• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI KOMPETISI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) UMUR SEDANG PADA PERLAKUAN FREKUENSI PENYIANGAN GULMA DI DAERAH DATARAN SEDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "NILAI KOMPETISI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) UMUR SEDANG PADA PERLAKUAN FREKUENSI PENYIANGAN GULMA DI DAERAH DATARAN SEDANG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI KOMPETISI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI

(

Glycine max

(L.) Merr.) UMUR SEDANG PADA PERLAKUAN

FREKUENSI PENYIANGAN GULMA DI DAERAH

DATARAN SEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1

Oleh:

ERNA MURTIANA 1101070009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

“Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada

Allah Azza Wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan

orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat”

(Hr – Rabii)

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah

diusahakannya. Usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna”

(Qs. An-Najm: 39-41)

















“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula) “ (Qs. Ar-Rahman: 60)

(6)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Bapak dan ibu tercinta

2. Semua keluargaku tercinta

3. Seluruh Keluarga Besar Program Studi Pendidikan Biologi

(7)

NILAI KOMPETISI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI

(Glycine max (L.) Merr.) UMUR SEDANG PADA PERLAKUAN

FREKUENSI PENYIANGAN GULMA DI DAERAH DATARAN SEDANG

ABSTRAK

Kedelai (Glycine max) merupakan salah satu tanaman palawija yang banyak dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai sumber protein nabati. Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahun terus meningkat seiiring dengan pertambahan jumlah penduduk, sementara produksi kedelai masih tergolong rendah. Salah satu kendalanya adalah sebagian petani belum melakukan budidaya kedelai dengan benar sehingga gulma tumbuh di area pertanaman kedelai. Cara pengendalian gulma yang sering dilakukan oleh petani yaitu menggunakan herbisida sintetik, namun pemakaian dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan dampak negatif yaitu pencemaran lingkungan, pencemaran hasil panen, dan gangguan kesehatan pada manusia. Salah satu alternatif untuk mengendalikan gulma yang ramah lingkungan yaitu dengan cara penyiangan secara manual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kompetisi lima varietas kedelai terhadap gulma pada berbagai frekuensi penyiangan gulma di dataran sedang serta untuk mengetahui pengaruh interaksi antara lima varietas kedelai dan frekuensi penyiangan gulma terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai di dataran sedang. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas dengan ketinggian 500-600 m dpl. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu varietas kedelai yang terdiri dari 5 varietas yaitu: V1 (Argomulyo), V2 (Burangrang), V3 (Dering 1), V4 (Kaba) dan V5 (Panderman). Faktor kedua yaitu frekuensi penyiangan gulma dengan perlakuan F0 (tanpa disiang), F1 (Disiang 1 kali), F2 (Disiang 2 kali), F3 (Bebas gulma). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, diameter tajuk, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 butir biji kedelai, nilai kompetisi, persentase kehilangan hasil, suhu dan kelembaban udara. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan Uji F dan dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan varietas kedelai berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati. Perlakuan frekuensi penyiangan gulma berpengaruh nyata dan sangat nyata terhadap semua parameter yang diamati. Interaksi antara kedua faktor berpengaruh nyata terhadap jumlah polong per tanaman dan jumlah biji per tanaman. Di daerah dataran sedang pada perlakuan penyiangan dua kali varietas Kaba mempunyai nilai kompetisi paling tinggi yaitu 12,26 dan varietas Dering 1 (V3) menghasilkan bobot biji per tanaman paling berat yaitu 22,093 g.

Kata kunci: Dataran sedang, frekuensi penyiangan, gulma, varietas kedelai.

(8)

UCAPAN TERIMAKASIH

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “NILAI

KOMPETISI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.)

UMUR SEDANG PADA PERLAKUAN FREKUENSI PENYIANGAN

GULMA DI DAERAH DATARAN SEDANG”. Skripsi ini penulis susun

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Biologi di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada Dr.Ir. Gayuh Prasetyo Budi, M.P selaku pembimbing I dan Drs. Arief Husin, M.Si selaku pembimbing II dan Ketua Program Studi Pendidikan Biologi yang telah sabar dalam memberikan bimbingan, nasehat, saran dan arahan kepada penulis dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada:

1. Drs. Ahmad, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

2. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama penulis belajar untuk meraih cita-cita.

3. Seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan do’a, semangat, dukungan serta nasehat.

(9)

4. Pak Rusdi, Pak Sarkam dan Pak Rikun yang telah banyak membantu selama penelitian di lapangan.

5. Sahabatku Annisa Maulida, Khadikatul Janah, Ferawati Adzanni, Muslipah dan Primadita Anggraeni yang selalu memberikan inspirasi, dukungan serta motivasi.

6. Sahabat seperjuangan Program Pendidikan Biologi Angkatan 2011 Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWT selalu memberikan keberkahan dan kebahagiaan dunia akherat kepada mereka. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, kritik dan saran sangat diharapkan agar penulisan skripsi menjadi lebih baik.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Purwokerto, 14 Januari 2016

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

(11)

2.3.1 Deskripsi Gulma ... 11

2.3.2 Kompetisi Gulma ... 12

2.3.3 Pengendalian Gulma ... 13

2.4 Penelitian Terdahulu ... 14

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 16

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Tanaman Kedelai Selama Penelitian ... 23

4.2 Hasil dan Pembahasan ... 24

4.2.1 Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Kedelai ... 25

4.2.2 Pertumbuhan Generatif Tanaman Kedelai ... 30

(12)

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 44

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

LAMPIRAN ... 48

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai

di Indonesia Tahun 2011-1015 ... 1

Tabel 3.1 Kombinasi Perlakuan Varietas Kedelai dan Frekuensi

Penyiangan Gulma ... 17

Tabel 4.1 Matrik Hasil Analisis Uji F Pengaruh Varietas Kedelai dan

Frekuensi Penyiangan Gulma terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai di Daerah Dataran Sedang ... 24

Tabel 4.2 Rata-rata Hasil Analisis Statistik Tinggi Tanaman, Diameter

Batang dan Diameter Tajuk di Daerah Dataran Sedang ... 27

Tabel 4.3 Rata-rata Hasil Analisis Statistik Jumlah Polong Per Tanaman

dan Jumlah Biji Per Tanaman di Daerah Dataran Sedang ... 30

Tabel 4.4 Rata-rata Hasil Analisis Statistik Bobot Biji Per Tanaman di

Daerah Dataran Sedang ... 35

Tabel 4.5 Rata-rata Hasil Analisis Statistik Bobot 100 Butir Biji Kedelai

di Daerah Dataran Sedang... 37

Tabel 4.6 Hasil Rata-rata Nilai Kompetisi pada Perlakuan Frekuensi

Penyiangan Gulma F0 (Tanpa Disiang) ... 39

Tabel 4.7 Hasil Rata-rata Nilai Kompetisi pada Perlakuan Frekuensi

Penyiangan Gulma F1 (Disiang 1 Kali) ... 39

(14)

Tabel 4.8 Hasil Rata-rata Nilai Kompetisi pada Perlakuan Frekuensi Penyiangan Gulma F2 (Disiang 2 Kali) ... 39

Tabel 4.9 Hasil Rata-rata Persentase Kehilangan Hasil di Daerah Dataran

Sedang ... 42

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Diagram Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kedelai pada

Perlakuan Frekuensi Penyiangan Gulma di Daerah Dataran Sedang ... 25

Gambar 4.2 Diagram Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman Kedelai

pada Perlakuan Frekuensi Penyiangan Gulma di Daerah Dataran Sedang ... 26

Gambar 4.3 Diagram Pertumbuhan Diameter Tajuk Tanaman Kedelai

pada Perlakuan Frekuensi Penyiangan Gulma di Daerah Dataran Sedang ... 26

Gambar 4.4 Polong Kedelai dari Varietas Argomulyo, Burangrang,

Dering 1, Kaba, dan Panderman ... 34

Gambar 4.5 Ukuran Biji Kedelai dari Varietas Argomulyo, Burangrang,

Dering 1, Kaba, dan Panderman ... 39

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Denah Percobaan ... 49

Lampiran 2 Denah Tata Letak Tanaman dalam Satu Petak ... 50

Lampiran 3 Foto Penelitian ... 51

Lampiran 4 Hasil Analisis Statistik ... 54

Gambar

Tabel 1.1 Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai
Tabel 4.9 Hasil Rata-rata Persentase Kehilangan Hasil di Daerah Dataran
Gambar 4.1 Diagram Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kedelai pada

Referensi

Dokumen terkait

thoracicus pada tanaman kakao yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan plastik nener, mengikat sarang buatan yang berisi semut hitam pada cabang tanaman

Dengan adanya sejarah, kita dapat belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa lampau, sehingga kita mempunyai visi kedepan di dalam membangun bangsa yang lebih

a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari. b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. c) Fungsional atau bermanfaat

Buah Nanas (Ananas comocus) varietas Queen dari perkebunan Kelompok Tani “ Karya Tani ” Desa Beluk Pemalang adalah salah satu produk hasil pertanian di Jawa

Maka dari itu di dalam tulisan ini akan disajikan mengapa teknologi LTE tersebut belum bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia, apakah penyebab belum bisa

Department of lndustrial Engineering, Faculty of Engineering, Sarjanawiyata Tamansiswa University, Yogyakarta,

Ketiga, karena sistem perladangan dilakukan dengan cara berpindah-pindah, maka jumlah lahan yang dimiliki juga relatif lebih dari satu, sehingga ini juga merupakan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Model pembelajaran CTL Berbantuan Media LKS dalam proses pembelajaran matematika dapat meningkatkan