PENGARUH METODE TEBAK KATA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS I
SDN 57 KOTA BANDA ACEH
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Ria Sahanoya 1111080196
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH
2018
iv DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Definisi Operasional ... 6
BAB II KAJIAN TEORI ... 7
A. Hakikat Keterampilan Menulis ... 7
B. Metode Pembelejaran ... 9
C. Tujuan Pengembangan Berbicara ... 10
D. Metode Pembelajaran Tipe Tebak Kata ... 11
1. Pengertian Metode Tebak Kata ... 12
E. Keterampilan Berbicara ... 14
F. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ... 17
G. Penelitian Yang Relevan ... 18
H. Kerangka Berfikir ... 20
I. Hipotesis ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
A. Jenis Penelitian ... 24
B. Variabel Penelitian ... 24
C. Waktu dan Tempat ... 25
D. Populasi dan Sampel ... 25
E. Teknik Pengumpulan Data ... 26
F. Instrumen Penelitian ... 27
G. Teknik Analisis Data ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28
A. Hasil Penelitian ... 28
B. Hasil Pembahasan ... 31
C. Uji Linearitas ... 34
D. Uji Normalitas ... 35
E. Uji Hipotesis ... 36
v
BAB V KESIMPULAN ... 40
A. Kesimpulan ... 40
B. Saran-saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
DOKUMENTASI ... 42
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah yang banyak terjadi di SDN 57 Banda Aceh adalah kurangnya ketertarikan anak dalam berbicara dan mengungkap pendapat atau tidak ingin melakukan pembicaraan ataupun malu dalam berbicara, alasannya karena mood yang tidak stabil. Peneltian ini difokuskan pada masalah kemampuan berbicara siswa kelas I SDN 57 Banda Aceh yang asih sangat rendah dan sangat mempengaruhui kelancaran proses pembelajan di kelas I. Sarana yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sebagai mana diketahui bahasa Indonesia adalah peran penting bagi guru dan siswa dalam menyampaikan maksud dan gagasannya kepada orang lain.
Sebagai institusi pendidikan formal skor dasar memilik fungsi sebagai strategis dalam melahirkan generasi-generasi masa depan yang terampil dala berbicara bahasa Indonesia secara baik dan benar, melalui pembelelajaran bahasa indonesia peserta didik diajar unutk berlatih dan belajar berabahasa melalui aspek keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Dengan memiliki keterampilan bahasa indonesia secara baik dan benar.
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengepresikan, menyatakan serta menyampatkan pikiran, gagasan, dan prasaan. Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan berbicara, Bahasa merupakan sarana berkomunikasi untuk manusia. Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi manusia di tuntut memiliki kemampuan berbahasa yang baik seorang yang memiliki kemampuan berbahasa yang menandai akan lebih baik secara lisan maupun tulisan.
Pembelajaran keterampilan di sekolah tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi siswa dituntut untuk mampu menggunakan bahasa sebagai fungsinya, yaitu sebagai alat komunikasi salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa adalah berbicara. Akan tetapi masalah yang terjadi di lapangan adalah tidak semua siswa mempunyai kemampuan berbicara yang baik.
2
Oleh sebab itu pembina keterampilan berbicara harus dilakukan sedini mungkin, Siswa yang memiliki kemampuan berbicara yang baik akan mempengaruhi sosialnya dalam hal berintraksi dengan teman di lingkungannya, keterampilan berbahasa lisan memudahkan siswa berkomunikasi dan mengungkapakan orang lain.
Berbicara sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari kenapa sebagian anak bisa berbicara akan tetapi dia tidak mau mengeluarkan suara ataupun mengucapkan sesuatu karena menurut dia tidak penting dan kurang menarik untuk dibahas. Oleh karena itu disini saya akan mencoba mengembangkan bagaimana seorang anak memiliki ketertarikan untuk mengungkapkan isi hatinya.
Berdasarkan hasil obsevasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN 57 Kota Banda Aceh, masalah yang terlihat adalah siswa kesulitan untuk mengungkapkan permasaalahan memberikan komentar dan pengungkapkan kembali permasalahan yang ada dalam sebuah bacaan maka peneliti akan berusaha berupaya untuk meningkatkan keterampilan dan memperbaiki cara belajar siswa dalam pembelajaran.
Bahasa Indonesia terutama keterampilan berbicara mengungkapkan permasaalahan yang ada dalam bacaan dan menceritakan kembali permasaalahan yang terjadi dengan menerapkan metode tebak kata yang jarang kali dilakukan.
Setelah pembelajaran menggunakan penerapan metode tebak kata sehingga menarik dan mampu merubah anak yang tadinya tidak mau mengungkapkan sekarang dengan pengaruh metode tebak kata ini menjadi mau dan bisa dalam mengulang suatu pembahasa atau pembicara.
Berbicara pada siswa sekolah dasar perlu di ajarkan dengan matang karena terkait membaca pada tahapan yang lebih kompleks tujuan yang di dapat melalui pengajaran berbicara yaitu mengembangkan nilai nilai moral serta kemampuan menangkap suatu pembicaraan mengembangkan kemampuan pendengarannya dan merubah kemampuan berbicaranya dengan kata sumber suara.
Proses pembelajaran di kelas rendah satu sampai tiga seharusnya di isi oleh kegiatan belajar yang lebih inter aktif dan menyenangkan tetapi sayang
3
dalam proses pembelajaran berbicara di kelas rendah, kebanyakan guru masih menggunakan metode atau media yang seadanya sehingga kurangnya kemaksimalan dalam belajar.
Berbicara kemudian siswa mengulangi apa yang dibicarakan guru tersebut ataupun berbicara sesuai dengan isi hati atau menyimpulkan pembicaraan yang sudah dibicarakan guru tersebut. Kegiatan pembelajaran di kelas tidak dapat di lepaskan dari kemampuan siswa dalam berbicara . Berbicara adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.
Berbicara adalah salah satu keterampilan berbicara yang baik maka siswa akan mampu mengikuti mata pelajaran, selanjutnya kemampuan berbicara siswa sekolah dasar terutama ditingkat berbicara berperan penting dalam terlaksananya pembelajaran yang baik dan evektif, oleh karena itu berbicara adalah keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh siswa agar dalam mengungkapkan pembicaraan lebih mudah.
Keterampilan harus dimiliki oleh siswa agar dalam mengungkapkan pembicaraan lebih mudah diri agar lebih mudah dalam berbicara dan bisa mengungkapkan apa yang ada dan dirasa dalam hati. Menurut Wina Sanjaya secara umum media itu meliputi orang, bahan peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan keterampilan dan sikap.
1.2 Indentifikasi Masalah
Seorang anak yang ingin kita ketahui bahwamerekamemilki sikap yang masihbegitu polos, banyak kita jumpai anak SD masih ingin lebih diperhatikan oleh guruny, dan banyak macam-macam karakter yang berbeda-beda. Disini saya melihat banyak anak yang bisa berbicara namum banyak kendalanya.
Apakah dia bisa mengucapkan ataupun dia mampu/pintar dan lain sebagainya. Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dilaporkan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa berbicara adalah suatu proses penyampaian pesan
4
ide-ide atau gagasan, maksud dari seseorang kepada orang lain dalam bentuk bunyi bahasa Abbas 2006:38).
Depdiknas 2007 mengemukakan bahwa kemampuan berbicara merupakan tentang kesanggupan anak menyusun berbagai kosakata yang telah dikuasai menjadi satu rangkaian pembicaraan serta terstruktur. Termasuk dalam kemampuan ini adalah:
a. Menggunakan dan dapat menjawab pertanyaan apa, berapa,dimana, mengapa dan bagaimana secara sederhana.
b. Berbicara lancar dengan kalimat sederhana.
c. Berbicara tentang kejadian sekitarnya secara sederhana.
d. Menjawab pertanyaan tentang cerita pendek 5-6 kalimat yang sudah diceritakan guru.
e. Bercerita dengan kata ganti aku atau saya.
f. Memberikan keterangan atau informasi tentang suatu hal.
g. Menyebutkan banyak-banyak kegunaan dari satu benda.
h. Membuat banyak-banyak kota dari suku kata awal yang disediakan bentuk lisan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dirumuskan adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh disaat melakukan pembelajaran menggunakan metode tebak kata dalam keterampilan berbicara siswa kelas I SD N. 57 Kota Banda Aceh.
2. Bagaimanakah respon siswa terhadap penerapan metode tebak kata dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas I SD N. 57 Kota Banda Aceh.
1.4 Tujuan Masalah
2. Mendeskripsikan proses pembelajaran keterampilan berbicara dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan metode tebak kata siswa kelas I SDN 57 Banda Aceh.
5
3. Memaparkan hasil proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan metode tebak kata siswa kelas I SDN 57 Banda Aceh.
4. Untuk mengetahui aktifitas siswa dalam mengevaluasi keterampilan berbicara dengan menggunakan media tebak kata.
1.5 Manfaat penelitian 2. Manfaat teoritis
a. Metode tebak kata dalam penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu model pembelajaran dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
b. Penelitian ini bermanfaat sebagai acuan pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan berbicara.
3. Manfaat praktis
Penelitian ini memberikan manfaat kepada sebagian pihak yakni guru, penelitian siswa yaitu sebagai berikut:
a. Bagi guru, penelitian ini memberikan pengalaman langsung untuk dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa khususnya mata pelajaran bahasa indonesia yaitu dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
b. Bagi peneliti, peneliti ini menjadi sara untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan studi sekaligus sebagai bekal profesionalitas kelak bagi siswa.
1.6 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan keterampilan berbicara dalam mata pelajaran bahasa indonesia menggunakan metode tebak kata pada siswa kelas I SDN 57 Banda Aceh.
2. Memaparkan hasil proses pelaksaan pembelajaran keterampilan berbicara pada siswa kelas I SDN 57 Banda Aceh.
6
1.3 Definisi Operasional
Penelitian ini terdapat dua istilah yang memperjelas agar tidak terjadi kesalahan dalam oenelitian. Istilah yang perlu didefinisikan ada dua yaitu: (1) keterampilan berbicara adalah keterampilan mengucapkan kata-kata untuk mengungkapkan, menceritakan, ataupun menyatakan ide, gagasan, maupun pendapat-pendapat dalam komunikasi dengan orang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan berbicara ada dua, yaitu faktor kebahasaan dan non kebahasaan. Faktor kebahasaan meliputi tekanan, ucapan, nada dan irama kosakata atau diksi (2) kooperatif learning pengertian model pembelajaran cooperative learning (tebak kata) metode ini berguna untuk kelas yang aktif dalam kelas. Pengertian aktif ada dua macam yaitu: (1) aktif dalam arti selalu suka berbicara meski tidak dalam pembelajaran (2) aktif dalam arti mau dan mampu berfikir dan bertanya jika menemukan kesulitan.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)