• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komparasi Perubahan Aspek Sosial EKonomi Pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter Di Kota Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Komparasi Perubahan Aspek Sosial EKonomi Pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter Di Kota Surakarta."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

KOMPARASI PERUBAHAN ASPEK SOSIAL EKONOMI

PADA PENGHUNI RUMAH SUSUN PASCA PENANGANAN

SQUATTER

DI KOTA SURAKARTA

(Studi Kasus : Rumah Susun Begalon I, Rumah Susun Begalon II

dan Rumah Susun Semanggi)

Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang Strata – 1

Perencanaan Wilayah dan Kota

Oleh:

KHIZAM DEBY KURNIAWAN

I0610018

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

▸ Baca selengkapnya: aspek kehidupan sosial pandangan pengarang padang ilalang di belakang rumah

(2)

DAFTAR ISI

1.5.Ruang Lingkup Penellitian ... 6

1.5.1. Ruang Lingkup Lokasi ... 6

1.5.2. Runag Lingkup Substansi ... 7

1.6.Posisi Penelitian ... 8

1.7.Sistematika Penulisan ... 11

BAB II KAJIAN TEORI ... 12

2.1.Squatter ... 12

2.1.1. Definisi Squatter ... 12

2.1.2. Penyebab Munculnya Squatter ... 12

2.1.3. Permasalahan Squatter ... 14

2.1.4. Penanganan Squatter ... 15

2.1.4.1.Pembangunan Rumah Susun... 15

2.1.4.2.Relokasi... 15

2.2.Rumah Susun Sebagai Bentuk Penanganan Squatter ... 16

2.3.Aspek Sosial dan Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter ... 17

2.3.1. Aspek Sosial / Pengembangan Masyarakat (Social Development) ... 17

2.3.2. Aspek Ekonomi / Pengembangan Ekonomi (Economic Development) ... 21

2.4.Sintesa Teori ... 22

2.5.Kerangka Pikir ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

3.1.Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 28

3.2.Tahapan Penelitian ... 29

3.2.1. Tahapan Persiapan ... 29

3.2.2. Tahapan Pengumpulan Data dan Kompilasi Data ... 29

3.2.3. Tahapan Analisis ... 29

3.2.4. Tahapan Kesimpulan dan Rekomendasi ... 30

3.3.Operasional Variabel ... 31

3.4.Kebutuhan Data ... 36

3.5.Teknik Pengumpulan Data ... 39

(3)

3.5.2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder... 41

3.6.Populasi dan Sampel ... 41

3.7.Teknik Analisis ... 43

3.8.Kerangka Analisis ... 57

BAB IV TINJAUAN KHUSUS ... 58

4.1.Identifikasi Kondisi Sosial Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun di Kota Surakarta ... 60

4.1.1. Aspek Sosial Penghuni Rumah Susun di Kota Surakarta ... 60

4.1.1.1.Perubahan Kualitas Hidup ... 60

a. Adanya Pengembangan Ketrampilan oleh Pemerintah ... 60

b. Rasa Aman ... 61

c. Tingkat Pendapatan ... 63

d. Sintesa Perubahan Kualitas Hidup ... 65

4.1.1.2.Kesejahteraan Sosial ... 67

a. Sistem Kekerabatan ... 67

b. Interaksi Sosial ... 69

c. Pengaruh Lembaga Kekerabatan Terhadap Masyarakat... 71

d. Partisipasi Masyarakat ... 73

e. Sintesa Kesejahteraan Sosial... 75

4.1.2. Aspek Ekonomi Penghuni Rumah Susun di Kota Surakarta ... 79

4.1.2.1.Perubahan Tingkat Pendapatan ... 79

a. Tingkat Pendapatan Keluarga ... 79

b. Tingkat Pengeluaran Keluarga ... 80

c. Jumlah Tabungan yang Dimiliki Keluarga ... 82

d. Sintesa Perubahan Tingkat Pendapatan ... 83

4.1.2.2.Ketersediaan Lapangan Kerja ... 86

a. Biaya yang Dikeluarkan untuk Mencapai Tempat Kerja ... 86

b. Waktu Tempuh ke Tempat Kerja ... 87

c. Sintesa Ketersediaan Lapangan Kerja ... 88

4.2.Identifikasi Perubahan Aspek Sosial dan Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta ... 91

4.2.1. Identifikasi Perubahan Aspek Sosial dan Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Begalon I ... 91

4.2.1.1.Skoring Sub Variabel pada Rumah Susun Begalon I ... 93

4.2.1.2.Skoring Variabel pada Rumah Susun Begalon I ... 95

4.2.1.3.Skoring Aspek Sosial Ekonomi pada Rumah Susun Begalon I ... 96

4.2.2. Identifikasi Perubahan Aspek Sosial dan Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Begalon II ... 96

4.2.2.1.Skoring Sub Variabel pada Rumah Susun Begalon II ... 99

4.2.2.2.Skoring Variabel pada Rumah Susun Begalon II ... 101

4.2.2.3.Skoring Aspek Sosial Ekonomi pada Rumah Susun Begalon II... 102

4.2.3. Identifikasi Perubahan Aspek Sosial dan Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Semanggi ... 102

4.2.3.1.Skoring Sub Variabel pada Rumah Susun Semanggi ... 105

4.2.3.2.Skoring Variabel pada Rumah Susun Semanggi ... 107

(4)

4.3.Resume Hasil Skoring pada Setiap Rumah Susun ... 108

BAB V PEMBAHASAN ... 109

5.1.Analisis Komparasi Perubahan Variabel Aspek Sosial pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta ... 110

5.1.1. Analisis Komparasi Perubahan Kualitas Hidup pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta ... 110

5.1.2. Analisis Komparasi Kesejahteraan Sosial pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta ... 111

5.1.3. Analisis Komparasi Perubahan Aspek Sosial pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta ... 112

5.2.Analisis Komparasi Perubahan Variabel Aspek Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta ... 114

5.2.1. Analisis Komparasi Perubahan Tingkat Pendapatan pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta ... 114

5.2.2. Analisis Komparasi Ketersediaan Lapangan Kerja pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta ... 115

5.2.3. Analisis Komparasi Perubahan Aspek Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta ... 117

5.3.Analisis Komparasi Perubahan Aspek Sosial Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta ... 118

BAB VI PENUTUP ... 120

6.1.Kesimpulan ... 120

6.2.Rekomendasi ... 122 Datar Pustaka

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Posisi Penelitian ... 8

Tabel 2.1 Sintesa Teori Aspek Sosial ... 23

Tabel 2.2 Sintesa Teori Aspek Ekonomi ... 25

Tabel 3.1 Operasional Variabel Apek Sosial ... 31

Tabel 3.2 Operasional Variabel Aspek Ekonomi ... 34

Tabel 3.3 Kebutuhan Data ... 36

Tabel 3.4 Skoring untuk Apek Sosial ... 42

Tabel 3.5 Skoring untuk Aspek Ekonomi ... 43

Tabel 3.6 Skoring Perubahan Kualitas Hidup Rumah Susun Begalon I... 45

Tabel 3.7 Skoring Perubahan Kualitas Hidup Rumah Susun Begalon II ... 45

Tabel 3.8 Skoring Perubahan Kualitas Hidup Rumah Susun Semanggi ... 46

Tabel 3.9 Skoring Perubahan Kesejahteraan Sosial Rumah Susun Begalon I ... 47

Tabel 3.10 Skoring Perubahan Kesejahteraan Sosial Rumah Susun Begalon II ... 48

Tabel 3.11 Skoring Perubahan Kesejahteraan Sosial Rumah Susun Semanggi ... 49

Tabel 3.12 Skoring Perubahan Tingkat Pendapatan Rumah Susun Begalon I ... 50

Tabel 3.13 Skoring Perubahan Tingkat Pendapatan Rumah Susun Begalon II ... 51

Tabel 3.14 Skoring Perubahan Tingkat Pendapatan Rumah Susun Semanggi ... 52

Tabel 3.15 Skoring Perubahan Ketersediaan Lapangan Kerja Rumah Susun Begalon I ... 53

Tabel 3.16 Skoring Perubahan Ketersediaan Lapangan Kerja Rumah Susun Begalon II... 54

Tabel 3.17 Skoring Perubahan Ketersediaan Lapangan Kerja Rumah Susun Semanggi ... 54

Tabel 3.18 Skoring Aspek Sosial atau Aspek Ekonomi ... 55

Tabel 3.19 Skoring Perubahan Aspek Sosial Ekonomi ... 56

Tabel 4.1 Adanya Pengembangan Ketrampilan oleh Pemerintah ... 60

Tabel 4.2 Rasa Aman ... 62

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan ... 63

Tabel 4.4 Perubahan Kualitas Hidup ... 65

Tabel 4.5 Sistem Kekerabatan ... 68

Tabel 4.6 Interaksi Sosial ... 70

Tabel 4.7 Pengaruh Lembaga Kekerabatan Terhadap Masyarakat ... 72

Tabel 4.8 Partisipasi Masyarakat ... 74

Tabel 4.9 Kesejahteraan Sosial ... 76

Tabel 4.10 Tingkat Pendapatan Keluarga ... 79

Tabel 4.11 Tingkat Pengeluaran Keluarga... 81

Tabel 4.12 Jumlah Tabungan yang Dimiliki Keluarga ... 83

Tabel 4.13 Perubahan Tingkat Pendapatan ... 83

Tabel 4.14 Biaya yang Dikeluarkan untuk Mencapai Tempat Kerja... 86

Tabel 4.15 Waktu Tempuh ke Tempat Kerja... 87

Tabel 4.16 Ketersediaan Lapangan Pekerjaan ... 89

Tabel 4.17 Resume Skoring Rumah Susun Begalon I ... 92

Tabel 4.18 Skor Perubahan Setiap Sub Variabel Rumah Susun Begalon I ... 94

Tabel 4.19 Skoring Aspek Sosial Rumah Susun Begalon I ... 95

Tabel 4.20 Skoring Aspek Ekonomi Rumah Susun Begalon I ... 95

Tabel 4.21 Skoring Aspek Sosial Ekonomi Rumah Susun Begalon I ... 96

Tabel 4.22 Resume Skoring Rumah Susun Begalon II ... 97

(6)

Tabel 4.24 Skoring Aspek Sosial Rumah Susun Begalon II ... 101

Tabel 4.25 Skoring Aspek Ekonomi Rumah Susun Begalon II... 101

Tabel 4.26 Skoring Aspek Sosial Ekonomi Rumah Susun Begalon II ... 102

Tabel 4.27 Resume Skoring Rumah Susun Semanggi ... 103

Tabel 4.28 Skor Perubahan Setiap Sub Variabel Rumah Susun Semanggi ... 106

Tabel 4.29 Skoring Aspek Sosial Rumah Susun Semanggi ... 107

Tabel 4.30 Skoring Aspek Ekonomi Rumah Susun Semanggi... 107

Tabel 4.31 Skoring Aspek Sosial Ekonomi Rumah Susun Semanggi ... 108

Tabel 4.32 Resume Hasil Skoring Setiap Rumah Susun ... 108

Tabel 5.1 Skoring Perubahan Kualitas Hidup Setiap Rumah Susun ... 110

Tabel 5.2 Skoring Kesejahteraan Sosial Setiap Rumah Susun ... 111

Tabel 5.3 Skoring Aspek Sosial Setiap Rumah Susun ... 113

Tabel 5.4 Skoring Perubahan Tingkat Pendapatan Setiap Rumah Susun ... 114

Tabel 5.5 Skoring Ketersediaan Lapangan Kerja Setiap Rumah Susun ... 116

Tabel 5.6 Skoring Aspek Ekonomi Setiap Rumah Susun ... 117

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Ruang Lingkup Wilayah ... 7

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 27

Gambar 3.1 Kerangka Analisis ... 57

Gambar 4.1 Peta Ruang Lingkup Wilayah ... 59

Gambar 4.2 Grafik Adanya Pengembangan Ketrampilan oleh Pemerintah Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 61

Gambar 4.3 Grafik Rasa Aman Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun ... 63

Gambar 4.4 Grafik Tingkat PendidikanSebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun ... 64

Gambar 4.5 Grafik Persentase Perubahan Skor Adanya Pengembangan Ketrampilan oleh Pemerintah ... 66

Gambar 4.6 Grafik Persentase Perubahan Skor Rasa Aman ... 66

Gambar 4.7 Grafik Persentase Perubahan Skor Tingkat Pendidikan ... 69

Gambar 4.8 Grafik Sistem Kekerabatan Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun ... 71

Gambar 4.9 Grafik Interaksi Sosial Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun ... 71

Gambar 4.10 Grafik Pengaruh Lembaga Kekerbatan Terhadap Masyarakat Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 73

Gambar 4.11 Grafik Partisipasi Masyarakat Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun ... 75

Gambar 4.12 Grafik Persentase Perubahan Skor Sistem Kekerabatan ... 76

Gambar 4.13 Grafik Persentase Perubahan Skor Interaksi Sosial ... 77

Gambar 4.14 Grafik Persentase Perubahan Skor Pengaruh Lembaga Kekerbatan Terhadap Masyarakat ... 78

Gambar 4.15 Grafik Persentase Perubahan Skor Partisipasi Masyarakat... 78

Gambar 4.16 Grafik Tingkat Pendapatan Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun ... 80

Gambar 4.17 Grafik Tingkat Pengeluaran Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun ... 81

Gambar 4.18 Grafik Jumlah Tabungan yang Dimiliki Keluarga Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun ... 83

Gambar 4.19 Grafik Persentase Perubahan Skor Tingkat Pendapatan ... 84

Gambar 4.20 Grafik Persentase Perubahan Skor Tingkat Pengeluaran ... 85

Gambar 4.21 Grafik Persentase Perubahan Skor Jumlah Tabungan yang Dimiliki Keluarga ... 85

Gambar 4.22 Grafik Biaya yang Dikeluarkan untuk Mencapai Tempat Kerja Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 87

Gambar 4.23 Grafik Waktu Tempuh ke Tempat Kerja Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun ... 88

Gambar 4.24 Grafik Persentase Perubahan Skor Biaya yang Dikeluarkan untuk Mencapai Tempat Kerja... 89

(8)

ABSTRAK

Kota memiliki daya tarik tersendiri untuk ditinggali. Masyarakat memiliki pandangan bahwa sebuah kota memiliki fasilitas yang lengkap, aksesibilitas yang baik, lapangan pekerjaan yang luas

dan sebagainya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan penduduk yang pesat di perkotaaan karena

masyarakat berpindah ke kota demi penghidupan yang lebih layak. Masyarakat yang berpindah ke kota pada umumnya tidak memiliki modal yang cukup untuk tinggal di kota. Semakin meningkatnya jumlah penduduk tidak diimbangi dengan peningkatan pelayanan kota khususnya di bidang perumahan permukiman sehingga akan muncul permukiman kumuh illegal (squatter). Sehingga squatter tersebut perlu ditangani, secara umum penanganan squatter memiliki dua pola

pendekatan penanganan, yaitu pola on-site dan off-site. Penanganan on site disini maksudnya penanganan masalah squatter tanpa memindahkan lokasi ke daerah lain tetapi dengan menyediakan tempat tinggal yang layak huni. Sedangkan penanganan off site maksudnya penanganannya dengan memindahkan masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh ilegal ke daerah lain yang lebih layak dan dengan status tanah yang legal. Pada hakikatnya kedua penanganan ini sama karena sama sama bertujuan untuk meningkatkan kehidupan sosial maupun ekonomi masyarakat. Salah satu penanganan squatter di Kota Surakarta dengan membangun rumah susun. Semakin sempitnya lahan di Kota Surakarta menjadikan salah satu alasan pembangunan rumah susun di Kota Surakarta lebih diprioritaskan untuk menangani squatter. Berdasarkan isu yang sedang berkembang, penelitian ini ingin mengetahui komparasi perubahan aspek sosial ekonomi pada penghuni rumah susun pasca

penanganan squatter di Kota Surakarta. Metode yang digunakan adalah melakukan skoring dalam

mengidentifikasi aspek sosial ekonomi pada Rumah Susun Begalon I, Rumah Susun Begalon II dan Rumah Susun Semanggi. Hasil penelitian ini adalah komparasi perubahan aspek sosial ekonomi pada

penghuni rumah susun pasca penanganan squatter di Kota Surakarta dapat dilihat bahwa pada

Rumah Susun Begalon I mengalami peningkatan sedang, sedangkan pada Rumah Susun Begalon II dan Rumah Susun Semanggi mengalami peningkatan rendah. Sehingga perubahan aspek sosial ekonomi pada Rumah Susun Begalon I yang merupakan penanganan on site memiliki peningkatan yang lebih tinggi dari Rumah Susun Begalon II yang merupakan penanganan off site tanpa mendekatkan tempat kerja dan Rumah Susun Semanggi yang merupakan penanganan off site dengan tempat kerja didekatkan.

Referensi

Dokumen terkait

Harga rapat arus kritis Jc bahan turun tajam dengan penambahan fasa Ti di dalam bahan YBCO, ini menunjukkan bahwa dengan penambahan unsur fasa Ti, menyebabkan

Pemberita masa kini yang percaya bahwa telah diselamatkan oleh salib Kristus juga mesti melaksanakan tujuan utama panggilannya yakni memberitakan misteri Allah

Bonaventura 2 Kota Madiun Bahasa Indonesia DIS 7 08056242410489 AGUS BUDI SANTOSO SMK PGRI 1 Kota Madiun Gambar Teknik DIS. HASIL

Setiap orang pasti diajarkan saling mengasihi. Begitu juga pada Batak Toba. Kasih terhadap sesama masih terlihat di diri Lingga. Pada kutipan cerita Emas di Dolok

Pembangunan rumah susun merupakan salah satu pilihan alternatif untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat.Rumah susun merupakan bangunan sosial karena digunakan

Para penghuni rumah susun yang tinggal di rumah susun “X” Bandung merasa puas selama tinggal di rumah susun dan setiap penghuni dari rumah susun

Berdasarkan beberapa definisi di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa Balanced scorecard merupakan suatu sistem pengukuran kinerja, alat komunikasi dan sistem

Keberadaan fasilitas sosial di rumah susun didasarkan oleh kebutuhan penghuni rumah susun yang disesuaikan dengan jumlah penduduk pendukung, luas lahan yang tersedia, dan standar