grabag

• mencapai 149 orang.

Secara jelas kondisi siswa MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag Tahun

Pelajaran 2007/2008 dapat dilihat dalam table 2 berikut ini:

Tabel 2

Daftar siswa MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2007/2008

No. Kelas Laki - laki Perempuan Jamlah Ket.

(39)

10. Nama RespondenSiswa M l G rabag 3, KaJigande, G rabag Kabupaten

Magelang T ahan 2007/2008

» Tabel 3

Nama Responden Siswa MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag, Magelang _________Tahan Pelajaran 2007/2008 __ _________

No. Nama Siswa K et

1 Fitri Wkiayanti Kelas IV

2 Saryono Kelas IV

3 Lukman Kelas IV

4 Fitri Miftakhul Kelas IV

5 Sofi Hanifah Kelas IV

6 Eko Kelas IV

7 Rohffiat Kelas IV

8 Kurotul Inayah Kelas IV

9 Mulia Kelas IV

10 Nasikun Kelas IV

11 Fim Kelas IV

.12 Uswatun Khasanah Kelas IV

13 Tk> Kelas IV

14 Nural Kelas IV

15 Bagas Kelas IV

16 Hima Kelas IV

17 Ulif Kelas IV

(40)

19 Eri Kelas IV

I I .

Deskripsi Awal Prestasi Aqidah Akhlak Siswa Kelas

IV MI G rabag 3

Prestasi belajar aqidah akhlak siswa kelas IV MI Grabag 3 relatif

rendah. Ha! mi dapat dilihat pada hasil tes yang penulis lakukan pada hari

Sabtu, tanggal 29 Maret 2008 dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 5

(41)

j 13 60

Dalam mengklasifikasikan nilai, peneliti mengelompokkannya menjadi

tiga kelompok* yaitu kelompok baik* kelompok cukup, dan kelompok

kurang, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Kelompok baik adalah siswa yang nilainya lebih dari 70

b. Kelompok cukup adalah siswa yang nilainya 60 - 70

c. Kelompok kurang adalah siswa yang nilainya kurang dari 60

(42)

Tabel 6

Prosentase Hasil Test Aqidah Akhlak MI Grabag 3 Sebelum dilakukan tindakan

Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar aqidah akhlak

siswa kelas IV masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil rata -

rata kelas yang hanya 51,54. Kondisi ini juga dikuatkan dengan hasil

dinyatakan belum berhasil karena nilai terendah yang dihasilkan adalah

35.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus i *

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran I, soal test I, dan alat - alat pengajaran yang

(43)

keras - keras. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan prestasi belajar

peserta didik dalam mata pelajaran aqidah akhlak.

Untuk membuktikan efekdfitas sebuah strategi pembelajaran dalam

hal ini membaca keras - keras, ada beberapa faktor yang ingin diteliti

dalam penelitian ini. Faktor-faktor tersebut adalah :

a. Faktor Siswa

Melihat kreatifitas dan keaktifan siswa kelas IV, sejauh mana

motivasi belajar yang terjadi dalam mengikuti pelajaran Aqidah

Akhlak.

b. Faktor Guru

Melihat cara guru dalam merencanakan perangkat pembelajaran serta

bagaimana pelaksanaannya di kelas, apakah siswa dapat termotivasi

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

c: Faktor sarana dan prasarana

Bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang tersedia untuk

memperlancar proses kegiatan belajar mengajar.

Adapun Instrument-instrumen yang digunakan dalam penelitian

adalah :

a. Catatan Lapangan

Instrumen lembar observasi motivasi belajar siswa, yang dinilai dua

aspek, yaitu : AF (aktif) dan TA (tidak aktif). Setelah selesai tatap

muka kemudian dihitung rata-rata prosentase yang diperoleh.

(44)

Dokumen siswa ini berupa catatan siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Dokumen siswa ini dilihat setiap akhir

pertemuan berupa hasil rangkuman materi dan pekeijaan rumah yang

ditugaskan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui

tugas - tugas apa yang diberikan guru kepada siswa dan dari sini

juga dapat diketahui interaksi yang teijadi antara guru dan siswa.

c. Lembar Tes Tertulis

Lembar tes tertulis ini berupa tes hasil belajar, baik berupa lembar

uraian pilihan ganda atau uraian tes issay, ini digunakan untuk

mcmproleh gambaran hasil belajar setiap akhir siklus besar. Setelah

lembar jawaban terkumpul kemudian diberi nilai, ditentukan nilai

rata-ratanya dan kemudian dianalisa untuk mengetahui tingkat

ketuntasan belajar, baik secara individu atau klasikal.

Tes tertulis diberikan pada setiap akhir siklus dan diberikan oleh

guru secara langsung.

d. Lembar pengamatan Guru dalam Kegiatan Pembelajaran

Instrument ini untuk mengamati guru dalam PBM secara tatap muka,

ada 3 aspek yang dinilai, yaitu : AD: Ada, KR : Kurang dan TA :

Tidak ada.

Lembar ini untuk mengetahui keaktifan guru dalam mengajar. Dalam

siklus 1 peneliti lakukan sendiri, namun dalam siklus 11 dan 111

(45)

berikut:

a. Kegiatan belajar mengajar aqidah akhlak dimulai dengan membaca

do’a kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus I. Langkah

pertama yang guru lakukan adalah menyiapkan materi pelajaran yang

akan dibahas.

b. Dalam apersepsi (pembukaan) guru memberikan bimbingan dan

pengajaran tentang pokok - pokok materi pelajaran dan memberi

motivasi belajar kepada siswa selama kurang lebih 10 menit.

e. Guru memastikan bahwa setiap siswa memegang satu buku pelajaran

sehingga mereka dapat menyimak materi yang dibaca oleh temannya.

d. Ketika materi dibaca oleh salah seorang siswa, peneliti yang dalam hal

ini juga bertindak sebagai guru telah mempersiapkan beberapa

pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang dibaca. Dalam hal -

hal tertentu guru menghentikan sejenak proses membaca dan

melakukan refleksi dengan mengadakan tanya jawab dan diskusi

tentang hal yang baru saja dibaca.

e. Guru kemudian memberi kesempatan kepada para siswa untuk

melakukan diskusi tentang materi tersebut.

f. Guru akhirnya mengajukan pertanyaan - pertanyaan yang telah

(46)

1. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggal 1 April 2008 s.d. 7 April 2008 pada MI Grabag 03 yang

berjumlah 26 siswa. Dalam hai ini peneliti bertindak sebagai guru, adapun

proses pengajaran mengacu pada tahap perencanaan yang telah

dipersiapkan peneliti yaitu dengan menggunakan strategi membaca keras -

keras. Selain bertindak sebagai guru peneliti juga bertindak sebagai

observator. sekaligus penguji. Observasi peneliti lakukan bersamaan

dengan proses belajar mengajar, sedangkan tes pada siklus I ini dilakukan

pada akhir masa siklus i, yaitu pada tanggal 7 April 2008. Tujuan

diadakannya tes ini adalah untuk mengetahui prestasi belajar aqidah

akhlak kelas IV setelah diterapkannya strategi membaca keras - keras.

Secara rinci kegiatan yang dilakukan pada siklus I dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Siswa membaca materi pelajaran yang ada dalam buku pelajaran.

Dalam saat tertentu guru menghentikan sejenak proses membaca dan

melakukan refleksi dengan mengadakan tanya jawab dan diskusi

tentang hal yang baru saja dibaca.

b. Siswa melakukan diskusi tentang materi yang sedang dipelajari.

c. Siswa menjawab pertanyaan - pertanyaan yang peneliti siapkan

(47)

d. Pada akhir siklus I, yaitu pada hari Senin, tanggal 7 April guru

memberikan soal test L

e. Guru mencatat hasil belajar siswa (nilai) ke dalam daftar nilai yang

telah disiapkan.

3. Observasi (Observation)

Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, kolaborator mengamati

tindakan yang dilaksanakan siswa dan guru sesuai dengan lembar kegiatan

yang telah disiapkan.

Adapun lembar kegiatan yang diamati meliputi:

a. Lembar pengamatan guru

No. Aspek Kegiatan

1. Kelengkapan administrasi

2. Penyampaian pokok - pokok pelajaran

3. Mempersiapkan pertanyaan - pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang dibahas

4. Memberikan informasi/ mengingatkan siswa

5. Menyuruh beberapa siswa untuk membaca keras - keras

6. Menyuruh siswa untuk mengulang membaca ketika siswa belum

memahami materi secara baik.

7. Memperhatikan bacaan siswa

(48)

9. Memberi kesempatan siswa bertanya

10. Memberi pujian dan motivasi kepada siswa

11. Mengamati dan membimbing tugas siswa

12. Memberi kesempatan siswa untuk melakukan diskusi

13. Menyimpulkan hasil belajar

b. Lembar Kegiatan Siswa

No. Aspek Kegiatan

1. Memperhatikan

2. Membawa buku pelajaran

3. Membaca dengan keras dan jelas ketika diperintah membaca 4. Aktif bertanya

5. Dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru 6. Aktif dalam kegiatan diskusi

7: . Dapat menyimpulkan materi yang dibahas 8. Dapat mempresentasikan materi yang dibahas

4. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi

dari hasil pengamatan kolaborator yang membantu peneliti/ guru dalam

melakukan tindakan kelas ini, sebagai berikut:

a. Guru masih belum terbiasa menerapkan strategi membaca keras -

(49)

antara kekurangannya adalah guru belum mempersiapkan pertanyaan -

pertanyaan yang menyertai materi yang dibaca.

b. Guru kurang dapat memanfaatkan waktu secara efektif, yang berakibat

pada banyaknya waktu yang terbuang.

c. Siswa kurang aktif mengikuti pelajaran

Refleksi ini digunakan untuk memperoleh ketercapaian tujuan,

apabila ditemukan kekurangan - kekurangan, maka akan diadakan revisi

dan perbaikan untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

C Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

{. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari rencana pelajaran II, soal test 11, dan alat - alat pengajaran

yang mendukung. Berdasarkan evaluasi siklus 1, peneliti mempersiapkan

pertanyaan - pertanyaan yang nantinya diajukan kepada siswa di sela -

sela pembacaan materi pelajaran. Dalam tahap ini peneliti

menyempurnakan beberapa kekurangan yang masih terdapat dalam siklus

1 dalam menerapkan strategi membaca keras - keras. Hal ini dimaksudkan

untuk lebih meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam mata

pelajaran aqidah akhlak yang sudah dicapai pada siklus 1.

Secara rinci kegiatan yang dilakukan guru dan siswa pada siklus 2

(50)

41

a. Pertama - ta n a guru mengajak siswa untuk berdo’a bersama,

kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus D. Langkah pertama

yang guru lakukan adalah menyiapkan materi pelajaran yang akan

dibahas.

b. Dalam apersepsi (pembukaan) guru memberikan bimbingan dan

pengajaran tentang pokok — pokok materi pelajaran dan memberi

motivasi belajar kepada siswa selama kurang lebih 10 menit, kemudian

guru menanyakan kepada siswa apakah mereka masing — masing

memegang satu buku pelajaran.

c. Ketika materi dibaca oleh salah seorang siswa, peneliti yang dalam hal

ini juga bertindak sebagai guru telah mempersiapkan beberapa

pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang dibaca. Dalam hal - hal

tertentu guru menghentikan sejenak proses membaca dan melakukan

relieksi dengan mengadakan tanya jawab dan diskusi tentang hal yang

baru saja dibaca.

d. G uru. kemudian memberi kesempatan kepada para siswa untuk

melakukan diskusi tentang materi tersebut.

e. Guru akhirnya mengajukan pertanyaan - pertanyaan yang telah

disiapkan sebelumnya, para siswa menjawab pertanyaan - pertanyaan

tersebut dan bersama - sama mengambil kesimpulan tentang materi

(51)

2 . Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 11 dilaksanakan

pada tanggal 8 April 2008 s.d. 14 April 2008 pada Ml Grabag 03 yang

berjumlah 26 siswa Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru, adapun

proses pengajaran mengacu pada tahap perencanaan yang telah

dipersiapkan peneliti yaitu dengan menggunakan strategi membaca keras -

keras. Peneliti meminta bantuan seorang teman guru yang bertindak

sebagai kolaborator. Observasi peneliti lakukan bersamaan dengan proses

belajar mengajar, sedangkan tes pada siklus 11 ini dilakukan pada akhir

masa siklus II, yaitu pada tanggal 14 April 2008. Tujuan diadakannya tes

ini adalah untuk mengetahui prestasi belajar aqtdah akhlak kelas IV

setelah diterapkannya strategi membaca keras - keras dengan

menyempurnakan heberapa kekurangan pada siklus 1.

Adapun pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut:

a. Siswa membaca materi pelajaran yang ada dalam buku pelajaran.

Dalam saat tertentu guru menghentikan sejenak proses membaca dan

melakukan refleksi dengan mengadakan tanya jawab dan diskusi

tentang hal yang baru saja dibaca.

b. Siswa melakukan diskusi tentang materi yang sedang dipelajari.

c. Siswa menjawab pertanyaan - pertanyaan yang telah disiapkan guru

sebelumnya, para siswa menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut

dan bersama - sama mengambil kesimpulan tentang materi yang

(52)

d. Pada akhir siklus II, yaitu pada hari Senin, tangga! 14 April guru

memberikan soal test U,

e. Guru mencatat hasil belajar siswa (nilai) ke dalam daftar nilai yang

telah disiapkan.

3. Observasi

Selama kegiatan belajar mengajar pada siklus II berlangsung,

kolaborator mengamati tindakan yang dilaksanakan siswa dan guru sesuai

'

43

dengan lembar kegiatan yang telah disiapkan.

Adapun lembar kegiatan yang diamati meliputi:

a. Lembar pengamatan guru

No. Aspek Kegiatan

1

.

Kelengkapan administrasi

2. Penyampaian pokok - pokok pelajaran

3. Mempersiapkan pertanyaan - pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang dibahas

4. Memberikan informasi/ mengingatkan siswa

5. Menyuruh beberapa siswa untuk membaca keras - keras

6

.

Menyuruh siswa untuk mengulang membaca ketika siswa belum

memahami materi secara baik.

7. Memperhatikan bacaan siswa

8. Melakukan penekanan pada point — point yang penting

9. Memberi kesempatan siswa bertanya

(53)

11. Mengamati dan membimbing tugas siswa

12. Memberi kesempatan siswa untuk melakukan diskusi

13. Menyimpulkan hasil belajar

b. Lembar Kegiatan Siswa

No. Aspek Kegiatan

1. Memperhatikan

2. Membawa buku pelajaran

3. Membaca dengan keras dan jelas ketika diperintah membaca 4. A ktif bertanya

5. Dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru 6. Aktif dalam kegiatan diskusi

7. Dapat menyimpulkan materi yang dibahas 8. Dapat mempresentasikan materi yang dibahas

4. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi

dari hasil pengamatan sebagai berikut:

a. Guru sudah mulai terbiasa menerapkan strategi membaca keras -

keras, walaupun masih ada kekurangan dalam penerapannya. Di antara

kekurangannya adalah guru belum bisa mengajukan pertanyaan yang

(54)

45

b. Guru kurang dapat memanfaatkan waktu secara efektif, yang berakibat

pada banyaknya waktu yang terbuang.

c. Siswa sudah mulai aktif mengikuti pelajaran, dan sudah mulai

memahami alur strategi membaca keras - keras yang diterapkan guru.

Berdasarkan hasil refleksi di atas, maka peneliti memandang perlu untuk

melanjutkan siklus berikutnya (siklus 111). Hal ini dikarenakan belum

mencapai hasil yang diharapkan.

D.

Deskripsi Pelaksanaan Siklus

3

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 111, soal test DI, dan alat - alat pengajaran

yang mendukung. Berdasarkan evaluasi siklus 1, peneliti mempersiapkan

pertanyaan - pertanyaan yang nantinya diajukan kepada siswa di sela —

sela pembacaan materi pelajaran. Dalam tahap ini peneliti

menyempurnakan beberapa kekurangan yang masih terdapat dalam siklus

2 dalam menerapkan strategi membaca keras - keras. Hal ini dimaksudkan

untuk lebih meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam mata

pelajaran aqidah akhlak yang sudah dicapai pada siklus 2.

Secara rinci kegiatan yang dilakukan guru dan siswa pada siklus 2

adalah sebagai berikut;

a. Pertama - tama guru mengajak siswa untuk berdo'a bersama,

(55)

b. Dalam apersepsi {pembukaan) guru memberikan bimbingan dan

pengajaran tentang pokok - pokok materi pelajaran dan memberi

motivasi belajar kepada siswa selama kurang lebih IX) menit, kemudian

guru menanyakan kepada siswa apakah mereka masing - m asing

memegang satu buku pelajaran.

c. Ketika materi dibaca oleh salah seorang siswa, peneliti yang dalam hal

ini juga bertindak sebagai guru telah mempersiapkan beberapa

pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang dibaca. Dalam hal - hal

tertentu guru menghentikan sejenak proses membaca dan melakukan

refleksi dengan mengadakan tanya jawab dan diskusi tentang hal yang

baru saja dibaca.

d. Guru kemudian memberi kesempatan kepada para siswa untuk

melakukan diskusi tentang materi tersebut'

e. Guru akhirnya mengajukan pertanyaan - pertanyaan yang telah

disiapkan sebelumnya, para siswa menjawab pertanyaan - pertanyaan

tersebut dan bersama - sama mengambil kesimpulan tentang materi

yang dibaca.

2. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 111 dilaksanakan pada

tanggal 15 April 2008 s.d. 21 April 2008 pada MI Grabag 03 yang

(56)

proses pengajaran mengacu pada tahap perencanaan yang telah

dipersiapkan peneliti yaitu dengan menggunakan strategi membaca keras -

keras. Peneliti meminta bantuan seorang teman guru yang bertindak

sebagai kolaborator untuk mencatat hal - hal yang terjadi selama

berlangsungnya proses belajar mengajar dengan strategi membaca keras -

keras. Observasi peneliti lakukan bersamaan dengan proses belajar

mengajar, sedangkan tes pada siklus 111 ini dilakukan pada akhir masa

siklus 111, yaitu pada tanggal 21 April 2008, namun karena bertepatan

dengan hari libur, maka test peneliti lakukan pada tanggal 23 April 2008.

Tujuan diadakannya tes ini adalah untuk mengetahui prestasi belajar

aqidah akhlak kelas IV setelah diterapkannya strategi membaca keras -

keras dengan menyempurnakan beberapa kekurangan pada siklus 2.

a. Siswa membaca materi pelajaran yang ada dalam buku pelajaran.

Dalam saat tertentu guru menghentikan sejenak proses membaca dan

melakukan refleksi dengan mengadakan tanya jawab dan diskusi

tentang hai yang baru saja dibaca.

b. Siswa melakukan diskusi tentang materi yang sedang dipelajari.

c. Siswa menjawab pertanyaan - pertanyaan yang telah disiapkan guru

sebelumnya, para siswa menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut

dan bersama - sama mengambil kesimpulan tentang materi yang

(57)

d. Pada akhir siklus DI, yaitu pada hari Senin, tanggal 21 April {karena

bertepatan dengan hari libur maka dilaksanakan pada hari Rabu, 23

April 2008) guru memberikan soal test Uh

e. Guru mencatat hasil belajar siswa (nilai) ke dalam daftar nilai yang

telah disiapkan.

3. Observasi

Selama kegiatan belajar mengajar pada siklus 111 berlangsung,

kolaborator mengamati tindakan yang dilaksanakan siswa dan guru sesuai

dengan lembar kegiatan yang telah disiapkan.

Adapun lembar kegiatan yang diamati meliputi:

a. Lembar pengamatan guru

No. Aspek Kegiatan

1

.

Kelengkapan administrasi

‘2. Penyampaian pokok -- pokok pelajaran

3. Mempersiapkan pertanyaan - pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang dibahas

4. Memberikan informasi/ mengingatkan siswa

5. Menyuruh beberapa siswa untuk membaca keras - keras

6

.

Menyuruh siswa untuk mengulang membaca ketika siswa belum

memahami materi secara baik.

7. Memperhatikan bacaan siswa

8. Melakukan penekanan pada point - point yang penting

(58)

10.

H .

12.

13.

Memberi pujian dan motivasi kepada siswa

Mengamati dan membimbing tugas siswa

Memberi kesempatan siswa untuk melakukan diskusi

Menyimpulkan hasil belajar

Lembar Kegiatan Siswa

No. Aspek Kegiatan

1. Memperhatikan

2. Membawa buku pelajaran

3. Membaca dengan keras dan jelas ketika diperintah membaca

4. Aktifbertanya

5. Dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru

6. Aktif dalam kegiatan diskusi

7. Dapat menyimpulkan materi yang dibahas

8. Dapat mempresentasikan materi yang dibahas

4. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus III

diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:

a. Guru sudah terbiasa menerapkan strategi membaca keras - keras.

b. Guru sudah dapat memanfaatkan waktu secara efektif, sehingga tidak

(59)

Dari hasil yang diperoleh pada siklus IH, peneliti telah mendapatkan hasil

belajar yang memuaskan. Hal ini berarti bahwa strategi membaca keras -

Gambar

Tabel! Daftar Guru M! Grabag 3 ................................................................
gambarkan dalam model hubungan antar tahapan dalam siklus sebagai berikut :
Tabel 1Daftar Guru Ml Grabag 3, Kaiigandu, Grabag Kabupaten Magelang
Tabel 2Daftar siswa MI Grabag 3, Kaligandu, Grabag Kabupaten Magelang
+7

Referensi

Dokumen terkait

menghubungkan lebih dari satu computer ke jaringan internet dengan menggunakan. satu alamat

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah penentuan tarif pengiriman barang di PT Supra Raga Transport tepat karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

Melodi memiliki beberapa pandangan terhadap aborsi yaitu sebagai berikut: (i) aborsi dipandang Melodi bukanlah jalan satu-satunya untuk memecahkan masalah karena aborsi hanya

Mengingat pentingnya peran administrasi stok barang di bengkel PT APB BATAN, yang berimbas pada keuntungan penjualan tersebut dalam perkoperasian bagi

Judul Penelitian : Evaluasi Ketersediaan dan Penggunaan Cup Ukur Sediaan Obat Cair Oral pada Pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Responden yang terhormat, kami Tim

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ragi, lama fermentasi dan pH terhadap kadar bioethanol serta faktor yang paling berpengaruh..

Penulis mengangkat permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yang mendasari pada latar belakang masalah adalah: Mengukur kualitas layanan website Dinas

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang ada adalah: Apakah variasi jumlah tragakan dan kalsium karbonat pada level yang diteliti memberikan efek signifikan