1182
PENERAPAN E-GOVERNMENT DALAM APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DESA (SIMADE) DI KOTA
BATU
Risa Miliah1, Yulia Kusuma2, Hardianti Inayah3 Universitas Muhammadiyah Malang
[email protected], [email protected],, [email protected]
ABSTRAK
Perkembangan Dunia teknologi informasi yang demikian saat ini sangat berkembang pesat dengan dukungan internet yang dapat menjangkau berbagai informasi di seluruh dunia. Salah satu sistem informasi tersebut yaitu sistem informasi berbasis web aplikasi di Kecamatan Kota Batu dengan nama Sistem Informasi Manajemen Administrasi Desa (SIMADE). Munculnya aplikasi SIMADE ini pelayanan administrasi dikantor Kecamatan Kota Batu mempermudah cara pengelolaan data kependudukan di kantor kecamatan Batu tersebut, baik dalam data kelahiran, kematian, dan surat- menyurat yang lainnya dalam Perangkat desa dan potensi desa yang dimiliki di Kecamatan Kota Batu tersebut.Penduduk di Kecamatan Batu ini berdasarkan Kartu Keluaarga yang dimiliki penduduk setempat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pelayanan administrasi berbasis web dengan menggunakan aplikasi SIMADE di Kantor Kecamatan Batu Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Proses analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang tersedia mulai dari wawancara, pengamatan, dan membaca dokumen sampai dengan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat sebagai pengguna sangat puas. Dengan adanya program SIMADE ini pelayanan administrasi sangatlah lancar karena masyarakat bisa mengunduh aplikasi ini dengan mudah di hp dengan mengisi data diri dengan cara mencentang jadi lebih cepat dan efisien dan juga hemat waktu, masyrakat akan memilih pelayanan yang di butuhkan atau apa yang akan di buat. Dengan adanya e- Government diharapkan akan menjadi salah satu alternative baru dalam memberikan pelayanan publik yang lebih baik serta menjadi sumber daya informasi utama bagi pemerintah dalam rangka penyediaan informasi yang bersifat strategis.
Kata kunci : E-government, Simade, Kecamatan Kota Batu, Pelayanan, Sistem Informasi
ABSTRACT
The development of such information technology world is currently growing rapidly with the support of the internet that can reach various information throughout the world. One such information system is a web-based information system application in Kota Batu District under the name of Village Administration Management Information System (SIMADE). The emergence of this SIMADE application administrative services in the Batu City Sub-district office facilitates the management of population data in the Batu sub-district office, both in data on births, deaths, and other correspondence in the village apparatus and the potential of the village owned in the Batu City Sub-district. Correspondence and archiving will be stored in a database. The income of residents in Batu Subdistrict is based on the Family Card owned by local residents. The purpose of this study was to determine web-based administrative services using the SIMADE application at the Batu Timur District Office. The research method used is qualitative with descriptive research type.
The data analysis process is carried out by examining all available data from interviews, observations, and reading documents to drawing conclusions. The results showed that the community as users were very satisfied. With this SIMADE program, administrative services are very smooth because the public can download this application easily on mobile phones by filling in their personal data by checking to be faster and more efficient and also saving time, the community will choose the services they need or what they will make. With the existence of e-Government, it is expected to become one of the new alternatives in providing better public services and to become the main information resource for the government in the context of providing strategic information.
Keywords: E-government, Simade, Districts Batu City, Services, Information System
PENDAHULUAN
1183 Penerapan aplikasi web telah meluas ke berbagai bidang, mulai dari perbankan, asuransi, bisnis, manufaktur, pendidikan dan pemerintahan. Dalam dunia pemerintahan, aplikasi web digunakan dalam banyak hal diantaranya untuk publikasi informasi tentang daerah, potensi investasi, dan berbagai informasi lainnya yang dapat diakses oleh semua pihak. Keharusan pembangunan situs web disetiap Pemerintahan Daerah Kabupaten dan Kota merupakan tuntutan akan informasi yang cepat dan terupdate setiap waktu.
Perubahan teknologi informasi yang terjadi diberbagai belahan dunia semakin membantu kegiatan manusia dalam berbagai bidang aktifitas kehidupan.
Teknologi mempermudah tugas-tugas atau pekerjaan manusia. Dunia saat ini seolah-olah tanpa batas, dan suatu jarak tidak lagi menjadi penghalang bagi setiap perorangan dalam menemukan informasi, informasi kini terdapat kalangan dalam internet dan dapat dengan mudah diakses oleh siapapun. Kecepatan dalam memperoleh sebuah informasi ini juga bersamaan dengan kemudahan dalam pengolaan informasi. Bukan hanya bagi tiap-tiap individu tetapi juga kemudahan bagi organisasi baik bisnis maupun negara. Berbagai macam software diciptakan untuk mempermudah kerja suatu organisasi dalam mengolah informasi. Program- program dibuat sesuai dengan penggunaan-penggunaan bidang-bidang organisasi, seperti sistem informasi pemasaran guna mendukung persediaan informasi untuk pemasaran sistem informasi SDM guna mendukung perencanaan, pengadaan, dan pengolahan tenaga kerja.
Kemajuan teknologi yang demikian pesat saat ini, membuka potensi pemanfaatan teknologi informasi secara luas. Hal ini membuka peluang bagi pemanfaatan koneksi, teknologi informasi dalam sebuah pengelolaan administrasi desa. Oleh karenanya, pelayanan publik yang didukung oleh teknologi informasi saat ini sangat penting. Salah satu dimensi dari kualitas pelayanan adalah kecepatan pelayanan (Hukum, Provinsi, K Utara 2018), di mana dimensi tersebut berhubungan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan memanfaatkan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi maka pelayanan yang diberikan, khususnya layanan jasa akan semakin cepat dan akurat serta memiliki tingkat akuntabilitas dan kualitas yang tinggi.
1184 Di tantangan dunia dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ini, pelaksanaan e-government bagi pelaksanaan negara merupakan sebuah keharusan, bukan sebuah pilihan. Munculnya Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) pasal 1 dalam peraturan presiden ini yang dimaksud dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang selanjutnya disingkat SPBE adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada Pengguna SPBE yang merupakan tahap baru bagi pengelolaan atau manajemen pemerintahan di Dunia. Berdasarkan strategi tersebut, semua instansi pemerintah wajib melaksanakan SPBE atau yang disebut dengan istilah e-government. Digitalisasi pengelolaan suatu pemerintah merupakan suatu langkah nyata pembaharuan birokrasi yang bermuara pada perkembangan kualitas pelayanan publik. Seiring berjalannya waktu, birokrasi pemerintahan pun harus beradaptasi. Implementasi e- government akan menekan praktik curang dalam birokrasi, seperti pungutan liar, suap menyuap, bahkan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Sistem informasi juga mendukung kegiatan pengolahan data dan informasi pemerintah sebagai organisasi publik. Pemerintah sebagai pelayan publik yang bertanggung jawab memenuhi kepentingan masyarakat dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik. Perubahan-perubahan dilakukan oleh pemerintah guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya adalah dengan pemanfaatan perkembangan teknologi dalam aktifitas pekerjaannya.
Indonesia sebagai negara yang juga ikut terpengaruh perkembangan teknologi dunia, menjalankan perubahan dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam organisasi birokrasi.
Salah satu penerapan teknologi informasi yang dilakukan oleh instansi pemerintah adalah sistem informasi dalam pengelolaan data kependudukan merupakan salah satu kegiatan dalam administrasi kependudukan. Administrasi kependudukan pada pemerintah daerah dilaksanakan dimulai dari tingkat desa/kelurahan hingga dinas. Kemudahan serta proses pelayanan yang tidak berbelit-belit menjadi kriteria pelayanan yang ideal bagi penduduk masyarakat.
Guna mewujudkan pelayanan seperti yang diharapkan, maka instansi pemerintah berusaha untuk mereformasi pelayanan publik. Salah satu caranya dengan
1185 memasukkan teknologi informasi ke dalam ranah administrasi kepemerintahan dengan tujuan adanya peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan pemerintahan. Kependudukan Kecamatan Kota Batu Populasi Penduduknya semakin menaik sehingga arsip yang dipersiapkan kurang mengizinkan. Sehingga Bapak Camat di kecamatan tersebut terpikir untuk membuat pelaksanaan sistem pelayanan administrasi berbasis Web tersebut yang bernama Sistem Manajemen Administrasi Desa (SIMADE).
Pada titik inilah teknologi yang diciptakan untuk mempermudah dan memperbaiki kualitas kehidupan manusia menunjukkan peranannya. Pada dasarnya mayoritas bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakatnya adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan dan penyediaan berbagai data, informasi, pengetahuan maupun kebijakan beserta penyebarannya ke seluruh anggota masyarakat yang membutuhkan, maka teknologi yang paling cocok untuk diterapkan adalah teknologi informasi. Berdasarkan data-data di atas, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana cara Pemerintah Kecamatan Kota Batu dalam mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Administrasi Desa (SIMADE) dalam pelayanan publik serta Kendala apa saja yang ditemui dalam mengembangkan pelayanan publik dengan cara penggunaan web Aplikasi SIMADE di Kecamatan Kota Batu.
1. Identifikasi masalah
Permasalahan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang senyatanya, antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia, antara harapan dengan capaian atau secara singkatnya antara das sollen dengan das sein.4 Identifikasi masalah merupakan suatu tahap permulaan dari suatu perumusan masalah sehingga objek dalam suatu jalinan tertentu dapat dikenali sebagai suatu masalah. Hal tersebut berguna untuk mengarahkan peneliti agar meneliti objek lebih teliti dengan sesuai sasaran judul.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan dijadikan bahan penelitian sebagai berikut:
a. Respon masyarakat dengan adanya program SIMADE
b. Masyarakat belum semuanya menggunakan program SIMADE
c. Pengelolaan data-data masyarakat yang masuk sebelum adanya program SIMADE
1186 Berdasarkan uraian latar belakang diatas serta identifikasi masalah tersebut peneliti tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam mengenai “Penerapan E- Government Dalam Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Administrasi Desa (SIMADE) Di Kota Batu”.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah di jelaskan diatas penelitian ini berupaya menjawab pertanyaan pokok berikut ini yaitu: Bagaimana penerapan e-government dan Aplikasi SIMADE di Kota Batu?
3. Tujuan
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengertian e- government dan Aplikasi SIMADE serta mengetahui perkembangan penerapan program e-government dalam aplikasi SIMADE di Kota Batu.
4. Kajian Literatur Terdahulu
Penelitian yang di lakukan oleh Nindry Septya Pranita, Siti Rochmah, Sukanto (2013), dengan judul “Inovasi Administrasi Kepegawaian Dengan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Batu)” hasil penelitian menunjukkan bahwa Sosialisasi, pemantauan, serta hasil yang ingin dicapai dalam pelaksanaan SAPK ini berjalan dengan baik. Hasil/ output inovasi yangingin dicapai diukur dengan indikator kualitas pelayanan yang dapat dinilai seberapa baik kualitas pelayanan yang diberikan oleh BKD Kota Batu.mekanisme yang dicapai pada pelayanan berbasis elektronik ini adalah transparansi, meminimalisir pungutan liar, keterbukaan, cepat dan tepat. Pelaksanaan sistem aplikasi ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan electronic government. Peraturan tersebut dilaksanakan oleh BKN sebagai lembaga tertinggi yang menaungi BKD di seluruh Indonesia, dengan membuat Peraturan Kepala BKN No 20 tahun 2008 tentang Pedoman Pemanfaatan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian. Sedangkan pelayanan yang diberikan oleh BKD Kota Batu terhadap pelaksanaan sistem aplikasi pelayanan kepegawaian sudah sesuai dengan standarpelayanan publik. Fungsi dan manfaat Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian juga sesuai dengan manfaat diterapkannyaElectronic government.Tetapi dipenelitian ini masih terdapat beberapa faktor penghambat.
Faktor penghambat pelaksanaan inovasi SAPK pada KGB online ini adalah
1187 koordinasi yang belum efektif antar pegawai. Hal ini disebabkan karena susunan tim masih baru dan terdiri dari berbagai bidang yang berbedabeda. Pada faktor eksternal adalah operator SAPK pada SKPD (Pranita S. Cbaet. 2013) Sumber Daya Manusia dari SKPD sebagai konsumen tetapi pada pelayanan ini masih memiliki kompetensi IT yang terbatas. Dan masih ada beberapa faktor yang menghambat dalam pelaksanaan pada program layanan itu diantaranya koordinasi yang belum efektif antar pegawai. Hal ini disebabkan karena susunan tim masih baru dan terdiri dari berbagai bidang yang berbeda-beda. Pelayanan kenaikan pangkat secara elektronik bagi PNS dengan Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) seperti guru, bidan, perawat dan penyuluh, masih terkendala perbedaan syarat dan ketentuan kenaikan pangkat yang harus menyertakan angka kredit. Dan pada faktor eksternal adalah operator SAPK pada SKPD. Sumber Daya Manusia dari SKPD sebagai konsumen pada pelayanan ini masih memiliki kompetensi TI yang terbatas.
Penelitian yang dilakukan oleh Yusriel Arief Ferdiyanto (2019), yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pemerintahan Berbasis Web Studi Kasus Kantor Kelurahan Sumur Batu” menunjukkan bahwa Dari masalah tersebut penulis berpendapat bahwa penggunaan internet atau website dapat membantu Kelurahan Sumur Batu memberikan informasi kepada warga Kelurahan Sumur Batu atau yang berkepentingan dalam rangka pelaksanaan pelayanan kepada warga masyarakat di wilayah Kelurahan Sumur Batu (Ferdiyanto 2019) pada khususnya dan DKI Jakarta pada umumnya. Atas alasan tersebut maka penulis mengambil judul yaitu:
“Perancangan Sistem Informasi Pemerintahan Berbasis Web Studi Kasus Kantor Kelurahan Sumur Batu”
METODE PENELITIAN
Sesuai dengan pokok permasalahan yang dikaji penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan deskriptif, yaitu pendekatan dengan cara melihat obyek pengkajian sebagai suatu sistem, dengan kata lain obyek kajian dilihat sebagai satuan yang terdiri dari unsur yang saling terkait. Metode kualitatif merupakan desain penelitian yang mampu mengarahkan pengkaji untuk mengungkap fenomena secara objektif dan berdasarkan konteks atau sudut pandang tertentu (understanding phenomena in context). Pemilihan metodologi kualitatif didasarkan atas tujuan dari penelitian ini, yaitu mendeskripsikan kondisi terkini
1188 mengenai e-government baik secara teoretik maupun empirik dalam konteks tatakelola sistem informasi Pemkot Batu melalui cara berpikir induktif. Tujuan utama dari penerapan metodologi secara operasional adalah menghimpun informasi mengenai konsep e-government, kondisi tatekelola organisasi Pemkot Batu saat ini, dan pemanfaatan sistem informasi yang diterapkan oleh Pemkot Batu saat ini.
Metode ini dimaksudkan untuk menjelaskan dan memaparkan seluruh hasil penelitian sesuai dengan keadaan dilapangan. Metode ini juga membantu dalam mengetahui bagaimana caranya mencapai tujuan yang di inginkaan.
1. Pendekatan dan jenis penelitian
Jenis yang digunakan dalam penelitan ini adalah penelitian deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Berdasrkan pada pondasi penelitian, paradigma penelitian, perumusan masalah, tahap – tahap penelitian teknik penelitian, criteria dan teknik pemeriksaan data dan analisis dan penafsiran data (Moleong, Lexy. 2004).
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksakan di Kantor Kecamatan Batu, mengapa memilih Kecamatan Batu, karena Kecamatan Batumerupakan lembaga pemerintah yang mempunyai tugas dalam menangani Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Administrasi Desa (SIMADE).
3. Objek Penelitian
Objek penelitian dapat dinyatakan sebagai situasi sosial penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Pada obyek penelitian ini, peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu (Arikunto, S. 2009). Obyek dari penelitian ini adalah E-Government Dalam Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Administrasi Desa (SIMADE) Di Kota Batu.
4. Jenis dan Sumber Data
Jenis sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka – angka namun berbentuk kalimat (Afifuddin dan Beni Ahmad. 2009). Adapun data kualitatif meliputi gambaran umum mengenai objek penelitian. Selanjutnya mengenai jenis – jenis dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini di bagi menjadi
1189 dua macam, yaitu sumber data primer dan sumber skunder. Sumber data primer dalam penelitian ini merupakan data yang di peroleh dari informasi yaitu orang yang berpengaruh dalam proses penelitian ini, dan yang terlibat dalam kegiatan yang ada di Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu.
5. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian Sistem Informasi Manajemen Desa (SIMADE) daerah Kecamatan Kota Batu ini dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Metode Wawancara
Tahap ini yaitu komunikasi langsung dengan Perangkat Kantor kecamatan Batu Dani Darmawan Bapak Kasubak yang menangani tentang penyusunan program dan laporan dan pegawai kantor supaya melihat tentang permasalahan yang berada di pelayanan Kantor Sekarang.Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Wawancara sebagai upaya pendekatan informasi dengan cara bertanya langsung kepada informan. Tanpa wawancara, peneliti akan sulit untuk mendapatkan infromasi yang hanya dapat di peroleh dengan jalan bertanya langsung. Wawancara dilakukan kepada narasumber yang dianggap mampu memberikan data yang dibutuhkan. Dalam penulisan laporan penelitian ini, wawancara dilakukan dengan Bapak Dani Darmawan.
b. Data observasi
Data observasi adalah pertanyaan yang diajukan peneliti terhadap lingkungan. Observasi digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi langsung di Masyarakat yang bertujuan untuk mempelajari prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala sosial. Yang dalam hal ini penulis akan mengambil praktek tentang penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Administrasi Desa (SIMADE).
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah sekumpulan berkas yakni mencari data yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, Suharsimi. 2006), Dimana document ini melihat kemabli sumber- sumber dari data dokumen yang ada yang apat digunakan untuk memperluas data – data yang telah ditemukan. Dari pengertian di atas, dapat di pahami bahwa metode dokumentasi dapat di artikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang di peroleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan- catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain sebagai nya.
d. Studi Pustaka
Studi Pustaka yaitu adalah suatu teknik pengumpulan data yang diperlukan dengan cara menelaah beberapa sumber, seperti buku, majalah, internet, artikel dan jurnal baik yang diperoleh dari perpustakaan atau referensi dan lain sebagainya.
6. Teknik Analisis Data
1190 Metode analisis data dan informasi yang sudah di peroleh, akan dilakukan analisis kualitatif yakni suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis, yaitu apa yang ditemukan dalam praktek dan literatur diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. Tahap menganalisa data adalah tahap yang paling penting dalam menentukan suatu penelitian. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan tujuan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah di baca dan di terapkan. Selain itu data diterjunkan dan di manfaatkan agar dapat dipakai untuk menjawab masalah yang di ajukan dalam peneliti.
Disini penelitian yang dilakukan adalah tentang ‘Penerapan E-Government dalam aplikasi Sistem Informasi Manajemen Desa (SIMADE) Di Kota Batu’.
Peneliti menyusun pertanyaan penelitian untuk mengetahui jenis informasi apa saja yang dimuat dalam aplikasi SIMADE tersebut. Hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa memang dengan adanya sistem pelayanan administrasi secara online memang sangat mempermudah pekerjaan di kantor camat batu tersebut dan bukan hanya menguntungkan bagi pelayan administrasi pegawai kantor saja, akan tetapi juga membuat masyarakat akan lebih muda untuk mengurus berbagai macam surat-menyurat di dalam aplikasi tersebut. Dengan adanya aplikasi tersebut masyarakat tidak perlu lgi khawatir akan kesalahan dalam pengisian format dalam surat yang akan dibuat dan juga masyarakat tidak perlu lgi bolak-balik mengurus kembali ke kantor untuk mengganti form yang baru. Penelitian kualitatif selalu bersifat terbuka terhadap temuan lapangan, oleh karena itu, proses analisis data hampir tidak pernah berhenti di satu titik.
7. Sasaran, Lokasi dan waktu penelitian a. Sasaran Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti Bapak Dani Darmawan yang menjabat sebagai Kasubak (Penanganan tentang Penyusunan Program dan Pelaporan) sebagai narasumber dari penelitian Program Sistem Informasi Manajemen Desa (SIMADE).
b. Lokasi dan Waktu Penelitian
1191 Penelitian dilakukan dilakukan di Kantor Kecamatan Kota Batu yang beralamat di Jl. Sultan Agung No. 5b, Sisir, Kec, Batu, Kota Batu, Jawa Timur, 65314. Peneliti memilih lokasi ini untuk dijadikan tempat penelitian, karena Program SIMADE dikembangkan di kecamatan ini. dan waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu mulai dari tahap persiapan sejak disahkannya proposal penelitian serta surat ijin penelitian, yaitu 8 mei sampai dengan 14 mei 2019.
KERANGKA TEORI E-government
Istilah e-government berasal dari bahasa asing yang merupakan penyingkatan dari Electronic Government atau pemerintah elektronik. Ada beberapa definisi mengenai e-government, diantaranya
World Bank Group definisi e- government adalah: “e-government refers to the use by government agencies of information, technologies (such as wide area networks, internet,and mobile computing) that have the ability to transform relations with citizens, business, and other arms of government.” (e-government merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dari pemerintah seperti wide area networks, internet, dan computer mobile yang mempunyai kemampuan mentransformasikan hubungan antara rakyat, kelompok bisnis, aparatur pemerintah).
United Nation Development Programme (UNDP) mendefinisikan e- government : “e-government is the application of Information and Communication Technology (ICT) by government agencies.” (e-government yaittu suatu aplikasi teknologi informasi dan komunikasi oleh pemerintah) yang berbasis online.
Clay G. Wescott (Pejabat Senior Asian Development Bank), menyatakan:
E-government sebagai Penggunaan ICT untuk mempromosikan pemerintahan yang lebih efisien dan penekanan biaya yang efektif, (Bahar, Kuningan, J. Selatan 2014) selanjutnya fasilitas layanan kepemerintahan serta memberikan akses informasi terhadap masyarakat umum, dan membuat pemerintahan lebih bertanggung jawab dengan masyarakat umumnya.
Anne Mozes mengatakan e-government sebagai: Suatu Penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan
1192 pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C, G2B,dan G2G. Sedangkan di Indonesia yang dimaksud e-government yaitu merupakan sebuah pelaksanaan kepemerintahan yang mampu mendapatkan atau mewujudkan dan memfasilitasi hubungan yang saling mendukung, selaras dan adil/sama antara masyarakat, dunia usaha dan pemerintah, dengan memanfaatkan teknologi informasi, telekomunikasi dan web/internet (MENKOMINFO).
Dari beberapa definisi di atas maka E-Government dapat diartikan sebagai suatu proses sistem pemerintahan dengan memanfaatkan ICT (Information, communication and technology) sebagai alat untuk memberikan kemudahan proses komunikasi dan transaksi kepada warga masyarakat, organisasi bisnis dan antar lembaga pemerintah serta setafnya. Sehingga dapat dicapai efisiensi, efektivitas, transparansi dan tanggung jawab pemerintah kepada masyarakatnya.
Web melalui perubahan pada proses internal dan eksternal dalam rangka mengurangi korupsi, meningkatkan transparansi, kemudahan yang semakin bertambah, peningkatan pendapatan, dan mengurangi ongkos dalam penyelenggaran pemerintahan. Pengembangan aplikasi sistem informasi dan telekomunikasi dilingkungan pemerintah pada dasarnya dilaksanakan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas layanan pemerintahan. Dengan berprinsip pada hal tersebut, Indonesia membuat kebijakan mengenai pengembangan elektronik government atau yang dikenal sebagai e-gov.
Inpres No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e- Government menjadi pemicu perkembangan teknologi informasi dalam lingkungan pemerintahan. Perubahan-perubahan dilakukan pada setiap jenjang pemerintahan dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan publik. Melalui pengembangan e-government maka dilakukan penataan sistem manajemendan proses kerja dilingkungan pemerintah dengan mengoptimalisasikan kegunaan teknologi informasi.
Sistem Manajemen Administrasi Desa
Sistem Informasi Manajemen Administrasi Desa (SIMADE) adalah suatu sistem informasi yang dapat terhubungkan sebagian besar kegiatan administrasi yang ada di kantor kecamatan Kota Batu mulai dari data keluarga, daftar nama
1193 kepemilihan, pembuatan surat-menyurat, pelaporan kependudukan bulanan, pencatatan dan pembuatan kartu-kartu bagi kependudukan baru maupun kependudukan pendatang yang tidak menetap, dan lain sebagainya yang secara serba kilat bisa di lakukan dimana saja. yang hanya mengklak-klik tombol gadjet saja. serta cepat dan akurat sehingga Sistem Informasi Manajement Administrasi Desa dapat untuk dijadikan sebagai salah satu solusi dalam mengerjakan kegiatan kepengurusan di kantor Kecamatan Kota Batu.
Kecamatan Kota Batu
Kecamatan Batu merupakan kecamatan yang masuk dalam wilayah Kota Batu. Kecamatan ini terdiri dari empat desa dan empat kelurahan. Keempat desa dan empat kelurahan di kecamatan ini adalah Desa Oro-oro Ombo, Desa Pesanggrahan, Desa Sidomulyo, Desa Sumberejo, Kelurahan Ngaglik, Kelurahan Sisir, Kelurahan Songgokerto, dan Kelurahan Temas.
Secara administratif, Kecamatan Batu dikelilingi oleh kecamatan lainnya yang ada di Kota Batu. Di sebelah utara, Kecamatan Batu berbatasan langsung dengan Kecamatan Bumiaji. Sedangkan di sebelah timur, kecamatan ini berbatasan langsung dengan Kecamatan Junrejo. Di sebelah selatan, Kecamatan Batu berbatasan dengan Kota Malang. Lalu, di sebelah barat, kecamatan ini berbatasan dengan Kota Malang.
Batu dipimpin oleh seorang Camat. Dalam mengemban tugasnya sehari- hari, Camat Batu dibantu oleh beberapa staf. Untuk mengurus administrasi kependudukan, warga setempat bisa datang ke Kantor Kecamatan Batu yang beralamatkan di Jl. Sultan Agung, Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu.Kecamatan Batu memiliki luas wilayah 46,38 km2. Terdapat tiga objek wisata andalan di Kecamatan Batu. Antara lain Ecogreenpark,Batu Night Spectacular, dan Batu Secret Zoo.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kota Batu
Bulan November Tahun 2019
NO NAMA KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
1 BATU 50.015 49.445 99.460
2 BUMIAJI 31.873 31.257 63.130
1194
3 JUNREJO 27.412 27.124 54.536
T O T A L 109.300 107.826 217.126
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Batu
NO NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN T O T A L
DESA/KELURAHAN
1 SONGGOKERTO 3.649 3.776 7.425
2 NGAGLIK 6.377 6.407 12.784
3 SISIR 10.550 10.549 21.099
4 TEMAS 8.999 8.844 17.843
5 PESANGGRAHAN 6.918 6.628 13.546
6 SIDOMULYO 4.247 4.264 8.511
7 SUMBEREJO 3.947 3.770 7.717
8 ORO-ORO OMBO 5.328 5.207 10.535
T O T A L 50.015 49.445 99.460
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Bumiaji
Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
NO NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN T O T A L
DESA/KELURAHAN
1 PUNTEN 2.776 2.745 5.521
2 TULUNGREJO 5.029 4.889 9.918
3 SUMBERGONDO 2.117 2.122 4.239
4 BULUKERTO 3.363 3.285 6.648
5 GUNUNGSARI 3.735 3.663 7.398
6 BUMIAJI 3.718 3.599 7.317
7 PANDANREJO 3.118 3.059 6.177
8 GIRIPURNO 5.544 5.509 11.053
9 SUMBERBRANTAS 2.473 2.386 4.859
1195 Kecamatan Junrejo
NO NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN T O T A L
DESA/KELURAHAN
1 TORONGREJO 3.166 3.077 6.243
2 BEJI 4.147 4.217 8.364
3 TLEKUNG 2.505 2.493 4.998
4 JUNREJO 5.350 5.156 10.506
5 MOJOREJO 2.778 2.732 5.510
6 DADAPREJO 3.278 3.311 6.586
7 PENDEM 6.188 6.138 12.326
T O T A L 27.412 27.124 54.536
Sumber: https://dispendukcapil.batukota.go.id/syarat-pengurusan.html
Kepuasan Masyarakat
Kepuasan masyarakat merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh penyedia pelayanan publik, karena kepuasan masyarakat akan menentukan keberhasilan pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik. Definisi kepuasan masyarakat sering disamaartikan dengan definisi kepuasan pelanggan atau kepuasankonsumen, hal ini hanya dibedakan pada siapa penyedia dan apa motif diberikannya pelayanan tersebut. Penyedia pelayanan di dalam pelayanan publik adalah pegawai instansi pemerintah yang melaksanakan tugas pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah diamanatkan dan penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, lembaga instansi pemerintah dan dunia usaha, yang memperoleh manfaat dari suatu kegiatan penyelenggaraan pelayanan publik (Masyarakat, Rezha, S. Rochmah 2004). Kepuasan pelayanan berdasarkan Kep./25/M.PAN/2/2004 yaitu “hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara pelayanan publik”. Sedangkan Kepuasan pelanggan dikonseptualisasikan oleh Cadotte, Wooddruff, dan Jenkins (Tjiptono dan Chandra, 2005, h.197), sebagai
“perasaan yang timbul setelah mengevaluasi pengalaman pemakaian produk”.
Kepuasan pelanggan menurut Oliver (Tjiptono dan Chandra, 2005, h.198),
T O T A L 31.873 31.257 63.130
1196 merupakan “evaluasi terhadap suprise yang inheren dalam pemerolehan dan atau pengalaman konsumsi produk”. Hampir sama dengan Oliver, menurut Wikie (Tjiptono, 1997, h.24) “kepuasan konsumen merupakan suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa”. Hal ini diperkuat oleh Cravens (Bunga, 2009, h.30), bahwa “kepuasan konsumen dipengaruhi oleh pengiriman produk, performa produk atau jasa, citra perusahaan/
produk/ merek, nilai harga yang dihubungkan dengan nilai yang diterima konsumen, prestasi para karyawan, keunggulan dan kelemahan para pesaing.
Sistem Informasi
Sistem menurut McLeod yang dikutip (2010:34) dalam bukunya yang berjudul “Management Information System” adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:6) sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:6) sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan. Bedasarkan kedua pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian sebuah sistem adalah sekumpulan elemen yang terintegasi dan bekerja bersama guna mencapai suatu tujuan tertentu. Informasi menurut McLeod (2010:35) merupakan data yang telah diproses atau memiliki arti.
Adapun karakteristik penting yang harus dimiliki oleh informasi, seperti: relevansi, akurat , ketepatan waktu, dan kelengkapan.
Menurut Laudon (2012:16) sistem informasi adalah komponen-komponen yang saling berkaitan yang bekerja bersama-sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menampilkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengaturan, analisa, dan visualisasi pada sebuah organisasi. Menurut Whitten, Bentley, dan Ditman (2009:10) sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan informasi (TI) atau teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah intansi atau organisasi.
Menurut O’Brien (2010:34) mengatakan bahwa komponen Sistem
1197 Informasi terbagi atas beberapa hal, yaitu:
1. Sumber daya data (sebagai data dan pengetahuan).
2. Sumber daya Manusia (sebagai pemakai akhir dan ahli SI).
3. Sumber daya software (sebagai program dan prosedur).
4. Sumber daya hardware (mesin dan media).
5. Sumber daya jaringan (sebagai media komunikasi dan dukungan jaringan).
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem informasi merupakan suatu sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi.
Pelayanan Publik
Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat dide?inisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Karenanya birokrasi publik berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang baik dan profesional.
Dalam kondisi perkembangan masyarakat yang dinamis, birokrasi publik harus dapat memberikan pelayanan publik yang lebih profesional, efektif, sederhana, transparan, terbuka, tepat waktu, responsif dan adaptif serta sekaligus dapat membangun kualitas manusia dalam arti meningkatkan kapasitas individu dan masyarakat untuk secara aktif menentukan masa depannya sendiri. Arah pembangunan kualitas manusia tadi adalah memberdayakan kapasitas manusia dalam arti menciptakan kondisi yangmemungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan krativitasnya untuk mengatur dan menentukan masa depannya sendiri.
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Negara Republik Indonesia, antara lain adalah untuk memajukan “kesejahteraan umum” dan “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Amanat tersebut mengandung makna negara berkewajiban memenuhi
1198 kebutuhan setiap warga negara melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga negara atas barang publik, jasa publik, dan pelayanan administratif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Desa atau kelurahan merupakan komponen terpenting dari sistem pemerintahan yangdapat menunjang tersedianya kelengkapan, akurasi dan semua hal yang berhubungan denganseluruh sistem fundamental data kependudukan.
Sistem Informasi Managemen Desa (SiMaDe) adalah system database kependudukan yangdirancang dengan sistem pelayanan satu pintu(one stop service) sehingga memudahkan sistempelayanan di desa/ kelurahan Kecamatan Kota Batu tersebut menjadi cepat dan akurat.
Ingin mengurus segala administrasi di kantor desa/kelurahan, tapi tidak memiliki waktu SIMADE (Sistem Informasi Manajemen Desa) menjadi solusi yang tepat di tengah kecanggihan teknologi. Untuk memudahkan masyarakatnya Kecamatan Batu me-launching aplikasi Simade juga menggelar Festival Inovasi dan Pelayanan Publik di kantor Kecamatan Batu. Bagi warga Kecamatan Batu terdiri dari Desa Sumberejo, Desa Pesanggrahan, Desa Sidomulyo, Desa Oro-Oro Ombo, Kelurahan Songgokerto, Kelurahan Sisir, Kelurahan Temas, dan Ngaglik bisa mencari di playstore dengan Simade Layanan Mandiri.
SIMADE ini disusun dan dikembangkan berlandaskan kebutuhan yang berada di suatu Kantor Kecamatan Batu . Dibawah ini akan dijelaskan mengenai Fitur aplikasi simade sebagai berikut:
1. Data Kependudukan
Data Kependudukan digunakan untuk melakukan semua pencatatan data kependudukan diantaranya yaitu penduduk lahir, penduduk pindah, dan penduduk meninggal serta penduduk sementara.
2. Statistik
Statistik digunakan untuk melihat sejumlah kependudukan berdasarkan kategori-kategori tertentu seperti berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, umur, agama, dan lain sebagainya
3. Tempat Usaha
Tempat Usaha dipergunakan untuk melakukan pencatatan pendataan usaha
1199 serta kepemilikan/penanggung jawab suatuusaha yang ada di kantor kecamatan kota batu tersebut.
4. Surat Menyurat
Surat Menyurat digunakan untuk membuat berbagai macam surat- surat.
Pengguna hanya tinggal menyalin nama-nama penduduk yang ada di desa/kelurahan di Kecamatan Batu serta beberapa informasi tambahan yang dibutuhkan seperti pengantar dari kepala dusun/lingkungan, keperluan surat, dan lain sebagainya.
Sistem layanan mandiri dapat dijadikan solusi untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat sekaligus memberikan edukasi penerapan teknologi informasi kepada masyarakat. Sistem layanan mandiri dapat digambarkan sebagai alat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengurus pembuatan surat keterangan seperti Surat keterangan tidak mampu, seurat keterangan kurang mampu, Surat Keterangan Domisili, surat keterangan pekerjaan, surat keterangan usaha, surat keterangan penghasilan, surat kematian, surat keterangan pindah, surat pengantar dan pengurusan Kartu Keluarga (KK) yang memerlukan kecermatan dan keakuratan data. Sistem layanan mandiri harus didesain agar dapat digunakan dengan mudah oleh masyarakat yang memiliki latar belakang pendidikan berbeda.
Sebagai alatidentifikasi data kependudukan digunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera pada Kartu Tanda Penduduk (KTP), disinilah dibutuhkan alat pembaca nomor induk kependudukan. Sekaligus memberikan informasi bahwa penduduk yang bersangkutan memiliki dan membawa KTP.
Setelah data kependudukan teridentifikasi oleh sistem, masyarakat dapat memilih layanan yang tertera pada layar, menginputkan data yang dibutuhkan dan selanjutnya layanan akan diproses oleh sistem.
Sistem Informasi Manajemen Administrasi Desa merupakan sebuah sistem informasi yang dapat mengelola berbagai macam sebagian besar pelayanan administrasi di sebuah kantor terutama di Kantor kecamatan Kota Batu. Mulai dari data Kartu keluarga, kartu pemilihan, pembuatan surat, laporan kependudukan bulanan, catatan dan pembuatan kartu bagi penduduk pendatang sementara, dan sebagainya secara cepat dan akurat.Dan simade ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat. Jadi tinggal download aplikasinya di playstore dan mengisi
1200 administrasi yang dibutuhkan. Untuk saat ini baru untuk gawai berbasis android saja. Simade ini memiliki beragam manfaat yakni mencetak surat-surat dengan cepat dan akurat. Lalu mengolah statistik penduduk. Juga menyalin laporan bulanan secara otomatis. Jadi setiap saat saya juga bisa memantau berapa banyak yang melakukan administrasi
Lainnya juga ada perngarsipan surat keluar secara otomatis, rekap data secara rinci, penambahan dan pengurangan penduduk berjalan otomatis berdasar otomatis. Lalu pengolahan data hak pilih, pengolahan daftar Kartu Keluarga miskin.
Gambar 1. Pengolahan profil kepala keluarga dan peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja perangkat desa.
Sumber : https://batutimes.com
Seluruh administrasinya itu totalnya ada 34 jenis ada di simade, dengan adanya simade ini akan semakin mempermudah masyarakat dalam pengurusan administrasi secara transparan. Nantinya masyarakat hanya perlu mengambil hasil jadinya di kantor desa/kelurahan.Meskipun pelayanan sudah diperbarui dengan menggunakan informasi dan teknologi (IT), tentunya harus diimbangi dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko saat melaunching program tersebut.
Tahun (2019) ditargetkan agar harus sudah menggunakan sistem IT.
Sehingga harus di-upgrade SDM-nya agar membiasakan menggunakan IT, dan berharap ke depan, melalui simade itu masyarakat bisa memanfaatkan dengan
1201 maksimal. Sedang, selain dilaunchingnya pelayanan ini juga terdapat beragam pelayanan administrasi dimuali pada 22-26 Oktober mendatang yang lalu. Peserta pelayanan dalam festival ini adalah pelayanan imigrasi, pelayanan samsat, pelayanan pajak pratama, pelayanan KTP, Bank Jatim PBB, pelayanan BPJS, pelayanan perijinan, dan pelayanan ketenagakerjaan.
Gambar 2. Petugas Kantor Imigrasi saat melayani masyarakat di Inovasi dan Pelayanan Publik di kantor Kecamatan Batu.
(Foto: Irsya Richa/MalangTIMES)
Layanan anti ribet sudah bisa diakses warga Kota Batu yang ingin mengurus dokumen di tingkat desa atau kelurahan. Hal ini menyusul diperkenalkannya aplikasi Sistem InfprmasiManajemen Desa atau disingkat Simade. Aplikasi berbasis Android ini bisa melayani 34 jenis item surat-menyurat yang biasa diajukan masyarakat ke pemerintah desa. Di Kecamatan Batu ini terdapat empat kelurahan dan empat desa. Di dalam desa-desa sudah diterapkan program SIMADE. Desa atau kelurahan merupakan komponen terpenting dari sistem pemerintahan yang dapat menunjang tersedianya kelengkapan, akurasi dan semua hal yang berhubungan dengan seluruh sistem fundamental data kependudukan.
SIMADE didesain dengan sederhana dan tampilan menarik jadi memudahkan meskipun didalamnya berisi data-data yang sangat kompleks di kantor desa/kelurahan. Penghubung antar muka komponen SIMADE bertugas untuk menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem penghubung/ antar muka
1202 yang memungkinkan setiap komponen berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-masing komponen.
Pada umumnya munculnya ide untuk membuat program SIMADE ini muncul karena ada banyaknya warga Kecamatan Batu dan dimana pelayanan di Kantor camat hanya bekerja dari pagi sampai sore. sehingga dari sana muncul lah ide untuk membuat program SIMADE. Maka sekcam Kecamatan Batu membuat solusi untuk mempermudah masyarakat dengan menerapkan aplikasi SIMADE ini.
Yang bisa diakses dan dapat digunakan dimana saja dan kapanpun.
Aplikasi ini diluncurkan di Kecamatan Batu bersamaan dengan festival inovasi dan pelayanan publik. Selain Kecamatan Batu, layanan ini juga tengah diuji coba di wilayah. ”Ada 34 jenis surat yang bisa diajukan oleh warga dengan aplikasi ini,” Kecamatan Junrejo. Camat Batu Aries Setiawan menyatakan, adanya aplikasi ini untuk lebih memudahkan masyarakat. Mulai dari surat keterangan mendirikan usaha, surat izin menikah, surat keterangan domisili, dan lainnya. Layanan itu diklaim bisa melayani data kependudukan dengan cepat dan terintegrasi dengan data kependudukan. Selain itu, data kependudukan juga bisa terpelihara dan disimpan lebih lama, sehingga bisa melihat data yang ada secara berkesinambungan.
Dengan aplikasi ini, warga tidak perlu lagi antre untuk mengurus di kantor desa atau kelurahan. ”Mereka tinggal daftar melalui aplikasi, lalu datang ke kantor desa untuk surat yang diinginkan,” pengajuan surat ke pemerintah desa itu juga akan terkoneksi dengan kantor kecamatan. Sehingga, semuanya bisa dipantau dari kecamatan dan setiap minggu akan evaluasi,”. layanan berbasis teknologi ini juga bisa diadopsi ke semua organisasi perangkat daerah (OPD). Pemerintah Kota Batu juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang nantinya bisa menjalankan layanan tersebut. ”SDM-nya tentu yang pertama harus cekatan dalam menjalankan layanan ini”.
Proses administrasi pemerintahan berbasis elektronik ini juga bermanfaat mencegah praktik korupsi. Plt Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, sistem ini berfokus untuk membangun efektivitas dan efisiensi tata kelola antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Manfaatnya sangat banyak, yang paling utama adalah dapat mengurangi potensi korupsi karena memangkas celah
1203 terjadinya permainan antara oknum birokrat dan pihak luar. Sistem ini, mengharuskan Pemda tidak hanya merencanakan program khusus untuk setahun saja. Akan tetapi, selama lima tahun apa saja program kerja telah dilaporkan.
Tahun 2019 ini, akhirnya 19 desa di Kota Batu mulai menerapkan berbagai aplikasi Seperti sistem aplikasi Sistem Informasi Manajemen Desa (SIMADE), dan Sistem Keuangan Desa (siskeudes). Meski dipermudah dengan teknologi ini, sayangnya sumber daya manusia (SDM) untuk hal ini dirasa masuh kurang.
“Kendala dari desa sebenarnya ada kekuranganSDM-nya. Beda dengan yang mengatur kalau dari pemerintah pusat,”. perlu diatur dan diberi kewenangan. Pihak desa bisa merekrut dari masyarakatnya sendiri. Soalnya di sana juga banyak sarjana ekonomi, hukum dan sebagainya. Yang jelas harus ada persetujuan dari pemdes, badan permusyawaratan desa (BPD), dan tokoh-tokoh di sana,”. Anggaran untuk perekrutan bisa diambil dari dana desa (ADD) atau alokasi dana desa (ADD).
Sebab, di sana juga telah diatur dengan alokasi perekrutan SDM. Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menambahkan, penggunaan siskeudes akan lebih memudahkan. Pihak pemerintah desa sudah tidak repot lagi dalam pelaporan
“Tidak ada masalah-masalah lagi, terutama masalah hukum yang kemudian terjadi di desa karena semua sudah sesuai dengan ketentuan,”. Kemudian programnya bisa terarah dengan baik dan terealisasi. Sehingga setiap tahun tidak ada sisa keuangan.
Dani Darmawan Bapak Kasubak yang menangani tentang penyusunan program dan pelaporan mengatakan bahwa masyarakat sangat puas dengan adanya program SIMADE ini pelayanan administrasi sangatlah lancar karena masyarakat bisa mengunduh aplikasi ini dengan mudah di hp dengan mengisi data diri dengan cara mencentang jadi lebih cepat dan efisien dan juga hemat waktu, masyrakat akan memilih pelayanan yang di butuhkan atau apa yang akan di buat. lalu mengecek apa saja persyaratan yang di butuhkan tinggal di centang jika belom ada maka bisa di persiapankan sebelum memebawa ke kantor camat. Jadi, tidak perlu lagi menulis data secara manual dikertas untuk mengisi formulir dan juga harus membawa surat- surat yang diperlukan untuk membuat ktp atau kk tersebut. Tetapi mereka cukup mendownload aplikasi SIMADE tersebut den langsung mendaftar dengan menggunakan nomor Nik asli masyarakat kota batu.
1204 Dengan adanya program SIMADE ini masyarakat sangat senang karena dengan adanya simade ini mengurus surat-surat seperti kk, ktp dan lain sebagaimany lebih cepat karena menghemat waktu dan tenaga, karena tidak semua masyarakat bisa untuk datang ke kantor untuk mengurus administrasi jadi dengan adanya simade bisa membantu masyarakat untuk mengurus administrasi tersebut.
Dalam laporan ada setiap hari penggunaan layanan SIMADE tersebut, tetapi juga ada warga yang langsung ke kecamatan melakukan pelayanan pembuatan surat- surat yang di butuhkan maka dilayani tetapi sekaligus melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat tentang aplikasi SIMADE tersebut.
Pelayanan digital terus dikembangkan di Batu Jawa Timur. Kecamatan Batu mengembangkan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Desa yang disingkat Simade. Sistem ini bisa memudahkan masyarakat dalam pengurusan 34 item pelayanan, seperti surat nikah, surat kematian, akta kelahiran, KK hingga surat pindah cukup melalui smartphone. Akses sistem ini pun terintegrasi langsung dengan desa/kelurahan dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu.
Tinggal download melalui playstore, pilih Simade Layanan Mandiri, warga Kecamatan Batu bisa memanfaatkannya, Aplikasi Simade menurut Aries aman dan masyarakat tidak bisa menyalahgunakannya. Selain itu aplikasi ini menghemat waktu dan mengurangi antrian, karena proses administrasi bisa diisi melalui android.
SIMADE bisa digunakan mencetak surat-surat dengan cepat dan akurat, mengolah statistik penduduk, dan menyalin laporan bulanan secara otomatis.
Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko memberi apresiasi terobosan pelayanan digital ini. Namun ia mengingatkan agar diimbangi dengan penyiapan SDM. “Semoga bisa terintegrasi dengan Smart City, sehingga pelayanan bisa lebih efisien, pelayanan berkualitas, dan prima,” ujarnya. Ia berharap Pelayanan digitl Simade program inovasi Kecamatan Batu ini bisa menjadi embrio pelayanan prima di era masa kini.
Kualitas Pelayanan Simade 1. Sederhana
SIMADE didesain dengan sederhana dan tampilan menarik (feature) jadi memudahkanmeskipun didalamnya berisi data-data yang sangat kompleks di kantor
1205 desa/kelurahan.Penghubung / antar muka (interface) komponen SiMaDe bertugas untuk menjembatanihubungan antar komponen dalam sistem penghubung/ antar muka (interface) yangmemungkinkan setiap komponen berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangkamenjalankan fungsi masing-masing komponen
2. Lengkap dan Memenuhi Kebutuhan
SIMADE bekerja dengan cara mengolah database kependudukan lebih dari 30 kebutuhanadministrasi desa/kelurahan karena dilengkapi oleh basis data dan bagian pengolah yangmampu mengolah data dengan baik untuk memenuhi segala kebutuhan informasi secaramudah sehingga memudahkan monitoring terhadap jalannya pemerintahandesa/kelurahan.
3. Cepat, Teliti dan Mengurangi Ketidakpastian (accuracy)
Input Data yang valid akan menghasilkan output data sesuai yang diharapkan, SIMADE dilengkapi dengan fitur-fitur yang memungkinkan penyajian informasi profil desa dengansangat cepat dan akurat. Untuk mendapatkan satu data waktu proses sampai denganpenyelesaian informasi yang didapatkan tidak kurang dari 2 menit.
4. Menuju Desa Berbasis Teknologi Informasi
Era teknologi informasi memungkinkan pelayanan one stop service (layanan satu pintu)sehingga memudahkan, menyederhanakan dan waktu yang relative yang sangat cepat.Dokumentasi dan pengarsipan seluruh database yang biasanya lebih dari satu lemarisekarang dimungkinkan hanya disimpan dari satu flashdisk atau CD sehingga tidakmemerlukan tempat yang terlalu luas dan memudahkan pendokumentasian danpencarian data untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Sebuah sistem pelayananpublik yang dicita-citakan bersama secara transparan, akurat, lengkap, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.
KESIMPULAN
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu teknologi yang berkembang dengan sangat pesat. Pesatnya perkembangan TIK akan membuka peluang dan tantangan untuk menciptakan (to create), mengakses (to access), mengolah (to process), dan memanfaatkan (to utilize) informasi secara tepat dan akurat. Dari perancangan, implementasi, uji coba sistem yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal:
1206 Kesimpulan dalam Sistem Informasi Manajemen Administrasi Desa Simade ini adalah sebagai berikut:
1. Data kependudukan yang diolah dalam sistem yang sedang berjalan dapat mempermudah pihak kantor di berbagai desa Kecamatan Batu untuk mendata penduduk nya.
2. Meningkatkan kinerja perangkat desa di Kecamatan Kota Batu dalam memberikan laporan ataupun surat menyurat dalam desa di Kantor Kecamatan Kota Batu tersebut.
3. Mempermudah pembacaan grafik pertumbuhan kepenpendudukan yang berada di Kantor Kecamatan Kota Batu tersebut.
4. Pelatihan berjalan dengan baik dan akurat serta membuat perangkat kantor mengerti penggunaan aplikasi SIMADE sebagai sebuah pelayanan administrasi di Kantor Kecamatan Kota batu tersebut.
Sebuah inovasi sangat memerlukan kreatifitas karena dengan kreatifitas mampu menjadikan perbedaan dan itu merupakan titik kelebihan inovasi tersebut.
Melalui inovasi muncullah kebaharuan yang dapat berbentuk produk baru hingga sistem distribusi baru. Namun, tidak semua perubahan yang terjadi akan menimbulkan kondisi yang lebih membaik, sehingga dalam hal sedemikian rupa itu tentu memerlukanpengupayaan agar bila dimungkinkan perubahan diarahkan ke arah yang lebih baik dibandingkan kondisi-kondisi sebelumnya
Dari berbagai penjelasan dari beberapa sub bab diatas perubahan yang dilakukan ini tidak selalu menimbulkan kondisi yang lebih baik atau tidak selalu sukses dan penuh akan resiko. Oleh sebab itu, perubahan/inovasi ini dapat diartikan sebagai pendayagunaan keberhasilan yang sudah ada untuk meminimalisir hambatan-hambatan terhadap pergantian. Menurut Winardi, salah satu sasaran manajemen perubahan supaya adalah proses transformasi tersebut berlangsung dalam waktu yang relatif cepat dengan kesulitan-kesulitan seminimal mungkin.
Akan tetapi, dalam sebuah proses transformasi yang berlangsung pasti tidak akan selalu berjalan dengan baik, mengingat dalam suatu perubahan-perubahan sehingga terjadi berbagai-macam suatu konflik.
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin dan Beni Ahmad. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
1207 Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
F Mubin, A Roziqin. (2018). Meritocracy of Bureaucracy in Indonesia. International Journal of Social Science and Humanity, ijssh.org Hadi, Krishno, Asworo, Listiana, Taqwa, Iradhad. (2020). “Inovasi Dialogis:
Menuju Transformasi Pelayanan Publik Yang Partisipatif (Kajian Sistem Pelayanan Malang Online). Journal of Government and Civil Society, 4(1),115–129, DOI: http://dx.doi.org/10.31000/jgcs.v4i1.2438
Moenir, 1995. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Moleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.
Rahayu, Riska, Atmojo, Eko.(2019). Human Resources Planning of Government Apparatus in Special Region of Yogyakarta in 2017. Journal of Local
Government Isssues. 2(1), 75-90,
DOI: https://doi.org/10.22219/logos.Vol2.No1.75-90
Rahman, Miftahul,dkk. (2020). E-Goverment Based Education Policy Innovation Through E-Panrita Applications (online Attendance Study For Teacher at SMAN 3 Luwu). Journal of Local Government Issues, 3(2), 50-63, DOI: https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10987