iii ABSTRAK
PERANCANGAN KAMPANYE KEBAYA ENCIM DI KOTA BANDUNG
Oleh
Yohana Tania Kurniawan NRP 1064005
Kehadiran pakaian tradisional Kebaya Encim sudah ada sejak lama. Bersamaan dengan proses akulturasi budaya antar ras yang terjadi di Indonesia, belum banyak anak muda Indonesia yang mengetahui lebih banyak tentang Kebaya. Salah satu Kebaya yang belum banyak anak muda kenal adalah Kebaya Encim. Anak muda masa kini sudah enggan memakai Kebaya karena gambaran Kebaya di benak mereka selalu kolot dan rumit digunakan. Sangat disayangkan budaya Indonesia yang satu ini bila tidak dilestarikan oleh penerus bangsa khususnya wanita dewasa muda saat ini.
Oleh karena itu, kampanye akan membantu anak muda untuk mengenal kembali Kebaya Encim. Didalam kampanye Kebaya Encim ini terdapat event festival kebaya dan Rebo Nyunda dari pemerintah Bandung. Media utama yang digunakan adalah sosial media, dan majalah, sedangkan media pendukung ada brosur, gimmick, baliho, banner, ambience media, dan poster.
Penulis berharap kampanye ini dapat menjadi jalan untuk mempopulerkan kembali Kebaya Encim agar tidak hilang dan menjadi referensi yang bermanfaat bagi kelestarian budaya Indonesia khususnya kebaya yang telah menjadi artefak pakaian tradisional di wilayah Nusantara.
iv
Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
CAMPAIGN DESIGN OF KEBAYA ENCIM IN BANDUNG
Submitted by
Yohana Tania Kurniawan NRP 1064005
The presence of traditional dress Kebaya Encim has been around a long time. Along with the process of acculturation between races that occurred in Indonesia, Not many young people who know more about the Kebaya. One of that is Kebaya Encim. Young people have been reluctant to wear Kebaya, because Kebaya in their minds always stodgy and cumbersome to use. It is unfortunate that this one Indonesian culture when not preserved by the successor nation, especially young adult women.
Therefore, the campaign will help young people to know the back Kebaya Encim. In this campaign there are kebaya festival events and Rebo nyunda of Bandung government. The main media used is social media, and magazines, while supporting existing media brochure, gimmick, billboards, banners, media ambience, and poster.
The author hopes this campaign can be a way to popularize Kebaya Encim back from loss and become a useful reference for the preservation of Indonesian culture, especially kebaya which has become the traditional dress artifacts in the archipelago.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……… i
LEMBAR PENGESAHAN ………. ii
ABSTRAK ……… iii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN …………... v
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ……… vi
KATA PENGANTAR ……….. vii
1.2 Permasalahan dan ruang lingkup ……… 3
1.2.1 Rumusan masalah ……… 3
1.2.2 Ruang lingkup ………. 4
1.3 Tujuan Perancangan ………. 4
1.4 Sumber dan teknik pengumpulan data ………... 5
ix
Universitas Kristen Maranatha
2.5 Teori Logo ……… 15
2.6 Teori Retorika Visual ………. 16
2.7 Teori Event ……….. 17
BAB III DATA dan ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ……… 18
3.1.1 Pemerintah dan Dinas budaya kota Bandung ……… 18
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Pemerintahan Kota Bandung ……… 18
Gambar 3.2 Kebaya Kartini ………... 26
Gambar 3.3 Kebaya jaman Belanda ………... 27
Gambar 3.4 Kebaya Nyonya ……….. 28
Gambar 3.5 Kebaya Encim ……….... 29
Gambar 3.6 Kebaya Kutubaru by Anne Avantie ………... 29
Gambar 3.7 Kebaya Bandung ……… 30
Gambar 3.8 Kebaya Keraton Jawa ……… 31
Gambar 3.9 Kebaya Bali ………... 31
Gambar 3.10 Seragam Batik siswa smp ……… 32
Gambar 3.11 Karyawan berbatik ………... 32
Gambar 4.1 Palet warna yang digunakan ……….. 52
Gambar 4.2 Sumber elemen grafis dan warna ……….. 52
Gambar 4.1 Logo kampanye ………. 55
Gambar 4.2 Poster awareness ……… 56
Gambar 4.3 Majalah ……….. 57
Gambar 4.4 Poster informing ………. 58
Gambar 4.5 Poster lomba ………... 59
Gambar 4.6 Poster event ………... 60
Gambar 4.7 Baliho dan banner ……… 61
Gambar 4.8 Gimmick ……….. 62
xi
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Skema 1.1 Skema Perancangan ………. 6
Diagram 3.1 Diagram hasil angket mengenai fashion ……… 34
Diagram 3.2 Diagram hasil angket mengenai perkembangan mode ………….. 34
Diagram 3.3 Diagram hasil angket mengenai busana pada event resmi ……… 35
Diagram 3.4 Diagram hasil angket mengenai kebaya ……… 36
Diagram 3.5 Diagram hasil angket mengenai kebaya ……… 36
Diagram 3.6 Diagram hasil angket mengenai jenis kebaya ……… 37
Diagram 3.7 Diagram hasil angket mengenai penggunaan kebaya ……… 38
Diagram 3.8 Diagram hasil angket mengenai kebaya ……… 39
Diagram 3.9 Diagram hasil angket mengenai kebaya ……… 40
Diagram 3.10 Diagram hasil angket mengenai pelestarian kebaya ……… 41
Diagram 3.11 Diagram hasil angket mengenai kebaya modifikasi ……… 42
Diagram 3.12 Diagram hasil angket mengenai rabu kebaya ……….. 43
Diagram 3.13 Diagram hasil angket mengenai media kampanye kebaya …….. 44
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Konsep ……… 68
LAMPIRAN B Kuisioner ……… 72
LAMPIRAN C Sketsa logo ………. 73
LAMPIRAN D Sketsa media ………... 76
Universitas Kristen Maranatha | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman seni dan budaya yang dikenal sebagai seni dan budaya Nusantara. Budaya menurut E.B. Taylor, 1873 dalam bukunya yang berjudul “primitive culture” adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Dan sebagai anggota masyarakat budaya nusantara harus dijaga agar tidak lagi diambil negara lain. Salah satu keunggulan dan keunikan budaya Indonesia yakni dalam hal busana Nusantara.
Busana sebagai kebutuhan budaya, mendorong manusia untuk menciptakan busana sesuai dengan nilai yang hidup dan berkembang pada masyarakatnya. Busana lokal sendiri merupakan bentuk kebudayaan perwakilan dari setiap daerah yang berbeda–beda tapi dari perbedaan tersebut memiliki benang merah yang sejenis, busana tersebut masuk pada golongan busana bukaan depan atau busana tutup depan. Selain bukaan depan, busana ini juga memiliki ciri yang sama yaitu berkerah setali. Busana tersebut di kenal dengan nama kebaya.
sekarang masyarakat dari berbagai kalangan bisa memakainya. Seiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya mengalami perkembangan mode.
Begitu pula dengan gaya kebaya Sunda, yang memiliki ciri khas tersendiri dan dikenakan secara umum oleh penduduk yang berasal di wilayah Sunda. Salah satunya seperti gaya kebaya Sunda di kota Bandung. Kebaya Sunda di Bandung telah mengalami perubahan dan pencampuran dari budaya barat (Moh. Alim Zaman, 2002). Kebaya Bandung memiliki kerah setali yang lipatannya sampai dada, lalu pada bagian belakang kebaya lebih pendek dan panjangnya hanya sampai pinggang atau beberapa centimeter dibawah pinggang hingga berkesan menggantung. Kebaya Bandung berbahan brokat dan memakai kancing. Berdasarkan koran harian Sindo edisi 25November 2013, dalam pelestarian budaya Sunda, pemerintah kota Bandung mencanangkan adanya Rabu Nyunda. Dalam Rabu Nyunda ini, salah satu hal yang diangkat selain berbahasa Sunda yakni berbusana Sunda. Busana wanita yang wajib dipakai oleh pekerja dan pelajar adalah kebaya.
Universitas Kristen Maranatha | 3 Karena itulah dibuat sebuah kampanye Kebaya Encim untuk wanita masa kini yang didalamnya terdapat event festival kebaya bagi masyarakat Bandung. Membuat sebuah kampanye dibutuhkan strategi kreatif dalam ilmu DKV yang berperan penting dalam memecahkan permasalahan dan menyampaikan sesuatu dengan kemasan yang menarik.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Setelah melakukan penelitian pada topik yang sudah ditentukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada pemakaian kebaya maka permasalahan dan ruang lingkupmya adalah sebagai berikut.
1.2.1 Rumusan Masalah
Dari survey yang penulis lakukan, wanita Bandung menyukai kebaya karena mereka merasa lebih cantik saat memakai kebaya, namun untuk hal kebaya dijadikan pakaian yang mesti dipakai tiap hari rabu, mereka masih tidak setuju Karena berpendapat kebaya panas, ribet dan tidak cocok untuk aktivitas sehari-hari. Bagaimana caranya agar kaum wanita khususnya anak muda mengenal lebih lagi tentang kebaya.
1.2.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan pemaparan yang telah dijabarkan di atas maka ruang lingkup permasalahan meliputi merancang kampanye Kebaya Encim dan membuat strategi promosi agar Kebaya Encim dapat dipopulerkan kembali di kalangan anak muda melalui festival kebaya yang dikemas secara kreatif didalamnya. Bertempat di Bandung karena pemerintah kota Bandung sendiri yang mencanangkan rabu kebaya, baru setelah itu menyebar ke kota-kota lainnya. Kampanye promosi ini target utamanya adalah wanita dan khususnya anak sekolah dan mahasiswa yang masih menuntut ilmu agar mereka mengenal Kebaya Encim hingga dapat populer kembali.
1.3 Tujuan Perancangan
Menghimbau kalangan wanita muda untuk mengenakan Kebaya Encim melalui sebuah kampanye festival kebaya.
Universitas Kristen Maranatha | 5 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan perancangan ini, dibutuhkan data yang diperoleh melalui studi literatur dan dari data lapangan secara langsung. Untuk merancang desain ini, diperlukan data yang sesuai sebagai dasar pemikiran dan arahan konsep pengumpulan data di bidang DKV yang dapat dilakukan melalui proses berikut.
• Kuesioner
Menyebarkan kuesioner secara langsung ke masyarakat maupun tidak langsung melalui media sosial dengan rentang usia 15-25 tahun. Disebarkan 50 kuesioner dengan 13 buah pertanyaan didalamnya mengenai minat anak muda terhadap kebaya.
• Wawancara
Melakukan wawancara dengan pihak terkait seperti narasumber, responden, dan perusahaan mandatori. Wawancara yang dilakukan ada yang dilakukan secara lansgung tanya jawab, ada juga yang melalui email.
• Studi Pustaka
1.5 Skema Perancangan
Universitas Kristen Maranatha | 65
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari survey yang telah dilakukan, persepsi anak muda terhadap kebaya saat ini masih kolot, ribet dan sulit digunakan apalagi untuk beraktivitas. Mereka memiliki gambaran kebaya itu selalu berbahan brokat dan memakai samping. Padahal bila mereka mengenal kebaya lebih lagi, ada kebaya yang dapat dipakai beraktivitas. Salah satunya adalah Kebaya Encim. Kebaya Encim memilki desain yang sederhana dan warnanya beragam cocok untuk anak muda.
Setelah melakukan pengumpulan data, observasi, studi literatur dan wawancara, maka penulis menarik kesimpulan bahwa Kebaya Encim ini bisa digunakan untuk beraktifitas tanpa merasa sulit dan terus hidup sebagai warisan budaya kita.
Dalam hal ini, penulis membuat kampanye Kebaya Encim bagi wanita muda. Kampanye ini juga didalamnya terdapat program pendukung Rabu Nyunda dan event yang dapat membangkitkan kembali ketertarikan anak muda.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Asal mula Kebaya Encim. http://forum .detik.com.12 Febuari 2014 Chic in Kebaya. Edisi1 (2007). Sejarah kebaya. Hlm 11.
Dr. Zakaria. (1995). “Psikologi Wanita”. Pustaka Hidayah. 18 Febuari. 65
Intisari. (1992). “Peranakan Tionghoa Indonesia”. Komunitas lintas.20 Febuari 140 Kurniawan, A. 25 November 2013. Rabu Kebaya. (http://m.koran-sindo.com. Diakses 19 Febuari)
Keteng, M.A. 2 Januari 2013. “Penggunaan Kebaya Encim oleh Pegawai DKI”. Liputan 6 Jakarta. (http://news.liputan6.com, diakses 8 Febuari 2014)
Mahmood, Endon. (2000). The Nyonya Kebaya. Jakarta: Datin