• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS PELAKSANAAAN SISTEM PEMERINTAHAN DI NEGARA INDONESIA KELAS XII KESEHATAN SMK MUHAMMADIYAH 3 PURWOKERTO SEMESTER GA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS PELAKSANAAAN SISTEM PEMERINTAHAN DI NEGARA INDONESIA KELAS XII KESEHATAN SMK MUHAMMADIYAH 3 PURWOKERTO SEMESTER GA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam era globalisasi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu pendidikan yang lebih modern agar siswa sebagai subjek dapat mengikuti perkembangan jaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang untuk meniru budaya barat dan cenderung meninggalkan kebudayaan bangsanya sendiri. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), siswa diajarkan untuk mencintai kebudayaan bangsa Indonesia serta menyaring budaya-budaya barat yang baik (Suyatno, 2009:7).

Sesuai dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(2)

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat ilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Tukiran, 2006:1-18).

Tujuan pendidikan nasional itu akan tercapai dengan baik, apabila ada kerja sama yang baik antara guru dan siswa. Guru harus bisa menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Pembelajaran yang kreatif dan inovatif tersebut dapat dilakukan dengan cara menggunakan strategi dan model pembelajaran yang tepat tidak monoton sehingga siswa akan lebih dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru, memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. Model pembelajaran yang tepat dan berkualitas nantinya juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa (Rohman, 2009:23).

(3)

dikarenakan faktor guru atau pun dari diri siswa itu sendiri (Suyatno, 2009:29).

Berdasarkan data nilai prestasi belajar siswa kelas XII jurusan kesehatan (Farmasi dan Keperawatan) SMK Muhammadiyah 3 Purwokerto mata pelajaran PKn masih banyak dibawah KKM, hal dapat dikatakan belum dapat mencapai tujuan belajar yang sesuai direncanakan, karena nilai ulangan siswa yang merupakan prestasi belajar siswa masih di bawah KKM yang telah ditentukan sekolah. Kondisi tersebut dapat tercermin dari adanya berbagai identifikasi masalah yang mendasar di SMK Muhammadiyah 3 Purwokerto yaitu masih banyaknya siswa dengan nilai di bawah KKM yang telah ditentukan di sekolah, kurang motivasi atau rasa ingin tahu dalam diri siswa untuk mengikuti pelajaran PKn, terbatasnya waktu dalam proses pembelajaran dan media yang digunakan dalam pembelajaran belum maksimal.

Permasalahan selanjutnya siswa kurang dengan metode guru yang kurang variatif, yang terkesan itu-itu saja, kemudian dari segi kepedulian, antara siswa yang satu dengan yang lain juga masih kurang. Hal ini dikarenakan anak kurang terbiasa diajak untuk bekerjasama atau diskusi dalam proses pembelajaraan (Arifin, 2009: 41).

(4)

masih di bawah standar pencapaian ketuntasan sebesar 70. Adapun tabel yang bisa dilihat di bawah ini:

Tabel 1.1 Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Menganalisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Tahun Ajaran 2012 Dan 2013.

Nilai Siswa Tuntas 13 11

Nilai Siswa Tidak Tuntas 18 17

Sumber : arsip penilaian SMK Muhammadiyah 3 Purwokerto tahun, 2012 dan 2013.

(5)

temannya daripada mendengarkan penjelasan guru. Di samping itu, model pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang menarik dan membuat siswa bosan saat mengikuti pembelajaran, sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru kurang. Hal ini karena mengakibatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn banyak dibawah KKM.

Peneliti juga melakukan wawancara tertulis pada guru dan siswa. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada hari selasa, tanggal 17 Juni 2014 dengan seorang guru PKn yaitu Ibu Rina, beliau mengatakan “pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu pelajaran yang sulit untuk dipahami siswa, hal ini terjadi oleh beberapa faktor, salah satunya rendahnya rasa ingin tahu siswa terhadap suatu hal yang sedang dipelajarinya, dalam pembelajaran masih mengandalkan instruksi dari guru untuk mempelajari sebuah materi, kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pembelajaran.

(6)

Salah satu model pembelajaran kooperatif tipeMake-A Match(Mencari Pasangan) merupakan model pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dan cepat dalam menyelesaikan masalah.Make-A Match(Mencari Pasangan) merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi pola pembelajaran di kelas yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan nilai siswa khususnya pelajaran PKn.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tergerak untuk melakukan penelitian tindakan kelas mengenai peningkatan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan MetodeMake-A Match(Mencari Pasangan) pada siswa SMK Muhammadiyah 3 Purwokerto.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil perumusan masalah penelitian yaitu: Apakah metodeMake-A Match(Mencari Pasangan) dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat meningkatkan prestasi belajar pada kompetensi dasar menganalisa pelaksanaan sistem pemerintahan negara Indonesia di tahun pelajaran 2014-2015.

C. Tujuan Penelitian

(7)

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan Pendidikan kewarganegaraan dalam menumbuhkan suasana pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan yang lebih bervariasi.

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Memberi manfaat yang besar dalam melatih berfikir ilmiah melalui penelitian dan sebagai bekal peneliti dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik.

b. Bagi Sekolah

Menambah pengetahuan mengenai metode pembelajaran yang lebih variatif dan dapat meningkatkan pengetahuan dalam pembelajaran PKn.

c. Bagi Siswa

Pendekatan pembelajaran metode Make-A Match memberikan pengalaman belajar secara berkelompok dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada pelajaran PKn dan mata pelajaran lainnya pada umumnya.

d. Bagi Guru

Gambar

Tabel 1.1Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar MenganalisisPelaksanaanSistem Pemerintahan NegaraIndonesiaTahunAjaran 2012 Dan 2013.

Referensi

Dokumen terkait

barang tidak habis pakai, yaitu barang-barang yang dapat dipakai berulang-ulang serta tidak susut volumenya ketika digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama,

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Riyanto (2008) menyatakan bahwa faktor yang berhubungan dengan perilaku menyusui adalah dukungan tenaga kesehatan, sehingga

Penelitian ini merupakan Penelitia n Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Menulis Puisi Melalui Metode Outdor Study dengan

Berdasarkan karakteristik psikologis kepemimpinan kepala sekolah adalah pemimpin yang menunjukkan pribadi tenang, santai, sabar, teliti, tidak mudah terpengaruh, dan kesadaran

Dalam hal ini, kita mengenal ritual membaca kitab puisi klasik dengan cara dilagukan semalam suntuk semacam kitab mistik Dziba’i, pembacaan kitab klasik tentang

Jadi dapat disimpulkan bahwa penambahan pengemasan vakum dan kombinasi pengemasan vakum-pasteurisasi pada lemper dapat digunakan untuk memperpanjang umur simpan lemper hingga 36

Khutbah Rasulullah saw menyongsong bulan suci Ramadhan sebagai bulan mulia, bulan ibadah, bulan santunan. Dari Salman RadhiyaLlahu ‘anhu, katanya: Rasulullah saw berkhutbah

(2) Berdasarkan usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris Jenderal atas nama Menteri menyampaikan usulan pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional