34 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan data kuantitatif dan analisis datanya menggunakan analisa kuantitatif.
3.2. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional
3.2.1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang dapat berbentuk apa saja yang sudah ditetapkan oleh peneliti sebelumnya untuk dipelajari, sehingga akan diperoleh suatu informasi yang kemudian ditarik kesimpulannya oleh peneliti (Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini variabel yang digunakan yaitu variabel Independen (X) serta variabel dependen (Y).
3.2.1.1. Variabel Independen
Variabel independen juga sering disebut sebagai variabel bebas, variabel independen adalah variabel yang menjadi penyebab timbulnya variabel dependen (terikat) atau variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen (Sugiyono, 2016). Adapun variabel independen pada penelitian ini yaitu Family control (X1), Family ownership (X2), Firm size (X3), dan Profitabilitas (X4).
3.2.1.2. Variabel Dependen
Variabel dependen juga sering disebut sebagai kriteria, output, konsekuen, atau di dalam sering disebut variabel terikat, variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat dari adanya variabel independen atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel dependen. (Sugiyono, 2016).
Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu Nilai perusahaan.
3.2.2. Definisi Operasional Variabel 3.2.2.1. Family control (X1)
Family control adalah kontrol yang dilakukan oleh anggota keluarga
didalam perusahaan tersebut, kontrol keluarga mencerminkan seberapa besar peran anggota keluarga tersebut di dalam pengambilan keputusan perusahaan, kontrol keluarga dapat dilihat dari proporsi atau anggota keluarga yang duduk di dalam dewan direksi, Proporsi dewan direksi yang berasal dari internal perusahaan dapat menimbulkan masalah independensi karena peran kontrolnya dapat berkurang akibat keinginan memakmurkan diri sendiri maupun kelompok. Definisi dari Kontrol Keluarga penelitian ini mengacu pada penelitian Villalonga and Amit (2006) dan Chu (2009) yaitu posisi manajer puncak yang diwakili oleh anggota keluarga yang berdiri sebagai dewan direksi.
Family control =
3.2.2.2. Family ownership (X2)
Kepemilikan keluarga adalah besaran jumlah kepemilikan saham keluarga dalam perusahaan, kepemilikan keluarga pada umumnya sahamnya terkonsentrasi hanya pada keluarga tertentu, selain itu perusahaan dengan kepemilikan keluarga biasa menempatkan anggota keluarga pada jajaran komisaris atau direktur.
Indikator perhitungan kepemilikan keluarga adalah jumlah presentase saham yang dimiliki, indikator ini mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh (Rouyer, 2016)
Family ownership =
3.2.2.3. Firm size (X3)
Ukuran perusahaan adalah gambaran mengenai besar atau kecilnya sebuah perusahaan, secara umum ukuran perusahaan dapat mempengaruhi penilaian perusahaan dimata investor dalam membuat keputusan investasi.
Ukuran perusahaan dikukur dengan menggunakan jumlah besarnya total aset, namun karena umumnya total aset perusahaan cukup besar maka mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Amalia Dewi Rahmawati (2015) penghitungan ukuran perusahaan menggunakan logaritma dari total aset peusahaan (natural logaritm of asset)
Firm size =Ln(Total Asset)
3.2.2.4. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam menghasilkan laba yang diharapkan selama periode yang ditentukan. Profitabilitas juga dapat dijadikan suatu indikator kinerja dari manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan. Selain itu profitabilitas dapat dijadikan alat bagi para pengawas perusahaan dan pihak investor dalam menilai perusahaan dan kinerjanya di masa yang akan datang. Dalam Penelitian ini Variabel Profitabilitas mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ignasius Leonardo (2017) dihitung dengan menggunakan Return On Equity (ROE)
ROE =
3.2.2.5. Nilai perusahaan (Y)
Nilai perusahaan adalah pandangan atau Persepsi dari pihak luar perusahaan terhadap suatu perusahaan, Nilai perusahaan bisa dilihat dengan menggunakan harga pasar atau harga saham, dalam penelitian ini nilai perusahaan dihitung dengan menggunakan rumus Tobin’s Q (Akbar, 2018). Tobin’s Q adalah sebuah rasio yang menunjukkan nilai pasar dari suatu perusahaan yang kemudian akan digunakan sebagai keputusan untuk membuat investasi, Jika Variabel Tobin’s Q semakin besar maka artinya semakin tinggi nilai perusahaan.
MVS = P × Q Shares
DEBT = (CL – CA) + INV + LTL
Keterangan
TOBIN : Nilai Perusahaan
MVS : Nilai Pasar Dari Jumlah Saham Yang Beredar DEBT : Nilai Total Kewajiban Perusahaan
TA : Total Aset
P : Harga Saham Penutupan Akhir Tahun Q shares : Jumlah Saham Beredar Akhir Tahun CL : Liabilitas Jangka Pendek
CA : Aset Lancar INV : Persediaan
LTD : Liabilitas Jangka Panjang
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Pengukuran
1 Family control (FC)
Kontrol yang dilakukan oleh anggota keluarga didalam perusahaan tersebut.
FC =
(Villalonga and Amit, 2006) dan (Chu, 2009) 2 Family
ownership (FO)
Besaran jumlah kepemilikan saham keluarga dalam perusahaan.
FO =
(Rouyer, 2016)
3 Firm size (SIZE)
Gambaran mengenai besar atau kecilnya sebuah perusahaan
Firm size =Ln(Total Asset)
(Amalia Dewi Rahmawati, 2015)
No Variabel Definisi Pengukuran 4 Profitabilit
as (ROE)
kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam menghasilkan laba yang diharapkan
ROE = (Ignasius Leonardo, 2017)
Nilai Perusahaan (TQ)
Pandangan atau Persepsi dari pihak luar perusahaan terhadap suatu perusahaan.
(Akbar, 2018)
3.3. Jenis data,sumber data
Jenis data pada penelitian ini adalah data sekunder, data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data annual report, sedangkan sumber data diperoleh dari website bursa efek indonesia yaitu www.idx.co.id
3.4. Populasi Dan Metode Pengambilan Sampel
Populasi yaitu suatu wilayah generalisasi yang berisi objek yang memiliki kuantitas dan sebuah karasterisktik yang akan ditetaokan oleh seorang peneliti guna dipelajari untuk kemudian dapat ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016) Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Investasi dan Real Estate go publik yang terdaftar di Bursa Efek indonesia.
Sampel pada penelitian ini adalah sebagian perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sektor investasi dan real estate dengan metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu dengan memasukkan kriteria yaitu
1. Perusahaan sampel merupakan perusahaan yang terdaftar pada sektor Investasi dan real estate terdaftar di BEI pada tahun 2015 - 2019.
2. Perusahaan sampel tergolong kedalam perusahaan keluarga pada tahun 2015-2019
3. Perusahaan sampel melaporkan laporan keuangan yang telah di audit dari 2015-2019
4. Perusahan sampel memiliki laporan keuangan yang berakhir pada 31 desember.
5. Perusahaan tidak mengalami kerugian di akhir tahun periode 2015 - 2019
Berikut adalah jumlah perusahaaan dengan kriteria yang telah ditentukan diatas
Tabel 3.2 Kriteria Perusahaan Sampel
No Kriteria Jumlah
Perusahaan 1 Perusahaan sampel merupakan perusahaan sektor Investasi
dan real estate terdaftar di BEI pada tahun 2015 - 2019. 61 2 Perusahaan sampel tergolong kedalam perusahaan keluarga
pada tahun 2015-2019 59
3 Perusahaan melaporkan laporan keuangan yang telah di
audit tahun 2015-2019 49
4 Perusahan sampel memiliki laporan keuangan yang berakhir
pada 31 desember. 45
5 Perusahaan tidak mengalami kerugian di akhir tahun
periode 2015 – 2019 31
Σ
31 × 5 155Jumlah Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 61 perusahaan dan setelah melakukan pengambilan sampel, maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah 31 perusahaan. Berikut adalah sampel penelitian
Tabel 3.3 Sampel Penelitian No Kode Nama Perusahaan
1 APLN PT Agung Podomoro Land Tbk 2 ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk 3 BCIP PT Bumi Citra Permai Tbk 4 BIKA PT Binakarya Jaya Abadi Tbk
5 BIPP PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 7 CTRA PT Ciputra Development Tbk
8 DARD PT Duta Anggada Realty Tbk 9 DILD PT Intiland Development Tbk
10 DMAS PT Puradelta Lestari Tbk 11 DUTI PT Duta Permai Tbk
12 EMDE PT Megapolitan Development Tbk 13 FMII PT Fortune Mate IndonesiaTbk 14 FORZ PT Forza Land Indonesia Tbk
15 GMTD PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk 16 GPRA PT Perdana Gapuraprima Tbk
17 GWSA PT Greenwood Sejahtera Tbk 18 JRPT PT Jaya Real Estate Property Tbk 19 KIJA PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 20 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk
21 MDLN PT Moderland Realty Tbk 22 MTLA PT Metrpolitan Land Tbk 23 PLIN PT Plaza Indonesia Realty Tbk 24 PPRO PT PP Property Tbk
25 PUDP PT Pudjiadi Prestige Tbk 26 PWON PT Pakuwon Jati Tbk
27 RBMS PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk 28 RDTX PT Roda Vivatex Tbk
29 RODA PT Pikko Land Development 30 SMDM PT Suryamas Dutamakmur Tbk 31 SMRA PT Summarecon Agung Tbk
3.5. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode teknik dokumentasi metode dokumentasi yaitu metode yang dilakukan dengan cara mencari, mencatat, mengumpulkan, serta mengkaji data sampel mengenai variabel yang bersangkutan dapat berupa catatan, transkip, dokumen, jurnal, buku, dan website, metode dokumentasi dilakukan untuk dapat mengumpulkan keseluruhan data yang dibutuhkan untuk dapat menjawab masalah penelitian. Data dokumentasi pada penelitian ini didapat dengan cara mengumpulkan data sekunder dari website Bursa Efek Indonesia yaitu IDX statistik pada periode 2015-2019.
3.6. Metode Analisis Data
Pada Penelitian ini analisis data dilakukan dengan melalui uji asumsi klasik sedangkan untuk pengujian hipotesis diuji dengan menggunakan regresi linier berganda, adapun pengujian dilakukan dengan alat anailis data berupa SPSS. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan akan terlebih dahulu dilakukan analisis deskriptif dan uji yang menggunakan uji asumsi klasik yaitu terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji auto korelasi, dan yang terakhir uji heterogenitas.
3.6.1. Statistik Deskriptif
Analisis menggunakan statistik deskriptif yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengorganisir serta menganalisis data kuantitatif, sehingga nantinya akan diperoleh gambaran yang teratur dari suatu
kegiatan, analisis deskriptif juga digunakan guna mengetahui sebuah deskripsi dari suatu data juka dilihat dari nilai maksimal, nilai minimal, nilai rata rata, dan standar deviasi.
3.6.1.1. Uji asumsi klasik
Uji Asumsi klasik yaitu sebuah uji yang mendasari analisis regresi.
Tujuan dari uji asumsi klasik yaitu untuk dapat memastikan bahwa model penelitian yang digunakan benar benar memperoleh asumsi dasar anailisis regresi yang berisi uji normalitas, uji multikonearitas, uji heterokedasitas dan uji autokorelasi.
3.6.1.2. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen dan variabel dependen mempunyai hubungan distribusi yang normal atau tidak. Model regresi yang tergolong baik yaitu apabila distribusi mendekati normal. Pada umumnya analisis statistik yang digunakan sebagai alat uji normalitas yaitu uji statistik Kolmogorov- smirnov (K-S). Pada saat mengambil keputusan dilihat dari uji tersebut,
jika nilai pada signifikansi lebih besar dari 5 %, maka dapat diartikan data dari sampel sudah memenuhi asumsi.
3.6.1.3. Uji Multikolinieritas
Uji ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah telah ditemukan adanya korelasi yang terjadi antara variabel bebas. Pada penelitian ini nilai tolerance serta nilai Vif dipergunakan untuk mengetahui adanya masalah multikolineritas, kedua ukuran tersebut dapat menunjukkan manakah variabel bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Apabila
model suatu regresi memiliki tolerance <10 atao sama dengan >10 pada nilai VIF maka telah terjadi multikolinieritas atau sebaliknya.
3.6.1.4. Uji Heterokedastitas
Uji Heterokedastitas adalah uji yang dilakukan untuk menguji dalam model regresi apakah terjadi ketidaksamaan dari residual satu ke yang lain.
Uji Heterokedastitas dapat dilakukan dengan cara uji Scaterplot. Jika varians satu pengamatan terhadap pengamatan lain tetap maka artinya homokedasitas dan jika terdapat nilai yang berbeda dapat diartikan sebagai heterokedasitas. Untuk model yang baik adalah apabila tidak terjadi heterokedasitas dan terjadi homokedasitas.
Cara untuk dapar mendeteksi adanya heterokedasitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji scaterplot. Uji scaterplot yaitu uji yang dilakukan dengan cara mendeteksi ada atau tidaknya adanya heterokedasitas dengan melalui titik titik sampel suatu data dapat dikatakan tidak terjadi gejala heterokedasitas apabila
1. Titik – titik data terjadi penyebaran di area atas dan bawah atau di kisaran angka nol.
2. Titik – titik tidak boleh berkumpul hanya di bagian atau di bawah saja.
3. Penyebaran titik titik tidak boleh membentuk suatu pola yang bergelombang dan membentuk pola melebar kemudian menyempit.
3.6.1.5. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi yaituuji yang digunakan untukmengetahui apakah model dari regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode kesalahan t-1. untuk mendeteksi apakah terdapat autokorelasi dapat dilakukan dengan cara uji Durbin Wason (DW- test). Adapun dasar pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi adalah :
1. Apabila nilai DW < DL atau DW > DL maka terjadi autokorelasi.
2. Jika nilai DU < DW < 4 – DU maka tidak terjadi autokorelasi.
3. Apabila nilai DL < DW < DU maka tidak ada kesimpulan.
3.6.1. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda. Model regresi linier berganda yang dimaksud, dirumuskan sebagai berikut.
Y=α + b1X1+ b2X2 +b3X3+b4X4 Y = Nilai perusahaan
X1 = Family control X2 = Family ownership X3 = Firm size
X4 = Profitabilitas α = konstanta
β1,β2 = koefisien regresi variabel X1,X2
3.6.2.1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel terikat. Besarnya koefisien determinasi yang ditunjukkan yaitu nol sampai dengan satu.
Semakin mendekati dengan nol, maka akan semakin kecil pengaruh semua variabel bebas (X) terhadap nilai variabel terikat (Y). Jika koefisien determinasi dekat dengan angka satu, maka sebaliknya. Nilai koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai pada Adjusted R Square bukan nilai R Square dari regresi karena nilai R Square bersifat bias terhadap berapa jumlah variabel terikat yang ada di dalam model, sedangkan nilai Adjusted R Square bisa saja naik turun jika suatu variabel bebas ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2005).
3.6.2.2. Uji Simultan (Uji F)
Uji statistik F ditujukan untuk menguji berapa kemampuan seluruh variabel bebas secara bersama-sama dalam menjelaskan suatu perilaku variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi acuan yaitu 0,05 (α=5%). Ketentuan menganalisa adalah : Jika signifikansi lebih besar dari 0,05 berarti bahwa secara bersama-sama variabel bebas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika signifikansi dibawah 0,05 berarti bahwa secara bersama-sama variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
3.6.2.3. Uji Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk untuk mengetahui kemampuan variabel bebas masing masing dalam menjelaskan perilaku variabel terikat dengan melakukan pengujian pada tabel t. Pengujian dapat dilakukan dengan cara menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α=5%). Ketentuan menganalisa adalah :
1. Jika nilai signifikansi diatas 0,05 berarti bahwa secara parsial variabel bebas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
2. Jika nilai signifikansi dibawah 0,05 dan hasil thitung bernilai positif berarti bahwa secara parsial variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.