• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS I D K Keseimbangan Cairan Tubuh Total

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS I D K Keseimbangan Cairan Tubuh Total"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS I D K

“Keseimbangan Cairan Tubuh Total”

Dosen pengampu : Indah Risnawati, S.Si.T

Disusun Oleh : 1. Agustina Hidayati

2. Cici Puspitasari 3. Diah Arum

4. Dwi Ari Wardatunni’mah 5. Dwi Purwaningtyas 6. Eka Nurmeita Sari 7. Elinda Sylvia F 8. Eva Novita 9. Evi Saputri 10. Ida Rohmawati 11. Farikhatin

KELAS : 1A KELOMPOK : 1 PRODI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

2011

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat,hidayah dan inayah-Nya,Suatu kebahagiaan yang tiada terkira, satu ke agungan dari sang pencipta Allah SWT melalui tangan dan pikiran kami Insya Allah dengan ijin- Nya kami dapat menyelesaikan seta menyajikan makalah ini dengan baik.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ibu Indah Risnawati, S.Si.T dan juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua ,Amin.

Tim Penyusun

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

D. Manfaat

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

A. PengertianKeseimbangan Cairan Tubuh Total B. Pembagian Keseimbangan Cairan Tubuh Total C. Perbedaan Dalam Cairan Tubuh

D. Pertukaran Cairan Tubuh Total

E. Pertukaran Keseimbangan Cairan Tubuh BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit bukanlah suatu penyakit, tetapi selalu merupakan bagian atau penyulit dari proses suatu penyakit, misalnya infeksi, trauma, termasuk trauma dari operasi, gangguan keseimbangan hormonal atau bahkan, iatrogenik dari suatu terapi medik.

Gangguan keseimbangan pada keadaan atau bersama penyakit :

Kehilangan cairan meningkat : muntaber/gastroenteritis, kebocoran kapiler pada sindrom shock dengue, demam tinggi, cairan lambung berlebihan, ileus pada sepsis, peritonitis, luka bakar.

Masukkan cairan berkurang atau terhenti : mual, muntah, ileus, koma, puasa pasca bedah, tidak mau atau tidak mampu minum cukup.

Asupan cairan berlebihan : infus berlebihan, redistribusi cairan interstitial masuk ke intravaskuler.

Produksi urin terhenti : gagal ginjal akut, gagal jantung lanjut.

Oleh karena itu, penting sekali bagi dokter, jika menghadapi pasien dengan tanda gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, untuk selalu mencari penyakit penyebab gangguan tersebut. Kemudian terapi hendaknya dikerjakan serentak, yaitu terapi suportif untuk mengurangi derajat gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit bersama terapi definitif atau kausal untuk menyembuhkan penyakit dasarnya. Untuk itu, pemahaman yang mendasar tentang metabolisme garam, air dan elektrolit merupakan bagian penting pada pengelolaan pasien bedah. Penatalaksanaan cairan dan elektrolit adalah hal yang utama dalam perawatan pasien bedah. Perubahan – perubahan pada volume cairan dan komposisi elektrolit dapat terjadi secara preopertif, intraoperatif dan postoperatif sebagai respon terhadap trauma dan sepsis.( 1,2 )

Istilah ” resusitasi cairan ” mulai diperkenalkan sebagai istilah untuk terapi cairan dalam jumlah banyak menimbulkan dan diberikan dalam waktu singkat, guna mengatasi gangguan akut yang dalam waktu singkat dapat menyebabkan kematian.

(5)

B. Rumusan Masalah

A. PengertianKeseimbangan Cairan Tubuh Total B. Pembagian Keseimbangan Cairan Tubuh Total C. Perbedaan Dalam Cairan Tubuh

D. Pertukaran Cairan Tubuh Total

E. Pertukaran Keseimbangan Cairan Tubuh

C. Tujuan

A. Mendeskripsikan tentang pengertianKeseimbangan Cairan Tubuh Total B. Mendeskripsikan tentangPembagian Keseimbangan Cairan Tubuh Total C. Mendeskripsikan tentangPerbedaan Dalam Cairan Tubuh

D. Mendeskripsikan tentang Pertukaran Cairan Tubuh Total

E. Mendeskripsikan tentang Pertukaran Keseimbangan Cairan Tubuh

D. Manfaat

Dengan adanya penyusunan makalah ini, diharapkan dapat mempermudah penyusun dan pembaca guna memahami materi tentang pengetahuan keseimbangan cairan tubuh total. Dan diharapkan penyusunan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan kemampuan penulis dalam membuat sebuah karya tulis berupa makalah serta bermanfaat bagi kita semua.

(6)

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Keseimbangan Cairan Tubuh Total

Cairan tubuh merupakan media semua reaksi kimia di dalam sel. Tiap sel mengandung cairan intraseluler (cairan di dalam sel) yang komposisinya paling cocok untuk sel tersebut dan berada di dalam cairan ekstraseluler (cairan di luar sel) yang cocok pula.

Cairan ekstraseluler terdiri atas cairan interstisial atau intraseluler (sebagian besar) yang terdapat disel-sel dan cairan intravaskular berupa plasma darah. Semua cairan tubuh setiap waktu kehilangan dan mengalami penggantian bagian-bagiannya, namun komposisi cairan dalam tiap kompartemen dipertahankan agar selalu berada dalam keadaan homeostatik / tetap. Keseimbangan cairan di tiap komportemen menentukan volume dan tekanan darah.

Tubuh harus mampu memelihara konsentrasi semua elektrolit yang sesuai didalam cairan tubuh, sehingga tercapai keseimbangan cairan dan elektrolit. Pengaturan ini penting bagi kehidupan sel, karena sel harus secara terus menerus berada didalam cairan dengan komposisi yang benar, baik cairan didalam maupun diluar sel. Mineral makro terdapat dalam bentuk ikatan garam yang larut dalam cairan tubuh. Sel-sel tubuh mengatur kemana garam harus bergerak dengan demikian menetapkan kemana cairan tubuh harus mengalir, karena cairan mengikuti garam. Kecenderungan air mengikuti garam dinamakan osmosis.

Keseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk dan keluar. Melalui mekanisme keseimbangan, tubuh berusaha agar cairan didalam tubuh setiap waktu berada dalam jumlah yang tetap/konstan. Ketidakseimbangan terjadi pada dehidrasi (kehilangan air secara berlebihan) dan intoksikasi air (kelebihan air). Konsumsi air terdiri atas air yang diminum dan yang diperoleh dari makanan, serta air yang diperoleh sebagai hasil metabolisme. Air yang keluar dari tubuh termasuk yang dikeluarkan sebagai urin, air didalam feses, dan air yang dikeluarkan melalui kulit dan paru-paru.

Keseimbangan air rata-rata berupa masukan dan ekskresi dapat dilihat pada tabel berikut :

Masukan Air Jumlah (ml) Ekskresi /Keluaran Air

Jumlah (ml)

Cairan 550-1500 Ginjal 500-1400

(7)

Makanan 700-1000 Kulit 450-900

Air metabolik 200-300 Paru-paru 350

Feses 150

Jumlah 1450-2800 1450-2800

Dalam tubuh kita mengenal istilah Total Body Water (TBW) atau berat total seluruh cairan dalam tubuh kita. berat cairan dalam tubuh kita berkisar 60% dari berat badan kita. Hal ini menunjukan komponen terbesar dalam tubuh kita adalah air, bukan otot. Perlu diketahui, semakin kurus seseorang TBWnya akan semakin tinggi. Namun, bila orangnya gemuk, TBW akan semakin rendah. Hal ini disebabkan orang gemuk berisi lebih banyak lemak, sehingga TBWnya lebih rendah. Itu mengapa kebanyakan orang gemuk akan lebih mudah haus dan mengalami dehidrasi.

B. Pembagian Keseimbangan Cairan Tubuh Total

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler.

Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.

Tubuh manusia terdiri atas cairan dan zat padat. Empat puluh persen tubuh manusia merupakan zat padat seperti protein, lemak, mineral, karbohidrat, material organik dan non organic. Enampuluh persen sisanya adalah cairan. Dari 60% komposisi cairan, 20 % merupakan cairan ekstraseluler dan 40% merupakan cairan intraselluler.

Cairan ekstraseluler menyusun ± 1/3 dari total air dalam tubuh dan 2/3 sisanya merupakan cairan intraseluler. Cairan ekstraseluler menyusun 20% dari berat badan total yang terdiri dari plasma ( 5% dari berat badan ) dan cairan interstitial ( 15 % dari berat badan ). Jumlah cairan intraseluler dihitung dengan cara mengurangi total air dalam tubuh dengan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler terdiri dari 40% berat badan total pada masing – masing individu dengan proporsi terbesar terdapat pada otot rangka.

(8)

Sebagian besar (60%) tubuh kita terdiri dari air. Cairan tubuh (air & zat-zat yg terlarut di dalamnya) berfungsi :

- Pengangkutan zat – zat makanan ke semua sel tubuh - Pengeluaran bahan sisa dari dalam tubuh, melalui : urin, tinja, keringat & uap air pernafasan

Jumlah cairan yg masuk & keluar dlm 24 jam relatif sama.

M a s u k : K e l u a r :

- Minuman ——– 800-1700ml – Urin —————- 600-1600 ml - Makanan ——– 500-1000 ml – Tinja —————–50-200 ml - Hasil oksidasi ––200-300 ml – Keringat/ paru —- 850-1200 ml

KOMPOSISI CAIRAN TUBUH

Cairan tubuh terdiri dari air (pelarut) dan substansi terlarut (zat terlarut) 1. Air

Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Jumlah air sekitar 73% dari bagian tubuh seseorang tanpa jaringan lemak (lean body mass).

2. Solut (substansi terlarut)

Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut) yaitu berupa elektrolit dan non-elektrolit.

Elektrolit : Substansi yang berdisosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik. Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan negatif dan diukur dengan kapasitasnya untuk saling berikatan satu sama lain (mEq/L) atau dengan berat molekul dalam garam (mmol/L). Jumlah kation dan anion, yang diukur dalam miliekuivalen, dalam larutan selalu sama. Bila garam larut dalam air, misalnya garam Nacl, akan terjadi disosiasi sehingga terbentuk ion-ion bermuatan positif dan negatif. Ion

(9)

positif dinamakan kation, sedangkan ion negatif dinamakan anion. Ion mengandung muatan listrik dinamakan elektrolit. Cairan tubuh yang mengandung air dan garam dalam keadaan disosiasi dinamakan larutan elektrolit. Dalam semua larutan elektrolit, ada keseimbangan antara konsentrasi anion dan kation.

o Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraselular utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation intraselular utama adalah kalium (K+). Sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa natrium ke luar dan kalium ke dalam.

o Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion ekstraselular utama adalah klorida (Clˉ), sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat (PO43-

).

Tubuh menggunakan elektrolit untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh. Sel-sel tubuh memilih elektrolit untuk ditempatkan diluar (terutama natrium dan klorida) dan didalam sel (terutama kalium, magnesium, fosfat, dan sulfat). Molekul air, karena bersifat polar, menarik elektrolit. Walaupun molekul air bermuatan nol, sisi oksigennya sedikit bermuatan negatif, sedangkan hidrogennya sedikit bermuatan positif. Oleh sebab itu, dalam suatu larutan elektrolit, baik ion positif maupun ion negatif menarik molekul air disekitarnya.

Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan dan diukur berdasarkan berat (miligram per 100 ml-mg/dl). Non-elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin.

Komposisi kimia dari cairan tubuh : PLASMA

154 mEq/L 154mEq/L KATION

Na+ 142 K+ 4 Ca++ 5 Mg++ 3

ANION Cl- 103 HCO3-

27 SO4 3 PO4

As. Organik

(10)

CAIRAN INTERSTITIAL 153 mEq/L 153 mEq/L CAIRAN INTRASELULER 200 mEq/L 200 mEq/L

Cairan ekstraseluler seimbang antara kation utama yaitu natrium dan anion utama yaitu klorida dan bikarbonat. Cairan intraseluler terdiri dari kation utama yaitu kalium dan

magnesium dan anion utam yaitu fosfat dan protein. Gradien konsentrasi antara bagian – bagian cairan diatur oleh pompa ATP Na-K yang terletak di antara membran sel. Komposisi dari plasma dan cairan interstitial agak berbeda pada komposisi ion, dengan perbedaan yang utama dapat terlihat pada komposisi protein yang lebih tinggi pada plasma. Osmolaritas plasma yang ditambahkan dengan protein menyeimbangkan cairan yang

melewati endotel kapiler. Walaupun perpindahan ion dan protein antara cairan yang berbeda terbatas, air dapat berdifusi dengan bebas. Air tersebar disemua cairan tubuh sehingga pemberian sejumlah air dapat meningkatkan sedikit volume dari cairan. Bagaimanapun, Natrium merupakan bagian dari cairan ekstraseluler dan karena osmotiknya dan kemampuan elektriknya, sehingga dapat berikatan dengan air. Oleh karena itu cairan yang mengandung natrium didistribusikan melalui cairan ekstraseluler dan ditambahkan pada volume

intravaskuler dan interstitial. Ketika cairan yang mengandung natrium yang masuk akan mempengaruhi volume intravaskuler, juga akan memperluas ruang interstitial kurang lebih tiga kali lipat seperti plasma.

C. Perbedaan Dalam Cairan Tubuh

Air menyusun ± 50 – 60% dari total berat badan. Hubungan antara berat badan total dan total air dalam tubuh relatif konstan pada tiap individu dan merupakan refleksi dari lemak tubuh. Jaringan yang tidak berlemak seperti otot dan organ – organ yang padat mempunyai kadar air yang tinggi dibandingkan dengan lemak dan tulang. Sebagai contoh, laki – laki muda yang kurus mempunyai kadar air dalam tubuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan orangtua atau orang yang gemuk. Rata – rata 60% dari berat badan laki – laki dewasa muda terdiri atas air, sedangkan pada pada wanita muda rata – rata 50%. Persentasi total air dalam tubuh yang lebih rendah pada wanita berhubungan dengan persentase yang tinggi dari jaringan adiposa dan persentase yang rendah dari massa otot yang dimiliki oleh wanita. Total

5

Protein 16 KATION

Na+ 144 K+ 4 Ca++ 3 Mg++ 2

ANION Cl- 114 HCO3-

30 SO4 3 PO4

As. Organik 5

Protein 1 KATION

K+ 150 Mg++ 2 Na+ 10

ANION HPO4150 SO4 150 HCO3-

10 Protein 40

Referensi

Dokumen terkait

Produk yang dibuat dalam program ini adalah minyak rambut, yang kami beri nama “Monas (Lemon Nanas) Pengusir Ketombe” dengan berbahan dasar nanas serta memberikan aroma yang harum

Periode II Penerimaan sumbangan perorangan, kelompok/badan usaha yang dilaporkan tidak ada penyumbang. b) Pembukaan Rekening Khusus Dana Kampanye PATUH Laporan

Kegiatan ini dihadiri oleh 56 peserta dari 28 Sekolah Anggota Persetia, ditambah dengan mahasiswa-mahasiswa STT BI (yang diwajibkan oleh pimpinan STT BI) sehingga seluruh

Di setiap perguruan tinggi, termasuk di STAI Yapata Al-Jawami, penulisan karya ilmiah dapat berupa bagian dari tugas kuliah yang diberikan dosen kepada mahasiswa, yakni dalam

 Koor di nat or Upaya Pr omosi Kes ehat an dan Ti m pani t i a pel aks anaan pembent ukan POSKESTREN menyampai kan mat er i sosi al i sas i t ent ang pembent ukan

Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. fase I I yang diekstraksi dari perakaran tanaman Tomat, benih kedelai varietas Malabar, Rhizogen, polybag

elenium merupakan trace element yang esensial untuk sntesis selenocysteine, yang juga disebut sebagai *+st amino acid . elenium mempengaruhi sistem imunF defisiensi

Struktur Modal adalah kebijakan perusahaan dalam pendanaan baik berupa pendanaan internal maupun eksternal karena suatu struktur modal yang baik akan berpengaruh terhadap