• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BAGIAN DAN KESELURUHAN TERHADAP KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DALAM TENIS MEJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERBANDINGAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BAGIAN DAN KESELURUHAN TERHADAP KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DALAM TENIS MEJA"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

MUHAMAD DADAN RAMDANI. 2124180056. “Perbandingan Pengaruh Metode Pembelajaran Bagian Dan Keseluruhan Terhadap Keterampilan Pukulan Forehand Dalam Tenis Meja”. Selama penulisan skripsi ini, penulis

dibawah bimbingan Bapak Dr. Dede Iman Suhendra, M.Pd., sebagai pembimbing I dan Ruli Sugiawardana, M.Pd., selaku pembimbing II.

Penelitian yang penulis lakukan yaitu “Perbandingan Pengaruh Metode

Pembelajaran Bagian Dan Keseluruhan Terhadap Keterampilan Pukulan Forehand Dalam Tenis Meja”. Penelitian ini tentu memiliki sasaran serta tujuan yang akan diambil. Tujuan dari penelitian yang penulis ajukan yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari metode pembelajaran bagian dan keseluruhan keterampilan pukulan forehand dalam tenis meja pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cikoneng. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah true-eksperiment design, salah satu desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “two group pretest-posttest design”. Populasi dalam penelitian ini populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cikoneng yang berjumlah 70 orang yang terdiri dari kelas VIII A = 26 orang, kelas VIII B = 27 orang, dan kelas VIII C = 17. Sampel yang digunakan sebanyak 30 orang. Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara metode pembelajaran bagian dan metode pembelajaran keseluruhan terhadap peningkatan pukulan forehand tenis meja pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Cikoneng, yaitu dengan diperolehnya nilai t-hitung=0,21, karena t-hitung > t-tabel atau 0,21 > 2,048, dengan nilai t-tabel(α)=0,05 dengan dk=(n1+n2-2), yaitu diperoleh t- tabel = 2,048. Berdasarkan hasil perhitungan secara statistik, maka penulis menemukan beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan metode pembelajaran bagian terhadap peningkatan keterampilan pukulan forehand tenis meja pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cikoneng.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan metode pembelajaran keseluruhan terhadap peningkatan keterampilan pukulan forehand tenis meja pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cikoneng.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara metode pembelajaran bagian dan metode pembelajaran keseluruhan terhadap peningkatan keterampilan pukulan forehand tenis meja pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cikoneng, artinya latihan pukulan forehand tenis meja dengan metode pembelajaran bagian lebih signifikan dilakukan dibandingkan dengan latihan forehand tenis meja dengan metode pembelajaran keseluruhan dalam upaya peningkatan keterampilan pukulan forehand tenis meja.

Referensi

Dokumen terkait

Suprijono (2009: 111) mengungkapkan bahwa hakikatnya metode pembelajaran aktif untuk mengarahkan potensi peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya. Pembelajaran aktif

Tujuan penulisan penelitian ini adalah melaksanakan manajemen asuhan kebidanan pada Ibu Bersalin dengan Postdate di RSUD Wonosari dengan penerapan manajemen asuhan

Hal ini sesuai dengan peneli- tian yang dilakukan oleh Sutanto, dkk., (2007) me- nunjukkan bahwa semakin tinggi dosis serbuk biji kelor yang diaplikasikan, semakin besar pula luas

Radioisotop 131 I yang dihasilkan dengan metode pemisahan kolom kromatografi penukar ion dapat menjanjikan untuk diaplikasikan dalam pengobatan atau diagnosis kanker

Sedang hasil penelitian Yustiani 7 , para pembina ruhani yang ditugaskan untuk melakukan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan belum menggunakan buku khusus yang merupakan pedoman

Persiapan Administrasi dan Bahan Musrenbang serta Teknik Persidangan Musrenbang ( SC + OC) Pelaksanaan Musrenbang Provinsi (RKPD 2012) dan Forum SKPD 2011 yang diikuti

Subjek penelitian adalah pasien DM tipe 2 memiliki status gizi normal dan status gizi gemuk, melakukan senam diabetes jenis seri dua selama 8 minggu dengan frekuensi senam

20 Pasal 43 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 , Tambahan