ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ... I-1 1.1. Latar belakang ... I-1 1.2. Landasan Hukum ... I-4 1.3. Maksud dan Tujuan ... I-6 1.4. Metode pelaksanaan pekerjaan ... I-6 1.5. Sistematika laporan ... I-12
BAB II PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2021... II-1 2.1. Tujuan Dan Sasaran pembangunan... II-1 2.2. Penetapan Prioritas Pembangunan Kota Surakarta Tahun
2021 ... II-4
BAB III PERBANDINGAN ANTARA JUMLAH PROGRAM DAN KEGIATAN
DALAM RPJMD, RKPD DAN APBD tahun 2021 ... III-1 3.1. Keselarasan Program Antara RPJMD dengan RKPD
Tahun 2021 ... III-1 3.2. Keselarasan Program Antara APBD Tahun 2021 dengan
RKPD Tahun 2021 ... III-2 3.3. Keselarasan Kegiatan Antara APBD Tahun 2021 dengan
RKPD Tahun 2021 ... III-3 3.4. Kesesuaian Anggaran Antara APBD Tahun 2021 dengan
RKPD Tahun 2021 ... III-3
BAB IV HASIL EVALUASI RKPD TAHUN 2021 S/D SEMESTER I ... IV-1 4.1. Capaian Indikator makro di Kota Surakarta ... IV-1 4.2. Hasil Evaluasi Capaian Kinerja RKPD ... IV-16 4.3. Hasil Evaluasi Kinerja dan Penyerapan Anggaran kegiatan
RKPD ... IV-17 4.4. Hasil Evaluasi RKPD ... IV-25 4.5. Permalasalahan berdasarkan anggaran OPD sampai TW II. ... IV-86
BAB V PENUTUP ... V-1 5.1. Kesimpulan ... IV-1 5.2. Rekomendasi... IV-1
I - 1 BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Pembangunan Daerah merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas dan perikehidupan manusia dan masyarakat daerah yang dilakukan secara terus menerus berdasarkan kemampuan daerah dan kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan perkembangan keadaan daerah. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Undang- undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam melaksanakan pembangunan daerah, maka Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Dokumen perencanaan pembangunan Daerah terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengan Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD). Pengendalian dan evaluasi pembangunan Daerah sangat diperlukan untuk mengetahui kinerja Pemerintah Daerah yang meliputi pengendalian terhadap perumusan kebijakan perencanaan pembangunan Daerah, pelaksanaan rencana pembangunan Daerah, dan evaluasi terhadap hasil rencana pembangunan Daerah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, yang dimaksud dengan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) adalah Rencana Pembangunan Tahunan Daerah berupa dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
Selanjutnya dalam pelaksanaan RKPD, pengendalian terhadap kebijakan perencanaan pembangunan tahunan Daerah lingkup Daerah kabupaten/kota mencakup perumusan kebijakan Renja Perangkat Daerah dan kebijakan RKPD kabupaten/kota yang mencakup tujuan, sasaran, rencana program dan kegiatan
serta indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Perangkat Daerah. Kegiatan pemantauan dan supervisi RKPD digunakan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa perumusan kebijakan Renja Perangkat Daerah kabupaten/kota telah berpedoman pada RKPD dan Renstra Perangkat Daerah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2021 merupakah landasan dan pedoman operasional bagi Perangkat Daerah dalam menetapkan Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun 2021. RKPD Kota Surakarta Tahun 2021 telah disusun dengan mengacu pada Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2016 tentang RPJMD Kota Surakarta Tahun 2016-2021. Sesuai dengan ketentuan Permendagri Nomor 86 Tahun 2021 bahwa Kepala Daerah melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah berkewajiban melaksanakan pengendalian dan evaluasi perumusan kebijakan perencanaan pembangunan tahunan Daerah lingkup kabupaten/kota. Walikota juga melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pengendalian dan evaluasi RKPD Tahun 2021 yang mencakup:
1. Pengendalian Kebijakan RKPD
Pengendalian kebijakan dilakukan untuk menjamin bahwa RKPD telah disusun sesuai tahapan dan tatacara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan, telah selaras dengan sasaran, strategi, arah kebijakan, program pembangunan daerah, dan program perangkat daerah yang ditetapkan dalam RPJMD, Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2021 dan program strategis nasional. Pengendalian kebijakan dilaksanakan bersamaan dengan penyusunan RKPD Tahun 2021.
2. Pengendalian Pelaksanaan RKPD
Pengendalian pelaksanaan dilakukan untuk menjamin bahwa prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah, serta indikator kinerja, dan pagu indikatif dalam RKPD telah dipedomani dalam penyusunan rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sebagai landasan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2021.
I - 3 3. Evaluasi Hasil RKPD
Hasil RKPD dilaksanakan untuk menilai daya serap, capaian target kinerja program/kegiatan mencakup masukan (input), keluaran (output) dan hasil (outcome) yang telah ditetapkan dalam dokumen RKPD tahun 2021.
Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah Kota Surakarta dijadikan sebagai pedoman dan rujukan dalam menyusun program dan kegiatan Perangkat Daerah yang telah ditetapkan prioritas pembangunan daerah Kota Surakarta serta Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah Kota Surakarta mengarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pelayanan publik. Dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah Kota Surakarta memperhatikan program dan kebijakan dari pemerintah pusat yang akan dilaksanakan di daerah. Selanjutnya dalam pelaksanaan rencana pembangunan daerah tahunan ini, perlu dilakukan evaluasi terhadap hasil RKPD dimana mencakup sejauhmana capaian atas berbagai target indikator pembangunan daerah oleh perangkat daerah yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan daerah Kota Surakarta.
Melalui evaluasi diharapkan dapat diketahui apakah output dan outcome kegiatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Setelah mengetahui penilaian terhadap kinerja capaian indikator yang telah disusun selanjutnya dapat dirumuskan rekomendasi kebijakan dan langkah-langkah tertentu yang perlu diambil untuk dapat meningkatkan atau mengakselerasi pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan demikian, pelaksanaan evaluasi hasil RKPD Kota Surakarta Tahun 2021 perlu dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Evaluasi hasil RKPD Kota Surakarta Tahun 2021 dilaksanakan dalam rangka untuk memastikan bahwa target rencana program, lokasi, dan kegiatan prioritas Daerah dalam RKPD Kota Surakarta
dapat dicapai untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Daerah Kota Surakarta. Hal ini dikarenakan hasil capaian kinerja RKPD Kota Surakarta yang baik tentunya akan mendukung dan mewujudkan sasaran pembangunan jangka menengah daerah Kota Surakarta tercapai dengan baik pula serta dalam mendukung pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan tahunan nasional.
Evaluasi hasil RKPD Kota Surakarta Tahun 2021 dilaksanakan setiap triwulan menggunakan hasil evaluasi Renja Perangkat Daerah Kota Surakarta. Hasil evaluasi RKPD Kota Surakarta semester I menjadi bahan penyusunan Perubahan RKPD Kota Surakarta tahun 2021.
1. 2. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan dalam pekerjaan Penyusunan evaluasi hasil RKPD Kota Surakarta tahun 2021 semester I adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
I - 5 diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
11. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surakarta Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 2) sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surakarta Tahun 2005-2025;
12. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta Tahun 2016-2021.
1. 3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Evaluasi Hasil RKPD Semester I adalah untuk menilai dan mengevaluasi terhadap pencapaian target- target rencana program dan kegiatan prioritas daerah sebagaimana tercantum dalam RKPD Tahun 2021.
Adapun tujuan dari Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Evaluasi Hasil RKPD Semester I adalah:
a. Memberikan gambaran tentang realisasi capaian kinerja rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang telah ditargetkan dalam RKPD Tahun 2021 sampai dengan Triwulan II;
b. Memberikan gambaran tentang realisasi penyerapan dana kegiatan yang dilaksanakan perangkat daerah yang ditetapkan dalam APBD Tahun 2021 sampai dengan Triwulan II;
c. Mengetahui hambatan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan sebagai dasar perumusan rekomendasi dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan.
1. 4. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam rangka melaksanakan ketentuan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 sekaligus mewujudkan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, maka perlu dilakukan evaluasi hasil RKPD tahun 2021 untuk memastikan dan menilai bahwa target program dan kegiatan prioritas daerah dalam RKPD dapat dicapai dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan jangka menengah daerah dan pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan tahunan nasional. Evaluasi hasil RKPD ini akan dilaksanakan setiap triwulan dengan menggunakan hasil evaluasi Renja Perangkat Daerah.
Sementara itu evaluasi terhadap hasil RKPD mencakup capaian berbagai target indikator yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Melalui evaluasi diharapkan dapat diketahui apakah output dan outcome kegiatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Setelah mengetahui penilaian terhadap kinerja capaian indikator yang telah disusun selanjutnya dapat dirumuskan langkah- langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan atau mengakselerasi pencapaian target yang telah ditetapkan.
I - 7 Bappeda melakukan Evaluasi Hasil RKPD setiap triwulan berdasarkan Hasil Evaluasi Renja SKPD yang dilaporkan/disampaikan Kepala SKPD. Kepala Bappeda menyampaikan laporan evaluasi hasil RKPD kepada Kepala Daerah setiap triwulan.
Laporan Kepala Bappeda kepada Kepala Daerah hal Evaluasi Hasil RKPD, sekurang- kurangnya memuat uraian singkat tentang :
1) Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahunan Daerah.
2) Rencana program dan kegiatan, target, dan pagu indikatif.
3) Perbandingan antara program dan kegiatan, target dan dana dalam RKPD dan APBD.
4) Capaian target kinerja dan penyerapan dana Program/Kegiatan RKPD.
5) Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program/kegiatan.
6) Penutup, terdiri dari kesimpulan dan rekomendasi.
7) Lampiran, formulir evaluasi Hasil RKPD.
Formulir evaluasi hasil RKPD Kota Surakarta Tahun 2021 disajikan sebagai berikut:
I - 8
Formulir Evaluasi Hasil RKPD Provinsi/Kabupaten/Kota*) ……..
Tahun 2021.
Sasaran pembangunan tahunan provinsi/kabupaten/kota*):
……… (Diisi dengan sasaran pembangunan tahunan yang terdapat dalam RKPD).
No
Program/
Kegiatan/
Sub Kegiatan
Indikator Kinerja Sub
Kegiatan Satuan
arget Kinerja Capaian Program(
Renstra SKPD) Tahun
2021
Realisasi Capaian Kinerja Renstra SKPD sampai dengan Renja SKPD
Tahun Lalu
Target Kinerja dan
Anggaran Renja SKPD
Tahun Berjalan yang
dievaluasi (2021)
Realisasi Kinerja Pada Triwulan Realisasi Capaian Kinerja dan
Anggaran Renja SKPD
yang dievaluasi
2021
Tingkat Capaian Kinerja dan
Realisasi Anggaran Renstra SKPD
s/d Tahun 2021
Realisasi Kinerja dan
Anggaran Renstra SKPD
s/d Tahun 2021 (Pelaksanaan
SKPD Tahun 2021)
Tingkat Capaian
Kinerja RPJMD
s/d Tahun
2021
Unit Perangka t Daerah Penanggu ng Jawab
I II III IV
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12=8+9+10+
11 13=12/7*100 14=6+12 15=14/5
*100
16 K Rp
(Ribu) K Rp
(Ribu) K Rp (Ribu) K Rp (Ribu
) K Rp
(Ribu) K Rp
(Ribu) K Rp
(Ribu) K Rp
(Ribu) K Rp (Ribu) K Rp (Ribu) K Rp (Ribu
)
Total
*) coret yang tidak perlu Disusun
..., tanggal ...
KEPALA BAPPEDA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*)
Disetujui
..., tanggal ...
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ...
I - 9 1. Petunjuk Pengisian Formulir Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2021
Kolom (1) diisi dengan nomor urut program/kegiatan sebagaimana yang tercantum dalam RKPD yang dievaluasi;
Kolom (2) diisi dengan: Nama Program/ Kegiatan/ Sub Kegiatan yang direncanakan di tahun 2021.
Kolom (3) diisi Jenis indikator kinerja kegiatan (output). Indikator kinerja kegiatan (output/keluaran) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai suatu kegiatan yang dapat berupa fisik atau non fisik. Kolom ini digunakan untuk mengisi uraian indikator keluaran dari setiap kegiatan yang bersumber dari Renstra perangkat daerah berkenaan.
Kolom (4) diisi satuan indikator kegiatan Kolom (5)
jumlah/besaran target kinerja (K) dan anggaran indikatif (Rp) untuk setiap kegiatan sesuai dengan yang direncanakan dalam Renstra perangkat daerah sampai dengan akhir periode Renstra perangkat daerah;
Kolom (6) diisi dengan: Untuk baris kegiatan diisi dengan jumlah/besaran kinerja (K) dan penyerapan anggaran (Rp) untuk setiap kegiatan yang telah dicapai dari tahun pertama Renstra perangkat daerah sampai dengan tahun n-1 (tahun 2020);
Kolom (7) Pengisian Kolom ini bersumber dari dokumen RKPD tahun berjalan yang sudah disepakati dalam APBD tahun berjalan (tahun 2021). Untuk baris kegiatan diisi dengan: a) jumlah/besaran target kinerja (K) untuk setiap kegiatan sesuai dengan yang direncanakan dalam RKPD tahun berjalan. b) Jumlah anggaran (Rp) untuk setiap kegiatan sesuai dengan APBD tahun berjalan.
Kolom (8) sampai dengan Kolom(11) diisi dengan realisasi capaian kinerja (K) dan realisasi anggaran (Rp) pada setiap triwulan untuk setiap kegiatan dalam RKPD tahun berjalan.
Kolom (12) diisi dengan realisasi kumulatif capaian kinerja (K) dan realisasi anggaran (Rp) setiap program dan kegiatan mulai dari Triwulan I sampai dengan Triwulan II tahun pelaksanaan RKPD yang dievaluasi.
Kolom (13) diisi dengan rasio antara realisasi dan target RKPD yang dievaluasi, baik pada capaian kinerja (K) maupun penyerapan anggaran (Rp).
Kolom 13 = (Kolom 12: Kolom 7) X 100%
Kolom 13 (K) = (Kolom 12(K): Kolom 7(K)) X 100%
Kolom 13 (Rp) = (Kolom 12(Rp): Kolom 7(Rp)) X 100%
Kolom (14) diisi dengan realisasi kumulatif capaian kinerja (K) dan penyerapan anggaran (Rp) RPJMD pada setiap program dan kegiatan sampai dengan akhir tahun pelaksanaan RKPD yang dievaluasi.
Kolom 14 = Kolom 6 + Kolom 12 Kolom 14 (K) = Kolom 6 (K) + Kolom 12(K) Kolom 14 (Rp) = Kolom 6 (Rp) + Kolom 12(Rp)
Kolom (15) diisi dengan rasio antara realisasi dan target RPJMD sampai dengan akhir tahun pelaksanaan RKPD yang dievaluasi, baik pada capaian kinerja (K) maupun penyerapan anggaran (Rp).
Kolom 15 = (Kolom 14: Kolom 5) X 100%
Kolom 15(K) = (Kolom 14(K): Kolom 5(K)) X 100%
Kolom 15(Rp) = (Kolom 14(Rp): Kolom 5(Rp)) X 100%
Kolom (16) diisi dengan nama unit perangkat daerah yang bertanggungjawab dan melaksanakan program dan/atau kegiatan yang direncanakan dalam Renja PD kabupaten/kota yang dievaluasi.
2. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam pelaksanaan evaluasi ini adalah:
I - 11 1.) Data evaluasi dari masing-masing PD dipilah berdasarkan urusan, program
dan kegiatan.
2.) Menghitung kinerja capaian masing-masing indikator berdasarkan capaian pada masing-masing triwulan kemudian menjumlahkannya antara triwulan 1, 2, 3 dan 4.
3.) Menghitung persentase kinerja keuangan dengan melihat target keuangan yang ditetapkan dalam APBD berdasarkan masing-masing triwulan.
Predikat kinerja dan realisasi keuangan menggunakan skala nilai peringkat kinerja sebagai berikut:
No. Interval Nilai Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Status
1 X>45 Sangat tinggi (ST)
2 45≥X>37,5 Tinggi (T)
3 37,5≥X>32,5 Sedang (S)
4 32,5≥X>25 Rendah (R)
5 X≤25 Sangat Rendah (SR)
Dalam penilaian kinerja tersebut, gradasi nilai (skala intensitas) kinerja suatu indikator dapat dimaknai sebagai berikut:
a. Hasil Sangat Tinggi dan Tinggi
Gradasi ini menunjukkan pencapaian/realisasi kinerja capaian telah memenuhi target dan berada diatas persyaratan minimal kelulusan penilaian kinerja.
b. Hasil Sedang
Gradasi cukup menunjukkan pencapaian/realisasi kinerja capaian telah memenuhi persyaratan minimal.
c. Hasil Rendah dan Sangat Rendah
Gradasi ini menunjukkan pencapaian/realisasi kinerja capaian belum memenuhi/masih dibawah persyaratan minimal pencapaian kinerja yang diharapkan.
3. Teknik Analisis Data
Analisis data evaluasi RKPD Kota Surakarta dilakukan melalui teknik analisis, yaitu:
1.) Mempersandingkan jumlah dan jenis Program dalam RKPD dengan APBD serta RPJMD
2.) Mempersandingkan jumlah dan jenis kegiatan dalam RKPD dengan APBD 3.) Mempersandingkan Anggaran yang diusulkan dalam RKPD dengan yang
telah ditetapkan dalam APBD
4.) Analisis kinerja program/kegiatan RKPD dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja program/kegiatan dalam RKPD dengan realisasi yang ada dalam APBD tahun 2020 sampai dengan triwulan II.
5.) Analisis kinerja anggaran kegiatan RKPD dilakukan dengan membandingkan antara target anggaran dalam RKPD dengan realisasi yang ada dalam APBD tahun 2020 sampai dengan triwulan II.
6.) Analisis permasalahan yang hadapi PD dalam melaksanakan pembangunan tahun 2021.
1. 5. Sistematika Laporan
Sistematika Penyusunan Evaluasi Hasil Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2021 semester I sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, metode pelaksanaan dan sistematika laporan.
Bab II Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahunan Daerah. Bab ini berisi tentang Prioritas dan sasaran RKPD tahun 2021.
Bab III Perbandingan antara program dan kegiatan, target dan dana dalam RKPD dan APBD. Bab ini berisi tentang perbandingan antara program dan kegiatan, target dan dana dalam RKPD dan APBD tahun 2021.
Bab IV Capaian target kinerja dan penyerapan dana Program/Kegiatan RKPD Tahun 2021 sampai dengan semester I. Bab ini berisi tentang pencapaian target kinerja dan penyerapan dana program dan kegiatan RKPD tahun 2021 sampai dengan semester I.
Bab V Penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi hasil evaluasi RKPD tahun 2021 sampai dengan semester I.
II-1 BAB II
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2021
Secara garis besar substansi bab ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: (1) tujuan dan sasaran pembangunan yang diturunkan dari RPJMD Kota Surakarta 2016-2021; (2) Prioritas pembangunan tahun 2021 sesuai tema tahun 2021 sebagaimana disebutkan dalam RPJMD Kota Surakarta 2016-2021 yang memberikan penekanan terhadap arah kebijakan pembangunan yang relevan terhadap situasi yang dihadapi dan intervensi pasca pandemic COVID – 19; (3) arah kebijakan pembangunan kewilayahan terpadu.
Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah Kota Surakarta Tahun 2021 akan didahului dengan penggambaran tujuan dan sasaran pembangunan RPJMD yang didalamnya menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan sebagai payung dalam pelaksanaan pembangunan daerah, termasuk dalam penentuan prioritas pembangunan daerah tahun 2021. Selanjutnya akan digambarkan perumusan prioritas pembangunan daerah tahun 2021 dengan memperhatikan: (1) hasil evaluasi RKPD tahun 2019; (2) Isu strategis Daerah; (3) Prioritas dan sasaran Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021; (4) Prioritas dan sasaran RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021; (5) Arah Kebijakan tahun 2021 dalam RPJMD Kota Surakarta Tahun 2016-2021; dan (6) Pokok pokok pikiran DPRD.
2.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan
RKPD Kota Surakarta Tahun 2021 merupakan pelaksanaan tahun terakhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surakarta Tahun 2016-2021. Tema Pembangunan Kota Surakarta Tahun 2021 sesuai tahapan dalam RPJMD yaitu: Pemantapan Kualitas Pembangunan Kesejahteraan Manusia: Waras, Wasis, Wareg, Mapan, dan Papan, dengan penekanan mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial”. Penekanan tema Tema RKPD 2021 ini relevan dengan kondisi paska bencana Covid-19, dan relevan tema RKP 2021 bertema
“mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial” dengan fokus pada: (i) pemulihan industri pariwisata dan investasi; (ii) reformasi sistem kesehatan nasional;
(iii) reformasi sistem jaringan pengaman sosial, dan; (iv) Reformasi sistem ketahanan bencana”.
Oleh karena itu penyusunan prioritas dan sasaran pembangunan, program dan kegiatan dalam RKPD Kota Surakarta Tahun 2021 mengacu pada tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Surakarta Tahun 2016-2021, sesuai
dengan tema tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk dapat mengarahkan pembangunan di Kota Surakarta agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Surakarta Tahun 2016-2021.
Merujuk pada RPJMD Kota Surakarta Tahun 2016-2021, Visi pembangunan jangka menengah daerah Kota Surakarta Tahun 2016–2021 adalah:
“TERWUJUDNYA SURAKARTA SEBAGAI KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA”.
Adapun makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
a. Budaya
Surakarta sebagai Kota Budaya mengandung maksud bahwa pengembangan Kota Surakarta memiliki wawasan budaya dalam arti luas, dimana seluruh komponen masyarakat dalam setiap kegiatannya menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, berkepribadian, demokratis, rasional, berkeadilan sosial, menjamin Hak Asasi Manusia (HAM) dan menegakkan supremasi hukum dalam tatanan masyarakat yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa.
Dengan demikian unsur masyarakat dalam pengembangan Kota Surakarta sebagai Kota Budaya memiliki dimensi utama, yaitu secara individu memiliki moral dan perilaku terpuji, budi pekerti luhur dan secara sosial memiliki budaya komunikasi yang baik, kekerabatan yang akrab, menjunjung tinggi kerukunan dan harmoni sosial. Selain itu, kota budaya juga berarti pengembangan kota terintegrasi dengan upaya melestarikan, mempertahankan, dan mengembangkan seni dan budaya yang telah ada serta melindungi cagar budaya. Penjabaran Visi Kota Budaya akan diterjemahkan dalam Misi Wasis, Mapan, dan Papan.
b. Mandiri
Mandiri dalam visi dapat diartikan bahwa daerah mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dengan mengandalkan dan mengoptimalkan berbagai potensi sumber daya yang dimiliki serta proaktif membangun jejaring dengan semua pemangku kepentingan terkait. Kemandirian dapat terwujud melalui pembangunan yang mengarah kepada kemajuan ekonomi yang bertumpu kepada potensi yang dimiliki dengan didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunan. Kemandirian daerah diupayakan melalui penguatan kemampuan inovatif pemerintah daerah, sosial dan budaya serta penguatan
II-3 keberdayaan masyarakat Kota Surakarta. Penjabaran Visi Mandiri akan diterjemahkan dalam Misi Wasis, Wareg, dan Mapan.
c. Maju
Maju diterjemahkan sebagai kondisi Kota Surakarta dengan masyarakatnya yang memiliki ciri-ciri keunggulan. Indikator keunggulan dapat ditinjau dari aspek ekonomi, sosial budaya, dan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan kreatif. Keunggulan masyarakat dilandasi oleh kepribadian masyarakat yang berakar dan tumbuh dari kehidupan bangsa Indonesia yang adiluhung jauh sebelum berdirinya Negara Republik Indonesia, serta sikap dan perilaku gotong royong sehingga mampu mengembangkan daya cipta, rasa, dan karsanya untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Ditinjau dari aspek sosial dan kependudukan, indikator kemajuannya antara lain ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang kecil dan dengan derajat kesehatan penduduk yang lebih tinggi, tingginya kualitas pelayanan sosial, serta tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan.
Ditinjau dari aspek ekonomi kemajuan antara lain ditandai dengan penduduk memiliki kesempatan bekerja yang lebih terbuka, berkembangnya sektor industri yang beragam, semakin tingginya tingkat kemakmuran dan pemerataannya. Keterpaduan berbagai unsur ekonomi yang mampu menghasilkan efek ganda dalam mendorong semakin majunya perekonomian daerah, disamping semakin tertata dan berfungsinya dengan baik berbagai lembaga dan pranata ekonomi dalam mendukung kemajuan dan stabilitas perekonomian.
Selain memiliki berbagai indikator sosial ekonomi yang baik, kemajuan juga ditandai dengan kualitas infrastruktur semakin mantap, sistem dan kelembagaan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi informasi, akses pelayanan publik dan penegakan hukum yang adil dan inklusif sehingga mendukung mantapnya keamanan dan ketertiban masyarakat serta menurunnya tingkat pelanggaran hak asasi manusia. Keadilan dan inklusif dilihat dari sisi gender, kelompok sosial ekonomi, maupun kelompok kewilayahan. Penjabaran Visi Maju akan diterjemahkan dalam Misi Waras, Wasis, Wareg, Mapan, dan Papan.
d. Sejahtera
Sejahtera mencakup kesejahteraan lahir dan batin. Sejahtera lahir berarti kebutuhan sandang, pangan dan papan, terpenuhinya kebutuhan dasar di bidang pendidikan, kesehatan, dan tersedianya lapangan kerja sehingga dapat meningkatan pendapatan per kapita serta kemampuan daya beli. Sejahtera
batin berarti ketenteraman, keamanan, kenyamanan secara spiritual, serta kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan keyakinan. Penjabaran Visi Sejahtera akan diterjemahkan dalam Misi Waras, Wasis, Wareg, Mapan, dan Papan
2.2. Penetapan Prioritas Pembangunan Kota Surakarta Tahun 2021
Memperhatikan isu strategis daerah, arah Kebijakan Pembangunan Kota Surakarta Tahun 2021 dalam RPJMD Kota Surakarta Tahun 2016-2021, prioritas pembangunan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021 dan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2021, serta dengan adanya Pandemi COVID – 19, Tema RKPD Tahun 2021 perlu adaptif dan responsif terhadap wabah COVID – 19 dan proses pemulihannya, yaitu : Memperkuat kualitas pembangunan masyarakat yang Waras dan Wareg didukung pembangunan masyarakat yang Wasis, Mapan dan Papan. Fokus Pembangunan Tahun 2021 memberikan penekanan terhadap arah kebijakan pembangunan yang relevan terhadap situasi yang dihadapi dan intervensi yang akan dilakukan pada tahun 2021 dan ditetapkan prioritas dan fokus RKPD Kota Surakarta Tahun 2021, dengan perincian sebagai berikut:
a. Prioritas 1 Penguatan tata kelola pemerintahan dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kondusivitas daerah
1) Optimalisasi potensi daerah untuk peningkatan kapasitas PAD, dan pengembangan kerjasama pembiayaan dengan swasta untuk investasi pembangunan
2) Penguatan 8 area perubahan reformasi birokrasi
3) Pemanfaatan aset pemerintah kota untuk pelayanan publik dan peningkatan PAD
4) Peningkatan pelayanan publik melalui Pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP)
5) Penguatan maturitas Sistem Pengendalian Instansi Pemerintah (SPIP) dan penguatan kapasitas APIP sebagai quality assurance dan consulting partner.
6) Penguatan manajemen berbasis merit system dan pengembangan kompetensi ASN menuju Smart ASN
7) Pengembangan smart city, pemerintahan yang terbuka (open goverment) didukung digitalisasi tata kelola pemerintahan
8) Pengembangan satu data dan pengamanan informasi persandian
II-5 9) Peningkatan tertib administrasi dan pemanfaatan data kependudukan
serta peningkatan akses kepemilikan dokumen administrasi kependudukan bagi penduduk miskin
10) Peningkatan kualitas layanan dan tata kelola perpustakaan dan kearsipan 11) Pemeliharaan ketenteraman dan ketertiban dengan partisipasi aktif
masyarakat dan menanamkan persatuan kesatuan bangsa dan cinta tanah air.
12) Pengendalian kawasan rawan bencana
b. Prioritas 2 Peningkatan daya saing ekonomi daerah
1) Pengembangan kota kreatif, pariwisata dan MICE melalui penyediaan sarana dan prasarana destinasi wisata dan ekonomi kreatif, penyelenggaraan event tematik berbasis budaya, dan penguatan kerjasama paket wisata Solo-Sangiran dan sekitarnya (Solo Raya)
2) Pengembangan usaha perdagangan dan ekspor, dan pemanfaatan teknologi digital
3) Pengembangan sentra industri dan industri berbasis digital, peningkatan kompetensi SDM IKM dalam peningkatan kualitas dan pemasaran produk, fasilitasi akses permodalan IKM dan inovasi teknologi produksi 4) Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah dan Koperasi, perluasan akses
modal dan akses pemasaran, dan peningkatan kualitas start up wirausaha baru
5) Peningkatan iklim investasi dan kualitas pelayanan perijinan melalui One Stop Services (OSS) dan mendorong investasi yang berimplikasi terhadap ekonomi yang besar dengan digital investment promotion.
6) Peningkatan ketersediaan pangan dari segi jumlah dan mutu, penganekaragaman konsumsi pangan, dan mempertahankan produksi pertanian, peternakan dan perikanan dengan meningkatkan kualitas petani, peternak dan pembudidaya ikan, serta penyediaan sarana produksi
c. Prioritas 3 Pemantapan kualitas sumberdaya manusia dan pelayanan dasar masyarakat
1) Peningkatan upaya promotif dan preventif pengurangan angka kesakitan dan kematian dengan menerapkan paradigma sehat melalui pembiasaan Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pengurangan stunting dan kurang gizi, serta melaksanakan upaya kuratif dan rehabilitatif melalui pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang
terbuka untuk semua orang dan berkualitas sesuai standar didukung data pelayanan kesehatan yang terintegrasi.
2) Peningkatan partisipasi Keluarga Berencana dalam Pengendalian pertumbuhan penduduk
3) Peningkatan prestasi olahraga dan membudayakan olahraga sebagai pola hidup masyarakat
4) Membudayakan ilmu pengetahuan, teknologi dan pengembangan inovasi daerah
5) Pemerataan mutu dan akses pendidikan termasuk bagi siswa miskin dan anak putus sekolah dan anak yang tidak bersekolah melalui peningkatan kualitas pendidik, sarana dan prasarana pendidikan, fasilitasi akreditasi sekolah, penguatan pendidikan karakter, dan aktualisasi nilai-nilai budaya lokal, dan penelusuran anak putus sekolah dan anak yang tidak bersekolah.
6) Membudayakan seni berkarakter unggul
7) Peningkatan kesempatan kerja dan peluang kerja melalui penempatan tenaga kerja, serta peningkatan kualitas tenaga kerja melalui revitalisasi BLK sesuai peluang kerja, sertifikasi kompetensi kerja, dan pelatihan keterampilan berbasis link and match.
8) Peningkatan perlindungan sosial bagi PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial), pemberian jaminan sosial bagi penduduk miskin dan lansia non potensial penyandang disabilitas, dan validasi data terpadu kesejahteraan Sosial (DTKS)
9) Peningkatan kualitas hidup perempuan dan pemenuhan hak anak 10) Penguatan karakter dan prestasi pemuda untuk mewujudkan pemuda
berkualitas
d. Prioritas 4 Peningkatan kualitas lingkungan perkotaan, penataan kawasan pusat pelayanan dan Bagian Wilayah Kota
1) Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur perkotaan dan pemenuhan Universal Access (pengurangan kawasan kumuh, sanitasi dan air bersih) didukung database by name by address, termasuk stimulan rehab rumah tidak layak huni, dan rumah sewa bagi keluarga masyarakat berpenghasilan rendah.
2) Peningkatan konektivitas transportasi antar wilayah dan antar moda transportasi, dan penyediaan sarana penunjang pengurangan kemacetan dan peningkatan keselamatan dan kelancaran lalu lintas.
II-7 3) Pengendalian daya dukung dan daya tampung lingkungan, pemulihan
kerusakan lingkungan, serta Peningkatan tata kelola lingkungan hidup.
Tabel 2.1
Fokus Prioritas RKPD Kota Surakarta Tahun 2021 dan Persandingan dengan Prioritas Nasional dan Provinsi Jawa Tengah
Isu Strategis Daerah RPJMD Kota
Surakarta
Prioritas RKPD Kota Surakarta Tahun 2021
Arah Kebijakan RPJMD Kota Surakarta Tahun
2021
Fokus Prioritas RKPD Kota Surakarta Tahun
2021
Urusan/Fungsi
Penunjang Perangkat Daerah
1. Tata kelola pemerintahan (governance): bersih, transparan,
kolaboratif, demokratis, dan akuntabel
Penguatan tata kelola
pemerintahan dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kondusivitas daerah.
4.Optimalisasi potensi daerah untuk peningkatan kapasitas PAD
Optimalisasi potensi daerah untuk
peningkatan kapasitas PAD, dan
pengembangan kerjasama
pembiayaan dengan swasta untuk investasi pembangunan
Fungsi Keuangan - BPPKAD
Penguatan 8 area perubahan reformasi birokrasi
- Fungsi Sekretariat Daerah
- Fungsi Keuangan - Fungsi
Kepegawaian - Fungsi Pengawasan - Fungsi perencanaan - Fungsi Sekretariat DPRD
- Setda - BPPKAD - BKPPD - Inspektorat - Bapppeda - Sekretariat DPRD
Pemanfaatan aset pemerintah kota untuk pelayanan publik dan peningkatan PAD
Fungsi Keuangan - BPPKAD
Peningkatan pelayanan publik melalui Pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP)
Fungsi Sekretariat
Daerah - Setda
Penguatan maturitas Sistem Pengendalian Instansi Pemerintah (SPIP) dan penguatan kapasitas APIP sebagai quality assurance dan consulting partner.
- Fungsi Pengawasan - Fungsi perencanaan - Fungsi Sekretariat DPRD
- Inspektorat
Penguatan
manajemen berbasis merit system dan pengembangan kompetensi ASN menuju Smart ASN Pengembangan smart
city, pemerintahan Komunikasi dan - Diskominfo SP
Isu Strategis Daerah RPJMD Kota
Surakarta
Prioritas RKPD Kota Surakarta Tahun 2021
Arah Kebijakan RPJMD Kota Surakarta Tahun
2021
Fokus Prioritas RKPD Kota Surakarta Tahun
2021
Urusan/Fungsi Penunjang
Perangkat Daerah
yang terbuka (open goverment) didukung digitalisasi tata kelola pemerintahan
informatika
Pengembangan satu data dan pengamanan informasi persandian
- Statistik
- Persandian - Diskominfo SP
Peningkatan tertib administrasi dan pemanfaatan data kependudukan serta peningkatan akses kepemilikan dokumen administrasi
kependudukan bagi penduduk miskin
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
- Dispenduk &
Capil
Peningkatan kualitas layanan dan tata kelola perpustakaan dan kearsipan
- Perpustakaan
- Kearsipan - Disarpus
Pemeliharaan ketenteraman dan ketertiban dengan partisipasi aktif masyarakat dan menanamkan persatuan kesatuan bangsa dan cinta tanah air.
Ketenteraman, ketertiban Umum dan Perlindungan masyarakat
- Satpol PP - Kantor Kesbangpol
9.Pengendalian kawasan rawan bencana
Pengendalian kawasan rawan bencana
Ketenteraman, ketertiban Umum dan Perlindungan masyarakat
- BPBD
2. Peningkatan daya saing daerah: meraih keunggulan
Peningkatan daya saing ekonomi daerah
- Pengembangan kota
kreatif, pariwisata dan MICE melalui
penyediaan sarana dan prasarana destinasi wisata dan ekonomi kreatif, penyelenggaraan event tematik berbasis budaya, dan
penguatan kerjasama paket wisata Solo- Sangiran dan
sekitarnya (Solo Raya)
Pariwisata - Dinas Pariwisata
Pengembangan usaha
perdagangan dan ekspor, dan pemanfaatan teknologi digital
Perdagangan - Dinas Perdagangan
Pengembangan sentra
industri dan industri berbasis digital,
Perindustrian - Disnakerperin
II-9
Isu Strategis Daerah RPJMD Kota
Surakarta
Prioritas RKPD Kota Surakarta Tahun 2021
Arah Kebijakan RPJMD Kota Surakarta Tahun
2021
Fokus Prioritas RKPD Kota Surakarta Tahun
2021
Urusan/Fungsi Penunjang
Perangkat Daerah
peningkatan
kompetensi SDM IKM dalam peningkatan kualitas dan pemasaran produk, fasilitasi akses
permodalan IKM dan inovasi teknologi produksi
Pemberdayaan Usaha
Kecil dan Menengah dan Koperasi,
perluasan akses modal dan akses pemasaran, dan peningkatan kualitas start up wirausaha baru
Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah - Diskop UKM
Peningkatan iklim
investasi dan kualitas pelayanan perijinan melalui One Stop Services (OSS) dan mendorong investasi yang berimplikasi terhadap ekonomi yang besar dengan digital investment promotion.
Penanaman Modal - DPMPTSP
Peningkatan
ketersediaan pangan dari segi jumlah dan mutu,
penganekaragaman konsumsi pangan, dan mempertahankan produksi pertanian, peternakan dan perikanan dengan meningkatkan kualitas petani, peternak dan pembudidaya ikan, serta penyediaan sarana produksi
- Pangan - Pertanian - Kelautan dan Perikanan
- Dinpertan KP
3. Kesejahteraan masyarakat: mapan, aman, nyaman
Pemantapan kualitas sumberdaya manusia dan pelayanan dasar masyarakat
1.Pembiasaan Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Peningkatan upaya promotif dan preventif
pengurangan angka kesakitan dan kematian dengan menerapkan paradigma sehat melalui pembiasaan Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pengurangan stunting dan kurang gizi, serta melaksanakan upaya kuratif dan
Kesehatan - Dinkes - RSUD
Isu Strategis Daerah RPJMD Kota
Surakarta
Prioritas RKPD Kota Surakarta Tahun 2021
Arah Kebijakan RPJMD Kota Surakarta Tahun
2021
Fokus Prioritas RKPD Kota Surakarta Tahun
2021
Urusan/Fungsi Penunjang
Perangkat Daerah
rehabilitatif melalui pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang terbuka untuk semua orang dan berkualitas sesuai standar didukung data pelayanan kesehatan yang terintegrasi.
Peningkatan partisipasi Keluarga Berencana dalam Pengendalian pertumbuhan penduduk
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
- Disdalduk KB
Peningkatan prestasi olahraga dan membudayakan olahraga sebagai pola hidup masyarakat
Dinas Kepemudaan
dan Olahraga - Dispora
2.Membudayakan ilmu pengetahuan, tehnologi, dan seni berkarakter unggul
Membudayakan ilmu pengetahuan,
teknologi dan pengembangan inovasi daerah
Penelitian dan
Pengembangan - Bapppeda, STP
Pemerataan mutu dan akses pendidikan termasuk bagi siswa miskin dan anak putus sekolah dan anak yang tidak bersekolah melalui peningkatan kualitas pendidik, sarana dan prasarana pendidikan, fasilitasi akreditasi sekolah, penguatan pendidikan karakter, dan
aktualisasi nilai-nilai budaya lokal, dan penelusuran anak putus sekolah dan anak yang tidak bersekolah.
Pendidikan - Dinas Pendidikan
Membudayakan seni
berkarakter unggul Kebudayaan - Dinas Kebudayaan 3.Peningkatan
kesempatan kerja dan peluang kerja
Peningkatan
kesempatan kerja dan peluang kerja melalui penempatan tenaga kerja, serta
peningkatan kualitas tenaga kerja melalui revitalisasi BLK sesuai peluang kerja, sertifikasi kompetensi
Tenaga Kerja - Disnakerperin
II-11
Isu Strategis Daerah RPJMD Kota
Surakarta
Prioritas RKPD Kota Surakarta Tahun 2021
Arah Kebijakan RPJMD Kota Surakarta Tahun
2021
Fokus Prioritas RKPD Kota Surakarta Tahun
2021
Urusan/Fungsi Penunjang
Perangkat Daerah
kerja, dan pelatihan keterampilan berbasis link and match.
Peningkatan perlindungan sosial bagi PPKS (Pemerlu Pelayanan
Kesejahteraan Sosial), pemberian jaminan sosial bagi penduduk miskin dan lansia non potensial penyandang disabilitas, dan validasi data terpadu kesejahteraan Sosial (DTKS)
Sosial - Dinsos
Peningkatan kualitas hidup perempuan dan pemenuhan hak anak
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
- DPPPAPM
Penguatan karakter dan prestasi pemuda untuk mewujudkan pemuda berkualitas
Dinas Kepemudaan
dan Olahraga - Dispora
5. Kesenjangan wilayah: pemerataan yang berkeadilan dalam keterpaduan
Peningkatan kualitas lingkungan perkotaan, penataan kawasan pusat pelayanan dan BWK
6.Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur memenuhi Universal Access
Peningkatan kuantitas
dan kualitas
infrastruktur
perkotaan dan pemenuhan Universal Access (pengurangan kawasan kumuh, sanitasi dan air bersih) didukung database by name by address, termasuk stimulan rehabilitasi rumah tidak layak huni, dan rumah sewa bagi keluarga masyarakat berpenghasilan rendah.
- Pekerjaan umum - Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
- DPUPR - Disperum KPP
7.Peningkatan infrastruktur perhubungan
Peningkatan konektivitas transportasi antar wilayah dan antar moda transportasi, dan penyediaan sarana penunjang pengurangan kemacetan dan peningkatan keselamatan dan kelancaran lalu lintas.
Perhubungan - Dishub
4. Lingkungan hidup:
sehat, selamat, bermartabat
5.Pengendalian daya dukung dan daya tampung lingkungan
Pengendalian daya dukung dan daya tampung lingkungan, pemulihan kerusakan
Lingkungan Hidup - DLH
Isu Strategis Daerah RPJMD Kota
Surakarta
Prioritas RKPD Kota Surakarta Tahun 2021
Arah Kebijakan RPJMD Kota Surakarta Tahun
2021
Fokus Prioritas RKPD Kota Surakarta Tahun
2021
Urusan/Fungsi Penunjang
Perangkat Daerah
8.Peningkatan tata kelola lingkungan hidup
lingkungan, serta Peningkatan tata kelola lingkungan hidup.
III - 1 BAB III
PERBANDINGAN ANTARA JUMLAH PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM RPJMD, RKPD DAN APBD
3.1. Keselarasan Program Antara RPJMD dengan RKPD Tahun 2021
Jumlah program yang ada dalam RPJMD Kota Surakarta tahun 2016–2021 sebanyak 172 program. Sementara jumlah program yang dilaksanakan dalam RKPD tahun 2021 sebanyak 152 program, dengan kesesuaian program antar dokumen RPJMD dan RKPD tahun 2021 sejumlah 148 program. sebagaimana terlihat pada gambar berikut :
Gambar 3.1 Irisan Kesesuaian Jumlah Program RKPD Tahun 2021 Dengan RPJMD Tahun 2016-2021
Jumlah program RPJMD 2016-2021 yang tidak direncanakan dalam RKPD tahun 2021 adalah sebagai berikut :
1. Program Pendidikan Luar Biasa 2. Program Pendidikan Menengah
3. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan 4. Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong
5. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
6. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
7. Program peningkatan kualitas pelayanan informasi 22
Program 150
Program
RKPD 152 Program RPJMD
172 Program
2 Program
8. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah 9. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
10. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 11. Program Pemberdayaan komunitas Perumahan 12. Program Pemanfaatan Ruang
13. Program Peningkatan Pelayanan BLUD
14. Program kemitraan pengembanganwawasan kebangsaan 15. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga 16. Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya 17. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
18. Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor 19. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
20. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
21. Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat
22. Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU.
Adapun jumlah program yang ada dalam RKPD tahun 2021 diluar program RPJMD Kota Surakarta tahun 2016–2021 ada sebanyak 2 program, yaitu sebagai berikut:
1. Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
3.2. Keselarasan Program Antara APBD Tahun 2021 dengan RKPD Tahun 2021
Jumlah Program dalam RKPD tahun 2021 sebanyak 152 program, lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah program dalam APBD yang dilaksanakan tahun 2021 sebanyak 125 program. Perbedaan ini lebih disebabkan karena adanya perbedaan nomenklatur program antara di RKPD tahun 2021 dengan APBD yang dilaksanakan di tahun 2021. Berdasarkan pemetaan program dan kegiatan antara RKPD dengan program APBD ada keselarasan program dan kegiatan.
III - 3 3.3. Keselarasan Kegiatan Antara APBD Tahun 2021 dengan RKPD Tahun 2021
Jumlah kegiatan yang tercantum dalam RKPD dan APBD tahun 2021 sebanyak 2.295 kegiatan. Sementara kegiatan yang tidak tercantum dalam APBD sebanyak 1.244 kegiatan.
Gambar 3.4 Irisan Kesesuaian Jumlah Kegiatan APBD Dengan Kegiatan RKPD Tahun 2021
3.4. Kesesuaian Anggaran Antara APBD Tahun 2021 dengan RKPD Tahun 2021 Anggaran RKPD dengan APBD (Belanja Langsung)
RKPD
1.302.561.315.370,40 ANGGARAN
APBD
2.157.168.370.002 0
kegiatan 2.295 kegiatan
RKPD 3.539 kegiatan APBD
2.295 kegiatan
1.244 kegiatan
BAB IV
HASIL EVALUASI RKPD TAHUN 2021 S/D SEMESTER I
4.1. Capaian Indikator makro di Kota Surakarta 1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta pada tahun 2016 hingga tahun 2019 selalu mengalami trend meningkat, kecuali pada tahun 2020 yang mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19 menjadi sebesar -1,74%. Kondisi ini selaras dengan nasional namun berbeda dengan Provinsi Jawa tengah yang perkembangannya bergerak fluktuatif. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2021
Gambar 4.1 Perbandingan realisasi dan target Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta tahun 2016–2020 terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2016–2020
Jika dilihat berdasarkan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Surakarta Tahun 2016–2021, realisasi pencapaiannya selama kurun waktu tahun 2016–2017 telah mencapai target yang ditentukan dan tahun 2018–2020 belum mencapai target yang ditentukan. Analisis penyebab hambatan pencapaian target disebabkan oleh pandemi Covid-19 di tahun 2020 yang berdampak pada merosotnya aktivitas perekonomian di Kota Surakarta.
5 5 6 6 6
5,35 5,70 5,75 5,78
(1,74)
5,25 5,26 5,32 5,41
(2,65)
5,03 5,07 5,17 5,02
(2,07) (3)
(2) (1) - 1 2 3 4 5 6
2016 2017 2018 2019 2020
Target Kota Surakarta Realisasi Kota Surakarta Realisasi Jawa Tengah Realisasi Nasional
IV - 2
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kota-kota lainnya di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta menempati posisi ketiga tertinggi setelah Kota Semarang (-1,61%) dan Kota Salatiga (-1,68%). Selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Sumber: BPS Povinsi Jawa Tengan, 2021
Gambar 4.2 Posisi relatif Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta, Kota Sekitar, Nasional dan Prov Jawa Tengah tahun 2020
Berdasarkan harga konstan 2010, Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta tahun 2020 sebesar -1,74%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5,35%. Pertumbuhan Ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi yaitu sebesar 19,70%. Salah satu penyebabnya adalah maraknya kegiatan online maupun peralatan komunikasi yang lebih maju sehingga mempercepat proses transaksi, serta meningkatnya akses internet selama pandemi COVID-19. Dari 17 kategori yang ada, seluruhnya mengalami pertumbuhan negatif, kecuali pada kategori informasi dan komunikasi, yaitu sebesar 19,70% dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (12,11%) yang justru mengalami pertumbuhan positif.
Empat Lapangan Usaha yang mengalami pertumbuhan ekonomi negatif sebesar lebih dari 10 persen (tahun 2020), yaitu: Transportasi dan Pergudangan (-62,69%), Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (- 15,67%), Lapangan Usaha Jasa Lainnya (-14,32%), dan Lapangan Usaha Jasa Perusahaan (-8,53%).
Bagi pelaku UMKM, IKM dan pedagang sektor informal keberadaan fasilitas umum dalam menunjang kegiatan usaha sebagaian besar menjadi salah
-2,45 -1,87 -2,25 -1,74 -1,68 -1,61
-2,65 -2,07
-3 -2,5 -2 -1,5 -1 -0,5 0
Kota Magelang
Kota
Pekalongan Kota Tegal
Kota
Surakarta Kota Salatiga
Kota Semarang
Kota Jawa Tengah Nasional
satu kebutuhan mereka. Berdasarkan hasil wawancara, terdapat 85,71% pelaku UMKM, 88,33% pelaku industri dan 74,07% pedagang sektor informal mengatakan bahwa fasilitas umum dibutuhkan dalam menunjang kebutuhan usaha.
Keberadaan fasilitas umum bagi mereka penting sebagai bagian untuk mempromosikan dan menjajakan produk mereka, baik pada even resmi maupun tidak resmi. Sementara itu, terdapat 14,29% pelaku, 11,67% dan 25,93%
pedagang sektor informal yang mengatakan bahwa fasilitas umum tidak menjadi hal penting dalam menunjang kegiatan usaha mereka.
Kondisi yang sangat berpengaruh pada masa penademi ini adalah adanya penutupan atau pengehentian kegiatan-kegiatan yang diadakan difasilitas umum, seperti car freeday, event pariwisata, evet hiburan dan berbagai event pertunjukan yang rutin dilaksanakan. Kondisi tersebut menjadi hal yang dikeluhkan oleh pelaku usaha, terutama pada sektor informal yang banyak mengandalkan keramaian pada berbagai fasilitas umum yang ada di Kota Surakarta.
Keberadaan fasilitas umum bagi pelaku usaha memberikan dampak positif dalam mendukung kegiatan usaha mereka. Hasil survei pada pelaku UMKM mengatakan sebanyak 51,67% mengatakan bahwa penyediaan fasilitas umum sangat berdampak terhadap usaha, sebanyak 23,33% mengatakan bahwa penyediaan fasilitas umum berdampak, 15,00% mengatakan bahwa penyediaan fasilitas umum cukup berdampak, 8,33% penyediaan fasilitas umum kurang berdampak dan 1,67% penyediaan fasilitas umum tidak berdampak dalam usaha.
Pelaku industri kecil dan menengah di kota Surakarta mengatakan bahwa 47,62% sangat berdampak antara penyediaan fasilitas umum untuk meningkatkan usaha, sebanyak 33,33% mengatakan penyediaan fasilitas umum cukup berdampak untuk meningkatkan usaha, sebanyak 9,52% penyediaan fasilitas umum berdampak dalam peningkatan usaha dan sebanyak 9,52%
penyediaan fasilitas umum kurang berdampak untuk meningkatan usaha.
Sementara itu, menurut pedagang sektor informal, jawaban mereka mengatakan sebanyak 44,44% penyediaan fasilitas umum sangat berdampak terhadap peningkatan usaha, sebanyak 37,04% penyediaan fasilitas umum berdampak dalam peningkatan usaha, sebanyak 3,70% mengatakan penyediaan fasilitas umum cukup berdampak untuk meningkatkan usaha, sebanyak 7,41%
IV - 4
penyediaan fasilitas umum kurang berdampak terhadap peningkatan usaha, 7,41% penyediaan fasilitas umum tidak berdampak dalam peningkatan usaha.
Sumber : hasil survei, 2021
Gambar 4.3 Dampak dalam Penyediaan Fasilitas Umum Penunjang Usaha
2. Inflasi
Inflasi adalah meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Dampak dari inflasi salah satunya adalah menurunnya daya beli masyarakat, yang dapat diartikan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat terganggu karena ketidakmampuan penduduk dalam mengkonsumsi barang ataupun jasa.
Perkembangan Laju inflasi di Kota Surakarta dalam kurun waktu 5 tahun terakhir tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 menunjukan capaian yang positif yaitu pada tahun 2020 laju inflasi Kota Surakarta sebesar 1,38% meningkat pada tahun 2019 menjadi sebesar 2,94%. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
2,15
3,1
2,45
2,94
1,38
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
2016 2017 2018 2019 2020