• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA (LAKIN) 2020 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SORONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA (LAKIN) 2020 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SORONG"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA (LAKIN) 2020

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SORONG

BADAN KARANTINA PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN 2021

(2)

Laporan Kinerja SKP Sorong2020 1

LAPORAN KINERJA

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SORONG

TAHUN 2020

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SORONG BADAN KARANTINA PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN 2021

(3)

Laporan Kinerja SKP Sorong2020 2 KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT berkat Rahmat dan Hidayah-Nya maka Laporan Kinerja SKP Kelas I Sorong Tahun 2020 telah dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan Kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban Kepala SKP Kelas I Sorong dalam melakukan Pelaksanaan Perjanjian Kinerja dan Keuangan Tahun Anggaran 2020.

Dalam rangka mendukung Kinerja Badan Karantina Pertanian, SKP Kelas I Sorong telah melakukan upaya untuk mengoptimalkan Kinerja dari Aspek Teknis maupun Administrasi.

Pada tahun 2020 Kepala SKP Kelas I Sorong telah melakukan Kontrak Kinerja dengan Kepala Badan Karantina Pertanian dalam bentuk Perjanjian Kinerja. Oleh karena itu Laporan Kinerja SKP Kelas I Sorong berisikan Realisasi Target dari penetapan kinerja berikut evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya.

Upaya peningkatan kinerja SKP Kelas I Sorong telah dilakukan secara berkesinambungan. Berbagai hambatan dan tantangan yang muncul memicu SKP Kelas I Sorong untuk selalu meningkatkan kinerja sesuai target. Sebagai suatu unit pelaksana teknis yang memberikan pelayanan karantina SKP Kelas I Sorong ingin kinerjanya dapat terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat lebih optimal.

Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja ini masih terdapat kekurangannya, sehingga saran dan masukan demi perbaikan pelaksanaan program dan anggaran ke depan sangat diperlukan.

Sorong, April 2021 Foto Ka UPT

(4)

Laporan Kinerja SKP Sorong2020 3 DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR ... iii DAFTAR ISI ... iv Daftar Lampiran ... V IKHTISAR EKSEKUTIF ... 1 I PENDAHULUAN ...

A. Latar Belakang...

B.. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ...

C. Visi dan Misi ...

D. Organisasi dan Tata Kerja ...

E. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas...

II PERENCANAAN KINERJA ...

A. Sasaran dan Indikator Kinerja ...

B. Perjanjian Kinerja ...

C. Program, Kegiatan dan Output ...

D. Analisis Lingkungan Strategik ...

III AKUNTABILITAS KINERJA ...

A. Capaian Kinerja Organisasi...

B. Realisasi Anggaran...

IV PENUTUP ...

LAMPIRAN ...

(5)

Laporan Kinerja SKP Sorong2020 4 DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1. Jumlah Responden dan Nilai IKM UPT KP Semester I dan II tahun 2020 ...

Lampiran 2. Data Penegakan Hukum Tahun 2020 di UPT Lingkup SKP Kelas I Sorong ...

Lampiran 3. Temuan BPK atas pengelolaan keuangan BBKP/BKP/SKP yang terjadi berulang...

Lampiran 4. Temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan Keuangan yang terjadi berulang ...

Lampiran 5. Temuan OPTK pada media pembawa di SKP Sorong tahun 2020 ...

Lampiran 6. Temuan HPHK pada media pembawa di SKP Sorong tahun 2020 ...

Lampiran 7. Rekapitulasi Penolakan Ekspor di SKP Sorong tahun 2020 ...

Lampiran 8. Frekuensi Kegiatan Operasional Karantina Pertanian tahun 2020 ...

Lampiran 9. Nilai Capaian Kinerja berdasarkan Aplikasi SMART PMK 249/2011 JO. 214/2017 ...

Lampiran 10. Perjanjian Kinerja ...

(6)

Laporan Kinerja SKP Sorong2020 5 IKHTISAR EKSEKUTIF

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong merupakan Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian yang melaksanakan Pelayanan Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dalam rangka mewujudkan Visi Badan Karantina Pertanian yaitu “Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan” dan Misi ”Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari tumbuhan dari serangan Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK), dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), Mendukung terwujudnya keamanan pangan, Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan akses pasar komoditas pertanian, Memperkuat kemitraan perkarantinaan, Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik”.

Visi dan misi tersebut diwujudkan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong melalui Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati yang tertuang dalam Revisi Renstra 2020 – 2024 dengan Sasaran, Indikator Kinerja, Target, Realisasi serta Persentase capaian indikator kinerja yang secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.

(7)

Laporan Kinerja SKP Sorong2020 6 Tabel 1. Sasaran program, Indikator Kinerja, Terget, Realisasi dan

Persentase Capaian

No Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian %

SS1

Meningkatnya Kualitas Layanan Publik Badan

Karantina Pertanian

Jumlah komoditas pertanian yang sesuai

dengan persyaratan karantina negara tujuan

5581

Sertifikat 6113 109,53 Jumlah jenis temuan

ketidaksesuaian pada komoditas pertanian yang

dilalulintaskan di tempat pemasukan/ pengeluaran

2 Jenis 2 100

Jumlah Jenis temuan HPHK dan OPTK pada komoditas pertanian yang

dilalulintaskan ditempat pemasukkan/pengeluaran

2 Jenis 2 100

Jumlah komoditas pertanian yang sesuai

dengan persyaratan karantina negara tujuan

1

Sertifikat 1 100

Jumlah penyelesaian kasus Pelanggaran Perkarantinaan sampai

P21

1

Dokumen 0 0

SS2

Terwujudnya Birokrasi Karantina Pertanian yang Efektif,

Efisien, dan Berorientasi pada Layanan

Prima

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas

Layanan Publik UPT

84,50

Nilai 80,70 95,50

SS3

Terkelolanya Anggaran Karantina Pertanian secara Efisien

dan Akuntabel

Nilai Kinerja Anggaran UPT Badan Karantina

Pertanian

91,23

Nilai 98,50 107,96

Keterangan:

capaian sasaran dan indikator kinerja menunjukkan bahwa Target IKU Pelayanan Teknis SKP Kelas I Sorong tercapai dan terealisasi dengan baik.

(8)

Laporan Kinerja SKP Sorong2020 7 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembangunan Perkarantinaan ditempatkan pada upaya melindungi pertanian Indonesia untuk mewujudkan pelestarian ketahanan dan keamanan pangan serta sumber daya hayati. Terkait dengan upaya ini maka peranan Karantina meliputi aspek pengamanan pelestarian sumber daya hayati, pencegahan masuk/tersebarnya HPHK/OPTK, kelestarian lingkungan, dan keamanan pangan yang sehat, utuh, dan halal.

Dalam perdagangan bebas, persyaratan tarif bea masuk dan kuota menjadi tidak populer lagi digunakan untuk menahan laju impor, oleh karena itu persyaratan non tarif dan SPS digunakan sebagai instrumen perdagangan untuk mencegah devisit ekspor dan impor suatu negara.

Oleh karena itu, Badan Karantina Pertanian selaku Institusi pelaksana Perkarantinaan Pertanian di Indonesia harus selalu meningkatkan kinerja perkarantinaan di Indonesia seiring dengan arah kebijakan, situasi lalulintas Komoditas Pertanian yang membawa konsekuensi resiko masuk dan tersebarnya Hama dan penyakit hewan maupun tumbuhan. Dalam rangka peningkatan daya saing dan dukungan ekspor komoditas pertanian, SKP Kelas I Sorong membantu para pelaku usaha pertanian dalam pemenuhan persyaratan teknis Sanitary and Phytosanitary (SPS) yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor.

Dalam upaya peningkatan kinerja perkarantinaan, SKP Kelas I Sorong senantiasa melakukan pembenahan secara internal maupun eksternal serta melakukan optimalisasi tugas dan fungsi. Pembenahan tersebut dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan Prioritas dan Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian yang memuat Sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang didukung oleh SKP Kelas I Sorong.

(9)

Laporan Kinerja SKP Sorong2020 8 Sasaran dan Indikator Kinerja Badan Karantina Pertanian Pertanian yang didukung SKP Kelas I Sorong yaitu: Aman dari ancaman OPTK/

HPHK dan Keamanan Hayati, Peningkatan daya saing Komoditas Pertanian, Tindakan Karantina, Pengawasan dan Pengendalian yang efektif dan efisien dengan indikator yaitu Persentase tindak lanjut terhadap temuan OPTK dan HPHK pada komoditas pertanian di tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan, Persentase tindak lanjut terhadap temuan ketidaksesuaian terhadap pemenuhan persyaratan keamanan hayati nabati di tempat pemasukan, Persentase tindak lanjut terhadap temuan ketidak sesuaian terhadap pemenuhan persyaratan keamanan hayati hewani di tempat pemasukan, Persentase komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian yang disertifikasi melalui tempat pengeluaran yang ditetapkan, Persentase komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian yang disertifikasi melalui tempat pengeluaran yang ditetapkan, Persentase komoditas pertanian yang sesuai dengan persyaratan karantina negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian yang diperiksa melalui tempat pengeluaran yang ditetapkan, Persentase kasus pelanggaran perkarantinaan yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian, Nilai Reformasi Birokrasi Badan Karantina Pertanian, Nilai Kinerja Anggaran Badan Karantina Pertanian.

Untuk mewujudkan kinerja yang optimal dalam pencapaian sasaran tersebut, diperlukan iklim kondusif, dukungan, kerjasama serta koordinasi sinergis antara SKP Kelas I Sorong, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Instansi terkait lainnya, pengguna jasa Karantina Pertanian serta masyarakat.

(10)

Laporan Kinerja SKP Sorong2020 9 B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Permentan No. 43/Permentan OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, menyatakan bahwa kedudukan, tugas dan Fungsi Stasiun Karantina Pertanian adalah sebagai berikut:

1. Kedudukan

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian adalah UPT di Lingkungan Badan Karantina Pertanian, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian.

UPT Karantina Pertanian masing- masing dipimpin oleh seorang Kepala.

2. Tugas

SKP Kelas I Sorong mempunyai tugas melaksanakan Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati di Wilayah Kerja Bandara DEO Sorong, Pelabuhan Laut Sorong, Kantor Pos Sorong, Pelabuhan Laut Kaimana, Pelabuhan Laut FakFak, Bandara Torea FakFak dan Pelabuhan Laut Kokas serta tempat Pemasukkan dan Pengeluaran yang telah ditetapkan sesuai dengan Permentan Nomor 20 Tahun 2019.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, UPT Karantina Pertanian menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana, evaluasi dan laporan;

b. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);

c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;

d. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;

e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

(11)

Laporan Kinerja SKP Sorong2020 10 f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

hewan dan tumbuhan;

g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

h. Pengelolaan system informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan;

i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan, keamanan hayati hewani dan nabati;

j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

C. Visi dan Misi

SKP Kelas I Sorong mempunyai Visi dan Misi yang secara penuh mendukung Visi dan Misi Badan Karantina Pertanian. Visi dan Misi SKP Kelas I Sorong yaitu

1. Visi

Visi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong dalam melaksanakan perkarantinaan di daerah Kepala Burung adalah :

“Menjadi Instansi Yang Bersih, Melayani dan Dipercaya Masyarakat serta Terbaik di Provinsi Papua Barat”.

Terbaik dalam hal :

a. Kecepatan pelayanan penerbitan sertifikat karantina;

b. Pengawasan dan pelayanan karantina 24 jam;

c. Pelaporan kegiatan yang real time;

d. Pengelolaan keuangan yang akuntabel;

e. Pengelolaan asset dan dokumen yang tertib.

2. Misi

Misi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong dalam menajalankan amanat Undang-undang adalah :

a. Melindungi kelestarian sumber daya hayati hewan dan tumbuhan di wilayah Sorong dan sekitarnya terhadap masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK;

(12)

Laporan Kinerja SKP Sorong2020 11 b. Mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan pengembangan

agribisnis di wilayah Sorong dan sekitarnya;

c. Memfasilitasi perdagangan domestik dan internasional dalam rangka meningkatkan akses pasar komoditas pertanian asal Sorong dan sekitarnya;

d. Meningkatkan pelayanan publik dengan layanan karantina pertanian 24 jam dan penarikan PNBP sesuai ketentuan yang berlaku;

e. Meningkatkan kualitas uji laboratorium yang cepat dan ilmiah.

f. Meningkatkan pelayanan karantina pertanian dengan cepat tanpa pungli.

D. Organisasi dan Tata Kerja

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 Struktur Organiasasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong adalah sebagai berikut :

Gambar 1 Struktur Organisasi SKP Kelas I Sorong sesuai Permentan 22 Tahun 2008

Kepala SKP Kelas I Sorong

Kelompok Jabatan Koordinator

Kesekretariatan

Koordinator Teknis

(13)

Laporan Kinerja SKP Sorong2020 12 E. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas

Landasan hukum pelaksanaan tugas perkarantinaan di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong adalah :

1. UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;

3. PP No. 82 tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

4. PP No 14 tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan;

5. PP No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan.

(14)

Laporan Kinerja SKP Kelas I Sorong 2020 13 BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Rencana strategis (Renstra) adalah dokumen lima tahunan yang berisi visi, misi, nilai-nilai, tujuan dan strategi yang disusun sesuai sistematika paket pedoman reformasi dibidang perencanaan dan penganggaran yang dikeluarkan pemerintah dengan mempertimbangkan aspek-aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi dan mungkin akan mempengaruhi keberhasilan mencapai tujuan yang ditetapkan.

Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian pada dasarnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistimatis untuk meningkatkan kinerja serta pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban, penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati dengan terus menerus melakukan pengawasan dan pengendalian manajemen agar tercapainya efektifitas, efisiensi dan produktifitas dalam penyelenggaraan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati.

Dalam rangka memberi arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan dibidang perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati yang selaras dengan arah kebijakan strategis Kementerian Pertanian dan Badan Karantina Pertanian, maka Kepala SKP Kelas I Sorong menyusun rencana strategis SKP Tahun 2020 – 2024 sebagai dasar acuan pelaksanaan kegiatan serta sebagai pedoman pengendalian kinerja yang selaras dengan Badan Karantina Pertanian. Hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelahaan Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga, kedudukan Sasaran Strategis berada pada level kementerian.

(15)

Laporan Kinerja SKP Kelas I Sorong 2020 14 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Kerangka Logis Penyusunan Renstra K/L (Sumber: Peraturan Menteri PPN/ Ka Bappenas No 5 Tahun 2014)

A. Tujuan, Indikator dan Sasaran Kinerja

Visi dan Misi memiliki sifat yang relatif sulit diukur oleh karena itu perlu diturunkan menjadi tujuan, sasaran dan indikator kinerja.

Tujuan merupakan pernyataan tentang apa yang ingin dicapai, sasaran merupakan kondisi yang ingin dicapai dan indikator kinerja adalah hal yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan terhadap sasaran.

Berdasarkan penilaian dan rekomendasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Rencana Strategis Kementerian Pertanian tahun 2020 – 2024 memerlukan perbaikan, oleh karena itu pada tahun 2017 dilakukan perubahan besar dan menyeluruh terhadap Renstra Kementerian sehingga struktur Sasaran dan Indikator Kinerja di Lingkup Kementerian Pertanian dapat ter-cascading dari level Menteri Pertanian sampai dengan level eselon 4 di lingkup Kementerian Pertanian.

(16)

Laporan Kinerja SKP Kelas I Sorong 2020 15 1. Tujuan SKP Kelas I Sorong mengacu pada tujuan Badan

Karantina Pertanian pada Renstra 2020-2024 yaitu:

a. Terjaganya sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari ancaman HPHK dan OPTK;

b. Terjaminnya keamanan produk pertanian hewan dan tumbuhan;

c. Terwujudnya daya saing Komoditas pertanian bertaraf internasional;

d. Terwujudnya dukungan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan;

e. Terwujudnya pelayanan prima.

2. Indikator Kinerja SKP Kelas I Sorong mengacu pada tujuan Badan Karantina Pertanian pada Renstra 2020-2024 yaitu:

a. Persentase media pembawa yang memenuhi jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina;

b. Terjaganya keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan dan memenuhi jaminan keamanan pangan;

c. Jumlah kebijakan perkarantinaan untuk pemasukan/pengeluaran;

d. Jumlah pelaksanaan sosialisasi / public awareness;

e. Nilai IKM dan IPNBK;

Sasaran, indikator kinerja dan target Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong secara rinci dapat dilihat pada Renstra 2020-2024 dan Ringkasan Renstra tersebut dapat dilihat dalam Tabel 4 sebagai berikut:

(17)

Laporan Kinerja SKP Kelas I Sorong 2020 16 Tabel 4. Rencana Strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong 2020-2024

PROGRAM/KEGIATAN/SASARAN PROGRAM/ SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR KINERJA TARGET

No IK Uraian IK 2020 2021 2022 2023 2024

1 2 3 4 5 6 7

PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PENGKARANTINAAN PERTANIAN DAN ENGAWASA KEAMANAN HAYATI UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN BERKELANJUTAN

KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KARANTINA PERTANIAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI

SASARAN PROGRAM: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Karantina, dan kepatuhan masyarakat INDIKATOR SASARAN PROGRAM : 1

Persentase tindakan karantina terhadap temuan OPTK dan HPHK pada komoditas pertanian di tempat

pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan 90% 91% 92% 93% 94%

Sasaran Kegiatan 20. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Karantina, dan Kepatuhan Masyarakat

IKSK Jumlah komoditas hewan, tumbuhan dan keamanan hayati yang sesuai persyaratan melalui tempat

pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan

50.000 50.900 51.500 52.000 52.500 IKA.31.1. Jumlah komoditas hewan dan keamanan hayati hewani yang sesuai

persyaratan melalui tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan 30.000 30.600 30.800 31.000 31.300 IKA.31.2. Jumlah komoditas hewan dan keamanan hayati hewani yang ditangani di

tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan 30.000 30.600 30.800 31.000 31.300 IKA.31.3. Jumlah komoditas tumbuhan dan keamanan hayati nabati yang sesuai

persyaratan melalui tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan 20.000 20.300 20.700 21.000 21.200 IKA.31.4. Jumlah komoditas tumbuhan dan keamanan hayati nabati yang

ditangani di tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan 20.000 20.300 20.700 21.000 21.200 IKSK Jumlah temuan ketidaksesuain persyaratan karantina pada komoditas pertanian yang

dilalulintaskan di tempat pemasukan/ pengeluaran 2 4 8 8 8

IKA.32.1. Jumlah temuan ketidaksesuain persyaratan karantina pada komoditas

hewan yang dilalulintaskan di tempat pemasukan (MP-HPHK) 1 2 4 4 4

(18)

11 PROGRAM/KEGIATAN/SASARAN PROGRAM/ SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR KINERJA TARGET

No IK Uraian IK 2020 2021 2022 2023 2024

IKA.32.2. Jumlah temuan ketidaksesuain persyaratan karantina pada komoditas

hewan yang dilalulintaskan di tempat pemasukan (PSAH) 1 2 4 4 4 IKA.32.3. Jumlah temuan ketidaksesuain persyaratan karantina pada komoditas

tumbuhan yang dilalulintaskan di tempat pemasukan (MP-OPTK) 1 2 2 2 2 IKA.32.4. Jumlah temuan ketidaksesuain persyaratan karantina pada komoditas

tumbuhan yang dilalulintaskan di tempat pemasukan (PSAT) 1 2 2 2 2 IKSK Jumlah Jenis temuan HPHK & OPTK pada komoditas pertanian yang dilalulintaskan di

tempat pemasukan/ pengeluaran 2 2 3 3 4

IKA.33.1. Jumlah Jenis temuan HPHK pada komoditas hewan yang dilalulintaskan di

tempat pemasukan/ pengeluaran 1 1 1 1 2

IKA.33.2. Jumlah Jenis temuan HPHK pada komoditas hewan yang dilalulintaskan di

tempat pemasukan/ pengeluaran 1 1 1 1 2

IKA.33.3. Jumlah jenis temuan OPTK pada komoditas tumbuhan yang dilalulintaskan di

tempat pemasukan/ pengeluaran 1 1 2 2 2

IKA.33.4. Jumlah temuan OPTK pada komoditas tumbuhan yang dilalulintaskan di tempat

pemasukan/ pengeluaran 1 1 2 2 2

IKSK Jumlah komoditas pertanian ekspor yang sesuai dengan persyaratan karantina

negara tujuan 11.000 12.000 13.000 13.500 15.000

IKA.34.1. Jumlah komoditas hewan dan keamanan hayati hewani yang sesuai dengan

persyaratan karantina negara tujuan 4000 4500 5000 5500 6000 IKA.34.2. Jumlah komoditas hewan dan keamanan hayati hewani yang ditangani di

tempat pengeluaran yang ditetapkan 4000 4500 5000 5500 6000 IKA.34.3. Jumlah komoditas tumbuhan dan keamanan hayati nabati yang sesuai dengan

persyaratan karantina negara tujuan 7000 7500 8000 8500 9000

(19)

11 PROGRAM/KEGIATAN/SASARAN PROGRAM/ SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR KINERJA TARGET

No IK Uraian IK 2020 2021 2022 2023 2024

IKA.34.4. Jumlah komoditas tumbuhan dan keamanan hayati nabati yang ditangani di

tempat pengeluaran yang ditetapkan 7000 7500 8000 8500 9000

IKSK Jumlah penyelesaian kasus Pelanggaran Perkarantinaan sampai P21 2 4 4 4 4 IKA.35.1. Jumlah kasus Pelanggaran Perkarantinaan yang dapat ditangani 2 4 4 4 4 IKA.35.2. Jumlah kasus pelanggaran Perkarantinaan Hewan yang dapat ditangani 1 2 2 2 2 IKA.35.3. Jumlah kasus pelanggaran Perkarantinaan Tumbuhan yang dapat

ditangani 1 2 2 2 2

SASARAN PROGRAM 4 :Terwujudnya Birokrasi Karantina Pertanian yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima

INDIKATOR SASARAN PROGRAM : 10 Nilai Reformasi Birokrasi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno HattaBadan Karantina Pertanian

Sasaran Kegiatan 26. Terwujudnya Birokrasi Karantina Pertanian yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima

IKSK Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik BBKP Soekarno Hatta 84.05 84.16 84.27 84.38 84.40 IKA.36.1. Nilai IKM pelayanan Karantina Pertanian 84.05 84.16 84.27 84.38 84.40 IKA.36.2. Jumlah keluhan masyarakat atas layanan operasional Karantina

Pertanian 12 12 12 12 12

IKA.36.3. Tingkat kepuasan terhadap layanan internal UPT 3,35 3,4 3,45 3,5 3,55 IKA.36.3. Jumlah keluhan tertulis atas layanan Kepegawaian dan Tata Usaha 3,35 3,4 3,45 3,5 3,55

(20)

11 PROGRAM/KEGIATAN/SASARAN PROGRAM/ SASARAN KEGIATAN/INDIKATOR KINERJA TARGET

No IK Uraian IK 2020 2021 2022 2023 2024

IKA.36.5. Jumlah keluhan tertulis atas layanan Keuangan dan perlengkapan 3,35 3,4 3,45 3,5 3,55 IKA.36.6. Jumlah keluhan tertulis atas layanan Program dan Evaluasi 3,35 3,4 3,45 3,5 3,55 IKA.36.7. Tingkat Kesesuaian antara perencanaan dengan penganggaran 100% 100% 100% 100% 100%

IKA.36.8. Jumlah Dokumen Renstra, Rencana Kerja dan Anggaran 3 3 3 3 3 SASARAN PROGRAM 5 : Terkelolanya Anggaran Karantina Pertanian secara Efisien dan

Akuntabel

INDIKATOR SASARAN PROGRAM : 12 Nilai Kinerja Anggaran Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno HattaBadan Karantina Pertanian

Sasaran Kegiatan 27. Terkelolanya Anggaran Karantina Pertanian secara Efisien dan Akuntabel

IKSK.

37 Nilai Kinerja Keuangan BBKP Soekarno Hatta 89,48 89,84 90,21 90,57 90,93 IKA.37.1. Tingkat kepatuhan pengelolaan keuangan terhadap Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) 100% 100% 100% 100% 100%

IKA.37.2. Jumlah Laporan BMN 3 3 3 3 3

IKA.37.3. Jumlah Laporan keuangan 3 3 3 3 3

(21)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

B. Perjanjian Kinerja

Target Kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong tahun 2020 sesuai Renstra tahun 2020 – 2024 sebagaimana Tabel 5.

Tabel 5. Perjanjian Kinerja Kepala SKP Kelas I Sorong dengan Kepala Badan Karantina Pertanian tahun 2020

Indikator Kinerja Target Satuan

Jumlah komoditas pertanian yang sesuai

dengan persyaratan karantina negara tujuan 5581 Sertifikat Jumlah jenis temuan ketidaksesuaian pada

komoditas pertanian yang dilalulintaskan di

tempat pemasukan/ pengeluaran 2 Jenis

Jumlah Jenis temuan HPHK dan OPTK pada komoditas pertanian yang dilalulintaskan

ditempat pemasukkan/pengeluaran 2 Jenis

Jumlah komoditas pertanian yang sesuai

dengan persyaratan karantina negara tujuan 1 Sertifikat Jumlah penyelesaian kasus Pelanggaran

Perkarantinaan sampai P21 1 Sertifikat

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas

Layanan Publik UPT 84,50 Nilai

Nilai Kinerja Anggaran UPT Badan Karantina

Pertanian 91,23 Nilai

*Perjanjian Kinerja diatas merupakan PK terbaru setelah revisi

C. Program, Kegiatan dan Output

Sasaran dan indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja tersebut, diwujudkan melalui Program Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan sasaran program dan indikator kinerja sasaran program sebagaimana Tabel 5. Selanjutnya dalam rangka pencapaian target indikator kinerja, direalisasikan dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan dan output kegiatan sebagaimana Tabel 6.

(22)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

Tabel 6. Output, pagu dan Realisasi Anggaran yang mendukung Indikator Kinerja SKP Kelas I Sorong tahun 2020

Sasaran/ Indikator

Kinerja Nama Output

/ Satuan Pagu (Rp) Realisasi

(Rp) Realisasi (%)

1 2 3 4 5

SK.1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Karantina, dan kepatuhan masyarakat IKSK.Jumlah komoditas

pertanian yang sesuai dengan persyaratan karantina negara tujuan

1823-101 Sertifikasi Karantina

Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

(Sertifikat)

480.515.000 467.213.360 97.23

IKSK.Jumlah jenis temuan ketidaksesuaian pada komoditas pertanian yang dilalulintaskan di tempat pemasukan/ pengeluaran IKSK. Jumlah Jenis temuan HPHK dan OPTK pada komoditas pertanian yang dilalulintaskan ditempat pemasukkan/pengeluaran IKSK. Jumlah komoditas pertanian yang sesuai dengan persyaratan karantina negara tujuan

IKSK. Jumlah penyelesaian kasus Pelanggaran

Perkarantinaan sampai P21

1823-103 Pengawasan dan Penindakan (Dokumen)

50.300.000 50.294.000 99.99

SK. 13 Terwujudnya Birokrasi Karantina Pertanian yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima (sasaran Biro)

IKSK. Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) atas Layanan Publik UPT

1823-102 Standar Kualitas

Pelayanan Perkarantinaan

(Layanan)

364.170.000 362.607.487 99.57

SK.14 Terkelolanya Anggaran Karantina Pertanian secara Efisien dan Akuntabel (sasaran biro)

IKSK.37 Nilai Kinerja Anggaran UPT Badan Karantina Pertanian

1821-950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon

I (Layanan)

461.045.000 456.986.310 99.12

1821-951 Layanan Sarana dan

Prasarana Internal (Layanan)

2.149.725.000 2.144.463.560 99.76

1821-994 Layanan Perkantoran

(Layanan)

5.962.862.000 5.950.103.892 99.79

(23)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

D. Analisis Lingkungan Strategik

Perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat dan pesat akan mempengaruhi kinerja penyelenggaraan Perkarantinaan Pertanian di Wilayah Sorong Raya. Pengaruh lingkungan strategis tersebut berhubungan dengan kondisi internal Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong dan pengaruh lingkungan eksternal sebagai tantangan yang dihadapi sekaligus peluang yang dapat diraih dalam menyusun rencana strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong kedepan.

1. Kekuatan (strength)

a. Dari aspek kelembagaan kekuatan yang dimiliki adalah adanya revisi undang undang karantina No 21 Tahun 2019 tentang karantina hewan, ikan dan karantina tumbuhan dan Berdasarkan Permentan No. 22/Permentan OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perkarantinaan pertanian serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

b. Karantina Pertanian merupakan unsur CIQS (Custom, Immigration, Quarantine dan Security) yang harus ada disetiap pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran antar wilayah;

c. Telah memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan sistem perkarantinaan di Seluruh Wilker Lingkup SKP Kelas I Sorong;

d. Memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai kemitmen dan kapabilitas yang tinggi, serta skill yang baik disebabkan strata pendidikan yang memadai;

e. Terjalin kerjasama yang baik antar instansi terkait di lingkungan Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma;

f. Telah memiliki laboratorium karantina hewan dan karantina tumbuhan yang representative yang mampu mendeteksi terhadap HPHK/OPTK yang terbawa pada media pembawa;

(24)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

g. Telah memiliki instalasi karantina hewan dan karantina tumbuhan yang representative;

h. Dimilikinya sistem informasi yang mampu memberikan akses data setiap saat selama 24 jam sehari;

i. Telah memiliki integrasi system dan percepatan layanan prioritas Telah terimplementasikannya jaringan LAN, internet, Flight Schedule pesawat udara dan data cetak arus lalu-lintas komoditas wajib periksa karantina;

j. Telah terimplementasikannya On Farm, In Line Inspection;

k. Terakreditasinya laboratorium SNI 17025:2017 di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong;

l. Implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016 pada SKP Kelas I Sorong.

2. Kelemahan (Weaknesses)

a. Anggaran kegiatan yang terbatas dibandingkan dengan kebutuhan;

b. Kurangnya jumlah pegawai dibandingkan jumlah pintu-pintu pemasukan yang harus dilakukan pengawasan selama 24 jam;

c. Masih kurangnya jumlah tenaga laboratorium;

d. Belum adanya MOU antara penggunaan X-Ray bersama antara institusi yang berkepentingan di Bandara;

e. Lambatnya penambahan jumlah pegawai yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan;

f. Masih belum optimalnya pengelolaan sarana dan prasarana yang telah dimiliki;

g. Belum optimalnya system informasi dalam rangka untuk mendukung pengawasan karantina pertanian;

h. Belum optimalnya tindak lanjut terhadap pelaku pelanggaran peraturan karantina pertanian;

i. Belum sempurnanya fasilitas instalasi karantina hewan dan karantina tumbuhan;

j. Budaya kerja SDM belum sepenuhnya memadai sebagai upaya sistem manajemen pelayanan prima.

(25)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

3. Peluang (Oppurtunity)

a. Meningkatnya komitmen pemerintah kepada karantina pertanian sebagai upaya mengamankan ketahanan pangan nasional;

b. Tuntutan masyarakat terhadap ketersediaan pangan yang sehat dan layak konsumsi;

c. Tersedianya forum komunikasi dan koordinasi dengan organisasi/instansi terkait di Bandara DEO Sorong;

d. Meningkatnya koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait di Wilayah Sorong Raya.

4. Tantangan (Threats)

a. Tingginya frekuensi lalu-lintas media pembawa yang meningkatkan resiko pemasukan HPHK/OPTK ke wilayah RI melalui seluruh Wilayah Kerja Lingkup SKP Kelas I Sorong;

b. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian sumber daya alam hewani dan nabati yang mengkibatkan banyaknya upaya penyelundupan flora dan fauna yang dilindungi keluar negeri;

c. Tuntutan masyarakat terhadap kinerja aparat pemerintah sebagai upaya mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean governance);

d. Tuntutan pelayanan prima masyarakat terhadap karantina pertanian;

e. Tuntutan penyelenggaraan karantina yang memenuhi standar internasional;

f. Meningkatnya ancaman penyakit zoonosis dan penyakit eksotik;

Meningkatnya upaya pemasukan secara ilegal komoditas wajib periksa karantina ke wilayah Republik Indonesia;

(26)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi

Mempedomani Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka capaian kinerja SKP Kelas I Sorong Tahun 2020 dianalisa dengan:

1. Membandingkan antara target dengan realisasi kinerja tahun 2020;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja tahun 2020 dengan realisasi kinerja tahun sebelumnya (2019);

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2020 dengan target jangka menengah;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun 2020 dengan standar di Badan Karantina Pertanian;

5. Analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan atau peningkatan/

penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian kinerja.

Keberhasilan setiap capaian sasaran dan indikator kinerja ditentukan dengan persentase pencapaian target yang telah ditetapkan sebagai berikut:

A. Sangat Berhasil : > 100%

B. Berhasil : 80 – 100%

C. Cukup Berhasil : 60 – (< 80%) D. Kurang Berhasil : < 60%

Apabila terdapat capaian yang sangat melampaui target atau lebih dari 200% dari target, dinyatakan dalam data anomali yaitu 200%*). Angka ini merupakan salah satu kriteria yang disepakati dalam PMK 249/2011 Jo. 214/2017.

(27)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

Pengukuran kinerja dilakukan melalui perhitungan capaian Indikator kinerja. Data perhitungan capaian indikator kinerja tersebut bersumber dari aplikasi basis data kegiatan operasional Karantina Pertanian yang tersedia pada aplikasi IQ-FAST maupun Laporan Operasional. Data dimaksud sebagaimana Tabel 4, yang memuat:

1. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik SKP Kelas I Sorong berdasarkan hasil survey IKM yang dilakukan UPT Karantina Pertanian tiap semester;

2. Tingkat Kepuasan Unit eselon IV terhadap layanan internal SKP Kelas I Sorong berdasarkan hasil pengisian Quisioner penilaian;

3. Jumlah kasus komoditas pertanian di lingkup perkarantinaan SKP Kelas I Sorong yang diselesaikan;

4. Jumlah Komoditas Ekspor Pertaniandi lingkup perkarantinaan SKP Kelas I Sorong yang ditolak negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk berdasarkan data IQFast dan Laporan Operasional;

5. Jumlah komoditas impor pertanian di lingkup perkarantinaan SKP Kelas I Sorong yang memenuhi persyaratan impor Indonesia berdasarkan data IQ-FAST dan laporan Operasional;

6. Data temuan HPHK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di lingkup perkarantinaan SKP Kelas I Sorong berdasarkan data IQ-FAST dan laporan laporan Operasional serta Laporan kegiatan Pemantauan HPHK;

7. Data temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di lingkup perkarantinaan SKP Kelas I Sorong berdasarkan data IQ-FAST dan laporan Operasional serta Laporan kegiatan Pemantauan;

8. Nilai Kinerja berdasarkan PMK 249/2011 Jo. 214 tahun 2017.

(28)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

Pengukuran Indikator Kinerja revisi renstra 2020-2024 menggunakan data sebagaimana Tabel 7 sebagai berikut:

Tabel 7. Data terkait penghitungan capaian indikator kinerja SKP Kelas I Sorong Tahun 2020

No Parameter Jumlah

1. Jumlah komoditas pertanian yang sesuai dengan

persyaratan karantina negara tujuan 5581 2. Jumlah jenis temuan ketidaksesuaian pada

komoditas pertanian yang dilalulintaskan di

tempat pemasukan/ pengeluaran 2

3. Jumlah Jenis temuan HPHK dan OPTK pada komoditas pertanian yang dilalulintaskan

ditempat pemasukkan/pengeluaran 2

4. Jumlah komoditas pertanian yang sesuai dengan

persyaratan karantina negara tujuan (ekspor) 1 5. Jumlah penyelesaian kasus Pelanggaran

Perkarantinaan sampai P21 1

6. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Layanan

Publik UPT 84,50

7. Nilai Kinerja Anggaran UPT Badan Karantina

Pertanian 91,23

Analisis capaian kinerja terhadap capaian indikator kinerja SKP Kelas I Sorong tahun 2020 adalah sebagaimana Tabel 8.

Tabel 8. Indikator Kinerja SKP Kelas I Sorong Tahun 2020

Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian %

SS1.Meningkatnya kualitas layanan publik karantina pertanian

Jumlah komoditas pertanian yang sesuai dengan persyaratan karantina negara tujuan

5581

Sertifikat 6113 109,53 Jumlah jenis temuan

ketidaksesuaian pada komoditas pertanian yang dilalulintaskan di tempat pemasukan/ pengeluaran

2

Jenis 2

Jenis 100 Jumlah Jenis temuan

HPHK dan OPTK pada komoditas pertanian yang dilalulintaskan ditempat pemasukkan/pengeluaran

2 Jenis 3 Jenis 150

Jumlah komoditas pertanian yang sesuai dengan persyaratan karantina negara tujuan

1

Dokumen 2

Dokumen 200 Jumlah penyelesaian

kasus Pelanggaran karantina sampai P21

1

Dokumen 0 0

(29)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

SS2. Terwujudnya Birokrasi

Karantina

Pertanian yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas

Layanan Publik UPT 84,50 80,70 95,50

Terkelolanya Anggaran Karantina

Pertanian secara Efisien dan Akuntabel

Nilai Kinerja Anggaran UPT Badan Karantina

Pertanian 91,23 98,50 107,96

Keterangan:

sumber:1. IQ-FAST, Laporan Operasional dan Kewasdakan dan Hasil Survey kepuasan Masyarakat Tahun 2020;

2. Penyelesaian kasus-kasus pelanggaran perkarantinaan merupakan kasus pro-justisi yang ditangani oleh PPNS SKP Kelas I Sorong dan mencapai P-21 (rincian terlampir);

3. Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap pelayanan SKP Kelas I Sorong yang dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam setahun (sekali dalam satu semester);

4. Temuan HPHK dan OPTK merupakan hasil temuan pada pemeriksaan karantina tahun 2020 (rincian terlampir);

5. Niai Kinerja Keuangan berasal dari Aplikasi SMART PMK 214/2017 Kementerian Keuangan;

Perhitungan dan analisis capaian kinerja setiap Indikator Kinerja SKP Kelas I Sorong adalah sebagai berikut:

1. IK1.Jumlah komoditas hewan, tumbuhan dan keamanan hayati yang sesuai persyaratan melalui tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan

Komoditas hewan, tumbuhan dan keamanan hayati yang dilalulintaskan baik yang masuk ke wilayah Indonesia (impor) maupun yang dilalulintaskan di dalam wilayah Indonesia (Domestik Masuk maupun Domestik Keluar) harus memenuhi persyaratan karantina untuk menjamin bahwa komoditas tersebut tidak membawa OPTK dan HPHK.

(30)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

Jaminan tersebut dibuktikan dengan diterbitkannya sertifikat pembebasan terhadap komoditas yang diantar areakan baik domestik masuk maupun domestik keluar, dimana Target tahun 2020 adalah sebanyak 5118 sertifikat

Tabel 9. Perkembangan capaian IK. 1

Target dan

Realisasi 2020 2021 2022 2023 2024

realisasi % thd target

th 2020

% realisasi th 2020

thd 2019

% realisasi thd

target jangka menengah Target IK1. 5.118 5.579 6.000 6.100 6.200

119% 111% 111%

Realisasi IK.1 6.113 - - - -

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini

Realisasi kinerja tahun 2020 sebesar 6113 sertifikat atau lebih besar dengan target tahun 2020 sebesar 5118 sertifikat sebagaimana Tabel 9.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan tahun sebelumnya.

Realisasi kinerja belum bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena Tahun 2020 merupakan awal renstra 2020- 2024. Namun jika dilihat dari Realisasi Jumlah sertifikatnya, maka secara Total, Realisasi penggunaan sertifikat tahun 2019 (6843 Sertifikat) melebihi realisasi sertifikat tahun 2020 (6113 sertifikat).

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2020 dengan target jangka menengah.

Dilihat dari capaian kinerja tahun 2020 sebesar 6113 sertifikat, maka dapat dikatakan bahwa Realisasi tersebut sudah hampir mencapai target sertifikat jangka menengah.

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 SKP Kelas I Sorong dengan Standar Nasional (Badan Karantina Pertanian)

Realisasi capaian Kinerja tahun 2020 sebesar 6113 sertifikat belum mencapai standar nasional Badan Karantina Pertanian yaitu 50.000 sertifikat Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Badan Karantina Pertanian.

(31)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja.

1) Kepatuhan dan kemampuan negara asal dalam memenuhi persyaratan pemasukan MP HPHK dan MP OPTK sesuai dengan peraturan dan pedoman yang ditetapkan semakin meningkat, peraturan dan pedoman teknis yang diatur dalam regulasi perkarantinaan.

2) Penguatan pelaksanaan tindakan karantina berdasarkan rekomendasi teknis hasil analisis manajemen risiko HPHK/OPTK.

3) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang operasional.

Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di atas dilakukan dengan:

1) Penguatan regulasi dan kebijakan nasional berdasarkan analisis risiko.

2) Percepatan penetapan dasar hukum pelaksanaan tindakan karantina dalam rangka mitigasi risiko secara dini sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis antara lain status dan situasi HPHK/OPTK, serta peningkatan lalu lintas media pembawa.

3) Penguatan kemampuan dan penambahan ruang lingkup pengujian, analisis risiko terhadap HPHK/OPTK antara lain:

a) mengoptimalkan akses informasi dan basis data yang akurat dan terkini,

b) meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan baik Nasional maupun Internasional.

f) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK1 menunjukkan efisiensi sebesar 99,18% dengan nilai efisiensi 297,96% sebagaimana perhitungan pada Tabel 10.

(32)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

Tabel 10. Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IK. 1

IK1 Nama Output (PAKixCKi) (PAKixCKi)-RAKi Efisiensi Nilai Efisiensi Jumlah komoditas

hewan, tumbuhan dan keamanan hayati yang sesuai persyaratan

melalui tempat pemasukan/

pengeluaran yang ditetapkan

1823.101 Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati (Sertifikat)

57.181.285.000 56.714.068.640 99,18 297,96

*) Perhitungan mengikuti formula

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) − 𝐑𝐀𝐊𝐢

(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) × 100%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖/20 × 50)

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

a) Penguatan sarana dan prasarana tindakan karantina di tempat tempat pemasukan yang berisiko tinggi;

Sosialisasi kepada stakeholder tentang peraturan dan kebijakan impor produk pertanian serta bahaya HPHK/OPTK yang mungkin terbawa oleh komoditi pertanian apabila masuk ke Indonesia;

b) Peningkatan penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap fungsi penyelenggaraan karantina di wilayah Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta;

c) Penguatan perjanjian nota kesepahaman diantara Badan Karantina Pertanian dan negara eksportir;

d) Melaksanakan layanan prioritas terhadap komoditi pertanian yang diimpor.

2. Jumlah temuan ketidaksesuaian persyaratan karantina pada komoditas pertanian yang dilalulintaskan di tempat pemasukan/

pengeluaran

Temuan ketidak sesuaian merupakan indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan tugas pokok dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong dalam pengawasan kemamanan hayati. Dengan ditemukannya ketidak sesuaian pada komoditas yang dimasukkan ke

(33)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

Indonesia, maka masyarakat Indonesia diharapkan terhindar dari pangan yang tidak aman konsumsi.

Tabel 11. Perkembangan capaian IK. 2

Target dan

Realisasi 2020 2021 2022 2023 2024

realisasi % thd target

th 2020

% realisasi th 2020

thd 2019

% realisasi thd

target jangka menengah

Target IK2. 2 2 2 2 2

100 100 100

Realisasi IK2 2 - - - -

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini

Tahun 2020, SKP Kelas I Sorong telah melakukan pengawasan di tempat pemasukkan dan pengeluaran di Wilayah Sorong Raya. Masih ditemukan ketidakseuaian persyaratan karantina pada komoditas yang dilalulintaskan di Wilayah Sorong raya sebanyak 2 Jenis.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan tahun sebelumnya.

Realisasi kinerja belum bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena Tahun 2020 merupakan awal renstra 2020- 2024

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2020 dengan target jangka menengah.

Jika dibandingkan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Target Jangka Menengah, maka dapat dikatakan bahwa realisasi tahun ini telah mencapai target jangka menengah yang di tentukan.

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 SKP Kelas I Sorong dengan Standar Nasional (Badan Karantina Pertanian)

Realisasi SKP Kelas I Sorong jika dibandingkan dengan Standar Nasional, maka realisasi untuk tahun 2020 telah memenuhi target dari standard Nasional Badan Karantina Pertanian dengan jumlah 2 jenis. sehingga telah selaras dengan Renstra Badan Karantina Pertanian yang dijadikan sebagai standar nasional

(34)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja.

1. Penyediaan informasi teknis dan upaya –upaya penanganan cepat masuknya HPHK/OPTK pada pangan segar;

2. Percepatan arus barang ditempat pengeluaran, inline inspection, pelaksanaan tindak karantina oleh pihak ketiga;

3. Penilaian tempat pemeriksaan dalam mendukung tindak karantina;

4. Penilaian tempat pemeriksaan karantina di tempat pemprosesan dalam mendukung tindak karantina.

f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK.2 menunjukkan efisiensi sebesar 2,77 dengan nilai efisiensi 56,92 sebagaimana perhitungan pada Tabel 12.

Tabel 12. Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IK. 1

IK2 Nama Output (PAKixCKi) (PAKixCKi)-RAKi Efisiensi Nilai Efisiensi Jumlah temuan

ketidaksesuaian persyaratan karantina pada komoditas pertanian yang

dilalulintaskan di tempat pemasukan/

pengeluaran

Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati (Sertifikat)

48.051.500.000 47.584.283.640 99,03 297,57

*) Perhitungan mengikuti formula

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) − 𝐑𝐀𝐊𝐢

(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) × 100%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖/20 × 50)

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah dengan gencar melaksanakan Sosialisasi dengan masyarakat luas, senantiasa memberikan arahan dan peringatan kepada para pengguna jasa dan menjaga koordinasi

(35)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

dengan instansi terkait, baik dari pimpinan tinggi tingkat Propinsi Papua Barat sampai ke tingkat kota. Pengawasan dan Pembinaan dilakukan sampai kepada para pelaku usaha dan bisnis agar selalu bersama dan bekerja sama dalam menjaga ketahanan pangan wilayah Sorong raya.

3. Jumlah Jenis temuan HPHK & OPTK pada komoditas pertanian yang dilalulintaskan di tempat pemasukan/ pengeluaran

Temuan HPHK dan OPTK merupakan indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan tugas pokok dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong dalam melakukan upaya mencegah masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK ke dalam wilayah Indonesia khususnya di Wilayah Sorong Raya. Dengan dapat ditemukannya HPHK dan OPTK pada kegiatan operasional KH dan KT, maka masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK dapat terdeteksi secara dini dan dilakukan tindakan antisipatif berupa perlakuan, penolakan maupun pemusnahan di tempat pemasukan dalam rangkan mencegah masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK tersebut. Data Jenis temuan HPHK dan OPTK diatas diperoleh dari kegiatan Pemantauan dan Intersepsi.

Tabel 13. Perkembangan capaian IK.3

Target dan

Realisasi 2020 2021 2022 2023 2024

realisasi % thd target

th 2020

realisasi % th 2020

2019thd

% realisasi thd

target jangka menengah

Target IK3. 2 2 3 3 4

150 100 100

Realisasi IK3 3 - - - -

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini;

Realisasi kinerja tahun 2020 sebesar 3 jenis atau lebih besar dari target tahun 2020 sebesar 2 jenis sebagaimana Tabel 13.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan tahun sebelumnya;

Realisasi kinerja belum bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena Tahun 2020 merupakan awal renstra 2020- 2024 sebagaimana Tabel 13.

(36)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2020 dengan target jangka menengah;

Dilihat dari capaian kinerja tahun 2020 sebesar 3 jenis atau hampir mencapai target jangka menengah yang jatuh pada tahun 2024 yaitu sebesar 4 jenis temuan

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong dengan standar nasional (Badan Karantina Pertanian);

Realisasi capaian Kinerja tahun 2020 sebesar 3 jenis telah mencapai standar nasional Badan Karantina Pertanian yaitu 2 jenis Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Badan Karantina Pertanian, sehingga telah selaras dengan Renstra Badan Karantina Pertanian yang dijadikan sebagai standar nasional.

e. Analisis penyebab keberhasilan kinerja Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:

1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah adanya kerjasama dengan Pihak Bandara DEO Sorong terkait pemanfaatan mesin x-ray dalam mendeteksi bawaan penumpang;

2) Akreditasi laboratorium pengujian terhadap deteksi HPHK dan OPTK;

3) Peningkatan kapasitas SDM baik dalam identifikasi barang bawaan penumpang, gejala klinis pada hewan dan kemampuan dalam melakukan metode standar pengujian laboratorium untuk mendeteksi HPHK melalui, Magang, in house training dll.

Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di atas dilakukan dengan:

1) Penguatan regulasi dan kebijakan berdasarkan analisis risiko.

2) Penguatan sarana dan prasarana tindakan karantina di tempat tempat pemasukan yang berisiko tinggi

(37)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

3) Sosialisasi kepada stakeholder tentang bahaya HPHK dan OPTK apabila masuk ke Wilayah Sorong Raya;

4) Peningkatan penyebarluasan informasi kepada masyarakat.

f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK.3 menunjukkan efisiensi sebesar 99,36 dengan nilai efisiensi 298,39 sebagaimana perhitungan pada Tabel 14.

Tabel 14. Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IK. 3

IK3 Nama Output (PAKixCKi) (PAKixCKi)-RAKi Efisiensi Nilai Efisiensi IIKSK. Jumlah

Jenis temuan HPHK

& OPTK pada komoditas pertanian yang dilalulintaskan di tempat pemasukan/

pengeluaran

1823-101 Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati (Sertifikat)

18.938.250.000 18.816.497.691 99,36 298,39

*) Perhitungan mengikuti formula

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) − 𝐑𝐀𝐊𝐢

(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) × 100%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖/20 × 50)

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

1) Peningkatan kompetensi SDM petugas Laboratorium.

2) peningkatan sarana dan prasaran dalam mendeteksi bawaan penumpang yang tidak diperbolehkan masuk ke Indonesia;

3) Peningkatan sarana dan prasarana pengujian laboratorium terhadap deteksi HPHK/OPTK;

4) Peningkatan kapasitas SDM baik dalam identifikasi barang bawaan penumpang, gejala klinis pada hewan dan kemampuan dalam melakukan metode standar pengujian laboratorium untuk mendeteksi HPHK melalui, Magang, in house training dll.

(38)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

4. Jumlah komoditas pertanian ekspor yang sesuai dengan persyaratan karantina negara tujuan

Dalam rangka mendukung akselerasi ekspor, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong melakukan sertifikasi kesehatan terhadap media pembawa ekspor. Keberhasilan sertifikasi ekspor diukur dari jumlah komoditas pertanian ekspor yang tidak memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor dibanding jumlah ekspor komoditas pertanian yang disertifikasi.

Tabel 15. Perkembangan capaian IK.4

Target dan

Realisasi 2020 2021 2022 2023 2024

realisasi % thd target

th 2020

% realisasi th 2020

2019thd

% realisasi thd

target jangka menengah

Target IK4. 1 2 2 3 3

Realisasi IK4 2 - - - - 100 100 66,67

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini;

Realisasi kinerja tahun 2020 sebesar 2 sertifikat Ekspor atau lebih besar dengan target tahun 2020 sebanyak 2 sertifikat sebagaimana Tabel 15.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan tahun sebelumnya;

Realisasi kinerja belum bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena Tahun 2020 merupakan awal renstra 2020- 2024 sebagaimana Tabel 15.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2020 dengan target jangka menengah;

Dilihat dari capaian kinerja tahun 2020 sebesar 2 sertifikat atau belum mencapai target jangka menengah yang jatuh pada tahun 2024 yaitu sebanyak 3 sertifikat.

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong dengan standar nasional (Badan Karantina Pertanian);

Realisasi capaian Kinerja tahun 2020 yang sebanyak 2 sertifikat masih sangat jauh dari standar nasional Badan Karantina Pertanian yaitu 11.000 sertifikat Indikator kinerja ini

(39)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

merupakan cascading dari Badan Karantina Pertanian, sehingga telah selaras dengan Renstra Badan Karantina Pertanian yang dijadikan sebagai standar nasional.

e. Analisis penyebab keberhasilan kinerja Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:

1) Penyediaan informasi teknis dan upaya –upaya dalam rangka menembus pasar ekspor untuk komoditas pertanian;

2) Percepatan arus barang ditempat pengeluaran, inline inspection, pelaksanaan tindak karantina oleh pihak ketiga;

3) Pelaksanaan bimbingan teknis kepada para pengguna jasa eksportir secara intensif;

4) Penilaian tempat pemeriksaan dalam mendukung tindak karantina;

5) Penilaian tempat pemeriksaan karantina di tempat pemprosesan dalam mendukung tindak karantina.

Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di atas dilakukan dengan:

1) Penguatan regulasi dan kebijakan nasional yang berpihak kepada kepentingan ekspor produk pertanian;

2) Melakukan análisis data ekpor pada tahun tahun sebelumnya untuk mengidentifikasi peluang peningkatan ekspor melalui peningkatan jumlah eksportir, diversifikasi produk pertanian yang dapat diekspor, pengingkatan volumen ekspor komoditi pertanian dan peningkatan frekuensi ekspor produk pertanian;

3) Tindakan karantina 3P (penahanan, penolakan dan pemusnahan) bertujuan untuk melindungi masuk dan tersebarnya penyakit baik penyakit hewan ataupun tumbuhan dari luar negeri. Potensi masuk dan tersebarnya penyakit hewan dan tumbuhan melalui media pembawa yang tidak disertai dokumen kesehatan dari Negara asal akan semakin meningkat dan dapat mengganggu kelestarian sumber daya alam hayati dan nabati Indonesia. Dengan terlindunginya

(40)

Laporan Kinerja SKP Sorong 2020

kelestarian sumber daya alam hayati dan nabati, akan berpotensi meningkatkan produksi komoditas pertanian yang berkorelasi dengan peningkatan nilai ekspor baik hewan, produk hewan, tumbuhan dfan produknya seperti tanaman hias, bunga dan buah-buahan yang menjadi andalan petani Indonesia.

4) Penguatan kemampuan dan penambahan ruang lingkup pengujian laboratorium terhadap komoditi ekspor yang meungkin membawa HPHK/ antara lain:

a. mengupayakan akses informasi dan basis data yang akurat dan terkini,

b. membangun jejaring kerja dengan organisasi dan instansi lain baik nasional maupun internasional ,

c. meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan baik nasional maupun internasional.

f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK4 menunjukkan efisiensi sebesar 28,74% dengan nilai efisiensi 50,72% sebagaimana perhitungan pada Tabel 16.

Tabel 16. Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IK. 4

IK1 Nama Output (PAKixCKi) (PAKixCKi)-RAKi Efisiensi Nilai Efisiensi IK4. Jumlah

komoditas pertanian ekspor yang sesuai dengan persyaratan karantina negara tujuan

1823-101 Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati (Sertifikat)

96.103.000.000 95.635.783.640 99,51% 298,78%

*) Perhitungan mengikuti formula

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) − 𝐑𝐀𝐊𝐢

(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) × 100%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖/20 × 50)

Gambar

Gambar  1 Struktur Organisasi SKP Kelas I Sorong sesuai Permentan  22 Tahun 2008   Kepala SKP  Kelas I Sorong Kelompok JabatanKoordinator Kesekretariatan Koordinator Teknis
Gambar 2. Kerangka Logis Penyusunan Renstra K/L (Sumber: Peraturan  Menteri PPN/ Ka Bappenas No 5 Tahun 2014)
Tabel 5.  Perjanjian Kinerja Kepala SKP Kelas I Sorong dengan Kepala  Badan Karantina Pertanian tahun 2020
Tabel 7. Data terkait penghitungan capaian indikator kinerja SKP Kelas  I Sorong Tahun 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan antara lain : Prevalensi Depresi dan Gambaran Stressor Psikososial pada Remaja Sekolah Umum

Tindakan Karantina, Pengawasan dan Pengendalian yang efektif dan efisien dengan indikator yaitu Persentase tindak lanjut terhadap temuan OPTK dan HPHK pada

Adapun metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah menggunakan metode deskriptif analisis yaitu, suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara

Perawatan jalan utama secara mekanis dapat juga ditentukan sesuai dengan topografi, yaitu untuk daerah bergelombang 300m/JKT untuk Road greder dan 250 m/JKT untuk Rood

Penentuan sampel tanaman kelapa sawit yang akan diambil anak daun ke 17 adalah pertama-tama blok dibagi dua, lalu batang kelima dari batas blok dan batang ke lima yang

Persentase Ibu Hamil yang dilakukan pemeriksaan Sifilis Jumlah tenaga kontrak pada Dinas Kesehatan, 29 Puskesmas dan 2 RSUD (Sungai Lilin dan Bayung Persentase kasus TBC

Seminar tentang Pembelajaran Sains dan Matematika yang menarik dan menantang yang diselenggarakan pada 12 Januari 2008 oleh Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya

018.12.15 Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati 1823 Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan