vii Universitas Kristen Maranatha
I.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2
I.3 Tujuan Perancangan ... 2
I.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3
I.5 Skema Perancangan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Kebudayaan ... 5
II.1.1 Budaya dan Seni Kontemporer ... 5
II.2 Kreativitas... 6
II.2.1 Definisi Kreativitas ... 6
II.2.2 Ciri – ciri Kreativitas ... 7
II.2.3 Faktor – factor yang Mempengaruhi Kreativitas ... 7
II.2.4 Tahap – tahap Perkembangan Kreativitas ... 10
viii Universitas Kristen Maranatha
II.3.1 Tiga Fungsi Dasar Desain Komunikasi Visual ... 11
II.3.2 Elemen – Elemen Desain Komunikasi Visual ... 12
II.4 Promosi ... 13
II.4.1 Pengertian dan Tujuan Promosi ... 14
II.4.2 Promotion Mix ... 15
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH III.1 Data dan Fakta... 16
III.1.1 Perusahaan / Lembaga Terkait... 16
III.1.2 Data Wawancara ... 18
III.1.3 Tinjauan Terhadap Proyek / Persoalan Sejenis ... 20
III.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 22
III.2.1 Analisis Data ... 22
III.2.2 SWOT ... 23
III.2.3 STP ... 23
BAB IV PEMECAHAN MASALAH IV.1 Konsep Komunikasi ... 25
IV.2 Konsep Kreatif ... 26
IV.3 Konsep Media ... 27
IV.3.1 Above The Line ... 28
IV.3.1.1 Web ... 28
IV.3.1.2 Merchandise ... 29
IV.3.1.3 Iklan Majalah ... 29
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar III. 1 , Logo Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Jawa Barat. Gambar III. 2 , Suasana Pasar Seni ITB.
Gambar IV. 1, Logo BEM fest 2013.
Gambar IV. 2 , Elemen Grafis BEM fest 2013. Gambar IV. 3 , Website BEM fest 2013. Gambar IV. 4 , website BEM fest 2013. Gambar IV. 5 , website BEM fest 2013. Gambar IV. 6 , website BEM fest 2013. Gambar IV. 7 , Twitter BEM fest 2013. Gambar IV. 8 , Facebook BEM fest 2013.
Gambar IV. 9 , WEB banner BEM fest 2013 - Conditioning. Gambar IV. 10 , WEB banner BEM fest 2013 - Informing. Gambar IV. 11 , WEB banner BEM fest 2013 - Reminding. Gambar IV. 12 , Poster Conditioning 1 BEM fest 2013. Gambar IV. 13 , Poster Conditioning 2 BEM fest 2013. Gambar IV. 14 , Poster Conditioning 3 BEM fest 2013. Gambar IV. 15 , Poster Informing 1 BEM fest 2013. Gambar IV. 16 , Poster Informing 2 BEM fest 2013. Gambar IV. 17 , Poster Reminding 1 BEM fest 2013. Gambar IV. 18 , Poster Reminding 2 BEM fest 2013. Gambar IV. 19 , Ambience Tempat Sampah.
Gambar IV. 20 , Flyer BEM fest 2013.
xi Universitas Kristen Maranatha Gambar IV. 22 , Merchandise PIN BEM fest 2013.
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pada umumnya wisatawan datang ke Kota Bandung dengan tujuan kuliner dan
fashion. Namun ternyata ada daya tarik Kota Bandung yang masih kurang populer
sebagai tujuan wisata yaitu wisata seni. Wisata Seni yang sangat populer di pulau dewata yang terkenal baik oleh wisatawan domestik hingga wisatawan asing di seluruh dunia bisa dijadikan salah satu contoh yang dapat dijadikan patokan dalam mengembangkan potensi wisata seni di Kota Bandung.
Wisata seni belum terlalu populer dikalangan wisatawan karena kurangnya publikasi. Padahal Bandung sendiri adalah kota kreatif yang telah melahirkan banyak seniman, diantaranya adalah seniman musik. Dimana mereka telah mewarnai dunia permusikan di Indonesia. Beranjak dari permasalahan tadi, dunia musik di Bandung sebenarnya memiliki potensi sebagai tujuan wisata, yang patut diperhitungkan kedudukannya dengan kuliner dan fashion.
Jika ditinjau lebih lanjut, kota Bandung tidak hanya melahirkan seniman- seniman musik mainstream yang mendominasi perindustrian musik di Indonesia. Namun juga melahirkan seniman-seniman kontemporer yang mampu menghasilkan sebuah musik dengan idealisme mereka, dan menggunakan alat-alat musik eksperimental yang tidak lazim pada umumnya.
Diantaranya adalah Dodong Kodir, seorang seniman yang bermusik dengan menggunakan alat musik buatan sendiri yang memanfaatkan limbah sampah barang-barang bekas. Dan ini merupakan sebuah potensi yang bisa digali, untuk menambahkan warna di dunia musik Indonesia pada umunya dan Bandung pada khususnya.
2 Universitas Kristen Maranatha masyarakat karena hanya mementaskan karyanya di komunitas-komunitas kecil sejenis. Diantaranya adalah Grup musik Balawan, Nawawi Ansamble , 100 persen, Warogus, Zithermania, Samba Sunda, Ade Idea, Black Percussion Scooter, Babenjo atau Bambu Band Udjo dari Saung Angklung Mang Udjo, dan beberapa musisi eksperimental lain.
Melihat fenomena ini, dirasa perlu untuk diselenggarakan sebuah ajang untuk menampung hasil kreatifitas seniman-seniman Bandung agar bakat mereka muncul dan dikenal di dunia musik kontemporer, yang secara tidak langsung, akan mengangkat nama Bandung sebagai kota seniman yang juga menjadi pelopor dalam industri kreatif di Indonesia dan seni musik kontemporer sebagai tujuan wisata di kota Bandung dapat terwujud.
I.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijabarkan di atas, penulis akan menguraikan masalah apa saja yang perlu di bahas:
1. Bagaimana seni musik eksperimental di kota Bandung dapat menjadi tujuan wisata yang patut diperhitungkan kedudukannya dengan kuliner dan fashion.
2. Bagaimana memperkenalkan seniman-seniman Bandung yang bermusik dengan alat yang tidak pada umumnya, yang secara tidak langsung akan menggali potensi kota Bandung sebagai kota kreatif dari bidang musik.
I.3 Tujuan Perancangan
Sesuai dengan masalah yang sudah dibahas diatas maka ada pula hasil-hasil yang akan dicapai lewat proposal ini:
3 Universitas Kristen Maranatha I.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Data-data yang diperoleh guna menciptakan rancangan dan penyusunan laporan ini diperoleh dari sumber-sumber yang meliputi;
1. Observasi, mengumpulkan data-data dan informasi yang diperoleh dengan cara melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang memiliki hubungan dengan tema memajukan kota Bandung, yang terfokus pada potensi seniman dan musisi kontemporer.
2. Wawancara, secara langsung kepada para narasumber yang merupakan praktisi dalam bidang kesenian.
4 Universitas Kristen Maranatha I.5 Skema Perancangan
50 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan riset dan pendalaman masalah, disimpulkan bahwa Bandung memiliki
potensi wisata dari bidang seni budaya. Dengan potensi inilah maka musik eksperimental
sebagai salah satu objek seni dan budaya layak dijadikan alternatif tujuan wisata bagi
masyarakat khususnya Bandung dan sekitarnya. Sayangnya potensi musisi eksperimental
Bandung belum banyak diketahui orang, oleh karena itu diperlukan adanya promosi yang
kuat. Selain itu, identitas yang lemah juga menjadikan mereka sulit untuk dikenali oleh
masyarakat.
Berangkat dari masalah-masalah diatas, maka dibentuk sebuah perancangan kampanye yang
berfungsi memberikan sosialisasi tentang Musisi eksperimental Bandung, membagikan
identitas yang akan diingat oleh para audiencenya. Perancangan yang dibuat harus berbeda
dari pesaingnya. Hal ini dijawab dengan penggunaan ilustrasi line art yang mendominasi
hampir seluruh media visual. Perancangan harus mampu memberikan informasi yang lengkap
bagi audience, hal ini juga dijawab dengan dibuatnya website yang lengkap berisikan
informasi dan data. Selain itu perancangan juga harus dapat menarik perhatian
ditengah-tengah gencarnya promosi dari pesaing yang lain, oleh karena itu dibuat perancangan yang
tidak mengikuti kebanyakan kampanye lainnya.
Disadari bahwa sebuah kampanye tidak bisa hanya dilakukan sekali saja, oleh karena itu
dirancang sebuah kampanye sebagai media promosi yang sifatnya berkelanjutan, yaitu
serangkaian event tahunan yang berfungsi sebagai reminding bagi audience.
Dari hasil riset, pengamatan, dan perancnagan disimpulkan bahwa sebuah kampanye haruslah
dilakukan dengan cara-cara yang kreatif, informatif, serta menggebrak agar dapat berfungsi
dengan efektif dan lancar.
Demikianlah kesimpulan yang diperoleh penulis selama melakukan penelitian dan
perancangan. Semoga hasil penulisan serta perancangan dapat berguna di masa yang akan
51 Universitas Kristen Maranatha V.2 SARAN
Di dunia seni budaya khususnya musik eksperimental sebagai sebuah alternatif tujuan wisata
yang berpotensi besar di kota Bandung diharapkan dapat semakin disosialisasikan oleh pihak
pemerintah dan masyarakat sendiri. Karena banyak bibit seniman dan musisi eksperimental
Bandung yang dikenal dalam komunitas seni Internasional, namun justru tidak dipedulikan
oleh pemerintah lokal dan masyarakat sekitar. Perancangan kampanye ini diharapkan dapat
membuka paradigma dan mensosialkan para musisi eksperimental Bandung sehingga dapat
52 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Jilid 1, Jakarta:UI Press
Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.
Cotton, Bob. 1990. The New Guide to Graphic Design, Phaidon : Oxford.
Munandar, A.S. 2009. Kumpulan Tulisan-Pendapat Dan Pandangan (1990-2009), Jakarta:
Sinar Harapan.
http://www.itb.ac.id/news/1167.xhtml,6 march 2012,11:30 AM.