• Tidak ada hasil yang ditemukan

M a t a K u l i a h :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "M a t a K u l i a h :"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

2

(3)

3

(4)

4

Chapter 3

K E R A N G K A K O N SE P TU A L A U D I T SE K TO R P U B L I K

• Berdasarkan General Standards in Government Auditing and Standards with Ethical Significance (INTOSAI), bahwa karena tugas dan tanggung jawab lembaga audit tertinggi adalah penting untuk konsep akuntabilitas publik, lembaga audit harus berlaku untuk memenuhi metodologi audit dan praktik dengan kualitas terbaik. Tugas merumuskan prosedur untuk mengamankan pelaksanaan yang efektif dari tanggung jawab untuk laporan audit, tidak terganggu oleh kurangnya kepatuhan terhadap standar oleh personil atau ahli dari luar, prosedur perencanaan, metodologi dan pengawasan.

• Sebagai contoh di Indonesia, standar pengendalian mutu atau kualitas Kantor Akuntan Publik (KAP) memberikan panduan bagi Kantor Akuntan Publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI) dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan oleh IAPI.

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENGENDALIAN KUALITAS AUDIT

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENGENDALIAN KUALITAS AUDIT

Dalam pelaksanaan audit terdapat standar yang dibuat sebagai pengendali berjalannya proses audit. Berdasarkan General Standards Government Auditing and Standards with Ethical Significance (INTOSAI), Kinerja dan penerapan keterampilan teknis harus berkualitas sesuai dengan kompleksitas audit tertentu.

(5)

5 Unsur-unsur pengendalian mutu yang harus diterapkan oleh setiap KAP pada semua jenis jasa audit, atestasi dan konsultansi yakni meliputi:

1. Independensi 2. Penugasan personel 3. Konsultasi

4. Supervisi.

5. Pemekerjaan (hiring).

6. Pengembangan profesioanl 7. Promosi (advancement).

8. Penerimaan dan keberlanjutan klien 9. Inspeksi

Berikut adalah prinsip penerapan komite audit yang baik

• Peran Komite Audit. Komite Audit harus mendukung Dewan dan Pemimpin Bagian Akuntansi dengan meninjau kelengkapan serta mengkaji keandalan dan integritas jaminan.

• Keanggotaan, Independensi, Objektivitas Dan Pemahaman. setiap anggota harus memiliki pemahaman yang baik tentang tujuan dan prioritas organisasi dan peran mereka sebagian anggota Komite Audit.

• Ketrampilan. Komite Audit seharusnya memiliki campuran keterampilan yang tepat untuk memungkinkan untuk melaksanakan fungsi secara keseluruhan.

• Lingkup Kerja. Komite Audit harus memiliki keterlibatan tertentu dengan perkerjaan Audit Internal, pekerjaan Auditor Eksternal, dan isu-isu Pelaporan Keungan.

KEBERADAAN DAN PERAN KOMITE AUDIT

(6)

6

• Komunikasi. Komite Audit harus dipastikan memiliki komunikasi yang efektif dengan Dewan. Kepala Audit internal, Auditor Eksternal, dan pemangku kepentingan lainnya

Secara lebih terinci, peran Komite Audit dapat disebutkan sebagai berikut 1. Mendukung Dewan Audit

• Dewan Audit memiliki banyak masalah, salah satu tantangan meraka dan anggota mereka adalah mengetahui apakah mereka memperhatikan isu-isu yang tepat

• Jaminan pada aspek manajemen risiko, tata kelola dan pengendalian internal berfungsi secara efektif dan sama pentingnya dengan aspek yang perlu diperhatikan untuk memperbaiki pelaksanaan audit

• Perumusan kebutuhan jaminan adalah kunci untuk menentukan sumber daya yang perlu didedikasikan untuk pengiriman jaminan, dalam organisasi

• Pemberian jaminan kepala Dewan harus ditinjau oleh Komite Audit

• Peran yang tepat dari Komite Audit akan tergantung pada keadaan tertentu organisasi

2. Kerangka Acuan

Komite Audit harus diberikan Term of Reference yang resmi dan harus ditinjau secara teratur.

 Komite Audit harus memiliki wewenang yang tepat untuk meminta setiap anggota organisasi baik untuk: menghadiri pertemuan Komite Audit, atau memberikan informasi untuk membantu Komite Audit dalam memenuhi perannya.

(7)

7

 Komite Audit akan memerlukan akses ke pendanaan untuk menutupi biaya yang dikeluarkan dalam memenuhi perannya. menyediakan saran spesialis (eksternal) atau pendapat ketika diperlukan, dan (jika disetujui sesuai dalam organisasi memberikan review eksternal.

PENGUJIAN AUDIT SEKTOR PUBLIK

Konsep dibagi menjadi tiga fase, yakni term of reference, investigasi dan juga peloparan.

1. Term of Reference

Face acuan (reference) terdiri dari tujuh konsep, yaitu:

 Nilai Sosial

 Keterkaitan Dengan Perencanaan, Anggaran, Dan Pengendalian manajemen

 Akuntabilitas

 Kriteria

 Lingkup Investigasi

 Tujuan

 Batasan-Batasan Keterangan :

 NILAI SOSIAL  konsep ini mercerminkan akar audit bukti dalam nilai social yang menganggap penting konsistensi dan integritas dalam persiapan dan penyajian laporan keuangan.

 KETERKAITAN DENGAN PERENCANAAN, ANGGARAN, & PENGENDALIAN MANAJEMEN  Konsep ini mencerminkan hubungan antara audit internal dan eksternal, dengan komponen siklus manajemen yaitu perencanaanm anggaran dan pengendalian

 AKUNTABILITAS  acuan secara eksplisit untuk hubungan klien atau auditee, di mana meminta seluruh aktivitas keuangan untuk dibukukan dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan dengan menggunakan kriteria yang telah ditetapkan yakni Prinsip Akuntansi Berterima Umum

(8)

8

 KRITERIA  Kriteria pelaporan keuangan sebagai bagian dari setiap proses yang akan dilakukan

 LINGKUP INVESTIGASI  Konsep lingkup investigasi sebagai bahan untuk mengecek seberapa luas cakupan dari audit yang dilakukan untuk didalami lebih jauh

 TUJUAN  Tujuan audit mengikuti secara langsung dari lingkup dan termasuk tujuan wajib yang menyatakan opini laporan keuangan, dan tujuan discretionary dalam menyediakan rekomendasi melalui pengendalian internal / manajemen setelahnya

 BATASAN-BATASAN  Konsep ini adalah aturan Batasan-Batasan dari berbagai macam subjek audit. Batasan yang dapat diidentifikasi termasuk Batasan dalam Undang-Undang dan kontrak, yang ditetapkan lingkungan pragmatis di mana audit bukti dilakukan ketepatan waktu (timeliness), efektivitas biaya (cost effectiveness), dan kelayakan praktik (practice feasibility) 2. Investigasi

Tiga tipe standar dalam Standar Audit Berterima Umum berperan dalam ...kerangka konsep ini, yakni:

Pertama, standar umum menyediakan dasar konsep yang sudah teridentifikasi terkait kapasitas dan perilaku auditor dalam pengumpulan informasi dan kegiatan evaluasi dalam fase investigasi dan kegiatan pelaporan informasi pada fase pelaporan.

Kedua, aturan standar pengujian menyediakan dasar konsep terkait pengumpulan informasi dan kegiatan aktivitas pada fase investigasi.

Ketiga, aturan standar pelaporan menyediakan dasar konsep terkait konsep pelaporan informasi pada fase pelaporan.

(9)

9

• Aturan konsep informasi pada fase investigasi teridentifikasidalam fase investigasi audit menurut Cutt, James (1988) ada pada 9 konsep dan konsep kesepuluh berikut yang menghubungkan dari fase investigasi kepada fase pelaporan.

1. Pengatahuan akan lembaga yang akan diaudit konsep ini meminta auditor untuk mencapai kedekatan yang cukup dengan usaha klien dalam melakukan audit

2. Kepercayaan konsep ini meminta adanya identifikasi auditor pengendalian internal organisasi dimana focus dan bisa dipercaya menjadi dasar pelaksanaan audit

3. Bukti  bukti ini mengidentifikasi hakikat dan sumber bukti

4. Verifikasi  pengumpulan dan evaluasi bukti audit dengan pandangan penyediaan opini audit.

5. Asumsi  asumsi pada aktivitas verifikasi ditemukan 6. Batasan Umum dan Penyediaan Mata Rantai Pelaporan)

7. Asersi  asersi atau pernyataan tentang pengendalian internal dan laporan keuangan, auditor mencari untuk memverifikasi dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bukti

8. Kecukupan (kuantitas)

9. Penyesuaian (kualitas)  kualitas bukti audit sebagai keterkaitan dan keandalan

10. Metode  metode atau Teknik yang digunakan oleh auditor dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti diidentifikasi sebagai konsep terpisah, kemudian terbagi ke dalam metode pemenuhan dan metode substantif

11. Kelayakan (Cerminan Batasan Umum dan Penyediaan Mata Rantai Pelaporan)  hal ini mencerminkan secara khusus dalam standar pengujian

(10)

10 ketiga yang meminta auditor mempunyai cukup bukti yang layak untuk menyediakan dasar layak dalam isi laporan.

 PELAPORAN

Konsep terkait informasi dalam fase pelaporan terbagi ke dalam ketegori, yaitu sebagai berikut :

1. Tipe Laporan 2. Lingkup Laporan 3. Opini

4. Reservasi

5. Pengendalian Internal/Manajemen 6. Tindak Lanjut Audit

AKUN PENDAPATAN

Tujuan dari penyajian siklus pendapatan adalah untuk mengungkap ada tidaknya salah saji dalam pos ini.

Pemeriksaaan atas siklus pendapatan mencangkup hal-hal berikut:

• Pendapatan Organisasi

• Dana Perimbangan

• Pendapatan Lain-Lain

Berbagai faktor yang menyebabkan tingginya risiko bawaan siklus pendapatan ini, antara lain:

• Volume transaksi yang selalu tinggi

• Masalah akuntansi yang berkembang

AKUN DAN ASERSI DALAM PENGUJIAN AUDIT SEKTOR PUBLIK

(11)

11 Jenis koreksi pembukuan yang harus dikoreksi atas pendaptan adalah: Kesalahan pembukuan dan atau penyajian saldo awal tahun anggaran perhitungan/sisa anggaran tahun lalu. Kesalahan pembukuan dan atau penyajian pendapatan daerah. Kesalahan pembukuan dan atau penyajian saldo akhir tahun anggaran/sisa perhitungan anggaran thun anggaran perhitungan. Kesalahan penyajian dalam daftar lampiran perhitungan anggaran/sisa anggaran perhitungan.

Kesalahanyang wajib dikoreksi oleh auditor, terdiri atas :

1. Kesalahan pembukuan (kekeliruan pencatatan) 2. Kesalahan pembebanan

3. Kesalahan dan pengurangan angka (aritmatika)

AKUN BELANJA

Tujuan audit sikulus belanja adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing-masing divisi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus belanja.Tujuan audit ditentukan berdsar atas kelima kategori asersi laporan keuangan, yakni :

 Siklus belanja oprganisasi sektor publik mencakup berbagai proses dan keputusan untuk memperoleh barang dan jasa yang diperlukan salam pelaksanaan kegiatan organisasi sektor publik termauk di dalamnya unit- unit organisasi.

 Risiko bawan pos belanja organisasi sektor publik pada banyak organisasi adalah tinggi.

 Tingginya volume transaksi akan memperbesar kemungkinan terjainya salah saji.

 Tingginya risiko bawaan siklus belanja menyebakan banyak organisasi sektor publik memprioritaskan atau memperluas struktur pengendalian internal siklus belanja, untuk mencegah dan mendeteksi salah saji.

(12)

12

AKUN AKTIVA TETAP

AKUN PEMBIAYAAN (INVESTASI)

• Investasi ini pada umunya merupakan bagian dari strategi jangka panjang suatu organisasi sektor publik. Investasi dalam surat berharga dapat berupa penanaman dalam surat berharga yang termasuk aktiva lancar maupun bukan aktiva lancar.

AKUN JASA PERSONALIA

• Aktiva tetap merupakan aset/harta yang dimiliki oleh organisasi sektor publik yang digunakan dalam kegiatan operasional organisasi dan tidak untuk dijual belikan serta digunakan lebih dari satu tahun (periode akuntansi) dengan maksud untuk mencapai tujuan orgnisasi.

• Tujuan audit aktiva tetap adalah untuk memperoleh bukti tentang masing- masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo aktiva tetap.

• Audit aktiva tetap menjadi hal yang penting untuk dilakukan karena aktiva tetap merupakan titik rawan terjadinya inrfisiensi dan pencurian. Oleh karena itu, perlakuan aktiva tetap organisasi sektor publik harus diberi perhatian secara khusus.

Siklus jasa personalia sangat penting karena maslah gaji, pajak penghasilan pegawai dan biaya ketenagakerjaan lainnya merupakan komponen biaya utama hampir di semua entitas.

(13)

13

• Investasi surat berharga sebagai aktiva lancar merupakan investasi sementara yang bertujuan untuk memanfaatkan dana yang tidak dipergunakan dalam jangka pendek untuk memperoleh laba seperti capital gain.

• Risiko salah saji pada transaksi penanaman investasi organisasi sektor publik, pada umumnya rendah karena transaksi yang jarang terjadi.

AKUN SALDO KAS

Tujuan audit saldo kas adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo kas. Tujuan audit ditentukan dengan berdasarkan atas keempat kategori sersi laporan keuangan:

• Asersi keberadaan dan kerterjadian

• saldo kas tercatat bener-benr eksis pada tanggal neraca

• Asersi kelengkapan

• Saldo kas tercatat, meliputi pengaruh semua transaksi kas yang telah terjadi.

• Transfer kas antar bank pada akhir tahun telah dicatat pada periode yang tepat

• Asersi hak dan kewajiban

• Saldo kas tercatat dapt direalisasi pada jumlah yang dinyatakan dalam neraca dan sesuai skedul pendukungnya.

• Asersi pelaporan dan pengungkapan

• Saldo kas telah diidentifikasi dan dikelompokkan secara tepat dalam neraca

SIKLUS AUDIT SEKTOR PUBLIK

a. Survei Awal Karakter Industri/Bidang/Organisasi Yang Akan Diaudit b. Pembuatan Program Audit dan Penerbitan Surat Tugas Audit

Suatu program audit akan berisi:

(14)

14

• Tujuan audit untuk setiap area.

• Prosedur audit yang akan dilakukan.

• Sumber-sumber bukti audit.

• Deskripsi mengenai kesalahan (error).

c. Pelaksanaan Audit Sektor Publik d. Pembuatan Daftar Temuan

e. Komunikasi Temuan dan Penyusunan Draf Laporan Hasil Pemeriksaan

f. Penerbitan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut Temuan Laporan Hasil Pemeriksaan

LATIHAN SOAL

1. Apa saja yang termasuk pada pemeriksaan atas siklus pendapatan?

2. Sebutkan konsep-konsep dalam fase term of reference 3. Sebutkan konsep-konsep dalam fase investigasi 4. Sebutkan konsep-konsep dalam fase pelaporan 5. Sebutkan tahapan dalam siklus audit sektor publik

(15)

15 DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2014. Audit Sektor Publik, Edisi ketiga. Jakarta : Salemba Empat

Nasution, dkk. 2019. Audit Sektor Publik (Mahir Dalam Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara), Ponorogo : Uwaus Inspirasi Indonesia

Mayangsari, Sekar dan Puspa Wandanarum. 2013. Auditing Pendekatan Sektor Publik dan Privat. Jakarta : Media Bangsa

Referensi

Dokumen terkait

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Pada tahun 2010 Mahkamah Agung mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 4 Tahun 2010 tentang Penempatan Penyalahgunaan, Korban Penyalahgunaan dan Pecandu Narkotika ke

uji-t. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dan tes. Angket untuk mengukur respon siswa dan tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar

Dari aspek ekonomi, lanjut usia (60 tahun ke atas) dikelompokkan menjadi: (a) lanjut usia yang produktif yaitu lanjut usia yang sehat baik dari aspek fi sik, mental maupun sosial;

Die Ergebnisse sind: 1) die Sprachstil, die benutzt werke sind Hiperbola, Simbolisme, Sinestesia, Aliterasi, Anafora, Simile, Litotes, Polisidenton, Asidenton,

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

Rawat gabung adalah satu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan dalam sebuah ruangan, kamar atau tempat bersama-sama selama

Bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, karena bauran pemasaran adalah suatu strategi yang digunakan dalam bidang pemasaran untuk