• Tidak ada hasil yang ditemukan

Consumer Feeling Associated with the Presence of National Brand Towards Private Label Brand-Quality (Studi Kasus Giant Hypermarket, Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Consumer Feeling Associated with the Presence of National Brand Towards Private Label Brand-Quality (Studi Kasus Giant Hypermarket, Bandung)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Indonesian retail business has been growing as well as increasing in the number of retailers that exist. The presence of these retailers emerge private label products in Indonesia. Private label is one of retailer’s strategy to be competitive in the market.The presence of national brand still be a contraint for private label quality. Because Indonesian people still think that national brands have a good value for money is greater than private label products. This study aims to analyze whether there is any effect of the presence of national brands to private label. The variables were used include national brand - conscioness, national brand - and private label congruence - quality. Samples were taken by using purposive sampling procedure number of samples is ninety. Regression model were used in this study as a model of data analysis. The results showed national brand - conscioness and national brand - congruence no effect on the private label - quality. The variables that have the most dominant effect is a national brand - congruence.

(2)

ABSTRAK

Pertumbuhan bisnis ritel semakin berkembang dengan bertambahnya jumlah peritel yang ada di Indonesia, kehadiran para peritel ini memunculkan produk private label di Indonesia. Private label merupakan salah satu strategi yang diterapkan oleh peritel untuk dapat bersaing. Akan tetapi penggunaaan produk private label di masyarakat masih terhadang oleh kehadiran national brand. Hal ini dikarenakan karena masyarakat Indonesia masih beranggapan bahwa national brand mempunyai good value for money yang lebih besar daripada produk private label. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh kehadiran national brand terhadap private label. Adapun variabel yang digunakan meliputi national brand - conscioness, national brand - congruence dan private label - quality. Sampel di ambil dengan menggunakan prosedur purposive sampling sebanyak sembilan puluh sampel. Model regresi digunakan dalam penelitian ini sebagai model analisis data. Hasil penelitian menunjukkan national brand - conscioness dan national brand - congruence tidak ada pengaruh terhadap private label - quality. Adapun variabel yang memiliki pengaruh paling dominan adalah national brand - congruence.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6

2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 6

2.1.2 Konsep Pemasaran ... 6

2.1.3 Manajemen Pemasaran... 7

2.1.4 Konsep Pemasaran ... 7

2.1.5 Sistem Pemasaran... 9

2.1.6 Strategi Pemasaran ... 11

2.1.7 Segmentation ... 12

(4)

2.1.9 Positioning ... 16

2.1.10 Perilaku Konsumen ... 18

2.1.11 Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 20

2.1.12 Evolusi Faktor Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 22

2.1.13 Pengertian Merek ... 24

2.1.14 Kebijakan Pemberian Merek ... 26

2.1.15 Keputusan Mengenai Merek ... 28

2.1.16 Keputusan Pemberian Merek Atau Tidak (Branding Decision) ... 28

2.1.17 Keputusan Pengajuan Usulan Merek (Brand Sponsor Decision) ... 29

2.1.18 Keputusan Nama Merek (Brand Name Decision) ... 30

2.1.19 Keputusan Strategi Merek (Brand Strategy Decision)... 32

2.1.20 Keputusan Penentuan Ulang Posisi Merek ... 35

2.1.21 Konsep-Konsep Merek... 35

2.1.22 Jenis-Jenis Merek ... 38

2.1.23 Private Label ... 38

2.1.24 Faktor yang Mempengaruhi Private Label Brands (PLBs) ... 41

2.1.25 Dimensi Private Label Brands (PLBs) ... 42

2.1.26 Macam Dan Jenis Private Label Brands (PLBs) ... 45

2.1.27 Persepsi Kualitas ... 46

2.1.28 Dimensi Kualitas Produk………..………46

2.1.29 Private Label Quality ... 47

2.1.30 Dimensi National Brand Dan Private Label Brand - Quality... 48

2.2 Rerangka Pemikiran……….………49

2.3 Rerangka Teori ... 50

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 51

(5)

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 54

3.4 Populasi dan Sampel ... 56

3.4.1 Metode Pengambilan Sampel ... 57

3.4.2 Teknik Pengambilan Sampel... 59

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 59

3.5.1 Skala Pengukuran ... 60

3.5.2 Uji Data ... 62

3.6 Metode Analisis Data ... 65

3.6.1 Regresi Sederhana ... 66

3.6.2 Kriteria Pengujian Hipotesis ... 67

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

4.1 Profil Responden ... 68

4.1.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 68

4.1.2 Profil Responden Berdasarkan Usia... 69

4.1.3 Profil Responden Berdasarkan Pengeluaran Per-bulan... 69

4.1.4 Profil Responden Berdasarkan Jumlah Pengunjungan Per-bulan ... 70

4.2 Pernyataan Responden Mengenai National Brand - Consciousness ... 71

4.2.1 Pernyataan Responden Mengenai Lebih Condong Untuk Berbelanja Di Hypermarket Yang Menyediakan Merek-merek Nasional ... 71

4.2.2 Pernyataan Responden Mengenai Lebih Memilih Berbelanja Di GIANT Karena GIANT Tidak Hanya Menyediakan Produk Private Label, Tapi Juga Merek-merek Nasional Terpercaya ... 72

4.2.3 Pernyataan Responden Mengenai Lebih Memilih Untuk Berbelanja Di GIANT Karena Menyediakan Merek-merek Nasional Yang Terpercaya ... 73

4.2.4 Pernyataan Responden Mengenai Kebanyakan Produk Yang Di Beli Di GIANT Adalah Produk Merek Nasional... 74

4.2.5 Pernyataan Responden Mengenai Sebagian Besar Hipermarket Yang Di Kunjungi Menyediakan Merek Nasional Terkemuka ... 75

4.3 Pernyataan Responden Mengenai National Brand - Congruence ... 76

(6)

4.3.2 Pernyataan Responden Mengenai Produk Private Label Yang Dijual Di GIANT Mempunyai Kualitas Yang Tidak Kalah Dengan Merek

Nasional Yang Tersedia Di Gerai ... 77

4.3.3 Pernyataan Responden Mengenai Produk Private Label Dengan Kualitas Yang Rendah Akan Menjatuhkan Citra Merek Nasional ... 78

4.3.4 Pernyataan Responden Mengenai GIANT Tidak Akan Menampilkan Produk Private Label Sejajar Dengan Merek Nasional Kecuali Jika Kualitasnya Setara ... 79

4.3.5 Pernyataan Responden Mengenai GIANT Memastikan Bahwa Produk Private Label Mereka Mempunyai Kualitas Yang Setara Atau Lebih Baik Dari Pada Merek Nasional Yang Tersedia Di Gerai ... 80

4.4 Pernyataan Responden Mengenai Private label Brand- Quality ... 81

4.4.1 Pernyataan Responden Mengenai Kebanyakan Produk Private Label Yang Di Beli Di GIANT Sangat Bermanfaat ... 81

4.4.2 Pernyataan Responden Mengenai Kebanyakan Produk Private Label Yang Di Beli Di GIANT Tidak Mudah Rusak ... 82

4.4.3 Pernyataan Responden Mengenai GIANT Peduli Dengan Kuliatas Dari Produk Private Labelnya... 83

4.5 Uji Validitas Kuesioner ... 84

4.5.1 KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) Awal ... 84

4.5.2 Rotated Component Matrix Awal ... 85

4.5.3 KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) Akhir ... 86

4.5.4 Rotated Component Matrix Akhir ... 87

4.6 Uji Reliabilitas Kuesioner ... 87

4.6.1 Uji Reliabilitas Pada Variabel NB - CONS ... 88

4.6.2 Uji Reliabilitas Pada Variabel NBPLB - CONG ... 89

4.6.3 Uji Reliabilitas Pada Variabel PLB - Quality ... 89

4.7 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ... 90

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 96

5.1 Kesimpulan ... 96

5.2 Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 100

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel I Data Peneliti... 51

Tabel II Definisi Operasional Variabel X ... 55

Tabel III Definisi Operasional Variabel Y ... 56

Tabel IV Jenis kelamin... 68

Tabel V Usia ... 69

Tabel VI Tingkat Pengeluaran Per-bulan ... 70

Tabel VII Jumlah Kunjungan Responden Per-bulan ... 71

Tabel VIII NB - CONS 1 ... 72

Tabel IX NB - CONS 2 ... 73

Tabel X NB - CONS 3 ... 74

Tabel XI NB - CONS 4 ... 74

Tabel XII NB - CONS 5... 75

Tabel XIII NBPLB - CONG 1 ... 76

Tabel XIV NBPLB - CONG 2 ... 77

Tabel XV NBPLB - CONG 3 ... 78

Tabel XVI NBPLB - CONG 4 ... 79

Tabel XVII NBPLB - CONG 5 ... 80

Tabel XVIII PLB - Q 1 ... 81

Tabel XIX PLB - Q 2 ... 82

Tabel XX PLB - Q 3 ... 83

Tabel XXI KMO and Bartlett's Test Awal ... 84

(8)

Tabel XXIII KMO and Bartlett's Test Akhir ... 86

Tabel XXIV Rotated Component Matrix(a) Akhir ... 87

Tabel XXV Uji Reliabilitas NB - CONS ... 88

Tabel XXVI Uji Reliabilitas NBPLB - CONG ... 89

Tabel XXVII Uji Reliabilitas PLB - Quality ... 89

Tabel XXVIII Model Summary ... 90

Tabel XXIX ANOVA(b)... 91

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Consumer Feeling Towards National Brand And Private Label Brand - Quality (Vahie & Paswan, 2006) ... 48 Gambar 2 Rerangka Pemikiran “Consumer Feeling Associated With The Presence of National Brand Towards Private Label Brand - Quality.” ... 49 Gambar 3 Rerangka Teori “Consumer Feeling Associated With The Presence of

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kuesioner

LAMPIRAN 2 Data Kuesioner

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada masa sekarang ini bisnis retail berkembang dengan sangat pesat, hal ini ditandai

dengan semakin banyak investor yang melakukan investasi di bidang tersebut.

Terdapat sekitar 62 perusahaan retail dengan sekitar 2.700 gerai di seluruh Indonesia,

banyaknya gerai tersebut membuat persaingan bisnis retail di Indonesia saat ini

semakin tinggi. Hal ini menyebabkan para peretail harus mencari strategi agar dapat

bersaing antara satu sama lain, salah satu strategi yang dapat digunakan yaitu

penggunaan produk private label (www.republika.co.id/koran-detail.asp).

Secara global, pertumbuhan penjualan produk private label telah melebihi

pertumbuhan national brand yaitu sebesar 5% berbanding 2% selama 30 tahun

terakhir, pangsa pasar private label dunia terus meningkat dari 12% ke 34% (Kumar,

et.al 2007). Penelitian AC Nielsen 2010 menyatakan bahwa salah satu negara yang

mengalami pertumbuhan penjulan private label adalah Indonesia yaitu sebesar 0,7%

dari total penjualan pangsa pasar di Asia. Pada saat ini beberapa perusahaan pengecer

(retailer) di Indonesia telah mencoba mengemas produk yang mereka jual dengan

kemasan dan merek sendiri (private label). Namun fenomena yang sering terjadi

terhadap kualitas produk private label ketika memiliki harga yang lebih rendah

dibandingkan produk national brand lainya. Oleh karena itu, produk seperti national

brand perlu tersedia di dalam gerai agar dapat membantu konsumen sebagai sumber

(12)

Melihat fenomena ini, para pengelola bisnis retail harus mengetahui dan

merancang apa yang konsumen butuhkan. Dengan hadirnya private label serta

national brand di dalam gerai retail, hal ini telah menambah variasi pilihan produk

untuk di tawarkan kepada konsumen. Bila dimanfaatkan dengan maksimal, variasi

pilihan produk tersebut dapat menjadi peluang yang baik bagi para pengelola bisnis

retail untuk menarik konsumen. Peluang perusahaan datang melalui

pengidentifikasian dan penyediaan kebutuhan konsumen, akan tetapi ancaman juga

dapat timbul dari kegagalan perusahan dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang

berubah-ubah. Sehingga para pengelola bisnis retail harus peka terhadap setiap

perubahan yang terjadi (Jauch dan Glueck 1994).

Sikap konsumen terhadap kehadiran national brand di dalam gerai juga patut

mendapat perhatian. Sikap seseorang terhadap suatu obyek mempunyai sifat yang

absolut yaitu mempunyai konsistensi. Namun konsistensi bukan berarti hal yang

permanen, sikap konsumen dapat berubah tergantung dari situasi di mana konsumen

itu berada. Dalam hal ini, sikap konsumen terhadap national brand dapat berubah

tergantung dari situasi gerai dan produk private label yang ada di dalam gerai (Vahle

dan Paswan, 2006). Sumber lain menyatakan bahwa dengan kehadiran national

brand di dalam gerai, hal tersebut dapat menjadi sinyai bagi konsumen untuk

menentukan pilihan (Hair, et. al 2004). Sedangkan Richardson, et. al (1994)

menyatakan bahwa “Store brand are lower priced, are frequently poorly packaged,

lack strong brand recognition, and are generally not advertised at the national

level.” Melihat hal ini perusahaan pengecer (retailer) harus menekankan bahwa

(13)

Giant merupakan salah satu perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang

retail yang mengembangkan private label sebagai salah satu strateginya dalam

memperoleh keunggulan kompetitif dibidang retail. Giant mempunyai motto banyak

pilihan harga lebih murah. Menyediakan sekitar 35.000-50.000 item, di mana 90%

nya berasal dari produk lokal. Dengan operating philosopy garansi harga murah

setiap hari. Giant dikenal sebagai brand yang murah, terjangkau dan dapat dipercaya

dengan memberikan nilai lebih dari harga yang dibayarkan. Produk private label

Giant mulai hadir pada tahun 2003 dengan menggunakan merek Giant serta First

Choice. Produk private label hadir untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang

sensitif terhadap harga akan produk yang berkualitas. Harga yang ditetapkan untuk

produk private label lebih murah bila dibandingkan dengan produk national brand.

Dengan adanya produk private label diharapkan dapat menambah pilihan bagi

konsumen dalam berbelanja (PT. Hero Supermarket Tbk).

Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh

mengenai “Consumer Feeling Associated With The Presence of National Brand

Towards Pirvate Label Brand - Quality.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebelumnya maka, peneliti mengidentifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh NB - Consciousness terhadap PLB - Quality?

2. Bagaimana pengaruh NBPLB - Congruence terhadap PLB - Quality?

(14)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh NB - Consciousness terhadap PLB - Quality.

2. Untuk mengetahui pengaruh NBPLB - Congruence terhadap PLB - Quality.

3. Untuk mengetahui faktor apa yang paling dominan dalam mempengaruhi

PLB - Quality.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memenuhi persyaratan akademik

dalam menyelesaikan pendidikan pada jurusan S1 Manajemen di Universitas Kristen

Maranatha.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Kegunaan praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Giant

Hypermarket mengenai “Consumer Feeling Associated With The Presence of

National Brand Towards Pirvate Label Brand - Quality.”

2. Kegunaan akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan

mengenai “Consumer Feeling Associated With The Presence of National

Brand Towards Pirvate Label Brand - Quality.”

3. Kegunaan teoritis

(15)

juga sebagai pengembang pikiran serta diharapkan dapat menjadi masukan

dan informasi yang berguna bagi perusahaan dan pihak lain yang

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai “Consumer Feeling Associated

With The Presence of National Brand Towards Private Label Brand - Quality.”

Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penilaian mengenai national brand - consciousness terhadap private label brand - quality pada penelitian ini dilihat dari beberapa aspek yaitu. (1) Penilaian mengenai konsumen lebih condong untuk berbelanja di

hypermarket yang menyediakan merek-merek nasional, 37% responden

setuju terhadap hal tersebut. (2) Penilaian mengenai berbelanja di GIANT karena GIANT tidak hanya menyediakan produk private label, 38% responden setuju terhadap hal tersebut. (3) Penilaian mengenai lebih memilih untuk berbelanja di GIANT karena menyediakan merek-merek nasional yang terpercaya, 42% responden setuju terhadap hal tersebut. (4) Penilaian mengenai lebih memilih untuk berbelanja di GIANT karena menyediakan merek-merek nasional yang terpercaya, 41% responden setuju terhadap hal tersebut. (5) Penilaian mengenai sebagian besar hypermarket yang di kunjungi menyediakan merek nasional terkemuka, 41% responden setuju terhadap hal tersebut.

2. Penilaian mengenai national brand - congruence terhadap private label brand

(17)

mengenai pemilik merek nasional tidak ingin menjual merek nasionalnya bersebelahan dengan produk private label dengan kualitas yang buruk, 65% responden setuju terhadap hal tersebut. (2) Penilaian mengenai produk

private label yang dijual di GIANT mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan merek nasional yang tersedia di gerai, 43% responden setuju terhadap hal tersebut. (3) Penilaian mengenai produk private label dengan kualitas yang rendah akan menjatuhkan citra merek nasional yang terkemuka, 50% responden setuju terhadap hal tersebut. (4) Penilaian mengenai GIANT tidak akan menampilkan produk private label sejajar dengan merek nasional kecuali jika kualitasnya setara, 42% responden setuju terhadap hal tersebut. (5) Penilaian mengenai GIANT memastikan bahwa produk private label

mereka mempunyai kualitas yang setara atau lebih baik daripada merek nasional yang tersedia di gerai, 38% responden setuju terhadap hal tersebut. 3. Penilaian mengenai private label brand - quality pada penelitian ini di lihat

(18)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara national brand - consciousness

dan national brand - congruence terhadap private label brand - quality, pada GIANT hypermarket yang berlokasi di Jl. Dr. Djujunan No. 126-128, Bandung.

2. Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi private label brand - quality adalah national brand - congruence. Karena ketika responden di berikan kuesioner, hasil yang di dapat dari pengolahan data melalui program SPSS 11.5 rata-rata konsumen menjawab setuju adalah yang terbesar apabila dibandingkan dengan faktor lainya.

5.2 Saran

Untuk Perusahaan:

1. Dalam berupaya meyakinkan konsumen terhadap kualitas produk private label. Produk private label GIANT juga harus di dukung dengan adanya jaminan kualitas terhadap produk-produknya, seperti memberikan garansi perbaikan selama minimal 1 bulan terhadap produk-produk (contoh: alat-alat rumah tangga) yang rentan rusak dalam pemakaian jangka pendek. Sehingga produk private label dapat terus bersaing dengan produk-produk merek nasional yang berada di pasaran.

(19)

produk private label dapat menciptakan suatu ketertarikan dan mengubah minat masyarakat menjadi lebih positif dalam pembelian produk private label

GIANT.

Untuk Akademisi:

1. Keterbatasan memperoleh data dengan menggunakan kuesioner, yaitu adanya kemungkinan bahwa dalam melakukan pengisian kuesioner, pengisian jawaban dilakukan secara sembarang.

2. Keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian, karena peneliti masih melakukan studi perkuliahan.

3. Bagi penelitian mendatang hendaknya sampel dan daerah penelitian lebih diperluas lagi, yaitu tidak terbatas pada gerai GIANT yang berada pada Jl. Dr. Djunjunan No. 126-128, Bandung, sehingga hasil yang diperoleh berdasarkan hasil cakupan secara luas.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ailawadi, K.L. & Keller, K.L. (2004). Understanding Retail Branding: Conceptual Insights and Research Priorities, Journal of Retailing, 80 (4) pp. 331-342.

Alma, Buchari. (2004). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan ke-6. CV. Alfabeta, Bandung.

Asnawi, R.A.A. (2009). Analisis Literatur Hubungan Private Label Kesadaran

Merek dan Citra Merek dan Penerapannya pada Industri Hypermarket. Jurnal Bisnis & Manajemen, Vol. X No. 1, Hal. 72-86.

Collins-Dodd, C, dan Lindley, T. (2003). Store Merek dan Diferensiasi Eceran: Pengaruh Citra Toko dan Sikap Merek Toko Di Toko Persepsi Merek Sendiri. Jurnal Pelayanan Ritel dan Konsumen, 10 (6), 345-352.

Crocker, L. & Algina, J. (1996). Introduction to classical and modern test theory. Fort Worth, TX: Harcourt Brace Jovanovich College Publishers.

DelVecchio, D. (2001). Consumer Perceptions of Private Label Quality: The Role of Product Category Characteristic and Consumer Use of Heuristics. Journal of Retailing and Consumer Service 8 (5), 239-249.

Dick & Basu. (1996). Customer Loyalty: Toward an integrated conceptual framework, Journal of The Academy of Marketing Science, 22,99-113.

Dominick, Salvatore. (2001). Managerial Economics: dalam Perekonomian Global. Edisi IV jilid I. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Fachri, R. (2011). Pengaruh Private Label Brands (PLBS) Terhadap Loyalitas Merek. Pendidikan Manajemen Bisnis. FPEB, Bandung.

Glueck , WF & Jauch LR. (1994). Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan.

Hair, Jr., J. F., R. E. Anderson, R. L. Tatham & W. C. Black (1998). Multivariate

Data Analysis. 5th Edition, NJ: Prentice-Hall International, Inc.

Hair, J. F. Jr. Robert P. Bush, dan David J. Ortinau (2004), Marketing Research 2nd, McGrawHill, New York.

Ismiyanto, PC. S., M. Pd. (2003). Metode Penelitian. Semarang : FBS UNNES. Jamaluddin

(21)

Keller, K.L. (2008). Strategic Brand Management, 3rd. Upper Saddle River, NJ, Prentice-Hall.

Keller, Kevin Lane. (2003). Strategic Brand Management: Building, Measuring and Managing Equity. Practice Hall, New Jersey.

Kotler, Philp dan Armstrong, Garry (1997). Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 8, Jilid 1 Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. (2005). Manajemen Pemasaran. Jilid 1, Edisi Kesebelas. Penerbit PT Indeks, Jakarta

Kotler & Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Penerbit PT Indeks, Jakarta.

Kumar, N. & Steenkamp, J.B. (2007). Private Label Strategy. Harvard Business School Press, International Commerce Review, Vol.7, No. 1, Spring, p. 53. Kusnendi, M.S. (2008). Model-model Persamaan Struktural. Satu dan Multigroup

Sampel dengan LISREL, Bandung: Alfabeta.

Lamb, M. R., Pond, H., M., & Zahir, G. (2000). Contributions of automatic and controlled processes to the analysis of hierarchical structure. Journal of Experimental Psychology: Human Perception and Performance.

Levy, M., & Weitz, B.A. (2007). Retailing Management. 6th, New York, Mc Graw Hill International Edition.

Loudon, D.L., & Bitta, A.J.D. (1993). Consumer Behaviour. 4th, New Jersey: Prentice Hall.

Mendez, Jose Luis, Oubina, Javier & Rubio, Natalia. (2006). Explanatory Factors Regarding Manufacturer Brand Price Consistency. Journal of Product and Brand Management, Vol. 15 No. 6 pp. 402-411.

Oubina, J., Rubio, N., & Yague, J. M. (2006). Relationship of retail brand manufacturers with retailers. International Review of Retail, Distribution and Consumer Research.

(22)

Quech, J.A. and Harding, D. (1996) Brands versus private labels: fighting to win, Harvard Business Review.

Richardson, P.S., A.S. Dick, & A.K. Jain. (1994). Extrinsic and Intrinsic Cue Effects On Perceptions of Store Brand Quality. Journal of Marketing, Vol. 58.

Sekaran, U. (2003). Research Methods for Business: A Skill Building Approach, 4th Edition, John Wily and Son, Inc., New York.

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Edisi Keempat. Jilid 1. Jakarta: Salemba 4.

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Edisi Keempat. Jilid 2. Jakarta: Salemba 4.

Sethurahman, R. dan C. Cole. 1997. Why Do Consumer Pay More for National Brands than for Store Brands. Marketing Science Institute Working Paper Series Report.

Solomon, Michael. L., Elnora W. Stuart. (2003). Marketing, 3th Edition, Pearson Education, Prentice Hall.

Stanton, William J. (2001). Prinsip Pemasaran. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung, Penerbit: CV. Alfabeta

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Penerbit: Andi, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. (2005). Brand Management & Strategy. Penerbit: Andi, Yogyakarta.

Levy, M. Phd., dan Weitz, B. A. (2007), Retail Management 6th., McGraw-Hill, New

York.

Lovelock, Christopher H. dan Wright, Lauren K .(2002). Principles of Service Marketing and Management, Prentice Hall Inc, Upper Saddle River. New Jersey.

Vahle, A., & Paswan, A. (2006). Private Label Brand Image: It’s Relationship With Store Image adn National Brand. International Journal of Retail & Distribution Management, 34:67-84.

Sumber Lain: AC Nielsen, Asosisi Ritelers Indonesia, Media Data .(2010).

Referensi

Dokumen terkait

5 I Nyoman Nugraha Ardana Putra (2006) Analisis Biaya Keagenan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Variabel Depende n

Renop disusun dalam jangka waktu 5 tahun dengan target yang jelas dan tentu dalam mencapainya butuh kerjasama dan kontribusi semua pihak, baik dosen,

Shapiro (1978) menyatakan bahwa pembubaran kelompok sering ditangani secara tidak professional oleh pimpinan kelompok, dan tidak dibuat persiapan yang matang, sehingga

Pemilihan gear rachet & pawl berdasarkan yang tersedia dipasaran. Dimana ukuran dan spesifikasinya dipilih berdasarkan besarnya torsi yang memenuhi untuk mengkonversi

Given the specific postcolonial conditions, the female characters in both novels come across as autonomous and having their individual voices that cannot be reduced into one

Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau

Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan motivasi melaksanakan diet pada pasien diabetes mellitus rawat jalan di RSUD Dr.. Bagi RSUD

ananas merupakan 3 kelompok bakteri patogen tumbuhan yang berasal dari genus Erwinia dengan kisaran inang yang luas, mencakup tanaman pangan, sayuran, buah dan tanaman hias,