ABSTRAK
EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK AIR
BUAH ASAM JAWA (
Tamarindus indica
L
.)
Hefira Rosadiani, 2012; Pembimbing I: Endang Evacuasiany, Dra., Apt., MS., AFK.
Pembimbing II: Dr. Meilinah Hidayat dr., M.Kes.
Nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh dan menyebabkan individu
bereaksi dengan cara menghindari stimulus nyeri. Salah satu cara untuk
menghilangkan atau mengurangi nyeri adalah dengan menggunakan obat-obat
analgetik atau herbal. Salah satu tanaman obat yang digunakan di masyarakat
adalah asam jawa (Tamarindus indica L.).
Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk mengetahui efek analgetik ekstrak
etanol dan ekstrak air buah asam jawa (Tamarindus indica
L) serta untuk
mengetahui perbandingan efek analgetik ekstrak etanol buah asam jawa dan
ekstrak air buah asam jawa.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental
sungguhan, memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Uji analgetik dilakukan dengan metode induksi thermal (tes plat panas).
Data yang diukur adalah waktu reaksi (dalam satuan detik) timbulnya respons
yang pertama kali muncul, yaitu mengangkat atau menjilat kaki depan atau
meloncat setelah mencit diletakkan di atas plat panas. Respons diuji pada menit ke
10 sebelum pemberian larutan uji dan pada menit ke 10, 20, 30, 45, 60, 75, 90
pasca pemberian larutan yang diuji yaitu ekstrak air asam jawa dosis 30 mg
(EAAJ I), ekstrak air asam jawa dosis 60 mg (EAAJ II), ekstrak etanol asam jawa
dosis 30 mg (EEAJ I) dan ekstrak etanol asam jawa dosis 60 mg (EEAJ II).
Analisis data dilakukan menggunakan Analisis Varian (ANAVA) satu arah
dilanjutkan dengan uji beda rata-rata LSD, α=0,05.
Hasil uji LSD kelompok EAAJ I dan EEAJ I tidak menunjukkan
perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Hasil
uji LSD kelompok EAAJ II dan EEAJ II menunjukkan perbedaan yang signifikan
dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Hasil uji LSD kelompok EEAJ I
tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan kelompok EAAJ I begitu
juga dengan EEAJ II tidak berbeda signifikan dengan EAAJ I.
Simpulan, EAAJ I dan EEAJ I tidak memiliki efek analgetik terhadap
mencit yang diinduksi oleh rangsangan thermal. EAAJ II dan EEAJ II memiliki
efek analgetik terhadap mencit yang diinduksi oleh rangsangan thermal. EAAJ
tidak memiliki perbedaan efek dengan EEAJ.
Hefira Rosadiani, 2012; 1
sttutor : Endang Evacuasiany, Dra., Apt., MS., AFK
2
ndtutor : Dr. Meilinah Hidayat dr., M.Kes.
Pain was the body's defense mechanism and would reacting individuals to
avoid pain stimulus. One method to eliminated or reduced pain was by using
analgetic drugs or herbs. One of the herbs used in was Tamarind (Tamarindus
indica L.).
The purpose of this research were to determine the analgetic effect of ethanol
extract of tamarind fruit juice and water extract of tamarind fruit juice and to
compare the two.
The methodologist applied in this research was real experiment using
completely randomized design (CRD).
Analgesic trials was conducted by the method of induction heat (hot plate test).
The data measured was the reaction time (in seconds) the onset of the response
first appeared, the raised front legs or licked or jumped after the mice were
placed on a hot plate. Responses were tested in the 10
thminute before giving the
test solution and at minute 10, 20, 30, 45, 60, 75, 90 after giving tested solution
which were tamarind fruit water extract 30 mg (TFWE I), tamarind fruit water
extract 60 mg (TFWE II), tamarind fruit ethanol extract 30 mg (TFEE I) and
tamarind fruit ethanol extract 60 mg (TFEE II) . Data analysis was performed
using analysis of variants (ANOVA) followed by a one-way average difference test
LSD, α = 0.05.
LSD test results TFWE I and TFEE I did not show a significant difference
compared with the negative control group. LSD test results TFWE II and TFEE II
showed significant differences compared with the negative control group. LSD
test results TFWE showed no significant difference with the group TFEE.
Conclusion, TFWE I and TFEE I did not have analgesic effects on mice
induced by thermal stimuli. TFWE II and TFEE II dose 60 mg / kg had analgesic
effects on mice induced by thermal stimuli.TFWE didn’t have differences with
TFEE.
DAFTAR ISI
JUDUL... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
SURAT PERNYATAAN... iii
ABSTRAK... iv
ABSTRACT... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI...
DAFTAR LAMPIRAN...
ix
vii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR... xi
BAB I PENDAHULUAN...
1
1.1 Latar Belakang...
1
1.2 Identifikasi Masalah... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...
3
1.4 Manfaat Penelitian...
3
1.5 Kerangka Pemikiran...
3
1.6 Hipotesis...
4
1.7 Metodologi...
5
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian...
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...
6
2.1 Anatomi Syaraf... 6
2.2 Fisiologi Sensorik... 7
2.3 Nyeri... 9
2.3.1 Definisi dan Klasifikasi Nyeri... 9
2.3.2 Reseptor dan Rangsangannya... 9
2.3.3 Penjalaran Rasa Nyeri... 10
2.3.4 Pengolahan Sinyal Nyeri... 12
2.3.5 Hubungan Nyeri Dengan Suhu... 13
2.4 Obat yang Berpengaruh Terhadap Nyeri... 13
2.4.1 Analgetik Opioid... 13
2.4.1.1 Morfin dan Alkaloid Opium... 16
2.4.1.2 Meperidin dan Derivat Fenilpiperidin... 18
2.4.1.3 Metadon... 19
2.4.1.4 Tramadol... 20
2.4.2 Analgetik Antiinflamasi Non-Steroid... 21
2.4.2.1 Salisilat... 23
2.4.2.2 Paraaminofenol... 24
2.4.2.3 Pirazolon dan Derivat... 25
2.4.2.4 Asam Mefenamat dan Meklofenamat... 26
2.4.2.5 Ibuprofen... 26
2.6 Saponin... 31
2.6.1 Definisi Saponin... 31
2.6.2 Struktur Saponin... 31
2.6.3 Ekstraksi dan Pengamatan Saponin... 31
2.6.4 Farmakodinamik Saponin... 32
2.6.5 Efek Samping Saponin... 33
2.7 Flavonoid... 33
2.7.1 Definisi Flavonoid... 33
2.7.2 Struktur Flavonoid...
2.7.3 Farmakodinamik Flavonoid...
34
34
2.7.2 Kelarutan dan Ekstraksi Flavonoid... 34
2.8 Ekstrak... 35
BAB III BAHAN DAN PENELITIAN...
37
3.1 Alat dan Bahan... 37
3.1.1 Alat yang Digunakan... 37
3.1.2 Bahan yang Digunakan... 37
3.1.3 Hewan Coba... 37
3.1.4 Bahan Uji... 38
3.2 Metode Penelitian... 38
3.2.1 Desain Penelitian... 38
3.2.2 Definisi Konsepsional Variabel... 39
3.2.3 Definisi Operasional Variabel... 39
3.2.4 Metode Penarikan Sampel... 40
3.2.5 Prosedur Kerja... 41
3.2.6 Data yang Diukur... 42
3.2.7 Analisis Data... 42
3.2.8 Aspek Etik Penelitian... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...
44
4.1 Hasil... 44
4.2 Pembahasan... 48
4.3 Uji Hipotesis... 49
4.4 Keterbatasan Peneliti... 50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...
51
DAFTAR PUSTAKA...
52
LAMPIRAN...
56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Dosis...
Lampiran II.Ekstraksi Asam Jawa...
Lampiran III. Foto Alat dan Bahan Penelitian...
Lampiran IV. Hasil Statistik 10 Menit Sebelum Perlakuan...
Lampiran V. Hasil Statistik 10 Menit Pasca Perlakuan...
Lampiran VI. Hasil Statistik 20 Menit Pasca Perlakuan...
Lampiran VII. Hasil Statistik 30 Menit Pasca Perlakuan...
Lampiran VIII. Hasil Statistik 45 Menit Pasca Perlakuan...
Lampiran IX. Hasil Statistik 60 Menit Pasca Perlakuan...
Lampiran X.Hasil Statitik 75 Menit Pasca Perlakuan...
Lampiran XI. Hasil Statistik 90 Menit Pasca Perlakuan...
Lampiran XII. Hasil Determinasi Tumbuhan...
Lampiran XIII. Hasil Uji Fitokimia...
Lampiran XIV. Komisi Etik Penelitian...
Tabel 4.1 Waktu Reaksi 10 Menit Sebelum Perlakuan... 44
Tabel 4.2 Hasil Anava Waktu Reaksi 10 Menit Sebelum Perlakuan... 45
Tabel 4.3 Rerata Waktu Reaksi Setelah Perlakuan... 46
Tabel 4.4 Hasil ANAVA Waktu Reaksi 90 Menit Setelah Perlakuan... 48
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Biosintesis Prostaglandin... 14
Gambar 2.2 Struktur Morfin... 18
Gambar 2.3 Struktur Kimia Metadon... 20
Gambar 2.4 Klasifikasi Obat AINS... 22
Gambar 2.5 Struktur Kimia Golongan Salisilat... 25
56
LAMPIRAN I
DOSIS
Penelitian sebelumnya oleh S. Khalid, W.M. Shaik Mossadeq, D.A. Israf, P.
Hashim, S.Rejab, A.M. Shaberi, A.S. Mohamad, Z.A. Zakaria, M.R. Sulaiman
tahun 2010 menggunakan Ekstrak Air Asam Jawa dengan dosis 60 mg/kg, 100
mg/kg, 300 mg/kg, 600 mg/kg. Kontrol positif menggunakan morfin 5 mg/kg BB
(S.Khalid, et. All; 2010).
Rata-rata berat mencit yang digunakan dalam penelitian adalah 22,6 gram
Volume lambung mencit + 0,5 ml
Dosis Natrium diklofenak untuk orang dewasa 2-3 kali 50 mg perhari, dosis anak
usia > 1 tahun adalah 0,5-2mg/kg BB perhari, dibagi dalam 2-3 kali pemberian
(MIMS, 2009).
Konversi dari manusia ke mencit adalah 0,0026
Perhitungan:
Dosis Na-diklofenak untuk manusia = 3 x 50 mg / hari
= 150 mg / hari
Dosis Natrium diklofenak untuk mencit
= BB x dosis Natrium Diklofenak x
0,0026
20
= 22,6 gram x 150 mg x 0,0026
20
= 0,44 mg/ 0,5 ml
Perhitungan dosis Ekstrak Etanol Asam Jawa (EEAJ) dan Ekstrak Air Asam Jawa
(EAAJ)
EEAJ I dan EAAJ I = BB x 30 mg/kg BB
57
= 13,56 mg/ 10 ml
Suspensi I suspensi
13,56 mg/10ml 1 ml
135,6 mg Ekstrak asam Jawa
1ml suspensi 1
+ 10 ml CMC 1%
+ 9 ml cmc 1%
EEAJ II dan EAAJ II = BB x 60 mg/kg BB
= 0,0226 mg x 60 mg/kg BB
= 1,356 mg/ 0,5 ml
= 27, 12 mg/ 10 ml
suspensi I suspensi
27,12 mg/10 ml
271,2 mg Ekstrak asam Jawa
1ml suspensi 1
LAMPIRAN II
EKSTRAKSI ASAM JAWA
1.
Ekstrak Air
- 1 250 gram asam jawa dimaserasi dengan 2 liter air sebanyak tiga kali
- Filtrat disaring dan dipekatkan dengan evaporator pada suhu 70
0C
- Menghasilkan ekstrak kental sebanyak 209,5864 gram
- 209,5864 gram x 100 % = 16,76%
1 250 gram
2.
Ekstrak Etanol 96 %
-
1 250 gram asam jawa dimaserasi dengan 2 liter etanol 96 % sebanyak tiga
kali
-
Filtrat disaring dan dipekatkan dengan evaporator pada suhu 70
0C
-
Menghasilkan ekstrak kental sebanyak 152,7148 gram
59
LAMPIRAN III
FOTO ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
Mortir+ stamper, gelas ukur, Timbangan
Plat panas
spuit, sonde oral
Kandang mencit Ruangan penyimpanan mencit Peletakkan mencit di
plat panas
59
LAMPIRAN III
FOTO ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
Mortir+ stamper, gelas ukur, Timbangan
Plat panas
spuit, sonde oral
Kandang mencit Ruangan penyimpanan mencit Peletakkan mencit di
plat panas
59
LAMPIRAN III
FOTO ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
Mortir+ stamper, gelas ukur, Timbangan
Plat panas
spuit, sonde oral
LAMPIRAN IV
HASIL STATISTIK 10 MENIT SEBELUM PERLAKUAN
Descriptives
N Mean Std.
Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimu m
Maximu m Lower
Bound
Upper Bound
EAAJ I 5 5.1520 .10330 .04620 5.0237 5.2803 5.01 5.28
EAAJ II 5 5.1060 .06427 .02874 5.0262 5.1858 5.05 5.21
EEAJ I 5 5.1520 .09203 .04116 5.0377 5.2663 5.05 5.28
EEAJ II 5 5.0960 .08562 .03829 4.9897 5.2023 5.01 5.22
Kontrol + 5 5.1620 .17950 .08027 4.9391 5.3849 5.05 5.48
Kontrol - 5 5.1560 .10164 .04545 5.0298 5.2822 5.00 5.26
Total 30 5.1373 .10389 .01897 5.0985 5.1761 5.00 5.48
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.902 5 24 .496
ANOVA
Waktu
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .020 5 .004 .334 .887
Within Groups .293 24 .012
61
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Waktu LSD (I) Kelompok (J) Kelompok Mean Difference (I-J) Std. Error
Sig. 95% Confidence Interval Lower
Bound
Upper Bound
EAAJ I
EAAJ II .04600 .06983 .516 -.0981 .1901
EEAJ I .00000 .06983 1.000 -.1441 .1441
EEAJ II .05600 .06983 .430 -.0881 .2001
Kontrol + -.01000 .06983 .887 -.1541 .1341
Kontrol - -.00400 .06983 .955 -.1481 .1401
EAAJ II
EAAJ I -.04600 .06983 .516 -.1901 .0981
EEAJ I -.04600 .06983 .516 -.1901 .0981
EEAJ II .01000 .06983 .887 -.1341 .1541
Kontrol + -.05600 .06983 .430 -.2001 .0881
Kontrol - -.05000 .06983 .481 -.1941 .0941
EEAJ I
EAAJ I .00000 .06983 1.000 -.1441 .1441
EAAJ II .04600 .06983 .516 -.0981 .1901
EEAJ II .05600 .06983 .430 -.0881 .2001
Kontrol + -.01000 .06983 .887 -.1541 .1341
Kontrol - -.00400 .06983 .955 -.1481 .1401
EEAJ II
EAAJ I -.05600 .06983 .430 -.2001 .0881
EAAJ II -.01000 .06983 .887 -.1541 .1341
EEAJ I -.05600 .06983 .430 -.2001 .0881
Kontrol + -.06600 .06983 .354 -.2101 .0781
Kontrol - -.06000 .06983 .399 -.2041 .0841
Kontrol +
EAAJ I .01000 .06983 .887 -.1341 .1541
EAAJ II .05600 .06983 .430 -.0881 .2001
EEAJ I .01000 .06983 .887 -.1341 .1541
EEAJ II .06600 .06983 .354 -.0781 .2101
Kontrol - .00600 .06983 .932 -.1381 .1501
Kontrol -
EAAJ I .00400 .06983 .955 -.1401 .1481
EAAJ II .05000 .06983 .481 -.0941 .1941
EEAJ I .00400 .06983 .955 -.1401 .1481
EEAJ II .06000 .06983 .399 -.0841 .2041
Kontrol + -.00600 .06983 .932 -.1501 .1381
LAMPIRAN V
HASIL STATISTIK 10 MENIT PASCA PERLAKUAN
Descriptives
Waktu
N Mean Std.
Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimu m
Maximum
Lower Bound
Upper Bound
EAAJ I 5 5.7360 .85527 .38249 4.6740 6.7980 5.04 7.12
EAAJ II 5 5.1080 .09311 .04164 4.9924 5.2236 5.01 5.25
EEAJ I 5 4.9280 .92159 .41215 3.7837 6.0723 3.35 5.74
EEAJ II 5 5.1960 .22434 .10033 4.9174 5.4746 5.02 5.47
Kontrol
+ 5 5.3000 .32039 .14328 4.9022 5.6978 4.92 5.81
Kontrol - 5 3.9320 .40283 .18015 3.4318 4.4322 3.28 4.27
Total 30 5.0333 .75939 .13864 4.7498 5.3169 3.28 7.12
Test of Homogeneity of Variances
Waktu
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.815 5 24 .039
ANOVA
Waktu
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 9.105 5 1.821 5.736 .001
Within Groups 7.619 24 .317
63
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: waktu LSD
(I) kelompok (J) kelompok Mean Difference
(I-J)
Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper
Bound
EAAJ I
EAAJ II .62800 .35634 .091 -.1075 1.3635
EEAJ I .80800* .35634 .033 .0725 1.5435
EEAJ II .54000 .35634 .143 -.1955 1.2755
Kontrol + .43600 .35634 .233 -.2995 1.1715
Kontrol - 1.80400* .35634 .000 1.0685 2.5395
EAAJ II
EAAJ I -.62800 .35634 .091 -1.3635 .1075
EEAJ I .18000 .35634 .618 -.5555 .9155
EEAJ II -.08800 .35634 .807 -.8235 .6475
Kontrol + -.19200 .35634 .595 -.9275 .5435
Kontrol - 1.17600* .35634 .003 .4405 1.9115
EEAJ I
EAAJ I -.80800* .35634 .033 -1.5435 -.0725
EAAJ II -.18000 .35634 .618 -.9155 .5555
EEAJ II -.26800 .35634 .459 -1.0035 .4675
Kontrol + -.37200 .35634 .307 -1.1075 .3635
Kontrol - .99600* .35634 .010 .2605 1.7315
EEAJ II
EAAJ I -.54000 .35634 .143 -1.2755 .1955
EAAJ II .08800 .35634 .807 -.6475 .8235
EEAJ I .26800 .35634 .459 -.4675 1.0035
Kontrol + -.10400 .35634 .773 -.8395 .6315
Kontrol - 1.26400* .35634 .002 .5285 1.9995
Kontrol +
EAAJ I -.43600 .35634 .233 -1.1715 .2995
EAAJ II .19200 .35634 .595 -.5435 .9275
EEAJ I .37200 .35634 .307 -.3635 1.1075
EEAJ II .10400 .35634 .773 -.6315 .8395
Kontrol - 1.36800* .35634 .001 .6325 2.1035
Kontrol -
EAAJ I -1.80400* .35634 .000 -2.5395 -1.0685
EAAJ II -1.17600* .35634 .003 -1.9115 -.4405
EEAJ I -.99600* .35634 .010 -1.7315 -.2605
EEAJ II -1.26400* .35634 .002 -1.9995 -.5285
Kontrol + -1.36800* .35634 .001 -2.1035 -.6325
LAMPIRAN VI
HASIL STATISTIK 20 MENIT PASCA PERLAKUAN
Oneway
Descriptives
Waktu
N Mean Std.
Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimu m
Maximu m Lower
Bound
Upper Bound
EAAJ I 5 5.8400 .81228 .36326 4.8314 6.8486 5.17 7.23
EAAJ II 5 5.3040 .27898 .12476 4.9576 5.6504 5.01 5.62
EEAJ I 5 5.2060 .19087 .08536 4.9690 5.4430 5.07 5.54
EEAJ II 5 5.1240 .07369 .03295 5.0325 5.2155 5.01 5.21
Kontrol + 5 5.5020 1.04253 .46623 4.2075 6.7965 4.23 6.62
Kontrol - 5 4.1440 .66493 .29737 3.3184 4.9696 3.15 5.02
Total 30 5.1867 .77441 .14139 4.8975 5.4758 3.15 7.23
Test of Homogeneity of Variances
Waktu
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.429 5 24 .018
ANOVA
Waktu
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 8.158 5 1.632 4.240 .007
Within Groups 9.234 24 .385
65
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Waktu LSD (I) Kelompok (J) Kelompok Mean Difference (I-J) Std. Error
Sig. 95% Confidence Interval Lower
Bound
Upper Bound
EAAJ I
EAAJ II .53600 .39230 .185 -.2737 1.3457
EEAJ I .63400 .39230 .119 -.1757 1.4437
EEAJ II .71600 .39230 .080 -.0937 1.5257
Kontrol + .33800 .39230 .397 -.4717 1.1477
Kontrol - 1.69600* .39230 .000 .8863 2.5057
EAAJ II
EAAJ I -.53600 .39230 .185 -1.3457 .2737
EEAJ I .09800 .39230 .805 -.7117 .9077
EEAJ II .18000 .39230 .650 -.6297 .9897
Kontrol + -.19800 .39230 .618 -1.0077 .6117
Kontrol - 1.16000* .39230 .007 .3503 1.9697
EEAJ I
EAAJ I -.63400 .39230 .119 -1.4437 .1757
EAAJ II -.09800 .39230 .805 -.9077 .7117
EEAJ II .08200 .39230 .836 -.7277 .8917
Kontrol + -.29600 .39230 .458 -1.1057 .5137
Kontrol - 1.06200* .39230 .012 .2523 1.8717
EEAJ II
EAAJ I -.71600 .39230 .080 -1.5257 .0937
EAAJ II -.18000 .39230 .650 -.9897 .6297
EEAJ I -.08200 .39230 .836 -.8917 .7277
Kontrol + -.37800 .39230 .345 -1.1877 .4317
Kontrol - .98000* .39230 .020 .1703 1.7897
Kontrol +
EAAJ I -.33800 .39230 .397 -1.1477 .4717
EAAJ II .19800 .39230 .618 -.6117 1.0077
EEAJ I .29600 .39230 .458 -.5137 1.1057
EEAJ II .37800 .39230 .345 -.4317 1.1877
Kontrol - 1.35800* .39230 .002 .5483 2.1677
Kontrol -
EAAJ I -1.69600* .39230 .000 -2.5057 -.8863
EAAJ II -1.16000* .39230 .007 -1.9697 -.3503
EEAJ I -1.06200* .39230 .012 -1.8717 -.2523
EEAJ II -.98000* .39230 .020 -1.7897 -.1703
Kontrol + -1.35800* .39230 .002 -2.1677 -.5483
LAMPIRAN VII
HASIL STATISTIK 30 MENIT PASCA PERLAKUAN
Oneway
Descriptives
Waktu
N Mean Std.
Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimu m
Maximu m Lower
Bound
Upper Bound
EAAJ I 5 5.9420 .85101 .38058 4.8853 6.9987 5.12 6.86
EAAJ II 5 5.7080 .55765 .24939 5.0156 6.4004 5.23 6.50
EEAJ I 5 5.5680 .31987 .14305 5.1708 5.9652 5.03 5.89
EEAJ II 5 5.2680 .28473 .12733 4.9145 5.6215 5.01 5.68
Kontrol + 5 6.1960 1.17257 .52439 4.7401 7.6519 5.15 8.12
Kontrol - 5 4.5340 .39640 .17727 4.0418 5.0262 4.07 5.09
Total 30 5.5360 .82078 .14985 5.2295 5.8425 4.07 8.12
Test of Homogeneity of Variances
Waktu
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.235 5 24 .084
ANOVA
Waktu
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 8.534 5 1.707 3.723 .012
Within Groups 11.003 24 .458
67
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: waktu LSD
(I) kelompok (J) kelompok Mean Difference
(I-J)
Std. Error
Sig. 95% Confidence Interval Lower
Bound
Upper Bound
EAAJ I
EAAJ II .23400 .42822 .590 -.6498 1.1178
EEAJ I .37400 .42822 .391 -.5098 1.2578
EEAJ II .67400 .42822 .129 -.2098 1.5578
Kontrol + -.25400 .42822 .559 -1.1378 .6298
Kontrol - 1.40800* .42822 .003 .5242 2.2918
EAAJ II
EAAJ I -.23400 .42822 .590 -1.1178 .6498
EEAJ I .14000 .42822 .747 -.7438 1.0238
EEAJ II .44000 .42822 .314 -.4438 1.3238
Kontrol + -.48800 .42822 .266 -1.3718 .3958
Kontrol - 1.17400* .42822 .011 .2902 2.0578
EEAJ I
EAAJ I -.37400 .42822 .391 -1.2578 .5098
EAAJ II -.14000 .42822 .747 -1.0238 .7438
EEAJ II .30000 .42822 .490 -.5838 1.1838
Kontrol + -.62800 .42822 .155 -1.5118 .2558
Kontrol - 1.03400* .42822 .024 .1502 1.9178
EEAJ II
EAAJ I -.67400 .42822 .129 -1.5578 .2098
EAAJ II -.44000 .42822 .314 -1.3238 .4438
EEAJ I -.30000 .42822 .490 -1.1838 .5838
Kontrol + -.92800* .42822 .040 -1.8118 -.0442
Kontrol - .73400 .42822 .099 -.1498 1.6178
Kontrol +
EAAJ I .25400 .42822 .559 -.6298 1.1378
EAAJ II .48800 .42822 .266 -.3958 1.3718
EEAJ I .62800 .42822 .155 -.2558 1.5118
EEAJ II .92800* .42822 .040 .0442 1.8118
Kontrol - 1.66200* .42822 .001 .7782 2.5458
Kontrol -
EAAJ I -1.40800* .42822 .003 -2.2918 -.5242
EAAJ II -1.17400* .42822 .011 -2.0578 -.2902
EEAJ I -1.03400* .42822 .024 -1.9178 -.1502
EEAJ II -.73400 .42822 .099 -1.6178 .1498
Kontrol + -1.66200* .42822 .001 -2.5458 -.7782
LAMPIRAN VIII
HASIL STATISTIK 45 MENIT PASCA PERLAKUAN
Oneway
Descriptives
Waktu
N Mean Std.
Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimu m
Maximum
Lower Bound
Upper Bound
EAAJ I 5 5.8720 .83058 .37145 4.8407 6.9033 5.28 7.12
EAAJ II 5 5.5140 .42205 .18875 4.9900 6.0380 5.22 6.23
EEAJ I 5 5.5840 .31785 .14215 5.1893 5.9787 5.22 6.07
EEAJ II 5 5.5380 .31948 .14288 5.1413 5.9347 5.21 6.04
Kontrol + 5 6.2740 .87446 .39107 5.1882 7.3598 5.26 7.31
Kontrol - 5 4.6340 .68613 .30685 3.7821 5.4859 3.48 5.29
Total 30 5.5693 .75573 .13798 5.2871 5.8515 3.48 7.31
Test of Homogeneity of Variances
Waktu
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.533 5 24 .056
ANOVA
Waktu
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 7.336 5 1.467 3.817 .011
Within Groups 9.226 24 .384
69
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: waktu LSD (I) kelompok (J) kelompok Mean Difference (I-J) Std. Error
Sig. 95% Confidence Interval Lower
Bound
Upper Bound
EAAJ I
EAAJ II .35800 .39214 .370 -.4513 1.1673
EEAJ I .28800 .39214 .470 -.5213 1.0973
EEAJ II .33400 .39214 .403 -.4753 1.1433
Kontrol + -.40200 .39214 .316 -1.2113 .4073
Kontrol - 1.23800* .39214 .004 .4287 2.0473
EAAJ II
EAAJ I -.35800 .39214 .370 -1.1673 .4513
EEAJ I -.07000 .39214 .860 -.8793 .7393
EEAJ II -.02400 .39214 .952 -.8333 .7853
Kontrol + -.76000 .39214 .064 -1.5693 .0493
Kontrol - .88000* .39214 .034 .0707 1.6893
EEAJ I
EAAJ I -.28800 .39214 .470 -1.0973 .5213
EAAJ II .07000 .39214 .860 -.7393 .8793
EEAJ II .04600 .39214 .908 -.7633 .8553
Kontrol + -.69000 .39214 .091 -1.4993 .1193
Kontrol - .95000* .39214 .023 .1407 1.7593
EEAJ II
EAAJ I -.33400 .39214 .403 -1.1433 .4753
EAAJ II .02400 .39214 .952 -.7853 .8333
EEAJ I -.04600 .39214 .908 -.8553 .7633
Kontrol + -.73600 .39214 .073 -1.5453 .0733
Kontrol - .90400* .39214 .030 .0947 1.7133
Kontrol +
EAAJ I .40200 .39214 .316 -.4073 1.2113
EAAJ II .76000 .39214 .064 -.0493 1.5693
EEAJ I .69000 .39214 .091 -.1193 1.4993
EEAJ II .73600 .39214 .073 -.0733 1.5453
Kontrol - 1.64000* .39214 .000 .8307 2.4493
Kontrol -
EAAJ I -1.23800* .39214 .004 -2.0473 -.4287
EAAJ II -.88000* .39214 .034 -1.6893 -.0707
EEAJ I -.95000* .39214 .023 -1.7593 -.1407
EEAJ II -.90400* .39214 .030 -1.7133 -.0947
Kontrol + -1.64000* .39214 .000 -2.4493 -.8307
LAMPIRAN IX
HASIL STATISTIK 60 MENIT PASCA PERLAKUAN
Oneway
Descriptives
Waktu
N Mean Std.
Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimu m
Maximu m Lower
Bound
Upper Bound
EAAJ I 5 5.9440 1.45692 .65156 4.1350 7.7530 5.05 8.52
EAAJ II 5 5.7220 .67005 .29966 4.8900 6.5540 5.09 6.78
EEAJ I 5 5.4860 .23448 .10486 5.1949 5.7771 5.22 5.68
EEAJ II 5 6.0020 .98302 .43962 4.7814 7.2226 4.38 6.64
Kontrol + 5 6.3100 1.26143 .56413 4.7437 7.8763 5.29 8.36
Kontrol - 5 4.2900 .50379 .22530 3.6645 4.9155 3.59 5.01
Total 30 5.6257 1.08869 .19877 5.2191 6.0322 3.59 8.52
Test of Homogeneity of Variances
Waktu
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.002 5 24 .115
ANOVA
Waktu
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 12.620 5 2.524 2.785 .040
Within Groups 21.752 24 .906
71
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: waktu LSD
(I) kelompok (J) kelompok Mean Difference
(I-J)
Std. Error
Sig. 95% Confidence Interval Lower
Bound
Upper Bound
EAAJ I
EAAJ II .22200 .60210 .716 -1.0207 1.4647
EEAJ I .45800 .60210 .454 -.7847 1.7007
EEAJ II -.05800 .60210 .924 -1.3007 1.1847
Kontrol + -.36600 .60210 .549 -1.6087 .8767
Kontrol - 1.65400* .60210 .011 .4113 2.8967
EAAJ II
EAAJ I -.22200 .60210 .716 -1.4647 1.0207
EEAJ I .23600 .60210 .699 -1.0067 1.4787
EEAJ II -.28000 .60210 .646 -1.5227 .9627
Kontrol + -.58800 .60210 .339 -1.8307 .6547
Kontrol - 1.43200* .60210 .026 .1893 2.6747
EEAJ I
EAAJ I -.45800 .60210 .454 -1.7007 .7847
EAAJ II -.23600 .60210 .699 -1.4787 1.0067
EEAJ II -.51600 .60210 .400 -1.7587 .7267
Kontrol + -.82400 .60210 .184 -2.0667 .4187
Kontrol - 1.19600 .60210 .059 -.0467 2.4387
EEAJ II
EAAJ I .05800 .60210 .924 -1.1847 1.3007
EAAJ II .28000 .60210 .646 -.9627 1.5227
EEAJ I .51600 .60210 .400 -.7267 1.7587
Kontrol + -.30800 .60210 .614 -1.5507 .9347
Kontrol - 1.71200* .60210 .009 .4693 2.9547
Kontrol +
EAAJ I .36600 .60210 .549 -.8767 1.6087
EAAJ II .58800 .60210 .339 -.6547 1.8307
EEAJ I .82400 .60210 .184 -.4187 2.0667
EEAJ II .30800 .60210 .614 -.9347 1.5507
Kontrol - 2.02000* .60210 .003 .7773 3.2627
Kontrol -
EAAJ I -1.65400* .60210 .011 -2.8967 -.4113
EAAJ II -1.43200* .60210 .026 -2.6747 -.1893
EEAJ I -1.19600 .60210 .059 -2.4387 .0467
EEAJ II -1.71200* .60210 .009 -2.9547 -.4693
Kontrol + -2.02000* .60210 .003 -3.2627 -.7773
LAMPIRAN X
HASIL STATISTIK 75 MENIT PASCA PERLAKUAN
Descriptives
Waktu
N Mean Std.
Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimu m
Maximu m Lower
Bound
Upper Bound
EAAJ I 5 6.1400 1.42427 .63695 4.3715 7.9085 5.06 8.62
EAAJ II 5 6.5120 1.93774 .86658 4.1060 8.9180 5.08 9.81
EEAJ I 5 5.8180 .83601 .37388 4.7800 6.8560 5.16 7.10
EEAJ II 5 7.3860 1.47791 .66094 5.5509 9.2211 5.62 9.13
Kontrol
+ 5 6.5420 1.37647 .61558 4.8329 8.2511 5.36 8.84
Kontrol - 5 4.5540 .49727 .22239 3.9366 5.1714 3.77 5.07
Total 30 6.1587 1.50380 .27456 5.5971 6.7202 3.77 9.81
Test of Homogeneity of Variances
Waktu
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.069 5 24 .402
ANOVA
Waktu
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 22.347 5 4.469 2.481 .060
Within Groups 43.234 24 1.801
73
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: waktu LSD
(I) kelompok (J) kelompok Mean Difference
(I-J)
Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper
Bound
EAAJ I
EAAJ II -.37200 .84886 .665 -2.1240 1.3800
EEAJ I .32200 .84886 .708 -1.4300 2.0740
EEAJ II -1.24600 .84886 .155 -2.9980 .5060
Kontrol + -.40200 .84886 .640 -2.1540 1.3500
Kontrol - 1.58600 .84886 .074 -.1660 3.3380
EAAJ II
EAAJ I .37200 .84886 .665 -1.3800 2.1240
EEAJ I .69400 .84886 .422 -1.0580 2.4460
EEAJ II -.87400 .84886 .313 -2.6260 .8780
Kontrol + -.03000 .84886 .972 -1.7820 1.7220
Kontrol - 1.95800* .84886 .030 .2060 3.7100
EEAJ I
EAAJ I -.32200 .84886 .708 -2.0740 1.4300
EAAJ II -.69400 .84886 .422 -2.4460 1.0580
EEAJ II -1.56800 .84886 .077 -3.3200 .1840
Kontrol + -.72400 .84886 .402 -2.4760 1.0280
Kontrol - 1.26400 .84886 .149 -.4880 3.0160
EEAJ II
EAAJ I 1.24600 .84886 .155 -.5060 2.9980
EAAJ II .87400 .84886 .313 -.8780 2.6260
EEAJ I 1.56800 .84886 .077 -.1840 3.3200
Kontrol + .84400 .84886 .330 -.9080 2.5960
Kontrol - 2.83200* .84886 .003 1.0800 4.5840
Kontrol +
EAAJ I .40200 .84886 .640 -1.3500 2.1540
EAAJ II .03000 .84886 .972 -1.7220 1.7820
EEAJ I .72400 .84886 .402 -1.0280 2.4760
EEAJ II -.84400 .84886 .330 -2.5960 .9080
Kontrol - 1.98800* .84886 .028 .2360 3.7400
Kontrol -
EAAJ I -1.58600 .84886 .074 -3.3380 .1660
EAAJ II -1.95800* .84886 .030 -3.7100 -.2060
EEAJ I -1.26400 .84886 .149 -3.0160 .4880
EEAJ II -2.83200* .84886 .003 -4.5840 -1.0800
Kontrol + -1.98800* .84886 .028 -3.7400 -.2360
LAMPIRAN XI
HASIL STATISTIK 90 MENIT PASCA PERLAKUAN
Descriptives
Waktu
N Mean Std.
Deviation
Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimu m
Maximu m Lower
Bound
Upper Bound
1 5 6.3020 1.37207 .61361 4.5984 8.0056 5.27 8.43
2 5 6.5620 1.23175 .55086 5.0326 8.0914 5.32 8.26
3 5 5.8820 1.80656 .80792 3.6389 8.1251 4.25 8.02
4 5 7.5020 1.96259 .87770 5.0651 9.9389 5.07 9.01
5 5 7.2440 .76068 .34019 6.2995 8.1885 6.27 8.04
6 5 4.6040 .40875 .18280 4.0965 5.1115 4.17 5.03
Tota
l 30 6.3493 1.57840 .28818 5.7599 6.9387 4.17 9.01
Test of Homogeneity of Variances
Waktu
Levene Statistic df1 df2 Sig.
7.038 5 24 .000
ANOVA
Waktu
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 27.206 5 5.441 2.899 .035
Within Groups 45.044 24 1.877
75
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: waktu LSD
(I) kelompok (J) kelompok Mean Difference
(I-J)
Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper
Bound
EAAJ I
EAAJ II -.26000 .86645 .767 -2.0483 1.5283
EEAJ I .42000 .86645 .632 -1.3683 2.2083
EEAJ II -1.20000 .86645 .179 -2.9883 .5883
Kontrol + -.94200 .86645 .288 -2.7303 .8463
Kontrol - 1.69800 .86645 .062 -.0903 3.4863
EAAJ II
EAAJ I .26000 .86645 .767 -1.5283 2.0483
EEAJ I .68000 .86645 .440 -1.1083 2.4683
EEAJ II -.94000 .86645 .289 -2.7283 .8483
Kontrol + -.68200 .86645 .439 -2.4703 1.1063
Kontrol - 1.95800* .86645 .033 .1697 3.7463
EEAJ I
EAAJ I -.42000 .86645 .632 -2.2083 1.3683
EAAJ II -.68000 .86645 .440 -2.4683 1.1083
EEAJ II -1.62000 .86645 .074 -3.4083 .1683
Kontrol + -1.36200 .86645 .129 -3.1503 .4263
Kontrol - 1.27800 .86645 .153 -.5103 3.0663
EEAJ II
EAAJ I 1.20000 .86645 .179 -.5883 2.9883
EAAJ II .94000 .86645 .289 -.8483 2.7283
EEAJ I 1.62000 .86645 .074 -.1683 3.4083
Kontrol + .25800 .86645 .768 -1.5303 2.0463
Kontrol - 2.89800* .86645 .003 1.1097 4.6863
Kontrol +
EAAJ I .94200 .86645 .288 -.8463 2.7303
EAAJ II .68200 .86645 .439 -1.1063 2.4703
EEAJ I 1.36200 .86645 .129 -.4263 3.1503
EEAJ II -.25800 .86645 .768 -2.0463 1.5303
Kontrol - 2.64000* .86645 .006 .8517 4.4283
Kontrol -
EAAJ I -1.69800 .86645 .062 -3.4863 .0903
EAAJ II -1.95800* .86645 .033 -3.7463 -.1697
EEAJ I -1.27800 .86645 .153 -3.0663 .5103
EEAJ II -2.89800* .86645 .003 -4.6863 -1.1097
Kontrol + -2.64000* .86645 .006 -4.4283 -.8517
LAMPIRAN XII
79
LAMPIRAN XIV
KOMISI ETIK PENELITIAN
79
LAMPIRAN XIV
KOMISI ETIK PENELITIAN
79
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya kelainan pada tubuh manusia menimbulkan nyeri. Rasa
nyeri merupakan mekanisme perlindungan. Rasa nyeri timbul bila ada kerusakan
jaringan, dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara
memindahkan stimulus nyeri (Guyton and Hall, 2007). Salah satu pilihan
pengobatan adalah menggunakan tanaman obat tradisional yang memiliki efek
samping rendah (Khalid
et al.
, 2010).
Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah
dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari
adanya naskah lama pada daun Lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak
pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat primbon jampi, serat racikan Boreh
Wulang ndalem dan relief candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang
meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya (Sukandar, 2006).
Dewasa ini, masyarakat lebih memilih menggunakan herbal untuk
mengatasi masalah kesehatan (Katno, 2008; WHO, 2008).
Penggunaan herbal
secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern. Hal ini
disebabkan karena obat herbal memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit
dari pada obat modern. (Lusia Oktora Ruma Kumala Sari, 2006; Katno,
S.Pramono, 2008)
Sampai saat ini, masih banyak penggunaan obat tradisional yang tidak
tepat, sehingga tidak menimbulkan daya guna yang baik bahkan seringkali
menimbulkan efek samping yang tidak dikehendaki (Katno, S.Pramono, 2008).
Oleh karena itu diperlukan penelitian penggunaan herbal secara tepat berdasarkan
pendekatan ilmiah.
Salah satu tanaman obat yang digunakan di masyarakat adalah asam jawa
(
Tamarindus indica).
Buah asam jawa seringkali digunakan oleh masyarakat
2
dapat digunakan sebagai bahan bangunan. Secara empiris buah asam jawa dapat
digunakan sebagai obat encok, obat pencahar, obat penurun demam, obat anti
radang (Sastroamijoyo, 1988; Handayani, T., Sri Hartini, 2001).
Dalam setiap ekstrak pasti terdapat zat aktif tanaman tersebut. (?)
Penelitian efek analgetik ekstrak air buah
Tamarindus indica
L.
pernah
dilakukan oleh
S. Khalid,
et al. dengan metode tes geliat, tes formalin, dan induksi
termis. Pengumpulan data dilakukan pada menit ke 30, 90, 150 210 pasca
perlakuan. Dosis ekstrak yang digunakan adalah 60 mg/kg, 100 mg/kg, 300
mg/kg, 600 mg/kg. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ekstrak
Tamarindus
indica
L.
dapat menghambat rasa nyeri baik di CNS (
Central Nervous System)
maupun di PNS
(Peripheral Nervous System)
. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk meneliti lebih lanjut efek analgetik ekstrak etanol dan ekstrak air buah
Tamarindus indica
L.
dengan dosis yang berbeda dari sebelumnya (Khalid et al.,
2010; Wibolutai, 2006).
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah ekstrak air buah asam jawa (
Tamarindus indica
L.) dengan dosis 30
mg/kg BB memiliki efek analgetik.
Apakah ekstrak etanol buah asam jawa (
Tamarindus indica
L.) dengan dosis 30
mg/kg BB memiliki efek analgetik.
Apakah ekstrak air buah asam jawa (
Tamarindus indica
L.) dengan dosis 60
mg/kg BB memiliki efek analgetik.
Apakah ekstrak etanol buah asam jawa (
Tamarindus indica
L.) dengan dosis 60
mg/kg BB memiliki efek analgetik.
Apakah ekstrak etanol buah asam jawa memiliki efek analgetik yang lebih baik
daripada dengan ekstrak air buah asam jawa.
1.3 Maksud dan Tujuan
Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk mengetahui efek analgetik ekstrak
etanol dan ekstrak air buah asam jawa (
Tamarindus indica
L) serta untuk
mengetahui perbandingan efek analgetik ekstrak etanol buah asam jawa dan
ekstrak air buah asam jawa.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Manfaat akademis dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk menambah
pengetahuan mengenai efek farmakologis asam jawa.
Manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini adalah menjadikan buah asam
jawa (
Tamarindus indica
L.
)
sebagai alternatif obat penghilang rasa nyeri bagi
masyarakat.
1.5 Kerangka Pemikiran
Rasa nyeri dapat dirasakan melalui berbagai jenis rangsangan. Semua
rangsangan ini dikelompokkan sebagai rangsang nyeri mekanis, suhu dan
kimiawi. Beberapa jenis zat kimia yang merangsang jenis nyeri kimiawi adalah
bradikinin, serotonin, histamine, ion kalium, asam, asetilkolin dan enzim
proteolitik. Prostaglandin dan substansi P meningkatkan sensitivitas ujung-ujung
saraf nyeri namun tidak merangsangnya (Guyton dan Hall, 2007).
Buah asam jawa sudah lama dikenal oleh masyarakat. Kebanyakan orang
memanfaatkan buah asam jawa untuk dikonsumsi. Dewasa ini, telah ditemukan
bahwa buah asam jawa dapat menghambat mediator pro inflamasi. Buah asam
jawa menghambat produksi PGE2 secara spesifik. Penghambatan produksi PGE2
menyebabkan penghambatan nyeri (Babaria
et al.
, 2011).
Daging buah asam jawa mengandung saponin dan flavonoid (Dewi
Juliana, 2008; Abdul Mun’im,
et al.
, 2009). Baik saponin maupun flavonoid dapat
menimbulkan efek analgesik (Khalid et al., 2010; Ahmed, 2007).
4
produksi PGE
2menyebabkan penurunan sensitasi nosiseptor dan menghambat
nyeri (Kim H.P.,
et al.
, 2004).
Saponin dapat menghambat nyeri dengan cara menurunkan produksi
siklooksigenase-2 yang menyebabkan penghambatan produksi PGE
2. Saponin
juga menyebabkan penurunan jumlah sitokin proinflamasi seperti IL 1β, IL 6,
TNF-α dan peningkatan sitokin antiinflamasi terutama IL 4 dan IL 10 (Sylvia
Arrau
et al,.
2010; Wang J.R.,
et al.
, 2008). Bahan aktif ini dapat meningkatkan
GABA dan serotonin yang menyebabkan efek analgetik (Pal D.,
et al.,
2009).
Serotonin pasa sistem saraf pusat menyebabkan efek analgetik (Somer C., 2010).
GABA berperan dalam mengontrol persepsi. Penelitian yang dilakukan oleh
Enna, McCarson menunjukkan bahwa pemberian agonis GABA menyebabkan
penekanan rasa nyeri (Enna S.J, McCarson K.E., 2006).
Salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan zat adalah jenis zat
pelarut. Perbedaan polaritas pelarut akan membedakan kadar zat terlarut di
dalamnya. Polaritas etanol 0,68 dan polaritas air > 0,73 (Bakti Jos, dkk; 2011).
Efek yang ditimbulkan oleh bahan aktif bergantung pada dosis bahan aktif
tersebut. Semakin banyak bahan aktif yang terkandung akan semakin besar efek
yang ditimbulkannya, sedangkan semakin sedikit bahan aktif yang terkandung
semakin kecil juga efek yang ditimbulkan. Hubungan antara dosis dan efek yang
ditimbulkan dapat digambarkan melalui kurva dosis-respons (M. Imad Damaj,
2012).
1.6 Hipotesis
1.7 Metodologi
Metode penelitian yang digunakan adalah metode prospektif
eksperimental sungguhan, memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
bersifat komparatif.
Uji analgetik dilakukan dengan metode induksi panas (tes plat panas).Uji
analgetik dengan induksi thermal menggunakan plat panas dengan suhu 60 + 2
0C.
Data yang diukur adalah waktu reaksi (dalam satuan detik) timbulnya respons
yang pertama kali muncul, yaitu mengangkat atau menjilat kaki depan atau
meloncat setelah mencit diletakkan di atas plat panas. Respons diuji pada menit ke
10 sebelum pemberian larutan uji dan pada menit ke 10, 20, 30, 40, 60, 75, 90
pasca pemberian larutan yang diuji.
Analisis data dilakukan menggunakan Analisis Varian (ANAVA) satu
arah
dilanjutkan dengan uji beda rata-rata LSD
,
α=0,05 menggunakan program
SPSS 20.0
.
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Penelitian dilakukan dari bulan Desember 2011 sampai dengan April
2012.
1.9 Tahap Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan
Bulan Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
Persiapan
Penentuan topik dan
judul
Penelusuran pustaka
6
Pembuatan usulan
penelitian
Uji lapangan
Pengadaan alat-alat
Administrasi
perijinan
2
Pelaksanaan
Pengumpulan data
Supervisi lapangan
Pengerjaan di
laboratorium
3
Pengolahan data
Analisis data
Konsultasi
Pembimbing
4
Penyusunan
Laporan
Menulis draft
laporan
Penyusunan laporan
51
5.1 Simpulan
Ekstrak air buah asam jawa (Tamarindus indica
L.) dengan dosis 30 mg/kg BB
memiliki efek analgetik.
Ekstrak etanol asam jawa (Tamarindus indica
L.) dengan dosis 30 mg/kg BB
memiliki efek analgetik.
Ekstrak air buah asam jawa (Tamarindus indica
L.) dengan dosis 60 mg/kg BB
memiliki efek analgetik.
Ekstrak etanol buah asam jawa (Tamarindus indica
L.) dengan dosis 60 mg/kg BB
memiliki efek analgetik.
Ekstrak Etanol Asam Jawa (EEAJ) tidak memiliki efek yang lebih baik daripada
Ekstrak Air Asam Jawa (EAAJ).
5.2 Saran
Diperlukan uji toksisitas untuk mengetahui batas keamanannya
Diperlukan pengujian dengan dosis yang berbeda
Diperlukan pengembangan penelitian lain mengenai Asam Jawa, dalam bentuk
sediaan yang berbeda dengan metode induksi lain
Diperlukan pengujian klinik
52
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed A, Ilyas, N, H Ibrahim, Musa, KY, Yaro A H. 2007. ‘Analgesic Effects
of
Tacazzea Apiculata
Oliv.’
Nig. Journ. Pharm. Sci.
6(2). p. 134 – 138.
Abdul Mun’im, Endang Hanani, Rahmadiah. 2009. Karakterisasi Ekstrak Etanolik
Daun Asan Jawa (
Tamatindus indica
L.).
Majalah Ilmu Kefarmasian
. IV(1).
h. 38 – 44.
Bakti Jos, Bambang Pramudono, Aprianto. 2011. Ekstraksi Oleoresin dari Kayu
Manis Berbantu Ultrasonik dengan Menggunakan Pelarut Alkohol. Reaktor.
13(4). h.231-236.
Barbaria P, Mute V, Awari D. 2011.‘Invivo Evaluation of Antiarthritic Activity of
Seed Coat of Tamarindus inca L’
International Journal of Pharmacy and
Pharmaceutical issue.
ISSN 0975-1491. 3(4).
Bruneton J. 1999.
Pharmacognosy Phytochemystry Medicinal Plants
. 2
ndEdition.
Paris: Lavoisier.
Daniel S Wibowo. 2011.
Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran.
Edisi 1.
Bandung: Bayumedia. h. 27-47.
Departement of pain medicine and paliative care.
http://www.healingchronicpain.org/content/introduction/definitions.asp. 24
Oktober 2012.
Dewi Juliana. 2008. Uji Efek Antipiretik Infusa Daun Asam Jawa (
Tamarindus
indica
L.) Pada Kelinci Putih Jantan Daun New Zealand
.
Skripsi.
Drake RL, Vogl AW, Mitchell AWM. 2010. Regional anatomy. In :
Gray’s
Anatomy for Students
, 2
nded, International ed, Canada : Churchill Livingstone
Elsevier. p. 34-44.
Enna SJ, McCarson KE. 2006
. The role of GABA in the mediation and perception
of pain
. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17175808. 13 November
2012.
Ganong WF. 2008.
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Edisi 22. Jakarta:EGC
Handayani, T, Sri Hartini. 2001.
Kajian Terhadap Kegunaan dan Upaya
Pelestarian Asam Jawa
. Bogor: LIPI.
Hedi R Dewoto. 2007. Analgesik Opiod dan Antagonis.
Farmakologi dan Terapi.
Edisi 5. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Indah Wahyu Utami. 2008
. Efek Fraksi Air Ekstrak Etanol Daun Salam
(Syzygium polyanthum wight.) terhadap penurunan kadar asam urat pada
mencit putih (mus musculus) jantan galur balb-c yang diinduksi dengan
kalium oksonat
. Skripsi
Katno S Pramono. 2008.
Tingkat manfaat dan keamanan tanaman obat dan obat
tradisional.
Karanganyar: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Obat Tradisional (B2P2TO-OT), Balai Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Kemas Ali Hanafiah. 2005.
Prinsip Rancangan Percobaan dan Perancangannya.
Rancangan Percobaan Aplikatif. Aplikasi Kondidisional Bidang
Pertamanan, Peternakan, Perikanan, Industri, dan Hayati
. Edisi 1. Jakarta:
Grasindo Persada. h. 10-12
Khalid S,
et al
. 2009. In Vivo Analgesic Effect of Aqueous Extract of Tamarindus
indica L. Fruit. Med Princ Pract
2010.19. p. 255–259.
Kim HP, Son HK, Chang HW, Kang SS. 2004. Antiinflamatory Plant Flavonoids
and Cellular Action Mechanism
. J Pharmacol sci 96. p. 229-245
Knabl J,
et al.
2008
. Reversal of pathological pain through specific spinal GABA
receptor subtypes.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18202657. 21
November 2012.
Lastri Mei Winarni.
Tanaman Obat Asam Jawa
.
http://perkebunanlastri.wordpress.com/tag/tanaman-obat-asam-jawa/. 20
November 2012.
Lusia Oktora Ruma Kumala Sari. 2006. Pemanfaatan obat tradisional dengan
pertimbangan manfaat dan keamanannya
.
Majalah ilmu kefarmasian
. 3(1).
h.1-7.
M. Imad Damaj
. Drug Response Relationship
.
http://www2.courses.vcu.edu/ptxed/m2/powerpoint/download/Damaj%20D
R%20Curves.PDF. 13 November 2012.
54
Midian Sirait. 1993.
Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian
Klinik
. Jakarta: Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam.
Mills S, Bone K. 2000.
Principles and Practice of Phytotherapy Modern Herbal
Medicine
. London: Churcill Livington.
Morton J. 1987.
Tamarind.
www.hort.purdue.edu/newcrop/morton/tamarind.html., November 20
th,
2012.
Nurul Fauziyah. 2008. Efek Antiinflamasi EkstrakEtanol Daun Petai Cina
(Leucaena glauca, Benth) pada Tikus Putih jantan galur Wistar. Skripsi.
Ochse J J dan Bakhuizen RC. 1931
. Vegetables of The Dutch East Indies
. Java:
Archipel Drukkerij Buitenzorg.
Ogata Y.
et al.
(Committee Members) 1995.
Medicinal Herb Index in Indonesia
(2
nd ).P.T. Eisai Indonesia, Jakarta. p. 109.
P. Freddy Wilmana dan Sulistia Gan. 2007. Analgesik Antipiretik, Analgesik
Anti-Inflamasi Nonsteroid dan Obat Gangguan Sendi Lainnya.
Farmakologi
dan Terapi.
Edisi 5. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Pal D, Sanigrahi S, Mazumder UK. 2009.‘Analgesic and Anticonvulsant Effects
of Saponin Isolated from leaves of
Clerodendrum infortunatum
L.’
Indian
Journal of Experimental Biology.
47. p. 743-747.
Picq M, Cheav SL, Prigent AF. 1991. Effect of two flavonoid compounds on
central nervous system. Analgesic activity
. Life Sci.
49(26). p. 1979-88.
Sasdtroamijoyo S. 1988.
Obat Asli Indonesia
, Cetakan ke 3, Jakarta: Penerbit
Dian Rakyat.
Somer C. 2010.
Serotonin in Pain and Pain Control.
Handbook of Behavioral
Neuroscience. Volume 21.Pp 457–471. Edited by Christian P. Müller and
Barry L. Jacobs. Amsterdam: Elsevier B.V.
Sukandar EY. 2006.
Tren dan Paradigma Dunia Farmasi,
Industri-Klinik-Teknologi Kesehatan
.
http://itb.ac.id/focus/focus_file/orasi-ilmiah-dies-45.pdf. 10Januari 2006.
Sylvia Arrau,
et al.
2010. Antinociceptive activity of Quillaja saponaria Mol.
saponin extract, quillaic acid and derivatives in mice
. Journal of
T D Gilmore. 2006
. Introduction to NF- B: players, pathways, perspectives’
Oncogene 25, 6680–6684. doi:10.1038/sj.onc.1209954
Verheij EWM and Coronel RE. 1992.
Plant Resources of South East Asia
. 2
ndedition. Bogor: Prosea Foundation. p. 298-301.
WHO, 2008,
Traditional medicine
,
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs134/en/. 13Desember 2011.
Wang JR
et al
. 2008.
In vivo anti-inflammatory and analgesic activities of a
purified saponin fraction derived from the root of Ilex pubescens
. Biol
Pharm Bull.
31(4):643-50
Widyasari Nilam Ratri. 2008.
Uji Kelarutan Batu Ginjal Kalsium Dalam
Fraksi
Air DAN Fraksi Etil Asetat Daun Jagung (Zea
mays L.) Secara
In Vitro Dengan Metode
Spektrofotometri Serapan Atom.
Skripsi.
Wibuloutai J.
Inhibitory Effect of Nitric Oxide Production on Inflammation and