KATA PENGANTAR
uji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami, Stasiun Meteorologi Tegal dapat menerbitkan Buletin Informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika edisi bulan Januari 2022. Buletin ini memberikan informasi terkini tentang dinamika atmosfer, ikhtisar cuaca, analisis dan prakiraan hujan bulanan, kegiatan, dan informasi lainnya.
Semoga dengan menyadari, memahami dan mewaspadai kondisi iklim atau cuaca, kita akan terhindar dari dampak yang ditimbulkannya. Ucapan terima kasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu terbitnya buletin ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk peningkatan dan perbaikan pelayanan kami.
Tegal, Januari 2022 Kepala,
Kaharudin, ST
P
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab:
Kaharudin, ST
Pemimpin Redaksi:
Suhaeri, S.Si
Editor:
Ida Sartika Nuraini, SST
Tim Redaksi:
1. Laylya Isnaini, A.Md.
2. Asikin
3. Sri Nurlatifah, SST 4. Willy Yudha P, S.Kom.
Distribusi:
Edy Suprapto
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DINAMIKA ATMOSFER 1-3
A.Anomali Suhu Muka Laut / Sea Surface Temperature B.Indeks Monsun
C.El Nino Southern Oscillation (ENSO) D.Dipole Mode
E.Sirkulasi Angin Lapisan 850mb F.MJO (Madden Jullian Oscillation)
IKHTISAR CUACA 4-10
A.Suhu Udara G.Penguapan
B.Penyinaran Matahari H.Perawanan
C.Curah Hujan I.Jenis Awan Rendah
D.Kejadian Cuaca Khusus J.Jarak Pandang (Visibility) E.Tekanan Udara K.Arah dan Kecepatan Angin F.Kelembapan Udara
ANALISIS DAN PRAKIRAAN HUJAN BULANAN 11-12
A.Analisis Curah Hujan Bulan November 2021 B.Analisis Sifat Hujan Bulan November 2021 C.Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2022 D.Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2022
KEGIATAN 13-14
INFORMASI LAINNYA 15-24
A.Prakiraan Daerah Potensi Banjir
B.Informasi Analisis Indeks Kekeringan Bulan November 2021 C.Informasi Kualitas Udara
DINAMIKA ATMOSFER
A. Anomali Suhu Muka Laut / Sea Surface Temperature ecara umum
rata-rata anomali suhu perairan Indonesia menunjukkan
kondisi hangat pada sebagian besar wilayah Indonesia. Kisaran anomali SST antara – 0.0 s.d +2.0 °C. Suhu
muka laut yang lebih hangat (anomali positif) umumnya terjadi di wilayah perairan Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan Jawa, Perairan Utara Maluku Utara hingga utara Papua, serta perairan selatan Nusa Tenggara hingga Papua. Suhu muka laut yang netral terjadi di perairan Laut Jawa, Perairan selatan Sulawesi, dan Maluku.
B. Indeks Monsun
ondisi monsun Asia pada dasarian II Desember 2021 aktif dan diprediksi tetap aktif hingga dasarian II Januari 2022. Kondisi tersebut diprediksi mendukung pembentukan awan di wilayah utara Indonesia. Sedangkan Monsun Australia pada dasarian II Desember 2021 tidak aktif dan diprediksi tidak aktif hingga dasarian II Januari 2022. Kondisi ini tidak mendukung pembentukan awan di wilayah selatan Indonesia.
S
K
Gambar 2. Analisis dan Prediksi Indeks Monsun (Sumber: bmkg.go.id/iklim/dinamika-atmosfir.bmkg)
Gambar 1. Anomali SST di Indonesia (Sumber: bmkg.go.id/iklim/dinamika-atmosfir.bmkg)
C. El Nino Southern Oscillation (ENSO)
ndeks ENSO bulan Desember 2021 sebesar 0.91, menunjukkan ENSO dalam keadaan kondisi
La Nina. BMKG
memperkirakan fenomena ENSO La Nina Lemah – Moderat akan berlangsung hingga Mei- Juni-Juli 2022. Sebagian besar pusat layanan iklim lainnya memperkirakan kondisi ENSO La Nina lemah - moderatl dan akan belangsung hingga AMJ 2022, kecuali JAMSTEC dan CPC memprediksi La Nina lemah – normal.
D. Dipole Mode
ndeks IOD (Indian Ocean Dipole) bulan Desember 2021 sebesar - -0.23 yang menunjukkan kondisi IOD Netral. BMKG memperkirakan kondisi IOD akan berada pada kondisi IOD Netral.
Sebagian besar pusat
layanan iklim
memprakirakan kondisi
I
I
Gambar 3. Analisis dan Prediksi Indeks ENSO (Sumber: bmkg.go.id/iklim/dinamika-atmosfir.bmkg)
E. Sirkulasi Angin Lapisan 850mb
irkulasi angin
lapisan 850mb pada dasarian II Bulan Desember 2021 menunjukkan bahwa aliran massa udara di wilayah Indonesia umumnya mulai didominasi oleh angin baratan.
Terdapat pola siklonal di sekitar utara Kalimantan bagian barat dan utara Bali. Pola aliran massa udara umumnya relatif sama namun lebih kuat dibandingkan dengan normalnya.
F. MJO (Madden Jullian Oscillation) elama bulan
Desember 2021, MJO bergerak di kuadran enam dan tujuh (warna biru). Hal ini menunjukkan bahwa kondisi MJO
pada bulan
Desember 2021 berpengaruh
terhadap kondisi cuaca di wilayah Papua bagian timur, yaitu meningkatkan
potensi pertumbuhan awan hujan terutama Indonesia bagian timur.
S
S
Gambar 5. Sirkulasi angin lapisan 850mb di Indonesia (Sumber: bmkg.go.id/iklim/dinamika-atmosfir.bmkg)
Gambar 6. Diagram Fase MJO (Sumber: bom.gov.au)
IKHTISAR CUACA
A. Suhu Udara
uhu udara harian rata - rata bulan Novemberr 2021
di Stasiun
Meteorologi Tegal berkisar antara 25.5 – 28.80C dengan suhu udara maksimum tertinggi 33.40C pada tanggal 10 dan suhu udara minimum terendah 23.60C pada tanggal 23.
B. Penyinaran Matahari
ata-rata harianpenyinaran matahari bulan November 2021 di Stasiun Meteorologi Tegal adalah 51%
dengan Penyinaran Matahari tertinggi pada tanggal 3, 5, dan 30 yaitu 100%
dan Penyinaran Matahari terendah
pada tanggal 11, 12, dan 15 yaitu 0%.
S
R
Gambar 7. Grafik Suhu Udara Bulan November 2021 (Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal)
Gambar 8. Grafik Penyinaran Matahari Bulan November 2021
(Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal)
C. Curah Hujan
urah hujan pada bulan November 2021
di Stasiun
Meteorologi Tegal adalah 262.3 milimeter dengan curah hujan tertinggi 144,2 milimeter pada tanggal 22.
D. Kejadian Cuaca Khusus
uaca khusus pada bulan November 2021 di Stasiun Meteorologi Tegal tercatat 5 hari terjadi guntur (Thunderstorm), 0 hari terjadi hujan, 7 hari terjadi hujan disertai guntur.C
C
Gambar 9. Grafik Curah Hujan Bulan November 2021 (Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal)
Gambar 10. Grafik Kejadian Cuaca Khusus Bulan November 2021
(Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal)
E. Tekanan Udara
ekanan udara harian rata - rata pada bulan November 2021 di Stasiun Meteorologi Tegal berkisar antara 1006.0 – 1011.0 milibar dengan tekanan udara tertinggi pada tanggal 01 November 2021 yaitu 1012.1 milibar dan tekanan udara terendah pada tanggal 18 November 2021 yaitu 1005.9 milibar.
F. Kelembapan Udara
elembapan udara harian rata - rata bulan November 2021 di Stasiun Meteorologi Tegal berkisar antara 76 –88% dengan
kelembapan udara tertinggi pada
tanggal 22
November 2021 yaitu 100% dan kelembapan udara terendah pada tanggal 14 November 2021 yaitu 56%.
T
K
Gambar 11. Grafik Tekanan Udara Bulan November 2021 (Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal)
Gambar 12. Grafik Kelembapan Udara Bulan November 2021
(Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal)
G. Penguapan
enguapan rata - rata bulan November 2021
di Stasiun
Meteorologi Tegal adalah 4.0 mm dengan penguapan tertinggi pada tanggal 8 yaitu 9.1 mm dan penguapan terendah pada tanggal 16 yaitu 0.3 mm.
H. Perawanan
erawanan di Stasiun Meteorologi Tegal pada bulan November 2021 secara umum adalah berawan (81%).
P
P
Gambar 13. Grafik Penguapan Bulan November 2021 (Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal)
Gambar 14. Grafik Perawanan Bulan November 2021 (Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal)
I. Jenis Awan Rendah
enis awan
rendah pada bulan November 2021 di Stasiun Meteorologi Tegal
secara umum
adalah awan Sc (Stratocumulus) sebanyak 64%, awan Cb (Cumulonimbus) sebanyak 31%, dan awan CuSc (Cumulus dan Stratocumulus) sebanyak 5%.
J. Jarak Pandang (Visibility)
arak pandangmendatar rata - rata di Stasiun Meteorologi Tegal pada bulan November 2021 secara umum adalah 7 hingga 10 km, dengan jarak pandang mendatar maksimum 12 km dan jarak pandang mendatar minimum 4 km.
J
J
Gambar 15. Grafik Jenis Awan Rendah Bulan November 2021
(Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal)
Gambar 16. Grafik Jarak Pandang Mendatar Bulan November 2021
(Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal)
K. Arah dan Kecepatan Angin 1. Permukaan
rah angin permukaan Stasiun Meteorologi Tegal
pada bulan
November 2021 dominan dari Selatan hingga Barat Daya dengan kecepatan rata – rata 1 - 4 knot dan kecepatan maksimum 12 knot yang terjadi pada tanggal 20 November 2021.
2. Lapisan 3000 feet
rah angin lapisan 3000 feet StasiunMeteorologi Tegal pada bulan
November 2021
dominan dari Timur hingga Tenggara dengan kecepatan rata – rata 4 – 11 knot dan kecepatan maksimum 22 knot.
A
A
Gambar 18. Profil Angin Lapisan 3000 feet Bulan November 2021
(Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal) Gambar 17. Profil Angin Lapisan Permukaan Bulan
November 2021
(Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal)
3. Lapisan 5000 feet
rah angin lapisan 5000 feet Stasiun Meteorologi Tegal
pada bulan
November 2021 dominan dari Barat
Daya dengan
kecepatan rata – rata 7 – 21 knot dan kecepatan maksimum 22 knot.
4. Lapisan 10.000 feet
rah angin lapisan 10.000 feet Stasiun Meteorologi Tegal pada bulan November 2021 dominan Tenggara dengan kecepatan rata – rata 7 – 11 knot dan kecepatan maksimum 17 knot.A
A
Gambar 19. Profil Angin Lapisan 5000 feet Bulan November 2021
(Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal)
ANALISIS DAN PRAKIRAAN HUJAN BULANAN
A. Analisis Curah Hujan Bulan November 2021
nalisis Curah Hujan di wilayah Eks.
Karesidenan Pekalongan pada bulan November 2021 secara umum berkisar antara 200 – 500 mm dalam kategori Menengah s/d Sangat tinggi.
B. Analisis Sifat Hujan Bulan November 2021 nalisis Sifat
Hujan di wilayah Eks.
Karesidenan
Pekalongan pada bulan November 2021 secara umum berkisar antara Normal s/d Atas Normal.
A
A
Gambar 21. Analisis Curah Hujan Bulan November 2021 (Sumber: Buletin Stasiun Klimatologi Semarang)
Gambar 22. Analisis Sifat Hujan Bulan November 2021 (Sumber: Buletin Stasiun Klimatologi Semarang)
C. Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2022
rakiraan Curah
Hujan di
wilayah Eks.
Karesidenan Pekalongan pada bulan Januari 2022 secara umum berkisar antara 300 – 500 mm dalam kategori Tinggi s/d Sangat tinggi.
D. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2022 rakiraan Sifat
Hujan di wilayah Eks.
Karesidenan
Pekalongan pada bulan Januari 2022 secara umum adalah Normal.
P
P
Gambar 23. Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2022 (Sumber: Buletin Stasiun Klimatologi Semarang)
Gambar 24. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2022 (Sumber: Buletin Stasiun Klimatologi Semarang)
KEGIATAN
A. Kunjungan Mahasiswa Jurusan Perikanan Universitas Panca Sakti kota Tegal pada tanggal 6 Desember 2021
Gambar 25.Kunjungan Mahasiswa Jurusan Perikanan Universitas Panca Sakti kota Tegal pada tanggal 6 Desember 2021di Stasiun Meteorologi Tegal
unjungan Mahasiswa jurusan Perikanan Universitas Panca Sakti kota Tegal tanggal 6 Desember 2021 untuk mengenal peralatan dan informasi meteorologi di Stasiun Meteorologi Tegal.
B. Kunjungan BMKG Tegal go to SMAN1 Pangkah kabupaten Tegal pada tanggal 9 Desember 2021
Gambar 26.Kunjungan BMKG Tegal go to SMAN1 Pangkah kabupaten Tegal pada tanggal 9 Desember 2021
unjungan BMKG Tegal go to School dalam rangka Sosialisasi informasi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di SMAN 1 Pangkah kabupaten Tegal tanggal 9 Desember 2021.
K
K
C. Kunjungan Team Inspektorat BMKG Pusat tanggal 14 Desember 2021
Gambar 27. Kunjungan Team Inspektorat BMKG Pusat tanggal 14 Desember di Stasiun Meteorologi Tegal
unjungan Team Inspektorat BMKG Pusat dalam rangka Sosialisasi Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi pada tanggal 14 Desember 2021 di Stasiun Meteorologi Tegal.
D. Pengenalan Informasi Cuaca BMKG untuk Relawan Anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) tanggal 17 Desember 2021
Gambar 28. Pengenalan Informasi Cuaca BMKG untuk Relawan Anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) tanggal 17 Desember 2021
engenalan Informasi Cuaca BMKG oleh tim Stasiun Meteorologi Tegal untuk Relawan Anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) pada tanggal 17 Desember 2021.
K
P
INFORMASI LAINNYA
A. Prakiraan Daerah Potensi Banjir
Kabupaten/
Kota Tingkat Potensi Banjir
Tinggi Menengah Rendah
KAB. BATANG - Kec. Bandar,
Banyuputih, Batang, Bawang
-
KAB. BREBES -
Kec. Banjarharjo, Bantarkawung, Brebes,
Bulakamba, Bumiayu, Jatibarang, Kersana, Ketanggungan, Larangan,
Losari, Salem, Sirampog, Songgom, Tanjung, Tonjong,
Wanasari
-
KOTA
PEKALONGAN - Kec. Pekalongan Barat, Pekalongan Selatan, Pekalongan Timur, Pekalongan
Utara
-
KAB.
PEKALONGAN -
Kec. Bojong, Buaran, Kajen, Karanganyar, Karangdadap, Kedungwuni, Kesesi, Siwalan, Sragi, Tirto,
Wiradesa, Wonokerto, Wonopringgo
-
KAB.
PEMALANG -
Kec. Ampelgading, Belik, Bodeh, Comal, Pemalang, Petarukan,
Pulosari, Taman, Ulujami - KOTA TEGAL
- Kec. Margadana, Tegal Barat, Tegal
Selatan, Tegal Timur -
KAB. TEGAL -
Kec. Adiwerna, Bojong, Dukuhturi, Dukuhwaru, Jatinegara, Kedungbanteng, Kramat, Lebaksiu, Margasari, Pangkah, Slawi, Suradadi,
Talang, Tarub, Warureja
- Gambar 29. Prakiraan Daerah Potensi Banjir Bulan Januari
2022
(Sumber: https://www.bmkg.go.id/)
B. Informasi Analisis Indeks Kekeringan Bulan November 2021
Kabupaten/
Kota Tingkat Kekeringan
Sangat
Kering Kering Agak
Kering Normal
KAB. BATANG - - - Sebagian besar wilayah Kab. Batang KAB. BREBES - - - Sebagian besar wilayah
Kab. Brebes KOTA
PEKALONGAN - - - Sebagian wilayah
Kota Pekalongan KAB.
PEKALONGAN
- - - Sebagian wilayah
Kab. Pekalongan KAB.
PEMALANG - - - Sebagian wilayah
Kab. Pemalang KOTA TEGAL - - - Sebagian besar wilayah
Kota Tegal KAB. TEGAL - - - Sebagian besar wilayah
Kab. Tegal
Kabupaten/
Kota Tingkat Kebasahan
Agak Basah Basah Sangat
Basah KAB. BATANG Sebagian besar wilayah Kec. Gringsing;
sebagian kecil wilayah Kec. Tersono - - KAB. BREBES Sebagian wilayah Kec. Banjarharjo;
sebagian kecil wilayah
- -
Gambar 30. Peta Informasi Indeks Kekeringan SPI Bulan November 2021
(Sumber: Buletin Stasiun Klimatologi Semarang)
KAB.
PEKALONGAN
Sebagian Besar Wilayah Kec.
Kandangserang, Paninggaran, Kajen;
Sebagian wilayah Kec. Kesesi, Karanganyar; Sebagian Kecil Wilayah
Kec. Lebakbarang
- -
KAB.
PEMALANG Sebagian Besar Wilayah Kec. Pemalang, Taman, Petarukan; Sebagian WilayaH Kec.Moga, Belik; Sebagian Kecil Wilayah
Kec. Warungpring, Randudongkal, Bantarbolang, Bodeh, Watukumpul,
Ulujami, Comal.
- -
KOTA TEGAL - - -
KAB. TEGAL Sebagian Besar wilayah Kec. Suradadi dan Warureja; Sebagian Kecil wilayah
Kec. Kedungbanteng
- -
C. Informasi Kualitas Udara
1. Monitoring Suspended Particulated Matter (SPM)
emantauan SPM dilakukan dengan metode sampling menggunakan High Volume Sampler (HVS), sedangkan untuk analisis laboratorium menggunakan Neraca Analitik (Analytical Balance).
Nilai baku mutu untuk kadar partikulat adalah (230 µg/m3). Kadar partikulat di Stasiun Meteorologi Tegal bulan September 2021 adalah 74.66 µg/m3 yang berarti baik karena masih berada di bawah ambang batas .
P
Gambar 31. Grafik Monitoring Suspended Particulated Matter (SPM) Di Stasiun Meteorologi Tegal (Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal)
2. Informasi Kimia Air Hujan
emantauan tingkat keasaman air hujan (pH) di Stasiun Meteorologi Tegal, sampel diambil menggunakan alat Automatic Rain Water Sampler (ARWS). Analisis sampel air hujan
dilakukan di laboratorium kualitas udara BMKG dengan menggunakan alat ion chromatograph. Tingkat keasaman air hujan (pH) di Stasiun Meteorologi Tegal pada bulan November 2021 adalah 5.29 yang berarti hujan sedikit asam.
D. Artikel
ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KOTA TEGAL DAN KABUPATEN TEGAL TANGGAL 23 NOVEMBER 2021
Ida Sartika Nuraini, SST
Prakirawan Stasiun Meteorologi Tegal Jawa Tengah [email protected]
I. Pendahuluan
Hujan dengan intensitas lebat pada senin malam 22 November 2021 hingga selasa 23 November 2021 dini hari menyebabkan sejumlah wilayah di Kota Tegal dan Kabupaten Tegal dilanda banjir. Selain menggenangi jalan, banjir juga merendam sekitar 1.564 rumah warga di Kabupaten Tegal dengan ketinggian air berkisar antara 30 sampai 150 cm (Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211125 112145-20725881/1564-rumah-di-tegal-terendam-banjir-sejak-22-nove mber).
P
Gambar 32. Grafik Penyinaran Matahari Bulan Oktober 2021
(Sumber: Data Pengamatan Stasiun Meteorologi Tegal)
Gambar 1. Pemberitaan media terkait banjir di Kota Tegal dan Kabupaten Tegal.
II. Analisis Dinamika Atmosfer
II.1. El Nino Southern Oscillation (ENSO)
Pada tanggal 22 November 2021, Indeks Nino 3.4 bernilai -0.61 yang berarti ENSO dalam kondisi La Nina lemah seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2. Kondisi tersebut mendukung peningkatan curah hujan harian di wilayah Indonesia.
Gambar 2. Grafik Indeks Nino 3.4. (Sumber: www.bom.gov.au) II.2. Dipole Mode Index (DMI)
Dipole Mode Index (DMI) dalam kondisi netral (-0.34) seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3, sehingga kondisi tersebut kurang signifikan berpengaruh dalam terjadinya hujan sangat lebat yang terjadi di wilayah Kota Tegal dan Kabupaten Tegal pada tanggal 23 November 2021.
Gambar 3. Grafik Indeks DMI. (Sumber: www.bom.gov.au) II.3. Madden Jullian Oscillation (MJO)
Berdasarkan diagram MJO berada pada fase netral (gambar 4), peta anomali spasial OLR (gambar 5) juga menunjukkan bahwa anomali OLR di wilayah Indonesia barat bernilai -5 s/d 5. Hal ini berarti bahwa peningkatan pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah Kota Tegal dan Kabupaten Tegal bukan dipengaruhi oleh MJO.
Gambar 4. Diagram Fase MJO. (Sumber: www.bom.gov.au)
Gambar 5. Anomali Spasial OLR. (Sumber: www.cpc.ncep.noaa.gov) II.4. Indeks Monsun Asia dan Indeks Monsun Australia
Kondisi monsun Australia pada tanggal 22 November 2021 relatif lebih kuat daripada kondisi klimatologisnya (Gambar 6), sedangkan kondisi monsun Asia pada tanggal 22 November 2021 relatif lebih
Gambar 6. Grafik Indeks Monsun Australia (AUSMI). (Sumber: Sumber:
web.meteo.bmkg.go.id)
Gambar 7. Grafik Indeks Monsun Asia (WNPMI). (Sumber: Sumber:
web.meteo.bmkg.go.id)
Terbentuknya Low Pressure Trough (LPT) di Samudra Hindia memanjang hingga selatan Jawa dan terdapat Tropical Cyclone “PADDY” di S.
Hindia Selatan Jawa dengan Tekanan 995 milibar dan Kecepatan angin 40 knot (Gambar 8) memicu shearline di wilayah Jawa Tengah, termasuk wilayah Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, sehingga meningkatkan aktivitas konvektif dan memicu terbentuknya awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan sangat lebat di wilayah Kota Tegal dan Kabupaten Tegal.
Gambar 8. Gradient wind analysis tanggal 22 November 2021 pukul 19.00 WIB. (Sumber: www.bom.gov.au)
II.5. Citra Satelit
Gambar 9 menunjukkan bahwa pada tanggal 22 November 2021 pukul 16.00-19.00 UTC (tanggal 22-23 November 2021 pukul 23.00-02.00 WIB) terlihat adanya pumpunan awan Cumulonimbus di wilayah Jawa
Tengah bagian barat yang menyebabkan terjadinya hujan sangat lebat di wilayah Kota Tegal dan Kabupaten Tegal.
Gambar 9. Citra Satelit Himawari tanggal 22 November 2021 Pukul 16.00- 19.00 UTC. (Sumber: www.satelit.bmkg.go.id)
II.6. Gelombang Ekuator
Gambar 10 menunjukkan bahwa konveksi pada tanggal 22 November 2021 di atas wilayah Jawa Tengah bagian barat bukan disebabkan karena adanya gangguan dari penjalaran gelombang ekuatorial.
Gambar 10. Peta monitoring Gelombang Ekuator tanggal 22 November 2021. (Sumber: ncics.org)
II.7. Northerly Cold Surge (NCS) dan Cross Equatorial Northerly Surge (CENS)
Gambar 11 menunjukkan bahwa tanggal 22 November 2021 terdeteksi terjadinya Northerly Cold Surge (NCS) di wilayah Hongkong (Indeks NCS lebih dari 10 mb), namun cross equatorial flow yang terjadi tidak signifikan (nilai CENS tanggal 22 lebih dari -5 m/s), sehingga dampak monsun dingin Asia di Indonesia belum menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kondisi cuaca di wilayah di Indonesia.
Gambar 11. Grafik monitoring NCS dan CENS Tanggal 22 November 2021 (Sumber: web.meteo.bmkg.go.id)
II.8. Kelembapan Udara
Berdasarkan analisis kelembapan udara pada tanggal 22 November 2021 jam 12 UTC, wilayah Kota Tegal pada lapisan 850 mb, 700 mb, dan 500 mb berturut-turut adalah 80%, 60% dan 70% (Gambar 12). Kondisi udara atas yang basah tersebut mendukung potensi terbentuknya awan konvektif yang menyebabkan hujan sangat lebat terjadi di sejumlah wilayah, termasuk wilayah Kota Tegal.
Gambar 12. RH lapisan 850 mb, 700 mb dan 500 mb tanggal 22 November 2021 jam 12 UTC
(Sumber: web.meteo.bmkg.go.id) II.9. Labilitas Udara
Berdasarkan analisis labilitas udara pada tanggal 22 November 2021 jam 12 UTC, di wilayah Tegal nilai KI, LI, SI berturut-turut adalah 33, -3 dan 0 (Gambar 13). Kondisi atmosfer di wilayah Tegal labil sehingga mendukung potensi terbentuknya awan konvektif yang menyebabkan hujan sangat lebat di wilayah Kota Tegal dan Kabupaten Tegal.
Gambar 11. KI, LI dan SI tanggal 22 November 2021 jam 12 UTC (Sumber: web.meteo.bmkg.go.id)
II.10. Data Curah Hujan
Pada tabel 1 menunjukkan bahwa curah hujan tertakar 144.2 mm pada tanggal 23 November 2021 pukul 00.00 UTC (07.00 WIB) di Stasiun Meteorologi Tegal. Hal ini menunjukkan bahwa pada malam tersebut terjadi hujan dengan intensitas sangat lebat di wilayah Kota Tegal dan Kabupaten Tegal bagian utara.
Tabel 1. Data Curah Hujan Tanggal 23 November 2021
Pos Hujan Curah Hujan (mm/hari) Stasiun Meteorologi Tegal 144.2
III. Kesimpulan
Pada tanggal 22 November 2021, terdapat siklon tropis “PADDY” di selatan Jawa yang memicu konvergensi di wilayah Jawa termasuk di wilayah Kota Tegal dan Kabupaten Tegal. Kondisi atmosfer yang basah dan labil semakin memicu terbentuknya awan-awan konvektif yang menyebabkan hujan sangat lebat yang mengakibatkan banjir di wilayah Kota Tegal dan Kabupaten Tegal.
Referensi :
Database Stasiun Meteorologi Tegal web.meteo.bmkg.go.id
www.bom.gov.au
www.cnnindonesia.com www.cpc.ncep.noaa.gov www.ncics.org
www.satelit.bmkg.go.id
ISTILAH
A. Cuaca
Kondisi atmosfer yang terjadi suatu saat di suatu tempat dalam waktu yang relatif singkat.
B. Iklim
Keadaan rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang relatif lama dan cakupan wilayah yang relatif lebih luas.
C. Curah Hujan
Ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar hujan pada tempat yang datar, tidak menyerap, tidak meresap, dan tidak mengalir.
D. Sifat Hujan
Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan,dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.
Sifat hujan dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu : 1. Atas Normal (AN)
Jika nilai perbandingan terhadap rata-ratanya lebih besar dari 115%.
2. N o r m a l (N)
Jika nilai perbandingan terhadap rata-ratanya antara 85 % - 115 %.
3. Bawah Normal (BN)
Jika nilai perbandingan terhadap rata-ratanya kurang dari 85 %.
E. Normal Curah Hujan
1. Rata-rata Curah Hujan Bulanan
Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode minimal 10 tahun.
2. Normal Curah Hujan Bulanan
Nilai rata-rata curah hujan masing -masing bulan selama periode 30 tahun.
3. Standar Normal Curah Hujan Bulanan
Nilai rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari 1 Januari 1901 s/d 31 Desember 1930, 1 Januari 1931 s/d 31 Desember 1960, 1 Januari 1961 s/d 31 Desember 1990 dan seterusnya.
F. Awal Musim Hujan
Ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian sama dengan atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya.
G. Awal Musim Kemarau
Ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya.
H. El Nino
Fenomena global dari sistem interaksi laut-atmosfer yang ditandai memanasnya SML di Samudera Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino 3.4) atau anomali SML di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata- ratanya). Pengaruh El Nino di Indonesia tergantung kondisi perairan di wilayah Indonesia. Jika suhu perairan Indonesia cukup dingin maka mengurangi curah hujan, sebaliknya jika suhu perairan Indonesia cukup hangat maka tidak mempengaruhi curah hujan.
I. La Nina
Kebalikan dari El Nino, ditandai dengan anomali SML negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Samudera Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino 3.4). La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat bila diikuti dengan menghangatnya suhu permukaan laut wilayah Indonesia.
J. ENSO (El Nino Southern Oscillation)
Gejala penyimpangan (anomali) pada suhu permukaan Samudera Pasifik di Pantai Barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi dari rata- rata normalnya. Kondisi ENSO netral jika nilai indeks ENSO sebesar -0.5 hingga 0.5.
K. Dipole Mode
Fenomena interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan selisih antara anomali suhu muka laut perairan Pantai Timur Afrika dengan perairan di sebelah Barat Sumatra.
L. IOD (Indian Ocean Dipole)
Sirkulasi yang mirip dengan ENSO namun sirkulasinya berada di Samudera Hindia, yang ditandai dengan meningkatnya SML dari kondisi normal di sepanjang Ekuator Samudera Hindia, khususnya di sebelah selatan India yang diiringi dengan menurunnya SML yang tidak normal di perairan Indonesia di wilayah pantai barat Sumatra.
M. MJO (Madden Julian Oscillation)
Aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.
N. Monsun
Pembalikan arah angin permukaan dominan antara musim panas dan musim dingin dengan kriteria perubahan arah angin dominannya sebesar 120o atau lebih antara bulan Januari dan Juli, frekuensi rata- rata arah angin dominan pada bulan Januari dan Juli lebih dari 40%,