• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBINAAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DESA KALIYOSO KELURAHAN KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2008 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PEMBINAAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DESA KALIYOSO KELURAHAN KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2008 - Test Repository"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIG

a

TAHUN 2008

D ia ju k a n G u n a M c m e n u h i T u g a s clan M c le n g k a p i S y a ra t G u n a M c m p c ro lc h

G c la r S a rja n a D a la m llm u T a rb iy a h J u ru sa n P c n d id ik a n A g a m a Islam

D is u s u n o lc h :

M L S T 1 K O W A T1 M M . i 1 406016

.III K USA N l A RBI YAH

PROG RAM STI.IDI PKNDI DI KAN A C A M A ISLAM

SKKOLAII TI NGGI A G A M A ISLAM NEGLRI (STAIN)

(2)

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl.Tentara Pelajar No. 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa :

Nama : Mustikowati

NIM : 11406016

Program Studi: Pendidikan Agama Islam

Judul : P E M B IN A A N O R A N G T U A PEN G A R U H N Y A T E R H A D A P A K H L A K R EM A JA D I D ESA K A L IY O SO K E L U R A H A N K U TO W IN A N G U N K EC A M A TA N T IN G K IR KOTA SA LATIG A TA H U N 2008

(3)

Faks. 3234333 Kode Pos 50721

Website: w w w .sta in sa la tig a .a c .id Email: a d in iiiistrasi@ stain saiatiu a.ac.id

PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : PEMBINAAN ORANG TUA PENGARUHNYA

TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DESA KALIYOSO

KELURAHAN KUTOWINANGUN KECAMATAN

TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2008

Nama : Mustikowati NIM : 11406016

Program Study Pendidikan Agama Islam (PAI)

Salatiga, 23 Agustus 2008 Dewan Penguji,

\

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangar. di bawah ini: Nama : Mustikowati

NIM : 11406016

Judul Skripsi : PEMBINAAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DESA KALIYOSO KELURAHAN KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2008

Menyatakan dengan sebenamya bahwa Skripsi yang saya serahkan ini benar- benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan- ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbemya.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Skripsi ini hasil jiplakan, maka gelar dan ijazah yang diberikan oleh SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Salatiga batal saya terima.

c

Salatiga, 08 Agustus 2008 pemyataan,

(5)

“TIADA HARI

BERLALU TANPA BERTAMBAHNYA

(6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkar. kepada1

1. Ayah dan Ibuku tercinta atas segala kasih sayang dan bimbingan serta doa mereka.

2. Suamiku tercinta, Saryo Utomo yang tanpa henti memberikan dukungan dan kasih sayang

3. Putra-putriku, buah hati tercinta yang menjadi semangatku 4. Rekan-rekan guru di MTs Al-Manar Bener Tengaran, Semarang

(7)

M UStlK O W A TI: M M . 11406016, Program Studi SI PA1 STAIN Salatiga Agama adalah hak asasi manusia yang paling asasi sekaligus juga merupakan kebptuhan ruhaniyah pokok setiap manusia. Di setiap peradaban manusia yattg terbentuk, sejarah mencatat, bahvva selalu ada praktek keberagamaan yahg menyertai setiap perkembangan Kebudayaan menjadi peradaban. peranan orahg tua satigatlah penting dalam memberttuk pondasi yang kuat terhadap terbentuknya pribadi anak hingga rrtetiginjak masd remaja. Pendidikan agama merupakan uhsur terpettting dalam pembentukan mental dan moral, oleh karena itu pendidikan agama harus dilaksanakan secara ititensif di rumah tangga. Biasanya orang tua yang mempunyai tingkat keagamaan yang tinggi, akan lebih memperhatlkan kebtituhan pendidikan anaknya dan akhimya akan membimbing anak-anaknya. pembinaan orang tua adalah segala usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif oleh ayah dan ibu kandung, orang yang dianggap tua, cerdik pandai, ahli dan orang yang disegani di kampung, untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Akhlak remaja adalah budi pekerti dan perilaku remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara pembinaan orang tua dan akhlak remaja di Desa Kaliyoso Kelurahan Kutowinangun tahun 2008. Selain itu juga untuk mengetahui pembinaan orang tua dan akhlak siswa di desa tersebut serta mencari cara bagaimana mendidik remaja agar berakhlak yang benar. Hipotesis yang penulis ajukan adalah ada hubungan antara pembinaan orang tua dengan akhlak remaja di Desa Kaliyoso Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun 2008. Populasi penelitian adalah 4.053 jiwa dan jumlah KK 450 jiwa. Sampel yang aiambil 10% yaitu sebanyak 50 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah proportional random sampling. Hasil analisis data kusioner menunjukkan bahwa tingkat pembinaan orang tua dan akhlak remaja di Desa Kaliyoso adalah baik. Pengolahan data dari pembinaan orang tua dan akhlak remaja menghasilkan nilai rx> = 0,849. Sedangkan nilai r, untuk taraf signitlkansi 5% dan 1% berturut-turut adalah 0,279 dan 0,361. Karena rxy > r, maka terbukti bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara pembinaan orang tua terhadap akhlak remaja di Desa Kaliyoso tahun 2008. Berarti hipotesis penulis diterima.

Kata kunci: pembinaan, keteladanan, orang tua. akhlak, remaja

(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Puji syukur, alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Hanya karena kemurahan-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa penulis persembahkan kepada junjungan kita, nabi agung Muhammad SAW, nabi dengan akhlak terbaik yang dapat mensyafaati umatnya di yaumul kiyamah. Semoga kita tergolong umat beliau yang mendapat syafaat. Amiin.

Dalam rangka memenuhi salah satu syarat akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, maka penulis mengajukan skripsi yang beijudul “PEMBINAAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DE3A KALIYOSO KELURAHAN KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2008”.

Selesainya penvusunan skripsi ini merupakan buah dari bantuan berbagai pihak. Penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan dari pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Pada kesempatanini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, Tuhan sekalian alam

2. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, beserta jajaran staf.

3. Bapak Drs. H. Sa'adi, M. Ag, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, beserta Jajaran dan Staf tingkat Jurusan.

4. Bapak Drs. Joko Sutopo, selaku ketua Progdi Ekstensi PA1 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga beserta staf.

5. Drs. Masykurminan, selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing penulis selama studi.

(9)

penuidikan Islam di tanah air. Amiin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 08 Agustus 2008 Penulis

ivttrsT iktiW A T i

(10)

h a La mAn ^ j d u l ... i

N d f A PEMBIMBING... ii

PENGESAttAN... iii

pERn y a t a a n k e a s l Ia n s k REp s i... iv

M d t t o ... V {>£RsEM B A H A N... vi

ARSTlLvK... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR IS I... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAM BAR... ~... xiv

DAFTAR LA M PIR A N ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Penegasan Istilah... 5

C. Pokok M asalah... 8

D. Tujuan Penelitian... 9

E. H ipotesis... - ... 9

F. Metode Penelitian... 10

G. Teknik Pengumpulan D ata... 11

H. Analisis Data... 12 DAFTAR ISI

(11)

1. Pengertian Pembinaan... 16

2. Pengertian Orang Tua... 19

3. Pentingnya Pembinaan yang Baik... 20

B. Akhlak... 26

1. Pengertian Akhlak... 26

2. Tujuan Akhlak... 26

3. Urgensi Akhlak... 27

4. Pemb^gian Akhlak... 31

5. Indikator Akhlak Remaja... 36

C. Anak... 37

1. SifatAnak... 38

2. Faktor-Fakior yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan... 44

BAB m LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Keadaan Umum Desa Kaliyoso... 46

1. Sejarah Singkat Desa Kaliyoso... 46

2. Letak Geografis Desa Kaliyoso... 46

3. Data Keadaan Penduduk Desa Kaliyoso... 47

4. Struktur Organsiasi... 48

5. Kegiatan-Kegiatan... 49

(12)

B. Data Khusus Pembinaan Orang Tua dan Akhlak Remaja... 52 1. Data Pembinaan Orang Tua... 52 2. Data Akhlak Remaja... 53 BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Pendahuluan... 55 B. Analisis Uji Hipotesis... 58 C. Analisis Lanjut... 61

1. Pembinaan Orang Tua di Desa Kaliyoso Kelurahan

Kutowinangun Kecamatan Tingkir... 61 2. Akhlak Remaja di Desa Kaliyoso Kelurahan Kutowinangun

Kecamatan Tingkir... 63 3. Pembinaan Orang Tua terhadap Akhlak Remaja di Desa

Kaliyoso Kecamatan Tingkir... 64 fcAB V I>£NUTU1>

A. Kesimpulan... 66 B. Saran-Saran... 67 C. Penutup... 68 DAFTAR PUSTAKA

(13)

Tabel 2 Data Pembinaan Orang Tua di Desa Kaliyoso Tabel 3 Data Akhiak Remaja di Desa Kaliyoso Tabel 4 Distribusl Prekuensi Pembinaan Orartg Tua Tabel 5 DlstribUsi Prekuensi Akhiak Remaja

Tabel 6 Tabel Keija Koefisien korelasi Antara Variabel X dan Y Tabel 7 Tihgkat Pembinaan Ofang tu a

Tabel 8 Tingkat Akhiak Rettiaja di bfesa Kaliyoso

(14)

DAFTAR GAMBAR

(15)

Lampiran 2 Angket Untuk Remaja

Lampiran 3 Tabulasi Data Kuesioner Untuk Variabel X Lampiran 4 Tabulasi Data Kuesioner Untuk Variabel Y Lampiran 5 Koding Data Kuesioner Variabel X

Lampiran 6 Koding Data Kuesioner Variabel Y

Lampiran 7 Tabel Kerja Koefisien Korelasi Antara Variabel X dan Y Lampiran 8 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X

Lampiran 9 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y Lampiran 10 Statistik Deskriptif Variabel X dan Y

Lampiran 11 Perhitungan Korelasi antara Variabel X dan Y Lampiran 12 Uji Hipotesis

Lampiran 13 Perhitungan Tinggi Rendah Pembinaan Orang Tua Lampiran 14 Perhitungan Tinggi Rendah Akhlak Remaja Lampiran 15 Tabel Value o f r Product Moment

Lampiran 16 Tabel Nilai t

(16)

BA B I P E N D A H U L U A N

A. L atar Bclakang Masalah

Agama adalah hak asasi manusia yang paling asasi sekaligus juga merupakan kebutuhan ruhaniyah pokok setiap manusia. Di setiap peradaban manusia yang terbentuk, sejarah mencatat, bahwa selalu ada praktek keberagamaan yang menyertai setiap perkembangan kebudayaan menjadi peradaban. Jika makan adalah kebutuhan pokok bagi fisik manusia, maka agama adalah kebutuhan pokok bagi jiwa manusia.

Seperti yang ditegaskan oleh Rasulullah SAW,

(j u^ij j j ) i f j i ^ o ^ u m

Artinya: Bahwasanya aku diutus Allah untuk menyempurnakan keluhuran akhlak (budi pekerti) (H.R. Ahmad).1

Maka jelas bahwa kerosulan beliau bertujuan untuk menyempurnakan akhlak manusia maka Islam adalah agama yang sangat menekankan pentingnya pendidikan akhlak. Kebutuhan terhadap pendidikan tersebut bukan sekedar untuk mengembangkan aspek-aspek individualisasi dan sosialisasi, melainkan juga mengerahkan perkembangan kemampuan dasar tersebut kepada pola hidup yang dihajatkan manusia dalam bidang duniawiyah dan keharmonisan. Olch karena itu dalam apa yang disebut “keharusan 1

1 Moh Rifai, 300 Hadits Bekal Da'wah dan Pembina Pribadu Muslim, Edisi Revisi, CV. Wicaksono, Semarang:, 1996, hlm.55.

(17)

pendidikan” itu sebenarnya mengandung aspek paedagogis, psikologis, sosiologis dan kultural dan aspek fisiologis.2

Disinilah peran lembaga pendidikan sangatlah penting. Karena manusia seialu belajar sejak lahir hingga mati, sadar ataupun secara tidak sadar. Masa remaja adalah masa sulit, masa fakim, masa goncang dan masih banyak lagi nama yang diberikan oleh para ahli.J Masa ini memerlukan perhatian yang lebih agar generasi muda dapat menjadi tumpuan bangsa di masa mendatang.

Remaja yang mengalami kegoncangan akan menghasilkan generasi muda yang lemah. Secara umum, remaja mu la-mu la tidak mau memakai pedoman hidup dan sikap atau pedoman hidup yang baru, hal inilan yang menyebabkan kegoncangan. Kadang-kadang juga karena pedoman yang sudah dimiliki berbeda dengan yang baru ia temui. Hasil penelitian Dr. Zakiah menunjukkan bahwa kelambangan remaja tentang nilai-nilai timbul ketika mereka bandingkan dengan yang mereka pelajari di sekolah. Karena mereka bimbang kadang-kadang lalu yang lama ditinggalkan dan yang baru sedang uipertimbangkan.4

Pada masa ini remaja perlu dibimbing oleh orang tua. Bimbingan orang tua dapat berupa nasihat, teladan dan teguran sewaktu remaja melakukan kesalahan. Nasihat dengan kata-kata harus diberikan dengan Ic m b u t d a n tid a k m e n g g u ru i, d is in ila h o r a n g tu a j u g a h a r u s b e rp e ra n se b a g a i

: M. Arilln, Hubumian Timbal Batik Pendidikan A nama Islam, Bulan Bintang, Jakarta. 1977. him. 21-23.

(18)

3

sahabat. Sedangkan teladan sangat perlu diberikan karena remaja senang mencontoh perilaku. Bimbingan berupa teguran berlaku sebagai alat kontrol, seperti hukuman bagi orang yang salah, sehingga mereka tahu bahwa mereka salah dan harus berani menanggung konsekwensinya. Bimbingan tersebut harus dilakukan oleh orang tua kandung maupun guru.

Faktor keteladanan orang tua tidak dapat dikesampingkan. Hal ini karena keteladanan merupakan masalah utama karena manusia belajar dengan meneladani. Disamping hal itu, proses pembelajaran sesungguhnya berawal dari keluarga. Orang tua adalah teladan pertama dan paling utama bagi anak da lam hidupnya. Orang tua adalah peletak dasar-dasar kepribadian seorang anak. Apabila bimbingan dan keteladanan yang dilakukan orang tua tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka hal itu juga akan ditiru oleh anak. Dalam hal ini. Dr. Zakiyah Daradjat mengatakan, “Orang tua adalah pembina dalam kehidupan anak, kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung dengan sedikitnya masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh.5

Pada bagian ini, peranan orang tua sangatlah penting dalam membentuk pondasi yang kuat terhadap terbentuknya pribadi anak hingga menginjak masa remaia. Diperlukan keteladanan yang hati-hati dari orang tua, karena apabila salah, maka tidak hanya kepribadian anak akan menjadi salah

bentuk, namun kepribadian masa remajanya juga akan menjadi lebih salah

lagi. Pada bagian ini pulalah, pendidikan Agama mengambil peranan yang

(19)

amat mendasar. Yaitu menunjukkan, membimbing dan mengevaluasi keteladanan yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Mula-mula setelah mer.inggalkan pedoman hidup masa kanak-kanaknya mereka rr.engalami masa fakim, lalu mereka mulia merindukan dan mencari nilai-nilai meskipun seringkali remaja tidak tahu tentang nilai apa yang sedang mereka cari.6 Sering pada tahap ini mereka mengambil resiko dengan mencoba hal-hal atau nilai yang belum mereka ketahui. Sehingga tak jarang banyak remaja yang terjerumus pada hal-hal atau nilai-nilai yang salah, kenakalan remaja, narkoba, dan pergaulan bebas yang menjerumus ke seks bebas.

Pendidikan agama merupakan unsur terpenting dalam pembentukan mental dan moral, oleh karena itu pendidikan agama harus dilaksanakan secara intensif di rumah tangga.7 Keluarga diharapkan mampu memberikan bekal pengetahuan dan pemahaman nilai-nilai agama, moral dan kesusilaan. Karena selain implikasi normatifhya jelas bahwa seks bebas adalah pelanggaran, secara kesusilaan, juga termasuk perbuatan asusila secara sosiologis juga akan menimbulkan persoalan-persolan yang sangat merugikan.8

Kesimpulan sementara yang dapat diambil adalah bahwa orang tua sangat menentukan perkembangan jiwa anaknya pada masa remaja, karena dari orang tua mereka dapat mcngetahui sesuatu itu baik atau buruk. Biasanya

orang tua yang mempunyai tingkat kcagamaan yang tinggi, akan lebih

5 Mustaqim, Op.OY.him.22

7 Zakiyah Daradjat, Penman Agama dalam Kesehatan Mental. Toko Gunung Agung, Jakarta. 1995, him.72.

(20)

5

memperhatikan kebutuhan pendidikan anaknya dan akhirnya akan membimbing anak-anaknya. Sebagai contoh, orang yang mempunyai tingkat keagamaan di atas rata-rata akan mempunyai pola pikir yang lebih maju terhadap pembinaan belajar anaknya, sekolah, teman bermain dan kelompok yang sesuai agar anak mendapatkan pendidikan keimanan, moral, fisik, spiritual dan pendidikan mental. Dan apabila pembinaan pendidikan anak berhasil dengan baik, maka si anak akan memasuki masa remaja dengan normal dan pembinaan pribadi anak nanti di masa remaja tidak akan mengalami kesukaran.9

Latar belakang permasalahan di atas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang “PEMBINAAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DESA KALIYOSO KELURAHAN KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2008.”

B. Pencgasan Istilah

Agar terhindar dari salah tafsir, maka penulis akan memberikan penjelasan dan pembahasan dari judul di atas sebagai berikut:

1. Pembinaan orang tua

Pembinaan adalah “proses, cara, perbuatan membina (negara dsb); 2

pembaharuan; penyempumaan; 3 usaha, tindakan, dan kegiatan yang

(21)

dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik”.10

Menurut definisi kata yang diambil dari kamus di atas, maka penulis mengartikan pembinaan sebagai usaha, tindakan, dan kegiatan yang* dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

Orang tua: “ 1 ayah ibu kandung; 2 (orang tua) orang yang dianggap tua (cerdik pandai, ahli, dsb); orang-orang yang dihormati (disegani) di kampung; tetua;”.11

Pengertian orang tua di sini tidak terbatas pada ayah dan ibu kandung, namun juga termasuk orang yang dianggap tua, cerdik pandai, ahli, dan orang yang disegani di kampung.

Jadi pembinaan orang tua adalah segala usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif oleh ayah dan ibu kandung, orang yang dianggap tua, cerdik pandai, ahli dan orang yang disegani di kampung, untuk memperoleh hasil yang lebih baik

Adapun indikator pembinaan orang tua adalah:

a. - Orang tua mem peri ngatkan jika remaja melakukan saiah

b. Orang tua, cerdik pandai dan orang yang disegani di kampung melakukan pertemuan untuk mcmbahas masalah remaja

c. Orang tua, cerdik pandai dan orang yang disegani di kampung

melakukan kegiatan untuk membimbing remaja

(22)

7

d. Orang tua memberi teladan akhlak yang baik bagi remaja 2. Pengaruhnya terhadap akhlak remaja di Desa Kaliyoso

a. Pengaruhnya berarti: daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang berkuasa atau berkekuatar..12

b. Akhlak berarti: sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya.13

c. Akhlak juga berarti: kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap khaliqnya dan terhadap manusia.14

d. Remaja adalah: mulai dewasa; sudah sampai umur untuk kawin.15 e. Desa adalah: kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga

yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri; kelompok ruah di luar kota yang merupakan kesatuan16

f. Akhlak adalah: budi pekerti, kelakuan.17

Akhlak remaja yang dimaksud di sini adalah perilaku remaja selama di masyarakat. Untuk memudahkan dalam variabel akhlak remaja di masyarakat maka diajukan indikator-indikator sebagai berikut:

a Akhlak pergaulan remaja dengan orang tua 1) Sopan santun dalam bicara ,

2) Mengucapkan salam terlebih dahulu ketika masuk rumah

12 WJS Poerwadarminta, Kumus Umum Bahasa Indonesia,Ba\m Pustaka, Jakarta, 1978, him.731.

13 Asmarama A. S. M. A, Pengantar Studi A khlak, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994, hlm.l.

14 Tim Penyusun Kamus, Op. c it, him. 12. 15 /£/</..hlm.831

16 Ibid., hlm226-227 17 Ibid..\\\m .\l. * 1

Desa Kaliyoso Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga?

D. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pembinaan orang tua terhadap remaja di Desa Kaliyoso Kelurahan Kutowinangun Kecdtnatan Tingkir Kota Salatiga?

2. Untuk mengetahui akhlak remaja di Desa Kaliyoso Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga?

3. Untuk mengetahui hubungan antara pembinaan orang tua dengan akhlak remaja di Desa Kaliyoso Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga?

E. Hipotesis

(23)

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode-metode scbagai berikut:

1. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporaii tentang pribadinya atau hal-hal yang dia ketahui.-1

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang pcmbinaan orang tua dan akhlak remaja di Desa Kaliyoso Kelurahan Kutowinganun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Angket disebarkan kepada 50 orang tua untuk memperoleh data pembinaan orang tua dan 50 remaja untuk memperoleh data akhlak remaja.

2. Metode interview

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan tujuan penelitian.22

Metode ini digunakan sebagai alat bantu dalam memperoleh data tentang pembinaan orang tua pengaruhnya terhadap akhlak remaja di Desa Kaliyoso Kelurahan Kutowinganun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. 3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku. notulen, raport, leber, agenda, majalah dan sebagainya.

21 [hid., him.20.

(24)

12

Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang keadaan Desa, jumlah orang tua, remaja, sarana dan prasarana.

H. Analisis Data

1. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan adalah analisis data deskriptif. Penulis melakukan koding atas angket yang penulis sebarkan kepada kuesioner, jawaban-javvaban angket tersebut penulis catat dan penulis ubah menjadi data-data angkat serta penulis hitung nilainya.

Data yang ada dikelompokkan. Pengelompokan data tersebut dilakukan dengan menyusun tabel-tabel distribusi frekuensi untuk setiap variabel yang terdapat dalam penelitian. Untuk merubah data yang bersifat kualitatif menjadi kuantitatif penulis menggunakan kriteria tertentu. Dalam hal ini penulis menggunakan standar skor sebagai berikut:

1) Jawaban responden a diberi skor 5 2) Jawaban responden b diberi skor 4 3) Jawaban responden c diberi skor 3 4) Jawaban responden d diberi skor 2 5) Jawaban responden e diberi skor 1 b. Analisis Uji Hipotesis

(25)

Dalam analisis ini penulis menggunakan rumus korelasi product moment. sebagai berikut:

Keterangan:

rxy : korelasi antara xy xy : product dari x dan y N : jumlah subyek yang diteliti X : variabel pembinaan orang tua Y : variabel akhlak remaja23

Untuk menghitung signifikansi hasil pengujian, penulis melakukan uji signifikansi satu arah {one tail test) dengan menggunakan rumus t

r.-Jn-

2

' h“ = 1 ^ 7 Keterangan:

t : signifikansi koefisien korelasi r : nilai korelasi antar variabel x dan y n : jumlah sampel

Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan t tabel untuk mengetahui apakah korelasi tersebut signifikan atau tidak. Signifikan tidaknya korelasi antar variabel ditentukan melalui nilai t, jika t hitung

23 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1982, him. 69.

(26)

14

lebih besar dari t tabel maka korelasi tersebut signifikan dan jika kurang dari t tabel, maka korelasi tersebut tidak signifikan.

c. Analisis Lanjut

Yaitu pengolahan lebih lanjut dari uji hipotesis. Dalam hal inf penulis menginterpretasikan hasil analisis uji hipotesis, jika rxy > rt berarti ada pengaruh yang positif antara pembinaan orang tua dengan akhlak remaja, dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan diterima. Tetapi bila rxy < rt berarti tidak ada hubungan atau pengaruh yang positif antara pembinaan orang tua dengan akhlak remaja, dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan ditolak atau tidak diterima. I. Sistematikan Skripsi

Sistematika yang penulis ketengahkan di sini terdiri dari 5 (lima) bab, dan masing-masing bab terdiri dari sub atau bagian.

Adapun sebelum bab pertama terdapat halaman yang bersifat formal yang berhubungan dengan skripsi ini yaitu: halaman nota pembimbing, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel.

Penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab yaitu sebagai berikut: BAB I Pendahuluan

Berisi antara lain: alasan pemilihan judul. penegasan istilah, permasalahan, tujuan penelitian, hipotesis. metode penelitian dan sistematika skripsi.

BAB II Landasan Teori

(27)

1. Yang berhubungan dengan pembinaan orang tua meliputi: pengertian pembinaan, pengertian orang tua, pentingnya pembinaan dan pembinaan yang baik kepada remaja

2. Yang berhubungan dengan akhlak meliputi: pengertian akhlak, tujuan akhlak, urgensi akhlak serta macam dan pembagian akhlak 3. Yang berhubungan dengan Anak meliputi bagaimana sifat-sifat

anak pada masa-masa tertentu dalam perkembangannya, faktor- faktor apakah yang mempengaruhi perkembangan anak?

Ba B III Laporan Hasil Per.elitian

Yang meliputi dua bagian yaitu:

1. Keadaan Umum Desa Kaliyoso yang meliputi: sejarah Desa Kalivoso. letak geografis, data keadaan penduduk, struktur organisasi dan kegiaian yang ada.

2. Data khusus yang meliputi: data pembinaan orang tua dan data akhlak remaja di Desa Kaliyoso Kelurahan Kutowinangun Kecamaian Tingkir Kota Salatiga.

BAB IV Analisis Data

Pada bab ini berisi tentang penyajian data dan pengolahannya. Analisis data berupa analisis pendahulmn. analisis uji hipotesis, dan analisis lanjut.

BAB V Penutup

(28)

BAB II LANDASAN TEORI

A. PEMBINAAN ORANG TUA 1. Pengertian Pembinaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia online. Pembinaan adalah “proses, cara, perbuatan membina (negara dsb); 2 pembaharuan; penyempumaan; 3 usaha tindakan. dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik”.1 Pembinaan adalah usaha tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoieh hasil yang lebih baik. Dalam hal ini usaha yang dilakukan tersebut harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan yang ingin dicapai tersebut harus dirumuskan dengan jelas sehingga dalam prosesnya tidak berbelok ke arah yang tidak semestinya.

Tanpa adanya pembinaan, maka hasil yang dicapai tidak akan maksimal. Sebuah lembaga pendidikan, apabila tidak melakukan pembinaan pada anak-anak didiknya yang “nakaf* akan menghasilkan keluaran yang berkualitas pas-pasan atau bahkan jelek. Pembinaan dalam arti pembaharuan berarti memperbaharui nilai-nilai yang dianggap telah tidak sesuai. Jika pembaharuan tidak dilakukan dikhawatirkan sang pemilik nilai tersebut akan ketinggalan jaman dan tidak dapat lagi eksis karena tidak mampu beradaptasi.

1 Pusat Bahasa, “Kamus Besar Bahasa Inooensia”, Diknas: KBB1 Daring. 2008. dikunjugni: 5 Mei 2008 <htlp://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php.>

(29)

Demikian pula dalam pendidikan. Pembinaan perlu sekali dilakukan. Hal ini disebabkan karena pendidikan bertujuan membentuk insan yang kompeten dan memiliki keterampilan serta emosi yang baik. Sehingga akhimya insan tersebut dapat menggunakan segala yang dia miliki sebagai bekal menghadapi kehidupan.

Menurut Islam, perlakuan terhadap anak didik besar sekali pengaruhnya terhadap mereka, sehingga nabi Muhammad saw berkata:

s

Artinya: Tidaklah dilahirkan seorang anak melainkan atas fitrah Islam, kemudian orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majusi (HR Muslim).2

Dalam hadits tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa bimbingan dalam pendidikan sangat penting perannya. Kenyataan bahwa semua anak dilahirkan dalam keadaan fitrah Islam, namun atas bimbingan orang tuanyalah kemudian mereka menjadi Yahudi, Nasrani dan Majusi, bahkan mungkin tidak mempercayai adanya Tuhan. Bimbingan yang benar akan semakin mempertebal fitrah anak, sedangkan bimbingan yang salah akan menjauhkan anak dari fitrahnya, dan pada akhimya ia akan menjadi remaja yang sama sekali tidak mengenal Tuhan.

Pembinaan yang dilakukan dalam pendidikan harus kontinu. Tidak boleh dilakukan sepotong-sepotong. Telah banyak realitas yang menunjukkan bahwa pembinaan yang dilakukan secara tidak utuh akan

: Syahminan Zaini. Prinsip-Prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam. Kalam Mulia, Jakarta, 1986, hlm.l 15.

(30)

18

menghasilkan generasi yang tidak utuh pula, serba gamang dan tidak mantap menghadapi tantang dunia. Banyak sekali anak-anak yang belajar ngaji di surau sampai berusia 17 tahun. Namun setelah ia berusia 17 tahun, ia mulai meninggalkan kebiasaannya tersebut. Ketika ia memasuki jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas. ketika ia menjadi remaia, pembinaan dari orang tua mengendur atau bahkan hilang sama sekali. Padahal pada masa ini ia menjadi sangat rentan terhadap perubahan. Ia memasuki masa kebimbangan, masa mencari jati diri. masa pcrgolakan.

Masa remaja adalah masa sulit, masa fakim, masa goncang dan masih banyak lagi nama yang diberikan oleh para ahli. Secara umum remaja mula-mula tidak mau memakai pedoman hidup dan sikap atau pedoman hidup yang baru, hal inilah yang menyebabkan kegoncangan/ Pada masa inilah pembinaan dari orang tua sangat diperlukan, bukan justru ditinggalkan.

Telah banyak lembaga pendidikan anak yang baik menghasilkan anak-anak cerdas yang berakhlak baik. Namun hasil ini tidak diteruskan dengan pembimbingan di tingkat pendidikan dan umur selanjutnya. Banyak ditemui anak yang sebelum masuk Sekolah Menengah Atas adalah anak yang penurut dan sopan serta taat beragaina, namun setelah memasuki jenjang pendidikan SMA ia berubah total. Sikapnya menjadi penentang, tidak memiliki akhlak baik dan mulai malas mcnjalankan perilaku beragama. Apabila tidak dicermati dan ditangguiangi, maka bisa 3

(31)

jadi mereka menjadi orang dewasa yang tidak bertanggung jawab dan tidak beraklak.

2. Pengertian orang tua

Mengambil definisi dalam kamus, maka orang tua adalah “1 ayah ibu kandung; 2 (orang tua) orang yang dianggap tua (cerdik pandai, ahli, dsb); orang-orang yang dihormati (disegani) di kampung: tetua;” 4 Orang tua memiliki arti yang luas. orang tua dapat berarti ayah ibu kandung. Yaitu orang yang menjadi lantaran kita lahir di dunia. Orang tua juga dapat berarti orang yang dianggap tua, orang yang telah hidup lebih lama, juga orang yang dihormati dan disegani di daerah kita menetap.

Pengertian orang tua di sini tidak terbatas pada ayah dan ibu kandung, namun juga termasuk orang yang dianggap tua, cerdik pandai, ahli, dan orang yang disegani di kampung. Penulis ingin mengetahui adakah pembinaan yang dilakukan oleh orang tua di Desa Kaliyoso kemudian mencari hubungan antara pembinaan yang dilakukan, jika ada, dengan akhlak para remaja.

Sebagai orang tua. baik yang menduduki posisi sebagai ayah dan ibu ataupun guru serta sebagai orang yang dihormati. hams memiiiki persepsi yang baik tentang mendidik remaja. Pentingnya persepsi ini ditunjukkan secara jelas oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rosenthal dan Jacobson pada tahun 1968. Hasil penelitian tersebut tnenunjukkan bahvva

Cara berpikir dan cara pandang seseorang akan menentukan sikap individu tersebut terhadap lingkungannya. Selanjutnya,

(32)

20

lingkungannya pun akan memberikan respons atau reaksi sesuai dengan harapan individu yang mempersepsikan.'

Jadi, jika orang tua menganggap anaknya nakal. apalagi memberikan label nakal pada anaknya, besar kemungkinan anaknya akan menjadi benar-benar nakal. Hasil penelitian mereka disebut dengan istilah dampak Pyangmalion.

Hasil penelitian kedua ilmuvvan tersebut berhasii menunjukkan banwa harapan guru atau pendidik, sebagai orang tua pula, berfungsi sebagai pengerak serangkaian perilaku yang diarahkan untuk memenuhi harapan diri mereka sendiri. Karenanya pyangmalion juga dikenal dengan istilah falsafah pemenuhan diri (.self-fulfilling prophecies). Sedangkan di dalam keluarga, persepsi orang tua temyata mempengaruhi sikapnya kepada anak-anak mereka. Adanya label dan atribut tertentu yang disandang oleh anak juga merangsang orang-orang di sekelilingnya untuk memanggil mereka sesuai dengan label dan atribut yang mereka sandang. Hal inilah yang perlu diwaspadai oleh orang tua dalam mendidik dan menumbuhkembangkan anak. Orang tua tidak boleh memberikan label negatif seperti: pemalas, bodoh, nakal dan label-label negatif lainnya.

3. Pentingnya Pembinaan Yang Baik

Arti pentingnya pembinaan terlihat dalam Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim, bahwa "tidaklah anak yang dilahirkar. itu kecuali telah membawa fithrah (kecenderungan untuk percaya kepada Allah). Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, 5

(33)

Nasrani, ataupun Majusi.” Jika anak mendapatkan pendidikan dan bimbingan agama yang baik, mereka akan menjadi orang yang taat beragama pula. Tetapi bilama benih agama yang telah dibawa itu tidak dipupuk dan dibina dangan baik, maka anak akan menjadi orang yang tidak beragam ataupun jauh dari agama.

Pembinaan penting artinya, karena tanpa pembinaan, benih-benih agama yang ada dalam diri anak akan pupus ketika ia menjadi remaja dan dewasa kelak. Apabila benih-benih agama telah pupus, sudah hampir bisa dipastikan bahwa ia akan menjadi remaja yang mungkin cerdas tetapi tidak berakhlak.

Sigmund Freud berpendapat bahwa:

Anak-anak semenjak kecilnya telah ada perasaan dan percaya kepada Dzat Yang Maha Kuasa. Bahkan pada tahun-tahun pertama dalam hidupnya, anak mempunyai anggapan, bahwa orang tuanya itu sebagai Tuhannya. Karena menurut pandangan mereka orang tua itu sebagai sumber keadilan, sumber kasih sayang dan merupakan sumber kekuasaan, tempat mereka bergantung dan tempat mereka meminta segala keinginannya.0

Dalam perkembangan selanjutnya orang tua harus membimbing anak untuk mengetahui hal yang sebenamya mengenai kehidupan. Jangan sampai orang tua membiarkan anak berkembang dengan sendirinya karena sangat berbahaya. Pembinaan dari orang tua bersifat mengarahkan agar perkembangan berpikir anak mengarah pada yang benar, sehingga saat remaja menjadi generasi yang tangguh sesuai potensi yang dimiliki dan ketika dewasa menjadi orang dewasa yang memiliki kecerdasaran dan akhlak yang baik. 6

(34)

22

Oleh sebab itu. orang tua harus memberikan bimbingan yang baik kepada anak ketika berkembang menjadi remaja. Remaja adalah masa kritis scseorang, jadi harus diperhatikan secar?. serius agar tidak terjadi perkembangan yang salah. Pembinaan yang baik secara islami adalah pembinaan yang menekankan unsur-unsur tertentu dalam Islam. Unsur-unsur tersebut adalah: kasih sayang, Iemah lembut, memberikan kemerdekaan, memberikan penghargaan. sesuai dengan perkembangannya, mengarahkan ke masa depan, berbicara kepada mereka dengan benar, baik lembah lembut dan mudah dimengerti, dan disiplin.7

a) Kasih Sayang

Orang tua harus selalu menanamkan pemahaman bahwa “barang siapa yang tidak mengasihi tidak akan dikasihi. Untuk itu, jika ingin dikasihi, dia harus mengasihi orang dan makhluk hidup lain. Orang tua juga harus menunjukkan sikap kasih sayangnya kepada anaknya. Ini akan membentuknya menjadi remaja yang penuh kasih sayang.

b) Lemah Lembut

Pembinaan orang tua selanjutnya adalah dengan bersikap lembah lembut kepada anak. Orang tua harus mendidik dan membimbing anak dengan lemah lembut. Jika orang tua mendidik dan membina anak dengan kasar. maka anak akan pergi dari didikan dan pembinaan orang tua. Sering sekali ditemukan kasus anak kabur dari rumah karena tidak tahan dengan orang

(35)

tuanya yang kasar. Oleh karena itu, tutur kata orang tua pun haras lemah lembut, tidap boleh kasar kepada anak.

c) Memberikan kemerdekaan

Manusia tidak boleh dipaksa. Allah ser.diri berfirman dalam surat A1 Ghasiyah : 22 bahwa

(XT

* '

Artinya: "Bukanlah engkau seorang yang berhak memaksa mereka”.

Karena itulah, orang tua dalam melakukan pembinaan kepada remaja tidak boleh melakukan pemaksaan karena dalam agama pun tidak ada paksaan. Remaja harus diberikan kebebasan memilih dengan didampingi dan diarahkan oleh orang tua.

d) Memberikan Penghargaan

Unsur penghargaan harus ditonjolkan dalam membina remaja. Dalam sebuah haditsnya nabi Muhammad berkata:

.ffii!

S#

Artinya: hargailah anak-anakmu dan baguskanlah budi pekerti mereka (HR N asa'if

Allah melarang umatnya menghina dan merendahkan s-eseorang. Orang tua harus dapat menghargai pribadi anak. karya anak pendapat anak dan kevakinan anak. 8 9

(36)

e) Sesuai dengan Perkembangannya

Orang tua tidak boleh tergesa-gesa dalam membina remaja. Anak berkembang s?5 :a: tahapan tertentu. Orang tua harus mampu mengetahui

seorang anak sampai tahap apa. Saat anak mencapai usia remaja, orang tua harus menerapkan cara-cara yang sesuai untuk membina seorang remaja, caranya tentu berbeda dengan caranya mendidik saat ia masih balita.

f) Mengarahkan ke masa depan

Anak diciptakan untuk menghadapi jaman yang berbeda dengan jaman yang dihadapi oleh orang tua. Oleh karena itu, pendidikan dan pembinaan yang diterima oleh remaja haruslah sesuai dengan kondisi jamannya berada sekarang tidak selalu berpegang dan berdasarkan pada ajaran jaman orang tua dulu. Harus puia ditekankan mengenai kampung akhirat karena itulah masa depan yang harus dihadapi oleh remaja.

g) Berbicara kepada mereka dengan benar, baik, lembah lembut dan mudah dimengerti

Perkataan yang benar membina remaja untuk berkata jujur, selain itu memang hal iiu diperintahkan oleh Allah dalam QS. An Nisa: 9,

* - > >

( \ : * L J I J . \1> ijiU J ,

Artinya:**dan hedaklah mereka berkata dengan perkataan yang benar (S. An Nisa’ 9)". 10

24

(37)

Bahasa yang mudah dimaksudkan adalah bahisa yang diketahui oleh remaja. Dengan bahasa yang mudah dimengerti mere*-- akan semakin mudah menyerap pembinaan yang dilakukan oleh orang tua.

h) Disiplin

Pembinaan mengenai disiplin erat kaitannya der.gan pelaksanaan shalat lima waktu. Dengan menyuruh anak melakukan sbalat lima waktu ketika vvaktunya tiba dengan segera akan mendidik anak unr_< berlaku disiplin. Hal ini akan berakar di kehidupannya kelak dan akan meir.bimbingnya melakukan segala sesuatu dengan disiplin.

Dalam penelitian ini penulis mengambil beberapa indikator untuk mengukur pembinaan yang dilakukan oleh orang tua. Adapun indikator pembinaan orang tua adalah:

a. Orang tua memperingatkan jika remaja melakixan salah

b. Orang tua, cerdik pandai dan orang yang disegani di kampung melakukan pertemuan untuk membahas masakh remaja

c. Orang tua, cerdik pandai dan orang yang disegani di kampung melakukan kegiatan untuk membimbing remau

(38)

26

B . A K H L A K

1. Pengertian Akhlak

Akhlak adalah “budi pekerti; kelakuan”11 sedangkan menurut Mohammad Damami Zein, niuatan istilah “akhlak” pada hakikatnya di selingkar pandangan, sifat, sikap dan tingkah laku yang seharusnya disadari dan dihayati dalam kehidupan nyata sehari-hari Dalam konteks ini. istilah akhlak yang dipakai mengandung pengertian budi pekerti.

2. Tujuan Akhlak

Akhlak pembeda antara manusia dengan makhluk hidup lain, terutama hewan. Manusia adalah sebaik-baiknya makhluk. Namun posisi tinggi manusia itu dapat langsung turun menjadi serendah-rendahnya lebih rendah dari hewan jika manusia tidak mcmegang sifat-sifat kemanusiaan. Salah satu sifat kemanusiaan adalah akhlak.

Kejatuhan manusia ke derajat yang lebih rendah dapat dihindari jika ia beriman, beramal sholeh, dan berakhlak. Manusia yang paling tinggi derajatnaya di sisi Allah adalah manusia yang beriman, beramal sholeh dan berakhlak mulia. Sebagaimana dicontohkan oleh tujuan diutusnya Nabi Muhammad saw bahwa beliau diutus ke dunia untuk menyempumakan akhlak yang mulia.

Segala tindakan manusia dilakukan untuk mencapai maksud- maksud dan tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk mencapai 11 12

11 Pusat Baha-si. Op.,Cit.

(39)

kepuasan, kesenangan maupun kebahagiaan, karena secara kodrati setiap manusia ingin mendapatkan kebahagiaan. Karena ingin mencapai kebahagiaan, manusia rela melakukan apa saja yang menurutnya mampu menyebabkan ia memperoleh kebahagiaan tersebut.

Aliran hedonisme misalnya, mendasarkan segala perbuatan manusia dianggap baik jika menhasilkan hedone (kelezatan atau kesenangan). Kelezatan ini menurut mereka merupakan ketenteraman jiwa yang berarti memperoleh keseimbangan badan.

Aliran vatalisme berpendapat bahwa yang baik adalah orang yang kuat yang dapat memaksakan dan menekan kehendaknya agar berlaku dan ditaati oleh orang-orang yang ada di bawahnya.

Sedangkan dalam Islam sendiri pencapaian kebahagiaan tersebut berarti kebahagiaan hidup dan hidup setelah mati (dunia-akhirat). Kebahagiaan menurut islam adalah kebahagiaan yang dapat melindungi perseorangan dan melindungi umat Kebahagiaan sejati bukan kebahagiaan yang bersifat khayalan dan angan belaka. Sedangkan kunci untuk mencapai kebahagiaan sejati menurut Islam adalah “ridho ilahi”, sebab tanpa adanya ridho Allah kebahagiaan sejati tidak mungkin diraih. Oleh karea itu, dalam islam segala perilaku umat Islam diarahkan agar mengarah pada ridho Allah.

3. Urgensi Akhlak

(40)

28

hanya untuk membenahi akhlak yang mulia”1 J. Melalui hadits tersebut, nabi hendak menekankan bahwa sejak awal, islam telah menyeru pada budi peke^i yang baik. Dengan d^mikian, omng yang berbudi pekerti buruk adalah orang yang durhaka kepada Allah.

Diantara budi pekerti yang baik tersebut adalah; rasa malu, berbakti kepada kedua orang tua, kelembutan, kasih sayang, belas kasih, jujur, menyampaikan amanah, tawadlu, etika kepada Al-Qur’anul karim, memberikan hak muslim atas muslirti yang lain, menghormati tetangga dan tamu. berkata-kata baik, memuliakan tetangga, memuliakan tamu dan beretika ketika makan, minum dan tidur.

Apabila sifat-sifat tersebut telah dimiliki oleh seorang anak, maka sudah dapat dipastikan ia akan menjadi anak berakhlak mulia. Padahal sebaik-baiknya muslim adalah muslim yang berakhlak mulia, dan “tidak ada pemberian dari orang tua kepada anak yang lebih afdhal (utair.a) daripada pendidikan yang baik, sebagaimana yang terkandung dalam hadits nabi:

Artinya: Tidak ada pemberian dari orang tua kepada anak yang lebih afdhal (uiama) daripada pendidikan yang baik. ( HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad)”13 14

13 Hamid Ahmad Ath-Thahir, IS as eh at Rasulullah Untuk A nak Berakhlag Mulia. terj: Ahmad Khotib, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2006, him. 19.

(41)

Penyakit masyarakat yang harus diwaspadai adalah kerusakan akhlak. Hal ini sejalan dengan pendapat Syekh Musthof A1 Ghalayaini dalam kitabnya “’Idhotu An-Nasyi’in”;

Sesuatu umat itu apabila sedang dihanggapi oleh penyakit masyarakat, maka umat itu benar-benar memerlukan akan adanya perbaikan atau penyembuhan dari penyakitnva itu. Penyakit yang sedang menghinggapi masyarakat itu tiada lain adalah penyakit kerusakan akhlak, dekadensi moral, kebejatan budi pekerti serta kemerosotan moral.15

D e m ikia n la h bahwa kem erosotan akhlak adalah penyakit m asyarakat,

u n tu k m enggulanginya diperlukan usaha keras.

A k h la k m erupakan cerm in dari keadaan jiw a dan sekaligus gerak-

g e rik , p e rila k u atau tindakan m anusia, karena tid a k seoraiigpun yang

terlepas d a ri akhlak. Sehingga m anusia akan d in ila i berakhlak m u lia jik a

jiw a , dan tindakanya m enunjukkan hal-h al yang b a ik dan dipandang m u lia .

M anusia m erupakan ciptaan A lla h yang p a lin g m u lia karena

d ik a ru n ia i akal p ik ira n . Karena karunia itula h , m anusia berbeda dengan

m a k h lu k yang la in . M anusia m e m ilik i dua ja lu r hubungan, hubungan

kepada A lla h dan hubungan kepada sesama m akhluk.

Hubungan manusia kepada Allah adalah hubungan secara vertikal. Hal ini telah diatur dalam firman-Nya, “dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia, kecuali agar menyembah kepadaku” (Soenaryo dkk, 1995:862). Manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah, oleh karena itu, manusia secara kodrati sejak lahir memiliki naluri beragama

(42)

30

dan dalam perkembangannya akan selalu mencari esensi Tuhan. Itu pula lah salah satu ha! yang menyebabkan banyak terbentuk agama-agama di dunia.

Jalur kedua adalah jalur hubungan manusia dengan sesama makhluk, jalur horizontal. Hal ini juga merupakan kodrat manusia yang merupakan makhluk sosial. Disamping merupakan kodratnya, juga karena manusia diperintahkan oleh Tuhan untuk saling kenal-mengenal. saling menyayangi dan saling tolong menolong. Allah berfirman dalam Surat Al- Baqoroh : 213, “manusia adalah umat yang satu”.

Kedua jalur tersebut harus dipelihara sebaik-baiknya agar manusia mendapat ridho dari Allah. Sehingga segala tindakan dan gerak-geriknya mengarah pada tercapainya kebahagiaan menurut Islam. Kebahagiaan adalah tujuan hidup manusia. Kedua jalur tersebut diatur dalam apa yang disebut dengan amal sholeh atau sebutan yang lain adalah akhlak.

Akhlak juga merupakan pembeda manusia dari makhluk-makhluk yang lain. Tanpa akhlak derajat manusia akan turun ke derajad rendah binatang, bahkan lebih hina, lebih jahat, lebih rakus dan lebih buas.

(43)

kesewenang-wenangan dan penindasan. Bila hal ini terjadi tentu saja konsep kebahagiaan tidak akan pemah tercapai dalam negara tersebut.

P eran a n a k h la k melebihi k a jia n iimu a k h la k itu s e n d iri. B ila

dengan ilm u a k h la k seseorang dapat m e n g e ta h u i mana yang b a ik dan

mana yang b u ru k , namun j i k a tid a k m e la k s a n a k a n a n n y a m a k a a k h la k n y a

tidak akan menjadi baik dengan serta merta. Oleh karena itu, peranan ilmu akhlak adalah sebagai pendorong terciptanya akhlak yang baik bagi orang yang memahami ilmu tersebut sehingga memiliki niiai hidup yang luhur. 4. Pembagian Akhlak

Ada beberapa etika (adab) dan akhlak islami yang harus diperhatikan oleh setiap muslim dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya. Etika-etika ini akan memberikan buah (hasil) yang baik bila ditanam dalam diri seseorang sejak dini, maksudnya sejak dia masih kecil. Nabi Muhammad selalu mengajarkan etika dan akhlaq islami kepada anak-anak. Diantara etika dan akhlaq yang dimaksud adalah:

a) Adab Mengucap Salam

Salam adalah penghormatan islami. Anak pasti akan bertemu dengan orang-orang yang tentunya berbeda-beda tingkatan mereka. Karena itu, anak perlu mengenal kunci peinbicaraan dengan mereka, yaitu salam.16

(44)

32

#

b) Adab Meminta Ijin

Seorang pelayan harus minta ijin bi!a hendak masuk kamar majikan pada kefiga waktu (sebelum sembahyang subuh, ketika menanggalkan pakaian di tengah hari dan sesudah sembahyang isya’), begitu juga dengan anak-anak yang sudah berakal namun belum baligh. Tujuan meminta ijin ini adalah agar mereka tidak melihat aurat anggota keluarga yang lain.

Para psikolog sekarang, setelah kemajuan teknologi demikian pesat, menegaskan bahwa pandangan yang terlihat oleh mata seorang anak sewaktu kecil dapat berpengaruh terhadap kehidupannya. Terkadang anak akan mengalami beberapa penyakit jivva dan gangguan emosi yang sulit disembuhkan.17

c) Adab Menahan Pandangan

Seorang anak kecil terkadang bersikap ceroboh, terkadang suka lupa diri, dan pada saat-saat tertentu terkadang dirinya dikalahkan oleh hawa nafsunya, sehingga dia pun akan melayangkan pandangannya ke arah sejumlah perempuan.

Seorang anak harus dibiasakan untuk menahan pandangannya dari melihat aurat-aurat (lavvan jenis) di setiap tempat agar tabiat seksuainya tidak turnbuh terlalu cepat dan tidak normal, karena dapat

(45)

menimbulkan sejumlah kemudharatan dan bahaya, baik yang berkaitan dengan kepribadian, fisik, sosial, maupun moral.18

d) Memisahkar. tempat tidur

Ini adalah hal yang sangat penting untuk pendidikan seks anak. Ajaran ini tidak pernah diajarkan oleh syari’at mana pun, selain Islam.

Pemisahan tempat tidur dimulai pada usia sepuluh tahun, saat hasrat seksual mulai berkembang. Caranya adalah tidak menyuruh anak tidur dalam satu selimut, atau dengan cara menyuruh mereka tidur di atas satu ranjang atau satu kasur namun dengan dua selimut berbeda. Idealnya, mereka memiliki kamar sendiri-sendiri.19 20 21

e) Kejujuran

Jujur adalah dasar akhlaq Islam yang paling penting dan membutuhkan usaha keras agar seorang terbiasa dengannya. Rasulullah senantiasa berusaha membiasakan akhlaq ini pada diri anak dengan memerintahkan orang tua agar tidak berbohong terhadap anak. Hal itu dimaksudkan agar anak tidak meniru dan menganggap berbohong adalah hal yang biasa.'0

r) Menjaga Rahasia

Anak yang terbiasa menjaga rahasia akan tumbuh sebagai seorang yang memiliki disiplin lidah. Selanjutnya, akan terbina kepercayaan diantara sesama dengan saling menjaga rahasia.

(46)

34

g) Budi Pekerti Malu

Malu adalah pekerti baik yang terkadung dalam diri seseorang. Rasa • malu nkan menccgahnya dari perbuatan Hosa atau hersikap sevvenang-wenang terhadap hak orang lain dan akan mencegahnya untuk kembali melakukan kemaksiatan.22

h) Berbakti kepada kedua orang tua

Allah memberitahukan bahvva orang tua telah banyak mengalami kcsusahan dalam kehidupan mereka demi anak-anaknya, dan mereka pun banyak menanggung kesengsaraan dan keletihan. Para ibulah sosok yang hams menanggung rasa sakit saat hamil, melahirkan, dan menyusui. Selanjutnya giliran sang ayah yang berusaha, bekerja dan bersusah payah untuk memberikan kehidupan yang layak bagi anak-anaknya yang masih kecil. Rita tidak akan dapnt membalas kebaikan orang tua walaupun hanya sebagian dari rasa sakit i'ou ketika mengejan saat melahirkan. Oleh karena itu, berbakti kepada kedua orang tua wajib hukumnya.23 24

i) Keiembutan. kasih sayang dan belas kasih

Kelcmbutan dan kasih sayang adalah dua si fat mulia yang diserukan oleh Islam dan Rasulullah. Manusia yang penyayang adalah manusia yang berhati lembut dan selalu mengerjakan kebaikan.'1

22 11 am id Ahmad Al-Thohir.. Op. Cit. him. 25-26 I hid., him. 38

(47)

j) Menyampaikan Amanah dan tidak Menipu

Menipu adalah sifat orang-orang munafiq dan bukan sifat orang muslim, scbab menipu itu sama halr.ya dengan berdusta, sementara seorang muslin, yang benar tidak akan pemah melakukan dusta. Adapun keuntungan sifat kejujuran dan amah, “...kejujuran dan amanah adalah perbuatan yang baik dan kebaikan dapat menyebabkan pelakunya masuk surga’V2

k) Tawadlu’ dan tidak sombong

Sikap sombong adalah bila seseorang meyakini bahwa dirinya lebih baik, lebih tinggi, dan lebih utama daripada mereka, dan meyakini bahwa pekerjaannya lebih baik daripada pekerjaan mereka. Adapun sikap tawadlu’ adalah bila seseorang menganggap dirinya sederhana dan tidak lebih tinggi daripada orang lain karena iimu, harta, atau pekerjaannya/6

l) Hak Seorang Muslim Atas Muslim Lain

1) Memberi salam dengan mengatakan “As-salaamu ‘alaikum wa rohmatullooh wa barokaatuh” dan menjawab saiam bila diberi salam dengan mengatakan : “wassaiamu 'alaikum warahmatulioohi wabarokaatuh,\

2) Mengucapkan “Yarhamukumullooli” kepada orang yang bersin 3) Menjenguk orang sakit

4) Mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri 25 26

(48)

36

5) Tidak mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari 6) Tidak menyakiti saudaranya sesama muslim 7) Bersikap tawadlu terhadap muslim yang lain 8) Tidak menggunjiiig saudaranya semuslim 9) Memanggil dcngan nama yang paling disukai

10) Tidak boleh mengolok-oiok muslim lain 11) Tidak memaki atau mencela saudaranya 12) Tidak boleh mcndengki saudara semuslim 13) Tidak boleh memata-matai muslim lain 14) Tidak boleh menipu muslim lain 15) Membantu saudara yang teraniaya

16) Membantu saudaranya dengan harta atau urusan-urusannya 17) Memaafkan muslim lainjika terjadi perselisihan

18) Yang kecil menaruh hormat pada yang tua, dan yang tua merasa sayang kepada yang kecii.

19) Turut berbagi rasa

20) Memberikan nasihat kepada orang yang membutuhkannya 21) Memberikan hadiah kepada seorang muslim."7

5. Indikator Akhiak Remaja

Penulis menggunakan indikator akhiak Remaja sebagai berikut: a). Akhiak pergaulan remaja dengan orang tua

1) Sopan santun dalam bicara 27

(49)

2) Nlengucapkan salam terlebih dahulu ketika masuk rumah 3) Minta ijin jika akan meninggalkan rumah

4) Berani mengakui kesalahan dan minta maaf b) . Akhiak pergaulan remaja dengan masyarakat sekitar

1) Berbicara dengan scpan

2) Bersabar dalam menghadapi masalah 3) Tidak suka memandang rendah

c) . Akhiak pergaulan remaja dengan sesama teman 1) Mengucapkan salam bila bertemu

2) Menunjukkan rasa senang bila bertemu 3) Mau memaatkan kesalahan teman 4) Sopan santun dalam bicara

5) Mau memben pertolongan pada yang membutuhkan 6) Tidak suka menganggap rendah terhaaap sesama teman 7) Mau menasehati terhadap sesama teman

C . A n a k

(50)

38

Pengertian pertumbuhan dan perkembangan menurut Drs. H. Mustaqim “ ...tidak bisa dipisahkan secara tajam, namun bila ingin dibedakan maka pertumbuhan lebih menunjuk kepada perubahan fisik sedang perkembangan lebih menunjuk kepada perubahan psikis,...”“ . Perbeduan pertumbuhan dan perkembangan hanya terletak pada dua hal tersebut di atas. Perubahan tlsik secara jelas dapat diamati dari tahun ke tahun mulai dari manusia dilahirkan. menjadi anak-anak, kemudian remaja, menjadi tua dan akhimya meninggal dunia. Demikian juga perubahan secara psikis juga dapat diamati seperti pada perubahan fisik. Dalam pertumbuhan dan perkembangan “ ...terjadi proses perubahan, perubahan tersebut teijadi akibat dari kekuatan- kekuatan intern secara otomatis, dan kekuatan-kekuatan dari luar.,"‘9 Jadi baik pertumbuhan maupun perkembangan sama-sama merupakan sebuah proses perubahan. Sedangkan proses perubahan dalam diri manusia tidak sama antara satu dengan yang lain.

1. S ifa t-S ifa t A n a k

Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia melewati beberapa fase. Fase atau masa tersebut adaiah:

a. Masa Vital

Masa vital adaiah masa dimana anak berusia kira-kira 0 sampai 2 tahun. Ini adaiah masa awal kehidupan yang menjadi dasar penting (vital) bagi kelanjutan hidup jasmani dan rohani anak. bagi orang tua sebaiknya senantiasa mempernatikan kebutuhan jasmani * 29

(51)

yang memadai; seperti air susu, makanan tambahan yang bergizi dan lingkungan kebendaan yang cukup. Demikian pul kasih sayang dari kedua orang tua tidak boleh ^ilupakan. Sedang pendidikan yang sudah bisa dibcrikan antara lain adalah "latihan hidup secara teratur”. b. Masa Estetis

Secara harfiah estetis memiliki arti indah, namun jelas pada masa ini anak mengalami perkembangan panca indera (peka), munculnya gejala kenakalan yang sering disebut Kemratu-rat (Jawa). Anak memasuki masa ini ketika berumur 2 sampai 7 tahun.

Hal ini timbul karena perkembangan bahasa mereka mengalami kemajuan yang pesat, maka sampailah pada taraf pengenalan dirinya sendiri sebagai subjek, ia sadar bahwa ia juga seperti orang lain (dewasa) maka ia boleh melakukan sesuatu, dan memang dorongan ingin tahu dan ingin merasakan untuk memperoleh pengalaman sudah cukup kuat. Saat-saat seperti ini, bagiaman dan apa yang harus kita perbuat?

(52)

40

Dalam hal ini, bimbingan dan pembinaan dari orang tua harus dilakukan dengan hati-hati.

c. Masa Intelektual

Ketika anak berumur 7 sampai 13 tahun, mereka mcmasuki masa intelektual. Pada inasa ini anak telah matang untuk masuk Sekolah Dasar, dengan ciri umum mereka lebih mudah dididik daripada masa sebelumnya. Secara garis besarnya bisa dibagi menjadi 2 tahap yaitu masa awal Sekolah Dasar, yaitu ketika berumur 6 sampai 9 tahun, kcmudian masa akhir Sekolah Dasar, yaitu berumur 9 sampai 13 tahun.

Sifat-sifat anak pada masa awal antara lain adalah sebagai berikut:

1) adanva korelasi tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah

2) sikap tunduk kepada peraiuran-peraturan permainan yang tradisional

3) suka membandingkan dirinya dengan orang lain 4) anak menghcndaki nilai-nilai (angka)

sedangkan sifat-sifat yang dimiliki anak pada masa akhir Sekolah Dasar adalah:

(53)

3) telah mempunyai minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus

4) membutuhkan bantuan guru dan r>rang tua 5) senang membentuk kelompok sebaya

bagi orang dewasa (orang tua) yang mengerti dan memahami sifat-sifat anak seperti di atas maka sebaiknya berusaha menyediakan kebutuhan fisik yang memadai karena akan sangat membantu terhadap prestasi mereka. Prestasi anak akan meningkat apabila anak diberi makanan yang bemilai gizi tinggi. Diberikan pakaian yang bagus dan juga mainan-mainan yang mendidik kecerdasan. Guru harus memberikan motivasi yang kuat, memberi nilai, dan penghargaan yang bersifat mendidik pula.

Selain itu orang tua juga harus memberikan lingkungan yang realistis dan segar serta mulai menanamkan norma-norma, nilai-nilai dan sikap yang berhubungan dengan sosial etika dan religius. Masa intelektual ini diakhiri dengan masa yang disebut masa pueral dengan dua sifat yang menonojol yaitu ingin berkuasa dan ekstrovet. Sifat ini menjelma menjadi aneka ragam aktivitas antara lain:

1) Mempunyai cita-cita menjadi orang besar, orang kuat

2) Mereka lebih mementingkan hal-hal yang berhubungan dengan kelompok sebaya

(54)

42

4) Senang ke tempat-tempat yang belum dikenal, serta senang membaca buku avontur (cerita pengalaman hebat)

Dalam ha! ini, orang tua dan guru harus menyalurkan mereka misainya study tour, berkemah, sosiodrama, kerja sosial.

d. Masa Remaja

Masa remaja adalah masa sulit, masa fakim, masa goncang dan masih banyak lagi nama yang diberikan oleh para ahli. Masa ini kira-kira ketika anak berusia 13 atau 14 samapi 20 atau 21 tahun Secara umum remaja mula-mula tidak mau memakai pedoman hidup dan sikap atau pedoman hidup yang baru, hal inilah yang menyebabkan kegoncangan. Kadang-kadang juga karena pedoman yang sudah dimiliki berbda dengan yang baru ia temui. Hasil penelitian Dr. Zakiah menunjukkan bahwa ke'bimbangan remaja tentang nilai-nilai timbul ketika mereka bandingkan dengan yang mereka pelajari di sekolah. Karena mereka bimbang kadang-kadang lalu yang lama ditinggalkan dan yang baru sedang dipertimbangkan.

Secara bagan proses penemuan nilai-nilai hidup para remaja adalah sebagai berikut:

1) Masa fakim pedoman, lalu mencari 2) Masa identifikasi nilai

3) Masa pemilihan nilai dan pengujian

(55)

merindukan dan mencari nilai-nilai meskipun seringkali si remaja tidak tahu tentang nilai apa yang sedang mereka can.

Selanjutnya obyek yang didari sudah mulat jelas ya>tu pribadi-pribcidi pendukung nilai, mereka mengagumi dan aktif meniru. Fase berikutnya si remaja sudah dapat menghargai nilai-nilai itu sendiri sebagai sesuatu yang abstrak lepas dari pribadi pendukilngnya. Saat ini pula si remaja mulai memilih nilai-nilai dan mengujinya dalam kehidupan nyata.

Dalam hal ini, orang tua, guru dan orang-orang yatig dihormati harus mengambil sikap sebagai berikut:

1) Orang dewasa (orang tua, tokoh masyarakat, dan guru) sebagai pendukung nilai sangat mempengaruhi perkembangan sikap dan penentuan nilai-nilai harus bertingkah laku sesuai dengan norma- norma yang baik.

2) Pend id ik sebaiknya lebih bersifat membimbing, mencairkan altematif dan tidak otoriter

3) Jalinan antara orang tua dengan pendidik formal di sekolah harus ditingkatkan hingga memungkinkan mengambil langkah yang serasi dan saling menukar informasi.

(56)

44

kegoncangan dan perkembangan yang sedang mereka lalui, disertai pula dengan arti dan manfaat agama itu bagi mereka.30

1

. F a k to r-F a k to r y a n g M e tn p e n g a ru h i P e rtu m b u h a n dan

P e rke m b a n g a n

Ada dua faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan oerkembangan. Kedua faktor tersebut adalah heredit dan lingkungan. Hasil penelitian dari H. Thomar pada tahun 1957 dan HH. Goddard pada tahun 1914 menunjukkan bahwa “...faktor Hereditet dan Lingkungan memang sama pentingnya”31, warisan faktor hereditas (genentis) dari orang dewasa bisa berkembang maksimal apabila ada lingkungan yang mendukung.

Hereditas adalah faktor pembawaan yang dibawa sejak lahir yang berupa kecenderungan seseorang untuk tumbuh dan berkembang mengikuti pola-pola tertentu. Hereditas terdapat pada sel-sel benih, sehingga genes sebagai pembawa sifat hereditas. Kecenderungan ini dapat berupa fisik seperti berbadan gemuk, tinggi, berambut lurus dan sebagainya. Dapat pula berupa kecenderungan psikis seperti pendiam. lincah, pandai dan sebaginya.

Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang mengelilingi individu dalam hidupnya. Lingkungan dapat berupa lingkungan fisik berupa kondisi rumah, gizi, kesehatan lingkungan, kebersihan, atau

(57)

lingkungan psikis berupa faktor kebudayaan, sikap, keyakinan, dan nilai- nilai yang dianut.

(58)

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A . K eadaan U m um Dcsa K a liy o s o

1. S e ja ra h S in g k a t Dcsa K a liy o s o

Asal mula Desa Kaliyoso tidak dapat diketahui secara pasti. Tidak terdapat bukti-bukti berupa dokumen yang dapat penulis peroleh. Dari hasil wawancara antara penulis dengan salah satu tokoh desa setempat, penulis memperoleh sedikit informasi mengenai asal mula nama Kaliyoso.

Kaliyoso berasal dari bahasa Jawa yaitu kali (sungai) dan yoso (buatan). Sehingga secara harfiah, kaliyoso berarti sungai (jawa: kali) yang dibuat di sekitar desa tersebut. Menurut keterangan dari sumber tersebut, pada jaman dahulu, sungai di desa ini yang terletak di kaliyoso kidul yang menjadi inti sejarah kaliyoso ini. Sungai tersebut bemama kali bodri. Dari sungai itu dibuat pengairan ke kota-kota. Pengairan itu melewati desa-desa di sekitar kali bodri. Air tersebut kemudian mengalir pada suatu perkampungan yang lalu diberi nama kaliyoso.'

2. L c ta k G e o g ra fis Dcsa K a liy o s o K e lu ra h a n K u to w in a n g u n K o ta

S a la tig a

Desa Kaliyoso adalah sebuah Desa di Keiurahan Kutowinangun Kota Salatiga. Jarak dari Kecamatan adalah kurang lebih 5 km, sedangkan dari 1

1 Hasil wawancara dengan Kepala Desa Kutowinangun dan sesepuh Desa Kaliyoso pada tanggal 20 Juni 2008

(59)

Kotamadya kurang lebih 3 km. Batas-batas wilayah Desa Kaliyoso adalah sebagai berikut:

a) Batas sebelah barat adalah Kelurahan Ka’icacing b) Batas sebelah timur adalah Desa Nanggulan

c) Batas sebelah utara adalah Desa Pancuran dan Desa Ngentak d) Batas sebelah selatan adalah Kelurahan Gendongan.

3. D ata K e a d a a n P c n d u d u k Desa K a liy o s o K e lu ra h a n K u to w in a n g u n

K o ta S a la tig a

Berdasarkan hasil studi dokumentasi yang penulis peroleh dari Kelurahan Kutowinangun, penulis memperoleh data bahwa jumlah penduduk di Kelurahan Kutowinganun seluruhnya berjumlah 20.176 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk di Desa Kaliyoso adalah 5.043 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 50 orang KK. Sedangkan keadaan agama penduduk terlihat dalam tabel di bawah ini:

T a b e l 1

T A B E L K E A G A M A A N P E N D U D U K D E S A K A L IY O S O T A H U N 2008

No J e n is A gam a J u m la h P em eluk

1 Islam 5.035

2 Kristen 8

Hindu 0

^T~ Budha 0

5 Konghucu o

J u m la h 5.043

(60)

48

4. Struktur Organisasi

Desa Kaliyoso adalah sebuah RW yang membawahi 16 RT. Adapun struktur organisasi Desa Kaliyosc Kelurahan Kutowinangun Kota Salatiga adalah sebagai berikut:

Gambar 1: Struktur Organisasi Dcsa Kaliyoso Kelurahan Kutowinangun Kota Salatiga''

2008

(61)

5. K e g ia ta n -K e g ia ta n

Kegiatan-kegiatan yang menjadi agenda di Desa kaliyoso adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Orang Tua

Para orang tua di Desa Kaliyoso memiliki berbagai macam kegiatan rutin. Kegiatan tersebut dibagi dua yaitu kegiatan bapak-bapak dan kegiatan ibu-ibu.

Kegiatan bapak-bapak berupa pertemuan rutin tingkat RT dan pertemuan rutin tingkat RW. Pertemuan rutin tingkat RT diadakan setiap sebulan sekali sedangkan pertemuan rutin tingkat RW diadakan setiap dua bulan sekali. Dalam pertemuan tersebut dibicarakan mengenai masalah-masalah yang terjadi di Desa tersebut dan dicari solusinya.

Kegiatan ibu-ibu berupa Pertemuan RT tiga bulanan sekali dan pertemuan dasawisma. Pertemuan RT tiga bulanan tersebut diadakan sebagai penyeimbang pertemuan rutin yang dilakukan oleh para bapak. Sedangkan di dalam dasawisma didiskusikan mengenai kegiatan khusus para ibu yang rutin dilakukan setiap bulan sekali.

(62)

50

Orang tua juga memiliki kegiatan yang jenisnya insidcntil. Kegiatan ini dilakukan hanyajika ada momen tertentu seperti hajatan, meningeal dunia (40 hari) dan lain sebagainya. Selain itu ada juga pengajian-pengajian yang diadakan setiap hari besar agama Islam seperti isro' mi'roj. maulid nabi. nuzulul qur’an dan lain sebagainya.

2. Kegiatan Remaja

Kegiatan remaja merupakan kegiatan yang paling banyak ragamnya. Hal ini membuktikan bahwa para remaja di Desa ini memiliki aktivitas yang positif sebagai bentukan para orang tua. Kegiatan remaja tersebut antara lain adalah:

a) Remaja Masjid

Kegiatan Remaja Masjid diikuti hampir seluruh pemuda dan remaja baik putra maupun putri di Desa Kalivoso yang beragama Islam. Kegiatan ini diiakukan rutin setiap minggu sekai pada hari sabtu. Pertemuan ini dimulai jam 19.30 s.d selesai dengan tempat digilir. Remaja Masjid memiliki kegiatan yang beragam, seperti mengadakan lomba-lomba Keagamaan. kebersihan kampung, dan mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang tua.

b) Pengajian

(63)

c) Kegiatan Insidentil

Kegiatan insidentil adalah kegiatan-kegiatan remaja yang bersifat mendadak. Umumnya kegiatan ini berupa:

Pesantren Kilat

Kegiatan Hari-Hari besar islam Kegiatan Olahraga

Gambar

Tabel Kerja Koefisien Korelasi Antara Variabel X dan Y
Tabel 1T A B E L  K E A G A M A A N  P E N D U D U K  DESA K A L IY O S O  T A H U N  2008
Gambar 1: Struktur Organisasi Dcsa Kaliyoso Kelurahan Kutowinangun Kota
Tabel 3D A T A  A K H L A K  R E M A J A  DI DESA K A L IY O S O
+7

Referensi

Dokumen terkait

The research is focused on the development a tool for converting IOTNE into IOTED and apply the tool to obtain EDM in the Indonesian industrial sector based on the 2008

(2) Permohonan izin pembukaan Kantor Cabang Syariah, untuk mengubah kegiatan usaha Kantor Cabang yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional menjadi Kantor Cabang

Gerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup insang tetap menempel pada tubuh mengakibatkan rongga mulut bertambah besar, sebaliknya celah belakang insang tertutup.

Elsafan Gelar Geladi, 2018, Perhitungan Kinerja Simpang Bersinyal Menggunakan Metode MKJI 1997 Dan Perangkat Lunak PTV VISTRO (Studi Kasus Simpang Empat Ngemplak

adalah untuk lebih mendalami pribadi anak, merangsang kecerdasan, dan mengasah bakat anak. Pola interaksi pembelajaran yang baik di TK dimaksudkan untuk lebih

Media pembelajaran interaktif sangat berperan penting di dalam pendidikan karena dengan media pembelajaran interaktif yang tepat materi dan sesuai dengan tujuan

Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan menjadiakn allah sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selainnya, tidak ada permintaan kepada selainnya,

Salah satu strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan pemberian reinforcement atau penguatan melalui layanan bimbingan dan